Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121264 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kartika Runi Kemala
"Kandungan xanton pada kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) memiliki berbagai aktivitas biologis, salah satunya sebagai antioksidan dan penghambat tirosinase. Kemampuannya dalam menghambat melanogenesis dapat menjadikannya zat aktif dalam produk kosmetik. Pada penelitian ini dilakukan uji penghambatan aktivitas tirosinase pada hasil fraksinasi diklorometana secara in vitro. Hasil fraksinasi diformulasikan menjadi sediaan emulgel dan diuji kestabilan fisiknya pada penyimpanan di suhu 4±2o, 27±2o dan 40±2o C. Emulgel yang diformulasikan menunjukkan fisik yang tetap stabil setelah disimpan selama 8 minggu pada ketiga suhu, dan setelah dilakukan uji mekanik dan cycling test. Nilai IC50 yang diperoleh dari hasil fraksinasi diklorometana adalah sebesar 13,204 ppm. Hasil pengukuran penghambatan aktivitas tirosinase pada emulgel dengan fraksi diklorometana 0,05; 0,1 dan 0,15 berturut-turut sebesar 16,6; 18,8 dan 20,7%. Persentase inhibisi pada emulgel mengalami penurunan setelah disimpan selama 8 minggu pada suhu kamar, yaitu berturut-turut menjadi 12,43; 16,92 dan 18,88%.

Xanthones in mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L.) have several biological activities, including antioxidant and tyrosinase inhibitor. The ability to inhibit melanogenesis can make xanthones as the active compound in cosmetic products. In this study, tyrosinase activity inhibition of dichloromethane fraction from mangosteen pericarp was determined by in vitro method. The dichloromethane fraction was also formulated into an emulgel dosage form and physically tested in cold (4±2o C), room (27±2o C) and high (40±2o C) temperatures to discover its stability. All formulas represented good and stable physical appearance after 8 weeks of storage in cold, room and high temperatures, and also after the mechanic and cycling tests. The IC50 value of dichloromethane fraction was 13,204 ppm. The tyrosinase activity inhibitions of emulgels containing 0,05; 0,1 and 0,15% of dichloromethane fraction were 16,6; 18,8 and 20,7% respectively. Mean while after 8 weeks of storage in room temperature, the inhibitions were decreased to 12,43; 16,92 and 18,8% respectively."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elis Apriyanti
"Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) mengandung beberapa derivat xanton yang memiliki aktivitas antioksidan. Senyawa-senyawa tersebut dapat mencegah pembentukan radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan dini. Fraksi diklorometana dari ekstrak metanol kulit buah manggis mempunyai aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Fraksi diklorometana kulit buah manggis diformulasikan dalam bentuk losio dengan konsentrasi fraksi diklorometana yang berbeda, yaitu 0,01; 0,05; dan 0,25 %. Aktivitas antioksidan ditetapkan melalui metode peredaman DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Stabilitas fisik losio dievaluasi dengan cycling test, uji mekanik, dan penyimpanan losio pada suhu rendah (4±2ºC), suhu kamar (27±2ºC), dan suhu tinggi (40±2ºC).
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa losio stabil pada tiap kondisi penyimpanan dan cycling test. Namun, hasil uji mekanik menunjukkan terjadinya pemisahan fase. Nilai IC50 losio blanko positif vitamin C dan losio fraksi diklorometana kulit buah manggis 0,01; 0,05; dan 0,5% berturut-turut 164,29; 174,42; 131,59; dan 87,77 ppm. Losio yang mengandung fraksi diklorometana kulit buah manggis 0,25 dan 0,05 % memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi daripada losio fraksi diklorometana kulit buah manggis 0,01% dan losio vitamin C.

Mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L.) contains some of xanthones derivates which have antioxidant activity. Those compounds prevent formation of free radicals that cause premature aging. Dichloromethane fraction from methanol extract of mangosteen pericarp has very strong antioxidant activity. Dicholomethane fraction of mangosteen pericarp was formulated into lotion dosage form with different concentration 0.01; 0.05; and 0.25%. Antioxidant activity was determined by DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) radical scavenging method. Physical stability of lotion was evaluated by cycling test, centrifugal test, and stored the lotions at low temperature (4±2ºC), room temperature (27±2ºC), dan high temperature (40±2ºC).
The result showed that the lotions stable at each strorage condition and cycling test. However, the result of centrifugal test showed separation phase of lotions. IC50 values of vitamin C lotion and 0.01; 0.05; and 0.25% dichloromethane fraction lotions were 164.29; 174.42; 131.59; dan 87.77 ppm respectively. Lotion which containing 0.05 and 0.25% of dichloromethane fraction have stronger antioxidant activity than 0.01% dichloromethane fraction lotions and vitamin C lotion.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45056
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenny Silvia Marinda
"Kulit manggis (Garcinia Mangostana L.) terbukti kaya akan kandungan xanton yang memiliki potensi aktivitas antioksidan yang sangat tinggi terutama pada hasil fraksinasi diklorometana. Pada penelitian ini digunakan metode peredaman DPPH (2,2-Difenil-1-pikril hidrazil) untuk mengetahui nilai IC50 dari hasil fraksinasi diklorometana. Liposom adalah suatu sistem pembawa obat yang dapat meningkatkan efektivitas penghantaran obat terutama pada kosmetik karena berbahan utama lipid yang mudah terhidrasi dalam kulit.
Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi hasil fraksinasi diklorometana kulit manggis ke dalam 4 formula liposom yang berbeda kemudian dihitung efisiensi penjerapan berdasarkan aktivitas antioksidan supernatan dengan metode peredaman DPPH. Selanjutnya liposom diformulasikan ke dalam gel untuk melihat stabilitas secara fisik. Nilai IC50 dari hasil fraksinasi diklorometana sebesar 17,47 ppm. Efisiensi penjerapan liposom diperoleh dari keempat formula sebesar 39,89; 57,09; 64,80; dan 74,33%. Sediaan gel liposom secara fisik terbukti stabil dalam berbagai suhu penyimpanan dan cycling test.

The mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L.) has been proved rich in compounds of xanthone that have very high potential of antioxidant activity, especially the fractionation of dichloromethane. The method was used in this study the reduction of DPPH (2,2-Diphenyl-1-pikril hidrazil) to determine the IC50 value of the fractionation of dichloromethane. Liposome is a drug carrier system that can enhance the effectiveness of drug delivery, especially in cosmetics because it's made from the lipid that easily hydrated into the skin.
The aim of this study to formulate the fractionation of dichloromethane from mangosteen pericarp into four different liposome formulas then the entrapment efficiency was calculated based on antioxidant activity of the supernatant by the method of DPPH reduction. Subsequently, the liposome was formulated into gel dosage form to know the physical stability. IC50 values of the fractionation of dichloromethane was 17,47 ppm. The entrapment efficiency of liposomes were obtained from the four formulas respectively 39,89; 57,09; 64,80; and 74,33%. Liposome gel was physically proved that stable in a wide range of temperature storage and cycling test.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S43794
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Yanuarti Dewi
"Kulit manggis (Garcinia Mangostana L.) terbukti kaya akan kandungan xanton yang memiliki potensi aktivitas antioksidan yang sangat tinggi terutama pada hasil fraksinasi diklorometana. Sampo adalah kosmetik yang digunakan untuk mencuci rambut, menghilangkan kotoran dari kulit kepala dan rambut, serta mempertahankan rambut dalam keadaan yang bersih dan mudah diatur. Pada penelitian ini digunakan metode peredaman DPPH (2,2-difenil-1-pikril hidrazil) untuk mengetahui nilai IC50 dari hasil fraksinasi diklorometana ekstrak metanol kulit buah manggis. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi hasil fraksi diklorometana ekstrak metanol kulit buah manggis ke dalam 3 formula sampo yang berbeda konsentrasi yaitu 0,010; 0,050 dan 0,252% kemudian dihitung aktivitas antioksidan masing-masing formula dengan metode peredaman DPPH. Uji stabilitas fisik dipercepat dilakukan pada sampo yang disimpan pada suhu yang berbeda (suhu rendah (4±2ºC), suhu kamar dan suhu tinggi (40±2ºC)) dan uji cycling test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan sampo fraksi diklorometana ekstrak metanol kulit buah manggis 0,01; 0,050 dan 0,252% memiliki kestabilan setelah dilakukan pengujian pada suhu rendah (4±2ºC), suhu kamar dan suhu tinggi (40±2ºC) serta uji cycling test. Nilai IC dari ketiga sampo pada konsentrasi 0,010, 0,050; 0,252% dan blangko positif adalah sebesar 98,680; 81,963; 76,172 dan 92,037 ppm. Berdasarkan Nilai IC50, disimpulkan bahwa sampo fraksi diklorometana ekstrak metanol kulit buah manggis 0,252% memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi dibandingkan dengan sampo fraksi diklorometana ekstrak metanol kulit buah manggis 0,010; 0.050% dan kontrol positif (vitamin C).

Mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L.) has been proved rich in compounds of xanthone that have very high potential of antioxidant activity, especially the fraction of dichlormethane from methanol extract of mangosteen pericarp. Shampoo is a type of cosmetics which has function to wash and removes dirt from hair and scalps. Shampoo also can maintain hair in good condition so it will be easy to manage. The method was used in this study was the reduction of DPPH (2,2-diphenyl-1-picryl hydrazyl) to determine the IC50 value of the fraction of dichlormethane from methanol extract of mangosteen pericarp. The aim of this study to formulate the fraction of dichlormethane from methanol extract mangosteen pericarp into three different concentration which are 0.010; 0.050 and 0.252% respectively. The antioxidant activity of each concentration of shampoo also calculated by DPPH reduction method. Accelerated physical stability test was done at different temperatures including (low temperature (4±2ºC), room temperature, and high temperature (40±2ºC)) and also cycling test. IC value of shampoo containing dichlormethane fraction from methanol extract of mangosteen pericarp of 0.010; 0.050 0.252% and positive control are 98.680; 81.963; 76.172 and 92.037 ppm respectively. Based on IC50values, it was concluded that shampoo containing dichlormethane fraction from methanol extract of mangosteen pericarp of 0.252% have the highest antioxidant activity compared to shampoo containing dichlormethane fraction from methanol extract of mangosteen pericarp of 0.010; 0.050% and the positive control (vitamin C)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S44885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Genita Savitri Ekandari
"Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) terbukti kaya akan kandungan xanton dan derivatnya yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Fraksi diklorometana dari ekstrak metanol kulit buah manggis mempunyai aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi fraksi diklorometana kulit buah manggis ke dalam tiga formula gel sabun pembersih wajah dimana tiap formula kemudian dilakukan pengukuran aktivitas antioksidan dan uji stabilitas fisik pada tiga suhu penyimpanan yang berbeda, yaitu suhu rendah (4±2oC), suhu kamar (27±2oC), dan suhu tinggi (40±2oC). Formula gel sabun pembersih wajah mengandung konsentrasi fraksi diklorometana berturut-turut adalah 0,05; 0,10; dan 0,15%. Aktivitas antioksidan ditetapkan melalui metode peredaman DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Nilai IC50 gel sabun pembersih wajah yang mengandung fraksi diklorometana kulit buah manggis 0,05; 0,10; dan 0,15% berturut-turut adalah 25.905,999; 17.410,61; dan 15.965,87 ppm. Gel sabun pembersih wajah yang mengandung fraksi diklorometana kulit buah manggis 0,15% memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi dibanding gel sabun pembersih wajah dengan fraksi diklorometana kulit buah manggis 0,05 dan 0,10%. Sediaan gel sabun pembersih wajah secara fisik terbukti stabil dalam suhu rendah dan suhu kamar.

The mangosteen pericarp Garcinia mangostana L has been proved rich in xanthone and its derivatives that have very high potential of antioxidant activity Dichloromethane fraction from methanol extract of mangosteen pericarp has very strong antioxidant activity The aim of this study is to formulate the dichloromethane fraction into three formulas of facial wash gel and then measuring the antioxidant activity and also the physical stability test in three different storage temperatures low 4 2oC room 27 2oC and high temperature 40 2oC Each formula of facial wash gel containing different concentration of dichloromethane fraction 0 05 0 10 and 0 15 Antioxidant activity was determined by DPPH 2 2 diphenyl 1 picrylhydrazyl radical scavenging method The IC50 values of facial wash gel containing 0 05 0 10 and 0 15 dichloromethane fraction facial wash gel were 25 905 999 17 410 61 and 15 965 87 ppm respectively Facial wash gel containing 0 15 dichloromethane fraction has the strongest antioxidant activity than 0 05 and 0 10 dichloromethane fraction facial wash gel Facial wash gels were physically proved that stable in low and room temperature."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Chandra
"Fraksi diklorometana ekstrak metanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) memiliki kandungan xanton (α- mangostin) yang mempunyai aktivitas antioksidan. Fraksi diklorometana diformulasikan menjadi nanoemulsi gel dengan konsentrasi, yaitu 0,5%, 1,0%, dan 1,5%. Penelitian ini bertujuan untuk membuat nanoemulsi gel yang jernih, menguji stabilitas fisiknya, dan menentukan nilai inhibisi radikal bebas (IC50) dari sediaan nanoemulsi gel tersebut. Uji stabilitas fisik dilakukan dengan penyimpanan pada suhu kamar (28 ± 20C), suhu tinggi (40±20C), suhu rendah (50C), uji cycling test, dan uji sentrifugasi. Parameter yang diamati adalah organoleptis, pH, viskositas, dan tegangan antar permukaan. Efektivitas nanoemulsi gel ditentukan melalui perhitungan nilai inhibisi (IC50) melalui uji peredaman radikal bebas DPPH.
Dari hasil pembuatan diperoleh nanoemulsi gel mengandung fraksi diklorometana ekstrak kulit buah manggis yang jernih, memiliki ukuran partikel rata-rata sebesar 0,44602 μm, tidak terjadi pemisahan fase, dan homogen secara fisik. Hasil uji stabilitas fisik menunjukkan ketiga sediaan nanoemulsi gel stabil pada penyimpanan suhu kamar dan suhu rendah. Nilai inhibisi (IC50) sebesar 21.249 ppm menunjukkan bahwa nanoemulsi gel fraksi diklorometana ekstrak kulit buah manggis konsentrasi 0,15% memiliki aktivitas antioksidan terbesar dibanding formula lainnya.

Dichloromethane fraction of methanol extract of mangosteen peel (Garcinia mangostana L.) contains xanthon (α-mangostin) which have antioxidant activity. Dichloromethane fraction was formulated into a nanoemulsions gel with concentration, ie 0.5%, 1.0%, and 1.5%. The aim of this study is to make clear gel nanoemulsions, physical stability test, and determine the value of the free radical inhibition (IC50) of nanoemulsions gel. Physical stability test was performed by storage at room temperature (28 ± 20C), high temperature (40 ± 20C), low temperature (4±20C), cycling test, and centrifugation test. The parameters that were measured organoleptic, pH, viscosity, and surface tension. The effectiveness of this nanoemulsion gel is determined by calculating the inhibition value (IC50) of nanoemulsion gel through free radical DPPH reduction test.
The result showed that nanoemulsion gel containing mangosteen peel extract dichloromethane fraction is clear, there is no phase separation, and physically homogeneous. The test results showed that the three physical stability nanoemulsions gel was stable at room temperature storage (28 ± 20C) and low temperature (4±20C). The inhibition value (IC50) showed that the fraction of dichloromethane nanoemulsion gel mangosteen peel extract has antioxidant activity.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Purnama Setiawan Putri
"Sabun padat transparan merupakan sabun bening dengan kandungan transparency agent sehingga objek yang berada di balik sabun dapat terlihat dengan jelas. Kulit buah Manggis (Garcinia mangostana L.) terbukti kaya akan kandungan xanton yang memiliki potensi aktivitas antioksidan yang sangat tinggi terutama pada hasil fraksinasi diklorometana. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan fraksi diklorometana dan membuat 5 formula sabun padat transparan. Setelah itu, dilakukan uji stabilitas fisik melalui pengamatan selama 8 minggu pada suhu kamar (28±2oC), suhu hangat (40±2oC), dan suhu dingin (4±2oC) serta pengukuran aktivitas antioksidan dari sediaan tersebut.
Pada penelitian ini digunakan metode peredaman DPPH (2,2-Difenil-1-pikrilhidrazil) untuk mengetahui nilai IC50 dari hasil fraksinasi diklorometana. Nilai IC50 fraksi diklorometana yaitu sebesar 13,9117 ppm. Sabun padat yang dihasilkan terbukti memiliki tingkat transparansi yang tinggi dengan persentase transmisi mendekati 100%. Sabun memiliki pH berkisar antara 9,55 - 9,60 dengan rentang kekerasan antara 22,5-27,17 1/10mm. Nilai IC50 pada formulasi BI, BII, FI, FII, dan FIII berturut-turut yaitu 29178,36; 10562,86; 13236,42; 11372,87; dan 5368,39 ppm. Kelima formulasi menunjukkan kestabilan fisik dengan parameter kestabilan di ketiga suhu yaitu organoleptis, pH, dan kekerasan.

Transparent soap bar is clear soap which containing transparency agent so that objects behind it can be seen clearly. The mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L.) has been proved rich in compounds of xanthone that has very high potential of antioxidant activity, especially in dichloromethane fraction. The aim of this study was examined activity of antioxidant from dichloromethane fraction and made five different transparent soap bar formulas. After that, it done stability test including the storage for eight weeks at room temperature, warm temperature (40±2oC), and cold temperature (4±2oC), and then activity of antioxidant examination from transparent soap bar.
The method of this study is based upon the use of stable free radical DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) to examine IC50 value of the dichloromethane fraction. IC50 values of dichloromethane fraction was 13,9117 ppm. The resulting soap bar has been proved high in transparency with percentage of transmission approaching 100% value. Transparent soap bar had a pH values between 9,55-9,50 with hardness ranging from 22,5-27,17 1/10 mm. IC50 values were found to be 29178,36; 10562,86; 13236,42; 11372,87; and 5368,39 ppm for BI, BII, FI, FII, and FIII, respectively. The five formulas showed physical stability with stability parameters in the three temperatures were organoleptic observation, pH, and hardness.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanty Citra Dewi
"Gel adalah suatu sediaan yang baik sebagai sabun mandi, karena mudah dibilas dan memiliki penampilan fisik yang baik. Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) terbukti kaya akan kandungan xanton yang memiliki potensi aktivitas antioksidan yang sangat tinggi terutama pada hasil fraksinasi diklorometana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah formulasi gel sabun mandi yang mengandung fraksi diklorometana dari ekstrak metanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dengan konsentrasi yang bervariasi, yaitu 0,03; 0,08 dan 0,13% memiliki aktivitas antioksidan dan kestabilan fisik. Penentuan aktivitas antiokidan fraksi dan sediaan gel dilakukan dengan menggunakan metode peredaman radikal DPPH. Uji kestabilan fisik dilakukan dengan pengamatan gel yang disimpan pada tiga suhu yang berbeda, yaitu suhu rendah (4±2oC), suhu kamar (29±2°C) dan suhu tinggi (40±2°C).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 rata-rata dari fraksi diklorometana kulit buah manggis sebesar 14,09 ppm, dan gel 0,13% fraksi diklorometana kulit buah manggis memiliki aktivitas antioksidan yang paling tinggi yaitu 17379,32 ppm bila dibandingkan dengan gel 0,03% fraksi diklorometana kulit buah manggis (31576,08 ppm), gel 0,08% fraksi diklorometana kulit buah manggis (20890,62 ppm) dan gel vitamin C sebagai blanko positif (52904,46 ppm). Sediaan gel sabun mandi yang mengandung fraksi diklorometana kulit buah manggis 0,03; 0,08 dan 0,13% stabil secara fisik pada suhu rendah (4±2°C), suhu kamar (29±2°C) dan suhu tinggi (40±2°C)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S52923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Exaudi Ebennezer
"Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terbukti kaya akan kandungan xanton yang memiliki potensi aktivitas antioksidan yang sangat tinggi. Pada penelitian ini digunakan metode peredaman DPPH (2,2-Difenil-1-pikrilhidrazil) untuk mengetahui IC50 dari ektrak etanol kulit buah manggis dan sediaan serum. Penelitian ini merupakan aplikasi dari ekstrak kulit buah manggis dalam sediaan likuid dengan sedikit pelarut dan banyak komponen bioaktif, yang dalam istilah kosmetik disebut sebagai serum. Penelitian ini bertujuan untuk menguji stabilitas fisik dan pengaruh dari vitamin C terhadap aktivitas, stabilitas dan daya penetrasi ekstrak etanol kulit buah manggis pada serum antikerut. Selanjutnya ekstrak diformulasikan ke dalam tiga jenis sediaan yang terdapat variasi vitamin C sebagai peningkat penetrasi dan satu sediaan tanpa ekstrak dan vitamin C. Ketiga sediaan diuji daya penetrasinya secara in vitro dengan sel difusi Franz menggunakan membran abdomen tikus betina galur Sprague-Dawley. Nilai IC50 ekstrak etanol kulit manggis adalah 15,27 ppm, sedangkan sediaan formula 1, 2, 3 dan 4 berturut-turut adalah 109.347,45; 13.275,86; 2014,18 dan 126,52 ppm. Jumlah kumulatif xanton total yang terpenetrasi dari sediaan formula 2, 3 dan 4 berturut-turut adalah 15,79±0,18; 26,85±1,03 dan 61,05±2,53%. Fluks dari sediaan formula 2, 3 dan 4 berturut-turut adalah 0,15±0,003; 0,37±0,01 dan 0,92±0,03 μg/cm2.jam. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan adanya vitamin C akan meningkatkan daya penetrasi sediaan serum. Seluruh sediaan menunjukkan kestabilan secara fisik.

Mangosteen pericarp (Garcinia mangostana L.) has been proved to have plenty of xanthone with high antioxidant. This study was done using DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) to determine the IC50 of ethanolic extract of mangosteen pericarp and serum preparations containing extract. This study is an application of mangosteen pericarp extract in liquid preparations with a little solvent and many bioactive components, which in terms of cosmetics called serum. The aims of this study are to test the physical stability and the effect of vitamin C on the activity, stability and penetration ability of ethanolic extract of mangosteen pericarp on antiaging serum. Furthermore, ethanolic extract formulated into three variations in preparation of vitamin C as a penetration enhancer and one preparations without extract and vitamin C. The three preparations were examined their penetration ability by in vitro Franz diffusion cell using rat abdominal skin as diffusion membrane. IC50 values of ethanolic extract of mangosteen pericarp were obtained at 15,27 ppm, whilst the preparations formula 1, 2, 3 and 4 were 109.347,45; 13.275,86; 2014,18 and 126,52 ppm, respectively. Total cumulative penetration of total xanthone from formula 2, 3 and 4 were 15,79±0,18; 26,85±1,03 and 61,05±2,53%, respectively. Flux of total xanthone from formula 2, 3 dan 4 were 0,15±0,003; 0,37±0,01 and 0,92±0,03 μg/cm2.hour, respectively. Based on these results, it can be concluded that the presence of vitamin C will increase the penetration ability of serum preparation. All preparations showed physical stability.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cyntia Wahyuningrum
"Xanton merupakan senyawa antioksidan yang terdapat dalam kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dan penelitian ini digunakan metode peredaman DPPH untuk mengetahui nilai IC50 dari ekstrak etanol kulit buah manggis dan sediaan krim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik, aktivitas antioksidan dan pengaruh perubahan konsentrasi dimetikon dan siklometikon terhadap penetrasi ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) pada sediaan krim antikerut. Formulasi topikal dengan penambahan silikon dalam basis terbukti mampu mempertahankan kontak zat aktif dengan kulit dan mencegah hilangnya zat aktif karena proses abrasi. Semua formulasi yang di buat di uji daya penetrasinya secara in vitro dengan sel difusi Franz menggunakan membran abdomen tikus betina galur Sprague dawley. Nilai aktivitas antioksidan (IC50)terbaik ada pada formula C2 yaitu 4442,8 ppm. Jumlah kumulatif xanton yang terpenetrasi dari krim yang tidak mengandung silikon adalah 436,19±59,85 μg/cm² (A), sedangkan krim yang mengandung silikon secara berturut-turut adalah 539,42±18,63 μg/cm² (B1), 576,82±52,12 μg/cm² (B2), 619,46±23,42 μg/cm² (C1), dan 1116,74±77,75 μg/cm² (C2). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya silikon akan meningkatkan daya penetrasi krim antikerut.

Xanthone is an antioxidant compound which is found in the pericarp of mangosteen (Garcinia mangostana L.) and this research was using DPPH to determine the IC50 of ethanolic extract of mangosteen pericarp and cream preparations. The purpose of this research is to test the physical stability,antioxidant activity assay and to compare the penetration ability between cream with silicon and without silicon. Silicon in topical formulation has the ability to prolong the active compound contact time with the skin and avoid the loss of active substance from abrasion. All formulations were examined their penetration ability by Franz diffusion cell as in vitro test using Sprague Dawley rat abdomen skin as diffusion membrane. The best antioxidant activity (IC50) is 4442.8 ppm (C2) and total cumulative penetration of xanthone from cream without silicon is 436.19±59.85 μg/cm2 (A) while the value for creams with silicon are 539.42±18.63 μg/cm2 (B1-dimethicone 4%), 576.82±52.12 μg/cm2 (B2-dimethicone 8%), 619.46±23.42 μg/cm2 (C1-cyclomethicone 4%),1116.74±77.75 μg/cm2 (C2-cyclomethocone 8%), respectively. Based on these results, it can be concluded that the silicon compound will increase the penetration ability of cream preparations.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>