Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202501 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dila Muliasari
"Telah dilakukan penelitian terhadap kayu Syzygium aqueum Syzygium cumini dan Syzygium jambos di FMIPA UI kampus Depok Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas serat kayu Syzigium tersebut sebagai kayu substitusi bahan baku kertas Kualitas serat kayu diketahui dengan cara mengukur dimensi serat dan menghitung nilai turunan dimensi serat Preparat maserasi kayu dibuat untuk pengukuran dimensi serat Kemudian nilai turunan dimensi serat dihitung berdasarkan data pengukuran dimensi serat Hasil pengukuran dimensi serat dan penghitungan nilai turunan dimensi serat dibandingkan dengan tabel standar kriteria Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah ketiga serat kayu Syzygium tersebut masuk ke dalam kelas III Karakteristik serat kelas III yaitu serat pendek dan dinding serat relatif tebal

Research about wood fiber of Syzygium aqueum Syzygium cumini and Syzygium jambos in FMIPA UI Depok had been conducted This research is aimed for knowing the wood fiber quality of those three Syzygium wood as substitute wood for paper pulp making raw material Wood fiber quality can be analyzed by measuring fiber dimensions and calculate the fiber dimensions derived values Wood maseration slide preparations were made for measuring fiber dimensions Fiber dimension derivate value were calculated based on the measuring data of fiber dimensions The resulting data of fiber dimensions and their derived values were compared with the table of criteria standard The result shows that those three Syzygium wood are grouped in class III the fibers are short and have thick fiber wall "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Kalima
"Rattan is a spiny climbing palm that grows into the canopy of the tropical rain forest using a climbing whip in the form of cirrus or flagella. The natural distribution of rattan is from Africa, India, Sri Lanka, China, Malay Peninsula, Indonesian Archipelago, Papua New Guinea until Australia and Fiji. There are 9 genera and about 300 species of rattans in the Indonesian Archipelago.
In the forest of Indonesia, rattan grows from the lowland until the mountain area, that is from 0 to 2,900 meters about sea level (m asl). Its habitat is mostly on most area with annual rainfall above 2,000 to 4,000 mm per year.
Almost all part of rattan canes are used by people surrounding forest area for many of their everyday life. For Indonesia, rattan is a non timber forest product that gives the greatest income to the economy of the country. The country supplies 90 % of the world demands on rattan cane as the raw material for furniture.
For a management of a forest, it is believed that much basic knowledge about the nature of the forest is needed. One of them is to develop the forest as a resource of cane industry in a sustainable way. For this purpose the composition, distribution and density of rattan species in Gunung Halimun National Park (TNGH) were studied as a model. To facilitate a familiarity to the identity of rattan in TNGH, a study on the rattan flora of Java have been conducted. Hence the purpose of the study is to provide a manuscript of a field guide book of the rattan flora of Java and a study of the species composition, density and distribution of rattan in TNGH.
Data were collected from December 1994 until May 1995. For the rattan Flora of Java, all specimens herbarium at Herbarium Bogoriense and Forest Research and Development Center and Nature Conservation were observed. Quantitative characters were noted and measured to create the identification key and description of the species. For species composition on rattan in TNGH, three areas were observed namely in Gunung (G.) Kencana, G. Pameungpeuk, and G. Pangkulahan using a continues square transect method, from elevation 800 - 1,400 m asl.
The result of the study shows that, there are five genera consisting of 24 species of rattan in Java: Korthalsia (two species), Ceratolobus (two species), Plectocomia (two species), Calamus (14 species) and Daemonorops (four species). It is found that, Ceratolobus glaucescens, C. pseudoconcolor and Plectocomia longistigma are not included in the previous study done by Backer and Bakhuizen van den Brink, Jr.(1968), however this study supports their opinion that Calamus spectabilis and Daemonorops palembanicus are not found in Java.
From three areas in TNGH, it was found that there are 13 species of rattans in the region. In terms of species richness and densities, G. Pameungpeuk comes first, follows by G. Pangkulahan and G. Kencana. Calamus heteroideus, C. javensis, Daemonorops melanochaetes, and Plectocomia elongata are dominant both in seedling and nature forms. The rattans are relatively abundant in the areas less than 1000 m asl. and decrease in number of species as well as the minimal population in the higher altitude. Calanms ornatus occures in 800 - 1,400 m asl., Daemonorops ruber in 800 - 1,500 m asl., D. oblongus in 800 - 1,400 m asl . According to previous studies by DransfieId (1974) and Mahyar (1983), they were found only from 0 - 800 m asl."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
T3700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian,
580 BPTPI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Nurlillah Krishnayanti
"Salah satu cara untuk merangsang pembungaan adalah dengan memberikan zat pengatur tumbuh. Dalam penelitian ini digunakan salah satu zat pengatur tumbuh yaitu Hydrasil yang diberikan dengan menyemprotkan larutan ke seluruh bagian tanaman setiap 10 hari dengan 4 kali pemberian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Hydrasil terhadap pertumbuhan vegetatif dan pembungaan anggrek Laeliocattleya. Konsentrasi yang digunakan mulai dari 0,75 ppm hingga 2,50 ppm dengan selang 0,25 ppm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Hydrasil berpengaruh nyata terhadap pertambahan lebar daun dan jumlah tunas anakan baru. Pemberian Hydrasil tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan panjang daun, luas daun tinggi tanaman, berat basah tanaman, dan belum mampu merangsang pembungaan.
Hasil uji nonparametrik Friedman pada taraf nyata α = 0,05 menunjukkan bahwa pemberian Hydrasil 0,75 PPm memberi pengaruh paling baik terhadap pertambahan lebar daun. Pemberian Hydrasil 0,75 ppm berpengaruh paling baik terhadap pertambahan jumlah tunas anakan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Muhaimin
"ABSTRAK
Ukel, Crozier, or Fiddlehead is a term for a fern leaf bud with circinnate type. These structure is one of the distinctive character found in ferns. In this article, some aspects related to the fern leaf bud will be discussed, include the origin of local name, list of non-circinnate type, developmental process, morphological diversity and potential utilization. This article is expected to further increase the interest of researcher and utilize these attractive and unique structure."
Bogor: Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, 2017
580 WKR 15:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Esti Widiarti
"ABSTRAK
Canangium odoratum Baill. dikenal dengan nama kenanga, banyak ditanam sebagai tanaman hias. Bunganya yang berbau harum dapat diekstraksi untuk diambil minyak atsiri. Kultur kalus telah banyak dicoba untuk mendapatkan berbagai jenis metabolit sekunder yang disintesa oleir tanaman.
Pemberian zat pengatur tumbuh 2,4-D dan kinetin 0,5 1,5 ppm pada media murashige & Skoog 1962 yang dinerkaya dengan air kelapa 15% dan ekstrak khamir 0,2 ppm, merangsang pertumbuhan eksplan petal kenanga hingga terbentuk kalus. Pengamatan kualitatif dilakukan selama 55 hari dengan selang waktu 5 hari. Pengamatan kuantitatif yaitu menimbang berat kalus hari ke-55.
Jenis kalus yang terbentuk friabel kompak dengan warna bervariasi antara lain: putih dan hiiau. Biomassa kalus terbesar diperoleh pada perlakuan dengan pemberian 2,4-D 1,5-pom/kinetin 1,O pmm, yaitu 1,3129 gram berat basah dengan berat kering 0,0525 gram. Berdasarkan hasil uji perbandingan berganda, biomassa kalus dengan pemberian 2,4-D 1, 5ppm / kinetin 1,0 ppm berbeda nyata dengan biomassa kalus pada pemberian 2,4-D O,5 ppm/kinetin 0,5 PPm. Kenaikan konsentrasi 2,4-D dan kinetin mempercepat pembentukan kalus, tetapi tidak selalu disertai dengan kenaikan biomassa kalus.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karanganyar: B2P2TO-OT Balitbangkes Depkes RI, 2009
581 MEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tresna Priyana Soemardi
"ABSTRAK
Tanaman pisang merupakan tanaman khas daerah tropis yang dapat dengan mudah dijumpai dimana saja tanpa mengenal musim. Sampai saat ini di Indonesia pemanfaatan tanaman pisang baru sebatas pembudidayaan buah dan masih sangat sedikit pemanfaatan bagian lainnya dari pohon pisang ini.
Dinegara seperti di Filipina, India, Brazil pisang sudah dibudidayakan secara intensif untuk keperluan tekstil, kertas yang bernilai tinggi, bahkan Mercedes Benz sudah merekayasanya untuk panel interior mobil sedan yang diproduksinya.
Penelitian ini berusaha mencari serat pisang yang potensial memiliki kekuatan mekanik yang baik dan merekayasanya menjadi komposit untuk keperluan panel interior otomotif atau bahkan pesawat terbang. Dalam penelitian ini masih dipergunakan matriks epoksi, dan akan diupayakan matriks alam dalam penelitian selanjutnya sehingga dapat diperoleh komposit alam 100%.
Dari penelitian tahun pertama ini dari serat-serat yang dipelajari diperoleh serat pisang Abaca paling potensial untuk rekayasa dan manufaktur komposit untuk panel interior otomotif atau pesawat terbang. Kekuatan tarik lamina [0] dan laminat [0,90] mencapai lebih dari 100 Mpa dengan Modulus Young mencapai 5 Gpa.
Sampai saat ini masih sedang dijalankan pengujian kestabilan dimensi, siklus panas dingin, impak suhu dingin dan ketahanan warna."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Aliya Harimurti
"Kupu-kupu merupakan salah satu polinator yang membantu tumbuhan melakukan polinasi. Hubungan kupu-kupu dengan tumbuhan saling menguntungkan. Saat ini, kupu-kupu di daerah perkotaan tengah mengalami ancaman kepunahan karena adanya pengalihan fungsi lahan, sehingga jumlah vegetasi menurun yang juga mempengaruhi penurunan populasi kupu-kupu. Padahal, kupu-kupu berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah taman-taman yang berada di Fakultas UI Depok bisa menjadi habitat yang ramah bagi kupu-kupu dengan dua aspek utama yaitu untuk mengetahui perbedaan keanekaragaman kupu-kupu di taman fakultas Kampus UI Depok serta menganalisis korelasi antara kupu-kupu dengan tumbuhan yang ada di taman fakultas Kampus UI Depok. Pengambilan data dilakukan pada bulan April hingga Mei 2023 dengan metode modifikasi dari transek Pollard (1977) dan menggabungkannya dengan metode jelajah. Terdapat 13 spesies kupu-kupu dari 4 famili yang teramati, dengan famili yang paling dominan adalah Nymphalidae. Kupu-kupu paling banyak ditemukan di taman Fakultas Hukum, namun indeks keanekaragaman Shannon-Wiener paling tinggi terdapat di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Kupu-kupu dan tumbuhan yang terdata di lima taman fakultas di Kampus UI Depok memiliki korelasi positif, yakni semakin banyak tumbuhan yang terdapat di taman tersebut maka kehadiran kupu-kupu akan semakin banyak. Pemilihan tumbuhan dan luas area hijauan yang tepat di sebuah taman akan menciptakan taman yang ramah bagi kupu-kupu.

Butterflies are one of the pollinators that help plants to pollinate. The relationship between butterflies and plants is mutually beneficial. These days, butterflies in urban areas are facing the threat of extinction due to the land conversion which causes a decreasing of the vegetation. On that account, it affects the decline in the butterfly populations. This fact is crucial since butterflies play an important role in maintaining the balance of the ecosystem. Therefore, this research was conducted with a purpose which is to find out whether the gardens at the Faculty of UI Depok could be a friendly habitat for butterflies with the main objective to find out the differences in the butterfly diversity in the faculty parks of the UI Depok Campus and to analyze the correlation between butterflies and plants in the faculty garden of the UI Depok Campus. Data collection was carried out from April to May 2023 by using a modified method from the Pollard transect (1977) and combining it with the cruising method. There were 13 species of butterflies that were observed from 4 families which the most dominant family is Nymphalidae. Butterflies with the most abundant were found in the gardens of the Faculty of Law. However, the highest of the Shannon-Wiener diversity index was found in the Faculty of Mathematics and Natural Sciences. Those butterflies and plants that were recorded in five faculty gardens at the UI Depok Campus turned out have a positive correlation which is the more plants there are in the park, the more butterflies will be present. The selection of the plants and the right area of ​​forage in a garden will create a butterfly-friendly garden."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggit Febiriyanti
"ABSTRAK
Hutan Kota dapat berfungsi menyerap emisi CO2 yang berasal dari aktivitas manusia disekitar kota. Salah satu hutan kota yang berpotensi dalam penyimpan karbon, yaitu Hutan Kota Universitas Indonesia UI. Telah dilakukan penelitian mengenai potensi cadangan karbon di Hutan Kota UI dengan tujuan untuk menganalisis potensi cadangan karbon terkini pada tegakan pohon dan spesies tegakan pohon yang memiliki cadangan karbon tertinggi di Hutan Kota UI. Tegakan pohon merupakan vegetasi berkayu dengan diameter ge; 20 cm. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2017 di Hutan Kota UI meliputi tiga lokasi yaitu Wallace Barat, Wallace Timur, dan Vegetasi Alami. Metode pengambilan data vegetasi dilakukan secara nondestructive sampling dengan mengukur Diameter Breast Height DBH batang pohon. Pengolahan data menggunakan pengembangan alometrik dengan nilai berat jenis pada masing-masing individu tumbuhan. Hasil diperoleh bahwa potensi cadangan karbon pada kawasan Hutan Kota UI yaitu sebesar 468,02 ton/ha dengan Wallace Barat, Wallace Timur, dan Vegetasi alami yang di peroleh secara berurut yaitu sebesar 138,62 ton/ha, 162,75 ton/ha, dan 182,64 ton/ha. Potensi cadangan karbon secara keseluruhan di Hutan Kota UI yaitu sebesar 11.752,48 ton/ha. Spesies pohon yang memiliki potensi cadangan karbon tertinggi yaitu Delonix regia.

ABSTRACT
Urban forest has a function as absorbers CO2 emissions derived from human activities around the city. University Indonesia UI Urban rsquo s Forest the one of the Urban Forest which has potential carbon stocks. Research has been conducted to analyze the potential of carbon stocks and tree stands that have the highest carbon stock in UI Urbans Forest. Tree stands are woody vegetation with a diameter ge 20 cm. Research was conducted in October November 2017 in UI Urbans Forest area covering three locations namely Wallace Barat, Wallace Timur, and Vegetai Alami. Method of collecting data of vegetation was done by nondestructive sampling by measuring Breast Height Diameter DBH. Data processing uses allometric equations with the specific wood dencity of each individual tree. Results showed that the potential of carbon stocks in UI Urbans Forest is 468,02 ton ha with Wallace Barat, Wallace Timur, and Vegetasi Alami is 138,62 ton ha, 162,75 ton ha, and 182,64 ton ha. Overall, potential carbon stocks in UI Urbans Forest is 11,752.48 ton ha. Species of trees that have the highest potential of carbon stocks is Delonix regia."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>