Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205014 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diskha Wedelia Biotrie
"Skripsi ini menganalisis pengaruh Deposits to Assets Ratio, Loan to Assets Ratio dan Market Share terhadap profitabilitas bank yang tidak mengadopsi dan mengadopsi electronic banking. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Deposits to Assets Ratio, Loan to Assets Ratio dan Market Share pada bank yang tidak mengadopsi dan mengadopsi electronic banking untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah bank sudah dapat secara efektif mengembangkan layanan electronic banking dalam tujuannya meningkatkan profitabilitas perusahaan. Dalam penelitian ini, digunakan metode data panel dengan estimasi random effect.
Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan aplikasi Eviews, pada bank yang tidak mengadopsi E-Banking, Deposits to Assets Ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA dan ROE kecuali NIM, pada bank yang mengadopsi E-Banking ditemukan hasil ROE dan NIM tidak signifikan kecuali ROA. Bank yang tidak mengadopsi E-Banking Loan to Assets Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap ROA dan NIM kecuali ROE, pada bank yang mengadopsi E-Banking ROA, ROE, dan NIM tidak signifkan. Bank yang tidak mengadopsi E-Banking Market Share berpengaruh secara signifikan terhadap ROA, ROE, dan NIM, sedangkan bank yang mengadopsi E-Banking ROA dan ROE signifikan kecuali NIM.

This thesis analyzes the influence of Deposits to Assets Ratio, Loan to Assets Ratio and Market Share on profitability of banks that do not adopt and adopt electronic banking. The purpose of this study is to determine the influence Deposits to Assets Ratio, Loan to Assets Ratio and Market Share in banks that do not adopt and adopt electronic banking to increase the profitability of the company. The usefulness of this study was to see whether the bank has been able to effectively develop its electronic banking services to improve the company's profitability objectives. In this study, the method used panel data to estimate random effect.
Results of research that has been done using Eviews application, for banks that do not adopt electronic banking research showed that on banks that do not adopt the E-Banking, Deposits to Assets Ratio does not significantly affect the ROA and ROE except NIM, the bank that adopted the E-Banking ROE and NIM results found insignificant except ROA. On banks that do not adopt the E-Banking Loan to Assets Ratio significantly affect ROA and NIM except ROE, the bank adopted the E-Banking ROA, ROE, and NIM was not signifkan. On banks that do not adopt the E-Banking Market Share significant effect on ROA, ROE, and NIM, while the banks are adopting E-Banking ROA and ROE are significant except NIM.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46072
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Tirto
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis secara empiris pengaruh batting average (mBAT) terhadap nilai perusahaan atau firm value pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009. Penelitian ini dilakukan karena hingga saat ini belum ada penelitian yang menguji secara empiris pengaruh dari batting average terhadap nilai perusahaan. Variabel bebas yang digunakan adalah Batting Average yang diperoleh dari perhitungan hit dari pertumbuhan profitabilitas dan growth yang positif dalam tahun yang sama secara bersamaan berdasarkan konsep the three tension yang diperkenalkan oleh Dodd dan Favaro (2007). Variabel terikat adalah firm value yang diukur melalui Price to Book Value.
Penelitian ini juga menggunakan Return on Equity, Devidend Payout Ratio, Debt to Equity Ratio, Leverage, Growth, dan Size sebagai variabel kontrol. Penelitian ini menggunakan ordinary least square karena pengujiannya yang hanya satu tahun, akan tetapi basis perhitungan batting average nya menggunakan siklus per lima tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa batting average berpengaruh positif signifikan terhadap firm value. Semakin tinggi batting average maka semakin tinggi nilai perusahaan. Lebih lanjut, return on equity, dividend payout ratio dan size sebagai variabel kontrol berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Variabel kontrol lain yaitu leverage dalam penelitian ini berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan namun tidak signifikan. Variabel kontrol lainnya yaitu debt to equity ratio dan growth dalam penelitian ini memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan namun tidak signifikan.

This research is conducted to empirically examine the effect of batting average (mBAT) on the value of firms listed in IDX for the year of 2009. This research is conducted because currently there are no researches available that examine the effect of batting average empirically. The independent variable in this research, which is batting average, is measured by the percentage of hit between positive profitability and growth achieved in the same year divided by the number of year observed, based on the three tension concept introduced by Dodd and Favaro (2007). Firm value, as the dependent variable, is measured by price to book value ratio.
The research also uses return on equity, dividend payout ratio, debt to equity ratio leverage, growth, and size as controlling variables. This research uses ordinary least square regression model as an analytical tool, while batting average calculation is based on 5 years cycle.
The research result shows that batting average has a significant and positive effect on firm value. The higher the batting average, the higher the value of the firm. Furthermore, return on equity, dividend payout ratio and size has a significant and positive effect on firm value. Leverage has positive effects on firm value but not significant. Other control variables in this research have negative effects on firm value but neither has significant effect on firm value.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihana Rifkin Tsania
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, ukuran, dan intensitas R D perusahaan terhadap intensitas inovasi perusahaan. Sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015, dengan jumlah total sampel 13 perusahaan. Uji model dilakukan dengan menggunakan model regresi berganda. Penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada pengaruh antara profitabilitas, pertumbuhan, dan intensitas R D perusahaan terhadap intensitas inovasi perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya ukuran perusahaan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap intensitas inovasi perusahaan. Pengaruh pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas perusahaan terhadap intensitas inovasi perusahaan dapat berbeda-beda dari satu perusahaan dengan perusahaan lain, tergantung pada lingkungan teknologi perusahaan.

The main purpose of this research is to analyze the influence of firm profitability, firm growth, firm size, and the intensity of firm's R D on the intensity of firm's innovation. The samples used are manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange period 2010 2015, with a total sample of 13 companies. Model test is done by using multiple regression model. This study proves that there is no influence between the profitability, growth, and intensity of firm's R D on the intensity of firm's innovation in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange period 2010 2015. The results showed that only the size of the company that has a significant influence on the intensity of firm's innovation. The influence of firm growth and firm profitability on the intensity of firm's innovation may vary from one company to another, depending on the company 39 s technological environment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Ayuningtiyas
"Penelitian ini berusaha menganalisis pengaruh premi risiko pasar ukuran perusahaan rasio book to market dan momentum terhadap excess return saham per sektor industri yang terdaftar di BEI periode tahun 2009 sampai dengan 2013 Data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain harga penutupan harian masing masing saham jumlah dividen per lembar saham harga penutupan harian IHSG tingkat suku bunga SBI kapitalisasi pasar dan PBV price to book value Variabel terikat dalam penelitian ini adalah excess return saham per sektor industri sedangkan variabel variabel bebasnya antara lain premi risiko pasar ukuran perusahaan portofolio SMB rasio book to market portofolio HML dan momentum portofolio WML Penelitian ini menggunakan 2 model persamaan yaitu 3 faktor Fama dan French dan 4 faktor Carhart dalam melakukan regresi linier berganda secara time series Hasil penelitian menyatakan bahwa model 4 faktor Carhart mampu menjelaskan dengan baik excess return saham pada dua sektor industri saja yaitu MIN dan UTIL Sedangkan model 3 faktor Fama dan French mampu menjelaskan excess return saham pada sektor industri AGRI dan BASIC saja Premi risiko pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap excess return saham pada semua sektor industri Premi risiko ukuran perusahaan SMB berpengaruh positif dan signifikan terhadap excess return saham hanya pada 7 sektor industri kecuali AGRI dan PROP Premi risiko rasio book to market HML berpengaruh positif dan signifikan terhadap excess return saham pada 7 sektor industri kecuali AGRI dan MIN Premi risiko momentum WML berpengaruh positif dan signifikan terhadap excess return pada tiga sektor industri yaitu FIN MISC dan PROP.

This study sought to analyze the effect of risk premium of market firm size book to market ratio and momentum on stock excess returns per industrial sectors listed on the Indonesian Stock Exchange in the period 2009 to 2013 The data used in this study include the daily closing price of each stocks the amount of dividends per share the closing price of the daily stock composite index SBI interest rate market capitalization and PBV price to book value The dependent variable in this study is the stock excess returns per industrial sectors while the independent variables include the risk premium of market SMB portfolio HML portfolio and WML portfolio This study uses 2 equation models namely the 3 factor of Fama and French and 4 factor of Carhart in the multiple linear regression is time series The study concludes that the Carhart 4 factor model is able to explain stock excess returns in two industrial sectors namely MIN and UTIL While the Fama and French 3 factor model can explain the excess return on AGRI and BASIC Market risk premium has a significant positive effect on stock excess returns in all sectors of industry SMB portfolio has a significant positive effect on stock excess returns only in 7 industrial sectors except AGRI and PROP HML portfolio has a significant positive effect on stock excess returns only in 7 industrial sectors except AGRI and MIN WML portfolio has a significant positive effect only on three sectors of the industry namely FIN MISC and PROP."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbanraja, Meistany Pratiwi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari komponen modal kerja terhadap nilai pasar perusahaan yang diukur dengan Tobin?s Q. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tobin?s Q, Cash Conversion Cycle, Current Assets, Current Assets to Total Assets Ratio, Current Liabilities to Total Assets Ratio, Debt to Total Assets Ratio, dan Ukuran Perusahaan. Sampel pada penelitian ini adalah sejumlah perusahaan yang bergerak di sektor agriculture, mining, consumer goods, dan basic industry and chemicals pada periode 2008-2011. Pendekatan model penelitian ini menggunakan pendekatan efek tetap.
Berdasarkan hasil regresi data panel dengan pendekatan efek tetap, hanya ada 4 variabel yang memiliki nilai yang signifikan ketika diuji pengaruhnya terhadap rasio q. Rasio tersebut adalah Current Assets, Current Liabilities to Total Assets Ratio, Debt to Total Assets Ratio, dan Ukuran Perusahaan. Sedangkan dua variabel lainnya, nilainya tidak signifikan.

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the components of working capital on firm value as measured by Tobin's Q. This study used Tobin's Q, Cash Conversion Cycle, Current Assets, Current Assets to Total Assets Ratio, Current Liabilities to Total Assets Ratio, Debt to Total Assets Ratio, and Size of Company as variables. Sample in this study are 41 companies from agriculture, mining, consumer goods, and basic industry and chemicals sector on the period of 2008-2011. The approach of this research model using fixed effects approach.
Based on the results of panel data regression with fixed effects approach, there are only 4 significant variables that effect to Tobin?s Q. That ratio are Current Assets, Current Liabilities to Total Assets Ratio, Debt to Total Assets Ratio, and the size of the Company while, the two other variables have no significant effect with the dependent variable.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54106
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Predi Muliansyah
"Indonesia merupakan negara penduduk terbesar ke-4 di dunia berdasarkan sensus BPS tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 238 juta jiwa. Di satu sisi jumlah penduduk yang besar memberikan potensi konsumsi masyarakat dan faktor produksi tenaga kerja menjadi sumber pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi, disisi lain permasalahan yang dihadapi oleh negara berkembang seperti Indonesia adalah kurangnya modal pembiayaan pertumbuhan ekonomi yang digunakan untuk mendorong perekonomian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pola hubungan antara simpanan masyarakat dengan pertumbuhan ekonomi periode 1990-2010. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Permanent Income Hypothesis (PIH). Model ini menerangkan hubungan tabungan (pertumbuhan Dana Pihak Ketiga) dengan pendapatan (pertumbuhan ekonomi). Pengujian dilakukan dengan menggunakan Vector Autoregressive (VAR). Secara umum hubungan simpanan masyarakat pada prospek pendapatan pada ketiga periode penilitian menunjukkan hubungan yang tidak signifikan, hanya deposito yang mempunyai hubungan yang negatif terhadap pendapatan masyarakat. Hal tersebut diperkuat oleh hasil uji pada periode sebelum dan setelah krisis ekonomi 1998 yang secara umum menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Sebaliknya, hubungan antara pendapatan saat ini pada simpanan masyarakat ke depan pada periode 1990:1-2010:4 menunjukkan hasil yang negatif dan signifikan. Sedangkan para periode sebelum dan sesudah krisis ekonomi 1998 menunjukkan hasil yang bervariasi.

Indonesia is the fourth largest population in the world based on the 2010 BPS census, the population of Indonesia as much as 238 million people. On one side of a large population provides the potential consumption and production factor labor becomes the source of economic growth. However, on the other hand the problems faced by developing countries such as Indonesia is the lack of capital financing of economic growth that is used to stimulate the economy. The purpose of this study was to look at the pattern of relationships between society's savings to the economic growth period of 1990- 2010. The approach used in this study is the Permanent Income Hypothesis (PIH). This model explains the relationship of savings (The growth of Third Party Funds) and income (economic growth). Experiments were done using Vector Autoregressive (VAR). In general the relationship public at the prospect of savings income in the third period penilitian showed no significant relationships, only deposits that have a negative relationship to incomes. This is reinforced by the test results in the period before and after the economic crisis of 1998 which generally show no significant results. In contrast, the relationship between current income in the next public deposits during the period 1990:1-2010:4 showed a negative and significant results. While the period before and after the economic crisis of 1998 showed mixed results."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Adam Kamil, auhtor
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menguji pengaruh institusi politik di pemerintahan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Institusi politik disini didefinisikan sebagai dukungan partai
politik yang memiliki kursi terbesar di legislatif terhadap eksekutif dalam pilkada.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa jika eksekutif didukung oleh partai terbesar di
legislatif maka berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam tesis ini
juga ditemukan bahwa dominasi partai politik dalam legislatif memiliki peran penting.
Jika partai terbesar dalam legislatif mendukung eksekutif maka pengaruhnya terhadap
pertumbuhan positif, terlebih jika partai tersebut semakin dominan. Dan sebaliknya,
jika partai terbesar tidak mendukung eksekutif maka akan menghambat pertumbuhan,
terlebih jika partai tersebut semakin dominan.

ABSTRACT
This thesis aims to examine the effect of political institut ions on economic growth.
Political institutions are here defined as the support of a political party that has the
most seats in the legislature to the executive in the elections. The results show that
if the executive is supported by the largest party in the legislature then has a
positive effect on economic growth. In this thesis also found that the dominance of
political parties in the legislature has an important role. The largest party in the
legislature supporting the executive tend to have positive effect on growth,
especially if the party is increasingly dominant. And conversely, if the largest
party does not support the executive then will inhibit growth, especially if the
party is more dominant."
2013
T39287
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervin Septian Firdaus
"[ABSTRACT
This paper investigated whether fiscal policy, especially government investment
expenditure in Indonesia, depends on changes in the economic business cycle and
whether its impact is significant on economic growth. This paper analyzed the
relationship between government investment expenditure and output gap using an
ordinary least squares (OLS) regression covering three periods of study (1980?
1996, 2001?2014, and 1980?2014). In general, the result showed government
investment expenditure tended to be acyclical. This study also evaluated the
impact of the changes in government investment expenditure on gross domestic
product (GDP) using a vector autoregression (VAR) approach. The results
revealed government investment expenditure did not have a significant impact on
economic growth.

ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menganalisis apakah arah kebijakan fiskal, khususnya
pengeluaran pemerintah, dipengaruhi perubahan siklus ekonomi dan berdampak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi atau tidak. Studi ini membahas
hubungan antara pengeluaran investasi pemerintah dan output gap menggunakan
model regresi ordinary least squares (OLS) yang meliputi tiga periode observasi
(1980?1996, 2001, dan 1980?2014). Secara umum, hasil analisis menunjukkan
bahwa pengeluaran investasi pemerintah cenderung mengarah acyclical (netral).
Selain itu, paper ini juga menganalisis dampak perubahan pengeluaran investasi
pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menggunakan model vector
autoregression (VAR). Hasilnya menunjukkan bahwa pengeluaran investasi
pemerintah tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi;Tesis ini bertujuan untuk menganalisis apakah arah kebijakan fiskal, khususnya
pengeluaran pemerintah, dipengaruhi perubahan siklus ekonomi dan berdampak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi atau tidak. Studi ini membahas
hubungan antara pengeluaran investasi pemerintah dan output gap menggunakan
model regresi ordinary least squares (OLS) yang meliputi tiga periode observasi
(1980?1996, 2001, dan 1980?2014). Secara umum, hasil analisis menunjukkan
bahwa pengeluaran investasi pemerintah cenderung mengarah acyclical (netral).
Selain itu, paper ini juga menganalisis dampak perubahan pengeluaran investasi
pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menggunakan model vector
autoregression (VAR). Hasilnya menunjukkan bahwa pengeluaran investasi
pemerintah tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi;Tesis ini bertujuan untuk menganalisis apakah arah kebijakan fiskal, khususnya
pengeluaran pemerintah, dipengaruhi perubahan siklus ekonomi dan berdampak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi atau tidak. Studi ini membahas
hubungan antara pengeluaran investasi pemerintah dan output gap menggunakan
model regresi ordinary least squares (OLS) yang meliputi tiga periode observasi
(1980?1996, 2001, dan 1980?2014). Secara umum, hasil analisis menunjukkan
bahwa pengeluaran investasi pemerintah cenderung mengarah acyclical (netral).
Selain itu, paper ini juga menganalisis dampak perubahan pengeluaran investasi
pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menggunakan model vector
autoregression (VAR). Hasilnya menunjukkan bahwa pengeluaran investasi
pemerintah tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi;Tesis ini bertujuan untuk menganalisis apakah arah kebijakan fiskal, khususnya
pengeluaran pemerintah, dipengaruhi perubahan siklus ekonomi dan berdampak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi atau tidak. Studi ini membahas
hubungan antara pengeluaran investasi pemerintah dan output gap menggunakan
model regresi ordinary least squares (OLS) yang meliputi tiga periode observasi
(1980?1996, 2001, dan 1980?2014). Secara umum, hasil analisis menunjukkan
bahwa pengeluaran investasi pemerintah cenderung mengarah acyclical (netral).
Selain itu, paper ini juga menganalisis dampak perubahan pengeluaran investasi
pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menggunakan model vector
autoregression (VAR). Hasilnya menunjukkan bahwa pengeluaran investasi
pemerintah tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, Tesis ini bertujuan untuk menganalisis apakah arah kebijakan fiskal, khususnya
pengeluaran pemerintah, dipengaruhi perubahan siklus ekonomi dan berdampak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi atau tidak. Studi ini membahas
hubungan antara pengeluaran investasi pemerintah dan output gap menggunakan
model regresi ordinary least squares (OLS) yang meliputi tiga periode observasi
(1980–1996, 2001, dan 1980–2014). Secara umum, hasil analisis menunjukkan
bahwa pengeluaran investasi pemerintah cenderung mengarah acyclical (netral).
Selain itu, paper ini juga menganalisis dampak perubahan pengeluaran investasi
pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menggunakan model vector
autoregression (VAR). Hasilnya menunjukkan bahwa pengeluaran investasi
pemerintah tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi]"
2015
T42732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Zulfachri
"Pada masa awal Orde Baru tahun 1969-1973, perencanaan ekonomi Indonesia masih sangat percaya bahwa trickle down effect akan terjadi. Oleh karena itu strategi pembangunan yang diterapkan oleh pemerintah pada awal periode Orde Baru hingga akhir tahun 70-an terpusatkan pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun setelah sepuluh tahun sejak Pelita I fakta memperlihatkan bahwa efek yang diinginkan tidak tercapai, malah menimbulkan ketimpangan ekonomi di mana pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak diikuti oleh pertumbuhan kesempatan kerja yang tinggi pula dari tingkat kemiskinan tidak berkurang secara signifikan. Mulai Pelita III tahun 1979/80-1983/84 strategi pembangunan mulai diubah, tidak hanya pertumbuhan ekonomi akan tetapi berorientasi kesejahteraan rakyat. Sedangkan jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun 1976-2004 terus mengalami penurunan yang signifikan dari sebesar 54,2 juta jiwa menjadi sebesar 36,15 juta jiwa. Dan jika dilihat antara jumlah penduduk miskin di pedesaan dan di perkotaan temyata, jumlah penduduk miskin di pedesaan lebih banyak dari pada jumlah penduduk miskin di perkotaan. Hal ini dikarenakan lebih dari 60 persen jumlah penduduk Indonesia tinggal di daerah pedesaan yang sebagian besar bekerja disektor pertanian. Dengan menggunakan metoda analisis regresi berganda ingin diketahui bagaimana kondisi ketidakmerataan pendapatan antara penduduk di pedesaan dan perkotaan, dan pengaruh perubahan pangsa pendapatan tertimbang di pedesaan dan di perkotaan serta bagaimana peranan PDB sektoral terhadap laju pertumbuhan kemiskinan.
Hasil penelitian memberikan masukkan bahwa; Peningkatan pendapatan per kapita mendorong perlambatan laju pertumbuhan kemiskinan, sebaliknya ketidakmerataan pendapatan akan meningkatkan laju pertumbuhan penduduk miskin. Ketimpangan pendapatan mempercepat laju pertumbuhan kezniskinan, ini dapat dilihat dari pangsa pendapatan perkotaan yang berpengaruh positif terhadap peningkatan jumlah penduduk miskin. Sektor primer, yang merupakan sektor yang paling besar distribusi pendapatannya, berpengaruh negatif terhadap jumlah penduduk miskin secara nasional. Sektor sekunder dan sektor tersier memberikan pengaruh positif terhadap jumlah penduduk miskin. Temuan ini mengindikasikan masyarakat miskin di Indonesia sebagian besar bukan bekerja di sektor ini, akan tetapi bekerja di sektor primer dan di pedesaan, sedangkan sektor skunder dan tersier sangat berkembang pesat di perkotaan. Dengan pelaksanaan sistem desentralisasi memberikan dampak akan penurunan jumlah penduduk miskin.
Dengan demikian perlunya pemberdayaan masyarakat pedesaan dengan diciptakannya lapangan pekerjaan yang padat karya dengan upah diatas standar minimum akan mengurangi pengangguran sehingga jumlah penduduk miskin pun berkurang. Ini didukung dengan infrastruktur yang baik pula seperti tersedianya fasiltas pendidikan, kesehatan, dan transportasi yang baik. Dengan perhatian yang sangat serius di sektor pertanian, seperti pengembangan sistem dan teknik pertanian, mendirikan industri agrobisnis, dan pengembangan Iembaga keuangan yang mendorong percepatan perkonomian di pedesaan. Yang perlu mendapat perhatian adalah pertumbuhan ekonomi tanpa disertai kemerataan pendapatan belum tentu dapat mengurangi jumlah penduduk miskin, untuk itu peningkatan pertumbuhan ekonomi seharusnya disertai dengan pengurangan ketidakmerataan, sehingga hasil pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahira Damayanti Harahap
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model pertumbuhan ekonomi dan diestimasi dengan menggunakan ordinary least square. Hasil penelitian menunjukkan variabel ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah pendapatan per kapita dan rasio investasi. Sedangkan semua variabel sosial mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Semua variabel agama, khususnya Islam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara signifikan dan mempunyai korelasi yang positif dengan pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut menunjukkan pemeluk agama Islam bukan merupakan fak tor penghambat pertumbuhan ekonomi.

This study examines the effects of economics, social and religious variables on economic growth in Indonesia. In order to investigate the effects of variables, a standard model of economic growth is used The regression equation is estimated using ordinary least square. The results show that variables of per capita income and investment share are statiscally significant. All social variables are significant correlated with economic growth. Religious variables, Islam in particular, are significant and positively assosiated with economic growth. This results suggest that Islam it is not inimical to growth."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2007
T20790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>