Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194718 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yustan Azidin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruang dengan komitmen perawat pelaksana pada organisasi di Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskreptiif korelasi dengan rancangan cross sectional, dan jumlah sampel 119 perawat pelaksana dengan teknik pengambilan total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi manajemen yang mempunyai hubungan dengan komitmen perawat pelaksana pada organisasi adalah fungsi perencanaan (p=0,47, 95% CI=1,005-4,480), fungsi pengarahan (p=0,017, 95% CI=1,255-5,576), dan fungsi pengendalian (p=0,012, 95% CI=1,312-5,844). Sedangkan dari karakteristik individu yang terdapat hubungan adalah tingkat pendidikan (p=0,048, 95% CI=0,899-66,204). Faktor paling berhubungan adalah fungsi pengarahan setelah dikontrol variabel tingkat pendidikan. Kepala ruangan perlu memberikan motivasi dan memfasilitasi perawat pelaksana untuk meningkatkan komitmen pada organisasi.

This study aimed to determine the relationship between implementation of headnurse's management functions and the nurse's commitment to the organization at Bhakti Yudha Hospital Depok. This research was descriptive correlation study with cross-sectional design and 119 sample nurses working in hospital, recruited using total sampling technique. Results of this study indicated that the management functions which associated with the nurse's commitment were planning (p=0,47, 95% CI=1,005-4,480), directing (p=0,017, 95% CI=1,255-5,576), and controlling functions (p=0,012, 95% CI=1,312-5,844). The individual characteristics that associated with nurse's commitment was the education level (p=0,048, 95% CI=0,899-66,204). The most related factor was a directing function after it has been controlled by education level. Head nurse needs to motivate and facilitate nurses to develop and improve the commitment to organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uly Agustine
"ABSTRAK
Kinerja adalah proses atau hasil kerja individu maupun kelompok sesuai standar yang ditetapkan organisasi yang dapat dinilai berdasarkan uraian tugasnya. Beberapa variabel yang diprediksi mempengaruhi kinerja diantaranya struktur organisasi dan karakteristik individu. RSU Bhakti Yudha Baru Depok merupakan salah satu rumah sakit yang baru melakukan restrukturisasi organisasi. Berhubung belum ada penelitian yang dilakukan setelah restrukturisasi, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan struktur organisasi dengan kinerja perawat di rumah sakit ini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner dan observasi yang melibatkan seluruh perawat di ruang rawat inap yang berjumlah 80 orang yang terdiri dari 3 orang perawat supervisor, 36 orang perawat PJ shift, dan 41 orang perawat pelaksana. Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar perawat memiliki pendapat yang baik tentang struktur organisasi (pembagian tugas, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab, koordinasi, tingkatan hirarki, rentang kendali, dan kesatuan komando). Walaupun demikian PJ Shift memiliki pendapat yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok lainnya (supervisor dan pelaksana). Hasil yang sama juga terjadi dalam kinerja mereka. Hasil analisis bi-variat dan multi-variat menunjukkan bahwa koordinasi dan kesatuan komando juga merupakan variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dan paling dominan mempengaruhi kinerja pada kelompok PJ Shift. Pada kelompok pelaksana, tidak ada variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan kinerja. Penelitian ini menekankan pentingnya memberikan perhatian dan dukungan khusus pada kelompok PJ Shift agar dapat berperan secara lebih optimal dalam struktur organisasi yang baru.

ABSTRACT
Performance is individual or group work process or result compare with the standard specified by organization which could be assessed based on the job description. Organization structure and individual characteristic are some of variables which are predicted can affect performance. RSU Bhakti Yudha Baru in Depok is one of hospital which has just started its organizational restructure. Since there is no any research conducted after restructure, the purpose of this research is to analyze relation between organization structure and performance of nurses at this hospital. This research is a quantitative research using correlation descriptive design. This research used instruments of questionnaire and observation which covered all 80 nurses consist of 3 supervisor nurses, 36 PJ Shift nurses, and 41 regular nurses at inpatient room. Univariate analysis indicated that most of nurses have good opinions concerning organization structure (job description, responsibility and authority workflow, coordination, hierarchy level, span of control, unity of command). However it is found that PJ Shift has the lowest score compare to other groups (supervisor and regular nurses). The same finding is also happened in their performance. Bi-variate and multi-variat analysis indicated that coordination and unity of command are the only variables that are related and contribute as dominant factor to influence performance on PJ shift group. For regular nurses group, the research found that none of the variables have relationship with the performance. The research concludes that the PJ Shift should be given special attention and support to enable them to have more optimal role in the new organizational structure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Uly Agustine
"ABSTRAK
Kinerja adalah proses atau hasil kerja individu maupun kelompok sesuai standar yang ditetapkan organisasi yang dapat dinilai berdasarkan uraian tugasnya. Beberapa variabel yang diprediksi mempengaruhi kinerja diantaranya struktur organisasi dan karakteristik individu. RSU Bhakti Yudha Baru Depok merupakan salah satu rumah sakit yang baru melakukan restrukturisasi organisasi. Berhubung belum ada penelitian yang dilakukan setelah restrukturisasi, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan struktur organisasi dengan kinerja perawat di rumah sakit ini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner dan observasi yang melibatkan seluruh perawat di ruang rawat inap yang berjumlah 80 orang yang terdiri dari 3 orang perawat supervisor, 36 orang perawat PJ shift, dan 41 orang perawat pelaksana. Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar perawat memiliki pendapat yang baik tentang struktur organisasi (pembagian tugas, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab, koordinasi, tingkatan hirarki, rentang kendali, dan kesatuan komando). Walaupun demikian PJ Shift memiliki pendapat yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok lainnya (supervisor dan pelaksana). Hasil yang sama juga terjadi dalam kinerja mereka. Hasil analisis bi-variat dan multi-variat menunjukkan bahwa koordinasi dan kesatuan komando juga merupakan variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dan paling dominan mempengaruhi kinerja pada kelompok PJ Shift. Pada kelompok pelaksana, tidak ada variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan kinerja. Penelitian ini menekankan pentingnya memberikan perhatian dan dukungan khusus pada kelompok PJ Shift agar dapat berperan secara lebih optimal dalam struktur organisasi yang baru.

ABSTRACT
Performance is individual or group work process or result compare with the standard specified by organization which could be assessed based on the job description. Organization structure and individual characteristic are some of variables which are predicted can affect performance. RSU Bhakti Yudha Baru in Depok is one of hospital which has just started its organizational restructure. Since there is no any research conducted after restructure, the purpose of this research is to analyze relation between organization structure and performance of nurses at this hospital. This research is a quantitative research using correlation descriptive design. This research used instruments of questionnaire and observation which covered all 80 nurses consist of 3 supervisor nurses, 36 PJ Shift nurses, and 41 regular nurses at inpatient room. Univariate analysis indicated that most of nurses have good opinions concerning organization structure (job description, responsibility and authority workflow, coordination, hierarchy level, span of control, unity of command). However it is found that PJ Shift has the lowest score compare to other groups (supervisor and regular nurses). The same finding is also happened in their performance. Bi-variate and multi-variat analysis indicated that coordination and unity of command are the only variables that are related and contribute as dominant factor to influence performance on PJ shift group. For regular nurses group, the research found that none of the variables have relationship with the performance. The research concludes that the PJ Shift should be given special attention and support to enable them to have more optimal role in the new organizational structure."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elvi Oberty
"Manajer keperawatan berperan penting dalam memotivasi perawat. Penelitian cross sectional pada 276 perawat pelaksana di tiga RS TNI ini bertujuan untuk melihat pelaksanaan peran dan fungsi manajemen kepala ruangan, dan hubungannya dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan antara peran manajemen kepala ruangan (interpersonal, informational, dan decisional) dengan motivasi kerja perawat pelaksana di RSPAD Gatot Soebroto (p<0,001) dan RSAU dr.Esnawan Antariksa (p<0,005). Berbeda dengan di RSAL Mintohardjo yang berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana hanya peran interpersonal (0,001) dan informational (p=0,002). Fungsi manajemen kepala ruangan (perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan dan pengendalian) berhubungan dengan motivasi kerja perawat pelaksana di RS TNI (p<0,042). Variabel yang paling dominan mempengaruhi motivasi kerja perawat pelaksana di RSPAD Gatot Soebroto adalah fungsi perencanaan, di RSAL Dr. Mintohardjo adalah fungsi pengendalian, di RSAU dr. Esnawan Antariksa adalah fungsi pengarahan. RS perlu meningkatkan kemampuan manajerial kepala ruangan melalui peningkatan strata pendidikan dan pelatihan manajemen keperawatan yang berkesinambungan.

Implementation of the head nurse's management roles and functions of will bring accomplishment in the management of nursing services. This study used crosssectional method to involve sample of 276 nurses of three military hospitals using proportional random sampling method. The results showed that there was a significant relationship between the role of head nurse management (interpersonal, informational and decisional) and the work motivation of nurses at the Gatot Soebroto army hospital (p<0,001) and dr. Esnawan Antariksa air force hospital (p<0.005). However work motivation in Dr. Mintohardjo navy hospital is only associated with interpersonal (p=0,001) and informational roles (p=0,002). There was a significant relationship between the head nurse functions of management (planning, organizing, staffing, directing and controling) and the work motivation of nurses (p<0,042) at the military hospitals. The most dominant variable affecting nurses' work motivation in Gatot Soebroto hospital was planning function, while in Dr. Mintohardjo hospital was controlling function and finally in dr. Esnawan Antariksa hospital was directing function. It is important for hospital leaders to improve managerial skills of head nurse by increasing the level of education and continuous training of nursing management."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chely Veronica Mauruh
"ABSTRAK
Latar Belakang. Kekuatan dengan motivasi tinggi dan kompitmen dalam suatu organisasi menggambarkan budaya organisasi. Manajer bertanggung jawab atas kinerja stafnya. Kepala ruangan adalah tenaga keperawatan yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan diruang perawatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan budaya organisasi dan pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 209 responden. Penelitian dilaksanakan pada tiga rumah sakit di Sulawesi Tengah. Hasil. Nilai signifikansi hubungan budaya organisasi dan kinerja p<0.001, dan hubungan pelaksnaan fungsi manajemen kepala ruangan dan kinerja p<0.05. Kesimpulan ada hubungan antara budaya organisasi dan kinerja perawat pelaksana. Ada hubungan antara pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana. Rekomendasi diperlukan sosialisasi mengenai visi dan misi organisasi untuk mengarahkan perawat pelaksana dalam mengoptimalkan kinerjanya. Peningkatan pelaksanaan fungsi manajemen kepapa ruangan akan membantu memaksimalkan pemahaman mengenai budaya organisasi.

ABSTRACT
Background. Strength with high motivation and commitment in organizational organization. The manager is responsible for the performance of his staff. Outside heads are responsible actions to develop and control nursing care activities in the care setting. The purpose of this research is to know the relation between work and task implementation with nurse executor. Method used is cross sectional approach with 209 respondents. The study was successful in three hospitals in Central Sulawesi. Results. The value of significance of organizational relations and performance p <0.001, and relationship head management functions implementation and performance p <0.05. Conclusion There is a relationship between the organization and the performance of the implementing nurse. There is a relationship between the task performed with the performance of the nurse. Recommendations are needed for the socialization of the organization's vision and mission to direct the implementing nurse in its performance performance. Improve the management functions of the need for understanding."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Hasanah
"Tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan keinginan pindah kerja perawat RSU Bhakti Yudha. Variabel yang diteliti adalah karakteristik perawat, faktor pendorong dan faktor penarik. Karakteristik meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan terakhir, jarak rumah ke tempat kerja, jumlah anak yang dimiliki, lama kerja dan status kepegawaian. Faktor pendorong antara lain meliputi persepsi terhadap kompensasi RS, sistem kerja keperawatan, pengembangan karir dan lingkungan kerja. Faktor penarik meliputi persepsi terhadap kesempatan kerja dan kompensasi perawat RS lain. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif secara cross sectional pada 95 perawat. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis bivariat menggunakan T Test, Annova dan Korelasi Regresi, sedangkan multivariat menggunakan Regresi Linear Ganda. Pemodelan bivariat dengan menggunakan metode enter. Hasil analisis didapatkan kompensasi RS dan kompensasi perawat RS lain yang paling dominan berhubungan dengan keinginan pindah kerja perawat.Saran untuk rumah sakit berdasarkan hasil penelitian adalah RS perlu meninjau ulang mengenai cara pemberian kompensasi terutama uang lembur kepada perawat dan RS diharapkan mempertimbangkan standar kompensasi perawat RS lain dalam memberikan kompensasi.

The aim of this thesis is to analyze of factors associated with desire to move (Turnover Intention) of Nurse In Bhakti Yudha Public Hospital In 2013. Variable which researched is charactheristics of nurse are age, sex, marrital state, the last education, the distance between house and hospital, the amount of children, the lenght of employment, and the state of employment . The Push factors which the perceptions of compensation oh hospital, nursing work system, career development, and work environment. The pull factors containe the opportunity of job and the level compensation of the other hospital. The methode of research which used is quantitatively with cross sectional design which done for ninety five nurses. The analyses which used is univariate, bivariate, multivariate. Bivariat Analysis use T Test, Anova and Regression Correlation, whereas multivariate Regreesion of Binary Logistic. Bivariate model use enter methode. The result of analysis is gained The perseption of Compensation of hospital and the other hospital have the most infuence variable which correlated with turnover intention. The suggestions for Bhakti Yudha hospital are based on the result of analysis are reviewing about its compensation especialliy overtime payment compensation to the nurses and Bhakti Yudha hospital is expected reviewing about the compensation of the other hospital in compensation giving"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noraliyatun Jannah
"Iklim organisasi di antaranya dipengaruhi oleh empowerment. Tujuan penelitian cross sectional ini untuk mengetahui hubungan struktur empowerment dengan iklim organisasi perawat pelaksana di RSBY. Hasil penelitian pada 101 perawat pelaksana (total sampling) menggunakan dua instrumen (OCQ dan CWEQ-II) menunjukkan mayoritas perawat mempersepsikan struktur empowerment cenderung rendah sedangkan iklim organisasi cenderung baik. Uji Chi Square membuktikan struktur empowerment (kesempatan, informasi, dukungan, sumber daya, kekuatan formal, kekuatan informal) berhubungan dengan iklim organisasi (p=0,000-0,031;α=0,05). Faktor yang paling berpengaruh pada iklim organisasi dalam penelitian ini adalah dimensi kekuatan informal, sehingga perlu ditingkatkan di RSBY. Perawat perlu memiliki empowerment leadership skill untuk menciptakan iklim organisasi yang baik.

Organizational climate is affected by empowerment. This cross sectional research aimed to investigate the relationship between structural empowerment and organizational climate of nurses in RSBY. Analysis on the data collected from 101 nurses employing two tools (OCQ and CWEQ-II) showed that majority of the nurses perceived that the structural empowerment tended to be low while the organizational climate was already in a good condition. Statistical tests using Chi Square showed a relationship between structural empowerment (opportunity, information, support, resource, formal power, informal power) and organizational climate (p=0,000-0,03;α=0,05). Moreover, the most influential factor on the organizational climate was the dimension of the informal power, therefore, this factor should be strengthened in RSBY. It is suggested that nurses are expected to have empowerment leadership skill to enhance the organizational climate."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muliyadi
"Komitmen perawat pada organisasi merupakan faktor individu, sedangkan lingkungan kerja perawat merupakan faktor organisasional dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan antara komitmen pada organisasi dan lingkungan kerja perawat dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Tugu Ibu Cimanggis Depok. Populasi Penelitian adalah seluruh perawat pelaksana di Rumah Sakit Tugu Ibu Cimanggis Depok, dengan sampel penelitian adalah seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi yaitu 107 perawat. Analisis hubungan variabel dilakukan melalui uji korelasi partial, sedangkan analisis faktor dominan melalui uji regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan komitmen pada organisasi dengan kinerja perawat pelaksana setelah dipengaruhi karakteristik perawat (p = 0.0005) dengan kekuatan hubungan sedang dan berpola positif. Komitmen afektif dan komitmen normatif memiliki hubungan dengan kinerja perawat pelaksana, sedangkan komitmen berkesinambungan tidak berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana. Lingkungan kerja secara signifikan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana setelah dipengaruhi karakteristik perawat (p = 0.0005) dengan kekuatan hubungan kuat dan berpola positif. Lingkungan kerja dari aspek manajemen, kepemimpinan dan budaya; kendali terhadap praktik berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana, sedangkan kendali terhadap beban kerja dan sumber memadai tidak berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana. Faktor paling dominan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana adalah komitmen afektif. Usulan penelitian pada institusi pelayanan, berupaya meningkatkan komitmen perawat pada organisasi melalui perhatian dan penghargaan organisasi terhadap kinerja, kesejahteraan, menumbuhkan motivasi, etos kerja dan kebutuhan berprestasi dan kecintaan terhadap profesi. Meningkatkan kualitas lingkungan kerja melelaui efektifitas komunikasi, peningkatan kemampuan majerial bagi tenaga perawat, penyediaan fasilitas perpustakaan, mendorong program ilmiah, penyusunan dan sosialisasi standar kinerja pelayanan, mencukupi kebutuhan sumber daya perawat dan fasilitas peralatan. Bagi peneliti disarankan untuk melakukan penelitian faktor lain yang mempengaruhi kinerja atau melakukan penelitian yang melihat hubungan faktor individu, organisasi yang mempengaruhi komitmen perawat, seperti motivasi, kebutuhan berprestasi, nilai dan sikap maupun faktor organisasi seperti kepemimpinan, kebijakan organisasi, struktur, pengambilan keputusan dan lingkungan kerja.

Nurses commitment on organization is an individual factor, while nurses working condition is an organizational factor in hospital nursing services. This study used correlational descriptive design with cross sectional. The Purpose of the study was to describe the relationship between commitment to organization and nurses working condition with the performance of nurse provider at Tugu Ibu Hospital, Cimanggis, Depok. The sample of this study was consisted of total population meeting the inclusive criteria of 107 nurses. Analysis of variable correlation utilized partial correlation test, for while analysis the determinant factor used multiple linear regression test. The result of the study depicted that there was a significant relationship between commitment to organization with nurse providers performance after affected by nurses characteristics (p = 0.0005) with medium magnitude and positive pattern of correlation. Affective and normative commitments had correlation with nurse providers performance, while continuance commitment had no correlation with nurse providers performance. Nurses working condition had a significant relationship with the performance nurse providers after affected by the characteristic of nurses (p = 0.0005) with a strong magnitude and positive pattern of correlation. Working condition of management, leadership and culture aspect; control towards practice had correlation with nurse providers performance. while control towards workload and resource adequacy had no correlation with nurse providers performance. The most determinant factor related to nurse providers performance was affective commitment. Its proposed that the health service institustions should improve the commitment of nurses towards the organization through better reward system for nurses performance, welfare, improve motivation, and work ethos as well as the needs for accomplishment and high prestige and commitement to professional growth and development. To improve quality of working environment by effective communication and better managerial skills of nurses, provision of library facilities, scientific program and development and socialization of standard of nursing care professional performance, ensuring adequate number of qualified nurses and equipment. Its suggested that the researchers to study other factor affecting the performance of nurses or conduct research related to individual, and organizational factors which influence commitment of nurses, such as motivation, desire for prestige, value and attitude as well as organizational and leadership factors, organization policy, structure, decision making and working condition."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mazly Astuty
"Fungsi pengarahan kepala ruangan dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat pelaksana. Hasil penelitian cross sectional pada 146 perawat pelaksana yang diambil secara acak membuktikan tujuan penelitian yang ingin melihat adanya hubungan antara fungsi pengarahan dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Haji Jakarta. Seluruh variabel pengarahan yaitu; motivasi, supervisi, delegasi, manajemen konflik, dan komunikasi terbukti berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana (p=0,000-0,005; α=0,05). Mayoritas perawat pelaksana mempersepsikan pelaksanaan fungsi pengarahan baik, dan kepuasan kerja perawat juga baik. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat adalah fungsi motivasi kepala ruangan, sehingga perlu ditingkatkan untuk menghasilkan kepuasan kerja perawat pelaksana yang optimal.

Nurse manager directing function will increase nurse job satisfaction. The crosssectional study result from 146 nurses by randomn sampling design proved the aim of the study that intended to find the relationship between nurse manager directing with nurses job satisfaction in Rumah Sakit Haji Jakarta. Variables of directing such as motivation, supervision, delegating, conflict management, and communication had relationship with nurses job satisfaction (p=0,000-0,005; α=0,05). Most nurses perceived that nurse manager directing was good, and the nurses job satisfaction were good as well. The most influential factor of nurse job satisfaction was motivational function of nurse manager, so it is needed to be improved to get an optimal nurse job satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vergeina Ayu Mandalike Mastur
"Lingkungan kerja perawat di ruangan rawat anak memiliki banyak tantangan. Perawat anak membutuhkan tempat yang nyaman dan sehat. Beban kerja yang tinggi bagi perawat berkaitan dengan kecemasan, kelelahan, stress dan memberikan dampak yang tidak baik. Peran kepala ruangan sangat dibutuhkan dalam memperbaiki lingkungan kerja yang buruk. Kepala ruangan telah menjalankan peran manajer liaison, dessiminator, dan spokesperson. Peran kepala ruang belum optimal pelaksanaannya adalah peran sebagai figure head, leader, monitoring, disturbance handler, resource allocator dan negotiator.
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi peran kepala ruangan dalam pelaksanaan kesehatan lingkungan kerja perawat di rumah sakit. Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dilakukan pada 204 perawat pelaksana di rumah sakit dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling.
Hasil terdapat hubungan yang signifikan antara peran kepala ruangan, faktor psikologi, faktor dukungan sosial, faktor pekerjaan, dan faktor organisasi (p 0.001-0.035) dan terdapat faktor yang paling mempengaruhi pelaksanaan kesehatan lingkungan yaitu peran kepala ruangan (2.900; 95% CI: 1.565-5.373) dan faktor dukungan sosial (3.727; 95% CI: 2.018-6.884).
Saran Bidang keperawatan membuat program evaluasi kepala ruangan dengan mendampingi, observasi, wawancara, supervisi untuk membantu meningkatkan peran kepala ruangan. Kepala ruangan harus mampu mempengaruhi dan mengatur jadwal dinas, ada jam istrahat 30 menit setelah bekerja 4-5 jam, memiliki jam makan tepat waktu dan rekan kerja saling menopang, setiap keputusan dari perawat pelaksana dapat dipertimbangkan dan mengikut sertakan perawat pelaksana dalam setiap kegiatan organisasi baik diruangan maupun di rumah sakit.

The working environment of nurses in child care rooms has many challenges. Pediatric nurses need a comfortable and healthy place. High workload for nurses is related to anxiety, fatigue, stress and has an adverse impact. The role of the head nurse is needed in improving a bad work environment. The head nurse has assumed the roles of liaison manager, dessiminator, and spokesperson. The role of the head nurse that has not been optimally implemented is the role of a figure head, leader, monitoring, disturbance handler, resource allocator and negotiator.
The purpose of this study was to identify the relationship between the role of the head nurse and the implementation of nurses’ healthy work environment in the hospital. Quantitative research with cross sectional design was conducted on 204 nurses in the hospital with a purposive sampling technique.
The results showed a significant relationship between the role of the head of the room, psychological factors, social support factors, occupational factors, and organizational factors (p 0.001-0.035) and there were factors that most influenced the implementation of environmental health, namely the role of head nurse (2.900; 95% CI: 1.565). -5,373) and social support factors (3,727; 95% CI: 2,018-6,884).
Suggestions in the field of nursing to make an evaluation program for the head nurse by accompanying, observing, interviewing, supervision to help improve the role of the head nurse. The head nurse must be able to influence and manage the service schedule, there are rest hours 30 minutes after working 4-5 hours, have meal hours on time and co-workers support each other, every decision of the executive nurse can be considered and involve the nurse in every organizational activity either in the room and in the hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>