Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160590 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inggriani
"Angka permintaan energi listrik meningkat lebih besar dibandingkan dengan kemampuan memenuhi pasokan listrik yang dibutuhkan menyebabkan krisis listrik yang terjadi di Indonesia. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) merupakan sebuah solusi untuk mengatasinya, namun bergantung dengan jumlah LFG yang mengalami penurunan setiap tahun.
Penelitian ini membahas potensi penggabungan sistem PLTSa dan PLTS di TPA Cipayung secara ekonomi dengan 2 skenario, instalasi PLTS secara langsung dan secara berkala dengan 2 tipe mesin PLTSa berkapasitas 1MW dan 750kW. Parameter yang digunakan dalam studi kelayakan ini adalah Benefit-cost ratio dan Net Present Value.
Hasil yang didapat, instalasi secara berkala lebih baik dibandingkan instalasi langsung dalam satu waktu dan penggunaan 2 buah mesin berkapasitas 1MW lebih baik dari penggunaan 4 mesin berkapasitas 750kW. Walaupun rancangan ini tidak layak secara ekonomi untuk dilakukan saat ini namun pantas untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Electricity demand is increasing much more rapidly than the ability to meet the required power supply. This causes power crisis in Indonesia. Waste power plant is a solution to solve this problem, but it depends on the amount of landfill gas which continues to decline.
This study discusses economical potency of hybrid waste-solar power plant in Cipayung landfill. There ada two scenario, direct solar installation and periodical solar installation with 1MW and 750kW capacity gas engine. The parameters used in this feasibility study is the benefit-cost ratio and net present value.
As the result, the periodical installation is better than the direct installation and using two 1MW capacity machine is better than using four 750kW capacity machine. Although this design is not economically feasible to do at this time but it is worthy for further research.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gurning, Raja Dweyndo Hasintongan
"Sektor industri merupakan kontributor ketiga terbesar pada konsumsi energi setelah sektor rumah tangga dan transportasi di Indonesia. Untuk mengurangi konsumsi energi pada sektor industri dan juga mengurangi biaya produksi pada manufaktur, fotofoltaik sel surya pada atap bangunan pabrik dapat menjadi solusi alternatif untuk memasok energi pada lini produksi perakitan mesin kendaraan, yang merupakan salah satu bagian dari pabrik manufaktur kendaraan. Tesis ini melakukan penelitian terhadap dampak penggunaan fotovoltaik stand-alone pada atap bangunan pabrik di Jakarta secara teknis maupun ekonomis. Analisa dilakukan dengan menggunakan program spreadsheet untuk membandingan antara fotovoltaik stand-alone dengan baterai, fotovoltaik stand-alone dengan generator diesel yang hanya beroperasi saat tidak ada matahari, dan fotovoltaik stand-alone yang selalu beroperasi setiap saat. Simulasi didemonstrasikan pada area yang tersedia sebesar 10.000 m untuk memasang susunan fotovoltaik.
Hasil dari penelitian ini adalah skenario fotovoltaik stand-alone dengan baterai memenuhi seluruh permintaan beban dengan kapasitas fotovoltaik yang terpasang sebesar 1,057.8 kWp dengan investasi sebesar 2.571.160 dengan kontribusi sebesar 52.58 . Skenario yang menggunakan generator diesel mengurangi kontribusi fotovoltaik sebesar 48,55 dengan kapasitas fotovoltaik terpasang sebesar 626,4 kWp dengan besar investasi 2.732.804, dan pembangkitan dengan generator diesel yang beroperasi tandem dengan kapasitas pemasangan fotovoltaik 345,6 kWp berkontribusi sebesar 32,21 untuk pemenuhan kebutuhan beban dengan investasi 2.917.634. Jika skenario yang memiliki nilai investasi paling rendah dihitung dan dibandingkan dengan harga pokok produksi energi listrik nasional, maka skenario tersebut akan dapat dinyatakan layak untuk dilaksanakan pada tahun 2023 hingga 2024. Dengan mengurangi kapasitas fotovoltaik yang terpasang, maka kontribusi pembangkitan dengan EBT akan berkurang, dan daerah yang diperlukan untuk dipergunakan sistem fotovoltaik akan lebih sedikit.

Industrial sector is the third biggest energy consumption comes after household and transportation energy in Indonesia. To reduce the energy consumption of industri and also impact to reduce the manufacturing cost of the industri, solar photovoltaic on the rooftop of the factory can be an alternative solution to supply energy at engine assembly line, one section of production at the factory. This paper studies about the impact of utilization stand alone photovoltaic at rooftop of factory building in Jakarta technically and economically. The analysis is using spreadsheet program to compare between stand alone photovoltaic with battery, stand alone photovoltaic with generator diesel that operate only when there is no sunshine, and stand alone photovoltaic with generator diesel that always operating. Simulation demonstrates with estimated available area 10.000 m to install photovoltaic array.
Result of this research is the stand alone photovoltaic skenario with battery fulfilled all the demand load by 1.057,8 kWp installed photovoltaic capacity with investment 2.571.160 with contribution 52.58 for fulfillment of the loads. The scenarios with generator diesel reduced the photovoltaic generation contribution by 48,55 for 626,4 kWp installed photovoltaic capacity with investment 2.732.804, and diesel generation operating tandem with 345,6 kWp installed photovoltaic capacity that contribute to 32,21 for fulfillment energy demand with investment 2.917.634. The lowest investment scenario calculated and compared with national electric generaton price in Indonesia, will be deserves to be executed between 2023 and 2024. The reduced capacity of photovoltaic that installed, the less contribution generation by renewable energy, and the less area that needed to be utilized for photovoltaic system."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T51183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brigitta Dian Puteri
"ABSTRACT
Perencanaan jumlah beban masa depan dan distribusinya diperlukan untuk mengoptimalkan Penempatan pembangkit listrik. Perhitungannya bisa dimodelkan menggunakan beban masa lalu. Tujuan utama dari makalah ini adalah untuk membangun model kebutuhan beban selama bertahun-tahun dengan menggunakan metode dekomposisi seri waktu dengan studi kasus di GI Muara Bungo. Dengan mengetahui ramalan beban di seluruh wilayah di Indonesia, perencanaan yang baik berkaitan dengan distribusi lokasi pembangkit listrik dapat diperoleh. Perencanaan ini akan memberi pengaruh besar dalam menentukan apakah proyek akan berhasil atau tidak. Perhitungan menunjukkan bahwa di Muara Bungo, pennintaan listrik tumbuh sekitar 50% dalam 4 tahun ke depan. Hasil ini dapat diintegrasikan dengan peramalan beban di seluruh Indonesia untuk mendapatkan data sebagai pertimbangan mendasar dalam menentukan dimana dan berapa jumlah pembangkit listrik yang harus dibangun."
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PT. PLN, 2017
621 JEK 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Zaen
"Kebutuhan telekomunikasi termasuk kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia, salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan jasa telekomunikasi adalah inovasi teknologi yang dapat mencakup seluruh wilayah Indonesia sampai ke pelosok area, bukan hanya telekomunikasi di darat bahkan saat berada ditengah laut sekalipun. Adanya kerjasama Perusahaan Telekomunikasi Selular untuk mendukung ketersediaan telemetri, yang kemudian memiliki manfaat besar yaitu tersedianya jaringan telepon selular bagi para penumpang diatas kapal, dan untuk terus berinovasi serta memberikan yang terbaik kepada konsumen, pihak penyedia layanan harus terus memperbaiki kualitas.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode SERVQUAL agar dapat diukur kualitas pelayanan berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan dengan menganalisa kesenjangan (gap) yang terjadi akibat ketidaksesuaian antara harapan dan persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang diterima. Pada penelitian ini keinginan dan harapan konsumen diterjemahkan kedalam House of Quality pada Quality Function Deployment. Hasil penelitian diusulkan menggunakan nilai strategi perusahaan untuk mendapatkan prioritas perbaikan atribut pelayanan sesuai dengan kemampuan perusahaan.

The need for telecommunications, including the category of primary need for the people of Indonesia, one of the important aspects that need to be considered by the telecommunications company is a technological innovation that can cover all of Indonesia to outlying places, not only telecommunications on land even when in the middle of the ocean though. With Cellular Telecommunications Company cooperation to support the availAbility of telemetry, then develop into the greatest benefit is the availAbility of the Mobile phone network for the passengers on board, to continue to innovate and deliver the best to customers, the service providers must continue to improve quality.
Research conducted using the SERVQUAL method to used to measure the quality of service based on the five dimensions of service quality by analyzing gaps that occurs due to a mismatch between customer expectations and perceptions of the quality of service received. In this study wants and expectations of consumers translated into House of Quality in Quality Function Deployment. Results of research propose using strategy value to get priority repairs according to the company’s ability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi
"ABSTRACT
PLTMG Panaran adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas yang berlokasi di Panaran PBatam dimana setiap unit mesin di PLTMG panaran memiliki 6 buah finfan cooler yang berfungsi untuk mendinginkan suhu HT (High Temperature) pada mesin. Saat ini pengoperasian finfan cooler di PLTMG Panaran di operasikan secara manual oleh operator dengan melihat kondisi pembebanan serta suhu luar ruangan (ambient temperature). Terdapat beberapa kekurangan dalam pengoperasian secara manual diantaranya inefisiensi daya serta kemungkinan derating engine atau penurunan daya mampu ketika operator lupa atau tidak tepat dalam menentukan jumlah aktifnya motor finfan cooler. Sistem kontrol otomatis dengan metode fuzzy ini merupakan sistem yang tepat untuk memperbaiki kelemahan sistem kontrol manual yang ada di PLTMG saat ini. Sistem ini akan mengatur putaran motor sesuai dengan kebutuhan atau kestabilan unit mesin secara otomatis berdasarkan kondisi pembebanan serta suhu luar ruangan. Diharapkan dalam pengoperasian dapat memudahkan operator serta menurunkan ineffisiensi dalam pemakaian daya motor finfan dan juga diharapkan sistem kontrol cerdas dapat diterapkan oleh PT. PLN Persero untuk proyek 35.000 MW. "
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PT. PLN, 2017
621 JEK 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Rendroyoko
"ABSTRACT
Suplai tenaga listrik pada sistem tenaga mikrogrid seringkali menghadapi keterbatasan Skapasitas pasokan listrik. Selain menambah kapasitas pembangkit listrik, usaha untuk menyediakan daya yang cukup dalam sistem tenaga listrik mikrogrid dapat dilakukan dengan cara mengendalikan beban listrik. Program pengelolaan sisi permintaan (DSM) dapat dilakukan untuk mengatur konsumsi energi dan membatasi beban puncak. Demand response (DR), sebagai salah satu program DSM, dapat diimplementasikan untuk mengatur beban listrik untuk menyeimbangkan suplai dan permintaan. Demand response khusus untuk pelanggan rumah tangga adalah program yang bertujuan untuk mengurangi beban puncak dengan menggeser permintaan tenaga listrik perumahan. Metode pengurangan beban ini telah digunakan untuk mengendalikan beban puncak agar dapat menyesuaikan dengan kondisi pembangkitan. Tulisan ini menampilkan studi literatur tentang implementasi demand response untuk pelanggan rumah tangga. Studi ini menggunakan asumsi bahwa mayoritas beban listrik pada sistem microgrid adalah pelanggan rumah tangga. Diharapkan keseimbangan antara suplai dan permintaan tenaga listrik di sistem mikrogrid dapat dicapai melalui aktivitas demand response pelanggan rumah tangga. Pada tulisan ini, tinjauan terhadap metode demand response yang efektif dilakukan untuk mengatur secara tepat dan akurat penggunaan listrik oleh pelanggan rumah tangga untuk membatasi beban puncak dan mengendalikan konsumsi energi listrik. Pada bagian akhir, tulisan ini juga membahas kemungkinan penerapan metode demand response bagi pelanggan rumah tangga pada sistem mikrogrid. "
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PT. PLN, 2017
621 JEK 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Edwin Apriansyah
"Perkembangan energi baru terbarukan sudah menjadi perhatian bagi kebutuhan listrik pada saat ini. Fotovoltaik dapat menjadi pilihan untuk sumber energi terbarukan. Pada simulasi ini, untuk mengetahui nilai dari harmonisa maka dilakukan dengan memvariasikan nilai dari berbagai kapasitas Fotovoltaik mulai dari 5 MWp, 10 MWp, 15 MWp, dan 20 MWp pada sistem tenaga listrik Lombok pada 3 titik pada Gardu Induk Kuta, dan Gardu Induk Paokmontong. Studi ini dilakukan dalam sistem dengan kemampuan kapasitas 123 MW dengan berbagai pertimbangan berupa manajemen jaringan yang diperkirakan hingga 35% dari produksi listrik dengan simulasi ETAP 12.6.0. Analisis ini menghasilkan nilai tertinggi untuk THD-I pada kapasitas 5 MWp sebesar 2,5% dan THD-v terbesar pada kapasitas 20 MWp sebesar 0,25%. Hasil yang didapatkan bahwa nilai pada tiap skenario yang dibuat, nilai yang dihasilkan masih dibawah standard yang telah ditetapkan untuk harmonisa pada sistem.

Renewable Energy is starting to grow rapidly, the use of solar energy in Indonesia has a good development. According to the grid code issued by the national utility company, the maximum standard harmonic limit is 5%. Harmonic is mostly caused by non-linear loads that form a distorted sine wave, which leads the equipment to become hotter faster, adding losses and reducing the equipment lifetime. The simulation method uses ETAP software to obtain values ​​from Total Harmonic Distortion (THD) on the 20kV and 150 kV Beta substations sides with several scenario simulations of photovoltaic power plant integration with a capacity from 5 to 20 MWp with multiple of 5. This study was carried out in a system with a capacity of 123 MW with various considerations in the form of network management which is estimated to be up to 35% of electricity production with ETAP 12.6.0 simulation. This analysis produces the highest value for THD-I at a capacity of 5 MWp at 2.5% and the largest THD-v at a capacity of 20 MWp at 0.25%. The results obtained that the value of each scenario that the value generated is still below the standards for harmonics in the system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Aldrin Julianto
"Energi listrik yang memiliki kualitas daya yang baik dan andal menjadi faktor yang sangat vital untuk mendukung iklim dunia industri yang kompetitif. Pada sektor industri yang memiliki sistem tenaga listrik off grid, sangat penting untuk mengetahui seberapa optimal dan andal sistem tenaga listrik untuk mengantisipasi penambahan beban di masa mendatang. Selain itu dengan memperhatikan perkembangan penetrasi penggunaan energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang semakin meluas dapat mempengaruhi stabilitas sistem tenaga listrik karena sifat intermitensi dan ketersediaannya yang tidak bisa diperkirakan. Hilangnya daya PLTS secara mendadak dapat mengakibatkan permasalahan stabilitas karena penurunan frekuensi pada sistem dan dibutuhkan respon yang cepat dari pembangkit listrik yang ada pada sistem untuk menghindari pemadaman total. Metode yang dilakukan pada penelitian ini dengan membuat pemodelan sistem tenaga listrik menggunakan perangkat lunak Electrical Transient Analyzer Program (ETAP) lalu melakukan simulasi untuk mengetahui mode operasi optimal, dilanjutkan dengan memproyeksikan penambahan beban di masa mendatang yang masih dapat disuplai oleh sistem, serta menghitung berapa penetrasi optimal dari PLTS yang dapat diintegrasikan pada sistem tenaga listrik di industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tenaga listrik di industri masih dapat mengantisipasi penambahan beban sampai dengan 80% dari cadangan putarnya dan stabilitas pada sistem masih terjaga dengan baik saat integrasi PLTS dilakukan sebesar 16% dari total beban sehingga sistem tenaga listrik offgrid pada industri tetap terjaga keandalan dan stabilitasnya saat diintegrasikan dengan PLTS.

The need of power system quality and stability is one of the most important thing to increase productivity and competitiveness in industrial process. Some industries have off grid electrical power systems, therefore it is important to know how optimal and reliable the electrical power system to supply load requirements in the future. Since power generation connected to system is limited, so the flexibility of power system in industry is low. In addition, rapid development of penetration of renewable energy source such as solar photovoltaic has an impact of power system stability and quality because of its intermittent, availability, and grid related problems. So when the electrical power from solar photovoltaic is suddenly lost, a frequency instability phenomenon will occur and it will be needed fast response of conventional synchronous generator to prevent power system blackout. The objective of this research was to study power system optimization in industry in terms of quality and stability by considering future load demand and penetration rate of solar photovoltaic by modeling and simulation using Electrical Transient Analyzer Program (ETAP) software then perform a simulation to find out the optimal operating mode, projecting additional future loads that can still be supplied by the system, and calculating the optimum penetration of PV can be integrated into power system. The results showed the power system can still anticipate additional loads of up to 80% of its spinning reserve and power system quality and stability is still well maintained when the PV integration is carried out at 16% of the total load."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cherish Amarissa Gadisku
"Indonesia memiliki tekad untuk mengurangi gas rumah kaca dengan mencanangkan target energi terbarukan. Dari seluruh jenis energi terbarukan, energi surya adalah jenis energi yang memiliki potensi paling tinggi. Namun, sangat disayangkan bahwa penggunaannya masih sangat minim. Untungnya, semakin banyak pebisnis yang sadar manfaat dari investasi PLTS atap. Salah satu perusahaan yang memiliki keinginan untuk investasi PLTS atap adalah PT XYZ, sebuah pabrik manufaktur yang terletak di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah. Perusahaan tersebut memiliki keinginan untuk menginvestasikan PLTS atap di salah satu bangunan yang ada di lokasi pabrik. Namun, sebelum melakukan investasi panel surya, sebaiknya perusahaan sebagai investor memperhitungkan faktor ketidakpastian yang dapat terjadi saat dilakukan pemasangan PLTS atap. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis kelayakan investasi dari segi teknis maupun ekonomi terhadap pemasangan PLTS atap pabrik dengan tetap mempertimbangkan risiko dari faktor ketidakpastian untuk menghemat biaya listrik bulanan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode value at risk dengan teknik Simulasi Monte Carlo. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa faktor ketidakpastian pada investasi kelayakan pemasangan PLTS atap pabrik dapat dibedakan menjadi tiga faktor, yaitu faktor yang mempengaruhi biaya, energi keluaran, dan kebijakan. Sesudah mempertimbangkan seluruh faktor ketidakpastian, proyek pemasangan PLTS atap layak untuk dilakukan dengan nilai NPV at Risk sebesar Rp 154.205.585,00, IRR at Risk sebesar 6,52 %, dan Payback Period at Risk sebesar 9 tahun dengan confidence level 95% dan jangka waktu simulasi selama 15 tahun.

Indonesia is determined to reduce greenhouse gases by setting renewable energy targets. Of all the renewable energy types, solar energy is the one with the highest potential. However, it is unfortunate that its use is still very minimal. Fortunately, more and more businesses are realizing the benefits of rooftop solar power investment. One such company is PT XYZ, a manufacturing plant located in Kendal Industrial Park, Central Java. The company wants to invest in rooftop solar panels on one of its buildings. However, before investing in solar panels, the company as an investor should consider the uncertainty factors that can occur when installing rooftop solar panels. Therefore, it is necessary to analyze the feasibility of investment from a technical and economic perspective on the installation of rooftop solar panels while still considering the risk of uncertainty factors to save monthly electricity costs. This research was conducted using the value at risk method with the Monte Carlo simulation technique. The result of this study is that the uncertainty factors in the feasibility investment of installing PLTS on the factory roof can be divided into three factors, namely factors affecting costs, output energy, and government policies. After considering all uncertainty factors, the rooftop PLTS installation project is considered as feasible with an NPV at Risk value of Rp 154,205,585.00, IRR at Risk of 6.52%, and Payback Period at Risk of 9 years with a confidence level of 95% and a simulation period of 15 years.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Kevin Samuel Ivan Siantra
"Energi listrik merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan manusia hingga saat ini. Oleh karena itu, apabila terdapat suatu kawasan yang telah menjadi pemukiman masyarakat, maka sangat mendesak tempat tersebut untuk mendapatkan suplai energi listrik yang sesuai dengan kebutuhan. Namun, ada beberapa daerah di Indonesia yang masih belum mendapatkan pasokan listrik. Salah satu daerah yang belum mendapat pasokan listrik yang cukup adalah Kalimantan Barat. Masih ada beberapa daerah di Kalbar yang pasokan listriknya belum memenuhi kebutuhan, terutama saat terjadi beban puncak. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Indonesia melalui PLN mengadakan kesepakatan untuk mengimpor listrik dari Sarawak, Malaysia. Penulis melihat ada alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan listrik yaitu dengan memanfaatkan energi terbarukan. Posisinya yang dilintasi garis khatulistiwa menjadikan pembangkit listrik tenaga surya sebagai salah satu solusi alternatif yang dapat ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan listrik Kalbar. Dalam tugas akhir ini, penulis merancang konfigurasi sistem pembangkit listrik tenaga surya dan mengkaji lebih jauh aspek keekonomiannya dibandingkan dengan daya eksisting yang dipasok dari Malaysia. Analisis tekno-ekonomi akan dilakukan untuk menganalisis sistem tenaga energi terbarukan dengan sumber surya. Dengan demikian dapat dilihat dan dianalisis perbandingannya dari segi biaya keseluruhan, keandalan, kelayakan, dan efektivitas. Aspek optimasi penelitian ini adalah, net present cost (NPC), renewable penetration, dan cost of energy (COE). Tesis ini akan memberikan evaluasi kinerja keuangan dan energi dari solusi yang diusulkan menggunakan HOMER Pro. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan penerapan photovoltaic dapat menekan biaya produksi energi karena separuh produksinya berasal dari energi terbarukan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penerapan sistem PV on-grid dapat mempercepat penyediaan listrik di Kalimantan Barat.

Electrical energy is one of the most important factors in human life until this day. Therefore, if there is an area that has become a community settlement, it is urgent for that place to get the supply of electrical energy as needed. However, there are some areas in Indonesia that still have not received electricity supply. One of the areas that has not received sufficient electricity supply is West Kalimantan. There are still several areas in West Kalimantan where the electricity supply has not met demand, especially when peak loads occur. To overcome this, the Indonesian government through PLN entered into an agreement to import electricity from Sarawak, Malaysia. Author sees there are another alternative option to meet electricity needs which is by utilizing renewable energy. Its position which is crossed by the equator makes solar power plants one of the alternative solutions that can be set to fulfill West Kalimantan's electricity needs. In this thesis, author designed a configuration of solar power plant system and investigate further about the economical aspect comparing to existing power that supplied from Malaysia. Techno-economic analysis will be conducted to analyze the renewable energy power system with solar sources. By that way, it can be seen and analyzed the comparison in terms of overall cost, reliability, feasibility, and effectiveness. The aspects of optimizing this research are, net present cost (NPC), renewable penetration, and cost of energy (COE). This thesis will provide a financial and energy performance evaluation of the proposed solution using HOMER Pro. The result of the simulation shows that by implementing photovoltaic it can reduce the cost of energy since the half of production comes from renewable energy. The result of this research also shows that implementing on-grid PV system can accelerate electricity provision in West Kalimantan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>