Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161740 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martinus Putra Wijaya
"Pada jaman sekarang ini, era globalisasi terus berkembang dengan pesat. Fakta ini akan mengacu kepada peningkatan permintaan dari setiap negara sehingga membutuhkan penawaran yang lebih besar. Kapal sebagai salah satu moda transportasi logistik masih dipercaya menjadi pilihan yang paling tepat untuk mendistribusikan barang-barang antar negara. Tetapi permasalahan mulai muncul yaitu bagaimana mengurangi hambatan kapal sehingga pelayaran kapal tersebut dapat berjalan secara efisien dari segi biaya operasional dimana faktor yang paling besarnya adalah biaya bahan bakar. Terdapat berbagai macam cara untuk mengurangi hambatan kapal dan kapal multihull merupakan salah satu solusi praktis terhadap permasalahan ini. Sehingga, dibutuhkan lebih banyak data pembanding antar kapal mutlihull sendiri.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisa hambatan pada kapal model tetramaran dengan konfigurasi melintang dan membujur dengan dimensi masing-masing lambungny adalah L : 2 m, B : 0.2 m, T : 0.045 m. Pengujian tarik dilakukan dalam rentang Fn 0.1-0.6. Konfigurasi tersebut akan ditarik oleh kabel baja yang dihubungkan dengan motor elektrik yang putarannya dapat diatur oleh alat pengatur tegangan. Gaya yang dibutuhkan untuk menarik kapal model akan didapatkan menggunakan load cell transducer dan akan dikalkulasi menjadi nilai hambatan total. Analisa yang ada akan berdasarkan grafik antara Fn dengan CT, CR, CT/CTO, dan persentase perbandingan hambatan. Didapatkan bahwa hasil yang terbaik terjadi pada konfigurasi S/L-R/L 0.2-0.5 dengan pengurangan hambatan sekitar 28% pada Fn 0.3.

The globalization era is keep growing in this era. This fact leads to the increase of demand in every country which needs a larger supply. Ship is still the best choice to transport goods, electronic, etc from one country to another. But the problem arises, that is how to reduce the resistance of the ship so the voyage can be done efficiently in aspects of operating cost which is fuel consumption. There are many ways to reduce the resistance of the ship and multihull is one of them that has been a practical answer to this problem. Thus, it needs more comparison between any multihull ship.
The purpose of this experiment is to analyze the resistance of a tetramaran ship with stagger and unstagger configuration which the dimension of each hull are L : 2 m, B : 0.2 m, T : 0.045 m. A towing test is performed within the range of Fn between 0.1-0.6. This configuration will be pulled by a steel wire rope that connect to a electric motor which rotation is controlled by a voltage regulator. The force to pull the ships model will be gathered by a load cell transducer and will be calculated into total resistance. The analyzes will be done according to the graph between Fn and CT, CR, CT/CTO, and drag percentage comparison value. It is found that the best result is achieved by S/L-R/L 0.2-0.5 configuration with 28% of drag reduction at Fn 0.3.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayat Maulana
"ABSTRAK
Merancang suatu kapal merupakan sebuah pekerjaan yang dibutuhkan
sebelum proses pembuatan kapal dilakukan. Hal yang cukup krusial dalam perancangan sebuah kapal adalah menentukan besarnya nilai hambatan. Sebab, besarnya nilai hambatan akan mempengaruhi biaya operasional sebuah kapal yang didalamnya berkaitan dengan konsumsi bahan bakar. Oleh karena itu, dalam pembuatan kapal diperlukan sebuah uji model yang dapat menggambarkan kondisi kapal ukuran sebenarnya. Lagipula, pengujian kapal model ini nantinya
akan bermanfaat bagi perancang kapal yang akan menjadikan data hasil pengujian
sebagai bahan pertimbangan terkait ketentuan nilai hambatan kapal. Selain itu,
pengujian ini bermanfaat bagi pihak galangan sebagai pembuat kapal karena data hasil pengujian dapat dijadikan acuan dalam pembuatan kapal sehingga mempermudah kinerja galangan. Adapun uji tarik kapal model ini dilakukan dengan memberikan variasi draft yaitu draft 50%, 75%, dan 100% agar hasil pengujian memiliki banyak variasi data sehingga hasil dari pengujian ini dapat dioptimalkan dan mengetahui perbedaan yang terjadi terhadap variasi tersebut. Alat yang digunakan dalam pengujian tarik ini adalah Load Cell yang memiliki interface sebagai penerjemah data yang akan ditampilkan dalam layar komputer.
Percobaan uji tarik kapal model ini dilakukan di area kolam renang supaya data yang dihasilkan lebih banyak sehingga pengolahan data hambatan kapal dapat dilakukan secara optimal. Keberhasilan pengujian ini amat ditentukan dengan kondisi lingkungan percobaan yang mesti dibuat seideal mungkin sehingga tidak mengganggu jalannya uji tarik.

ABSTRACT
Designing a ship is a job that needed done before the process of
shipbuilding. It is quite crucial in the design of a ship is to determine the value of resistance. Because that, the value of resistance will be affect the operating costs of a ship that relating to fuel consumption. Therefore, in the manufacture of ships needed a test model that can describe the actual condition of the vessel size. Moreover, testing this ship model will be useful for designers of ships that will make the data test result for consideration by relevant provisions of the resistance
vessels. In addition, this test is beneficial to the shipyard as a shipbuilder for the data test result can be used as reference in making it easier for shipbuilding yard performance. The pulling test was conducted with a model ship giving the draft variation are draft 50%, 75%, and 100% for the test results have many variations of data that results from this test can be optimized and know the difference
happens to these variations. The tools used in this pull testing is Load Cell which has an interface as an interpreter of data to be displayed in computer screen. Experimental pulling test of ship model was conducted on swimming pool area so that the resulting are more data and data processing ship resistance can be performed optimally. The success of this test is very determined by environmental experiments conditions that must be made ideal may thus not disrupting the pulling test."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1503
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ammar Mahardika
"Salah satu aspek paling esensial dalam kapal adalah hambatannya. Telah dilakukan riset-riset untuk menganalisis reduksi hambatan dalam rangka mendapatkan performa yang baik; ternyata multihull masih menjadi salah satu bahasan untuk mendapat konfigurasi terbaik yang menarik mdash;untuk menghasilkan hambatan yang kecil. Riset ini adalah studi eksperimental untuk mendapatkan konfigurasi paling bagus mdash;yang melibatkan stagger, clearance dan trim dari jenis lambung pentamaran dengan formasi trimaran menggunakan lambung utama transom dan lambung sisi campuran Wigley-transom.
Tujuan dari riset ini juga untuk menentukan efek destruktif dari interferensi gelombang. Pengambilan data dilakukan dengan mengatur stagger rasio jarak antara panjang membujur side hull terhadap main hull, dihitung dari buritan kapal model yang variasinya 0,35 dan 0,4. Untuk clearance rasio jarak antara lebar melintang side hull terhadap main hull, dihitung dari lebar terluar kapal model pada setiap sisinya variasinya yaitu 1,05; 1,20; 1,35; dan 1,50. Variasi trim yang diteliti adalah 0; -0,5; dan -1,0. Hasil pengujian data akan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik komponen-komponen hambatan dan posisi terbaik konfigurasi, dilihat dari posisi stagger dan clearance-nya.

One of the most essential aspects of ship is its resistance. There have been done researches to analyze the reduction of resistance in order to get a good performance yet the multihull is still one of interesting researches to get the rightest configuration, as to produce minimum resistance. This research is experimental study to obtain optimum configuration mdash consisting of stagger, clearance and trim of pentamaran with trimaran formation using Wigley transom main hull and non transom side hull.
Its purpose is also to determine the destructive effects caused by wave interference. The research test will be on stagger a ratio of distance of stern main hull to stern side hull to main hull length positioning variations of 0.35 and 0.4. As for clearance a ration of distance centerline of main hull to centerline of side hull to main hull width positioning variations, they will exceed 1.05 1.20 1.35 and 1.50. The trim variations researched are 0o 0.5 o and 1.0 o . The result of this study will be presented by tables and graphs of resistance components and optimum position of side hull on stagger and clearance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinda Faradiba
"Hambatan kapal merupakan faktor yang menentukan kecepatan kapal. Untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi kita harus mengurangi hambatan kapal. Tulisan ini berkaitan dengan studi tentang jenis konfigurasi lambung tetramaran dan hidrodinamika yang berhubungan dengan kapal tetramaran terutama tentang hambatan yang terjadi pada kapal tetramaran.
Tujuan penelitian ini untuk mencari konfigurasi S/L optimum dengan nilai hambatan rendah dari kapal tetramaran. Kapal tetramaran diuji dengan variasi rasio R/L 0,1 dilakukan variasi S/L sebanyak tiga variasi yaitu 0,1; 0,15; dan 0,2. Sedangkan pada konfigurasu R/L 0,2 dilakukan variasi S/L sebanyak dua variasi yaitu 0,15 dn 0,2. Pengujian dilakukan dengan metode eksperimen dengan variasi kecepatan pada Froude Number 0,01-0,7.
Hasil menunjukan bahwa ada Fr < 0,3 nilai koefisien hambatan terbesar dimiliki oleh konfigurasi antarlambung S/L 0,2 R/L 0,2. Pada Fr 0,3-0,5 nilai koefisien hambatan terbesar dimiliki oleh konfigurasi antarlambung S/L 0,15 R/L 0,2. Sedangkan Fr >0,5 nilai koefisien hambatan terbesar dimiliki oleh konfigurasi antarlambung S/L 0,2 R/L 0,2.

Ship resistance is one of factor that determine ship speed. To get the high speed we have to reduce ship resistance. This paper is related about study of type of configuration of tetramaran hull and hydrodinamic which related with tetramaran vesel especially about resistance that happened at tetramaran vessel.
The purpose of this research is to find the optimum S/L configuration which less resistance from tetramaran vessel. When model vessel is tested with R/L 0.1 ration, model is tested with 3 S/L variation 0.1;0.15;0.2. meanwhile for R/L 0.2 we use 2 variation of S/L ratio 0.15 and 0.2. tests are done with experimental method with range of Froude Number 0.01-0.7.
Results show that for Fr<0.3,tetramaran configuration S/L 0.2 R/L 0.2 gives highest value of ship resistance. For 0.3-0.5 the highest result of coefficient resistance is in beetween hull?s configuration of S/L 0.15 R/L 0.2. Meanwhile for Fr > 0.5 the highest number of coefficient resistance is in between hull?s configuration of S/L 0.2 R/L 0.2.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58224
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Purnamasari
"Penggunaan kapal trimaran atau multihull sebagai moda transportasi baik sungai maupun laut telah berkembang secara pesat belakangan ini. Akan tetapi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan kapal trimaran, diantaranya keakurasian dalam mengestimasi hambatan. Hambatan merupakan faktor penting saat perancangan suatu kapal karena berhubungan dengan perhitungan daya mesin induk kapal, biaya operasional kapal dan konsumsi bahan bakar. Pada umumnya, kapal trimaran yang digunakan merupakan kapal trimaran simetris dengan bentuk demihull simetris, namun dalam penelitian ini, bentuk demihull kapal trimaran yang digunakan tidak simetris. Dengan tipe bentuk lambung demi hull yang tidak simetris, penelitian ini menghasilkan variasi data hambatan total terhadap penempatan stagger demi hull. Dari variasi kecepatan yang diberikan pada kapal model akan diperoleh hasil mengenai karakteristik hambatan total yang nantinya akan dihitung untuk menentukan besarnya hambatan yang dialami oleh kapal trimaran.
Dalam tulisan ini akan dijelaskan mengenai penurunan nilai hambatan yang diakibatkan oleh konfigurasi membujur (R/L) pada kapal trimaran asimetrik, dengan bentuk demihull yang tidak simetris. Metode eksperimen dan numerik (HullSpeed-MaxsurfPro 11.12) dilakukan dalam penelitian dengan variasi kecepatan pada angka Froude 0.1 -0.5. Dari hasil kedua metode menunjukkan bahwa metode numerik menghasilkan nilai lebih besar dengan perbedaan pada Fn > 0.4 sebesar 4.67%-5.20%. Sedangkan analisa konfigurasi lambung secara membujur (staggered) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan hambatan. Semakin besar nilai R/L, maka semakin kecil nilai hambatan yang dihasilkan.

The use of boats or multihull trimaran as a mode of transport both river and sea has been growing rapidly lately. However, there are some things to consider in the design of trimaran ships, including the accuracy in estimating the resistance. Barriers is an important factor when designing a ship because it deals with the calculation of main engine power of vessels, vessel operating costs and fuel consumption. In general, the ship is a vessel used trimaran trimaran demihull symmetrical with symmetrical shape, but in this study, the shape demihull trimaran vessel used is not symmetrical. With this type of hull to hull shape is not symmetrical, this study produces a variety of data to the total resistance for the hull Stagger placement. Of variation in the speed of the ship model will be obtained on the characteristics of the total resistance which will be calculated to determine the amount of resistance experienced by the trimaran ship.
In this paper are described the decline in the value of the barriers caused by longitudinal configuration (R / L) in the asymmetric trimaran vessel, with an asymmetrical shape demihull. Experimental and numerical methods (HullSpeed-MaxsurfPro 11:12) conducted the study with the Froude number variation in the speed of 0.1 -0.5. From the results of both methods show that the numerical method produces greater value to the difference in the Fn> 0.4 at 4.67% -5.20%. While the analysis of the longitudinal hull configuration (staggered) have a significant influence on reducing the barriers. The greater the value of R / L, the smaller the resulting value of resistance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42859
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Dwi Putro
"Kapal merupakan sebuah bangunan sistemik yang digunakan manusia sebagai sarana untuk melakukan segala aktivitas di wilayah perairan seperti laut, sungai dsb. Aktivitas-aktivitas tersebut diantaranya eksplorasi, pelayaran, penelitian ekosistem laut, penyebrangan, penangkapan ikan, dan tentunya pengangkutan barang yang dijadikan sebagai muatan kapal. Aplikasi kapal multi hull sebagai moda transportasi sungai maupun laut terus dikembangkan. Salah satu hal yang membuat kapal ini populer yaitu karena tersedianya geladak yang lebih luas dan tingkat stabilitasnya lebih bagus dibandingkan kapal lambung tunggal.
Dalam pengoperasiannya, kapal multihull memiliki gaya hambat yang kecil dengan pengaturan jarak lambung untuk menghasilkan daya dorong mesin yang lebih kecil sehingga tercipta efisiensi konsumsi BBM yang optimal. Tujuan penelitian ini untuk mencari konfigurasi S/L optimum untuk mendapatkan nilai hambatan terendah sehingga akan mengurangi konsumsi bahan bakar pada saat kapal beroperasi dan membandingkan nilai hambatan yang terjadi pada kapal katamaran dan monohull.
Dua buah model kapal catamaran dengan lambung simetris dan variasi rasio jarak lambung S/L 0,4 , 0,5 dan 0,6 digunakan dalam penelitian ini. Metode eksperimen (kolam percobaan) dan numerik (HullSpeed- MaxsurfPro 11.12) dilakukan dalam penelitian denganvariasi kecepatan pada angka Froude 0.2 -0.6. Pengujian Monohull dilakukan dengan displacemen yang sama dengan displacemen Kapal Katamaran.
Hasil menunjukkan bahwa hambatan total kapal katamaran terbesar dengan rasio jarak lambung S/L 0,5 terjadi pada Fr ≈ 0,2. Sedangkan untuk Fn 0,3-0,6 nilai koefisien hambatan terbesar dimiliki oleh rasio S/L 0,4 yang ditunjukkan dengan grafik tertinggi dibanding grafik yang lain. Dari hasil kedua metode menunjukkan bahwa monohull menghasilkan nilai hambatan yang lebih besar daripada katamaran khususnya pada 0.2 ≤ Fn ≤ 0.6.

Ship is a systemic building that human use as a vessel as means to perform all activities in areas such as ocean, rivers, etc.. These activities include exploration, shipping, marine ecosystem research, crossing, fishing, and transport of goods is used as a cargo ship. Application of multi-hull vessel for river and sea transportation modes continue to be developed. One of the things that makes catamaran ship is popular because of the availability of a wider deck and the level of stability is better than single-hull vessels.
In operation, multi hull vessel has little drag related the spacing of the hulls to produce smaller thrust machines so as to create an optimum fuel consumption efficiency. The purpose of this study to find the configuration of S / L optimum to obtain the lowest resistance value so that it will reduce fuel consumption when operating the vessel and compare the value of resistance that occurred on board the catamaran and monohull.
Two models of the ship hull catamaran with symmetrical hull and the variation of the distance ratio S / L 0.4, 0.5 and 0.6 used in this experiment. Experimental methods (towing tank with load cell) and numerical (HullSpeed-MaxsurfPro 11:12) performed in the study with speed at Froude number 0.2 -0.6 variation. Monohull testing performed by the same displacemen as catamaran ship.
The results showed that the total resistance of the largest catamaran boat hull with spacing ratio S / L 0.4 occurred at Fn ≈ 0.2. As for the Fn from 0.3 to 0.6 the drag coefficient has the largest ratio of S / L 0.4 are shown in the graph are the highest compared to other graphs. From the results of both methods showed that the monohull produces greater resistance value than the catamaran, especially at 0.2 ≤ Fn ≤ 0.6.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42675
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Teguh Waskito
"Penggunaan kapal lambung banyak (multi hull) sebagai moda transportasi laut mulai berkembang pesat pada masa sekarang ini dan tampaknya akan semakin berkembang di masa yang akan datang. Kapal pentamaran dengan lima lambung adalah pengembangan dari kapal-kapal multi hull katamaran, trimaran dan tetramaran. Penentuan jumlah lambung pada kapal-kapal multi hull akan memberikan karakteristik yang berbeda-beda. Kapal pentamaran baru-baru ini mulai banyak dikembangkan di Eropa sebagai angkutan barang (High Speed Cargo Ship), Angkutan penumpang (High Speed Ferry), Angkutan pasukan (Sea lift), kapal patroli (Combatant), dan kapal-kapal cepat lainnya.
Pengembangan penelitian kapal lambung banyak (multi hull) terkait dengan salah satu usaha pengurangan hambatan kapal dengan cara memodifikasi bentuk lambung yang merupakan contoh kontrol pasif hambatan, dimana kontrol pasif dapat memberikan persentase pengurangan hambatan yang relatif tinggi. Karakteristik kapal pentamaran yang dapat memiliki hambatan jauh lebih kecil pada kecepatan tinggi dibandingkan dengan kapal monohull akan memberikan keuntungan efisiensi bahan bakar, waktu, dan biaya operasional dalam pelayarannya.
Hal-hal yang membuat kapal pentamaran mulai berkembang pesat sebagai moda transportasi laut adalah karena tersedianya area geladak yang lebih luas, hambatan total yang lebih rendah pada kecepatan tinggi dibanding kapal monohull, stabilitas dan olah gerak yang sangat baik sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan. Pada umumnya sarat air kapal multi hull lebih rendah dengan displacement yang sama dengan monohull sehingga memberikan keuntungan terhadap pengaruh hambatan gelombang dan cocok untuk kapal-kapal cepat.
Penelitian mengenai hambatan pada kapal pentamaran masih menjadi tantangan yang besar bagi para peneliti dalam menentukan karakteristik yang akurat mengenai interaksi yang terjadi pada masing-masing lambung kapal, sehingga masih terus dikembangkan konfigurasi yang tepat untuk mendapatkan interferensi hambatan gelombang dan viskos yang menghasilkan hambatan terendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi jarak side hull I secara melintang dan membujur terhadap hambatan total kapal model pentamaran asimetris dengan metodologi pengujian tarik dan pendekatan CFD.
Hasil kajian secara eksperimen dan prediksi CFD menunjukkan bahwa variasi jarak side hull I secara melintang dan membujur berpengaruh signifikan terhadap komponen hambatan kapal model pentamaran. Secara umum pengaruh jarak melintang menunjukkan bahwa semakin dekat jarak lambung dengan lambung lainnya akan memberikan interferensi hambatan yang tinggi, sedangkan pengaruh jarak membujur secara umum menunjukkan posisi side hull I dengan jarak melintang yang optimal akan memberikan interferensi hambatan terendah pada posisi relatif ditengah secara membujur. Akan tetapi, konfigurasi lain secara melintang dan membujur bisa saja menimbulkan interferensi rendah karena dipengaruhi juga oleh nilai Froude number nya.

An application of multi hull ship as marine transportation began to grow rapidly at the present and seems to be growing in the future. Pentamaran with five ships hull is the development of multi-hull catamaran, trimaran and tetramaran. Determination the number of hull in multi hull ships will give different characteristics. pentamaran recently started to be developed in Europe as freight transportation (High Speed Cargo Ship), passenger freight (High Speed Ferry), sea lift, patrol boats (Combatant), and other high speed craft.
Development of research in a multi hull ship associated with one of the efforts to reduce hull resistance by modifying the ship hull form which is an example of passive control, which can provide a passive control percentage reductions of hull resistance are relatively high. Characteristics pentamaran that can have much lower resistance at high speed compared to monohull will give fuel consumption, time, and operating costs efficiency.
Advantages that make pentamaran began to grow rapidly as a mode of sea transportation is due to the availability of a broader area of the deck, the lower the total resistance at higher speeds than monohull, stability and excellent seakeeping so as to provide comfort and safety. Generally, multi-hull draft is lower with the same displacement monohull thus giving advantage to the effects of wave resistance and suitable for high speed craft.
Research on resistance pentamaran remains a major challenge for researchers in determining the exact characteristics of the interactions that occur in each hull, so it is still being developed better configuration to get the waves and the viscous resistance interference that produces the lowest resistance.
This study aimed to determine the effect of variations in the separation and staggered of side hull I to the total resistance pentamaran asymmetric model by towing tank test and CFD prediction.
The results of an experimental study and CFD predictions show that the variations within the side hull I transversely and longitudinally have a significant effect to the resistance components of pentamaran models. Generally, the influence of the separation hull indicates that the closer the distance the hull with the other side will give a high interference resistance, while the influence of staggered hull generally indicates the position of side hull I in optimal distance transversely will give the lowest resistance to interference middle longitudinally relative positions. However, other configurations are separation and staggered hull could lead to low interference as it is influenced also by the value of its Froude number.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmi
"Salah satu cara untuk dapat memprediksi besarnya hambatan pada kapal yang akan kita rancang adalah dengan melakukan eksperimen uji tarik kapal model. Kapal model ialah kapal yang dibuat dengan skala ukuran yang lebih kecil dari kapal sebenarnya dan bentuknya juga mengikuti karakteristik dari kapal sebenarnya. Dengan melakukan esperimen uji tarik pada model, kita dapat mengetahui besarnya hambatan yang terjadi pada kapal model tersebut pada berbagai kondisi (kecepatan yang berbeda), setelah itu dengan menggunakan perhitungan teori-teori model yang ada kita dapat memprediksi besarnya hambatan yang terjadi pada kapal sebenarnya (kapal yang ukurannya lebih besar) dan kita juga dapat menentukan besarnya daya efektif yang dibutuhkan pada kapal tersebut.

One of manner to can predict magnitude of resistance at ship that we shall plan are with doing the towing test simulation of ship model. The ship model's is a ship that made with size smaller scale than the actually ship's and its also following the characteristics of the actually ship's. With doing the towing test simulation of ship model, we can be measure the magnitude of resistance of ship model in various condition (different speed), afterwards by using existing the model theories calculation we can predicting the magnitude of the resistance that happen in the actually ship's (ship with the bigger size) and we can also determine the effective power that needed in the actually ship."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51015
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Made Susena Griya Putra
"Sebuah peranti baru untuk air lubrication yang disebut Winged Air Induction Pipe WAIP telah dipelajari pada penelitian kali ini. Peranti tersebut, yang memiliki hydrofoil dengan suatu sudut tertentu, menggunakan daerah bertekanan rendah yang dihasilkan pada bagian atas dari hydrofoil saat kapal bergerak terhadap fluida cair disekitarnya. Tekanan rendah yang dihasilkan mendorong udara atmosferis ke dalam air pada kecepatan tertentu dimana tekanan yang dihasilkan adalah negatif dibandingkan dari tekanan atmosferis. Pendekatan computational fluid dynamics dilakukan untuk mempelajari pengaruh dari clearance dari hydrofoil pada Winged Air Induction Pipe dalam pengurangan tahanan yang dialami oleh pelat dimana peranti WAIP dipasangkan. Model multifase volume of fluid dan model turbulensi k-w SST shear stress transport digunakan di dalam simulasi numerik. Simulasi dilakukan dengan konfigurasi clearance dari hydrofoil terhadap botton plate model dan angle of attack yang berbeda. Pengaruh dari parameter tersebut terhadap pengurangan tahanan dijelaskan pada penelitian ini. Pengurangan tahanan diperoleh hingga 10 dibandingkan konfigurasi tanpa WAIP.

A new device for air lubrication called Winged Air Induction Pipe WAIP is studied in the present work. The device, which consists of angled hydrofoil uses the low pressure region produced above the hydrofoil as ship moves forward. The low pressure drives the atmospheric air into the water in certain velocities which the pressure is negative compare to atmospheric pressure. A computational fluid dynamics approach is presented to study the effect of hydrofoil clearance of Winged Air Induction Pipe in drag reduction experienced by the plate which WAIP attached. The well known 39 volume of fluid 39 model and k w SST shear stress transport turbulence closure model have been used in the numerical simulation. The numerical simulation is carried out with different configuration of hydrofoil clearance and angle of attack. Effects of these parameters on total drag force and drag reduction are reported. The reduction of drag force is found to increase to about 10 compared to bare plate configuration.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimatuzzahra
"Dalam industri maritim, khususnya industri perkapalan masih banyak yang menggunakan bahan bakar minyak secara masif. Hal ini menghasilkan polusi dalam jumlah besar pada atmosfer dan menjadi salah satu faktor utama terjadinya pemanasan global. Meningkatkan efisiensi energi pada kapal merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Perangkat Winged Air Induction Pipe (WAIP) yang digunakan, akan membuat gelembung-gelembung berukuran mikro untuk melapisi lunas kapal dengan menarik udara melalui pipa induksi oleh tekanan negatif yang dihasilkan oleh hidrofoil. Perbedaan penempatan foil juga akan memberikan hasil yang berbeda dari pengurangan tahanan yang akan dialami oleh pelat yang terletak setelah hidrofoil. Penelitian ini akan melihat perbedaan hasil pengurangan tahanan yang disebabkan oleh variasi sudut serang dan panjang chord yang berbeda pada foil NACA 653-618. Salah satu cara untuk melihat cara penyesuaian dan pengaturan tersebut dapat mempengaruhi hasil dengan menggunakan model k-ω SST (Shear Stress Transport) pada ANSYS 2-D fluent. Dengan menggunakan pengaturan ini diperoleh hasil sebesar 1,93% dengan membandingkan dengan studi eksperimental sebelumnya. Sudut serang pada hidrofoil yang dapat memberikan efisiensi paling besar bagi kapal. Dengan penelitian ini pengurangan tahanan dapat mencapai efisiensi sebesar 3% pada model kapal.

In marine industries, especially ship industry fuel oil is still being used massively. It produces a big amount of pollution to the atmosphere and becoming one of the main factors global warming is happening. Increasing the efficiency of the energy that is being used in the ship is one of the solutions to overcome the problem. One of those efficiency enhancer is Winged Air Induction Pipe (WAIP). This device will create micro-bubbles to coat the keel of the ship by pulling air through the induction pipe by the negative pressure produced by the hydrofoil. The different placement of the foil will also give different result of the drag reduction experienced by the plate located after the hydrofoil. This research sought the different result of the drag reduction caused by different variation of angle of attack and chord length of foil NACA 653-618. One of the ways to see how those customization and setup affect the result is by using k-ω SST (Shear Stress Transport) model in numerical simulation. By using this setup error on numerical results at 1.93% by comparing to previous experimental studies. In this research, we can see which angle of attack of hydrofoil that give most efficiency for the ship. The drag reduction in this research can give 3% of efficiency on the model of the ship."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>