Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101210 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Samia Sofyan
"Kondisi fluktuasi beban yang sangat cepat harus diantisipasi dengan ketersediaan suplai yang memadai. Apabila beban meningkat tetapi suplai yang diberikan turun maka akan terjadi kelebihan beban. Kelebihan beban ini mengakibatkan suplai akan padam karena neracadaya tidak seimbang. Gangguan ini mengakibatkan tidak kontinuitasnya pelayanan daya. Kondisi tersebut diatasi dengan tahapan pemisahan beban (load shedding) secara terencana.
Pemisahan beban dilakukan dengan simulasi analisa aliran daya pada software ETAP 7. Pada skenario pemisahan beban ini penulis menjadikan IBT 1 sebagai suplai cadangan ketika IBT 2 lepas. IBT 1 memberikan 30% suplai cadangannya kepada IBT 2. Hasil dari beban yang dilepas adalah load 1, load 2, lump 5, lump 6, load 3, load 4 dan lump 12 yaitu sebanyak 127,4 MVA atau 28,4% dari total pembebanan IBT 1 dan IBT 2.

Conditions of very rapid load fluctuations must be anticipated with the availability of adequate supplies. If the load increases but supply is given off, there will be overloaded. This overload will lead to supply balance of power outages due to unbalanced. This disturbancemakepower service is not continuity. The condition was overcome by stage load separation (load shedding) in a planned.
Load shedding executed by simulation of load flow analysis with software ETAP 7. At this load separation scenario writer makes IBT 1 as a backup supply when IBT 2 off. IBT 1 gives 30% supply of reserves to the IBT 2. The result of released load are load 1, load 2, 5 lump, lump 6, load 3, load 4 and lump 12 as many as 127.4 MVA or 28.4% of the total loading from IBT 1 and 2.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayda Ayu Lestari
"Pengoperasian beban yang tidak serempak pada satu waktu menyebabkan kurva beban tidak rata dalam satu hari. Perbedaan waktu operasi ini menyebabkan perlunya suatu studi untuk membahas prioritas beban berdasarkan waktu operasi masing-masing beban. Sehingga ketika suatu sistem mengalami gangguan beban lebih yang diakibatkan terputusnya sebagian suplai, maka dapat segera ditentukan beban yang memungkinkan untuk dilepaskan berdasarkan waktu terjadinya gangguan, dengan tidak mengganggu beban yang sedang beroperasi penuh.
Berdasarkan kurva beban Subsistem Kembangan kemudian dibagi menjadi 4 segmen waktu operasi beban. Gangguan yang terjadi pada segmen 1 diantisipasi dengan pemisahan sebesar 65,19 MVA atau 13,31% dari total beban keseluruhan, segmen 2 sebesar 156,57 MVA atau 28 % dari total beban keseluruhan, segmen 3 sebesar 175,8 MVA atau 32,6 % dari total beban keseluruhan, dan segmen 4 sebesar 160,86 MVA atau 30,4 % dari total beban keseluruhan.

Load operating time which not simultaneous at one time is led to not flat load curve in a single day. The time difference of this operation is causing the need for a study to examine the load priority based on time operation of each load. So when a system is experiencing overload caused partial interruption of supply, it can be readily determined which load to be shedded by the time of disturbance, with not disturbing load fully operational.
Based on Kembangan subsystem load curve then load operating time are divided into 4 segments. Disturbance on segment 1 is anticipated by shedding the load by 65,19 MVA or 13,31 % of total load, segment 2 by 156,57 MVA or 28% of total load, segment 3 by 175,8 MVA or 32,6% of total load, and segment 4 by 160,86 MVA of total load.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zico Muhammad Achlazzikry
"Dalam suatu perusahaan minyak dan gas, sistem tenaga listrik sangat berperan penting dalam proses pengolahan produksi. Oleh karena itu pada suatu sistem tenaga listrik dibutuhkan sistem proteksi yang baik. Salah satu gangguan yang sering terjadi pada suatu sistem tenaga listrik adalah gangguan beban berlebih. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai suatu metode sistem proteksi untuk menanggulangi gangguan beban berlebih yang dikenal sebagai metode pelepasan beban dengan menggunakan rele frekuensi pada sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. Gangguan berlebih yang terjadi adalah akibat lepasnya generator, dimana pada skripsi ini akan dibuat beberapa skenario kejadian lepasnya generator untuk melihat respon frekuensi sistem.
Dengan melakukan metode pelepasan beban, diharapkan frekuensi sistem dapat kembali pulih ke frekuensi nominal dengan beban yang dilepaskan seminimal mungkin. Oleh sebab itu diperlukan pembuatan prioritas beban dan beberapa pengaturan pada rele frekuensi. Untuk membuktikan keefektifannya dilakukan simulasi menggunakan perangkat lunak ETAP 12.6.0 dengan sebelumnya melakukan pemodelan sistem tenaga listrik CNOOC SES Ltd. Dari hasil simulasi terbukti bahwa skema pelepasan beban yang dibuat berhasil memulihkan frekuensi sistem setelah terjadi gangguan dengan tahap pelepasan sesuai dengan yang diharapkan.

In an oil and gas company, the power system plays an important role in the production process. Therefore, a power system required a good protection system. One of the most common disturbances in a power system is overloading. In this essay will be discussed about a method of protection system to overcome the overload known as the load shedding method by using under frequency relay on the power system of CNOOC SES Ltd. Overload that occurs is due to the trip fault of the generator, which in this essay will be made some scenarios of generator trip to see the response of frequency system.
By doing the load shedding method, it is expected that the system frequency can be recovered to the nominal frequency with the load that released is as minimum as possible. Therefore we need to make the priority of load and some settings on the under frequency relay. To prove the mehthod effectiveness, in this essay will be made some simulation using software ETAP 12.6.0 with previously modeling the power system of CNOOC SES Ltd. The simulation results proved that the load shedding scheme that is created successfully recover the frequency of the system after a disturbance with the shedding phase as expected.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Budi
"Mempertahankan keseimbangan dalam demand-supply dan meregulasi frekuensi merupakan sebuah tantangan dalam distribusi tenaga lisrik. Ketidakseimbangan antara generasi dan beban dalam distribusi tenaga listrik harus dikoreksi dalam waktu sesingkat mungkin, deviasi pada frekuensi dapat mengancam kestabilan dan keamanan dari sebuah sistem distribusi listrik, bahkan dapat memberikan kerusakan permanen pada fasilitas distribusi tenaga listrik. Penelitian kepada kedua sisi dari distribusi tenaga listrik telah dicoba dan diterapkan, pengaturan pada sisi generasi untuk memenuhi permintaan beban listrik telah dibuktikan tidak efisien dan tidak efektif karena hilangnya tenaga listrik secara tiba-tiba dan perubahan frekuensi pada beban sering terjadi. Simulasi menggunakan program MATLAB akan digunakan untuk memodelkan beban motor induksi dan beban konstan yang menggunakan parameter asli. Tujuan utama dari tesis ini adalah membuat sebuah model beban komposit yang terdiri dari beban motor induksi dan beban konstan. Dengan menganalisa kondisi transien dari beban motor induksi, Analisa terhadap perubahan frekuensi dan tegangan yang mengakibatkan perubahan frekuensi pada sistem distribusi listrik.

Maintaining a demand supply balance and regulating frequency are always a main issue in power system distribution. An imbalance between generation and load in power system need to be corrected within a short period, otherwise a large frequency deviation may threaten the stability and security of a power system or even worse, it can cause a permanent damage to the power system facilities itself. An approach on both sides of the power system network have been tried and applied, as the approach on adjusting the generation side to satisfy the load demand are proven to be inefficient and ineffective due to the sudden power loss in the generation and change in the load are frequently occurred. An extensive simulation using the MATLAB program will be used throughout the research to accurately model the induction motor load and constant load in the real world situation. The main objective of the project is to model a Composite load Induction Motor load and Constant load . By observing the transient state of the induction motor load, we can observe the frequency and voltage behaviour that occur and affect the overall frequency of the power system network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faridian Wahid Mardhana
"Kebutuhan energi listrik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari termasuk pada sektor industri dengan kebutuhan yang terus meningkat. PT. BA merupakan perusahaan industri tambang dengan pemakaian energi listrik yang besar. Kombinasi suplai pembangkit berpengaruh terhadap tegangan pada sistem. Saat beban berlebih diperlukan pelepasan beban untuk mengembalikan kondisi tegangan supaya menjadi normal. Hasil simulasi menunjukkan jika saat semua generator beroperasi diperlukan lima kali tahapan pelepasan beban untuk mengembalikan kondisi tegangan dengan rata-rata jatuh tegangan sebesar 4,96 . Saat generator 1 tidak beroperasi, dibutuhkan lima tahap pelepasan beban dengan rata-rata jatuh tegangan sebesar 5,75 . Saat generator 2 tidak beroperasi, dibutuhkan sembilan tahap pelepasan beban dengan rata-rata jatuh tegangan sebesar 5,44 . Saat generator 3 tidak beroperasi, dibutuhkan sembilan tahap pelepasan beban dengan rata-rata jatuh tegangan sebesar 5,39.

The need of electrical energy cannot be separated from daily lives including in the industry sector with the increasing of demand. PT. BA is a mining industry company with a large consumption of electrical energy. Supply combination from power plant affects the voltage of the system. When overload occurs, load shedding is required to return voltage to normal condition. Simulation result shows that when all generators operate, five stages of load shedding is required to return voltage condition with a voltage drop average of 4.96 . When generator 1 doesn 39 t operate, five stages of load shedding is required to return voltage condition with a voltage drop average of 5.75 . When generator 2 doesn 39 t operate, nine stages of load shedding is required to return voltage condition with a voltage drop average of 5.44 . When generator 3 doesn 39 t operate, nine stages of load shedding is required to return voltage condition with a voltage drop average of 5.39."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Maulana
"Skripsi ini membahas sistem monitoring dan mekanisme pengaturan daya listrik menggunakan Scada dan Plc Berdasarkan Fluktuasi Tarif Listrik. Daya yang dihasilkan diperoleh dari simulator PV (Labview) dengan daya yang konstan. Daya yang dihasilkan tersebut akan digunakan untuk mensuplai beban primer atau beban primer-sekunder atau juga digunakan untuk mengisi baterai berdasarkan fluktuasi tarif listrik dari PLN. Tujuan dari skripsi ini untuk membandingkan daya yang diperoleh menggunakan Scada dan Plc dengan menggunakan BCU. Penelitian ini dengan melakukan perancangan sebuah alat.
Hasil pengujian membuktikan daya yang diperoleh menggunakan Scada dan Plc hasilnya lebih besar daripada menggunakan BCU. Karena pada sistem BCU, daya yang diperoleh digunakan untuk mensuplai beban dan juga mengisi baterai. Keuntungan jual-beli listrik sistem Scada dan Plc lebih besar dari sistem BCU karena daya yang dihasilkan sistem Scada dan Plc maksimal.

This thesis discusses monitoring systems and electrical power management mechanism usig scada and plc based electricity rates fluctuations. The power prodeced by PV simulator (Labview) with constant power. The power produced will be used to supply primary load or primary-secondary load or also used to charge the battery according electricity rates from PLN. The purpose of this thesis to compare the power produced by scada and plc with using bcu. This research by designing a tool.
The test results proved the power produced by Scada and Plc result greater than using the BCU. Because at the BCU system, the power produced is used to supply the load and charge the battery. Advantages of buying and selling electricity Plc and Scada system is larger than the BCU system because the power produced a maximum of Scada and Plc systems.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Setiawan
"Skripsi ini membahas tentang penentuan prioritas beban dan skema pelepasan beban pada permodelan sistem distribusi listrik PT. Bukit Asam (Persero) Tbk,. Pelepasan beban dilakukan sebagai usaha memperbaiki kestabilan sistem yang terganggu karena beban lebih. Apabila beban meningkat tetapi suplai yang diberikan turun maka akan terjadi penurunan tegangan pada sistem. Salah satu komponen stabilitas sistem yang mampu menjadi referensi pelepasan beban adalah tegangan. Dalam suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai macam beban dan beban-beban tersebut memiliki nilai prioritas kebutuhan dan nilai ekonomi bagi penggunanya. Dengan tahapan pelepasan beban ini maka kontinuitas pelayanan listrik masih akan tetap terjaga dan sistem kembali pada level tegangan yang diinginkan (>95%).

This undergraduate thesis discusses about the load priority and load shedding schemes in PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, distribution system modeling. Load shedding is carried out as an effort to restore disturbed system stability because of overload condition. If the load increases but the supply decreases there will be overloaded. One of electric system stability components, which can be a reference for load shedding, is voltage. In a power system there are a wide variety of loads and these loads have a value of priority needs and economic value for its users. With this load shedding, the continuity of the electrical service will still be maintained and the system returns to the desired voltage level (> 95%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erdhy Ernando Davis
"Operator jaringan listrik di Jerman menghadapi kompleksitas yang meningkat dalam memprediksi perilaku pelanggan rumah tangga karena munculnya pembangkitan terdesentralisasi (seperti fotovoltaik) dan beban baru seperti kendaraan listrik dan pompa panas. Metode perencanaan tradisional yang mengandalkan profil beban standar yang diagregasi pada interval per jam sering kali tidak memadai untuk menangkap sifat dinamis dari konsumsi energi modern dan mencegah masalah jaringan. Meskipun Departemen Sistem Tenaga Listrik (eES) di Universitas Duisburg-Essen telah mengembangkan model bottom-up berbasis Python untuk mensimulasikan beban rumah tangga per jam dengan mempertimbangkan berbagai faktor sosial-ekonomi dan teknologi, resolusi per jam yang tetap membatasi kemampuannya untuk secara akurat merepresentasikan puncak beban berdurasi pendek dan fluktuasi cepat pada banyak peralatan rumah tangga.

Tesis ini bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas dan akurasi temporal dari generator profil beban yang ada dengan memungkinkan resolusi waktu sub-jam yang dapat dipilih pengguna. Metodologi inti melibatkan modifikasi basis kode Python untuk mendukung langkah waktu dinamis (termasuk interval 30, 15, dan 1 menit). Peningkatan teknis utama mencakup penerapan metode interpolasi dan ekstrapolasi untuk penyelarasan data cuaca, restrukturisasi algoritma perhitungan perangkat domestik inti untuk mengakomodasi waktu mulai acak dan representasi perangkat multi-fase yang lebih baik, serta penyesuaian modul untuk kendaraan listrik (menggunakan emobpy), fotovoltaik (menggunakan PVlib), dan pompa panas untuk memastikan kompatibilitas dan distribusi energi yang proporsional pada skala waktu yang lebih kecil. Peningkatan efisiensi, seperti vektorisasi, dan peningkatan kejelasan kode juga diterapkan.

Hasilnya menunjukkan bahwa generator profil beban yang dimodifikasi berhasil menghasilkan keluaran pada berbagai resolusi sub-jam, menawarkan pandangan yang jauh lebih terperinci tentang konsumsi energi rumah tangga dibandingkan dengan model per jam asli. Analisis menunjukkan kemampuan alat yang ditingkatkan untuk menangkap pola operasional berdurasi pendek dan puncak beban untuk berbagai peralatan, yang biasanya dirata-ratakan dalam profil per jam. Fitur opsional untuk mengonversi energi keluaran (Wh) menjadi daya rata-rata (W) juga ditambahkan untuk memfasilitasi analisis beban yang relevan dengan perencanaan jaringan.

Kesimpulannya, karya ini menghasilkan generator profil beban yang ditingkatkan dengan fleksibilitas dan akurasi temporal yang lebih baik. Dengan mendukung langkah waktu sub-jam hingga satu menit, peningkatan granularitas ini sangat penting untuk aplikasi yang membutuhkan data beban terperinci, seperti analisis stabilitas jaringan, perencanaan respons permintaan, dan penilaian akurat kontribusi permintaan puncak dari beban dinamis.


German electricity network operators face increasing complexity in forecasting household customer behaviour due to the rise of decentralized generation (like photovoltaics) and new loads such as electric vehicles and heat pumps. Traditional planning methods relying on standard load profiles aggregated at hourly intervals are often insufficient to capture the dynamic nature of modern energy consumption and prevent grid issues. While the Department of Electrical Power Systems (eES) at the University of Duisburg-Essen developed a Python-based bottom-up model to simulate hourly household loads considering various socioeconomic factors and technologies, its fixed hourly resolution limits its ability to accurately represent short-duration load peaks and rapid fluctuations in many households appliances.

This thesis aimed to enhance the flexibility and temporal accuracy of the existing load profile generator by enabling user-selectable sub-hourly time resolutions. The core methodology involved modifying the Python codebase to support dynamic time steps (including 30, 15 and 1-minute intervals). Key technical enhancements included implementing interpolation and extrapolation methods for weather data alignment, restructuring the core domestic device calculation algorithm to incorporate randomized start times and improved multi-phase device representation, and adapting the modules for electric vehicles (using emobpy), photovoltaics (using PVlib), and heat pumps to ensure compatibility and proportional energy distribution across finer time scales. Efficiency improvements, such as vectorization, and code clarity enhancements were also implemented.

The results demonstrate that the modified load profile generator successfully produces outputs at multiple sub-hourly resolutions, offering a significantly more granular view of household energy consumption compared to the original hourly model. Analysis shows the enhanced tool's improved capability to capture short-duration operational patterns and peak loads for various appliances, which are typically averaged out in hourly profiles. An optional feature to convert output energy (Wh) to average power (W) was also added to facilitate load analysis relevant to grid planning.

In conclusion, this work delivers an enhanced load profile generator with improved temporal flexibility and accuracy. By supporting sub-hourly time steps down to one minute. This increased granularity is crucial for applications requiring detailed load data, such as grid stability analysis, demand response planning, and accurate assessment of peak demand contributions from dynamic loads. "

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uktolseja, Togar Arya Mozes
"Dilakukan analisa terhadap karakteristik lendutan tegangan pada sistem interkoneksi pembangkitan dan distribusi tenaga listrik pada sebuah industri petrokimia dalam beberapa konfigurasi pengoperasian generator yang berbeda dengan menggunakan bantuan program simulasi stabilitas transien. Dari hasil simulasi ditentukan strategi pengurangan resiko lendutan tegangan dengan perubahan jaringan dengan melakukan penambahan nilai impedans gangguan dan pengurangan nilai impedans sumber.
Berdasarkan hasil simulasi stabilitas transien setelah dilakukan perubahan jaringan, didapat pengurangan resiko lendutan tegangan di rel 13,8 kV akibat gangguan hubung singkat di rel 2,4 kV pada salah satu penyulangnya, yang sebelumnya kurang dari 70% tegangan nominalnya hingga mencapai nilai serapan lendutan tegangan minimum sebesar 78,93% tegangan nominalnya. Nilai maksimum penurunan tegangan pada aliran daya di salah satu rel 2,4 kV akibat penambahan impedans gangguan adalah sebesar 0,97% dari tegangan nominal dibandingkan dengan tegangan sebelum perubahan jaringan. Kenaikan tingkat arus gangguan hubung singkat akibat perubahan jaringan tidak melebihi batasan ketahanan arus hubung singkat dari peralatan dan komponen-komponen yang sudah ada pada jaringan.

Analysis of voltage dips characteristics was conducted on the electric power generation and distribution interconnection system in a petrochemical industry in several different configurations of generators operation by using the assistance of transient stability simulation programs. From the simulation results determined voltage dips mitigation strategies using network changes by increasing the fault impedance and reducing the source impedance.
Based on the transient stability simulation results after network changes, voltage dip magnitude improvement obtained at 13.8 kV bus disturbance caused by a short circuit in 2.4 kV bus on one of its feeders, from less than 70% of its nominal voltage to the minimum voltage dip magnitude 78.93% of its nominal voltage. Due to the increased of the fault impedance, one of the 2.4 kV bus voltage on the power flow has less magnitude than the bus voltage before network changes with maximum difference 0.97% of the nominal voltage. The increase in short circuit fault current levels due to network changes does not exceed the short circuit current withstand limit of the existing network equipment and components.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>