Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157324 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Permata Sari Kusuma Dewi Wulandari
"Penelitian ini membahas tentang pemeliharaan kondisi ruang naskah kuno dan kondisinaskah kuno dengan menggunakan metode studi kasus di Perpustakaan Sasana Pustaka, Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai pemeliharaan naskah kuno dan peran pengelola dalam pelestarian naskah kuno di Perpustakaan Sasana Pustaka. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi.
Hasil penelitian menunjukan pemeliharaan naskah kuno melakukan aktifitas kebersihan pada ruang koleksi naskah kuno dua hari satu kali, dan pengelola menggunakan alat sederhana seperti sapu lidi, pembersih serangga dan kapur barus untuk memelihara ruang koleksi naskah kuno.

This study discusses the maintenance condition and the condition of the room codex manuscript using the case study method in Sasana Library Library, Surakarta. The purpose of this study was to gain insight about ancient manuscripts maintenance and management role in the preservation of ancient manuscripts in the Library Library Sasana. The approach used in this study is a qualitative approach to the case study method. Method data collection with in-depth interviews and observation.
The results showed codex perform maintenance activities on the cleanliness of the manuscript collection chamber two days one time, and managers using a simple tool such as a broom stick, insect cleaner and mothballs to maintain a collection of ancient manuscripts.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putrisetyati Hasanah
"Skripsi ini membahas faktor-faktor penyebab kerusakan naskah kertas kuno Eropa yang berada di Perpustakaan UI (The Crystal of Knowledge). Penelitian melihat faktor kerusakan dari internal dan eksternal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, yang menjadikan naskah kuno kertas Eropa sebagai bahan survei. Naskah yang telah diteliti nantinya akan dijabarkan dan dilakukan interpretasi lebih dalam terhadap hasil akhir. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak lima puluh (50) naskah dari keseluruhan yaitu seratus lima puluh lima (155) naskah. Naskah tidak bisa diteliti secara keseluruhan dikarenakan kondisi naskah yang tidak memungkinkan untuk terus dibuka dan diteliti.
Naskah diteliti menggunakan parameter perhitungan 0 (baik), 1 (sedang), dan 2 (buruk). Faktor internal naskah meliputi kondisi keasaman, kekuatan, mikroorganisme yang terkandung dalam kertas, serta serangga, dan kondisi fisik kertas. Untuk kondisi eksternal naskah meliputi sampul dan jilidan.
Hasil yang diperoleh, kondisi naskah masuk pada katagori 1 pada internal naskah, yaitu sedang dengan harus diadakannya pemeliharaan naskah lebih lanjut. Untuk hasil kondisi eksternal naskah, diperoleh hasil 2 yaitu kondisi naskah buruk sehingga memerlukan perbaikan segera. Hasil selanjutnya disimpulkan kerusakan naskah sebagian besar disebabkan faktor fisik yang mempengaruhi faktor biotis kertas naskah, sedangkan faktor kesalahan manusia terjadi akibat kelalaian serta kurang pengetahuan pengguna.
Saran penelitian ini adalah untuk memperbaiki sarana dan prasarana ruang naskah, khususnya untuk penyediaan AC dan Dehumidifier. Dua alat tersebut sangat membantu pada proses pemeliharaan naskah, ketika terjadi anomali lingkungan, seperti perubahan suhu dan cuaca ekstrim, serta mengatur kelembaban ruangan.

This thesis describe the factors that causing damage to European paper manuscript in The UI library. The research looked at the external and internal damage factors. This research uses a quantitative research method with descriptive approach, which makes the European paper manuscript as a survey. The manuscript examined will be elaborated and carried out a deeper interpretation of the end result. This study sampled as much as fifty (50), the overall text of one hundred and fifty-five (155) script. The script could not be examined in its entirety due to conditions which do not allow scripts to continue to opened and examined.
The manuscript was examined by using the parameters of calculation of 0 (good), 1 (medium), and 2 (bad). Internal factors include the conditions of acidity of the script, the strength, the microorganisms contained in the paper, as well as insects, and the physical condition of the paper. The external conditions for the paper included cover and binding.
The results shows that condition of the script entered on first categories within internal script. For second catagories within external script, the condition of the paper in bad condition that needed improvement very soon. The result further damaged the paper summed that the damaged paper largely happened due to physical factors that affecting the biotia in paper, while the factor of human error occurred due to negligence and lack of knowledge of the user.
Suggestions of the research is to improve facilities and infrastructure space script, in particular for the provision of Air Conditioning and Dehumidifier. Two such tools are very helpful in the process of maintaining script, when an environmental anomalies, such as extreme weather and temperature changes, as well as regulating the humidity of the room.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Febrianti
"Naskah kuno adalah tulisan tangan yang sudah berumur lebih dari 50 tahun yang berisikan sejarah informasi penting yang dibutuhkan oleh pemustaka. Naskah kuno memiliki nilai sejarah dan informasi yang begitu penting, maka dari itu dilakukan kegiatan pelestarian naskah kuno yang dinamakan konservasi. Konservasi aktif merupakan suatu kegiatan memperbaiki atau memperpanjang umur kondisi naskah kuno. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan konservasi aktif naskah kuno di Pusat . Hasil penelitian terdahulu tertulis banyaknya naskah kuno yang rusak dan juga belum diperbaiki. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan studi kasus, dimana informasi yang diperoleh berdasarkan dari hasil wawancara dan juga observasi pada Pusat Preservasi dan Ahli Media Bahan Pustaka, Perpustakaan Nasional RI yang berada di Jalan Salemba. Hasil penelitian menunjukan bahwa, metode kegiatan konservasi aktif naskah kuno yang dilakukan Perpustakaan Nasional RI dengan cara deasidifikasi, laminasi, menambal dan menyambung dan penjilidan. Kemudian, ada beberapa kendala yang dirasakan konservator seperti keterbatasan anggaran, kurangnya sumber daya manusia, dan alat bahan yang mengakibatkan menumpuknya naskah kuno yang belum dikonservasi.

Ancient manuscripts are handwritten letters that are more than 50 years old which contain important historical information needed by readers. Ancient manuscripts have historical value and information that is so important, therefore an activity is carried out to preserve ancient manuscripts called conservation. Active conservation is an activity to improve or extend the life of ancient manuscripts. This study aims to describe the active conservation activities of ancient manuscripts at the National Library of Indonesia. The results of previous studies indicated that many ancient manuscripts were damaged and had not been repaired. The research method used in this study is a qualitative method with case studies, where the information obtained is based on interviews and also observations at the Center for Preservation and Media Experts, the National Library of Indonesia which is on Jalan Salemba. The results showed that the methods of active conservation of ancient manuscripts carried out by the National Library of Indonesia were deacidification, lamination, patching and connecting and binding. Then, there are several obstacles that are felt by conservators such as limited budgets, lack of human resources, and material tools which result in the accumulation of ancient manuscripts that have not been preserved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1997
598.51 KAJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Pudjiastuti
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mustika Ayu Rakhadiyanti
"Tesis ini membahas naskah sarakata, yakni surat pengangkatan uleebalang oleh sultan di Kesultanan Aceh. Sarakata yang menjadi objek penelitian adalah sarakata yang berjudul "Surat-Surat dari Aceh" koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan kode ML 447. Sarakata ini ditulis pada abad ke-19 dengan aksara Jawi dan bahasa Melayu, Aceh, serta Arab. Terdapat pula bahasa Belanda sebagai adisi. Sarakata dalam SSA ML 447 terdiri atas sembilan surat, namun pada penelitian ini hanya empat sarakata yang dikaji, yakni sarakata 3, 5, 6, dan 7 karena keempat sarakata ini mengandung aspek sejarah, ekonomi, politik, sosial, dan hukum Islam. Metode yang digunakan dalam mentransliterasi sarakata adalah metode edisi kritis. Setelah ditransliterasi dan disunting, struktur teks sarakata dikaji dengan berpedoman kepada aturan berkorespondensi rajaraja pada zaman dahulu, yaitu Kitab Tarasul. Dalam Kitab Tarasul, terdapat 10 unsur yang membentuk sebuah struktur yang utuh. Akan tetapi, apabila dibandingkan dengan Kitab Tarasul, sarakata hanya memiliki 5 unsur, yaitu (1) kop surat, (2) cap, (3) pujipujian, (4) isi dan kolofon, serta (5) penutup. Meskipun demikian, sarakata memiliki sebuah unsur yang tidak termaktub dalam Kitab Tarasul, yakni sumpahan. Perbedaan format berkorespondensi ini terjadi karena Aceh memiliki adatnya sendiri yang berkelindan dengan ajaran Islam. Selain kajian struktur sarakata, cap dalam sarakata (cap sikureueng) juga dikaji dengan ilmu bantu sigilografi. Berdasarkan kajian sigilografi, cap sikureueng adalah "cap yang digunakan oleh Raja Aceh dalam pembubuhan surat-surat penting kerajaan yang berisi nama sultan yang sedang memerintah‟. Cap ini dapat terdiri atas sembilan lingkaran, sesuai makna harfiah sikureueng, tetapi dapat juga terdiri atas satu lingkaran. Posisi cap menandakan pengirim surat lebih superior daripada penerima surat. Desain dan hiasan cap yang berbeda-beda menggambarkan kesenian dan tujuan tertentu tiap-tiap raja. Pemaknaan ini dikaji dengan proses semiosis Pierce. Hasilnya adalah cap sikureueng dihiasi dengan bentuk-bentuk alam dan geometris, seperti lengkungan menyerupai payung, bunga trilium, tiga daun, bunga tulip, bunga matahari, dan pohon cemara. Tanda-tanda tersebut (representamen) merupakan ikon yang memiliki kandungan makna tersendiri, seperti harapan pertumbuhan, kedamaian, kesejahteraan hidup, dan kekuasaan yang panjang umur.

This thesis discusses the sarakata manuscript, which is a letter of appointment of uleebalang by the Sultan in the Sultanate of Aceh. Sarakata as the object on this research is sarakata entitled "Surat-Surat dari Aceh" with the code ML 447, a collection from the National Library of Indonesia. This sarakata was written in the 19th century using the Arabic's letter and Malay language (mentioned as Jawi's letter), also Aceh and Arabic languages. There is also Dutch language as an addition. Sarakata in SSA ML 447 consists of nine letters, but in this study, only four sarakata were analyzed, those are sarakata 3, 5, 6, and 7 because these sarakatas contains the historical, economic, political, social, and Islamic law‟s aspects. The method used in the transliteration of sarakata is a critical edition. After being transliterated and edited, the structure of the text is examined by guidance of correspondence in the past time on the Kitab Tarasul. In Kitab Tarasul, there are 10 elements that form a whole structure. However, when compared with Kitab Tarasul, sarakata SSA has only 5 elements, namely (1) letterhead, (2) seal, (3) praises, (4) contents and colophon, and (5) concluding. However, sarakata SSA had an element that was not contained in the Kitab Tarasul, that is pledge. The different correspondence formats occur because Aceh has its own Islamic-proprietarycustom. Besides the study of the sarakata structure, the seal in sarakata (sikureueng's seal) is also examined using sigillography. Based on a sigillography study, the sikureueng's seal is "the seal used by the Aceh's sultans in the establishment of important royal letters containing the name of the ruling sultan". This seal can consist of nine circles, according to the literal meaning of the sikureueng, but it can also consist of one circle. The position of the seal signifies the mail sender superior to the mail recipient. The different design and decoration of the stamp depict the art and specific objectives of each king. This usage is examined by the semiosis process by Pierce. The result is the sikureueng‟s seal adorned with natural and geometric forms, such as archs resembling umbrella, trilium flower, three leaves, tulips, sunflowers, and evergreen trees. The signs (representament) are icons that have their own meaning content, such as the hope of growth, peace, welfare, life, and longevity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T54528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Pudjiastuti
Jakarta: UI-Press, 2010
PGB 0253
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Titik Pudjiastuti
Depok: Pusat Kajian Humaniora, Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 2001
025.313 TIT k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Pudjiastuti
"ABSTRAK
Dalam perkembangan kebudayaan suatu masyarakat, tulisan
memainkan peranan yang penting sekall dalam sejarah kehidupan
manusia, berkenaan dengan masalah kehidupan sehari-hari,
sosial, politlk, kekuasaan, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.
Salah satu suku bangsa di Nusantara yang masyarakatnya
memiliki sistem tulisan adalah suku bangsa Madura. Masyarakat
Madura menyebutnya dengan istilah carakan Madam atau aksara
jaba. Disebut aksara jaba karena tulisan iniherasal dari Iuar
Madura, yaitu Jawa. Secara fisik, bentuk maupun jumlah hurufnya
memang mirip dengan tulisan Jawa, hanacaraka, hanya cara
membacanya yang agak berbeda.
Pada masa dahulu, aksara jaba bulcan saja digunakan
sebagai sarana komunikasi melainkan juga sarana untuk
menuangkan aspirasi keindahan. Sayang sekali, pada masa kini,
tulisan Madura nyaris dilupakan oleh para pendukungnya,
terutama generasi mudanya. _
Meskipun demikian, sebagai sarana sastra, fenomena
tulisan Madura. di masa Ialu sampai sekarang rnasih dapat kita
lihat buktinya, terabadikan dalam naskah-naskah kuno Madura.
Sayang sekall, keterikatan orang pada tradisi lama
seringkali menyebabkan munculnya pandangan khusus mengenai
naskah-naskah lama tersebut, sehingga ada orang yang
mengkultuskannya dan ada pula yang tidak memperdulikannya.
Berkenaan dengan hal di atas, penelitian ini dilakukan.
Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana peranan tulisan
Madura dalam masyarakat pendukungnya, dilihat dari fenomena
rnasalalu dan kini. Berdasarkan penelitian ini diketahui
bahwa orang Madura yang dapat membaca dan menulis aksara
jawa pada masa kini sudah sangat sedikit jurnlahnya, sedangkan
naskah-naskahnya pun sekarang hanya dihargai sebagai benda
keramat atau benda antik yang laku dijual."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>