Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10884 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muningrum
"Pertumbuhan kapasitas galangan di Indonesia yang tidak secepat pertumbuhan kapal menyebabkan ketidakmampuan galangan memenuhi kebutuhan reparasi dan pembangunan kapal baru. Hal ini merupakan salah satu faktor penghambat akan pemenuhan kebutuhan armada transportasi laut yang baik di indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut maka pemerintah Kab.Tanggamus di Prov. Lampung berinisiatif membuat klaster industri perkapalan. Di klaster industry perkapalan kabupaten Tanggamus ini selain direncanakan adanya pembangunan galangan dan fasilitas penunjang klaster perkapalan yang umumnya ada, juga direncanakan konsep baru dimana proses fabrikasi pembuatan kapal yang biasanya dilakukan di galangan, dilakukan ditempat terpisah. Penunjang fabrikasi ini dapat mengakomodasi kebutuhan fabrikasi beberapa galangan. Dengan konsep ini diharapkan dapat dilakukan penghematan pada galangan dalam pengadaan alat serta peningkatan kualitas hasil produksi yang tinggi dapat tercapai dikarenakan pembagian kerja yang spesifik. Adapun tujuan perancangan ini adalah untuk mendapatkan tata letak fabrikasi yang optimal melalui perhitungan luas areal kerja dengan mempertimbangkan fasilitas yang ada didalamnya. Hasil perancangan berupa layout tata letak fabrikasi penunjang galangan yang optimal serta optimasi luas alokasi ruang sesuai dengan kebutuhan dan alur proses produksi.

One of the inhibiting factors to the good marine transportation in Indonesia is the development of shipyard capacity that isn’t as fast as the amount of ships. That factor causes an inability to meet the needs of ship repair and construction of the new ship building. To overcome that problem, Pemda Tanggamus made Tanggamus as the shipbuilding industry cluster. In this cluster, shipyards and other facilities that generally support the cluster will be built. Not only that, a new shipyard fabrication system concept is also planned to be built. In this new shipyard fabrication system, the fabrication work that is usually done in shipyard, is done in separate area. This central fabrication work is designed to be able to accommodate the fabrication work load of shipyards in Tanggamus. Due to the specific division of laboring, a high quality production can be achieved and savings in the procurement of machines is a fact. The goal of this layout design is to obtain an optimum layout design by considering the calculation of the work area and the facility that exist. The output of the design is a layout design and its allocation of the central fabrication work and its supported area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Enrico
"Dalam mendukung kemajuan industri perkapalan, pemerintah telah membuat beberapa program. Salah satu program tersebut dimuat dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor : 124/M-IND/PER/10/2009 tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Perkapalan. Klaster industri perkapalan dinilai dapat meningkatkan produktivitas industri perkapalan nasional karena program ini memiliki konsep mengumpulkan industri-industri penunjang yang berperan dalam industri perkapalan, sehingga galangan yang dibangun dapat bersifat galangan non fabrikasi. Salah satu klaster industri perkapalan yang penulis coba memberikan gagasan adalah kawasan industri maritim kabupaten Tanggamus yang dirancang memiliki galangan non fabrikasi.
Dari sistem pembangunan galangan seperti itu akan memiliki beberapa keuntungan, diantaranya lahan yang dibutuhkan untuk galangannya sendiri akan lebih kecil karena tidak adanya bengkel fabrikasi. Selain itu, kawasan khusus fabrikasi yang lebih terpusat bisa memproduksi bahan-bahan untuk dipakai di seluruh galangan di Tanggamus (tidak khusus hanya untuk satu galangan) sehingga proses produksi dapat terus berjalan. Keuntungan lainnya adalah dengan pembangunan seperti itu diharapkan masyarakat sekitar juga dapat ikut serta sebagai SDM sehingga program tersebut turut memajukan kesejahteraan masyarakat sekitar.

The government has made several programs to support the progress of shipbuilding industry. One of the programs published in ?Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor : 124/M-IND/PER/10/2009? about the road map of shipbuilding industrial cluster. The shipbuilding industrial cluster is considered to increase the productivity of national shipbuilding industry because it has the concept of colecting the supporting industry that play a role in shipbuilding industry, so that the shipyard that built can be the non-fabrication shipyard. One of the shipbuilding industrial cluster that the writer try to gives an idea of is the maritime industrial area of district Tanggamus which is planned to has non-fabrication shipyard.
Of shipyard development system as it would have several advantages, including the area required for the shipyard itself will be smaller because of the absence of the fabrication shop. Moreover, the special are of fabrication which is more centralized could produce materials for use in the whole shipyard in Tanggamus so the production process can continue running. Another advantage is with such development, the local residents can also be expected to participate as the human resources so that the program contribute to improved the welfare of the local residents.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mimtah Faridy
"Perkembangan teknologi dalam pembuatan kapal terus-menerus mengalami kemajuan. Salah satu kemajuan tersebut terdapat pada bidang konstruksi kapal. Kini banyak perusahaan galangan kapal yang menerapkan metode pembuatan kapal dengan tujuan efektifitas dan efisiensi pembuatan kapal. Sehingga didapat waktu pengerjaan konstruksi kapal yang lebih singkat. Semakin cepat waktu yang dibutuhkan suatu galangan dalam memproduksi kapal, maka galangan tersebut akan semakin mendapatkan banyak keuntungan.
Multiyard-Ship Construction merupakan salah satu metode pembuatan kapal dengan melibatkan beberapa galangan yang berada dalam satu manajemen serta lokasi yang berdekatan, sehingga waktu konstruksi yang diperoleh menjadi lebih singkat. Metode tersebut pertama kali diperkenalkan oleh salah satu galangan besar di Jepang, yaitu Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI Shipyards). Metode ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam produksi kapal. Galangan di Indonesia belum banyak menerapkan metode ini, oleh karena itu penulis bermaksud untuk menganalisis simulasi metode ini pada salah satu galangan terbesar di Jakarta, yaitu PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari.
Dalam skripsi ini, metode yang dipakai adalah analisis dari sampel kapal yang telah dibangun oleh PT DKB untuk kemudian dianalisis. Sampel yang penulis ambil adalah jenis kapal Oil Tanker 6300 DWT. Batasan analisis yang penulis ambil hanya pada proses konstruksi saja, sehingga dapat dilihat perbedaan lamanya waktu pembuatan kapal antara metode yang diterapkan oleh PT DKB dengan metode multi galangan (Multiyard-Ship Construction).
Dari kedua metode tersebut, terdapat perbedaan waktu yang menunjukkan bahwa metode multi galangan mempunyai proses konstruksi lebih cepat. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa metode multi galangan bisa diterapkan untuk memperoleh waktu konsrtuksi yang lebih singkat, sehingga dapat dijadikan sebuah rekomendasi terhadap galangan dalam pembangunan sebuah kapal yang lebih efektif.

Technological developments in shipbuilding continually progressing. One of these advances there are in the field of ship construction. Now many companies are implementing shipyard shipbuilding methods with the aim of effectiveness and efficiency of shipbuilding. Order to get the ship construction time shorter. The faster the time needed to produce a vessels, the shipyard will increasingly gain many advantages.
Multiyard-Ship Construction is one of shipbuilding methods involving several shipyards that are in a management as well as sites adjacent, so that construction time is becoming shorter obtained. The method was first introduced by one of the major shipyards in Japan, Ishikawajima-Harima ie Heavy Industries (IHI Shipyards). This method is expected to be an alternative in ship production. Shipyards in Indonesia has not been widely adopted this method, therefore the author intends to analyze the simulation of this method on one of the largest shipyards in Jakarta, namely PT Dok and Perkapalan Kodja Bahari.
In this paper, the method is the analysis of the sample vessel has been built by PT DKB for later analysis. Sample the authors take is the type of ship 6300 DWT Oil Tanker. Restriction analysis that the authors take the only course on the construction process, so it can be seen the difference between the duration of shipbuilding methods applied by the PT DKB with multiple methods of shipbuilding (Multiyard-Ship Construction).
From both methods, there is a difference of time which shows that the shipyard has multiple methods of construction processes faster. Therefore, it is concluded that multiple methods can be applied to obtain the shipyard konsrtuksi a shorter time, so it can be used as a recommendation to the shipyards in the construction of a ship that is more effective.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52170
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Zaki Syahrizar
"Indonesia merupakan negara kepulauan dengan beribu pulau dan lautnya yang luas. Potensi kelautan Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Akan tetapi potensi ini belum tergali dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah Indonesia kekurangan armada kapal yang memadai. Untuk itu dibutuhkan percepatan pembangunan di bidang industri perkapalan di Indonesia, bertujuan untuk menunjang perkembangan armada angkutan laut nasional, sejalan dengan peningkatan kebutuhan akan kapal-kapal baru serta reparasi kapal. Salah satu alternatif material pembuatan lambung kapal adalah aluminium.
Dalam perancangan Tugas Akhir ini, dirancang suatu tata letak stock yard kapal aluminium dalam kaitannya untuk memenuhi kegiatan bangunan baru kapal. Kapal aluminium memiliki keunggulan dibandingkan kapal baja yang salah satunya adalah materialnya yang relatif ringan serta tahan terhadap karat dari air laut. Perancangan ini meliputi tata letak landasan untuk bangunan baru kapal serta analisis alur material dalam proses produksinya, dengan pertimbangan aspek-aspek yang berkaitan dengan program produksi galangan.

Indonesia is maritime country with a thousands wide island and sea. The Potency of Indonesian maritime sector is one the biggest in the world. However, this potency is not enough. The problem is Indonesia don?t has much good vessel fleet. So, Indonesia must build many vessel fleets on Indonesia maritime industry, not in foreign shipyard industri. The rises national fleet vessel must be priority by the Indonesian Government to support the development global shipping industry in the world. The one of material alternatif for vessel construction is aluminum.
In The designing of this Final Tas, I designed a complete lay-out of aluminum vessel stock yard for build shipyard on shipnewbilding activity. Aluminum vessel has a better special quality than steel vessel. The aluminum vessel material is more lighter and it is more strongess for sea water than steel vessel. In This designing consist of newbuilding ship berth, with analizing the groove of aluminum materials in production process and other support structure, with comparasion the aspect that related with shipyard production program.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roni Budisantoso
"Kondisi industri galangan kapal di Indonesia saat ini masih kurang menggembirakan dikarenakan daya saing galangan kapal nasional yang rendah atau tidak kompetitif, ha ini disebabkan harga kapal produksi dalam negeri yang lebih mahal dan waktu pembangunan yang lebih lama dibandingkan dengan kapal produksi galangan kapal di luar negeri. Disamping itu, masih banyaknya proyek-proyek pembangunan kapal yang dilaksanakan oleh galangan kapal nasional mengalami keterlambatan dalam penyelesaiannya. Berdasarkan kondisi tersebut, dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan kapal di Indonesia dengan pendekatan lean shipbuilding berbasis risiko dalam rangka meningkatkan kinerja waktu.
Dari hasil kuisioner pada beberapa galangan kapal nasional diketahui bahwa waste (pemborosan) dominan yang merupakan faktor risiko yang mempengaruhi kinerja waktu pembangunan kapal di galangan kapal Indonesia adalah : adanya bahan baku dan komponen yang masih harus diimpor dari luar negeri, lamanya proses yang terkait dengan prosedur Bea Cukai (Customs Clearance), keterlambatan dalam pengesahan gambar-gambar serta kedatangan bahan baku dan komponen yang terlambat. Pada studi kasus didapatkan hasil bahwa penerapan prinsipprinsip lean dalam metode pembangunan kapal dapat memperbaiki kinerja waktu penyelesaian pembangunan kapal di galangan kapal Indonesia sebesar 50% dan menurunkan jam orang sebesar 16,43%.

The condition of shipbuilding industries in Indonesia at the moment is still less enlivening due to the fact that national shipyards have low competitiveness or even not competitive. This results from that the price of ships produced domestically is more expensive and the construction periods until the delivery time take longer than those abroad. Besides, there are many shipbuilding projects performed by national shipyards which undergo tardiness in the accomplishment. Based on that condition, an evaluation on the shipbuilding implementation in Indonesia is conducted with the approach of lean shipbuilding based on risk in order to enhance the performance of time.
The result of the questionnaire at some national shipyards shows that dominant waste constituting the risk factor which influences the time performance of shipbuilding process at Indonesian shipyards are the presence of imported raw materials and components from abroad, the processing time in connection with customs clearance, the lack of punctuality in endorsement on the component drawings/designs as well as the late arrival of raw materials and components. In a case study, the result obtained is that the application to lean principles in shipbuilding method can improve the time performance of accomplishing shipbuilding process at Indonesian shipyard by 50% and decrease man hours by 16,43%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lathif Prasetyo Wibisana
"Asas cabotage yang sudah berlaku di indonesia sangat berpengaruh pada dunia perkapalan nasional, terbukti dengan jumlah armada kapal nasional semakin lama semakin meningkat. Sejalan dengan asas cabotage & peningkatan jumlah kapal nasional. Industri perkapalan di indonesia juga mendapatkan dampak positif, salah satunya adalah meningkatnya kebutuhan industri pengedokan untuk melakukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan kapal. Industri dok didalam negeri masih belum memiliki kapasitas dok yang mampu menampung perbaikan kapal nasional, maka dari itu diperlukan perencanagan suatu fasilitas dok yang sesuai untuk industri dok di indonesia.
Pada tugas akhir ini membahas mengenai perancangan suatu dok jenis dok apung yang memiliki kapasitas dapat menampung berbagai tipe kapal yang banyak beroperasi di indonesia. Perancangan dilakukan mulai dari menganalisa besar kapasitas dok apung, prarancangan dok, menentukan spesifikasi dok hingga perancangan konstruksi dok dengan melakukan analisa kebutuhan pengedokan dan kekuatan memanjang dari struktur dok sesuai dengan peraturan badan klasifikasi kapal yang nantinya dapat ditentukan bahwa rancangan dok yang sudah dibuat memenuhi peraturan dan aman saat beroperasi.

Cabotage principle which is already force in Indonesia is very influential in national shipping industry. The number of national fleet progressively increasing. In line with cabotage and the increase in the number of and national fleet effect on shipbuilding industry in Indonesia such as the docking industry for ship repair and maintenance. Nowadays, dockyard in Indonesia't have enough capacity to accommodate the entire national demand for ship repair and maintenance, therefore, Indonesia must to plan a dock facilities that suitable for dockyard industry in Indonesia.
In this final project is discuss the design of a floating dock that have the capacity which is can accommodate many different types of vessels were operating in Indonesia. The design is done by starting from the determining the capacity of floating dock, initial design, determine the floating dock specification, design the dock construction and then longitudinal strength analysis of dock structure so the design can approved by classification society and comply with the regulation standard also to prove the dock design will safely operate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Puspita
"Batam merupakan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas yang mendapatkan insentif pajak, salah satunya insentif pajak atas pembebasan PPN, dan Bea Masuk. Insentif tersebut diakomodasi oleh industri galangan kapal di Batam, dimana industri galangan kapal Batam mendapatkan pembebasan PPN dan Bea Masuk atas impor bahan baku dan komponen kapal. Penelitian ini akan menfokuskan kebijakan insentif pajak di Batam yang dinikmati oleh industri galangan kapal di Batam dan mengevaluasi kebijakan tersebut apakah sudah memenuhi kriteria evaluasi kebijakan sebagaimana diungkapkan oleh Dunn dalam perspektif efektifitas, efisiensi, kecukupan, resposivitas, dan ketepatan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan metode kualitatif pula. Hasilnya adalah pemberian insentif pembebasan PPN dan Bea Masuk pada impor bahan baku dan komponen kapal belum memberikan manfaat yang signifikan bagi pemerintah dan industri galangan kapal di Indonesia.

Batam is a free trade zone that get tax incentives, such as the incentive on VAT exemption and import duty. The incentives are accommodated by the shipbuilding industry in Batam. Shipbuilding industry get the VAT exemption of import duty on imported raw materials and components of ships. This study will focus on the policy of tax incentives used by the industry Batam shipyard in Batam and evaluate the policy if it appropriate with the criteria for policy evaluation based on William Dunn?s theory. This research was conducted with a qualitative approach and qualitative methods as well. The result is the provision of VAT exemption and import duty exemption on imported raw materials and components of ships have not provided significant benefits for the government and the shipbuilding industry in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roger, Roy Riesco
"Indonesia mempakan negara kepulauan dengan beribu pulaunya dan lautnya yang luas. Potensi perikanan Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia, ya.itu selcitar 6,4 juta ton per tahun_ Alcan tetapi potensi ini belum tergali dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah Indonesia kekurangan armada penangkap il-:an yang memadai- padahal untuk meniugkatlcan procluksi perikanan, dibutuhkan armada penzmgkapan ikan yang mampu memenuhi potensi perlkanan Indonesia.
Untuk itulah ditawarkan sebuah alternatif pembuatan kapal ikan yang bam dengan kelmtungan pembuatan yang lebih mudah dan cepat. Altematif yang ditawarkan adalah dengan merancang larnbungjfar-suqfaced, yaitu lambung dengan pelat yang datar, Pcrancangan dilakukan pertama-tama dengan menggambar lines plan kapal pada umumnyafkonvensi0nal_ Kemudian lines plan ini dimodililcasi menjadi flat-swjfaced. Langkah ini diambil karena tidak adanya perhitungan untuk perancangan lambung flat-swjfaceci Modiiikasi pun tidak bisa dilakukan sembarangan, tctapi harus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasilnya baik dan layak untulc diwujudnyatakan. Kapal dcngan flat-surfaced hull sangat mudah dibuat dan juga dalam waktu yang singkat sehingga diharapkan kapal ini bisa membantu Indonesia dalam menggali potensi perikanannya. Tentunya jlat-swfaced hull bisa juga diterapkan pada jenis kapal yang lain dengan keuntungan yang ditawarkan sama.
Tentunya ada beberapa kekurangan juga yang dapat ditemui pada bentuk lambung sepcrti ini, seperti hambaian akfm relatif lebih besar. Akan tetapi untuk melihat apakah perbedaan itu akan signifikan perlu dilakukan pengujian Hal ini bisa dljadikan topik bam untuk penulisan tugas akhir, sebagaimana juga dengan stabilitas dan kekuatan kapal.

Indonesia is an archipelagic country with its thousand of islands' and acres of sea. [ts fishery potency is one of the largest in the world about 6.4 millions of tons per year. But this potency hasn ‘t been maximized yet. The lack of good fishing vessel _fleet might be the primary cause of this tragedy. So we can say that the conclusion of this problem is Indonesia needs- fishing vessel fleet to maximize the production of local fshery.
So we ojer an alternative in fishing vessel building with faster and easier production advantageous. This altemative is aflat-surfaced hull for shp. What we do here is to modyicate a conventional ship hull form into a _flat-surfaced form. We do it this way because we don 't have anyformula to design ajlat-surfaced hull. But it can not easib/ designed we must pay attention to several things in order to make a good design, Shhi with fIat~suU`aced hull can be built easib/ don in a small amount of time so we have expectation that this kind of shqo could hehe indonesia to maximize its potency of fishery. Moreover, this form of hull isn’t just for fishing vessel, it could be applied to another kind of shho with the some ojered-advantages.
It seems likely that shy: with this hull form could have a bigger form-resistance number. But to figure out whether this disadvantage is signyicant or not, we must held a towing tank test. This is interesting to be a new topic of thesis, but also the stability and strength as well.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan
"The shipbuilding industry is currently operating in a state of intense market competition. In order to compete in the global market, shipbuilders must produce ships that are more efficient and which can be constructed in a relatively short turnaround time between order placement and delivery. This necessitates the development of new methods such as the building of series of ships, design optimization, and the modularization concept. This paper presents a design optimization approach based on the modularization concept for engine room design. The proposed method focuses on the following characteristics: piping systems, employed in multiple bulk carrier-series ships, of different sizes. Consideration is given to the cost and weight of these systems and the similarity and common features of the modules and arrangements concerned. The piping system design process is divided into two stages—module definition and arrangement design. A design structure matrix is adopted to define an effective module that could be employed for use in the design of various series of ships. An optimization system has been developed for use in the arrangement design stage. It uses a genetic algorithm to obtain a similar pattern for module arrangement in various series of ships, with specific consideration extended to cost and similarity. The details of the proposed method are discussed in this paper. In addition, the paper discusses the piping system design of an actual ship by using the proposed method and evaluates its effectiveness."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2018
UI-IJTECH 9:4 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dandy Kurniawan
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lautan yang
terbentang diantara daratan. Kontribusi kapal sebagai alat transportasi utama
penghubung antar pulau, meningkatkan taraf hidup masyarakat serta kemajuan
pembangunan nasional merupakan salah satu alasan perlunya pedoman
peningkatan kemampuan galangan untuk menghasilkan pembangunan kapal-kapal baru. Peneliti menggunakan metode Objective Matrix (OMAX) untuk
menentukan faktor Internal yang mempengaruhi Produktivitas Galangan
selanjutnya untuk menentukan strategi digunakan Metode SWOT, dimana setiap
Indikator diantaranya Efektivitas, Efisiensi dan Inferensial serta Ratio yang sudah
ditetapkan dalam faktor produksi dapat di kembangkan dengan mengetahui
permasalahan disetiap indikatornya. Sehingga dapat memberikan masukan dalam
proses produksi untuk meningkatkan daya saing perusahaan dalam peningkatan
Industri Kapal Nasional. Dengan menggunakan Metode OMAX didapatkan nilai
Index Produktivitas pada tahun 2013 hingga 2018 dengan nilai berturut turut
102.82%, 97.74%, 107.63% 92.66%, 70.62%, 59.04%, dengan menggunakan
Metode SWOT didapatkan bahwa Industri tersebut terdapat pada Kuadran I
Progresif yang bernilai Positif dengan nilai IFE sebesar 0.64 dan EFE sebesar 0,96.

ABSTRACT
Indonesia is the worlds biggest archipelagic country with oceans spreading across
the nation. The contribution of ships as the main transportation between islands,
means to enhancing living standards and advancing national development is one of
the reasons for the need to have guidelines for shipyard capability improvement to
produce new ships. The researcher used the Objective Matrix (OMAX) method to
determine the internal factors that influence the next Shipyard Productivity, to
determine the strategy used the SWOT Method, where each Indicator including
Effectiveness, Efficiency and Inferential and the Ratio set in the production factor
can be developed by knowing the problems in each indicator. In order to be able to
provide feedback in the manufacturing process to enhance the competitiveness of
businesses in enhancing the National Ship Industry. Using the OMAX Method, the
productivity index values obtained in 2013 to 2018 with values respectively
102.82%, 97.74%, 107.63% 92.66%, 70.62%, 59.04%, using the SWOT Method
discovered that the Industry is in Progressive Quadrant I which has Positive value
with an IFE value of 0.64 and EFE of 0.96.
"
2019
T53838
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>