Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26833 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wegig Ardianto
"ABSTRAK
Pemanfaatan gas bumi untuk pemenuhan kebutuhan pasar domestik dalam negeri dalam hal ini flare gas untuk memaksimalkan sumber energi nasional, peningkatan penyediaan LPG Nasional, dan peningkatan kualitas lingkungan hidup daerah setempat. Pemanfaatan flare gas saat ini sudah dilaksanakan dengan telah beroperasinya Kilang LPG di Bekasi, provinsi Jawa Barat dengan kapasitas produksi 150 ton/hari. Kilang LPG menghasilkan produk berupa LPG,condensate, dan lean gas. Berdasarkan data produksi rata-rata tahun 2009, diperoleh produksi rata-rata per hari adalah 89,47ton/hari. Dari data dan kapasitas produksi kilang LPG itu sendiri, maka perlu dikaji dan dievaluasi efektivitas produksi kilang LPG tersebut. Dalam penelitian ini digunakan pemodelan dengan software simulator berdasarkan variabel-variabel yang ada.
Hasil analisa dan perhitungan menunjukan bahwa cryogenic unit system pada kilang LPG belum efisien sesuai dengan desain basis. Pada simulasi dengan komposisi dan feed gas data existing pertanggal 3 Agustus 2009, diperoleh hasil produksi LPG sebesar 119,70ton/hari. Dengan merubah temperature E-202 (T out) sesuai dengan data existing pertanggal 3 Agustus 2009 yaitu sebesar 2.91 Deg.F, maka diperoleh hasil produksi LPG dari simulasi sebesar 104.7 ton/hari dengan heat duty sebesar 3.21 MMBTU/hr. Efektivitas produksi LPG pada tahun 2009 belum tercapai. Perbandingan prosentase recovery LPG dari data di simulasi (sebesar 81.17%) dengan prosentase recovery LPG dari data existing (sebesar 71.59%), maka diperoleh deviasi sebesar 11.80%. Untuk meningkatkan efektivitas produksi pada kilang LPG adalah dengan meningkatkan efisiensi pada cryogenic unit.

ABSTRACT
Utilization of natural gas to meet domestic needs of the domestic market in the flare gas to maximize energy sources nationwide, the National LPG supply enhancement, and improving the quality of the local environment.Utilization of flare gas is now implemented by the operation of Refinery LPG in Bekasi, West Java province with a production capacity of 150 tons / day. LPG plant produces products such as LPG, condensate, and lean gas. Based on the average production data in 2009, obtained an average production per day was 89.47 tons / day. Of data and refinery LPG production capacity itself, it needs to be studied and evaluated the effectiveness of the production of the LPG plant. This study used modeling with software simulator based on existing variables.
Analysis and calculation results show that the cryogenic unit at the refinery LPG system has not been efficient in accordance with the design base. In the simulation with feed gas composition and the existing data on August 3, 2009, LPG production results obtained by 119.70 tons / day. By changing the temperature of E-202 (T out) in accordance with the existing data on August 3, 2009 at 2.91 Deg.F, the obtained results from the simulation of LPG production 104.7 tons / day with a heat duty of 3.21MMBTU / hr.Effectiveness of LPG production in 2009 has not been reached. LPG recovery percentage comparison of the data in the simulation (by 81.17%) with the percentage recovery of the data existing LPG (by 71.59%), the obtained deviation of 11.80%.To improve the effectiveness of the refinery LPG production is to increase the efficiency of the cryogenic unit."
2013
T35159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manuhutu, Romi Ryan
"Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan LPG 3 Kg PSO dan LPG 12 Kg Non PSO. Persamaan awal faktor yang mempengaruhi disusun berdasarkan penjelasan ahli Pertamina yang disusun dengan mengadopsi langkah-langkah pada metode delphi. Faktor yang mempengaruhi merupakan produk Pertamina yang dihubungkan dengan kebijakan terkait program konversi Mitan ke LPG 3 Kg. Selanjutnya persamaan awal tersebut dianalisis dengan menggunakan metode statistik regresi dengan bantuan perangkat lunak Eviews untuk menghasilkan persamaan sebagai model penjualan LPG 3 Kg PSO dan 12 Kg Non PSO. Hasil model mendeskripsikan hubungan antar faktor pengaruh terhadap penjualan LPG 3 Kg PSO dan 12 Kg Non PSO.

"
2011
T29777
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Galan Atmagita
"Pentingnya penggunaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) sebagai sumber energi non-transportasi di Indonesia, terutama dalam industri Food and Beverage, telah meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. LPG mendominasi konsumsi energi Migas non-transportasi dengan persentase yang tinggi. Distribusi LPG di Indonesia menunjukkan bahwa Pulau Jawa memiliki konsumsi terbesar di negara ini. Namun, pola suplai LPG di Pulau Jawa masih belum optimal, mengakibatkan kelangkaan di beberapa wilayah. Perusahaan MIGAS menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan LPG, terutama dalam penyediaan LPG untuk SPBE dari terminal depot. Penelitian ini mengembangkan model matematika menggunakan metode Minimum Cost Network Flow Problem dengan simplex method untuk mengoptimalkan pola suplai LPG di Pulau Jawa. Model ini mempertimbangkan batasan dan mampu memenuhi permintaan SPBE sebesar 8.866,94 MT. Selain itu, model ini mengurangi biaya operasional perusahaan MIGAS hingga 28% atau Rp 2.134.977,00. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model matematika yang dikembangkan dapat meningkatkan efisiensi pola suplai LPG di Pulau Jawa dan memberikan peluang pengurangan biaya bagi perusahaan MIGAS. Penelitian ini memberikan kontribusi positif dalam mengatasi permasalahan distribusi LPG di Pulau Jawa dan bermanfaat dalam mengurangi biaya operasional perusahaan MIGAS.

The importance of using Liquefied Petroleum Gas (LPG) as a non-transportation energy source in Indonesia, especially in the Food and Beverage industry, has increased along with population growth. LPG dominates non-transport oil and gas energy consumption by a high percentage. The distribution of LPG in Indonesia shows that Java Island has the largest consumption in the country. However, the LPG supply pattern in Java Island is still not optimal, resulting in scarcity in some areas. MIGAS companies face challenges in meeting LPG demand, especially in supplying LPG for SPBE from terminal depots. This research develops a mathematical model using the Minimum Cost Network Flow Problem method with simplex method to optimize the LPG supply pattern in Java. This model considers the constraints and is able to meet the demand for SPBE of 8,866.94 MT. In addition, this model reduces the operational costs of MIGAS companies by 28% or Rp 2,134,977.00. The results of this study indicate that the developed mathematical model can improve the efficiency of LPG supply patterns in Java and provide cost reduction opportunities for MIGAS companies. This research provides a positive contribution in overcoming LPG distribution problems in Java and is useful in reducing the operational costs of MIGAS companies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarumpaet, Indra Ramadhona
"Peraturan perundang-undangan mengenai otonomi daerah memberikan ketentuan yang memungkinkan daerah untuk menambah Pendapatan Asli Daerah melalui usaha mengeloa kekayaan khas daerah yang dimilikinya. LPG merupakan salah satu produk olahan dari gas alam yang merupakan salah satu bentuk kekayaan alam yang khas. Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi memberi kesempatan pada daerah untuk dapat melakukan usaha pengolahan gas dalam bentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). BUMD tersebut dalam mengatasi keterbatasan dan memenuhi kebutuhannya dapat melakukan kerjasama dengan pihak ketiga / swasta. Kerjasama tersebut diatur dalam sebuah perjanjian kerja sama tertentu. Untuk itu perlu diketahui bagaimana aspek hukum yang terdapat dalam perjanjian kerjasama tersebut.
Skripsi ini meneliti tentang perjanjian kerja sama dalam pembangunan dan pengelolaan kilang LPG di lapangan Tambun Kabupaten Bekasi yang berlangsung dari tahun 2004. Kerjasama tersebut adalah kerjasama antara PT. Bina Bangun Wibawa Mukti, BUMD milik Pemda Kabupaten Bekasi dan PT. Maruta Bumi Prima. Kerjasama tersebut mengalami persengketaan dari tahun 2004 hingga saat ini 2010. Skripsi ini meneliti hubungan di antara pihak tersebut dan penyelesaian sengketa yang dilaluinya.

The law and rules regarding desentralization gives Local Government certain authority to conduct a bussiness related to it?s own natural resources in order to increase its local revenue. LPG is a derived product of natural gas, which is a kind of natural resources. Gas and Oil Law gives Local Government a chance to conduct a bussiness regarding oil and gas processing through Local Government-Owned Enterprise vehicle. In order to overcome the limitations an to fullfill it?s need of fundings, technology and infrastructre, Local Government-Owned Enterprise can conduct partnership with any third party. This partnership is arranged based on certain partnership agreement. For that purpose it is necessary to identify what is the legal aspect between the parties in that agreement.
This mini-thesis is researching the partnership agreement of the built and operation og LPG Plant in Tambun Field, The Regency of Bekasi that valid from year 2004. The parties in agreement are PT. Bina Bangun Wibawa Mukti, Bekasi?s Local-Government-Owned Enterprise and PT. Maruta Bumi Prima as the third party. The agreement is being in dispute from 2004 until now. This writings will explain about the relation between the parties and the dispute-settlement process that have been used within.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
S24726
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Dianita
"Skripsi ini membahas tahap-tahap perancangan tingkat lanjut atau Front End Engineering Design pada pembangunan LPG Plant Pangkalan Susu, Sumatra Utara. Pada perancangan ini dilakukan perancangan proses yang lebih detail dibandingkan tahap studi kelayakan. Tahap perancangan pabrik ini meliputi tata letak peralatan, perancangan sistem perpipaan, dan biaya investasi yang lebih detail.
Hasil akhir perancangan ini yaitu dokumentasi yang berupa piping and instrumentation diagram, plot plan, model pabrik tiga dimensi, dan bill of material. Dengan dihasilkannya dokumentasi ini maka diharapkan pelaksanaan pembangunan LPG plant dapat berjalan sesuai rencana awal pihak owner.

This final project discusses about Front End Engineering Design of Pangkalan Susu LPG Plant Project in North Sumatra. In this step, the process design will be more detail than feasibility study's. This design includes the equipment arrangements, piping design, as well as investment calculation.
The output of this front end engineering design are piping and instrumentation diagram, plot plan, 3D model, and bill of material. In this design, the main purpose of this engineering documents is that the construction can be held based on the owner plan as effectively and efficiently as possible.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2009
S52186
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Aulia
"LPG (Liquefied Petroleum Gas) merupakan bahan bakar yang digunakan untuk sektor rumah tangga di Indonesia. Setelah program konversi dari penggunaan minyak tanah ke LPG secara masif untuk sektor rumah tangga pada tahun 2008, permintaan akan LPG meningkat hingga dua kali lipat dan lebih dari 50% kebutuhan dalam negeri merupakan impor. Sumber energi alternatif dibutuhkan untuk bisa mensubstitusi LPG sebagai bahan bakar sektor rumah tangga guna mengurangi angka impor LPG yang sudah mencapai 70%. Dimetil Eter (DME) merupakan bahan bakar yang memiliki sifat yang mirip dengan LPG sehingga dapat digunakan secara langsung dalam menggantikan LPG dengan sedikit modifikasi. Selain dari pada itu, DME dapat diproduksi dari bahan baku yang terbarukan seperti biomassa dan batubara yang tersedia cukup melimpah di Indonesia. Dalam tahapan aplikasinya sebagai bahan bakar adalah dengan mencampurkannya dengan LPG. Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik nyala api pembakaran difusi gas (Jet diffusion flame) dari bahan bakar LPG, DME dan campurannya (LPG mix DME) pada burner tipe barel. Persentase variasi campuran DME dalam LPG yang digunakan adalah 10%,20%,30%,40% dan 50% berat campuran. Pengujian dilakukan menggunakan burner tipe barel dengan diameter lubang nosel 2,5 mm. Seluruh hasil pengujian dikomparasi dengan LPG sebagai bahan bakar referensi. Hasilnya menunjukkan bahwa karakteristik nyala api untuk tinggi api (Hf) dan panjang api (Lf) keduanya menurun seiring dengan kenaikan persentase komposisi campuran DME dalam LPG. Karakteristik nyala terangkat (lifted flame) juga mengalami penurunan ketika dibandingkan antara LPG dengan DME namun perbedaannya tidak terlalu jauh untuk keseluruhan campuran. Karaktersitik stabilitas nyala api yang dinyatakan dengan fenomena kecepatan blow-off dan lift off disajikan dalam tulisan ini. Beban pembakaran menunjukkan terjadi penurunan seiring dengan penambahan persentase campuran DME dalam LPG, hal ini berkaitan dengan nilai kalor bahan bakar DME yang lebih rendah sekitar 40% dari LPG.

Currently, Liquefied Petroleum Gas (LPG) is the main energy source used in household sector in Indonesia. After the mega conversion project from kerosene to LPG in 2008, the demand of LPG raised in to a double and more than 70% of it fulfilled by import. It is very crucial to find other alternative energy to substitute LPG for household sector. Dimethyl Ether (DME), is a fuel that has similar characteristics to LPG so it can be used in LPG supply chain with minor change. More than that, DME can be produced from coal and renewable feedstock such as biomass which is available abundantly in Indonesia. To introduce the use of DME in current household appliances, we consider applying this fuel in mixture with LPG. This study aimed to investigate jet diffusion flame characteristics of DME and its mixture with LPG with DME concentration 10%, 20%, 30%, 40% and 50% by weight. The experiment was conducted on barrel type burner. A burner tip with centered hole with diameter 2.5 mm is functioned as fuel injector. All of the result is compared to LPG as reference. The results show that the flame characteristic in term of flame height (Hf) and flame length (Lf) both are decline with the increasing of DME composition in the mixture with LPG. The lifted flame is also decline when comparing LPG to DME but only differ slightly between all mixtures. Blow off and lift off phenomena is presented. Burning load is decline with the increasing of DME composition relates with the calorific value of DME which is 40% lower than LPG."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Prasetyo
"As demanded by global issue for a cleaner and an environment friendly energy, LPG (Liquefied Petroleum Gas) as an altemative fuel, will become an attractive commodity in the future.
Entering free trade era, which will be started by AFTA in the year of
2003, LPG business will also be affected. As a consequence, PERTAMINA, the company that monopolise the LPG domestic market, must prepare upon entering the competition against new entree. To be able to transform itself from a monopolistie controller toward
market leader, PERTAMINA should redefine its LPG business process, i.e. restructuring the retail marketing network, especially the partnership scheme with LPG mini filling plant owners.
Crucial matters to be improved are the tariff formulae for transporting LPG, which is considered insufficient for the present operating cost, and the lack of fixed cost structure, which evokes difficulties for an adjustment.
Proposed solution for the above problem is a new, auditable, and adjustable, tariff system, which is arranged fairly between the involved parties and based on a win-win solution. Arrangement of such new system should consider the existence and role of LPG mini filling plant, taking into account their operating cost.

Karena perannya sebagai energi altematif pengganti minyak bumi dan semakin kuatnya isu lingkungan hidup yang menuntut pemakaian energi bersih dan akrab lingkungan, maka LPG (Liquified Petroleum Gas) akan menjadi komoditi yang menarik untuk diperdagangkan di masa mendatang.
Berkenaan dengan datangnya era liberalisasi perdagangan yang dimulai dengan AFTA 2003, yang juga akan melanda selctor perdagangan LPG, maka Pertamina yang selama ini memonopoli perdagangan LPG di dalam negeri harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk dapat bersaing dengan para pemain baru.
Untuk dapat mentransformasikan dari posisi sebagai pemegang monopoli menjadi pemimpin pasar (market leader), Pertamina harus meredifinsi proses bisnisnya di bidang usaha LPG antara lain dengan merestrukturisasi jaringan distribusi dan pamasaran LPG di dalam negeri, yang antara lain dengan membenahi ikatan kemitraan dengan para pcmilik Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE). Salah satu masalah yang mendesak untuk dibenahi adalah perumusan sistem pentarifan jasa ankutan LPG oleh SPPBE yang selama ini dinilai sudah tidak sesuai Iagi Serta tidak adanya struktur tarif yang jelas menyebabkan timbulnya kesulitan untuk melakukan penyesuaian. Solusi dari masalah tersebut adalah pembuatan sistem pentanian baru yang adil, wajar, saling menguntungkan, auditable dan ajustable. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka perumusan tarif mempertimbangkan eksistensi dan peran SPPBE yaitu dengan mengakomodasi besarnya biaya operasi masing-masing SPPBE."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Heryanto
"Mekanisme Multi-Supply & Seller dengan Multi-Buyers di Kilang LNG Badak terdapat beberapa kendala yang harus dipenuhi dengan persyaratan masing-masing kontrak penjualan, kebutuhan setiap pembeli yang berfluktuasi, perubahan jadwal pengiriman yang disebabkan oleh masalah di kilang dan kapal, dan fleksibilitas pemindahan kargo LNG diperkirakan akan menimbulkan masalah dalam perencanaan dan penjadwalan. Lebih lanjut, situasi ini diperumit oleh terbatasnya kapasitas kilang, tangki penyimpanan, dan ketersediaan kapal di sisi penjual atau pembeli. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan simulasi produksi LNG dan penjadwalan pengapalan LNG untuk mendapatkan netback revenue bagi produsen gas dengan membandingkan jadwal pengapalan LNG terkomitmen dengan jadwal pengapalan yang terdeviasi pada fluktuasi harga LNG riil di tahun 2020. Metode simulasi produksi dan penjadwalan pengapalan LNG menghubungkan antara kapasitas produksi gas, kapasitas produksi kilang LNG, inventori LNG di tangki penyimpanan LNG, pengangkutan LNG dan jadwal pengiriman LNG baik dalam jadwal pengapalan yang terkomitmen maupun jadwal pengapalan yang terdeviasi. Simulasi ini menghasilkan pengaruh perubahan jadwal pengapalan pada fluktuasi harga LNG riil di tahun 2020 terhadap netback revenue masing-masing produsen gas. Dari simulasi perhitungan hasil produksi LNG di kilang LNG Badak dari gas umpan dari masing-masing produsen gas maka didapatkan bahwa produksi LNG tersebut dapat memenuhi jadwal pengapalan LNG terkomitmen produsen gas pada tahun 2020 dengan total produksi sebesar 8.290 km3 atau 66,3 standar kargo. Netback revenue dari penjualan LNG untuk skenario jadwal pengapalan terkomitmen dengan total netback revenue sebesar US$ 739,3 juta dan jadwal pengapalan yang terdeviasi dengan total netback revenue sebesar US$ 782,5 juta dan menunjukkan bahwa fluktuasi harga LNG dalam satu tahun di Q1 dan Q4 pada tahun tersebut lebih baik, karena permintaan LNG lebih tinggi pada musim dingin. Mendistribusikan lebih banyak kuantitas LNG di Q1 atau Q4 lebih menguntungkan. Berdasarkan perbandingan netback revenue dari jadwal pengapalan yang terkomitmen dan jadwal pengapalan yang terdeviasi diperoleh bahwa semakin besar kita dapat mengirimkan LNG, maka semakin menguntungkan bagi pendapatan produsen gas.

The Multi-Supply & Seller mechanism with Multi-Buyers in Badak LNG Plant there will be several obstacles to meet with requirement of each sales contract, the fluctuate requirement of each buyers, changes in shipping schedules caused by problems at the plant and ship, and flexibility to move LNG cargo are expected to cause problems in planning and scheduling. Furthermore, this situation will be complicated by the limited capacity of refineries, storage tanks and the availability of vessels on the seller or buyer side. The purpose of this study is to simulate LNG production and schedule LNG shipments to obtain netback revenue for gas producers by comparing the committed shipment schedule with deviations from the shipment schedule and actual 2020 LNG price fluctuations. The production simulation method and LNG shipment scheduling link the gas production capacity, LNG plant production capacity, LNG inventory in the LNG storage tank, LNG transportation and LNG delivery schedules both in the committed shipment schedule and deviation from the shipment schedule. This simulation will result in the effect of changes in shipping schedules and actual 2020 LNG price fluctuations on the netback revenue of each gas producer. From the simulation of LNG production results at the Badak LNG plant from feed gas from each gas producers, it is found that the LNG production can meet the committed LNG shipment schedule of each gas producers in 2020 with a total production of 8,290 km3 or 66.3 standards. cargo. Netback revenue from LNG sales for the commited shipment schedule scenario with a total netback revenue of US $ 739.3 million and a deviation from shipment schedule with a total netback revenue of US $ 782.5 million and shows that the fluctuation of LNG prices in one year in Q1 and Q4 in that year is better, because LNG demand is higher in winter. Distributing more quantity of LNG in Q1 or Q4 is more profitable. Based on a comparison of netback revenue from a committed shipment schedule and a deviation from the shipment schedule, it is found that the more we can deliver LNG, the more profitable it is for the income of gas producers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Yasin
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pemisahan komponen LPG dari gas pipa penyalur di Gresik, Jawa Timur. Pemisahan komponen LPG tersebut dilakukan untuk memaksimalkan penggunaan bahan bakar LPG untuk kebutuhan energy nasional, sebab hingga saat ini sebagian besar gas alam biasanya langsung dijual tanpa dipisahkan komponen LPG dari gas alam tersebut. Pada penelitian ini dilakukan simulasi proses pemisahan LPG dari gas pipa menggunakan proses refrijerasi dan menghasilkan produk LPG sebesar 26.39 ton/day dan kondensat sebesar 106 barel/day. Nilai investasi yang diperlukan untuk pembangunan lapangan LPG ini yaitu $ 20,877,470. Net Present Value sebesar $ 73,797,369, IRR sebesar 29 % dan Payback Period selama 4 tahun, menggunakan tingkat MARR sebesar 10%. Parameter yang paling sensitive dalam analisa kelayakan ekonomi lapangan LPG ini yaitu nilai investasi, hargajual LPG, dan hargabeli gas umpan.

ABSTRACT
This thesis researched the separation of LPG component from gas in the gas pipe at Gresik, East Java. The separation of LPG component is carried out to maximize the usage of LPG in the national energy scheme. Up until now, most of natural gasses harvested were sold directly in its basic form without separating the LPG component. In this research, the simulation was done on the separation process using the refrigeration technique and it produced 26.39 ton/day LPG product and 106 barrel/day condensate. The investment needed to build the LPG field installation is $20,877,470, with Net Present Value of $73,797,369, Internal Rate of Return of 29 % and Payback Period of 4 years, all using MARR level of 10%. The most sensitive parameter in this feasibility analysis was the initial investment value, price of LPG end product, and price of gas as the raw material."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T32718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Surjosatyo
"ABSTRAK
Kebutuhann akan, adanya energi alternatif semakin lama semakin mendesak. Hal ini diketahui dengan terus meningkatnya harga bahan bakar minyak dari waktu ke waktu. Indonesia sebagai salah satu penghasil minyak bumi mempunyai potensi besar dalam memanfaatkan LPG untuk kendaraan bermotor. LPG mengandung banyak keuntungan antara lain murah harganya, menghasilkan emisi gas relatif bersih serta mempunyai nilai oktan yang tinggii. Penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan untuk mengetahui aspek kinerja LPG terhadap motor Otto.
Terdapat penurunan daya sebesar 28% pada titk optimal pada putaran yang lebih rendah pada saat motor Otto menggunakan LPG.
Sedangkan kebutuhan bahan bakar spesifik berdasarkan besaran volumetrik (1kWh) terhadap pemakaian Premium lebih boros kira-kira 20.15%.
Tentang masalah lingkungan, ternyata emisi gas CO dari LPG jauh lebih rendah untuk putaran yang sama 2200 1/min sebesar 95.83%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>