Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165903 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pebriansyah
"Penelitian ini membahas tentang faktor yang mempengaruhi generasi muda untuk memberikan dukungan sosial yang dibutuhkan lansia. Penelitian ini menjelaskan pengaruh sikap, norma subjektif, perceived behavioral control dan interaksi terhadap perilaku memberikan dukungan sosial. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik survei terhadap 100 responden dan menggunakan teknik Cluster Random Sampling.
Hasil penelitian menemukan bahwa dukungan sosial generasi muda rendah, namun pada generasi muda usia kerja dukungan sosial tinggi dibandingkan generasi muda usia sekolah. Selain itu sikap menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku memberikan dukungan sosial. Saran berupa perlu adanya perubahan paradigma berpikir pemerintah dan masyarakat bahwa lansia bukan beban tapi mereka punya peran dalam masyarakat.

This study discusses the factors that influence young people to provide needed social support elderly. This study describes the influence of attitude, subjective norm, perceived behavioral control and interaction on the behavior of social support. Using a quantitative approach by conducting a survey of 100 respondents and also using cluster random sampling technique.
The study found that low social support younger generation, but the younger generation of working-age high social support, compared to young people of school age. Besides the attitude to be the most influential factor on the behavior of social support. Advice needs to be a paradigm shift in thinking the government and the society that elderly not an expense but they have a role in society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapta Dwi Putri
"Studi ini menggambarkan makna perkawinan oleh informan remaja perempuan yang sudah menikah dan yang belum menikah. Menggunakan pendekatan interaksionisme simbolik, untuk melihat konstruksi nilai dan norma melalui proses sosialisasi dari significant others kepada remaja perempuan. Makna perkawinan bagi informan sudah menikah yakni membuat hidup menjadi bahagia, telah dapat memiliki anak, dan membuat hidup lebih mandiri. Sedangkan makna perkawinan bagi informan belum menikah yakni dapat memiliki keturunan, perkawinan dianggap sakral dan merupakan ibadah, pelegalan hubungan seks, tempat penyaluran kasih sayang, dan dapat membangun keluarga harmonis. Makna perkawinan yang dikonstruksikan pada informan belum menikah dan sudah menikah berbeda. Makna perkawinan pada informan sudah menikah merupakan penggabungan makna normatif dan hasil pengalaman subjektif. Sedangkan Informan belum menikah, dihasilkan melalui proses internalisasi dari significant others melalui interaksi dan sosialisasi.

This study describes the meaning of marriage by informants adolescent women are married and unmarried. Using symbolic interactionism approach, to see the construction of values and norms through the socialization process of women's significant others to adolescents. The meaning of marriage from married informant that make life happier, have been able to have children, and make life more independently. While, the meaning of marriage for unmarried informants that can have children, marriage is considered sacred and was worship, legalized sex, the distribution affection, and can build a harmonious family. The meaning of marriage which is constructed on the married and married informant is different. Meaning of marriage on married informant which is combination of normative meaning and subjective experience. While, for unmarried informants, the meaning is produced through a process of internalization of significant others through interaction and socialization."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharfina Milla Atsari
"Keluarga sebagai miniatur masyarakat juga dikenal sebagai lahan utama terjadinya konflik.Kakak-adik yang idealnyaakrab justru dapat mengalami persaingan dan konflik berupa sibling rivalry yang berkepanjangan.Penelitian ini melihat pola relasi dan konflik sosial pada kakak-adik dalam keluarga lewat teori keluarga dalam perspektif konflik milik Klein & White. Penelitian ini fokus pada keluarga dengan dyad berjenis kelamin sama dan berjarak usia relatif dekat (3 tahun).
Metode penelitian ini adalah metode kualitatif jenis studi kasus dengan pengumpulan data lewat wawancara mendalam.Temuan utama penelitian ini adalah sibling rivalry pada kasus sudah mengarah pada relasi disosiatif, bukan asosiatif. persaingan yang ada tidak sekedar menimbulkan perkelahian sesaat, namun terbawa pada berbagai aspek sehingga menimbulkan relasi yang disosiatif pada kakak-adik. Relasi tersebut dibangun dari relasi orangtua-anak yang intens dengan adanya preferensi dan kekerasan pada keluarga.Penelitian ini menyarankan kakak-adik dan orangtua untuk melakukan kontrol terhadap konflik yang terjadi serta melakukan manajemen konflik untuk menyelesaikan konflik secara menyeluruh.

Family as a miniature of the society is also known as the main field of conflict to occur. The idea of siblings who were supposed to be close apparently also prone to rivalry and conflict in the form of continuous sibling rivalry. This research describes social conflict which occurs in siblings in the family by mainly using Klein & White’s family theories in conflict perspective. This research focuses on family with same-sex dyads with relatively close age range.
This research uses qualitative methods for case study and uses in-depth interview for data collecting. The main findings of this research are sibling rivalry between dyads are mainly dissociative. Such relations were based on the occurance of social preference in parent-child relation and violence in the family. This research suggest siblings and parents to perform social control and conflict management to resolve conflicts.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Timoti Tirta
"Skripsi ini membahas mengenai permasalahan yang terjadi dari masih dijalankannya budaya wairaki di Kelurahan Onekore Ende. Penelitian akan menjelaskan mengenai pemaknaan masyarakat mengenai keberadaaan budaya wairaki sendiri disertai tujuan dan dampak sosial yang terjadi dari budaya wairaki. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pengolahan data yang konstruktif dari data yang didapat dari lapangan. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya perubahan sosial-budaya yang mempengaruhi pamaknaan masyarakat serta tujuan dan dampak sosial dari kegiatan wairaki. Penelitian juga memberikan saran yang didapat dari masyarakat sendiri untuk diri mereka sendiri.

This Thesis discusses about a problem that occur in still-practicing Wairaki in Onekore, Ende. This research should explain about the meaning, purpose and the impact that happened from Wairaki. This research is a qualitative methods with constructive data-processing from field data research. The result from this research shows social-cultural change that effect society's meaning, purpose, and social effect from Wairaiki’s activities. This research also gives suggestions which are received from the society for themselves."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najat
"Kemampuan interaksi sosial dapat membantu dalam meningkatkan fungsi otak Tunagrahita yang merupakan salah satu tipe anak keterbelakangan mental dan dengan skor social quotient yang rendah. Meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak tunagrahita dapat melalui salah satu sarana, yaitu Pramuka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kemampuan interaksi sosial anak tunagrahita yang ikut Pramuka dengan yang tidak melalui desain penelitian komparatif, sehingga hasil akhir penelitian ini dapat membantu dalam melakukan peningkatan kemampuan interaksi sosial anak di masyarakat nantinya.
Penelitian ini mengkaji pengaruh antara variabel independen (Pembinaan Pramuka) terhadap variabel dependen (Kemampuan interaksi sosial anak Tunagrahita). Penelitian dilaksanakan pada 27 anak siaga SLB Nusantara dan SLBN Depok secara total sampling, menggunakan lembar observasi yang valid dan reliable diisi oleh enumerator yang sebelumnya dilakukan diskusi kecil untuk menyamakan persepsi.Uji yang digunakan adalah uji T-independen dan menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan interakasi sosial anak yang ikut pembinaan dengan yang tidak.

The ability of social interaction could help in improving brain function of children with mental retardation and social quotient scores were low. Improve social interaction skills of children with mental retardation could be through one means, namely Scouts. This study aimed to see differences in the ability of social interaction children with mental retardation who were not Scouts through comparative research design, so that the final results of this study could help in making a child's social interaction skills enhancement in public later.
This study examined the influence of the independent variable (Coaching Scouting) on the dependent variable (social interaction ability of children with mental retardation). The experiment was conducted on 27 children stand in SLB Nusantara and SLBN Depok in total sampling, used a sheet of valid and reliable observation by enumerators who had previously filled a small discussion to follow the same perception. Test used the T-independent test and lead to the conclusion that there were differences in the interaction of social skills training with children who did not participate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Susanti
"Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini memberikan gambaran perkembangan sosial anak berkesulitan belajar spesifik di Sekolah Dasar Talenta dengan melihat pada tiga proses, yaitu belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial, memainkan peran sosial yang dapat diterima, dan perkembangan sikap sosial. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa anak berkesulitan belajar spesifik memiliki perkembangan sosial yang spesifik.

This study is descriptive study that uses qualitative approach.This study give an overview of the social development of children with specific learning disabilities in Talenta Elementary School by looking at three processes: learning to behave in a socially acceptable, plays a social role that is acceptable, and the development of social attitudes. The result of this study describes that children with learning disabilities have specific social development"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandraditya Kusuma
"Skripsi ini mendiskusikan tentang subkultur straight edge, terutama budaya, identitas, serta resistensi yang dimilikinya. Straight edge merupakan subkultur dengan warna gaya hidup positif yang berkembang di skena punk dan anak muda yang hedonis di Amerika Serikat era 80-an. Sepanjang sejarah straight edge telah berubah dari lagu hardcore punk berdurasi 49 detik, menjadi sebuah subkultur yang muncul di berbagai komunitas underground di seluruh dunia. Mengambil studi kasus straight edge Jakarta, skripsi ini berusaha untuk melihat bagaimana subkultur straight edge dimaknai oleh individu dan kelompoknya, bagaimana identitas straight edge dibangun dan dikelola, serta bagaimana secara kolektif straight edge meresistensi budaya hedonis dari punk dan anak muda secara umum."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Shantyabudi
"Beberapa faktor seperti meningkatnya tuntutan masyarakat akan angkutan, tidak mencukupinya lapangan pekerjaan bagi sebagian anggota masyarakat, kurang mencukupinya angkutan umum yang tersedia baik dari segi jumlah maupun pelayanan, dan masih banyaknya lokasi-lokasi yang tidak terjangkau angkutan umum yang resmi serta masih terdapatnya silih pendapat tentang keberadaan ojek; melatar belakangi penulis untuk ingin lebih memahami masalah sosial tersebut.
Menulis tentang tukang ojek juga didorong oleh ketertarikan penulis, dimana keberadaan ojek tetap dibutuhkan walaupun di beberapa jalan tertentu telah tersedia angkutan yang resmi; sehingga menjadikan ojek secara normatif melanggar. Sesungguhnya keberadaan ojek menjadi pesaing bagi angkutan yang resmi maupun antar tukang ojek itu sendiri, karena ojek tidak diatur dalam ketentuan perundang-undangan.
Mereka sehari-hari begitu aktif mengantar penumpang pada rute-rute angkutan resmi dengan memungut ongkos. Tidak seperti angkutan resmi pada umumnya, tidak terdapat kewajiban membayar pajak bagi ojek karena memungut biaya dari masyarakat. Adanya ketimpangan ini tidak mendorong terjadinya konflik antara tukang ojek dengan angkutan resmi lainnya. Hanya saja ojek tampak seringkali lebih menonjol dilapangan, karena mereka justru banyak menempati lokasi-lokasi yang dilarang untuk parkir. Apakah menjadi tukang ojek merupakan suatu pilihan profesi, atau karena kondisi tertentu orang memilih ojek sebagai salah satu alternatif yang sifatnya kontemporer?.
Dengan demikian, maka penulisan ini ingin mengkaji melalui konsep-konsep interaksi sosial dan teori pertukaran (yang juga melandasi terjadinya hubungan-hubungan sosial), bagaimana tukang ojek melakukan interaksi dengan pihak-pihak tertentu selama melakukan pekerjaannya. Penulisan ini ingin mengetahui dan memahami sekaligus menggambarkan adanya aturan-aturan yang dijadikan pedoman untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapai serta adakah solidaritas yang tumbuh diantara mereka bila menghadapi ancaman.
Untuk menambah bobot dalam menganalisa gejala sosial yang diamati pada tukang ojek, maka juga dilakukan pandangan dari berbagai sudut pandang; khususnya yang menyangkut kerawanan-kerawanan yang menjadi potensi konflik dimana konflik-konflik yang muncul seringkali berkaitan erat dengan masalah keamanan dan ketertiban. Mengupayakan terpeliharanya keamanan dan ketertiban merupakan peran dari organisasi kepolisian.
Penulisan ini didasari atas hasil penelitian yang dilakukan melalui pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data; metode pengamatan dan wawancara; dimana hasilnya menunjukkan adanya pedoman berupa aturan-aturan tidak tertulis yang diyakini dan dipedomani dapat menjamin tercapainya tujuan para tukang ojek. Wujud solidaritas yang ada berupa tolong menolong antar sesama tukang ojek, maupun tindakan anarkis/pengeroyokan terhadap mereka yang melakukan kejahatan. Rasa solider tersebut terpelihara, karena beberapa alasan/latar belakang yang relatif sama diantaranya : warga Pekayon (Betawi), menghadapi ancaman yang sama dan pendidikan rendah.
Dengan memperoleh gambaran tentang tukang ojek ini, diharapkan akan dapat diperoleh pemikiran-pemikiran lain yang berkembang, baik bagi bidang akademis maupun teknis dilapangan; karena tidak dapat dipungkiri bahwa selama masih ada anggota masyarakat yang membutuhkan, maka ojek akan tetap ada."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T7077
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah Afiffah
"Melihat maraknya berita di media massa terkait tindak kekerasan majikan terhadap TKW-PRT, studi ini bertujuan untuk mengetahui relasi kekuasaan yang terjadi antara majikan dan TKW-PRT di Malaysia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan pada penelitian ini adalah majikan berwarganegara Malaysia dan TKWPRT Indonesia yang bekerja di Malaysia. Relasi kekuasaan yang terjadi antara majikan dan TKW-PRT bersifat eksploitatif. Faktor budaya, karakter individu, stereotipe, dan pengalaman mempengaruhi terjadinya relasi kekuasaan Pekerjaan sebagai TKW-PRT mengalienasi individu dari produk kerjanya dan masyarakat luas. Adanya kecenderungan terjadinya kesadaran palsu pada TKW-PRT sehingga mengorbankan pemenuhan kebutuhan dirinya. Konflik terjadi terkait hak-hak TKWPRT yang tidak dipenuhi majikan. Hubungan emosional berfungsi meredam konflik majikan dan TKW-PRT. Kesadaran kelas (class struggle) antara TKW-PRT belum terealisasi disebabkan oleh ketergantungan akan upah dari majikan.

As the news rampant in mass media related to the act of violence towards the Indonesian domestic workers (TKW-PRT), this study is intended to know the power relations that occur between employees and Indonesian domestic workers in Malaysia. This research is currently using the qualitative method. The informers in this study is the employee of Malaysian citizens and Indonesian domestic workers (TKW-PRT) from Indonesia works in Malaysia in order to view the power relations. Power relations that occur between employee and Indonesian domestic workers (TKW-PRT) is nature exploitative. The factor of culture, individual character, stereotype and experiences influence the occurrence of power relations of employment as the Indonesian domestic workers (TKW-PRT). Therefore, it will alienated the individual from her work product and societies. The occurrence of false consciousness towards the Indonesian domestic workers (TKW-PRT) until she sacrifice her self-fulfillment. Conflicts occur related to the rights of Indonesian domestic workers (TKW-PRT) that is not filled by the employee. Emotional relationship is functionate on muffling the conflict of the employee and the Indonesian domestic workers (TKW-PRT). Class consciousness (class struggle) between the domestic workers is still not being realised due to the demands of salary from employee."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonella Petrina Massardi
"Skripsi ini melihat terjadinya eksklusi sosial terhadap mahasiswa disabled di Universitas Indonesia dalam aspek fisik (infrastruktur) dan sosial, serta melihat mengapa proses eksklusi sosial tersebut terjadi. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara mendalam, serta studi data sekunder.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa yang terjadi di Universitas Indonesia adalah gradasi eksklusifitas antara kondisi fisik infrastruktur yang belum aksesibel dengan kondisi lingkungan sosial penyandang disabilitas yang sudah inklusif. Gradasi ini jika dilihat terjadi dalam level yang berlapis yaitu,mikro,meso,exo, dan makro, dan lebih disebabkan karena kebijakan yang ada masih cenderung eksklusif.

This thesis finds out the process of social exclusion of the disabled students in University of Indonesia as a tertiary education institution, especially in the physical (infrastructure) and social aspects. Besides, it sees why the process of social exclusion occurs. This study used a qualitative approach with data collection techniques are observation, in-depth interview, and study of secondary data.
This study argues that what happened in University of Indonesia is a gradation of exclusivity between the inacessible infrastructure condition for disabled people and the inclusive social environment. This gradation works in a multi-level environment, namely, micro, meso, exo, and macro, and is mainly due to existing policies that still tend to be exclusive for disabled.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52927
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>