Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32939 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hidayah Sukmaraga
"Dalam mewujudkan cita-cita Nasional yang terdapat di dalam pembukaan UUD 1945 maka Indonesia membutuhkan Pemimpin Bangsa yang memiliki Ideologi yang sesuai dengan Konstitusi dan mewarisi nilai-nilai yang diamanatkan oleh para Pendiri Bangsa. Pemuda sebagai Calon Pemimpin Masa Depan harus dipersiapkan untuk mewujudkan hal tersebut. Untuk mendapat nilai-nilai yang dapat dijadikan dasar Pengembangan Kepemimpinan Pemuda ini, maka dilakukan analisis terhadap Pidato Sukarno 1 Juli 1945 tentang "Lahirnya Pancasila". Nilai-nilai ini diharapkan dapat ditanamkan pada generasi muda dan dapat menjadi dasar dalam Pengembangan Kepemimpinan Pemuda di Indonesia sehingga dapat menggantikan nilai-nilai (liberalisme,individualisme dan kapitalisme) yang merupakan pengaruh dari Globalisasi saat ini.

In realizing national ideals contained in the preamble to UUD 1945, Indonesia requires a leader who has the ideology of the Nation in accordance with the Constitution and the inherited values that are mandated by the Founders of the Nation. Youth as Future Leaders Candidates should be prepared to make this happen. To get the values that can be used as the basis of the Youth Leadership Development, then performed an analysis of the July 1, 1945 Sukarno's speech on "Lahirnya Pancasila". These values are expected to be inculcated in young people and can be the basis of the Youth Leadership Development in Indonesia so it can replace the values (liberalism, individualism and capitalism) which is the effect of globalization today.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosmalita
"Tesis ini membahas tentan hubungan antara aspirasi karir terhadap proses pengembangan kepemimpinan pemuda dengan menjadikan objek penelitian pada empat Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), yaitu Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pusat, Youth Leadershp Center (YLC), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Depok, dan Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (IPRMI). Dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner ditemukan bahwa hubungan hubungan aspifasi karir dalam proses pengembangan kepemimpinan adalah signiiikan. Sehingga dalam menciptakan kepemimpinan yang terus berkesinambungan peneliti menyarankan agar penerapan aspirasi karir dapat diperhatikan oleh para pemimpin OKP.

This thesis discuss the relation of the career aspiration toward the process of the youth leadership development program by using four youth organizations as the research object, which are the national- board of the Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Youth Leadership Center (YLC), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) in Depok, and Jaringan Pemuda Remaja Masjid Indonesia (JPRMD. With quantitative approach and questionnaire method in gathering the data, it is concluded that the relation of the career aspiration toward the process of the youth leadership development program is significant. Therefore, in creating a sustainable leadership, the researcher suggests that the application of the career aspiration can be concerned by the leaders of the youth organizations."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T29427
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Misrakandi
"Fokus penelitian ini adalah Strategi Revitalisasi Gerakan Pramuka dalam Pengembangan Kepemirnpinan Pemuda terkait erat dengan program-program yang dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka. Penelitian ini menggunakan teori revitalisasi dari Gouilartn dan Kelly (1995) yang diarahkan untuk lebih mendekatkan program dengan linglcungan stakeholders dalam hal ini pemuda dan anggota pramuka melalui Pencapaian Fokus Pasar, Penciptaan Bisnis Baru, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi. Revitalisasi Gerakan Pramuka dalam Pengembangan Kepemimpinan Pemuda menjadi sebuah prioritas sehingga proses pembinaan dan pengembangan kepernimpinan pemuda menjadi lebih terarah dan tepat sasaran berlandaskan kcbutuhan dan harapan pemuda sebagai pemimpin saat ini dan masa depan.

The focus of this research is the Scout Movement Revitalization Strategy in the Youth Leadership Development is closely related to the programs implemented by the Scout Movement. This study uses the theory of revitalization Gouilartn and Kelly (1995) is directed to approach the program with more environmental stakeholders in this case the youth members and scouts through Achievement Focus Market, New Business Creation and Utilization of Information Technology. Revitalization Movement in the Scout Youth Leadership Development as a priority so that the process of guidance and leadership development of youth to become more effective and targeted on the needs and expectations of youth as leaders at this time and the future."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T29429
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Suryatwan
"Pemuda dituntut mempunyai kemampuan intelektual, emosional dan spiritual yang mumpuni dalam menghadapi perubahan zaman. Terjadinya kemerosotan karakter kepemimpinan di kalangan pemuda sebagai sumber daya manusia Indonesia menimbulkan masalah sosial-ekonomi, kriminal, dan pendidikan. Rumah Kepemimpinan adalah salah satu lembaga pengembangan sumber daya manusia melalui pembangunan karakter kepemimpinan pemuda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakter-karakter kepemimpinan yang terbentuk di Rumah Kepemimpinan dan penguatannya terhadap ketahanan nasional, mendeskripsikan model pembangunan karakter kepemimpinan pemuda di Rumah Kepemimpinan dan menganalisis gaya kepemimpinan pemuda di Rumah Kepemimpinan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian mix method dengan desain concurrent triangulation. Rumah kepemimpinan sebagai salah satu lembaga pembangunan karakter kepemimpinan pemuda dengan strategi example, experience, education, environment, evaluation dan pembiasaan. Kemampuan intrapersonal dan interpersonal, pengetahuan dan informasi kepemimpinan, religius, disiplin, ingin tahu, berpikir kritis dan kreatif merupakan karakter yang berpengaruh dalam kesuksesan peserta binaan. Proses pembentukan karakter dilakukan dengan menanamkan nilai ROOM-PK yang menciptakan karakter-karakter kepemimpinan yang menonjol pada peserta binaan untuk membentuk karakter Kepemimpinan Profetik Rumah Kepemimpinan dan kontribusinya dalam ketahanan nasional. Berdasarkan hasil penelitian gaya kepemimpinan yang dominan di Rumah Kepemimpinan adalah gaya kepemimpinan transformasional yang dianggap mencerminkan kepemimpinan profetik.

Youth are human resources in Indonesia. They require intellectual, emotional, and spiritual abilities for facing changing times. The youth leadership character decline has caused socio-economic, criminal, and educational problems. Youth issues have attracted the attention of the government or non-government institutions. Rumah Kepemimpinan (RK) is one of non-government human resource development institution. Wheres, RK focuses on the development of youth leadership character. The aims of this research are: First, to analyze leadership characters formed by Rumah Kepemimpinan and its strengthening on national resilience. Second, to describe the model of youth leadership character development in Rumah Kepemimpinan. Third, to analyze the youth leadership styles in Rumah Kepemimpinan. This research used mix method approach with a design concurrent triangulation. This research concluded that RK was implemented the model of youth leadership character development through example process, experience, education, environment, evaluation, and habituation. Respondents have chosen leadership characters such as intrapersonal and interpersonal skills, leadership knowledge and information, religiosity, disciplined, curiosity, critical, and creative thinking as characters that influence their daily lives. The character building process has been doing by instilling ROOM-PK's value, which creates prominent leadership character in the fostered participants to form the Rumah Kepemimpinan prophetic leadership character and its contribution to national resilience. At the end of this results, the dominant leadership style in Rumah Kepemimpinan becomes transformational leadership, and it's considered to reflect prophetic leadership."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah
"Tesis ini membahas tentang perumusan kompetensi kepemimpinan pemuda dan rancangan pelatihan kepemimpinan pemuda. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mengidentifikasi kunci yang diharapkan stakeholder pada kepemimpinan pemuda dengan menggunakan alat Glasgow Leadership Competencies Framework. Rancangan kepemimpinan pemuda dirumuskan menggunakan konsep pelatihan berbasis kompetansi yang bertujuan memenuhi kompetensi pemuda yang dihasilkan dari penelitian. Data dikumpulkan menggunakan instrumen wawancara dan instrumentasi.

This study examined the formulation of youth leadership competency and the design of youth leadership training. The approach involved qualitative research methods whereby the competencies identified and explored. Glasgow Leadership Competencies Framework used as the conceptual basis of analysis. Youth leadership training design reviewed as a Competency Based Training/CBT, the way ini which to mediate the youth competencies. Data are gathered using in depth interview and documentation instruments.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T31615
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatkhiyatul Jannah
"Penerapan nilai-nilai sekulerisme dan kepemimpinan demokrasi di dunia Islam mengalami dinamika yang beragam. Disatu sisi mampu menjadi suatu bentuk negara dan disisi lain mengalami kontradiksi dan mengakibatkan gagalnya sistem tersebut menjadi sebuah nilai kepemimpinan. Kasus ideal dalam dinamika penerapan nilai-nilai sekulerisme dalam kepemimpinan Negara di kawasan muslim adalah Turki dan Indonesia, karena keduanya merupakan negara muslim yang saat ini mampu bertahan dengan nilai-nilai sekulerisme dan tetap konsisten dengan ajaran Islam. Dalam perjalanan awal pembentukan negara kedua negara ini mengadopsi nilai-nilai sekulerisme dalam sistem kepemimpinan negara. Mustafa Kemal memperkenalkan gagasan Kemalisme sedangkan Sukarno memperkenalkan gagasan Marheinisme.
Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus, yaitu mengkaji secara mendalam suatu peristiwa atau fenomena tertentu yang menjadi kajian untuk mengkaji latar belakang, keadaan, dan interaksi yang terjadi. Studi kasus ini dilakukan pada suatu kesatuan sistem yang bisa berupa suatu program, kegiatan, peristiwa atau sekelompok infividu yang ada pada keadaan atau kondisi tertentu. Indonesia dan Turki Kendati bukan Negara Islam, namun penduduknya mayoritas beragama Islam. Saat ini Indonesia dan Turki merupakan negara yang paling aktif dalam pengembangan peradaban Islam di dunia dengan berbagai bukti capaian yang telah dilakukan saat ini, dari komunitas regional hingga komunitas Internasional. Indonesia dan Turki bukan Negara Islam namun mayoritas penduduknya beragama Islam yang menghargai agama Islam secara maksimal dan bisa menghargai semua keragaman yang dimiliki oleh masing-masing negaranya, ini tidak lain merupakan buah dari hasil strategi kepemimpinan yang telah diterapkan oleh Mustafa dan Sukarno.
Strategi kepemimpinan Mustafa dan Sukarno menunjukkan bahwa mereka berdua sebagai pemimpin telah menerapkan karakteristik dan peran yang harus dilaksanakan oleh seorang pemimpin strategis, yang meliputi banyak hal tentang syarat mutlak menjadi seorang pemimpin. Melihat konteks kepemimpinan Mustafa dan Sukarno bisa diketahui bahwa pembentukan negara Muslim dengan bentuk Republik cukup ideal diterapkan pada mayoritas masyarakat komunitas muslim.

The application of secularist values and democratic leadership in the Islamic world experienced diverse dynamics. On one hand it is capable of becoming a form of country, but on the other hand it experiences contradictions and causes the failure of the system to become a leadership value. An ideal case in the dynamics of the application of secularism values in the country leadership in Muslim countries is Turkey and Indonesia, because both are Muslim countries that are currently able to survive with the values of secularism and remain consistent with Islamic teachings. In its initial journey of forming the country, the two countries adopted the values of secularism in the countrys leadership system. Mustafa Kemal introduced the idea of Kemalism, while Sukarno introduced the idea of Marheinism.
Type of this research used the type of case study research, which examines in depth a particular event or phenomenon which is to study the background, circumstances, and interactions that occur. This case study was carried out on a unified system that can be a program, activity, event, or group of individuals that exist in certain circumstances or conditions. Although Indonesia and Turkey are not Islamic countries but the majority of the population is Muslim. Currently Indonesia and Turkey are the most active countries in the development of Islamic civilization in the world with various evidences of achievements that have been achieved at this time, from the regional community to the international community. Indonesia and Turkey are not Islamic countries, but the majority of the population is Muslims who value Islam to the fullest and can appreciate all the diversity possessed by their respective countries.
This is due to the result of the leadership strategies that have been implemented by Mustafa and Sukarno. Mustafa and Sukarnos leadership strategies show that both of them as leaders have implemented the characteristics and roles that must be carried out by a strategic leader, which includes many things about the absolute requirements of being a leader. Looking at the context of Mustafa and Sukarnos leadership, it can be seen that the formation of a Muslim country with a Republican form is quite ideal for the majority of the Muslim community."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Diana Dewi
"Program revitalisasi gerokan Pramuka yang telah digulirkan sejak 2006, belum mampu memberikan perubahan yang signifikan dalam gerakan Pramuka itu sendiri pada kenyataannya di lapangan. Hal ini dapat dilihat dari masih kurangnya minat para pemuda dan pellljar di Indonesia untuk aktif dalam kegiatan kepramukaan, walaupun secara tertulis jumlab anggota Pramuka adalah 16.374.299 orang. Fokus penelitian ini adalah posisi gerakan Pramuka di dalam benak stakeholders, dan strategi untuk mereposisi gerakan Pramuka sebagai wadah pengembangan kepemimpioan pemuda.
Berdasarka penelitian melalui pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori Kriteria Positioning dan Alasan Reposisi oleh Hermawan Kertajaya (2004), diperoleh kesimpulan bahwa stakeholders memposisikan Gerakan Pramuka hanya sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ataupun di perguruan tinggi dan mereka meni!ai tidak ada kepentiogan bagi mereka untuk berpartisipasi aktif didalamnya. Gerakan Pramuka perlu melakukan reposisi dengau strategi PNU3P (!. Pasar. Perluas target pasar sarnpai pra siaga, fokus pasar Penegak dan Pandega pada basis pembioaan di masyarakat, 2. Nilai. Tarnbabkau nilai-nilai modernisme, 3. Unggul. Tunjukkan keunggulan dengan membuat tagline, 4. Unik. Tunjukkan keunikan, 5. Ubah. Lakukan perubahan pada atribut dan buat positioning statement yang menarik6. Promosi. Lakukan promosi melalui keJja sama dengan berbagai pihak).

The scout revitalization program which has been done since 2006in realityhas not yet given a significant change for the scout movement itself. This fact can be seen from the declining of interest of the youth and students in Indonesia to actively take a part in the scout activities; yet, it is claimed that there are 16. 374.299 members of Indonesia scout The focus of this research is the position of scout in stakeholders' perspective, and the strategy to reposition the scout movement as a media of youth leadership development Based on the research conducted in qualitative approach by using Positioning Criteria and Reposition Reasons Theory by Hem1awan Kertajaya (2004).
It is concluded that the stakeholders position scout movement only as an extracurricular activity at school or university, and they think that there is no importance for them to be actively involved in it The scout movement needs to do a reposition by applying PNU3P strategy (I. Pasar- Market; Enlarge the market target up to pre- 'siaga'' focus on "penegak" and "pandega" in educational base within society; 2. Nilai -Value; add the modernism ·values; 3. Unggul- Strong, show the streng by making a tagline; 4. Unik - Unique, demonstrate the uniqueness; 5. Ubah - Change, make changes on the attributes and create an interesting positioning statement; 6. Promosi - Promotion. do promotion through cooperation with other stakeholders).
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33500
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Manujendro
"Skripsi ini ditulis untuk menjawab pertanyaan utama "tipe kepemimpinan apa yang secara universal dapat diterima dalam nilai-nilai budaya yang berbeda untuk diterapkan di perusahaan-perusahaan multinasional?? Bidang kebudayaan nasional akan dieksplorasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan "bagaimana nilai-nilai dari satu budaya berbeda dari budaya lain?? Lalu "dengan cara bagaimana nilai-nilai budaya didefinisikan?? Teori-teori kepemimpinan akan dibahas untuk menjawab pertanyaan "bagaimana jenis-jenis atau tipe-tipe kepemimpinan dideskripsikan atau dibedakan?" Dimensi umum dari nilai-nilai budaya akan terkait dengan tipe kepemimpinan untuk menemukan kepemimpinan universal yang bisa diterima secara universal dalam nilai-nilai budaya yang berbeda dan diterapkan dalam perusahaan-perusahaan multi- nasional.

This thesis is conducted to answer the main question of ?which type of leadership is universally acceptable in different cultural values in order to be applied in multi-national companies?? The field of national culture will be explored to answer the questions of ?how can the values of one culture be different from other cultures?? and ?in what way cultural values are defined?? The theories of leadership will be discussed to answer the question of ?what are the theories of leadership that characterize the types of leadership?? The common dimensions of cultural values will be related to the leadership type to find the universal leadership that can be universally acceptable in different cultural values and applied in multi-national companies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Abubakar Sidik Effendi
"Salah satu tindakan (treatment) bagi s;taf yang masih dapat diharapkan untuk memiliki kompetcnsi dan dapat beradaptasi terhadap perubahan perusahaan (organisasi) adalah program pelatihan yang tepat muncul suatu pertanyaan (masalah utama dalam tesis ini), yailu :"Sejauhmana tingkat efektivitas pendidikan dan pelatihan (diklat) dasar kepemimpinan yang dilaksanakan tersebut, bagi pengembangan kemampuan kepemimpinan pada suatu organisasi.
Pene1itian ini adalah untuk melakukan evaluasi terbadap pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) dasar kepemimpinan bagi Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang deselenggarakan oleh Dispora Kabupaten Bogor pada Tahun 2009. Adapan tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui "tingkat efektivitas" pendidikan dan pelatihan (diklat) dasar kepemimpinan untuk Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang diselenggarakan oleh Dispora Kabupaten Bogor ditinjau dari aspek; reaksi (reactiqn).
Guna mencapai tujuan pcnelitan ini akan digunakan pendekatan analisis tingkat efektivitas pelatihan", Unit analisis dalam penelitian ini adalah "individu" yaitu "individu-individu" (peaerta) yang pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) dasar kepemimpinan untuk OKP pada Tahun 2009 yang diselenggarakan oleh Dispora Kabupaten Bogor.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui, bahwa pendidikan dan pelatihan (diklat) kepemimpinan untuk Organisasi Kemasyarakatkan Pemuda (OKP) memiliki tingkat elektivitas yang tercatat tinggi ditinjau dari aspek reaksi (reaction) bagi peserta yang mengikuti pelatihan tersebut.

One of the action/treatment for participants which Wished has competency and could adapt to the organization's change is correct training program. A question appeared (main problem in this thesis), which is : "How far is the effectiveness level of leadership training which had implemented, for the development of staff ability at one organization?
This research is to make an evaluation to the implementation of leadership training from Youth and Sport Services Bogor Regency for Yooth Community Organization in Boger Regency. It so happens, the purpose of this researoh is: To find out leadership training "Effectiveness Leve111 observed from aspect participants Reaction.
In order to achieve the purpose of this research. The researcher will use training ?Effectiveness Level11 analysis approach. Analysis unit in this research is 11individual?. individuals (staff) whom ever joined (alunmus) leaderShip training on 2009 for Youth Community Organization.
Based on research?s result which had done, The researcher can find out that leadership training has 11 High11 effectiveness level, observed from reaction aspect for the staff/employee whom joined that training."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T21113
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1991
658.38 KEP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>