Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 235877 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Rana Amir
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas nilai Tina Ngata yang berarti perempuan kampung yang hidup di komunitas masyarakat hukum adat Kulawi di Kab. Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi perspektif feminis. Proses pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan, wawancara serta diskusi terfokus. Partisipan penelitian adalah perempuan sebagai Tina Ngata, ketua adat, tokoh agama, tokoh pemuda, organisasi non pemerintah dan komunitas secara umum. Dengan ekofeminis dan radikal kultural sebagai alat analisis, saya melakukan telaah pada tataran konsep filosofis dan simbolis nilai Tina Ngata, praktik-praktiknya di lapangan, termasuk pada bagaimana proses seorang perempuan menghantarkan diri menjadi Tina Ngata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Tina Ngata pada ruang filosofis dan simbolis berakar dalam pada penghormatan terhadap kebertubuhan perempuan. Komunitas Kulawi mengkonstruksi pemikiran mereka atas tubuh perempuan yang dapat melahirkan generasi baru sebagai penerus silsilah keluarga. Atas dasar inipulah, mandat menjaga alam (Katuwua) dan hubungan keserasian dengan manusia (Hintuwu) ditautkan. Sementara pada tataran praktik di lapangan, ditemukan bahwa seorang perempuan dapat menjadi Tina Ngata tidak semata-mata karena kemampuanya bereproduksi. Namun syarat utamanya adalah kepemimpinan, kebijaksanaan, sensitivitas, talenta dan kharisma perempuan. Selama ini belum terjadi dialog di antara kedua ruang tersebut. Komunitas menempatkan kemampuan biologis perempuan pada tataran filosofis. Perempuan Tina Ngata menggunakan pranata nilai adat mereka untuk pengembangan kemampuan sosial dalam mewujudkan etika kepedulian untuk kelestarian alam agar mereka dapat survive dan keseimbangan ontologis terjadi.

ABSTRACT
This research discusses the value of Tina Ngata or literally means the women of village who live in one of the indigenous communities in the Central Sulawesi Province namely Kulawi which is located in the Sigi District Central Sulawesi Province The research was conducted using qualitative methods with feminist ethnographic perspective approach The process of data collection was done by direct observation interviews and focus group discussions Resource persons rsquo of the study were the Tina Ngata whom were the women that act as traditional leaders religious leaders youth leaders non governmental organizations and the community in general By using eco feminist and cultural radical rsquo s theories as an analytical tool I studied the philosophical concepts and the symbolic level of the value of Tina Ngata as well its real practices in the field In addition I also studied the process of how a woman struggles for being a Tina Ngata in their village The results showed that the value of Tina Ngata on the philosophical and symbolic level was established from the reverence of women rsquo s body or kebertubuhan perempuan Kulawi communities have constructed their thought that lead to high esteem of the women as human being who can give birth to a new generation that will become successor to and keep on the family lineage Based on that thought women are mandated to preserve nature Katuwua where they are responsible to link the nature and human being in such compatible and balanced relationship Hintuwu However as found the field a woman can be a Tina Ngata was not solely because of her ability to reproduce yet the main requirements are inter alia her leadership prudence sensibility talent charisma etc Both the philosophical and symbolic level and the real practices in the field somehow are in a gap and there is no extensive discourse about them Thus the community in general still put woman s biological ability in the philosophical and symbolic level while Tina Ngata themselves use adat institutions to develop their social skills in preserve environment so that they can survive and ontologis balancing is come Keywords Philosophical and symbolic space practice value kebertubuhan women Katuwua Hintuwu value leadership prudence sensibility talent charisma talent an ethic of care "
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: P3DI Setjen DPR RI, 2012
361.959 8 MAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Caesarianti
"Penelitian ini membahas tentang gambaran peran relawan dalam pemberian pendidikan keterampilan di Panti Asuhan Rumah Piatu Muslimin dan faktor-faktor pendukung serta penghambat yang mempengaruhi perannya tersebut, yang dibahas dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Relawan merupakan salah satu sumber daya yang memiliki peranan penting dalam berjalannya sebuah organisasi, termasuk organisasi pelayanan berbasis agama atau FBO. Penerima manfaat dari FBO yang menjadi objek penelitian ini adalah anak yang berasal dari keluarga kurang mampu atau mengalami disfungsi keluarga, dan salah satu bentuk pelayanan sosial yang diberikan dalam upaya memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan sosial anak tersebut adalah melalui pemberian pendidikan keterampilan. Dalam lembaga non-profit yang bergerak dalam bidang kemanusiaan, relawan menjadi salah satu sumber daya yang dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuan dan menjalankan pelayanan sosial tersebut. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni 2022 hingga Agustus 2022 dengan menggunakan metode wawancara mendalam pada 9 informan, yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan keterampilan yang diberikan kepada anak asuh terdiri dari tiga jenis keterampilan, yaitu menari, menyanyi, dan memasak. Adapun peran relawan dalam pemberian pendidikan keterampilan tersebut diantaranya adalah sebagai pelatih dan pendamping untuk setiap jenis keterampilan secara reguler, serta terlibat untuk membantu terlaksananya acara keterampilan non-reguler. Peran relawan dalam membantu terlaksananya acara keterampilan non-reguler dapat terlihat dalam setiap tahapan, yaitu mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, hingga tahap evaluasi. Adapun faktor pendukung bagi relawan dalam menjalankan peran tersebut diantaranya adalah fasilitas penunjang yang memadai, adanya insentif berupa biaya transportasi, rasa kekeluargaan, komunikasi yang berjalan baik, dan kepercayaan lembaga. Namun ditemukan pula beberapa faktor penghambat yang menjadi tantangan bagi relawan, yaitu kesibukan lain yang dimiliki relawan, durasi waktu yang terbatas, kurangnya motivasi anak asuh untuk mengikuti pendidikan keterampilan, dan rasa bosan anak asuh terhadap rutinitas yang ada. Jadi, dari penelitian ini diketahui bahwa relawan memiliki berbagai peran dalam proses pemberian pendidikan keterampilan bagi para penerima manfaat, sekaligus membantu lembaga dalam mencapai tujuan pelayanan. Hasil penelitian ini diharapkan berkontribusi bagi program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, berupa pengayaan mata kuliah Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan.

This study discusses the role of volunteers in providing skills education at the Orphanage of the Muslim Orphanage and the supporting and inhibiting factors that influence this role, which is discussed in the Social Welfare Science discipline. Volunteers are a resource that has an essential role in running an organization, including faith-based organizations or FBOs. The beneficiaries of FBO who are the object of this research are children from underprivileged families or who experience family dysfunction. One form of social service provided to fulfill and improve the social welfare of these children is through the provision of skills education. In non-profit organizations working in the humanitarian field, volunteers are one of the resources that can help organizations achieve their goals and carry out these social services. The research was conducted using a qualitative approach with a descriptive type. Data were collected from June 2022 to August 2022 using the in-depth interview method with nine informants, who were selected using a purposive sampling technique. The results showed that the skills education given to foster children consisted of three skills: dancing, singing, and cooking. The role of volunteers in providing skills education includes being regular trainers and assistants for each type of skill, as well as helping carry out non-regular skills events. Volunteers’ role in helping implement non-regular skills events can be seen in every stage, starting from the planning stage, the implementation stage, to the evaluation stage. The supporting factors for volunteers in carrying out this role include adequate supporting facilities, incentives for transportation costs, a sense of kinship, good communication, and institutional trust. However, several inhibiting factors became a challenge for volunteers, namely other activities that volunteers had, limited time duration, lack of motivation for foster children to take part in skills education, and foster children's boredom with the existing routine. So, from this research, it is known that volunteers have various roles in providing skills education to beneficiaries, as well as assisting institutions in achieving service goals. The results of this research are expected to contribute to the Social Welfare Science Program in the form of enrichment in the Management of Human Service Organizations course."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aruma Keicha Chandritia
"Badan Konservasi Australia dianjurkan untuk menetapkan tujuan yang ingin dicapai para relawan dengan cara memberikan penghargaan non-moneter dan pengakuan kepada relawan ketika mereka telah mencapai tujuan organisasi tersebut. Laporan berikut ini didasarkan pada studi kasus Proyek Konservasi Relawan di Australia. Laporan ini bertujuan untuk meningkatkan divisi manajemen di Proyek Konservasi Relawan untuk memotivasi relawan mereka berdasarkan pada teori-teori Oraganisation Behavior. Saya memulai menuis laporan ini dengan menjabarkan kekuatan dan kelemahan organisasi yang teridentifikasi, kemudian masalah yang muncul dihubungkan dengan beberapa teori penting yang berkaitan kemudian hasil dari analisa tersebut dapat ditarik kesimpulan dan rekomendasi.

The Conservation Volunteer Australia is recommended to set attainable goals for the volunteers, give non-monetary reward and recognition to the volunteers when they have achieved organisation?s goals. The following report is based on a case study of The Conservation Volunteer project in Australia. This report has purpose to enhance management division in The Conservation Volunteer project to motivate their volunteers based on the Organisational Behaviour?s theories. I commenced by identified strengths and weaknesses of the organisation, then linked the problem arises some essential theories and followed by conclusion and recommendation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Maulana Syarif
"Beragam survei menyatakan Indonesia merupakan negara paling dermawan, seperti survei dari CAF (2021) dan Gallup (2018) yang selalu menjadikan prestasi tersendiri bagi banyak orang di Indonesia. Data yang ditampilkan berupa kumpulan angka dengan beberapa unsur-unsur yang menunjang dalam pencapaian hasil peringkat, di antaranya jumlah donasi, jumlah relawan, dan jumlah aksi membantu orang yang tidak dikenal atau asing. Etnografi relawan komunitas Turun Tangan ini memberikan temuan lapangan beserta penjelasan secara emik atas kegiatan kerelawanan yang telah dimulai sejak 2013 dengan anggota yang tersebar di Indonesia. Etnografi ini menjelaskan dinamika dan kompleksitas atas keragaman motif, aktor, imajinasi sosial, arena, waktu di dalam aktivitas kedermawanan dan kerelawanan dengan analogi permainan untuk melihat empati, eksistensi, dan kontestasi yang berlangsung. Metode pengumpulan data menggunakan etnografi dengan terlibat aktif dalam aktivitas komunitas, melakukan observasi dan wawancara, serta data sekunder.

Various surveys state that Indonesia is the most generous country, such as surveys from CAF (2021) and Gallup (2018) which always make it a special achievement for many people in Indonesia. The data displayed is a collection of numbers with several elements that support the achievement of ranking results, including the number of donations, the number of volunteers, and the number of actions to help people who are unknown or foreign. This ethnography of the volunteer community of Turun Tangan provides field findings along with an emic explanation of the volunteer activities that have been initiated since 2013 with members spread across Indonesia. This ethnography explains the dynamics and complexity of the diversity of motives, actors, social imagination, time, and arenas in philanthropy and volunteerism activities with the analogy of a game to see empathy, existence, and contestation. Methods of data collection using ethnography by being actively involved in community activities, conducting observations and interviews, as well as secondary data."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manggala Putra
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai Kebijakan Perlindungan Sosial yang diimplementasikan dengan menggunakan Pendekatan Pengembangan Kelembagaan pada program PEMP.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Informan yang digunakan terdiri dari elit birokrat, Unit Simpan Pinjam Koperasi Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir Mikro Mitra Mina (LEPP-M3) Swamitra Mina Pantura Jaya, dan masyarakat pesisir dengan menggunakan kombinasi teknik sampel purposif dan snowball.
Hasil penelitian ini berupa gambaran implementasi kebijakan perlindungan sosial dengan pengembangan kelembagaan pada program PEMP dan faktor pendukung dan penghambatnya serta kebermanfaatannya bagi kehidupan masyarakat pesisir di Kelurahan Kalibaru, Jakarta Utara.

ABSTRACT
The thesis describe about Social Protection Policy that has been implemented by Institutional Development Approach in the PEMP Programme. This research used qualitative approach with descriptive type of research. The informan which had been used in this research such as, bureaucracy elite, The Institution of Economic Coastal Development Mikro Mitra Mina (LEPP-M3) Swamitra Mina Pantura Jaya Cooperation, and coastal community using combination of purposive sampling technic and snowball technic. The result of this research
is about the implementation of social protection policy by institutional development view of PEMP programme that know many strengths and weaknesses factors also implication for coastal community's live at Kalibaru, North Jakarta.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S7734
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggoro Yudo Mahendro
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai perkumpulan sosial dalam kaitannya
dengan negara. Dengan pendekatan keterlekatan (emededdness), kedua
elemen tersebut dilihat memiliki hubungan resiprokal dan tidak bisa dipisahkan.
Dalam konteks itu, perkumpulan sosial memiliki modal sosial dalam tiga bentuk;
ikatan (bonding), hubungan (bridging), dan pengkait (linking). Ketiga entitas
tersebut berkembang sesuai dengan latar belakang sejarah masyarakatnya,
sehingga di dalam setiap masyarakat akan ditemuan proporsi modal sosial yang
berbeda.
Dengan menggunakan penekatan kualitatif, pengambilan data didapatkan
melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Mengambil tempat di
Anambas, dikerenakan wilayah ini baru saja memiliki pemerintahan lokal baru
dengan beberapa karakteristik khas. Karakteristik khas tersebut antara lain; (1)
berada di perbatasan Indonesia, (2) wilayahnya kepulauan, (3) pemerintah lokal
memiliki APBD yang besar.
Ditengah upaya demokratisasi, pemerintah baik dalam tingkat nasional
maupun lokal berupaya untuk menciptakan masyarakat yang aktif, yang
termanifestasi dalam berbagai perkumpulan sosial. Desa Rintis memperlihatkan
bagaimana peran aktif pemerintah lokal, mampu memicu bermunculannya
perkumpulan sosial di tingkat desa. Hal ini dipahami karena pemerintah lokal
memiliki kekuatan struktural lewat regulasi yang dimilikinya untuk mempengaruhi
masyarakat. Selain itu pemerintah lokal juga menyediakan modal ekonomi
sekaligus modal kultural yang disertakan didalam proses relasional antara
negara dengan perkumpulan sosial. Kondisi ini menyebabkan, adanya inisiatif
dari beberapa anggota masyarakat untuk membentuk serta terlibat dalam
aktifitas perkumpulan sosial.
Ditinjau dari konsep modal sosial, perkumpulan sosial di Desa Rintis
memiliki modal sosial yang tidak seimbang antara bonding, bridging, dan linking.
Perkumpulan sosial kuat pada sisi linking, namun lemah pada sisi bonding dan
bridging. Oleh karenanya, perkumpulan sosial di Desa Rintis eksitensinya hanya
menggantung ke atas (negara). Dikatakan menggantung karena adanya upaya
aktif dari para pemimpin perkumpulan sosial yang ada untuk mengakaitkan diri
dengan negara. Kondisi ini merupakan umpan balik dari pola top-down yang
dikembangkan sebelumnya oleh negara.

ABSTRACT
This study discusses the social community in relation to the state. By
using approach embededdness, these two elements have seen a reciprocal
relationship and cannot be separated. In that context, social association has
social capital in Three forms: bonding, bridging, and linking. The Third entities are
developed in accordance with the historical background of the people, so that in
every society will be found the different proportion social capital.
By using qualitative approach, data collection obtained through interviews,
observation and document study. Took place in Anambas, because this region
has just had a new local government with some distinctive characteristics. Typical
characteristics include: (1) located on the border of Indonesia, (2) Island territory,
(3) the local government has a huge budget.
In the democratization efforts, the government both in the national and
local level strive to create an active community, which is manifested in a variety
of social associations. Desa Rintis shows how the active role of local
government, capable of triggering the emergence of social associations at the
village level. This is understandable because the local government has the
structural strength through its regulations to influence society.
Besides, local governments also provide cultural capitalas well as
Economic capital that is included in the relasional process between the state and
social associations. This condition causes, the initiative of some members of the
Community to form associations and engage in social activities.
Judging from the concept of social capital, social associations in the Desa
Rintis have social capital that is not balanced between bonding, bridging, and
linking. Strong social associations on the linking side and weak the bonding and
bridging side. Therefore, the existence of social associations in the village Rintis
just hang up (to the state). Said to hang because of the active efforts from the
leaders of the social associations to involve themselves with the state. This
condition is the feedback from the top-down pattern that developed earlier by the
state."
2013
T35711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didim Abdul Adzim
"Tesis ini membahas hubungan antara peran pekerja sosial dengan minat klien dalam mengikuti program pelayanan dan rehabilitasi sosial di Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif. Teknik analisis data penelitian menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat adalah analisis terhadap satu variabel yang dibuat dalam jenis distribusi frekuensi/tabel. Sedangkan analisis bivariat menggunakan analisis korelasi Kendal Tau (τ). Dari hasil penelitian diperoleh tidak ada hubungan positif dan signifikan antara peran pekerja sosial dengan minat klien dalam mengikuti program pelayanan dan rehabilitasi sosial dari penilaian masing-masing ke-59 responden dengan tingkat kekeliruan 1%.

This thesis explores the relationship between the role of the social worker with client interest in participating in social services and rehabilitation programs at Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya, Pasar Rebo, East Jakarta. This study is a quantitative descriptive design. Mechanical analysis of research data using univariate and bivariate analysis. Univariate analysis is an analysis of the variables that are made in the frequency distribution types/tables. While the bivariate analysis using correlation analysis Kendal Tau (τ). The results were obtained no positive and significant relationship between the role of a social worker with an interest in participating in client service programs and social rehabilitation of the assessment of each 59th respondent with 1% error rate."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T38636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunit Agus Tri Cahyono
Yogyakarta: Departemen Sosial RI, 2003
361 SUN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>