Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208993 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Desri Magdalena
"Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tergolong tinggi yakni 228/100.000 kelahiran hidup. Sebagian besar kematian ibu disebabkan karena komplikasi yang terjadi selama kehamilan dan persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian komplikasi kehamilan dan persalinan di RSUD Kota Depok tahun 2012. Penelitian ini dilakukan dengan desain kros seksional. Sampel penelitian ini adalah ibu - ibu yang melakukan persalinan di RSUD Kota Depok pada tahun 2012 sebanyak 330 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi ibu yang mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan adalah sebesar 32,4%. Faktor ? faktor yang berhubungan dengan kejadian komplikasi kehamilan dan persalinan dalam penelitian ini adalah gravida = 1 (PR: 1,56, CI: 1,100-2,234), paritas = 1 (PR:1,46, CI: 1,034-2,057), jarak kelahiran 4-5 tahun (PR: 2,85, CI: 1,330-6,111), jarak kelahiran ≥6 tahun (PR: 3,29, CI: 1,651-6,559), cara bersalin (PR: 1,69, CI:1,237-2,034), riwayat komplikasi (PR: 2,08, CI: 1,393-3,092), riwayat penyakit non-obstetri (PR: 1,58, CI:1,137-2,183), jumlah kunjungan ANC (PR: 1,53, CI:1,112-2,089).

Maternal mortality ratio in Indonesia is still high within the number 228 per100.000 live births. Most of maternal death is caused by pregnancy and delivery complications. This study aims to know the factors that related to pregnancy and delivery complication in General Hospital (RSUD) Depok 2012. This research used a cross-sectional study, which number of samples were 330 delivered mothers in RSUD Depok 2012.
The result shows that there are 32,4% mothers got pregnancy and delivery complication. Factors which related to pregnancy and delivery complication are gravida = 1(PR: 1,56, CI: 1,100-2,234), parity = 1(PR:1,46, CI: 1,034-2,057), birth spacing 4-5 years (PR: 2,85, CI:1,330-6,111), birth spacing ≥6 years (PR: 3,29, CI: 1,651-6,559), method of delivery (PR: 1,69, CI:1,237-2,034), complication history (PR: 2,08, CI: 1,393-3,092), non-obstetric disease (PR: 1,58, CI:1,137-2,183), and frequency of antenatal care (ANC) (PR:1,53, CI: 1,112-2,089).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Ayu Permatasari
"Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan. Menurut data profil UPTD Puskesmas Pondok Gede Kota Bekasi (2011) Cakupan K1 sebesar 96,8% masih dibawah target standar pelayanan minimum (SPM) yang mengikuti Millenium Development Goal (MDG’s) sebesar 97% dan cakupan K4 sebesar 85,2% masih di bawah target standar pelayanan minimum (SPM) yang mengikuti Millenium Development Goal (MDG’s) sebesar 95%.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi faktor - faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan kunjungan pelayanan antenatal care (ANC) dengan jumlah sampel 100 ibu hamil trimester III yang melakukan kunjungan antenatal mulai tanggal 1 November sampai 13 Desember tahun 2012. Pengambilan sampel secara simple random sampling dan data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan teknik wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan ibu hamil trimester III di UPTD Puskesmas Pondok Gede yang melakukan kunjungan pelayanan antenatal dengan baik sebanyak 72% dan terdapat 3 variabel yang terbukti bermakna secara statistik dengan variabel dependen yaitu variabel pengetahuan (OR:0,250; 95%CI:0,1-0,627), pendidikan (OR:3,5; 95%CI:1,386-8,835) dan dukungan keluarga (OR:0,147; 95%CI:0,040-0,539).

Antenatal care is health service by health staff to mother during her gestation, it carried out in accordance with the antenatal care standard. According to profile data at the Health Center Pondok Gede, Bekasi Town (2011) the coverage of K1 is 96,8%, which is still under the target Development Goal (MDG’s) is 97% and the coverage of K4 is 85,2%, which is still under the target Development Goal (MDG’s) is 95%.
This research was descriptive by design cross sectional. The research aimed to know distribution of factors associate with utilization of antenatal care visit for pregnant women at the Health Center Pondok Gede, Bekasi Town in 2012. A hundred the 3rd trimester pregnant women from 1st November until 13rd December 2012. Randomly selected as sample of this research who attend to Maternal and Child Health Clinic at the Health Center Pondok Gede. Data collected using questionnaries.
The result of this research showed the 3rd trimester pregnant women at the Health Center Pondok Gede, Bekasi Town visited antenatal care well is 72%, and only three variables were statistically significant with the dependent variables which are knowledge (OR:0,250; 95%CI:0,1-0,627), education (OR:3,5; 95%CI:1,386-8,835), and family support (OR:0,147; 95%CI:0,040-0,539).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rida Angriani
"Koping didefinisikan oleh Lazarus dan Folkman (1984) sebagai suatu proses pengelolaan tuntutan eksternal dan internal yang dinilai sebagai beban atau melebihi sumber yang dimiliki sesorang. Dalam konteks ini, koping merupakan proses penyelesaian masalah. Tidak bersifat statis tetapi berubah dalam kualitas dan inteusitas sesuai dengan perubahan penilaian kognitif yang berkesinambungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi mekanisme koping pada pasangan suami istri menjelang persalinan pada RSUPN Cipto Mangunkusumo dan Kelurahan Kemiri Muka Depok. Desain penelitian menggunakan deskriptif sederhana. Jumlah sampel yang diambil 30 orang yang diambil dengan teknik accidental. Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kuisioner.
Hasil penelitian didapatkan usia 25-29 tahun 57%, agama Islam 64%, etnis Jawa 40%, tingkat pendidikan SMA 43%, bekerja penuh diluar rumah 27%, dan penghasilan 1,5-2 juta Sebesar 33%. Pada mekanisme koping pada pasangan suami istri menjelang persalinan (Trimester III) didapatkan hasil yang menggunakan koping konstruktif 67% dan koping destruktif 33%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pasangan suami istri menjelang persalinan dapat mengatasi tingkat kecemasan mereka dengan menggunakan koping yang adaptif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5543
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jahidin
"Melahirkan adalah peristiwa normal tetapi dapat menimbulkan kekhawatiran bahkan masalah. Oleh karena itu persiapan menghadapi persalinan merupakan hal yang penting termasuk pengetahuan ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang proses persalinan. Desain yang digunakan adalah deskriptif sederhana. Responden penelitian sebanyak 89 ibu hamil yang dipilih dengan teknik consecutive sampling selama bulan Desember 2012. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data melalui kuesioner pengetahuan ibu hamil tentang proses kelahiran dengan 30 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58,4% responden memiliki pengetahuan yang baik tentang proses persalinan. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang sudah baik perlu ditingkatkan dengan aspek yang lain seperti sikap dan keterampilan.

Childbirth is normal event but it can cause anxiety and even problems. Therefore, a preparation of chilbirth is important including pregnant women's knowledge of childbirth. This study aimed to identify the level of pregnant women's knowledge of childbirth process. The design used was simple descriptive. Respondents were 89 pregnant women selected by consecutive sampling techniques during December 2012. This research applied a quantitative approach. Data were collected using questionnaires about pregnant women's knowledge of childbirth process consist of 30 questions. The results showed that 58.4% of respondents had good knowledge of childbirth process. This condition showed that this good knowledge needs to be improved along with other aspects such as attitude and skills."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S44196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Solha Elrifda
"Kematian ibu yang tinggi di Indonesia dapat dicegah antara lain dengan pelayanan antenatal adekuat dan proses persalinan yang aman. Fakta menunjukkan belum semua ibu hamil dan bersalin mendapatkan pelayanan optimal, walaupun pencatatan dan pelaporan pemerintah menunjukkan capaian yang hampir memenuhi target. Hal ini merupakan cerminan kinerja institusi penyelenggara pelayanan kesehatan ibu (dalam hal ini puskesmas). Penelitian ini bertujuan mengetahui pemodelan multilevel determinan kinerja program kesehatan ibu (capaian indikator K4 dan PN) pada tingkat puskesmas di Indonesia, dan opsi kebijakan yang dapat diterapkan sebagai upaya meningkatkan capaian program tersebut. Penelitian ini menggunakan metoda kombinasi, cross-sectional pada tahap pengembangan model konfirmatif, dan kualitatif-explanatory pada tahap eksplorasi masalah. Sampel berjumlah 2002 ibu batita, diperoleh dari data sekunder hasil Studi Analisis Capaian Indikator Renstra Program Gizi dan KIA 2012 di 8 provinsi, 16 kabupaten/kota, 64 puskesmas, 128 desa terpilih di Indonesia. Selain itu juga digunakan data set puskesmas dan desa. Informan pada tahap dua adalah pemangku kepentingan terkait program kesehatan ibu baik di tingkat puskesmas, kabupaten/kota, maupun tingkat pusat. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kepuasan ibu terhadap pelayanan antenatal sebelumnya mempunyai kontribusi paling besar terhadap kinerja K4, sementara perencanaan mempunyai kontribusi paling besar pada kinerja PN, dan kemampuan sistem informasi berkontribusi paling besar terhadap kinerja PNfaskes, setelah dikontrol variabel lainnya. Oleh karena itu perlu menjadi perhatian serius oleh jajaran Kementerian Kesehatan RI dan pemangku kepentingan lainnya. Disarankan kepada Kementerian Kesehatan RI, dinas kesehatan kabupaten/kota, dan puskesmas untuk melakukan intensifikasi promosi kesehatan, menjadikan upaya fokus pada pelanggan sebagai upaya kesehatan masyarakat pengembangan di puskesmas, pemenuhan kebutuhan tenaga dan sarana pelayanan antenatal dan persalinan di daerah terpencil, meningkatkan kapasitas perencanaan dan penguatan kemampuan sistem informasi program kesehatan ibu.

Maternal deaths can be prevented with adequate antenatal and delivery care. Evidence suggests that not all women received optimal services during her pregnancy and delivery, although based on recording and reporting system, its shows that government achieved the performance’s targets. This is a reflection of the health care provider performance (in this case is Puskesmas/ health center). The study aimed to seek a multilevel model of maternal health program performance determinants (performance indicators K4 and PN) at the primary care level in Indonesia, and the policy options that can be implemented as an effort to improve the performance of the program. The study used Mix Methods with cross sectional design; a quantitative approach was used to develop confirmatory model, and qualitative exploratory (to explore the problems). The sample was obtained from secondary data from “Indicators Achievement of Program Nutrition and MCH Strategic Plan 2012 in 8 provinces” survey, which has 2002 toddler's mother as a sample from 16 districts/cities, 64 health centers, and 128 selected villages in Indonesia. The analysis also includes dataset from Puskesmas and villages. Informant for qualitative study was from relevant stakeholders of maternal health programs both at the health centers, district/city, as well as the central level. The results showed that satisfaction on previous antenatal care have contributed most to the performance of K4, while planning has contributed most to the performance of PN, and the ability of information systems contribute most to the performance of PN-faskes, after controlling other variables. Recommendation for Ministry of Health, District Health Office, and Puskesmas is to intensify health promotion, focus on customer as a public health efforts in the health centers, making sure availability of health workers and services for prenatal and delivery care in remote areas, improve planning capacity and strengthent capability of maternal health information systems."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Rispah Sulistianingsih
"Latar Belakang: Angka penggunaan metode sesar pada persalinan di Indonesia semakin meningkat bahkan melebihi target yang ditetapkan World Health Organization (WHO). Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dukun diduga berkontribusi terhadap tingginya angka komplikasi kehamila atau persalinan yang merupakan indikasi dilakukannya persalinan sesar.
Tujuan : Mengetahui hubungan tenaga pemeriksa kehamilan dengan penggunaan metode sesar pada persalinan di Indonesia.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sumber data penelitian yaitu data sekunder SDKI 2017. Variabel yang diteliti yaitu metode persalinan sebagai variabel dependen, variabel independen utama yaitu tenaga pemeriksa kehamilan, dan variabel kovariat meliputi, faktor sosiodemografi, riwayat kehamilan dan riwayat persalinan ibu. Analisis menggunakan regresi logistik dengan software SPSS 21.
Hasil: Dari 14.646 WUS, 3,9% memeriksakan kehamilan pada dukun, 30,7% pada dokter ahli kandungan dan 65,7% oleh bidan/dokterumum/perawat. Hasil analisis multivariat menunjukkan adanya interaksi antara tenaga pemeriksa kehamilan dengan komplikasi persalinan. Jika dibandingkan dengan wanita yang memeriksakan kehamilan pada bidan/dokter umum/perawat dan tidak mengalami komplikasi persalinan maka, Wanita yang memeriksakan kehamilan pada dokter ahli kandungan dan mengalami komplikasi persalinan berpeluang 0,73 kali untuk menggunakan metode sesar. Wanita yang memeriksakan kehamilan pada dokter ahli kandungan dan tidak mengalami komplikasi persalinan berpeluang 2,95 kali untuk menggunakan metode sesar. Wanita yang memeriksakan kehamilan pada dukun dan mengalami komplikasi persalinan berpeluang 1,84 kali untuk menggunakan metode sesar. Wanita yang memeriksakan kehamilan pada dukun dan tidak mengalami komplikasi persalinan berpeluang 0,58 kali untuk menggunakan metode sesar. Wanita yang memeriksakan kehamilan pada bidan/dokter umum/perawat dan mengalami komplikasi persalinan berpeluang 1,48 kali untuk menggunakan metode sesar.
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara wanita yang memeriksakan kehamilan pada dokter ahli kandungan dan dukun dengan penggunaan metode sesar. Hubungan tersebut berbeda berdasakan ada tidaknya komplikasi persalinan. Oleh karena itu, promosi kesehatan terkait pentingnya pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan yang kompten perlu dilakukan. Adanya reward bagi bidan atau puskesmas jika cakupan pemeriksaan kehamilan pada teanga kesehatan mencapai 100% di wilayah kerjanya.

Background: The rate of use of the cesarean delivery method in Indonesia has increased even more than the target set by the World Health Organization (WHO). Pregnancy checks conducted by traditional birth attendants are thought to contribute to the high rates of pregnancy complications or labor, which is an indication of cesarean delivery.
Objective: to determine the relationship between pregnancy examiners and the use of cesarean delivery methods in Indonesia.
Method: This study used a cross sectional design. The source of research data is the secondary IDHS 2017 data. The variables studied were the method of labor as the dependent variable, the main independent variables were the pregnancy examiner staff, and the covariate variables included, sociodemographic factors, history of pregnancy and maternal labor history. Analysis using logistic regression with SPSS 21 software. Results: Of the 14,646 WUS, 3.9% had a check-up on a dukun, 30.7% in an obstetrician and 65.7% by a midwife / doctor / nurse / nurse. The results of the multivariate analysis showed an interaction between pregnancy examiners and labor complications. When compared with women who examined their pregnancies in midwives / general practitioners / nurses and did not experience labor complications then, women who had a pregnancy examination with obstetricians and had labor complications had a chance of 0.73 times to use the cesarean method. The woman who examined the pregnancy at the obstetrician and did not experience labor complications had a chance of 2.95 times to use the cesarean method. Women who had a pregnancy check up on a dukun and had labor complications were 1.84 times more likely to use the cesarean method. Women who examined their pregnancies in a dukun and did not experience labor complications had a 0.58 chance to use the cesarean method. Women who examined their pregnancies in midwives / general practitioners / nurses and experienced labor complications had a chance of 1.48 times to use the cesarean method. Conclusion: There was a significant relationship between women who examined the pregnancy in obstetricians and traditional birth attendants with the use of the cesarean method. The relationship is different based on the presence or absence of labor complications. Therefore, health promotion related to the importance of prenatal check- ups by a qualified health worker needs to be done. There is a reward for midwives or health centers if the coverage of prenatal care in health care reaches 100% in the work area.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juliana Karni Astuti
"ABSTRAK
Disparitas dalam pelayanan kesehatan ibu masih merupakan permasalahan di Indonesia. Cakupan K4 dalam program Antenatal Care (ANC) dari tahun 2012 hingga 2017 telah mengalami penurunan. Akan tetapi, angka penurunan itu nyatanya menunjukkan bahwa cakupan K4 ANC sudah mulai memenuhi target Renstra Kementerian Kesehatan pada tahun 2017. Berdasarkan data SDKI dan Profil Kesehatan Indonesia menyebutkan bahwa beberapa daerah di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) masih mengalami permasalahan ini. Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara menjadi provinsi yang selalu memasuki peringkat 10 besar dalam cakupan K4 ANC terendah. Keempat provinsi tersebut juga selalu tidak memenuhi target dari Renstra Kementerian Kesehatan semenjak 2007, 2012, dan 2017. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan ANC pada wanita usia subur di 4 Provinsi pada tahun 2012 & 2017. Sampel yang digunakan adalah wanita berusia subur (15-49 tahun) yang tinggal di 4 Provinsi, memiliki anak terakhir dalam 5 tahun terakhir, berstatus menikah/tinggal bersama dan menjadi responden dalam SDKI 2012 & 2017. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 1.001 responden dalam SDKI 2012 & 1.167 responden dalam SDKI 2017. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji chi-square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan ibu dan pengetahuan ibu memiliki pengaruh yang konsisten terhadap kepatuhan kunjungan ANC pada responden di tahun 2012 dan 2017. Pada tahun 2012, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi kepatuhan kunjungan ANC pada wanita usia subur yaitu partisipasi dalam pengambilan keputusan dan status ekonomi. Sedangkan di tahun 2017, terdapat faktor lain juga yang berpengaruh terhadap kepatuhan kunjungan ANC pada wanita usia subur yaitu paritas ibu, jaminan kesehatan, dan dukungan dari suami.

ABSTRACT
Disparities in maternal health services are still a problem in Indonesia. The K4 coverage of Antenatal Care (ANC) program from 2012 to 2017 has decreased. However, it shows that the K4 ANC coverage has begun to meet the Ministry of Health Strategic Plan target in 2017. Based on data from the IDHS and the Indonesian Health Profile, it stated that some regions in Eastern Indonesia are still facing this problem. Papua, West Papua, Maluku and North Maluku itself are some provinces are always in top 10 provinces with the lowest K4 ANC coverage. The four provinces also had never met the targets of the Ministry of Health Strategic Plan since 2007, 2012, and 2017. This study aims to look at the factors that influence the level of ANC visit adherence in reproductive age women in 4 Provinces in 2012 & 2017. The sample is used in this study are the women in reproductive age in the 2012 & 2017 IDHS that are living in 4 provinces, married or are living together with their partner, and have their in the last 5 years. The number of samples in the study were 1,001 respondents in the 2012 IDHS & 1,167 respondents in the 2017 IDHS. This study itself use chi-square and multiple logistic regression. The results showed that maternal education and maternal knowledge had a consistent influence on the adherence of ANC visits for respondents in 2012 and 2017. In 2012, there are other factors that also affected ANC visit adherence in reproductive age women, namely participation in decision making and economic status. Whereas in 2017, there are also other factors that influence ANC visits adherence to reproductive age women, namely health insurance, parity, and husband support."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Riska Madyanti
"Penelitian yang dilakukan di RSUD Bengkalis ini mempunyai tujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi pemakaian APD pada bidan saat melakukan pertolongan persalinan pada bulan Maret - April tahun 2012. Desain penelitian ini adalah Potong Lintang dengan sampel 33 orang.
Hasil penelitian didapatkan bahwa yang menggunakan APD saat melakukan pertolongan persalinan sebesar 69,6%. Ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan APD (p<0,05), serta tidak ada hubungan 8 variabel lain dengan penggunaan APD (p>0,05).
Disarankan untuk meningkatkan pengetahuan bidan tentang keselamatan dan kesehatan kerja melalui informasi tentang potensi bahaya di tempat kerja, manfaat APD serta peningkatan pengetahuan melalui pelatihan.

Research conducted in hospitals Bengkalis has a goal to determine the factors that influence the use of PPE at the midwife during delivery assistance by March 2012. Cut the design of this study is the latitude of the sample with 33 people. Data were tested using chi-square with 95% significant level (0.05).
The study found that the use of PPE during delivery assistance by 69.6%. There is a relationship between knowledge of the behavior of the use of PPE (p <0.005), and there is no relationship between attitudes, old work, the policy of the hospital, the midwife's perception of illness Hepatitis B and HIV / AIDS, midwives perceptions about the seriousness of hepatitis B and HIV / AIDS, the influence of peers, the influence of external / mass media and midwives perceptions of barriers to the use of PPE (p> 0.005).
It is recommended to increase the midwives knowledge about occupational safety and health through information about potential hazards in the workplace, the benefits of APD and enhancement of knowledge through training.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla Laila Nurakbar
"Kematian ibu dapat disebabkan oleh komplikasi, baik saat kehamilan maupun saat persalinan. Asuhan antenatal apabila dilakukan secara rutin dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi tersebut. Pada era Pandemi COVID-19 terjadi peningkatan kematian ibu dan penurunan asuhan antenatal yang dilakukan. Sehingga perlu dilihat apakah ada hubungan antara asuhan antenatal dengan kematian ibu sebelum dan sesudah era pandemi COVID-19. Penelitian dengan desain cross-sectional menggunakan data rekam medis ibu meninggal pada tahun 2018-2021 di Kota Depok yang ditelaah kunjungan antenatal yang dilakukap sebanyak 24 sampel (22 sampel 2020-2021 dan 2 sampel 2018-2019). Analisis bivariat yang digunakan adalah uji chi square dan uji fisher exact test. Analisis bivariat menunjukan tidak terdapat hubungan signifikan antara frekuensi kunjungan antenatal dengan kematian ibu sebelum dan saat era pandemi COVID-19 dengan keterangan risk ratio sebagai berikut: Tidak melakukan ANC (p-value = 0.308, RR = 1.333 (CI 95% 0.757-2.348) dan ANC tidak rutin (p-value = 1.000, RR = 1.10 (CI 95% 0.913-1.326). Tidak ada hubungan bermakna antara kematian ibu pada era sebelum dan saat pandemi COVID-19 dengan frekuensi kunjugan antenatal di Kota Depok.

Maternal death or maternal mortality can be caused by complication during pregnancy or delivery. Antenatal care, if done regularly, can reduce the risk of these complications. In COVID-19 Pandemic Era, there was an increase on maternal mortality and a decrease on antenatal care frequency. So, it is necessary to see whether there is a relationship between antenatal care and maternal mortality before and after the COVID-19 pandemic era. This research is conducted using cross-sectional study of 24 sample (22 during pandemic and 2 before pandemic) collected from clinical record data of death mother at Depok City in 2018-2021). Bivariat analysis is done using chi square test and fisher exact test. Bivariat analysis showed that there were no significant association between antenatal care frequency with the case of maternal mortality before and during COVID-19 Pandemic era, which is shown in the risk ratio: did not do ANC (p-value = 0.308, RR = 1.333 (CI 95% 0.757-2.348) and irregular ANC (p-value = 1.000, RR = 1.10 (CI 95% 0.913-1.326).There were no significant association between antenatalcare frequency with the case of maternal mortality before and during COVID-19 Pandemic era."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Misaroh
"ABSTRAK
Kematian maternal merupakan masalah yang kompleks dan sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia, khususnya di negara berkembang. Kehamilan kembar merupakan faktor risiko yang penting untuk dikaji terhadap morbiditas dan mortalitas maternal. Ibu dengan kehamilan kembar diduga memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya komplikasi obstetrik baik selama antepartum, intrapartum maupun pada saat post partum dibandingkan dengan kehamilan tunggal (singleton). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kehamilan kembar dan komplikasi persalinan pada wanita usia 15-49 tahun di Indonesia dengan menggunakan desain cross sectional dan dianalisis dengan menggunakan regresi cox. Penelitian ini menggunakan sampel seluruh wanita yang pernah melahirkan pada kurun waktu 5 tahun terakhir sebelum survei SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) 2012 dilaksanakan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara statistik tidak ada hubungan antara kehamilan kembar dengan komplikasi persalinan di indonesia (PR 1.06, 95% CI 0.8-1.4), namun secara khusus kehamilan kembar berpengaruh terhadap terjadinya eklampsi (PR 1.96, 95%CI 0.6-5.3). Oleh karena itu, sangat penting untuk dilakukan intervensi yang tepat sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu di Indonesia khususnya pada ibu dengan kehamilan kembar yang harus di monitor secara terpadu dan komprehensif selama masa kehamilan dan persalinan melalui pemeriksaan tekanan darah secara rutin, asupan nutrisi adekuat dan pemeriksaan urin.

ABSTRACT
Maternal mortality is a complex issue and still a major health problem in the world, especially in development countries. Twin pregnancy is an important risk factor to be assesed and known as one of the direct causes related to obstetric complications during antepartum, intrapartum and post partum compared with singleton pregnancies. It's could affected to maternal morbidity and mortality. This study purposed to determine the relationship between twin pregnancy and delivery complications in the reproductive age woman in Indonesia by using cross-sectional study design and were analyzed by Cox regression. Sample was selected by total sampling. This study used all of women who have ever birth in the last 5 years prior to the survey (DHS 2012) conducted.
The result of study showed that statistically, there is not association between twin pregnancy and delivery complication in Indonesia (PR 1.06, 95% CI 0.8-1.4) but specifically twin pregnancy could be effected to eclampsia (PR 1.96, 95%CI 0.6-5.3). Therefore, it is very important to appropiate some intervention to effort maternity health program in Indonesia. especially women with twin pregnancies should be monitored in an integrated and comprehensive during pregnancy and delivery such as good nutrition supply, blood pressure monitoring and urine monitoring.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>