Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Indah Yuliaty
"Sistem pembayaran rumah sakit secara prospektif merupakan salah satu cara untuk mengendalikan mutu dan biaya pelayanan kesehatan. Sistem INACBG's yang akan diterapkan secara luas di Indonesia pada era Jaminan Kesehatan Nasional merupakan salah satu bentuk sistem pembayaran tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan rerata biaya klaim dan mengetahui estimasi biaya rawat inap pasien Askes di RSUD Kota Bekasi tahun 2012 apabila menggunakan tarif INA-CBG's. Sepuluh diagnosis dengan jumlah biaya klaim rawat inap tertinggi dijadikan kerangka sampel dan ditetapkan 356 kasus sebagai total sampel penelitian.
Hasil penelitian : Beberapa faktor yang secara signifikan berpengaruh pada rerata biaya klaim pola Askes adalah faktor spesialisasi DPJP, jenis kelamin DPJP, umur pasien, jenis kelamin pasien dan diagnosis penyakit. Faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap rerata biaya klaim rawat inap pola INACBG's adalah faktor spesialisasi DPJP, jenis kelamin DPJP, umur pasien, jenis kelamin pasien, diagnosis penyakit dan kelas perawatan. Beban biaya klaim rawat inap yang menjadi kewajiban PT. Askes (Persero) berdasarkan INA-CBG's adalah 93 % lebih tinggi dibanding dengan pola tarif saat ini. Tingkat kenaikan bervariasi di antara sepuluh diagnosis yang diteliti.
Saran diberikan kepada semua pihak untuk mempersiapkan penerapan sistem INA-CBG’s di Indonesia. Merupakan hal yang penting untuk menjamin kecukupan dana dan kesinambungan pelayanan kesehatan di era Jaminan Kesehatan Nasional.

The Prospective Payment System for hospitals is a system to control the quality and costs of health care. INA-CBG’s that will be widely applied in Indonesia at National Health Insurance era is one form of this payment system.
This study aims to determine the factors associated with the average cost of claims and inpatient cost estimation of PT. Askes at RSUD Kota Bekasi in 2012 under INA CBG’s scheme. The top ten diagnoses with the highest total cost of inpatient claims used as the sample frame and obtained 356 cases as the total sample of study.
RESULTS : Some factors that significantly influence to the average cost of claims under Askes scheme are the specialization of doctor in charge, sex of doctor in charge, age of the patient, sex of the patient and diagnosis of disease. The factors that significantly influence to the average cost of claims under INACBG's scheme are the specialization and sex of doctor in charge, age and sex of the patient, diagnosis of disease and classof room care. The cost of inpatient claims under INA-CBG’s scheme that become responsibilities of PT. Askes (Persero) is 93% higher than the current applied rates. The rate of increment was varied among the top ten diagnoses studied.
Suggestions are given to all parties to prepare for the implementation of INA-CBG's in Indonesia. It is essential to ensure sufficiency of fund and sustainability of care at National Health Insurance era.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T39120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhamad Rezaldi
"Latar Belakang: Jaminan Kesehatan Nasional JKN melalui Badan PenyelenggaraJaminan Sosial BPJS Kesehatan sebagai pemberi perlindungan sosial menuntut rumahsakit untuk memberikan pelayanan bermutu dan berkualitas kepada peserta BPJSKesehatan. Dalam menjalankan fungsi rumah sakit untuk memberikan pelayanan kepadapeserta BPJS Kesehatan, maka rumah sakit perlu melakukan klaim dana kepada pihakBJPS Kesehatan sesuai diagnosa yang sudah ditetapkan Indonesian Case-Based Groups INA CBG's. Klaim biaya tersebut digunakan sebagai pengganti dari biaya yang sudahdikeluarkan rumah sakit dalam menjalankan pelayanan kesehatannya kepada pesertaBPJS Kesehatan. Namun pada kenyataannya masih banyak berkas-berkas yang ditundaataupun ditolak BPJS sehingga rumah sakit tidak mendapatkan klaim tersebut. Penundaandan atau penolakan klaim disebabkan karenan tidak lolosnya berkas-berkas melaluiverifikator BPJS Kesehatan. Dengan diberlalukannya system Vedika Verifikasi diKantor ada beberapa perubahan kebijakan pada proses klaim berkas INA CBG's yangmembuat rumah sakit dituntu untuk bisa beradaptasi.Tujuan: Mengetahui faktor-faktor penentu keterlambatan klaim INA CBG's BPJSKesehatan berdasarkan beberapa variabel yang sudah ditentukan sebelumnya dandimodifikasi oleh peneliti.
Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif.Pengumpulan data dilakukan kepada berkas-berkas klaim INA CBG's yang akandiajukan ke BPJS Kesehatan dari pasien rawat inap. Data yang dikumpulkan dimasukkanke dalam checklist kuesioner yang kemudian akan diolah hasilnya.
Hasil: Dari 8 variabel independent yang diuji, variabel Ketepatan Pengisian ResumeMedis Koding Diagnosa Sekunder memiliki peran paling penting menyebabkan berkasklaim tertunda. Koding Diagnosa Sekunder juga berhubungan dengan VariabelIndependent Severity Level atau tingkat keparahan penyakit yang bisa mempengaruhikelayakan berkas klaim.
Kesimpulan: Saat ini, aspek dan kaidah koding berperan penting dalam kelayakan berkasklaim INA CBG's, sehingga rumah sakit harus terus belajar dan mencari tahu apa sajayang baik untuk diinputasi dalam nenentukan koding yang tepat, sehingga berkas klaimdapat terbayarkan tepat waktu tanpa ditunda.

Background: National Health Insurance JKN through the provider of Social SecurityAdministering Agency BPJS Health as a social protection provider requires the hospitalto provide quality and quality services to BPJS Kesehatan participants. In performing thefunction of the hospital to provide services to participants BPJS, eating hospital needs tomake claims of funds to the BJPS Kesehatan according to the diagnosis set by IndonesianCase Based Groups INA CBG's . Claim fees are used in lieu of the costs alreadyincurred hospital in running health services to participants BPJS Kesehatan. But infactthere are still many files that are postponed or rejected by BPJS Kesehatan so that thehospital does not get the claim. Delays and or rejection of claims are caused due to notpassing the files through BPJS Kesehatan verifier. With the implementation of TheVedika Verification in the Office there were several policy changes to the claim processof INA CBG 39 s file which made the hospital to be able to adapt.
Purpose: Find out the determinants of the delay in INA CBG 39 s BPJS Kesehatan claimsbased on some predefined variables which has been predetermined and modified by theresearcher.Method This research is analytical descriptive with quantitative approach. The datacollection is done to the claims file of INA CBG's that will be submitted to BPJSKesehatan of inpatients. The data collected is included in the checklist of questionnaireswhich will then be processed.
Result Of the 8 independent variables tested, the Adjustment Resume Filling variableMedical Coding Secondary Diagnosis has an important role causing the tertunda claim.Secondary Diagnostic coding is also associated with the Severity Level variable that mayaffect the eligibility of the claim.
Conclusion: Currently, coding aspects and rules play an important role in the feasibilityof INA CBG 39 s claim, so hospitals must continue to learn and find out what is good toinput in determining proper coding so that claims files can be paid on time without delay.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Anggarini
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara biaya rawat inap berdasarkan tarif INA-CBGs dengan biaya rawat inap berdasarkan tarif rumah sakit pada pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan diagnosis infeksi HIV di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan perbedaan biaya rawat inap antara BPJS Kesehatan dengan rumah sakit disebabkan oleh adanya perbedaan tarif dan perbedaan metode pembebanan biaya. Akibat perbedaan tersebut, rumah sakit mengalami kerugian. Rumah sakit dapat menekan kerugian dengan meningkatkan cost effectiveness proses bisnis rawat inap, menetapkan harga target, menyusun biaya standar serta melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan Program JKN.

This study's objective is to analyze the difference between inpatient cost based on INA-CBGs rates with the one based on hospital rates on JKN patient with HIV infection in Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta. This study uses a descriptive-qualitative methods. The study shows for overall the difference casuses loss to the hospital. It because of the rate and the charging method differences between BPJS Kesehatan and the hospital. The hospital reduces the loss by improving the cost effectiveness of business processes, planning and controlling the inpatient cost through target pricing and standard costing as well as monitoring and evaluating the programs."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annarizky Putri
"Skripsi ini membahas mengenai keefektivitasan pelayanan kesehatan rawat inap untuk pasien pengguna ASKES - JAMKESMAS di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo, Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pelayanan kesehatan rawat inap di RSUD Pasar Rebo sudah berjalan dengan efektif sesuai dengan tujuan - tujuan yang hendak dicapai program JAMKESMAS. Meskipun demikian, masih diperlukan perbaikan pada beberapa aspek terkait seperti aspek kehadiran dokter spesialis, kunjungan dokter penanggung jawab, kenyamanan pasien, kestrategisan lokasi rumah sakit dengan tempat tinggal pasien,pembebanan biaya, serta proses administrasi rawat inap agar dapat terus meningkatkan pelayanan kesehatan rawat inap.

This undergraduate thesis is studying about the effectiveness of inpatient health services for patients on health insurance - JAMKESMAS at Pasar Rebo Regional General Hospital, Jakarta. This research is a quantitative research with descriptive design. The result of this research declared that the inpatient health services at Pasar Rebo Hospital is already operating effectively in accordance with the goals that JAMKESMAS programs should be achieved. Even so, it still need an improvements on some aspects such as the presence of specialist doctors, doctors visiting schedule, patient comfort, strategic hospital location from patient‟s house, loading costs, and administrative inpatient process in order to continuously improve the inpatient health services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S45942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliani
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kelengkapan dan ketepatan diagnosis prosedur dan koding pada klaim pasien rawat inap JKN di RSU Mayjen H. A. Thalib Kabupaten Kerinci. Penelitian ini menggabungkan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan model triangulasi. Hasil penelitian ditemukan ketidaktepatan koding dari 105 sampel klaim yang menyebabkan kerugian rumah sakit dengan selisih klaim kurang lebih 4 %. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan dokter spesialis mengenai aturan koding yang masih rendah, pelatihan koding yang masih kurang bagi dokter spesialis, koder dan verifikator, beban kerja verifikator yang tinggi, rekam medis yang masih manual, ketiadaan SIMRS, alokasi anggaran yang masih rendah untuk meningkatkan kualitas rekam medis dan koding. Manajemen harus menyusun alur klaim, melaksanakan monitoring dan evaluasi klaim, melakukan pelatihan koding rutin, menyediakan SIMRS terintegrasi dengan billing system, rekam medis elektronik, dan menyusun indikator penilaian kinerja untuk remunerasi, menerapkan reward dan punishment bagi yang terlibat dalam klaim.

This research combines quantitative and qualitative research with triangulation models. Researchers want to know the accuracy of diagnosis coding and accurate procedures of the claim file of disease cases that successfully passed BPJS KESEHATAN verification by observing the claim file, medical records, and conducting in-depth interviews. The results found inaccurate coding of 105 claims samples that cause hospital losses with a claim difference of approximately 4 %. This is due to the low knowledge of specialist doctors regarding coding rules, lack of coding training for specialists, coders and verifiers, verifiers heavy workload, manual medical records, absence of SIMRS, low budget allocation to increase the quality of medical records and coding. Management must conceive pathway for claim, carry out monitoring and evaluation of claims, conduct routine coding training, provide SIMRS integrated with billing systems, electronic medical records, and conceive indicator of remuneration, implement rewards and punishments for those involved in claims."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evelin Aprilianty
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya berkas klaim pasien rawat inapBPJS Kesehatan di RSUD Tanah Abang yang terlambat dalam penyelesaianklaim. Adanya penangguhan pembayaran klaim pending pasien JKN sebesarRp154,073,700 oleh BPJS Kesehatan terhadap RSUD Tanah Abang akibat adanyaberkas yang pending, menyebabkan kejadian tunda bayar. Penundaan pembayaranklaim idealnya tidak terjadi apabila berkas klaim dapat dikelola dengan baik.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancaramendalam, telaah dokumen, dan observasi. Penelitian yang dilaksanakan padabulan Mei-Juni 2018 ini, menemukan bahwa proses pengelolaan berkas klaimsudah baik, namun dalam setiap tahapan proses pengelolaan klaim masih terdapatkekurangan yang terjadi baik dari segi teknis, SDM, sistem informasi, dan saranaprasarana. Saran bagi RSUD Tanah Abang adalah untuk melakukan pengawasandalam proses pengelolaan berkas klaim dan pemenuhan kebutuhan dalam prosespengelolaan berkas klaim.

Based on I Presidential Regulation number 72 of 2012 states that theNational Health System is a health management organized by all components ofthe Indonesian nation in an integrated and mutually supportive to ensure theachievement of the highest degree of public health as a manifestation of thewelfare of society according to the 1945 Constitution. This research is motivatedby the claim file of inpatient BPJS Kesehatan in RSUD Tanah Abang which is latein the settlement of the claim. The existence of suspension of payment claimspending JKN patients amounting to Rp154,073,700, by BPJS Health to RSUDTanah Abang due to the pending file, causing the delay event. The defaultpayment claim delay does not occur if the claim file can be properly managed.This research uses qualitative approach with in depth interview method,document review, and observation. The research, conducted in May June 2018,found that the claims file management process was good, but in every stage ofclaims management process there were still deficiencies in terms of technical,human resources, information system, and infrastructure. Suggestion for RSUDTanah Abang is to conduct supervision in the process of claim file managementand fulfillment requirement in process of claim file management."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49950
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wida Guslianti
"ABSTRAK
Tesis ini membahas kelengkapan resume medis dan ketepatan koding diagnosis
dalam potensi risiko klaim BPJS di Unit Rawat Inap RSUD Cempaka Putih Tahun
2016. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan desain
studi cross sectional. Hasil penelitian ditemukan ketidaklengkapan pengisian
resume medis pada variabel diagnosis sekunder 46%, variabel tanda tangan dokter
penanggung jawab layanan 10,5%, variabel pemeriksaan penunjang 1,6 %.
Ketidaktepatan koding diagnosis pada diagnosis utama 28,2%, diagnosis sekunder
6,4% dan prosedur 6%. Didapatkan risiko klaim tertunda akibat ketidaklengkapan
resume medis sebesar Rp. 159.580.200,-, dan didapatkan selisih klaim akibat
ketidaktepatan koding diagnosis sebesar Rp. 7.062.100,- pada bulan November
dan Rp. 4.821.400,- di bulan Desember.
Hasil penelitian menyarankan agar dilakukan sosialisasi Standar Prosedur
Operasional (SPO), pelatihan koding, pemberlakuan reward dan punishment,
audit koding, pembentukan Tim Koding, dan evaluasi secara berkesinambungan
oleh manajemen.

ABSTRACT
This research discussed about medical resume completeness and the accuracy of
coding diagnoses against potential risks of BPJS claims at Inpatient Units of
RSUD Cempaka Putih in 2016. This research used mix method approach with
cross sectional design. This research found that there is still incompleteness in
filling the medical record for secondary diagnostic variables 46%, the signature of
in charge physician variable 10,5%, and supporting examination variable 1,6 %.
Inaccuracy of coding diagnoses on primary diagnostic 28,2%, secondary
diagnostic 6,4% and procedur 6%. The risk of claims is delayed due to the
incompleteness of medical resume amounting to Rp. 159.580.200,- ,and obtained
the difference in claims due to inaccuracy of Rp. 7.062.100,- in November and
Rp. 4.821.400,- in December.
The results suggested that socialization of standar operational procedur,coding
practice, reward dan punishment implementation, coding audit, coding team
formulation, and continous evaluation by management."
2017
T47707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saly Salim Saleh Alatas
"Pemerintah Indonesia membentuk Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk menjamin kesehatan warga negara Indonesia. Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Kesehatan selanjutnya bekerjasama dengan rumah sakit untuk mewujudkannya. Rumah Sakit Ummi Bogor adalah rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan dan menerima dana pembayaran klaim dari tarif yang sudah ditetapkan BPJS Kesehatan berdasarkan berkas bukti pelayanan yang didapatkan pasien. Ketidaksesuaian hasil verifikasi klaim akan mengakibatkan klaim pending. RS Ummi Bogor merupakan RS tipe C yang sebagian besar pasiennya merupakan pasien BPJS, sehingga adanya klaim pending sangat berpengaruh terhadap cash flow rumah sakit terutama di unit rawat inap. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penyebab klaim pending BPJS Kesehatan di unit rawat inap RS Ummi Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan jumlah klaim pending di unit rawat inap pada bulan Maret sebesar 93 dari total 1412 berkas (6,58%) dengan biaya pending klaim sebesar Rp. 660.261.900. atau 11,37 % dari total biaya klaim layak. Klaim pending disebabkan oleh ketidaklengkapan berkas klaim, ketidaksesuaian resource (pemakaian obat dan indikasi rawat) dengan diagnosa, ketidaksesuaian tindakan medis dengan diagnosa, kesalahan koding, dan ketidaksesuaian pemeriksaan penunjang dengan diagnosa umum. Permasalahan utama adalah kurangya sosialisasi tentang peraturan terbaru BPJS kesehatan mengenai persyaratan penerimaan klaim kepada dokter yang memeriksa sehingga diperlukan sosialisasi, perekrutan dokter umum untuk menelaah kelengkapan berkas klaim, pelatihan coding untuk semua staff koder maupun rekam medis, membuat surat keputusan dari direksi yang mengatur waktu pemberian jasa medis kasus pasien klaim yang terpending, bridging sistem teknologi informatika  antara Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) dengan e-klaim update kapasitas random excess memory untuk server dan database SIM-RS, dan monitoring serta evaluasi rutin untuk seluruh staf yang terlibat.

Indonesian Government established the National Health Insurance organized by Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan to guarantee the health of Indonesian citizens. Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Kesehatan cooperates with hospitals to make it happen. Rumah Sakit Ummi Bogor is a hospital that cooperates with BPJS Kesehatan and receives claim payment funds from the rates set by BPJS Kesehatan based on the proof of service obtained by the patient. Inconsistencies in the results of claim verification will result in claims pending. Rumah Sakit Ummi Bogor is a type C hospital where most of the patients are BPJS patients, so that pending claims are very influential to the cash flow hospitals, especially in inpatient units. The purpose of this study is to analyze the causes of BPJS Kesehatan claims pending in the inpatient unit of . Rumah Sakit Ummi Bogor. This research is a qualitative study. Data collection was carried out through in-depth interviews and document review. The results of the study show that the number of claims pendingin the inpatient unit in March twere 93 files out of a total of 1412 (6.58%) with a claim pending fee of Rp. 660,261,900 or 11.37% of the total cost of claims received caused by incomplete claim files, resource discrepancies (use of drugs and indications for treatment) with diagnoses, discrepancies between medical procedures and diagnoses, errors in coding, and incompatibility of investigations with general diagnoses. The main problem is the lack of socialization regarding the latest BPJS Kesehatan regulations regarding the requirements for accepting claims to edoctors so that socialization is needed, recruiting general practitioners to review completeness of claim files, coding training for all coders and medical record staff, making a regulation from the directors that regulates the time of providing medical services for pending claims patient cases, bridging information technology system between management information system of hospital and e-claim, update RAM capacity for the management information system of hospital’s server and database, and routine monitoring and evaluation for all staff involved"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ima Nur Kesumawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek kebijakan, ketersediaan dokter, ketersediaan obat-obatan, ketersediaan fasilitas alat kesehatan, pemahaman dokter terhadap Puskesmas sebagai gatekeeper dan diagnosa penyakit terhadap angka rujukan. Penelitian ini merupakan studi kasus menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Puskesmas Nanggeleng memiliki rasio angka rujukan di atas standar PT. Askes 15% sedangkan Puskesmas Gedong Panjang di bawah 15%. Ketersediaan dokter, aspek kebijakan, obatan-obatan, pemahaman dokter terhadap Puskesmas sebagai gatekeeper mempengaruhi angka rujukan. Diagnosa penyakit yang banyak dirujuk di kedua Puskesmas adalah Diabetes Mellitus dan Hipertensi. Hal tersebut berhubungan dengan ketersediaan obat-obatan yang terbatas. Diharapkan PT. Askes (Persero) Kantor Cabang Sukabumi meningkatkan koordinasi dengan pihak Puskesmas mengenai pengendalian pelayanan rujukan.

This study aims to analyze the aspects of policy, the availability of doctors, drugs, health facilities, physician?s knowledge as a gatekeeper, patient diagnosis and relationship with refferal ratio. This study is a case study using qualitative approach. The study revealed that Nanggeleng health center had high referrals ratio and Gedong Panjang health center had less the 15% refferal ratio. The availability of physicians, policy aspects, drugs, physician?s knowledge as a gatekeeper, patient diagnosis influence referral ratio. The study found that diagnosis of the cases that most frequently reffered are Diabetic mellitus and Hypertension. It was related with drugs supply in health center inadequate. It is expected PT. Askes (Persero) Branch Office Sukabumi improve coordination with the health center on control of referral services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>