Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108079 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Vebry Haryati
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis kelayakan dari pelayanan Laboratorium Klinik yang
direncanakan akan dikelola sendiri oleh RS Ichsan Medical Centre Bintaro,
dengan melihat kelayakan aspek pasar, manajemen, aspek teknik, hukum /
legalitas, dan keuangan. Dari aspek pasar memperlihatkan potensi pasar yang
mendukung kelayakan Instalasi Laboratorium Klinik di RS IMC. Ditinjau dari
aspek keuangan dengan menggunakan metode analisa kriteria kelayakan investasi
menggunakan proyeksi cashflow, didapatkan nilai Net Present Value (NPV)
sebesar Rp 721,759,353 , nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 20.78% dan
Payback Priode (PP) selama 2 tahun 2 bulan. Dari hasil penelitian didapat bahwa
Laboratorium Klinik di RS Ichsan Medical Centre cara Swakelola sudah layak
untuk dilaksanakan ditinjau dari berbagai aspek kelayakan yang diteliti termasuk
pada aspek keuangan menunjukkan nilai NPV positif, nilai IRR diatas suku
bunga dan pengembalian modal (Payback Priode) yang dapat diterima

ABSTRACT
This thesis analyses the feasibility of Clinic’s Laboratory service to be self
managed by RS Ichsan Medical Centre Bintaro, through observing the
characteristics of market feasibility, organization management, technicalities,
legalities, and finances. The market indicates the economical potential supporting
the feasibility of Clinic’s Laboratory Installation at RS IMC. Through the
financial trait using the method of investment feasibility criteria analysis that
applied the cash flow projection, the value of Net Present Value (NPV) Rp
721,759,353, Internal Rate of Return (IRR) 20.78% and Payback Priode (PP)
were obtained for a 2.2 year period. The result of the research indicates that the
characteristics of the feasibility of Clinic’s Laboratory service at RS Ichsan
Medical Centre is feasible to be conducted, proved by the positive value of NPV,
the value of IRR above the interest rate and acceptable Payback Period, thus the
Clinical Laboratory services management is feasible to be applied."
2013
T35496
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumita Kadarisman
"Tesis ini membahas tentang kelayakan rujukan oleh bidan Puskesmas Poned Kota di RSUD Pirngadi Medan Tahun 2012. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh kasus rujukan yang dirujuk ke RSUD Pirngadi berjumlah 136 kasus rujukan, dan dilengkapi dengan informasi dari 17 orang bidan di 6 Puskesmas Poned. Data primer diambil dengan wawancara menggunakan kuesioner, daftar ceklist dan data sekunder menggunakan data rekam medis RSUD Pirngadi Medan. Ada 75,7% kasus rujukan persalinan yang layak dirujuk dan 24,3% kasus rujukan persalinan yang tidak layak dirujuk.
This study analyzed the referral feasibility by Poned Health Centres midwives in Pirngadi Medan Hospital in 2012. This is a quantitative research using cross sectional design. Sample in this study are all referral cases referred to Pirngadi Hospital 136 cases and supplemented by information from 17 midwives in 6 Poned Health Centre. Data used a questionnaire, checklist, and medical record. There were 75,7% of the cases referred to decent referral and 24,3% of cases referral is not feasible referenced."
2013
T40856
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylva Dinie Alinda
"Belum maksimalnya kegiatan pemasaran di RS MMC mengakibatkan sedikitnya jumlah pasien baru dibandingkan dengan pasien lama rawat jalan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran karakteristik konsumen rawat jalan untuk menjadi dasar analisis penetapan segmen, target dan posisi layanan rawat jalan RS MMC. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan melakukan penyebaran kuesioner pada pasien rawat jalan RS MMC bulan April- Mei 2013 sejumlah 110 responden dan wawancara mendalam dengan informan pihak manajemen RS MMC. Kerangka konsep penelitian ini menggunakan pendekatan segmentasi geografis, demografis dan psikografis, kemudian dilakukan penetapan target dan posisi.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa pasien layanan rawat jalan RS MMC tahun 2013 terbagi menjadi tiga segmen konsumen yaitu Loyal Veteran Customers, Urban Rookie Customers dan Urban Mommies Customer yang juga merupakan target pasar rawat jalan RS MMC kedepannya. Posisi layanan rawat jalan RS MMC adalah pilihan utama di wilayah Jakarta Selatan, Timur dan Pusat yang menyediakan pelayanan holistik oleh dokter subspesialis bagi upper-class urban worker dan keluarga yang berusia produktif dengan nilai utama patient safety, patient satisfaction dan patient trust. Sesuai dengan segmen dan target pasar, RS MMC perlu mengembangkan Esthetic Center bagi Urban Mommies Customer, Express Clinic bagi Urban Rookie Customers dan Family Center bagi target keluarga urban.

The marketing activities in MMC Hospital has not reached maximum poin that has been targeted and has resulted least number of new patients compared to number of old patients of outpatient services. This study aims to picture on consumer characteristics of outpatient services base on the determination of segment analysis, targeting and positioning MMC Hospital outpatient services. This research is quantitative and qualitative research by distributing questionnaires in MMC Hospital outpatient services from April-May 2013 which consist of 110 respondents and in-depth interviews with informants MMC Hospital management officers as informants. This study uses conceptual framework by approaching to geographic, demographic and psychographic segmentation, then conducted targeting and positioning.
The results illustrate that the patients MMC Hospital outpatient services in 2013 is divided into three segments, which are Loyal Veteran Customers, Urban Rookie Customers and Urban Mommies Customer which is also the target of MMC Hospital outpatient services market in the future. MMC Hospital outpatient services location is the top choice in South Jakarta, East and Centre that provides holistic care to subspecialty physicians for urban upper-class worker and families who are in productive age with the core values of patient safety, patient satisfaction and patient trust. According to segment and market target, MMC Hospital is urged to develop Esthetic Centre for Urban Mommies Customer, Express Clinic for Urban Rookie Customers, and Family Center for urban families.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35931
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suroso
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelayanan prima berbasis budaya terhadap tingkat kepuasan pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit TNI AL Jayapura. Penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan rancangan pre and post with control group design. Jumlah sampel adlah 35 perawat dan 140 pasien. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan (p value <0,05) terhadap tingkat kepuasan pasien setelah perawat mendapatkan pelatihan pelayanan prima berbasis budaya pada pre dan post di kelompok intervensi. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah perlunya meningkatkan peran supervisi agar keberlangsungannya tetap terjaga, untuk penelitian berikut mungkin bisa dilakukan dengan model triangulasi.

ABSTRACT
This research aimed to determine the Effect of Service Excellent srvicee Based On Culture to Patient Satisfaction Level in Installation of Hospitalization Dr. Soedibjo Sardadi Navy Hospital Jayapura. This research is a quasi experiment with pre and post with control group design. The number of samples is someone 35 nurses and 140 patients. The results showed have significant effect (p value <0.05) on the level of patient satisfaction after nurses receive training excellent service based on culture pre and post intervention group. Recommendations can be given is the need to enhance the role of supervision in order to maintain continuity, for the following research may be done by triangulation models."
2013
T38664
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha
"Penelitian ini membahas tentang proses pelayanan prima di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, agar rumah sakit dapat terus meningkatkan pelayanan sehingga menimbulkan dampak positif bagi citra rumah sakit sendiri. Dalam pelaksanaan proses pelayanan prima yang sesuai standart kepuasan pelanggan tidaklah mudah, dilihat dari segi input, proses dan outputnya. Setelah seluruh proses berjalan dengan baik barulah dapat terlaksana pelayanan prima. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah data sekunder.
Penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan prima di instalasi rawat jalan sudah berjalan dengan baik walaupun dalam proses pelaksanaannya belum berjalan secara optimal. Beberapa kekurangan dari segi jumlah sumber daya manusia, masih kurangnya sarana prasarana dan pelaku sistem informasi yang belum dapat mengintegrasikan sistem dengan baik dan jam buka pelayanan yang belum sesuai SOP. Tetapi sampai saat ini Instalasi Rawat Jalan terus melakukan perbaikan secara berkesinambungan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pelanggan.

This research described about the process of prime service at outpatient unit in Persahabatan General Hospital, thus this hospital can increase the service to establish positive impact for its image. It is not so easy to run the process of prime service which appropriate with the customers’ demand, from input, process, and output stages. After finishing all the good process, the process of prime service will be run. This research used qualitative method with in-depth interview, observations and secondary data analysis.
This research described that the implementation of prime service at outpatient unit has been running very well even though it is still not achieving an optimum level. Some of lacks are human resources, facilities and actors information system that has integrated system well, and hours open service not follow the standard of procedures. In the mean time, this unit keeps trying to perform improvement continuously to increase the quality of services for customers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S45515
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanny Tiurni Ari
"ABSTRAK
Rumah sakit sebagai organisasi kesehatan harus mengembangkan budaya
keselamatan pasien dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanannya untuk
mencegah terjadinya kejadian yang tidak diharapkan. Untuk mengetahui tingkat
budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Santa Elisabeth Batam dilakukan
pengukuran dengan tool Manchester Patient Safety Framework ( MaPSaF) yang
dipublikasilkan oleh National Patient Safety Agency (NPSA). Penelitian ini
merupakan jenis studi observasional dengan menggunakan desain semikuantitatif.
Dari hasil penelitian diperoleh Dimensi Budaya Keselamatan Pasien di Rumah
Sakit St. Elisabeth Batam menurut tool MaPSaF berada pada tingkat antara
Birokratik dan Proaktif. Rumah sakit sudah memiliki sistem untuk keselamatan
pasien dengan memiliki kekuatan pada 5 dimensi yaitu komitmen, prioritas,
kesalahan sistem, evaluasi insiden serta pendidikan dan pelatihan. Sebaliknya
ditemukan kelemahan sistem pada beberapa dimensi yang menunjukkan bahwa
keselamatan pasien belum dilaksanakan secara komprehensif. Dengan adanya
kelemahan sistem budaya keselamatan di rumah sakit maka perlu dilakukan
pengembangan pada dimensi-dimensi yang menjadi tulang punggung keselamatan
pasien yaitu pada dimensi perekaman insiden, pembelajaran dan perubahan
perilaku, komunikasi, manajemen kepegawaian serta kerjasama tim keselamatan
pasien.

ABSTRACT
Hospital as a healthcare organization must develop a culture of patient
safety in an effort to improve the quality of service in order to prevent the
occurrence of adverse event. Measurement tool to determine the level of patient
safety culture in Santa Elisabeth Batam Hospital is the Manchester Patient
Safety Framework ( MaPSaF) which is published by the National Patient safety
Agency (NPSA).This research is an observational study using a design
semiquantitatively. The result showed Dimensional Patient Safety Culture in St.
Elisabeth Batam Hospital according to MaPSaF tool is at level between
Bureaucratic and Proactive. Hospital already has a system for patient safety by
having strenght on the dimension of commitment to continuos improvement,
priority given to patient safety, system errors and individual responsibility as
well as staf education and training of personal about patient safety. Instead
discovered weakness in the system on several dimensions indicate that patient
safety has not been comprehensively implemented. With the weakness of the
system of safety culture in hospital it is necessary to develop the dimensions of the
backbone, namely the dimension of recording incidents and best practice,
learning and effecting change, communication about safety issues, personnel
management and safety issues as well as teamwork patient safety."
2013
T40847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Sistha Prima
"Pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 di rumah sakit Puri Cinere terlihat bahwa ada penurunan angka BOR dan BTO. Menurunnya angka BOR dan BTO pada pasien rawat inap tersebut secara tidak langsung menunjukkan adanya penurunan dalam pemanfaatan fasilitas rawat inap di rumah sakit Puri Cinere, dimana pemanfaatan fasilitas tersebut sangat erat kaitannya dengan kwalitas pelayanan.
Penelitian ini ingin melihat lebih lanjut mengenai pelayanan rawat inap di rumah sakit Puri Cinere, terutama pada lama waktu dari pelayanan pembayaran terhadap semua jenis pembayaran dan kelas perawatan yang berasal dari pasien rawat inap, dimana dengan mengetahui hal tersebut diharapkan dapat melihat lama waktu pelayanan yang diperlukan dan hambatan-hambatan yang terjadi pada pelayanan rawat inap di rumah sakit Puri Cinere.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil observasi langsung pada bagian verifikasi dan kasir pelayanan rawat inap, yang berupa lama waktu yang diperlukan bagi verifikator dan kasir untuk menyelesaikan administrasi pasien rawat inap yang akan pulang, selain itu juga dilakukan pengambilan data yang berasal dari rekam medis guna mendapatkan waktu perintah kepulangan pasien oleh dokter yang bersangkutan. Populasi dalam penelitian adalah semua pasien rawat inap yang ada dirumah sakit puri cinere. Sedangkan sampel penelitian yang diambil adalah pasien rawat inap yang akan pulang terhitung mulai tanggal 30 November sampai dengan tanggal 7 Desember 2012, dengan jumlah pengambilan sampel sebanyak 100 sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dirumah sakit Puri Cinere terdapat perbedaan dan hubungan antara waktu pelayanan dengan jenis pembayaran, selain itu lama waktu pelayanan berdasarkan kategori kelas perawatan menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik.
Peneliti menyarankan, perlu adanya system yang mampu mengukur waktu tanggap (respon time) di Rumah Sakit Puri Cinere agar pihak manajemen lebih mudah melakukan pengawasan terhadap kinerja dari masing-masing titik pelayanan yang ada.

Based on the BTO and BOR inpatients data rate in 2010 to 2011, the Puri Cinere hospital had declines BOR and BTO inpatients rate. The reduced number of BOR and BTO in hospitalized patients indirectly suggests a decrease in the utilization of inpatient facilities at Puri Cinere hospital, where the utilization of these facilities are closely linked with the quality of service.
This study would like to see more on inpatient care in Puri Cinere hospital, especially on service time for all types of payment and hospital care classes derived from hospitalized patients who will go home, it is expected that the service time required and the obstacles on inpatient care in hospitals Puri Cinere could occur.
This type of research is a descriptive study with cross sectional approach. The data in this study were obtained through direct observation on the the cashier and verification of inpatient services, which form how long does it take for the verifier and the cashier to complete administration of inpatients who will go home, other data was also taking from the medical records, the purpose is to gain the patient return time, concerned by a physician orders. Population in the study were all inpatients who was in the Puri Cinere hospital. While the study sample is taken from hospitalized patients from 30 November to 7 December 2012, and the number of sampling as many as 100 samples.
The results showed that there are time differences and relationships between service time with type of payment, in addition, the service time based hospital class category showed a statistically significant difference.
Researchers suggest, the need for systems that can measure the response time at Castle Hospital Cinere in order to make management easier on monitoring the performance of each existing service points.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Nugroho Pratomo
"Waktu tunggu pelayanan di unit rawat jalan terutama pada poliklinik spesialis yang lebih dari waktu yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM). Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan data penghitungan waktu tunggu didapat 6 poliklinik spesialis yang memiliki waktu tunggu pelayanan > 60 menit. Poliklinik tersebut adalah PD1 (107.6 menit), PD5 (168.7 menit), P2 (66 menit), PD2 (68 menit), PJ (60.6 menit), dan THT (62.1 menit) Permasalahan ini disebabkan oleh faktor - faktor seperti keterlambatan waktu dokter dalam memulai praktik, pola kedatangan pasien, jumlah pasien dan jadwal praktik, peralihan sistem informasi manajemen rumah sakit, sistem pendaftaran, serta lokasi yang kurang strategis antar unit pelayanan rawat jalan.

The waiting times in outpatient setting specifically for specialist polyclinics takes longer than it recommended by the goverment as stated in Ministry of Health Decision Letter No. 129/Menkes/SK/II/2008 about Minimum Standar of Hospital Services. This research are conducted by using a qualitative and quantitative method. According to the waiting time data countings there are 6 specialist have experiencing an patient waiting times more than 60 minutes. There are PD1 (107.6 minutes), PD5 (168.7 minutes), P2 (66 minutes), PD2 (68 minutes), PJ (60.6 menit) dan THT (62.1 menit). The issues are caused by the doctor lateness habits on starting practice, arrival pattern of patient, amount of pasien and unadequate practice schedule, alteration of hospital information sistem, hospital admission and registration sistem, futhermore the unstrategic location between units."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T40811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Gede Sukardiasih
"Penerapan Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sudah dilaksanakan di BRSU Tabanan sejak tahun 2009 sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan namun masih ada saja keluhan terhadap pelayanan di Badan Rumah Sakit Umum Tabanan. Sampai saat ini belum pernah dilakukan analisis kinerja pelayanan di IGD pada penerapan Standar Manajemen Mutu ISO 9001:2008 BRSU Tabanan.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kinerja pelayanan di IGD pada penerapan SMM ISO 9001:2008 di IGD BRSU Tabanan. Dilakukan bulan Agustus-Oktober 2013, dengan metode penelitian kualitatif yang dilengkapi dengan data kuantitatif yang merupakan data sekunder berupa sasaran mutu di IGD sebagai indikator kinerja. Responden untuk kepuasan pelayanan di IGD adalah pasien atau keluarganya yang datang bulan Agustus-Oktober 2013 yang bersedia mengisi kuesioner,sebanyak 150 orang. Staf IGD dan staf di bidang pelayanan yang bekerja minimal 3 tahun sebagai responden penerapan SMM ISO 9001:2008 di IGD berjumlah 71 orang. Wawancara mendalam kepada Direksi sebanyak 3 orang sebagai informan dalam informasi pencapaian kinerja di IGD dan penerapan SMM ISO 9001:2008. Analisis data dengan content analysis.
Hasil penelitian menunjukkan kinerja pelayanan di IGD sudah baik pada 9 sasaran mutu dari 12 sasaran mutu yang ada di IGD. Sasaran mutu yang belum baik adalah keluhan pelanggan, ketidakpuasan pelanggan terhadap pelayanan dokter dan angka kematian pasien di IGD ≤24 jam. Diperlukan peningkatan anggaran yang bertujuan untuk peningkatan kualitas SDM di IGD seiring dengan peningkatan pendapatan rumah sakit, melengkapi sarana untuk ruang intensif serta sosialisasi kembali penerapan SMM ISO 9001:2008

Implementation of ISO 9001:2008 Quality Management Standards have been implemented in BRSU Tabanan since 2009 in an effort to improve the quality of care, but there are still complaints against the ministry in BRSU Tabanan. Until now, this has never been done in the Emergency Room service performance analysis on the application of ISO 9001:2008 Quality Management Standard BRSU Tabanan.
This study was conducted aimed to determine and analyze the performance of services in the emergency department on the application of ISO 9001:2008 QMS in Emergency Room BRSU Tabanan. Do months from August to October, 2013, with a qualitative research method that comes with the quantitative data is secondary data quality objectives in the Emergency Room as indicator performance. Respondents service satisfaction in the emergency department for patients or their families were coming month of August to October 2013, which are willing to fill out a questionnaire, as many as 150 people. Emergency Room staff and staff working in the field of service of at least 3 years as respondents in the application of ISO 9001:2008 QMS Emergency Room are 71. In-depth interviews to the Board of Directors as an informant were 3 people in the achievement of performance information in the Emergency Room and the application of ISO 9001:2008 QMS. Data were analyzed using content analysis.
The results show the performance of services in the Emergency Room already well on target mutul 9 of 12 quality objectives in the Emergency Room. Quality objectives is not good customer complaints , customer dissatisfaction with the services of doctors and patient mortality in Emergency Room ≤ 24 hours. Required an increase in the budget aimed at improving the quality of human resources in the emergency department with increasing hospital revenue, completing facilities for intensive care and resocialization of the application of ISO 9001:2008 QMS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erie Dharma Irawan
"Tesis ini membahas tentang kebijakan layanan kesehatan umum di Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dianalisis memakai analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menyarankan agar dalam pelayanan rumah sakit jiwa dikembangkan layanan Consultation Liaison Psychiatry (CLP) sebagai center of excellent yang menunjukkan layanan kesehatan jiwa dan umum yang komprehensif dan terintegrasi.

This thesis discusses about general health care policy (non psychiatri) at dr. H. Marzoeki Mahdi Mental Hospital Bogor. This is a qualitative study were analyzed using content analysis (content analysis). The results of study suggest that develoving of psychiatri care in dr. H. Marzoeki Mahdi Mental Hospital should be focussed to developed Consultation Liaison Psychiatry (CLP) program as a centers of excellence. to realize a comprehensive and integrated service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>