Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149981 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desy Budi Utami
"
Setiap jaman memiliki struktur pemaknaan yang dominan, begitu juga dengan majalah dalam merekam sejarah bangsa. Penelitian ini menunjukkan bagaimana majalah wanita online menampilkan dan merefleksikan citra kemandirian perempuan dengan berpijak pada model pencitraan Jean Baudrillard yang dimulai dari tahapan representasi, ideologi, simulasi dan simulacra. Analisa semiotika Roland Barthes digunakan dalam penelitian ini sebagai jembatan untuk memahami fase pertama dan kedua pencitraan Baudrillard.
Penelitian ini memberikan hasil pertama, perempuan mandiri digambarkan oleh FIMELA.com sebagai sosok yang tidak hanya mandiri secara finansial tapi juga seorang pemimpin yang agresif, pemberontak, yang juga technology savy.
Hasil penelitian kedua, teks yang tampil dalam FIMELA.com memiliki tingkatan fase pencitraan Baudrillard yang berbeda. Representasi hingga simulacra dapat terlihat dari teks visual dan teks tulisan. Sedangkan, efek hyperreality, sebuah kondisi di mana masyarakat sudah terjerat dalam citra yang tidak memiliki acuan apapun juga, terlihat dengan jelas dalam brand activation yang diciptakan oleh FIMELA.com. Pembaca yang berpartisipasi secara aktif dalam acara brand activation FIMELA.com sebagai telah tersihir mantra simulasi, padahal citra perempuan mandiri tidak mewakili realitas apa pun, melainkan adalah sebuah komoditas bentukan FIMELA.com sebagai media untuk memberikan isyarat kepada para pengiklan.
Hasil penelitian ketiga, melalui penelitian ini FIMELA.com membentuk citra kemandirian perempuan sebagai upaya FIMELA.com untuk membedakan diri atau menjadikan wacana woman empowerment sebagai ciri khasnya dibandingkan majalah lain. Legitimasi dan integrasi kelas sosial terlihat dalam pekerjaan yang kerap disoroti oleh redaksi FIMELA.com.

ABSTRACT
Every era has its dominant interpretation structure. The magazine, as one of the oldest medium, is also representing the history of nations in every era. With Jean Baudrillard’s simulations model and Roland Barthes’s semiotic as analytic tools, this study convey how the online women's magazine illustrate and reflected the image of independent woman. FIMELA.com, Indonesian online fashion and lifestyle magazine was the subject of this study.
Independent woman as represented on FIMELA.com is a figure who is not only financially independent, but also has a strong characters. Independent woman is the aggressive leader, with rebellious attitude, and a very technology savy person. Every text in FIMELA.com has a difference level of Baudrillard’s simulations model. The Baudrilllard’s simulations model is started from the representation, ideology, simulation and simulacra level. All of these level reflected on each visual text and written text in FIMELA.com. At the same time, as a result of simulation, hyperreality or a condition in which people are entangled in the image that has no reference, appears in FIMELA.com’s brand activation strategy. The reader whose actively participated in every FIMELA.com’s activation plan was enchanted by simulation’s incantation, that is the image of independent woman. In fact, the image of independent woman is not representing any reality, however, it is a form of commodity that media creates to engage the potential advertiser. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Wisnu Nugroho
"ABSTRAK
Berjaraknya kerja mesin politik dengan rakyat memunculkan realitas baru yaitu mesin informasi melalui berita, iklan, survei, dan konsultan politik dengan tumpuan citra dan media massa. Dalam pencitraan, empat tahap berupa representasi, manipulasi, simulasi, hingga hiperrealitas digunakan di mana penanda (signifier) menggantikan petanda (signified). Dalam kondisi kepercayaan publik tinggi, upaya pencitraan lebih mudah berterima. Namun, ketika terjadi defisit kepercayaan, citra yang dibangun justru meruntuhkan. Citra yang dibangun dan terbukti manipulatif ketika hadir makna baru (konotasi kedua) justru meruntuhkan. Penelitian dengan teori Baudrillard ini hendak membongkar pencitraan Partai Demokrat di Pemilu 2009 dan 2014. Perkembangan media baru memampukan pembongkaran ini, bahkan oleh individu.

ABSTRAK
The distance between political machine with people led to a new reality: information machine through news, advertising, surveys, and political consultant with the foundation of image and media. Representation, manipulation, simulation, until hyperreality is used to make signifier replaces signified. Under conditions of high public trust, effort of imaging can be easier. However, when there is a deficit of trust, it is undermining the image is built. The image is constructed and proved to be manipulative when present new meanings (connotations) it is undermining. With Baudrillard's theory of hyperreality, this research focus on Democrats in the 2009 elections and 2014. Development of new media enable the demolition, even by individuals."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Titis Sukowati
"ABSTRACT
Serial drama Korea menjadi salah satu bentuk budaya populer yang disukai oleh masyarakat. Studi-studi sebelumnya telah membahas mengenai terpaan media massa pada tayangan serial drama Korea, hiperrealitas pada film dan drama serta dampak hiperrealitas di film dan drama pada penonton. Namun studi-studi tersebut seakan menganggap bahwa setiap penonton memiliki dampak terpaan yang sama terhadap serial drama Korea. Argumentasi dalam penelitian ini bahwa penonton bukan aktor yang pasif maka perkembangan serial drama Korea tidak memberikan dampak hiperrealitas yang sama pada semua penontonnya. Hal itu dikarenakan penonton mendapat terpaan film maupun serial TV yang begitu banyak, sehingga mereka sudah memiliki preferensi tersendiri terhadap suatu tayangan. Penelitian ini mengambil kasus serial drama Korea dengan genre romantis, drama dan komedi dengan menggunakan metode kualitatif, mengumpulkan data dari wawancara mendalam serta pengumpulan studi-studi literatur sejenis. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan, pertama serial drama Korea menawarkan cerita-cerita yang identik dengan nuansa romantisme, kedua setiap penonton memiliki pemahaman dan penerimaan yang berbeda pada serial drama Korea. Hal itu yang memunculkan adanya perbedaan dampak hiperrealitas serial drama Korea pada penonton. Ada beberapa penonton membentuk nilai atau pandangan baru terutama mengenai percintaan, pasangan, pertemanan dan keluarga serta ada pula penonton yang hanya sekedar menonton tanpa mempengaruhi kehidupannya.

ABSTRACT
Korean drama series became one of the popular forms of culture favored by the public. Previous studies have discussed the exposure of mass media to Korean drama series, hyperreality in films and drama and the impact of hyperreality on film and drama to the audience. However, these studies seem to assume that every audience has the same impact of exposure to Korean drama series. The argument in this study that the audience is not a passive actor then the development of Korean drama series did not give the same effect of hyperreality on all audience. That 39 s because the audience gets a lot of movies and TV series, so they already have their own preference for an impression. This study takes the case of Korean drama series with the romantic genre, drama and comedy using qualitative methods, collecting data from in depth interviews and collecting similar literature studies. Based on the results of the study found, the first Korean drama series offers stories that are identical to the nuances of romance, secondly each audiences has a different understanding and acceptance of Korean drama series. This led to differences in the impact of hyperreality Korean drama series on the audiences. There are some audiences forming new values or views, especially on romance, couples, friends, and family, and there are also audiences who just watch without affecting their life."
Lengkap +
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Mahartini
"Kasus Bank Century menjadi pemberitaan di hampir seluruh media massa di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa media memiliki perhatian yang tinggi terhadap kasus Bank Century.
Penulis mengajukan satu pertanyaan besar, yaitu bagaimana representasi humanisme transendental media dalam penyelesaian konflik. Secara metodologi penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan menggunakan analisis framing.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan Kompas berusaha netral dan balance serta konstruktif dalam pandangannya terhadap kasus Bank Century. Hal ini dapat terlihat dari penulisan tajuk rencana Kompas dalam kasus Bank Century bahwa Kompas mengungkapkan fakta secara lengkap dan damai lewat kekuatan kata-kata yang mampu memberikan penerangan dan pencerahan serta memetakan konflik untuk memunculkan solusi, bukan hanya terfokus pada arena konflik. Dengan menggunakan perangkat metode analisis framing Robert N. Entman, hal ini dapat terlihat pada elemen Make Moral Judgement dan Treatement Recommendation yang menunjukkan bahwa media massa mempunyai peran yang penting dalam mengawasi pemerintah dalam penyelesaian kasus Bank Century ini."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5409
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yehezkiel Jefferson
"Skripsi ini membahas mengenai praktik Media Relations yang dilakukan oleh publik figur. Subjek dari penelitian ini adalah Olivia Jensen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam dengan beberapa narasumber yang terkait dengan topik ini. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kegiatan Media Relations Olivia Jensen dilaksanakan oleh manajer dari publik figur tersebut. Akan tetapi di sisi lain, selebritis juga menjalin hubungan dengan media melalui pendekatan personal. Menurut para pelaku dunia hiburan seperti publik figur, wartawan, dan publisis, hubungan baik dengan media memiliki pengaruh signifikan dalam membentuk citra selebritis di mata masyarakat.

The focus of this study is to discuss media relations practices for public figure. Subject of this study is Olivia Jensen. Data are collected through in-depth interview with several informants. The result of this study shows that media relation activities of her mostly executed by her manager, but she still communicates with media through personal approach. Based on the point of view from the prople who relates with celebrity`s career, such as public figure, press, and publicist, good relationship with media gives significant effect in building celebrity`s image in the society."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S58310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanda Garini
"Perkembangan jaman yang diiringi dengan pesatnya teknologi membuat media sosial dijadikan sebuah tren. Muncullah media baru seperti jejaring sosial yang setiap saat penggunanya bertambah. Salah satu new media yang saat ini memiliki banyak pengikutnya adalah Twitter. Adapun, peraturan yang belum jelas dalam menggunakan media baru membuat segala macam topik dapat dibahas secara gamblang, khususnya dalam penelitian ini adalah topik seksual atau keintiman.
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pemaknaan perempuan terhadap simbol-simbol seksual pada media sosial (akun Twitter @soalDEWASA). Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah kritis dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa pemaknaan yang berbeda-beda sangat terkait dengan proses pembentukkan konsep diri masing-masing informan.

Nowadays, a social media becomes a trend because of its growth that goes along with rapid technological inventions. Social media pops out as a new media which the users always increase. One of the new media that has a lot of followers is Twitter. Yet, unclear regulations about new media?s using affects an utterly freedom for every users to express any topics, in this case is sexual or intimate topic.
The aim of this research is to examine the women receptions toward the sexual symbols in social media (Twitter account @soalDEWASA). Critical paradigm and qualitative approach are used in this research. The result has found the informants have different receptions related to the development process of self concept.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Sattwika Duhita
"[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hiperrealitas gender yang digaungkan melalui YouTube terhadap fans perempuan JKT48, secara khusus menilik pada konstruksi industri budaya jepang terhadap budaya dan gambaran perempuan di Indonesia melalui JKT 48. Melalui penelitian ini akan diperoleh pemahaman hiperealitas gender yang terbentuk dan menjadikan JKT48 sebagai sebuah system simulacrum bagi para fans perempuannya. Paradigm yang digunakan adalah critical constructionism dan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa para fans perempuan JKT48 terjebak dalam ilusi realita perempuan ideal dan menjadikan JKT48 sebagai standard perempuan yang ideal bagi dirinya.

This research aims to know the gender hyperreality echoed through YouTube towards female JKT48 fans. By seeing the Japanese culture industry towards cultural value and depiction of Indonesian women through JKT48, this research seeks to understand how gender hyperreality is formed and using JKT48 as simulacrum system to their female fans. The paradigm used in this research is critical constructionism, using qualitative approach with descriptive design. The result of the research shows that female JKT48 fans are ensnared in ideal women illusion and making JKT48 as ideal woman they have to be.;This research aims to know the gender hyperreality echoed through YouTube towards female JKT48 fans. By seeing the Japanese culture industry towards cultural value and depiction of Indonesian women through JKT48, this research seeks to understand how gender hyperreality is formed and using JKT48 as simulacrum system to their female fans. The paradigm used in this research is critical constructionism, using qualitative approach with descriptive design. The result of the research shows that female JKT48 fans are ensnared in ideal women illusion and making JKT48 as ideal woman they have to be., This research aims to know the gender hyperreality echoed through YouTube towards female JKT48 fans. By seeing the Japanese culture industry towards cultural value and depiction of Indonesian women through JKT48, this research seeks to understand how gender hyperreality is formed and using JKT48 as simulacrum system to their female fans. The paradigm used in this research is critical constructionism, using qualitative approach with descriptive design. The result of the research shows that female JKT48 fans are ensnared in ideal women illusion and making JKT48 as ideal woman they have to be.]"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destya Galuh Ramadhani
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas tentang bagaimana media daring (dalam jaringan) menggunakan logika viral dan bersifat latah dalam memproduksi konten berita kejahatan (perspektif kriminologi konstitutif) sebagai usaha untuk meningkatkan traffic. Logika viral mengacu pada cara media memanfaatkan apa yang sekiranya sedang ramai dibicarakan warganet sebagai pasar mereka dengan cepat, mudah, dan massal. Melalui penelitian kualitatif dengan analisis isi deskriptif, peneliti berusaha menjelaskan bagaimana media daring memanfaatkan postingan yang sebelumnya telah viral di media sosial untuk dijadikan konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pergeseran fungsi dan nilai media yang dilihat melalui cara pandang Newsmaking Criminology. Media tidak lagi menjadi gatekeeper, melainkan hanya menjadi cermin dengan menaikkan berita yang memang sudah menjadi perhatian publik. Konten media daring yang menggunakan logika viral dan kelatahan merupakan sebuah bentuk koproduksi wacana dalam produk kultural masyarakat (media sosial) dari adanya suatu konstruksi sosial yang membenarkan akan suatu peristiwa.

ABSTRACT
This study discusses about how online media uses viral logic and imitative behavior in producing crime news content (constitutive criminology perspective) in an effort to increase traffic. Viral logic refers to the way media use what discussed by netizen as their market quickly, easily, and massively. This study assesses based on qualitative content analysis to explain how online media uses posts that had previously been viral on social media to be used as content. Results show that there is an alteration in the function and value of media seen through the perspective of Newsmaking Criminology. Media is no longer a gatekeeper, but only becomes a mirror by raising news that has become public attention. Online media content that contains viral logic and echolalia is a form of production of discourse in peoples cultural products (social media) from the existence of a social construction that justifies an event."
Lengkap +
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romina Rosdianawati Sukma
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui preferensi media yang digunakan oleh mahasiswa kelompok milenial dalam mengakses berita serta faktor yang mempengaruhi pemilihan media tersebut. Generasi milenial merujuk pada individu yang lahir bersamaan dengan munculnya perkembangan teknologi digital. Teknologi digital kini telah mengubah proses produksi dan distribusi berita dari masa lalu. Teknologi digital juga telah mempengaruhi pilihan jenis media yang digunakan oleh millennial dalam mengakses berita. Untuk mengetahui preferensi media yang digunakan millennial, data untuk studi ini diambil melalui studi kuantitatif menggunakan metode survei online kepada 164 mahasiswa berusia 18 sampai 38 tahun yang telah mengakses berita dalam seminggu terakhir. Kami menemukan bahwa penggunaan media digital sebagai sumber berita sangat dominan pada milenial. Preferensi media tersebut didorong oleh faktor konten berita yang disajikan, kecepatan informasi yang didapatkan, biaya, aksesibilitas, dan tampilan berita.

ABSTRACT
This study was conducted to discover media preference used among university students particularly millennials in accessing news, and examine factors contributing to the choice of media preference. Millennial generation refers to individuals who were born along with the development of technology. Digital technology has transformed the process of news production and distribution from the past decades. It has also influenced the choice of media preference used by millennials in accessing news. To find out millennials rsquo; media preferences in accessing news, the data was collected through quantitative study using online survey method distributed to 164 students aged 18 to 38 who have accessed the news in the past week. We found that the use of digital media as a news source is very dominant among millennials. Choice of media preferences is driven by various factors including the news content presented, the speed of information, cost, accessibility, and news display."
Lengkap +
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Heldy Fadillah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan bagaimana framing yang dilakukan oleh BBC, The Guardian, dan Sputnik terhadap klub sepakbola asal Rusia, yaitu Anzhi Makhachkala pada periode 2011-2013. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis konten dipadukan dengan konsep framing Robert Entman. Kemudian, penelitian ini melakukan pengidentifikasian bentuk frame menggunakan pendekatan deduktif berdasarkan lima bentuk frame yang didefinisikan oleh Holli Semetko dan Patti M. Valkenburg. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketiga media aktif dalam menggunakan kelima bentuk frame dan membentuk citra positif untuk Anzhi Makhachkala pada periode 2011-2013.
This paper aimed to reveal how framing used by BBC, The Guardian, and Sputnik to Russian football club Anzhi Makhachkala within period 2011-2013. This paper uses content analysis with accordance to Robert Entman`s framing concept. Then, this paper do an identification of certain frames is gained through using a deductive approach that uses  five pre-defined frames by Holli Semetko dan Patti M. Valkenburg. This paper concluded that all three medias actives using the five pre-defined frames and forming a positive image to Anzhi Makhachkala within period 2011-2013"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>