Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49266 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aprilia Dyah Ayu Mustika Rini
"Bekerjasama dengan CCAI, Laundry KDS berkomitmen untuk menjadi pelopor green economy UMKM. Laundry KDS telah mengolah limbahnya dengan IPAL sederhana. Efluen IPAL memenuhi baku mutu Kepmenlh 112/2003 dan berpotensi untuk didaurulang dengan unit pengolahan lanjutan seperti kolom adsorpsi GAC. Penelitian ini bertujuan untuk merekomendasikan desain kolom yang sesuai. Metode penelitian meliputi uji isotherm untuk mengetahui konstanta isotherm Kf, 1/n, dan carbon usage rate (CUR) teoritis untuk adsorpsi senyawa KMnO4 dengan pemodelan Freundlich dan metode uji kolom untuk mengetahui bed life. Diperoleh nilai Kf, 1/n, dan CUR sebesar 1,1246 (mg/g)(L/mg)1/n, 0,175, dan 56,6 gram/L.
Uji kolom dilakukan selama 10 jam. Konsentrasi KMnO4 efluen melebihi baku mutu hampir pada jam ke 5 setelah mengolah air sebanyak 15700 ml. Desain kolom skala lapangan adalah berupa pipa berdiameter 12 inchi sebanyak 4 kolom, masing-masing setinggi 100 cm untuk mengolah efluen IPAL sebanyak rata-rata 10 liter per menit dengan 130 kg GAC dan bed life selama 29 minggu atau 10 bulan. Artinya setiap 7 bulan sekali, GAC di dalam kolom perlu diregenerasi.

Laundry KDS treats its waste water with a simple Sewerage Treatment Plant (STP). The quality of STP effluent is as the standard of Kepmenlh 112/2003 and potentially recycled by adding an advanced treatment like adsorption column using GAC. This final project aims to recommend the proper column design. The methods cover isotherm test to determine Kf,1/n, and teoritical carbon usage rate (CUR) to adsorb KMnO4 using Freundlich modeling, and column test to predict the bed life. It found Kf, 1/n, and CUR are 1.1246 (mg/g)(L/mg)1/n, 0.175, and 56.6 gram/L respectively.
The column test is carried out for 10 hours. The concentration of KMnO4 of the pilot column effluen sample is higher than the maximum standard at the fifth hour after treating 15000 ml of volume. The full-scale column design is made up of pipe that is 12 inch in diameter. There are 4 column with 100 cm in height respectively to treat 10 liter per minutes of STP effluent with 130 kg of GAC and bed life 29 weeks or 7 months. It means the GAC has to be regenerated once in every 7 months.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52755
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Febrina N.S.L.
"Daur ulang air limbah domestik semakin banyak diterapkan di dunia sebagai salah satu solusi alternatif untuk menangani masalah kelangkaan air. Penelitian ini dilakukan untuk menilai kinerja granular activated carbon dengan diameter bervariasi sebagai pengolahan tersier dalam mereduksi Chemical Oxygen Demand dan NH3-N untuk mencapai standar air daur ulang untuk pembilasan toilet di lokasi Perpustakaan Pusat UI.
Metode yang digunakan adalah uji isotherm Freundlich dengan sistem batch dan uji kolom karbon aktif dengan sistem kontinu. Untuk parameter COD, kapasitas adsorpsi (Kf) dan intensitas adsorpsi (1/n) yang diperoleh dari uji isotherm sebesar 0,1482 dan 0,545 untuk karbon aktif (8 x 16) mesh; 0,2273 dan 0,4743 untuk karbon aktif (8 x 30) mesh. Sementara untuk parameter NH3-N, nilai Kf dan 1/n sebesar 0,0028 dan 1,7135 untuk karbon aktif (8 x 16) mesh; 0,0066 dan 1,4727 untuk karbon aktif (8 x 30) mesh.
Dari penelitian juga diperoleh laju penggunaan karbon untuk menurunkan kadar COD hingga mencapai standar kualitas kelas I PP 82 tahun 2001 yaitu 38,367 gr/l untuk karbon aktif (8 x 16) mesh dan 33,251 gr/l untuk karbon aktif (8 x 30) mesh. Untuk parameter NH3-N, laju penggunaan karbon aktif (8 x 16) mesh sebesar 33,377 gr/l dan 31,313 gr/l untuk karbon aktif (8 x 30) mesh.
Disimpulkan bahwa karbon aktif (8 x 30) mesh lebih baik dalam menurunkan kadar COD dan NH3-N dibandingkan karbon aktif (8 x 16) mesh. Karbon aktif juga memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar COD hingga 0 mg/l dan memenuhi standar kualitas air kelas I pada PP no. 82 tahun 2001, namun kadar NH3-N terendah sebesar 11,75 mg/l belum mencapai standar tersebut.

Domestic wastewater recycling is increasingly practiced throughout the world as an alternative solution to deal with water scarcity. This study was conducted to assess the performance of granular activated carbon with varying diameter as tertiary treatment to reduce Chemical Oxygen Demand and NH3-N to reach the standard of recycled water for flushing toilets at Perpustakaan Pusat UI.
The experimental method were Freundlich isotherm test in batch system and activated carbon column test in continuous systems. For COD, the adsorption capacity (Kf) and adsorption intensity (1/n) obtained from the isotherm test were 0.1482 and 0,545 for activated carbon (8 x 16) mesh; 0.2273 and 0,4743 for activated carbon (8 x 30) mesh, while for NH3-N the results were 0.0028 and 1,7135 for activated carbon (8 x 16) mesh; 0.0066 and 1,4727 for activated carbon (8 x 30) mesh.
It was also obtained from this study that the carbon usage rates of COD to reach the first class standard quality of PP 82/2001 were 38,367 g/l for activated carbon (8 x 16) mesh and 33,251 g/l for activated carbon (8 x 30) mesh. For NH3-N parameter, the usage rates of carbon (8 x 16) mesh was 33,377 g/l and 31,313 g/l for activated carbon (8 x 30) mesh.
It was concluded that activated carbon (8 x 30) mesh was better in lowering COD and NH3-N than activated carbon (8 x 16) mesh. Activated carbon also had the ability to reduce COD up to 0 mg/l and meet water quality standards Class I PP 82/2001, but the lowest NH3-N concentration (11,75 mg/l) had not reach that quality standard.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Putri Adripratiwi
"Limbah cair tahu merupakan salah satu pencemar lingkungan yang masih memerlukan metode pengolahan yang lebih efektif dan efisien. Metode ozonasi dan adsorpsi diketahui memiliki kemampuan untuk mengoksidasi kandungan senyawa organik di dalam limbah secara efektif. Adsorpsi dilakukan dengan menggunakan Granular Activated Carbon GAC untuk meningkatkan efektivitas degradasi limbah cair tahu. Untuk mengetahui kondisi optimal pengolahan limbah cair tahu, dilakukan variasi terhadap dosis ozon yaitu 62, 111, dan 155 mg/jam dan jumlah karbon aktif yang digunakan yaitu 50, 75, dan 100 gram. Parameter yang ditinjau sebagai hasil akhir penelitian ini adalah kandungan substansi organik COD dan TSS dalam limbah cair tahu yang telah diproses. Hasil terbaik yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pada metode kombinasi ozonasi dengan dosis 155 mg/jam dan adsorpsi dengan GAC sebanyak 100 gram dengan waktu kontak 120 menit yang menyisihkan 377,12 mg/L COD dan 26 mg/L TSS.

Tofu industry wastewater is one of environment pollutant that still needed wastewater treatment method which more efficient and effective. Ozonation and adsorption method is known to have the capability to oxidized organic compound in wastewater. Adsorption is done using granular activated carbon as adsorbant to increase the effectiveness of tofu wastewater degradation process. This research is carried out to evalueate the performance of ozonation, adsorption, and combination of both methods in processing tofu wastewater. To get the optimal condition, variations are done for the dosage of ozone 62, 111, and 155 mg h and amount of GAC used 50, 75, and 100 gram. Parameters of this prosess are organic substances of tofu wastewater such as CO, and TSS. The best result obtained from this research was the combination of ozonation with ozone dose of 155 mg h and adsorption with 100 grams of GAC for 120 minutes which removed 377,12 mg L COD and 26 mg L TSS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nilam Sari
"Rumah Sakit, yang merupakan salah satu fasilitas kesehatan bagi publik, tentu akan menghasilkan limbah, salah satunya adalah limbah cair. Limbah cair tersebut tentu harus diolah terlebih dahulu di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Rumah Sakit agar sesuai dengan baku mutu air limbah rumah sakit dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 58 Tahun 1995. Namun demikian, dalam proses pengolahan air limbah, tidak dapat dihindari kemungkinan terlepasnya pencemar udara mikrobiologis (bioaerosol) ke udara sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh proses pengolahan pada unit pengolahan penghasil bioaerosol serta parameter fisik udara terhadap konsentrasi bioaerosol, khususnya bakteri dan fungi, selama proses pengolahan air limbah. Hasil pengukuran yang didapatkan menunjukkan bahwa di IPAL Terpadu 1, konsentrasi bakteri tertinggi terdapat di bak aerasi, yaitu 17.385±10.044 CFU/m3 sedangkan konsentrasi fungi tertinggi terdapat di bak ekualisasi yaitu 2.968±1.349 CFU/m3; dan di IPAL Terpadu 2, konsentrasi bakteri tertinggi terdapat di bak ekualisasi, yaitu 6.784±4.198 CFU/m3 sedangkan konsentrasi fungi tertinggi terdapat di bak sedimentasi yaitu 2.544±899 CFU/m3. Hasil pengukuran tersebut melebihi ambang batas konsentrasi bioaerosol pemukiman yang digunakan sebagai acuan baku mutu lingkungan, yaitu konsentrasi bakteri sebesar 1.272 CFU/m3 dan fungi sebesar 388 CFU/m3. Tingginya konsentrasi bioaerosol dipengaruhi oleh beberapa parameter fisik udara. Parameter yang paling dominan memengaruhi mikroba tumbuh dan bertahan hidup di udara, yaitu temperatur dan Kelembaban udara. Untuk mencegah penyebaran bioaerosol yang berlebihan yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar, diperlukan jarak penyangga IPAL RS dari lingkungan sekitar, yaitu lebih dari 50 meter. Selain itu, upaya pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah menanam tanaman pagar atau pepohonan di sekitar IPAL RS.

Hospital, which is one of health facilities for public, will produce waste, such as wastewater. The wastewater must be processed at Hospital Wastewater Treatment Plant (WWTP) to comply with the hospital wastewater quality standard based on the Indonesia’s Ministry of Health Decree Number 58 at 1995. However, in the treatment process, it is inevitable for the possibility of microbial air pollutants (bioaerosol) released to surrounding air. The objective of this research are to study the effect of treatment processing in the unit where produced bioaerosol and the physical parameters to the concentration of bioaerosol, particularly bacteria and fungi, during the treatment processes. The measurement results show that in the Integrated WWTP 1, the highest concentration of bacteria is found in the aeration basin, which is 17.385±10.044 CFU/m3 while fungi concentration was the highest in the equalization basin which is 2.968±1.349 CFU/m3; and in the Integrated WWTP 2, the highest concentration of bacteria is found in the equalization basin, which is 6.784±4.198 CFU/m3 while fungi concentration was the highest in the sedimentation basin which is 2.544±899 CFU/m3. These measurements exceeds the threshold concentration of bioaerosol at residential area which used as a reference for environmental quality standards, which is the concentration of bacteria is 1.272 CFU/m3 and fungi is 388 CFU/m3. The high concentration of bioaerosol are affected by several physical parameters of air. The most dominant parameters that affect the microbial growth and survival in the air are temperature and humidity. To prevent excessive dispersion of bioaerosol that can cause negative impacts on the surrounding area, it is required some buffer distance from the hospital WWTP to surrounding environment, which is more than 50 meters. In addition, other preventive efforts are planting trees around the fence or surrounding the hospital WWTP area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Dwi Wulandari
"Latar belakang: Air tanah merupakan satu-satunya sumber air bersih di Kelurahan Kukusan, Beji, Depok.Sampel air baku diambil dari sumur sebuah rumah kos di daerah Kukusan yang memiliki kadar besi dan mangan yang melewati standar baku air bersih yang ditetapkan Permenkes No.492/Menkes/Per/IV/2010. Penelitian dilakukan dengan biosand filter untuk penyisihan besi dan mangan secara biologis dengan bantuan bakteri pengoksidasi besi dan mangan.
Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui efisiensi penyisihan besi dan mangan serta mengetahui pengaruh waktu tinggal, pH, dan suhu terhadap kinerja biosand filter.
Bahan dan metode: Penelitian dilakukan dengan biosand filter skala pilot plant berbentuk silinder berdiameter 20 cm yang terbuat dari bahan akrilik. Media pasir yang digunakan berdiameter 0,595 - 1,19 mm (d10 = 0,425 mm; UC 1,6) dengan ketebalan 50 cm. Penelitian dilakukan tanpa aerasi dan menggunakan waktu tinggal 24 jam.
Hasil: Dalam 40 hari penelitian, penyisihan besi dan mangan masing-masing mencapai 77,67% dan 25%. Penyisihan mangan belum mencapai steady state sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap penyisihan mangan.

Background: Ground water is tlie only water resource for Kelurahan Kukusan, Beji, Depok. Water samples collected from a board house’s well in Kukusan had relatively higher iron (Fe) and manganese (Mn) than the permissible limits specified in Permenkes No.492/Menkes/Per/IV/2010. The study was conducted with biosand filters for biological removal of iron and manganese with the help of iron and manganese oxidizing bacteria.
Objective: The study aims to determine the removal efficiency of iron and manganese as well as determine the effect of residence time, pH, and temperature on the performance of biosand filters.
Materials and methods: The study was conducted at the cylindrical pilot plant scale biosand filter with 20 cm in diameter made of acrylic material. Medium sand used is from 0.595 to 1.19 mm in diameter (d10 = 0.425 mm; UC 1.6) with a thickness of 50 cm. The study was conducted without aeration and the use of 24-hour residence time.
Results: In the 40 days of study, the removal of iron and manganese respectively reached 77.67% and 25%. The removal of manganese has not reached steady state so that further research needs to be done against the removal of manganese.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53120
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sincero, Arcadio P.
Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall, 1996
628 SIN e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes William Chandra
"Struktur podium dan tower seringkali dimodelkan secara terpisah dan diasumsikan terjepit di atap podium untuk memudahkan perhitungan. Pada penulisan ini akan dilakukan analisis dinamik 3D pada struktur podium multi tower secara utuh dan terpisah dengan bantuan program ETABS untuk mengetahui karakteristik dinamik dari struktur tersebut. Metode respons spektrum digunakan untuk mengetahui gaya geser pada bagian dasar dan setiap lantai yang diakibatkan oleh gempa berdasarkan peraturan SNI 1726:2012. Pada penelitian ini dibuat struktur podium dengan dua tower, tiga tower, dan empat tower dengan bentuk tipikal dan memiliki keteraturan yang baik. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa periode getar struktur podium multi tower lebih ditentukan oleh periode getar dari sub-struktur tower yang tertinggi atau struktur yang memiliki kekakuan lebih kecil. Hasil analisis juga menunjukkan nilai gaya geser pada analisis utuh nilainya lebih besar dibandingkan dengan analisis secara terpisah. Distribusi gaya geser per lantai juga memiliki pola yang berbeda antara analisis utuh dan terpisah. Pada analisis utuh, distribusi gaya geser per lantai menunjukkan pola yang tidak beraturan dan terjadi penurunan gaya geser pada beberapa lantai tertentu. Hal ini disebabkan karena kontribusi dari mode yang tinggi (higher mode) yang lebih dominan dibandingkan dengan mode lainnya.

A mixed-use building concept in structural can be interpret as a podium with several towers, which common in analyzing modeled separately by means the towers assumed to be fixed at podium?s roof level. In this study, 3D dynamic analysis will be performed by ETABS program to find out the dynamic charasteristics and shear force from each of tower with response spectrum method according to SNI 1726:2012. The structure consists of podium with two towers, three towers, and four towers which have typical form and good regularity. The analysis results show that the period of vibration of multi tower structure more dominate by the period of vibration from the sub-structure that have the highest tower or from the structure that have small stiffness. The shear force from the complete analysis bigger than the separate analysis. The story shears in complete analysis also have an irregular pattern and decreasing in certain story. This irregular pattern in story shears is caused by the higher mode of the structure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Kharisma R.
"Tingginya laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor sebesar 4,63% per tahun, perlu diimbangi dengan peningkatan kapasitas penyediaan layanan air minum guna memenuhi peningkatan kebutuhan air minum masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melakukan peningkatan kapasitas Instalasi Pengolahan Air Cibinong (IPA Cibinong) melalui evaluasi dan pengembangan (uprating). Kondisi eksisting IPA Cibinong PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, berkapasitas 330 L/detik memiliki dua WTP yaitu, WTP 1 kapasitas 100 L/detik dan WTP 2 kapasitas 230 L/detik. Evaluasi dilakukan untuk WTP 2 karena memiliki potensi peningkatan kapasitas produksi. Evaluasi dilakukan pada unit intake, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan reservoir berdasarkan kriteria desain.
Hasil evaluasi menghasilkan kapasitas maksimum WTP 2 sebesar 345 L/detik. Evaluasi juga memperhatikan kualitas air baku dan air produksi. Kualitas air produksi yang diuji memenuhi PERMENKES 492/2010. Hasil evaluasi dijadikan acuan uprating atau peningkatan kapasitas produksi WTP 1 menjadi sama dengan kapasitas WTP 2 setelah evaluasi. Dari evaluasi dan uprating kapasitas produksi IPA Cibinong meningkat dari semula 330 L/detik menjadi 690 L/detik. Jika dikaitkan hasil proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air, kapasitas eksisting 330 L/detik dapat memenuhi kebutuhan air sampai tahun 2014. Sedangkan kapasitas hasil evaluasi dan uprating sebesar 690 L/detik mampu memenuhi kebutuhan air daerah layanan sampai tahun 2020.

The high rate of population growth Cibinong Subdistrict, Bogor Regency by 4,63% per years, needs to be balanced with the increased capacity of water supplier in order to meet the increasing demands of the public drinking water. Accordingly, this research aims to increase capacity Cibinong Water Treatment Plant (WTP Cibinong) through the evaluation and uprating. WTP Cibinong with 330 L/s capacity consist of WTP 1 capacity 100 L/s and WTP 2 capacity 230 L/s. Evaluation will be conducted for WTP 2 because it has the production capacity increasing. Evaluation start from intake, coagulation, flocculation, sedimentation, filtration, and reservoired units based on design criteria.
Evaluation result from WTP 2 has a maximum capacity of 345 L/s. The evaluation also concerned about the quality of 'raw water' and 'production water'. The quality of water production was conduct under the PERMENKES 492/2010. The result from evaluation used as reference for uprating or increasing WTP 1 production in order to equal with WTP 2. Evaluation and uprating will increase production capacity WTP Cibinong from 330 L/s to 690 L/s. Associated with population projection, the existing condition able to fulfill water demands until 2014, while the result of evaluation and uprating will be able to fulfill water demands until 2020.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardiansyah
"Indonesia memiliki potenslal sumber daya alam yang sangat kaya dan
saiah satunya adalah sumber daya alam untuk energi listrik, yaitu potensi
panasbumi. Indonesia memiliki potensi panasbumi yang cukup banyak karena
Indonesia dilalui oleh dua lempengan pegunungan di sepanjang Bukit Barisan,
Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya, tetapi hal tersebut harus
melalui tahapan eksplorasi dengan cara mempelajari karakter reservoir dan
kesetimbangan mineral di dalamnya.
Akibat adanya subduksi dari lempengan samudra ke dalam lempengan
kontinen menimbulkan gesekan baiuan dan menghasilkan lelehan magma,
akibat adanya gaya mengambang lelehan magma tersebut terbentuk gunung api
di daratan, selain itu juga menghasilkan sistem panasbumi Sistem panasbumi sangat mempengaruhi komposisi mineral didaiamnya,
dan seianjutnya akan mempengaruhi eksplorasi mineral tersebut, karena
menentukan nilai ekonomis dari geotermal untuk ekspioitasi industri.
Silika termasuk salah satu mineral yang dapat digunakan untuk
penentuan nilai ekonomi dari suatu reservoir, dengan cara menentukan
konsentrasi kelarutan silika, sesuai dengan perubahan suhu.
Sampel untuk pengukuran silika diambil dari 2 daerah pegunungan di
Indonesia, yaitu Lahendong dan Sibayak. Dengan perincian 12 sumur dari
daerah Sibayak dengan cara SCS(fase Uap), SPW dan Wearbox(bak
i
penampungan) dan 5 buah sumur dari daerah Lahendong yang terdiri dari mata
air panas SPW (separated water)dan wearbox. Pengukuran silika ini
menggunakan spektrofotometer UV-Vis Shimidzu-160 di laboratorium UV
BATAN, dengan menggunakan metode ammonium molibdat. Pada panjang
gelombang silika 370 nm.
Data didapatkan dengan cara memasukkan konsentrasi yang didapat dari
sumur-sumur tersebut kedalam persamaan Quartz dari Fournier (1977) Dan
didapatkan suhu reservoir sementara untuk Sibayak berkisar antara 20,76°C
hingga 266,83°C dan untuk daerah Lahendong berkisar antara 111,3°C hingga
314,3°C.
Untuk penentuan suhu sebenarnya dibutuhkan fraksi uap dan fraksi cair
untuk mendapatkan konsentrasi total dari silika. Didapatkan konsentrasi total
dari reservoir untuk Lahendong berkisar 219,30 ppm hingga 949,68 ppm.
Sedangkan untuk Sibayak berkisar antara 276,61 ppm hingga 596,11 ppm Dari konsentrasi total tersebut dihasilkan suhu reservoir yang sebenarnya
untuk Lahendong berkisar antara 193,84°C hingga 275,85°C dan untuk daerah
SIbayak berkisar antara 186,93°C hingga 238,85°"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>