Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139303 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Putri Nuradi
"Geogrid merupakan salah satu perkuatan yang sering digunakan untuk perbaikan lereng karena kemampuannya dalam menahan gaya tarik yang ditimbulkan oleh beban vertikal. Suatu hal yang menarik jika meneliti pula kemampuan geogrid yang dipasang pada lereng dalam menahan beban horizontal, dalam hal ini adalah gempa (beban dinamik). Studi dilakukan pada lereng Cipularang KM 96+900. Penelitian ini membahas mengenai perilaku geogrid dalam menahan beban gempa. Parameter utama untuk menganalisis perilaku geogrid tersebut adalah nilai axial force geogrid akibat pembebanan statik dan dinamik yang disimulasikan menggunakan software Plaxis 2D V8.2. Perilaku geogrid yang diteliti antara lain apakah beban gempa menyebabkan geogrid putus atau tidak, perbedaan nilai axial force geogrid antara pembebanan statik dan pembebanan dinamik, pengaruh beban statik terhadap nilai axial force geogrid saat terjadi pula gempa pada lereng, dan pengaruh kenaikan axial stiffness geogrid terhadap axial force geogrid setelah terjadi gempa.

Geogrid is one of reinforcement used for slope stabilization due to its ability to restrain tensile force caused by vertical loading. It’s an interesting thing to review also the abililty of geogrid to restrain horizontal force, in this case is earthquake (dynamic loading). This study was performed on Cipularang slope KM 96+900. This study analysed behavior of geogrid in restraining dynamic load. Main parameter to analyse the behavior is axial force of geogrid developed by static loading and dynamic loading using software Plaxis 2D V8.2. The behavior of geogrid which was reviewed whether geogrid would fail or not after dynamic loading, difference in value of axial force of geogrid between static loading and dynamic loading, influence of static load towards axial force in dynamic loading, and influence of increasing axial stiffness towards axial force."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabilla Rizqika
"Geogrid merupakan salah satu material geosintetik yang memiliki fungsi utama sebagai perkuatan tanah, salah satunya konstruksi lereng. Untuk mengetahui perilaku geogrid sebagai perkuatan tanah merah, dilakukan pengujian Triaxial Tak Terkonsolidasi Tak Terdrainasi dengan diameter sampel 100 mm dan tinggi 200 mm pada kondisi tanah pada kadar air optimum. Nilai tekanan sel yang diberikan adalah 500, 1000, dan 1500 kPa. Variasi pada pengujian ini adalah nilai kuat tarik serta jumlah lapisan geogrid. Unconfined Compression Test dengan dimensi yang sama juga dilakukan untuk membandingkan nilai tegangan maksimum serta nilai kohesi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sampel dengan geogrid meningkatkan nilai kohesi secara signifikan sementara nilai sudut geser mengalami peningkatan yang tidak terlalu besar. Selain itu, penambahan jumlah lapisan geogrid meningkatkan nilai kohesi dan sudut geser. Penambahan jumlah lapisan geogrid cenderung berpengaruh dalam meningkatkan sudut geser, sedangkan peningkatan nilai kohesi cenderung ditingkatkan dengan nilai kuat tarik maupun penambahan jumlah lapisan dari geogrid.

Geogrid is one of geosynthetic material which can be used as a soil reinforcement, for example soil construction. To evaluate the shear behavior of geogrid reinforced red tropical clay soil, Unconsolidated Undrained Triaxial samples of 100 mm diameter and 200 mm height were conducted at maximum dry unit weight and optimum moisture content. Confining pressure of 500, 1000, and 1500 kPa were given. Tensile strength and number of geogrid layers were varied. Unconfined Compression Test also conducted to compare the maximum deviator stress and cohesion value. The experimental result shows that geogrid enhancing the cohesion value significantly while the increase of friction angle is not significant. Moreover, the cohesion and friction angle increases as the number of geogrid layer increases. The increasing number of geogrid layer indicates that geogrid is enhancing friction angle value, while increasing the tensile strength or number of geogrid layer gives a similar cohesion value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Dananjaya Utama
"Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang melewati daerah dengan morfologi yang berbukit. Pada tanggal 29 Januari 2006, di daerah Sta 96+900 Jalan Tol Cipularang terjadi keruntuhan lereng atau longsor yang memotong badan jalan tol arah ke Bandung. Analisa Metode Equilibrium sering digunakan dalam mencari faktor keamanan lereng. Peniliti mencoba melakukan analisa mengenai faktorfaktor apa yang mempengaruhi stabilitas lereng Cipularang dengan melakukan pemodelan ke dalam software.
Analisa Metode Equilibrium menggunakan software Geoslope menggunakan metode Bishop dan Janbu. Selain itu digunakan software Plaxis dua dimensi sebagai pembandingnya. Pada Geoslope dan Plaxis ini kita akan mengetahui pengaruh kenaikan muka air tanah terhadap keamanan lereng, pengaruh variasi beban pada puncak lereng terhadap keamanan lereng, dan pengaruh percepatan gempa terhadap keamanan lereng berdasarkan SNI. Nilai faktor keamanan yang didapat dari Geoslope dan Plaxis v8 hampir sama, tetapi bidang longsor yang terjadi perbedaan.

Highway Road-Purwakarta-Padalarang passes through a hilly area with morphology. On January 29, 2006, at Sta 96 +900 Cipularang highway road slope failure occured or landslides which cut the road toll to Bandung direction. Equilibrium Analysis Method is often used in finding the slope safety factor. Researchers try to do an analysis of what factors affect the slope stability Cipularang by doing modeling into the software.
Equilibrium Method Analysis using software Geoslope Bishop and Janbu. Then for comparison, used twodimensional Plaxis software . In the Plaxis and Geoslope,we will find the effect of ground water level rise to the stability of slopes, the effect of load variation on top of the slope to slope safety, and the influence of earthquake acceleration on slope safety Standard. Safety factor values obtained from Geoslope and Plaxis v8 is almost the same, but the field of landslides that occurred a difference.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50592
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sormin, Wiliam Yonathan
"Indonesia memiliki tanah kohesif (tanah merah) yang sangat melimpah. Tanah merah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai material timbunan pada Mechanically Stabilized Earth Wall (MSEW) sebagai pengganti material timbunan berupa tanah granular. Skripsi ini menganalisis perilaku MSEW yang berupa displacement horizontal dan tensile force yang terjadi pada perkuatan dengan melihat pengaruh kekakuan aksial perkuatan, jenis tanah timbunan, peak ground acceleration dan modulus geser dinamiknya pada kondisi pembebanan statik dan dinamik dengan metode Finite Element Analysis dengan menggunakan bantuan program Plaxis 2D yang dikalibrasikan terhadap perilaku MSEW dari pemodelan Guler et al. (2011). Hasil yang diperoleh memiliki kemiripan pada kondisi statik, akan tetapi terjadi perbedaan yang besar pada kondisi dinamik. Walaupun demikian, material timbunan berupa tanah merah tetap menghasilkan displacement horizontal yang lebih kecil dibandingkan dengan tanah granular.

Indonesia has plenty of cohesive soil (clay). The clay soil can be used as backfill material on Mechanically Stabilized Earth Wall (MSEW) as a substitute of the granular backfill material. This report analyzes the MSEW behavior that consists of horizontal displacement and tensile force of the reinforcement affected by axial stiffness, backfill soil types, peak ground acceleration and its dynamic shear modulus in static and dynamic loading conditions with Finite Element Analysis Method using Plaxis 2D calibrated to the behavior of MSEW Guler et al. (2011) model. The results obtained are similar in static condition, but has a big difference in the dynamic condition. However, the cohesive backfill material still produce a smaller horizontal displacement than the granular soil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Christ Anugrah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Rizaldi Santoso
"Pada tahun 2019, terjadi keruntuhan lereng di Lawe Sikap, Kutacane, Nanggroe Aceh Darussalam (Erly Bahsan S.T, 2020). Berdasarkan pengamatan pola keruntuhan, diperkirakan bahwa keruntuhan lereng dikategorikan sebagai keruntuhan guling atau toppling failure (Erly Bahsan S.T, 2020). Berdasarkan kasus tersebut, diperlukan suatu analisis stabilitas lereng untuk menggambarkan perkiraan pola keruntuhan, mencari nilai faktor keamanan lereng, serta faktor apa saja yang menjadi penyebab keruntuhan tersebut. Salah satu metode dalam melakukan analisis stabilitas lereng adalah dengan metode elemen hingga atau finite element method (FEM). Menurut penelitian, ditemukan bahwa FEM lebih unggul dalam melakukan analisis stabilitas lereng dibandingkan dengan limit equilibrium method (LEM) atau metode keseimbangan batas. Pada penelitian ini, penulis menggunakan software MIDAS GTS NX yang merupakan salah satu software untuk melakukan analisis stabilitas lereng yang berbasis FEM. Dalam melakukan analisis stabilitas lereng dengan keruntuhan guling, diperlukan model geometri lereng serta diskontinuitas atau celah antar batuan utuh yang sesuai dengan kondisi eksisting. Selain itu, pemilihan model konstitutif juga berpengaruh terhadap hasil analisis yang dilakukan. Model geometri yang dipilih adalah dengan membuat celah elemen antara batuan utuh (intact rock) dengan sudut kemiringan sebesar 60° searah dengan arah jarum jam. Dalam analisis ini, penulis menggunakan model konstitutif generalized hoek-brown yang dinilai cocok digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng batuan. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kestabilan lereng batuan, yaitu adanya pemotongan lereng akibat proses konstruksi dan adanya pengaruh dari muka air tanah. Selain itu, MIDAS GTS NX juga terbukti mampu dalam memodelkan keruntuhan guling pada lereng objek studi.

In 2019, there was a slope collapse in Lawe Sikap, Kutacane, Nanggroe Aceh Darussalam (Erly Bahsan S.T, 2020). Based on the observation of the failure pattern, it is estimated that slope failure is categorized as a toppling failure (Erly Bahsan S.T, 2020). Based on this case, a slope stability analysis is needed to describe the estimated failure pattern, find the value of the slope safety factor, and what factors cause the collapse. One of the methods for analyzing slope stability is the finite element method (FEM). According to the study, it was found that FEM is superior in performing slope stability analysis compared to the limit equilibrium method (LEM) or the boundary equilibrium method. In this study, the author uses the MIDAS GTS NX software which is one of the software to perform slope stability analysis based on FEM. In conducting slope stability analysis with toppling failure, a slope geometry model and discontinuity or gap between intact rock are required according to existing conditions. In addition, the selection of a constitutive model also affects the results of the analysis carried out. The geometric model chosen is to create an element gap between intact rock (intact rock) with a slope angle of 60° in a clockwise direction. In this analysis, the author uses a generalized Hoek-brown constitutive model which is considered suitable for analyzing rock slope stability. There are several factors that affect the stability of rock slopes, namely the existence of slope cutting due to the construction process and the influence of the groundwater level. In addition, MIDAS GTS NX is also proven to be able to model the toppling failure on the slopes of the study object."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murni Gusti Dayanti
"Akibat hujan deras yang terus turun selama lebih dari 3 jam, lereng penyangga rel kereta di Cilebut, Bogor, mengalami kelongsoran. Kelongsoran menyebabkan rel kereta jalur Bogor menuju Jakarta menggantung dan tidak dapat dilalui, empat tiang listrik rubuh, serta puluhan rumah warga yang berada di bawahnya mengalami kerusakan. Sebagai upaya mengidentifikasi faktor penyebab kelongsoran tersebut, dilakukan analisis kestabilan pada lereng tersebut berdasarkan beberapa variasi pembebanan dengan melihat pengaruh rembesan atau seepage akibat keberadaan sungai yang letaknya tidak terlalu jauh dari lereng.
Analisis seepage dilakukan dengan menggunakan metode steady-state, sementara analisis stabilitas lereng menggunakan metode limit equilibrium. Dari hasil analisis stabilitas lereng, kondisi sebenarnya ketika terjadi longsor yaitu saat terjadi hujan dan hanya ada beban kendaraan memang sudah menunjukkan kondisi yang cukup kritis dengan faktor keamanan mendekati 1.000, sementara kondisi yang paling kritis berdasarkan hasil analisis adalah ketika terdapat luapan air dari sungai akibat hujan dan terjadi gempa, serta ada kereta yang melintas di jalur arah Jakarta dengan faktor keamanan sebesar 0.965.
Kondisi yang paling kritis dari hasil analisis tersebut kemudian menjadi acuan dalam merencanakan alternatif perkuatan lereng dengan menggunakan soil nail dan geotextile. Kenaikan muka air tanah akibat hujan, pembebanan di area lemah, serta adanya getaran akibat gempa merupakan beberapa hal yang menyebabkan kondisi lereng menjadi tidak aman.

After heavy rains fell for more than 3 hours, slope that supports railway tracks in Cilebut, Bogor, suffered a landslide. This landslide/slope failure made Bogor-to-Jakarta track to hang and cut, four electric poles collapsed, and dozens of houses were damaged underneath. As an effort to identify factors causing the landslide, slope stability analysis is applied to the slope with some loading variations and considering the effect of seepage from a river near the slope.
Seepage analysis is done using steady-state method, while slope stability analysis is done using limit equilibrium method. From the results of slope stability analysis, the actual condition in the event of landslide occur when rain falls and there is only vehicle load already shows considerable critical condition with a safety factor close to 1,000, while the most critical conditions based on the results of the analysis is that when there is a surge of water from the river due to long-duration rain, a train passing Bogor-to-Jakarta track, and an earthquake, with a safety factor of 0.965.
The most critical conditions of the analysis are then become a reference in planning alternatives for slope reinforcement using soil nail and geotextile. Rise in groundwater levels due to rain, loading in the weak area, and the vibrations caused by the earthquake are several things that cause slope condition becomes unsafe.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amiril Muqsithin Pambayun
"Keuntuhan lereng batuan merupakan kasus kelongsoran yang memerlukan analisis khusus, sehingga menimbulkan antusias untuk melakukan analisis berdasarkan metode elemen hingga. Metode tersebut dianggap paling memiliki sensitivitas yang baik. Dalam melakukan analisis perlu direncanakan pemodelan yang dianggap tepat dalam memodelkan geometri antar batuan utuh dan model konstitutif yang merepresentasikan kondisi batuan aslinya. Digunakan model geometri yang merepresentasikan jenis kelongsoran guling khususnya dalam memodelkan diskontuniutas celah antar batuan utuh. Model geometri yang digunakan adalah model dengan elemen area kecil bersudut 60̊ berlawanan jarum jam. Model konstitutif yang digunakan untuk memodelkan lereng batuan adalah Mohr-Coulomb. Ada beberapa faktor yang diprediksi dapat mempengaruhi keruntuhan lereng, diantaranya pengaruh pemotongan lereng karena pekerjaan konstruksi dan kondisi muka air tanah. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan pemodelan yang optimal pada analisis kelongsoran lereng batuan menggunakan media perangkat Midas GTS NX.

The failure of rock slopes is a landslide case that requires special analysis, so that it creates enthusiasm to carry out an analysis based on the finite element method. This method is considered to have the best sensitivity. In conducting the analysis, it is necessary to plan a model that is considered appropriate in modeling the geometry between intact rocks and a constitutive model that represents the original rock condition. A geometric model is used that represents the type of toppling failure, especially in modeling the jointed rock. The geometry model used is a model with a small area element at an angle of 60̊ counterclockwise. The constitutive model used to model rock slopes is Mohr-Coulomb. There are several factors that are predicted to affect slope failure, including the effect of cutting slopes due to construction work and ground water level conditions. The purpose of this study was to obtain optimal modeling of rock slope slide analysis using sotfware Midas GTS NX."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifani Fakhriyyanti
"Analisis stabilitas lereng pada umumnya dilakukan dalam bentuk dua dimensi 2D dengan asumsi kondisi plane strain tanpa mempertimbangkan dampak analisis tiga dimensi 3D. Namun, dalam analisis stabiltas lereng khususnya lereng alami yang memiliki kompleksitas geometri lereng perlu dilakukan pemodelan dalam bentuk 3D yang dapat menggambarkan kondisi asli lereng.
Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan 2D dan 3D dengan metode elemen hingga finite element method untuk mengetahui perbedaan hasil analisis stabilitas lereng 2D dan 3D pada lereng alami yang memiliki geometri kompleks. Penelitian yang dilakukan yaitu dengan membandingkan hasil pemodelan 2D dan 3D lereng studi kasus Pasir Muncang serta melakukan verifikasi perilaku dan sensitivitas model 2D dan 3D terhadap beberapa faktor.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi nilai faktor keamanan 2D dan 3D yaitu diantaranya nilai parameter tanah, perbedaan jarak kontur, dan tingkat kehalusan. Faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh yang berbeda terhadap hasil model 2D dan 3D sehingga didapatkan rasio nilai faktor keamanan 3D dan 2D lereng alami Pasir Muncang sebesar 1.44. Adanya perbedaan nilai faktor keamanan 2D dan 3D ini mengharuskan adanya pertimbangan dalam pemilihan penggunaan analisis stabilitas lereng dalam bentuk 2D atau 3D.

The vast majority of slope stability analysis is performed in two dimensional 2D under the assumption of plane strain conditions, without much consideration to the impact of three dimensional 3D analysis. However, in slope stability analysis, especially natural slopes that have complexity of slope geometry, 3D modeling is required which can represent more realistic geometry of slope in third dimension.
This study presents finite element method for calculating the 2D and 3D factor of safety for ldquo Pasir Muncang rdquo natural slope. A comparison of different factor of safety in 2D and 3D analysis, and also verification of sensitivity in 2D and 3D models to several factor are presented.
The result of analysis indicate that there are factors that influence the difference of 2D and 3D factor of safety. These factors are soil parameters, contour spacing, and mesh coarseness which have different effects on the 2D and 3D model results. The ratio of 3D and 2D factor of safety differences on Pasir Muncang natural slope is 1.44. The existence of this difference in 2D and 3D factor of safety requires consideration in the use of two dimensional 2D or three dimensional 3D slope stability analysis.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Farhan Muhammad
"Penelitian ini membahas stabilitas lereng pada lokasi studi kasus Bantaran Sungai Cisadane, khususnya Kecamatan Empang Kota Bogor yang merupakan pemicu penulisan ini karena terjadinya longsor pada Maret 2023 pada lokasi tersebut. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah mengetahui lokasi yang rentan mengalami kelongsoran di batasan lokasi studi. Metode yang digunakan adalah analisis menggunakan FEM (finite element method) mode SRM (strength reduction method) dengan perangkat lunak MIDAS GTS NX, dan menggunakan model konstitusi tanah Mohr-Coulomb. Perangkat lunak lain yang digunakan adalah ArcMap dan AutoCAD CIVIL 3D untuk pengolahan kontur dan proses analisis yang meliputi interpolasi IDW (inverse distance weighted). Urutan pengerjaannya berupa 1) analisis stabilitas lereng pada lokasi sampel, 2) pencarian grid ukuran optimal, 3) penggambaran pola kelongsoran dari nilai FK pada peta dengan interpolasi IDW, dan 4) perbandingan pengaruh MAT pada nilai FK. Hasil analisis stabilitas nilai FK digambarkan pada suatu peta bahaya yang menunjukkan 3 titik kritis dengan faktor keamanan (FK) <1.25 pada lokasi studi untuk kondisi perkiraan hujan dengan MAT -2 m. Dari penelitian juga ditemukan hubungan antara meningginya muka air tanah (MAT) dengan penurunan FK.

This research discusses the slope stability of the Cisadane River Basin case study location, specifically Empang Sub-district, Bogor City, which is the trigger for this writing because of the landslide in March 2023 at that location. The expected objective of this research is to find out the locations that are prone to landslides in the study area. The method used is analysis using FEM (finite element method) SRM (strength reduction method) mode with MIDAS GTS NX software, and using Mohr-Coulomb soil constitution model. Other software used are ArcMap and AutoCAD CIVIL 3D for contour processing and analysis process which includes IDW (inverse distance weighted) interpolation. The sequence of work is 1) analysis of slope stability at the sample location, 2) search for the optimal size grid, 3) depiction of landslide patterns from FK values on the map with IDW interpolation, and 4) comparison of the effect of MAT on FK values. The results of the stability analysis of FK values were depicted on a hazard map showing 3 critical points with factor of safety (FK) <1.25 at the study site for rainfall forecast conditions with MAT -2 m. The study also found a relationship between the increase of groundwater level (MAT) and the decrease of FK."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>