Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126536 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riska Alfriani
"Pensiun merupakan salah satu bentuk jaminan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Setiap tahunnya pemerintah mengeluarkan uang untuk pembayaran pensiun. Melihat jumlahnya yang cukup membebani fiskal APBN maka dalam pelaksanaan pembayaran pensiun diperlukan pengendalian internal untuk menjaga agar dana tersebut tersalurkan kepada penerima yang berhak. Skripsi ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap mekanisme pembayaran pensiun serta pengendalian internal yang dilakukan oleh PT TASPEN (Persero) selaku pelaksana pembayaran pensiun bulanan APBN. Adapun hasil penelitian ini berupa gambaran proses dan prosedur pengendalian internal dari pembayaran pensiun. Manfaat yang diperoleh manajemen PT TASPEN (Persero) adalah pemahaman atas pengendalian internal yang telah dilakukan dengan teori dan best practice yang ada dimana selanjutnya hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan meminimalisir risiko yang ada.

Pension is one kind of social security provided by the government for retired Civil Servant (PNS). Every year the government spend money for pension payments. By seeing a considerable amount that burden fiscal budget pension payments need an internal control to ensure that funds are distributed to eligible recipients. This research is aimed to analyze the mechanisms of pension payments and its internal control perforrmed by PT TASPEN (Persero) as executant of this program. The results of this study are a description of internal control process and procedure of pension payments. Besides, the benefit for the management of PT TASPEN (Persero) is also in terms of a better understanding regarding the internal control done in TASPEN between the theory and best practice, through which can further enhance the eficiency and minimize the risks."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariana Restu Handary
"Penelitian ini membahas tentang sistem pengendalian yang dapat digunakan perusahaan untuk mengimplementasikan strategi sehingga tujuan dan strategi bisnis perusahaan dapat tercapai. Sistem pengendalian ini dianalisis dengan menggunakan konsep four levers of control yang dikemukakan oleh Simons (2000) yang terdiri dari belief system, boundary system, diagnostic control system, dan interactive control system. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus pada PT TASPEN (Persero).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah memiliki dan menerapkan keseluruhan sistem pengendalian sesuai kerangka four levers, namun masih terdapat beberapa perbaikan yang sebaiknya dilakukan pada diagnostic dan interactive control system-nya agar sistem pengendalian berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.

This research discusses the control system that can be used by companies to implement strategies so that the company's business objectives and strategies can be achieved. This control system is analyzed using four levers of control concept proposed by Simons (2000) consisting of belief systems, boundary systems, diagnostic control systems and interactive control systems. This study is a qualitative research case study at PT TASPEN (Persero).
The results show that the company has overall control system and implements within the framework of four levers, but there are still some improvements that should be done on the diagnostic and interactive control system so that the control system is running well and can achieve overall corporate objectives.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Temmy Taher
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1995
S23011
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Effendi
"ABSTRAK
PT Taspen (Persero) adalah perusahaan yang dipercaya oleh pemerintah untuk
mengelola program tabungan hari tua dan program pensiun dalam rangka
mensejahterakan pegawai peserta program dan keluarganya setelah pegawai tersebut
pensiun. Sumber dana program tersebut berasal dari premi dan hasil investasi. Khusus
dalam investasi, perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan tingkat pengembalian
yang tinggi atau minimal sama dengan tingkat inflasi. Batasan tersebut adalah batas
minimal, dan harus diingat bahwa beban yang dihadapi terus meningkat baik untuk
membayar klaim maupun biaya operasional perusahaan. Disamping itu adanya
ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menetapkan batasan yang harus
dipatuhi dalam rangka perlindungan terhadap kepentingan peserta program dan
keluarganya. Permasalahan lainnya yaitu sebagaimana diketahui bahwa investasí adalah
merupakan usaha utama perusahaan dalam menghasilkan laba yang tentu saja bila
teijadi kesalahan akan berakibat hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan.
Untuk itulah penulis memandang perlu melakukan penilaian terhadap kebijakan
investasi perusahaan, apakah sudah optimal atau belum.
Dalam penilaian, penulis akan melihat kinerja perusahaan secara umum, apakah
kondisinya sudah baik atau belum, untuk itu digunakan beberapa analisis rasio yaitu
meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. Kemudian akan dinilai
pula setiap jenis investasi yang dipilih perusahaan. Untuk melihat hasilnya penulis
membandíngkan antara hasil investasi dengan nilai investasi, kemudian menghitung porsi
hasil investasi terhadap laba usaha perusahaan. Untuk itu penulis menggunakan analisis
komparatif yang meliputi analisis trend/horizontal dan analisis vertikal. Analisis
trend/horizontal bertujuan memperoleh kesimpulan apakah telah terjadi kemajuan atau
kemunduran usaha investasi perusahaan dan mengukur kemampuan perusahaan dan
dana yang tertanam dalam investasi tersebut daiam menghasilkan laba. Sedangkan
analisis vertikal bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran serta suatu Pos dalam
pendapatan usaha perusahaan. Dalam hal penilaian portofollo penulis menggunakan
perhitungan portofolio yang optimal. Untuk menghitung portofolio yang optimal ini penulis
menggunakan bantuan program komputer yaltu dari Charles P. Jones untuk
mendapatkan komposisi portofolio yang efisien. Darl portofolio yang efisien tersebut
setelah digabungkan dengan risk-free rate akan didapatkan portofoho yang optimal yaltu
pada persinggungan dan risk-free line dengan efficIent prontier line.
Dengan menggunakan data perusahaan selama 5 tahun yaitu tahun 1992 sampai
dengan tahun 1996, penulis melakukan penilaian dengan hasil yaitu perusahaan dalam
kondisi yang likuid dan solvabel. Likuid beranti perusahaan mampu untuk membayar
hutang-hutang yang segera harus dibayar dengan aktiva lancar. Solvabel berarti bila
perusahaan dilikuiditir miaka perusahaan akan mampu memenuhi seluruh kewajibannya.
Selanjutnya pada perhitungan profitabilitas, hasilnya kecil berarti kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dan total modal yang diinvestasikan kecil yaitu
rata-rata 2,67%.
Kebijakan investasi yang dilakukan perusahaan adalah dengan perpedoman
kepada kebijakan pemegang saham yaitu keamanan (nsiko) yang sekecil mungkin.
Investasi perusahaan dibagi dalam dua kelompok yaitu : pertama, investasi jangka
pendek, yang dimaksudkan sebagai penempatan dana sementara belum digunakan, dan
kedua, investasi jangka panjang, yang tujuannya sebagai usaha utama dalam
menghasilkan laba. Jenis investasi yang dipilih meliputi, saham, obligasi, deposito, SBI,
dan investasl langsung Penempatan dana sebagian besar ditempatkan pada SBI dan
deposito, seda ngkan pada saham dan obligasi serta investasi Iangsung, mengingat
risikonya Iebih besar, hanya sebagian kecil saja.
Pengaruh kebijakan investasi terhadap profitabilitas perusahaan cukup besar, hal
ini dapat dilihat dari proporsi hasil investasi terhadap laba perusahaan cukup besar yaitu
rata-rata 53%. Dengan kebijakan investasi yang dilakukan perusahaan saat ini
menunjukkan bahwa walaupun nilai investasi dan hasil investasi setiap tahunnya selalu
meningkat, tetapi bila dilihat rasio hasil investasi terhadap nilai investasi tidak terlalu
besar dan berfluktuasi bahkan bila dibandingkan dengan tirigkat bunga deposito 3 bulan
setiap tahunnya masih lebih kecil. Sebagai contoh dan hash penelitian panulis, hasil
portofolio perusahaan tahun 1996 adalah 14,90%, setelah dihitung dengan
menggunakan bantuan program komputer, portofoho perusahaan tersebut dapat
dioptimalkan, hasilnya adalah 15,615%. Dalam perhitungan tersebut komposisi investasi
yang disarankan adalah 0,172% pada saham. 0,974% pada obligasi, 98854% pada
deposito dan investasi di SBI tidak rekomendasikan.
Dari uraian diatas diketahui bahwa PT Taspen (Persero) daJam kondisi yang sehat
bila dilihat dari rasio likuiditas dan solvabilitas. Hanya saja rasio profitabulitasnya cukup
kecil, padahal beban yang harus dipikul perusahaan setiap tahunnya akan semakin besar
seperti untuk menutup beban klaim dan biaya operasional perusahaan. Untuk ¡tu
pelaksanaan investasi sebagai usaha utama perusahaan dalam menghasilkan laba harus
dioptimalkan. Dengan portofolio perusahaan saat ini dimana investasinya lebih dominan
pada sertifikat bank indonesia dan deposito temyata hasilnya setiap tahun selalu
dibawah tingkat bunga deposito 3 bulan seperti tahun 1996 hasilnya adalah sebesar
14,90%, padahal tingkat bunga deposito adalah 15,29%. Dengari komposisi portofoio
perusahaan yang Iebih banyak pada sertifikat bank indonesia dan deposito tersebut
hasilnya akan sangat tergantung kepada pergerakan tingkat suku buriga bank. Oleh
karena itulah penulis mencoba menghitung berapa komposisi yang optimal bagi
perusahaan sehingga hasil investasi dapat ditingkatkan dan risiko dapat diminirnalkan.
Dengan menggunakafl perhitungafl portofolio yang optimal, maka portofolio perusahaan
tahun 1996 dapat dioptimaikan dan hasHnya lebih besar yaltu 15,62% dan deviasi
standar sebesar 15,76%. Hasil ¡ni dapat diperbesar apabila perusahaan lebih berani
mengambil risiko yaitu dengan merubah komposisi nvestasinya lebit, banyak pada
obligasi.
Dan penilaian kebijakan investasi tersebut saran yang dapat penulis rekomendasi
kan antara lain : (1) perusahaan rnasih perlu meningkatkan kinerjanya , (2) perlu
dipikirkan untuk menambah jenis investasi seperti pada reksadana dan atau investasi di
real assets, (3) Terhadap portofolio yang ada hendaknya senantiasa dilakukan penilaian
secara berkala dan dilakukan revisi sesuai dengan hasil analisis, dan (4) untuk
membenkan per,galaman kepada analis irivestasi, sebaiknya jual beli obligasi dan
saham dilakukan kembali
"
Lengkap +
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Pasca Putri Quitrine
"Biaya penyelenggaraan pensiun diduga merupakan objek pajak. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis penyebab timbulnya sengketa pajak terkait biaya penyelenggaraan pensiun dalam perhitungan Pajak Penghasilan Badan PT Taspen (Persero) Tahun Pajak 2012. Penelitian ini merupakan Penelitian Doktrinal dengan pendekatan kualitatif untuk menghasilkan pemahaman mengenai sengketa pajak terhadap biaya penyelenggaraan pensiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mengelola hasil investasi akumulasi iuran pensiun yang menjadi biaya penyelenggaraan pensiun, Taspen berpedoman kepada peraturan yang berlaku dimana Taspen melakukan investasi menjadi beberapa bentuk yakni deposito, saham, obligasi, penyertaan langsung, reksa dana, investasi infrastruktur, dan medium term notes. Berdasarkan peraturan menteri keuangan tersebut terkait pengenaan pajak atas hasil investasi pengelolaan dana akumulasi iuran pensiun tersebut tidak dikenakan pajak karena dana tersebut digunakan sebagai modal awal lembaga pengelola dana pensiun dalam menyelenggarakan pembayaran pensiun dengan tidak membebani APBN (fully funded. Pertimbangan hakim dalam memutus sengketa pajak terhadap biaya penyelenggaraan pensiun, Majelis Hakim pada tingkat Banding dan Peninjauan kembali mempertimbangkan kronologis perkara, seluruh alat-alat bukti yang diajukan oleh para pihak berupa historis regulasi terkait penyelenggaraan pensiun, dan sikap dari Kementrian Keuangan yang memberikan batasan penentuan objek pajak selama terdapat “nilai ekonomis” atas penggantian biaya penyelenggaraan pensiun yang diperoleh PT Taspen (Persero). Saran yang dapat diberikan adalah hendaknya membuat regulasi terkait perlakuan pajak terhadap hasil investasi biaya penyelenggaraan pensiun secara terinci dalam bentuk peraturan perundang-undangan, sehingga terdapat dasar aturan dalam menerapkan perlakuan pajak terhadap biaya penyelenggaraan pensiun.

Pension operating cost is allegedly a tax object. This study aims to identify and analyze the causes of tax dispute related to pension operating costs in the calculation of PT Taspen (Persero) Corporate Income Tax for Tax Year 2012. This research is Doctrinal Research with a qualitative approach to gain an understanding of tax disputes pension operating costs. The results showed that in managing investment results accumulated pension contributions which become pension costs, Taspen is guided by applicable regulations where Taspen invests into several forms, namely deposits, stocks, bonds, direct participation, mutual funds, infrastructure investment, and medium term notes. Based on the regulation of the minister of finance related to the imposition of taxes on investment results, the management of the accumulated pension contribution fund is not taxed because the funds are used as the initial capital of pension fund management institutions in organizing pension payments without burdening the state budget (fully funded). The judge's consideration in deciding tax disputes against pension operating costs, the Panel of Judges at the Appeal and Review level considers the chronology of the case, all evidence submitted by the parties in the form of historical regulations related to pension administration, and the attitude of the Ministry of Finance which provides limits on determining tax objects as long as there is "economic value" for reimbursement of pension costs obtained PT Taspen (Persero). The suggestion that can be given is to make regulations related to tax treatment of investment results for pension implementation costs in detail in the form of laws and regulations, so there is a regulatory basis in applying tax treatment to pension operating costs."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Firman Alamsyah
"Pokok permasalahan yang dapat diidentifikasi oleh Penulis untuk dibahas dalam tulisan ini adalah sebagai berikut:
Apakah status yuridis dari iuran Pensiun Pegawai Negeri yang dipotong dari penghasilannya tiap bulan pada PT. Taspen (Persero) merupakan Keuangan Negara?
Apakah dasar kewenangan Menteri Keuangan menetapkan akumulasi iuran pensiun Pegawai Negeri Sipil sebagai salah satu sumber pembiayaan pembayaran pensiun Pegawai Negeri Sipil?
Bagaimana mekanisme pertanggungjawaban atas penggunaan iuran Pegawai Negeri yang dikelola PT Taspen (Persero) dan segi pemeriksaannya?
Tujuan Penelitian
Untuk memahami dan mengetahui apakab status yuridis dari iuran pensiun Pegawai Negeri yang dikelola oleh PT Taspen (Persero) termasuk pengertian Keuangan Negara atau bukan; Untuk mengetahui dasar kewenangan dari Menteri Keuangan menetapkan akumulasi iuran Pensiun Pegawai Negeri sebagai sumber pembiayaan pembayaran pensiun Pegawai Negeri. Sipil, selain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Untuk memahami dan mengetahui mekanisme pertanggungjawaban atas penggunaan iuran Pegawai Negeri yang dikelola PT Taspen (Persero) dan segi pemeriksaannya."
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T18702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Patricia Nia Sari
"Akumulasi Iuran Pensiun yaitu kumpulan iuran program pensiun milik Pegawai Negeri Sipil yang saat ini dikelola oleh PT TASPEN (Persero). Dana Akumulasi Iuran Pensiun tersebut pada awalnya dikelola oleh Kementerian Keuangan sebelum akhirnya diserahkan kepada PT TASPEN (Persero) yaitu suatu Badan Usaha Milik Negara yang didirikan untuk mengelola program jaminan dan perlindungan bagi Aparatur Sipil Negara. Pengelolaan Akumulasi Iuran Pensiun ini juga diatur secara ketat oleh Menteri Keuangan baik itu penggunaannya, penempatannya, dan mekanisme divestasinya melalui peraturan Menteri Keuangan. Jumlah Akumulasi Iuran Pensiun mengalami penurunan akibat kepemilikan 18 stand/kios pada Jembatan Merah Plaza Surabaya yang dilakukan oleh PT TASPEN (Persero). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisa posisi Akumulasi Iuran Pensiun dalam keuangan publik, batasan-batasan penerapan Business Judgment Rule, dan pengenaan kerugian negara terhadap Direksi PT TASPEN (Persero) akibat adanya kerugian Akumulasi Iuran Pensiun tersebut. Masalah difokuskan kepada penerapan prinsip Business Judgment Rule atas kerugian Akumulasi Iuran Pensiun akibat kepemilikan stand/kios pada salah satu mall di Surabaya yaitu Jembatan Merah Plaza dan pengenaan kerugian keuangan negara terhadap kerugian tersebut. Penelitian ini adalah penelitian hukum doktrinal dimana menggunakan metode interpretatif untuk menganalisa kasus pengambilan keputusan Direksi PT TASPEN (Persero) yang hasilnya kemudian dikembangkan menjadi analisis deskriptif. Berdasarkan teori Business Judgment Rules, Keuangan Negara, dan Kerugian Negara, maka disimpulkan bahwa kerugian Akumulasi Iuran Pensiun atas kepemilikan stand/kios Jembatan Merah Plaza bukan merupakan kerugian negara dan Direksi PT TASPEN (Persero) tidak dapat dipersalahkan atas kerugian tersebut karena telah memenuhi kriteria Business Judgment Rule. Penelitian ini menyarankan untuk segera dilakukan cut loss dengan melakukan penjualan terhadap stand/kios tersebut dengan terus mendorong Menteri Keuangan untuk menerbitkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan sebagai dasar untuk melakukan cut loss.

Accumulated Pension Contributions is the contributions of pension program belongs to civil servants which collected and currently managed by PT TASPEN (Persero Accumulated Pension Contributions Fund was initially managed by the Ministry of Finance before finally being handed over to PT TASPEN (Persero) one of State-Owned Enterprise established to manage the social insurance program for civil servants. The management of Accumulated Pension Contributions is strictly regulated by the Minister of Finance regarding its use, placement, and divestment mechanism through Minister of Finance regulations. The accumulated amount of pension contributions has decreased due to the ownership of 18 stands/kiosks at the Jembatan Merah Plaza Surabaya carried out by PT TASPEN (Persero). This research aims to examine and analyze Accumulated Pension Contribution's position in public finances, the limitations of implementing the Business Judgment Rule, and the imposition of state financial losses on the Directors of PT TASPEN (Persero) due to Accumulated Pension Contribution's losses. The problem focuses on the application of the Business Judgment Rule principle to the losses of accumulated pension contributions due to ownership of Jembatan Merah Plaza stand/kiosk and the imposition of state financial losses on these losses. This research is doctrinal legal research which uses interpretive methods to analyze cases of decision making by the Directors of PT TASPEN (Persero) whose results are then developed into descriptive analysis. Based on the theory of Business Judgment Rules, State Finances, and State Losses, it is concluded that the loss in Accumulated Pension Contributions from the ownership of the Jembatan Merah Plaza stand/kiosk is not a state financial loss and the Directors of PT TASPEN (Persero) cannot be blamed for this loss because they have met the criteria of Business Judgment Rules. This research suggests cutting loss immediately by selling the stand/kiosk while continuing to encourage the Minister of Finance to issue implementing regulations for Law Number 4 of 2004 concerning Development and Strengthening of the Financial Sector as a basis for cutting loss."
Lengkap +
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Octavia Kosasi
"Tesis ini membahas tentang kelayakan penyertaan langsung PT Taspen (Persero) pada Bank Sinar Harapan Bali dengan menghitung penilaian harga saham wajar dari bank tersebut. Pada penelitian ini dilakukan valuasi saham Bank Sinar menggunakan metode Free Cash Flow to Equity dengan model pertumbuhan Two Stage Discounted Free Cash Flow to Equity dan Relative Valuation (Price- Earning Ratio dan Price to Book Value). Selain dari sisi keuangan, juga dibahas faktor strategis lain yang perlu dipertimbangkan dalam menerima tawaran ini. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa harga saham yang ditawarkan kepada PT Taspen berada pada posisi overvalued terhadap harga wajar saham Bank Sinar.

This thesis discusses about the feasibility of direct investment of PT Taspen (Persero) in Bank Sinar Harapan Bali, by calculating the fair price valuation of the bank. In this research, the stock valuation of Bank Sinar has been calculated by using Free Cash Flow to Equity Methods with Two Stage Discounted Discounted Free Cash Flow to Equity growth model and Relative Valuation Methods (Price-Earning Ratio dan Price to Book Value). In addition to financial side, this thesis also discusses about other strategic factors that need to be considered in accepting this offer. The results of this research show that the share price that offered to PT Taspen is overvalued against the fair price of Bank Sinar shares."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsya Handara Agussalam
"Laporan magang ini membahas siklus pendapatan yang terdapat di PT AAA (Persero). PT AAA (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait. Pembahasan dalam laporan magang ini akan ditekankan pada dua prosedur umum yaitu sistem pengelolaan pendapatan dan sistem penerimaan bank serta analisis pengendalian internal yang dilakukan perusahaan berdasarkan Kerangka Pengendalian Internal COSO. penerapan sistem SAP di PT AAA (Persero) yang baru diterapkan sejak awal tahun 2015 bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi masih menemukan beberapa risiko dalam penerapan sistem ini. Risiko yang dianggap paling signifikan adalah belum diterapkannya sistem SAP dalam divisi komersil perusahaan. Selain itu, masih terdapat pula beberapa kelemahan dalam sistem SAP yang diterapkan oleh perusahaan dan masih harus diperbaiki. Secara umum penerapan sistem ini sangat membantu keseluruhan proses pendapatan perusahaan, akan tetapi risiko-risiko ini harus dimitigasi.

This internship report discusses about the overall revenue cycle of PT AAA (Persero). PT AAA (Persero) is a state owned enterprise operating in airport and other services. The analysis done focuses on two main procedures, which are the sales procedures and cash receipt procedures, as well as analysis of internal control applied by PT AAA (Persero) in accordance with COSOs Internal Control Framework. The results of the evaluation of the SAP system applied in early 2015 to improve the companys operations show that there are still some risks in the application of this system, the most significant of which is that the SAP system has not integrated the commercial division, making them use internally made systems for their operations. There are also some weaknesses in the application of the SAP system that needs to be fixed. Overall, the use of this system helps the revenue cycle as a whole, although there are still some risks that need mitigation by the company."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Zahran Pratomo
"Perkembangan ekonomi dunia saat ini sedang memasuki era-Industri 4.0. Industri 4.0 tidak dapat dihadapi hanya dengan pengembangan teknologi saja, namun harus melibatkan dinamika sosial di dalamnya. Setiap perusahaan dan instansi harus menciptakan sebuah strategi dalam menghadapi era ini, tak terkecuali dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan menetapkan nilai-nilai utama yang menjadi acuan perilaku seluruh sumber daya manusia yang ada di BUMN. Nilai-nilai utama tersebut terdiri dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (AKHLAK). Pada praktiknya, AKHLAK belum diterapkan dengan baik, padahal corevalues AKHLAK ini perlu diimplementasikan oleh seluruh sumber daya manusia di BUMN. Skripsi ini meneliti faktor-faktor yang signifikan menjelaskan pengimplementasian corevalues AKHLAK pada karyawan PT TASPEN (Persero) dan untuk meneliti profil karyawan yang mempunyai pengimplementasian corevalues AKHLAK tinggi dan rendah berdasarkan faktor-faktor yang signifikan. Faktor yang digunakan dalam penelitian ini yaitu motivasi kerja, lingkungan kerja, kesejahteraan karyawan (employee’s well-being), sosialisasi, komitmen karyawan, religiusitas, stres kerja, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan masa kerja. Metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah penelitian ini yaitu metode Partial Least Square (PLS) dan metode Classification and Regression Tree (CART). Data yang digunakan adalah data primer sebanyak 209 karyawan PT TASPEN (Persero) yang diambil menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan motivasi kerja, sosialisasi, religiusitas, dan tingkat pendidikan dapat menjelaskan secara signifikan pengimplementasian AKHLAK. Profil karyawan yang memiliki tingkat pengimplementasian AKHLAK tinggi yaitu karyawan dengan tingkat religiusitas yang tinggi, motivasi kerja tinggi, untuk semua kategori tingkat pendidikan, dan tingkat stres. Profil karyawan yang memiliki tingkat pengimplementasian AKHLAK rendah yaitu karyawan yang memiliki religiusitas rendah dan motivasi kerja rendah.

The development of the global economy is currently entering the era of Industry 4.0. Industry 4.0 cannot be faced only with technological development, but must involve social dynamics in it. Every company and agency must create a strategy in dealing with this era, including Badan Usaha Milik Negara (BUMN) by establishing main values that become the reference for the behavior of all human resources in BUMN. These corevalues consist of Trustworthy, Competent, Harmonious, Loyal, Adaptive, and Collaborative (AKHLAK). In practice, AKHLAK has not been implemented properly, even though the corevalues of AKHLAK need to be implemented by all human resources in BUMN. This thesis examines the significant factors explaining the implementation of AKHLAK corevalues on PT TASPEN (Persero) employees and to examine the profile of employees who have implementation corevalues high and low are based on significant factors. The factors used in this study are work motivation, work environment, employee welfare, socialization, employee commitment, religiosity, work stress, age, gender, education level, and years of service. The methods used in solving this research problem are the Partial Least Square (PLS) method and the Classification and Regression Tree (CART) method. The data used is primary data of 209 PT TASPEN (Persero) employees taken using purposive sampling. The results showed that work motivation, socialization, religiosity, and education level can significantly explain the implementation of AKHLAK. The profile of employees who have a high level of implementation of AKHLAK are employees with high level of religiosity, high work motivation, for all categories of educational levels, and work stress levels. The profile of employees who have a low level of implementation of AKHLAK are employees who have low religiosity and work motivation."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>