Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187542 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fetty Rahmawaty
"ABSTRAK
Diagnosis kanker pada remaja akan menimbulkan berbagai perubahan yang dapat
mempengaruhi perkembangan remaja. Tujuan penelitian ingin menggali masalah
tidur dan kelelahan pada remaja dengan kanker yang mendapat kemoterapi.
Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif fenomenologi. Pengambilan
data melalui wawancara terhadap tujuh remaja di wilayah Jakarta, Bogor dan
Bekasi. Hasil penelitian mengidentifikasi tujuh tema yaitu merasakan kelelahan,
respon psikologis, mengalami masalah dalam tidur, mengalami gangguan akibat
penyakit dan kemoterapi, merasakan dampak dalam kehidupan, menyikapi
keadaan dan pandangan terhadap kehidupan. Kesimpulan penelitian adalah
masalah tidur dan kelelahan merupakan stressor akibat kemoterapi yang sangat
berdampak terhadap kehidupan dan mempengaruhi kualitas hidup remaja. Kedua
masalah tersebut saling mempengaruhi dan dapat berkontribusi terhadap
keberlanjutan program kemoterapi sehingga perawat dituntut dapat memberikan
manajemen perawatan yang efektif untuk mengurangi masalah tidur dan kelelahan
remaja akibat kemoterapi.
ABSTRACT
Diagnosis of cancer in adolescents will lead to a variety of changes that may
affect adolescent’s development. The research aims to explore sleep problems and
fatigue in adolescents with cancer receiving chemotherapy. Research used
descriptive qualitative method using of phenomenology approach. Data collection
was using semistructured interviews to seven adolescents in Jakarta, Bogor and
Bekasi. The results identified seven themes including feel fatigue, psychological
responses, having trouble sleeping, experiencing disruption due to illness and
chemotherapy, felt the impact in life, addressing the situation and perspective on
life. Conclusion is sleep problems and fatigue caused by chemotherapy are
stressor that greatly impact the lives and affect the quality of life of adolescents.
Both of these problems affect each other and can contribute to the sustainability of
the chemotherapy program so that the nurses could improve the effectiveness of
sleep problems and fatigue management regarding chemotherapy program."
2013
T35792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fetty Rahmawaty
"Sleep disturbances and fatigue are frequently complained by adolescents with cancer. These problems will lead to a
variety of changes that may affect adolescents? development. However, there is very limited data concerning
adolescents with cancer in Indonesia. The research aimed to explore sleep disturbances and fatigue in adolescents with
cancer who are receiving chemotherapy. The research applied a qualitative design with phenomenology approach. Data
were collected using in-depth interviews with seven adolescents with cancer in Jakarta, Bogor, and Bekasi. The
interviews involved open questions on seven aspects, consisting of level of fatigue, responses to psychological drives,
sleep disturbances, sleep disruption due to illness and chemotherapy, disruptions in some aspects of daily life, responses
to problematic situations, and general perspective on life. Participants stated that chemotherapy induced sleep
disturbances and fatigue, and this situation greatly influenced their overall quality of life. These problems are
interrelated to each other and may affect the success of chemotherapy program. In terms of nursing, this research also
shows the importance of developing a more effective system for managing sleep disturbances and fatigue during
chemotherapy program.
Gangguan Tidur dan Kelelahan pada Remaja Pengidap Kanker yang Menjalani Kemoterapi. Gangguan tidur dan
kelelahan seringkali dikeluhkan oleh para remaja yang mengidap kanker. Keluhan ini mengakibatkan timbulnya
berbagai perubahan yang dapat memengaruhi pertumbuhan remaja. Namun, data tentang remaja penderita kanker di
Indonesia masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki keluhan-keluhan berupa gangguan tidur dan
kelelahan yang diderita oleh remaja pengidap kanker yang sedang menjalani kemoterapi. Penelitian ini menerapkan
rancangan kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan wawancara
mendalam mengenai tujuh aspek yang terdiri dari tingkat kelelahan, reaksi terhadap dorongan-dorongan psikologis,
gangguan tidur, tidur tidak nyenyak karena penyakit dan kemoterapi, gangguan pada sejumlah aspek dalam kehidupan
sehari-hari, reaksi terhadap keadaan yang menyulitkan, dan pandangan hidup secara umum. Para responden menyatakan
bahwa kemoterapi menimbulkan gangguan tidur dan kelelahan. Selain itu, mereka juga menyatakan bahwa situasi ini
sangat memengaruhi kualitas hidup mereka secara umum. Masalah-masalah ini berkait satu sama lain dan dapat
memengaruhi kesuksesan program kemoterapi yang mereka jalankan. Dari segi keperawatan, penelitian ini juga
menunjukkan pentingnya merancang sebuah sistem yang lebih efektif untuk menghadapi gangguan tidur dan kelelahan
selama program kemoterapi."
Poltekkes Kemenkes Palangka Raya. Jurusan Keperawatan ; Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Lasiyani
"Kanker payudara merupakan penyakit dengan jumlah terbanyak pada populasi wanita Indonesia dengan prevalensi 42,1 per 100.000 penduduk. Kemoterapi menjadi modalitas pengobatan yang sering digunakan, namun menimbulkan berbagai efek samping. Keluhan fisik sebagai efek samping yang sering diungkapkan yakni gangguan tidur yang berdampak pada perkembangan kanker. Relaksasi pranayama merupakan sebuah intervensi non-farmakologi yang mengadopsi kearifan lokal budaya Bali, dipadukan dengan sleep hygine education, dijadikan sebagai upaya meningkatkan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi efektivitas kombinasi relaksasi pranayama dan sleep hygiene education pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Metode penelitian berupa quasi experimen dengan pendekatan pre-post with control group, sampel sebanyak 49 partisipan, terdiri dari 26 kelompok kontrol dan 23 kelompok intervensi. Penelitian dilaksanakan di RSUP Prof Ngoerah Denpasar, dengan mengajarkan teknik relaksasi pranayama dan sleep hygiene education pada kelompok intervensi serta perawatan biasa dan edukasi standar pada kelompok kontrol. Pengukuran menggunakan kuisioner PSQI dan sleep diary. Hasil penelitian menunjukkan relaksasi pranayama dan sleep hygiene education mampu menurunkan skor kualitas tidur kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol, dengan nilai P=0,001 (α<0,05). Relaksasi pranayama dapat dijadikan sebagai intervensi mandiri perawat onkologi untuk memperbaiki kualitas tidur, serta menurunkan kelelahan, ansietas, mual muntah dan nyeri khususnya pada pasien kanker payudara yang sedang kemoterapi.

Breast cancer is the most common disease in the Indonesian female population with a prevalence of 42,1 per 100.000 population. Chemotherapy is a treatment often used, but it causes various side effects. Physical complaints as a side effect that are often expressed are sleep disorders which have an impact on the development of cancer. Pranayama relaxation is a non-pharmacological intervention that adopts local Balinese cultural wisdom, combined with sleep hygiene education, as an effort to improve sleep quality. This study aims to identify the effectiveness combination of pranayama relaxation and sleep hygiene education in breast cancer patients undergoing chemotherapy. The method used quasi-experiment with a pre-post with control group approach, with a sample of 49 participants, consist of 26 control groups and 23 intervention groups. The research was conducted at Prof. Ngoerah General Hospital, by teaching pranayama relaxation techniques and sleep hygiene education to the intervention group as well as usual care and standard education to the control group. Measurements used the PSQI questionnaire and sleep diary. The results showed that pranayama relaxation and sleep hygiene education were able to reduce the sleep quality score of the intervention group compared to the control group, with a value of P=0.001 (α<0.05). Pranayama relaxation can be used as an independent intervention for oncology nurses to improve sleep quality, as well as reduce fatigue, anxiety, nausea, vomiting and pain, especially in breast cancer patients undergoing chemotherapy"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirunnisa
"ABSTRAK
Angka kejadian kelelahan pada anak kanker di Indonesia adalah 44,2 . Salah satu faktor yang berkontribusi pada kejadian kelelahan adalah gangguan tidur. Kelelahan dan gangguan tidur yang tidak diatasi dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh latihan AeRop dalam mengatasi kelelahan dan gangguan tidur pada anak kanker. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi experiment dengan pre-post with control group. Latihan AeRop merupakan kombinasi latihan aerobik dan relaksasi otot progresif yang dapat menghindari kekakuan akibat kelelahan pada anak kanker dan memberikan perasaan nyaman. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 64 anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi, 32 anak mendapat latihan Aerop dan 32 anak tidak mendapatkan latihan AeRop. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat, yaitu uji T berpasangan dan tidak berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan hampir ada perbedaan yang bermakna pada skor kelelahan setelah diberikan latihan AeRop p=0,05 . Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada skor gangguan tidur setelah diberikan latihan AeRop. Hal ini dapat disimpulkan bahwa latihan AeRop efektif dalam mengatasi gangguan tidur pada anak kanker. Perbaikan kualitas tidur anak kemungkinan besar berpengaruh dalam mengurangi kelelahan yang berkaitan dengan kanker.

ABSTRACT
Prevalence of fatigue in cancer children in Indonesia is 44.2 . One of the factors that contribute to fatigue is a sleep disorder. Unexplained fatigue and sleep disturbances can have a detrimental effect on the quality of life of the child. This study aimed to see the effect of AeRop exercise in overcoming fatigue and sleep disorders in children with cancer. This research used a quasi experiment research design with pre post with control group. AeRop exercise is a combination of aerobic exercise and progressive muscle relaxation that can avoid stiffness due to fatigue in cancer children and provide comfortness. The sample in this study amounted to 64 cancer children who were undergoing chemotherapy, 32 children received AeRop training and 32 children did not get AeRop exercise. Data analysis used is univariate and bivariate analysis dependent and independent T test. The results of this study showed almost significant difference in fatigue score after AeRop exercise p 0.05 . The results of this study also showed a significant difference in sleep disturbance score after AeRop exercise. This can be conclude that AeRop exercise is effective in overcoming sleep disorders in children with cancer. Improving the quality of child 39 s sleep is likely to have an effect on reducing cancer related fatigue."
2018
T50673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putry Nur Faidah
"Cancer Related Fatigue (CRF) merupakan salah satu gejala yang paling dikeluhkan anak kanker yang menjalani kemoterapi. CRF merupakan keletihan yang dirasakan secara fisik, psikososial, dan kognitif yang tidak teratasi dengan istirahat. CRF mengganggu kemampuan beraktivitas dan berakibat terhadap penurunan kualitas hidup. Asuhan keperawatan yang holistik dan komprehensif diperlukan untuk mengatasi masalah keletihan pada anak kanker. Tujuan karya tulis ini untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori Adaptasi Callista Roy dan penerapan evidence based practice nursing teknik ROPSON sebagai salah satu intervensi mandiri keperawatan dalam menurunkan keluhan fatigue. Aplikasi teori Adaptasi Callista Roy digambarkan pada lima kasus anak dengan masalah CRF yang diberikan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian (respon perilaku dan respon stimulus), penegakan diagnosis keperawatan, penetapan tujuan dan rencana intervensi, implementasi keperawatan berdasarkan mekanisme koping proses kontrol, dan evaluasi respon adaptasi. Hasil evaluasi pada kelima kasus menunjukkan terjadinya penurunan keluhan fatigue dari hasil observasi dan wawancara serta penurunan skor fatigue pada tiga dari lima kasus sehingga teori Adaptasi Callista Roy dan teknik ROPSON dapat direkomendasikan untuk mengatasi masalah CRF pada anak kanker.

Cancer-Related Fatigue (CRF) is a prevalent symptom among children undergoing chemotherapy, encompassing physical, psychosocial, and cognitive exhaustion not alleviated by rest. CRF significantly impedes daily activities and diminishes quality of life. Holistic and comprehensive care is essential to manage fatigue in pediatric cancer patients. This paper aims to outline nursing care utilizing Callista Roy's Adaptation Theory and applying the evidence-based nursing practice ROPSON technique as an independent intervention to alleviate CRF symptoms. The application of Callista Roy's Adaptation Theory is illustrated through five cases of children experiencing CRF, involving assessment (behavioral and stimulus responses), formulation of nursing diagnoses, goal setting, intervention planning, implementation of interventions based on coping mechanisms, and evaluation of adaptive responses. Evaluation across the five cases revealed reduced fatigue complaints through observational findings, interviews, and decreased fatigue scores in three cases. Thus, Callista Roy's Adaptation Theory and the ROPSON technique are recommended strategies for addressing CRF in pediatric oncology."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Kamila Nuraini
"Petugas pemadam kebakaran (damkar) bekerja selama 24 jam untuk melayani masyarakat yang membutuhkan pertolongan untuk operasi kebakaran, operasi penyelamatan orang di darat/air/ketinggian, evakuasi hewan liar, edukasi pencegahan kebakaran di masyarakat, serta pengujian mutu dan investigasi kebakaran. Agregat pekerja berisiko terkena health hazards, damkar yang memiliki waktu kerja dan waktu istirahat yang tak menentu membuat pekerja rentan mengalami kualitas tidur buruk dan berakibat pada kejadian kelelahan. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas tidur dan kelelahan pada petugas Sudin Damkar Jakarta Timur. Variabel kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), sedangkan variabel kelelahan diukur menggunakan kuesioner Subjective Self Rating Test (SSRT). Penelitian menggunakan metode kuantitatif analitik dengan desain penelitian cross-sectional, terdapat 60 responden sebagai subjek penelitian dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil analisis univariat menggunakan uji proporsi distribusi frekuensi menunjukkan 61,7% responden memiliki kualitas tidur buruk serta 80% mengalami kelelahan tingkat ringan. Hasil analisis bivariat menggunakan Somers’d menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dan kelelahan pada petugas Sudin Damkar Jakarta Timur (p = 0,004) dengan kualitas tidur baik akan menurunkan tingkat kelelahan (dyx = +0,259). Hasil penelitian ini digunakan sebagai dasar bagi perawat komunitas pekerja dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk memberikan intervensi kesehatan bagi pekerja agar memiliki kualitas tidur baik sehingga dapat mengurangi kejadian kelelahan yang dapat memberikan efek negatif bagi pekerja.

Firefighters work for 24 hours a day to serve people who need help with fire operations, ground/water/high-altitude rescue operations, wild animals evacuations, fire prevention education, and quality testing and fire investigations. Workers are at risk of health hazards, firefighters who have irregular working and resting time make workers vulnerable to poor sleep quality and leads to increased fatigue. The result of this study aimed to identify the association between sleep quality and fatigue among East Jakarta Fire and Rescue sub-Department Officers. Sleep quality variables were measured using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire, while fatigue variables were measured using the Subjective Self Rating Test (SSRT) questionnaire. The research design used analytical quantitative methods with cross-sectional, there were 60 people as respondents who selected using purposive sampling technique. Univariate analysis using frequency distribution tests showed that 61.7% of respondents had poor sleep quality and 80% experienced mild fatigue. Bivariate analysis using somers'd showed that there is a significant relationship between sleep quality and fatigue among East Jakarta Fire Department Officers (p = 0.004), which good sleep quality decreasing fatigue (dyx = +0.259). The results of this study are used as a basis for community nurses to improve their knowledge and skills to provide health interventions for workers with sleep quality so that they can reduce the incidence of fatigue that can have negative effects on workers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Gita Apriani Br
"Pendahuluan Fatigue dan gangguan tidur masalah yang sering terjadi pada anak dengan kanker selama menjalani pengobatan. Salah satu intervensi non farmakologis yang dapat menurunkan fatigue dan gangguan tidur adalah slow deep breathing dan sleep hygiene education. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi efektivitas slow deep breathing dan sleep hygiene education terhadap fatigue dan gangguan tidur pada anak usia sekolah dengan kanker. Metode Penelitian eksperimental desain quasi experiment pendekatan nonrandomized pretest and posttest control group. Responden anak usia sekolah dengan kanker berjumlah 36 anak, terdiri dari kelompok kontrol (n=18) dan kelompok intervensi (n=18). Kelompok intervensi diberikan slow deep breathing dan sleep hygiene education sedangkan kelompok kontrol dengan perawatan rutin. Penilaian skala fatigue menggunakan instrumen skala FOA-A dan gangguan tidur dengan skala GATIA. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan skor fatigue antara kelompok intervensi dan kontrol (p value=0,001); adanya hubungan karakteristik dengan skor fatigue, yaitu jenis kanker (p value=0,024), stadium kanker (p value=0,001), jenis pengobatan (p value=0,001), dan gangguan tidur (p value=0,002); sedangkan tidak ada hubungan usia, jenis kelamin, dan lama pengobatan dengan skor fatigue. Rekomendasi penelitian yaitu penerapan slow deep breathing dan sleep hygiene education karena mudah dilakukan, nyaman, murah dan tidak berisiko membahayakan dalam menurunkan fatigue dan gangguan tidur pada anak.

Introduction Fatigue and sleep disorders often occurs in children with cancer. One of the non-pharmacological interventions that can reduce fatigue and sleep disorders is slow deep breathing and sleep hygiene education. The purpose of the study was to identify the effectiveness of slow deep breathing and sleep hygiene education. Purpose of the study was identify effectiveness of slow deep breathing and sleep hygiene education to fatigue and sleep disorders in school age children with cancer. Methods Experimental research design quasi experiment approach nonrandomized pre-post test control group. School age children respondents with cancer totaled 36 children consisting of control groups (n=18) and intervention groups (n=18). Intervention group was given slow deep breathing and sleep hygiene education while control groups with routine care. Fatigue scale assessment using FOA-A scale instruments and sleep disorders with GATIA scale. Results research shows that there is differences in fatigue scores between intervention and control groups (p value=0.001); there is a characteristic relationship with fatigue score cancer type (p value=0.024), stage of cancer (p value=0.001), type of treatment (p value=0.001) and sleep disorders (p value=0.002); whereas there is no relationship age, sex, and long treatment with fatigue score. Recommendations research application of slow deep breathing and sleep hygiene education are easy to do, convenient, cheap and not risk harmful in reducing fatigue and sleep disorders in children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risna Sagitasari
"Latar belakang: Awak kapal tunda rentan mengalami kelelahan karena selama 24 jam berada pada lingkungan kerja baik dalam kondisi kerja maupun istirahat. Terdapat tingkat insiden perairan yang tinggi yang melibatkan kapal tunda di perairan Sungai Mahakam. Belum ada penelitian yang menilai kelelahan di kalangan awak kapal tunda. Untuk itulah perlu dilakukan penelitian untuk melihat hubungan jumlah jam kerja terhadap tingkat kelelahan pada awak kapal tunda serta faktor-faktor lain yang berhubungan.Metode: Dengan menggunakan desain potong lintang komparasi, 127 awak kapal tunda diukur tingkat kelelahan dengan alat pengukur waktu reaksi dan kuesioner alat ukur perasaan kelelahan kerja KAUPK2 . Faktor risiko kelelahan yang diukur: usia, status perkawinan, jabatan, durasi berlayar, masa kerja, pola kerja sistem dinas jaga , kebiasaan merokok, kebiasaan minum kopi, konsumsi alkohol, jumlah jam tidur, jumlah jam kerja, kualitas tidur dengan Pittsburg Sleep Quality Index PSQI , tingkat stress yang berhubungan dengan konflik kerja-keluarga dengan Work Family Conflict Scale WFCS .Hasil: Kelelahan kerja didapatkan pada 40,2 dari responden. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kelelahan dengan jumlah jam kerja terutama jika pekerja bekerja lebih dari 72 jam/minggu OR: 13,64, 95 CI 4,54-40,93 , dengan kualitas tidur yang buruk OR:4,11, 95 CI 1,21-14,01 serta jabatan OR: 0,30, 95 CI 0,09-0,98 .Kesimpulan: Jumlah jam kerja, kualitas tidur dan jabatan berhubungan secara independen dengan tingkat kelelahan kerja awak kapal tunda. Kata kunci: Kelelahan, awak kapal tunda, jumlah jam kerja, kualitas tidur, jabatan

Background Tugboat crews are subjected to fatigue because of their 24 hours stayed in working environment even in resting time. There were high marine incidences in Mahakam River related to tug boats. Research on fatigue on tugboat never been done. This study aims to analyze association between working hours and fatigue in tug boat crews and other possible related factor.Method In comparative cross sectional study, 127 tug boat crews were measured fatigue level using reaction timer and instrument questionnaire for subjective feelings of fatigue at work KAUPK2 . Other factors determined are age, marital status, rank position, duration on board, years of service, watch system, smoking habit, coffee and alcohol consumption, hours of sleep, working hours, sleep quality using Pittsburg Sleep Quality Index PSQI and level of stress related to work family conflict using Work Family Conflict Scale WCFS .Results There are 40.2 subject experienced fatigue which were associated with long working hours particularly that exceeded 72 hours week OR 13.64, 95 CI 4.54 40.93 , sleep quality OR 4.11, 95 CI 1.21 14.01 , and rating OR 0.30, 95 CI 0.09 0.98 .Conclusion Working hours, sleep quality and rating were associated with fatigue on tug boat crews."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T57771
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Demak Agustina
"Masalah tidur pada anak di rumah singgah yang sedang menjalani kemoterapi dapat meningkat bila tidak ditangani dengan tepat. Rumah singgah merupakan rumah kedua bagi anak dan orang tua/pendamping untuk tinggal bersama saat menjalani pengobatan. Jumlah anak dengan kanker yang tinggal di rumah singgah Jakarta dan Pekanbaru ada 104 anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang dapat memengaruhi masalah tidur pada anak dengan kanker di rumah singgah. Jenis penelitian ini studi kuantitatif, dengan desain penelitian cross sectional, menggunakan tekhnik consecutive sampling. Penelitian dilakukan di rumah singgah Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Jakarta dan Pekanbaru dengan melibatkan 62 anak yang memenuhi kriteria inklusi (42 anak di Jakarta dan 20 anak di Pekanbaru). Pengambilan data menggunakan instrumen data demografi, Skala Fatigue Onkologi Anak_Allen (Skala FOA_A), Skala Depresi CES-DC, Skala Nyeri (Face), dan Skala Gangguan Tidur pada Anak (Skala GATIA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap masalah tidur di rumah singgah yaitu depresi (p=0,002, B=-9,907) dan jenis kanker (p=0,003, B=-4,480). Kedua faktor ini dapat dijadikan pertimbangan bagi perwat anak dalam memberikan intervensi yang tepat dan berkualitas dalam mengatasi masalah tidur di rumah singgah.

Sleep problems which happened in children at halfway house are undergoing to the chemotherapy that can increase if it is not treated properly. A halfway house is a second home for children and their parents/guardians to live together while undergoing treatment. The number of children with cancer living in shelter homes that located in Jakarta and Pekanbaru are 104 children. The aims of this study is to analyze the factors that can affect sleep problems in children with cancer in shelter homes. This type of research is a quantitative study, with a cross-sectional research design, using a consecutive sampling technique. The study was conducted at the Indonesian Cancer Child Care Foundation (YKAKI) shelter in Jakarta and Pekanbaru, involving 62 children who met the inclusion criteria (42 children in Jakarta and 20 children in Pekanbaru). Data retrieval using demographic data instruments, Pediatric Oncology Fatigue Scale_Allen (FOA_A Scale), CES-DC Depression Scale, Pain Scale (Face), and Sleep Disorders Scale in Children (GATIA Scale). The results showed that the factors that influenced sleep problems in the halfway house were depression (p=0.002, B=-9.907) and the type of cancer (p=0.003, B=- 4.480). These two factors can be taken into consideration for pediatric nurses in providing appropriate and quality interventions in overcoming sleep problems in shelter homes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aini
"Penelitian ini bertujuan untuk analisis kualitas tidur , fatigue dan performa keselamatan kerja bidan di Kecamatan Cimanggis tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index ( PSQI), fitbit actigraph, Chalder fatigue Quisionnaire ( CFQ) , dan Safety Inventory bidan untuk mengukur kualitas tidur, fatigue dan performa keselamatan bidan.. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 50 bidan yang diambil secara total Sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi bidan yang mengalami injuri sebanyak 21 orang (42%) ,medicall error 23 orang (46%), prilaku membahayakan keselamatan 26 orang (52% ),kualitas tidur yang buruk pada bidan sebanyak 23 orang( 46 %), mengalami fatigue sebanyak 28 orang ( 56 % ),usia bidan terbanyak adalah berusia 35- 55 tahun yaitu 20 orang (60%), masa kerja bidan masa kerja ≤ 5 tahun sebanyak 26 orang ( 52 % ), waktu kerja bidan > 12 jam yaitu 33 orang ( 66 % ),kondisi kesehatan bidan tidak baik yaitu sebanyak 30 orang ( 60 %). Disimpulkan ada hubungan antara kualitas tidur yang buruk dan fatigue dengan performa keselamatan bidan di Kecamatan Cimanggis tahun 2015.

This study aims to investigate the relationship between sleep quality and fatigue on the safety performance of midwives in the Cimanggis in 2016. This research is a quantitative analytical research with cross sectional design. Using Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Fitbit actigraph,, Chalder fatigue Quisionnaire (CFQ), and midwive`s safety inventory to measure the quality of sleep, fatigue and safety performance on midwives. The sample in this study as many as 50 midwives were taken in total sampling.The results showed that the frequency of injury of midwives as much 21 person ( 42%), medical error 23 ( 46%) , safety compromising behavior as much 26 ( 52%), poor sleep quality on a midwives as much 23( 46%), experiencing fatigue as much as 28(56%), most of midwive`s age are 35- 55 year old as much 20 person (60%), midwive`s working experience ≤ 5 year as much 26 person ( 52 % ), midwive`s working period > 12 hour 33person( 66 % ),midwives health status are not good as much 30 person ( 60 %).The conclusion is relationship between poor sleep quality and fatigue with the safety performance of midwives in the Cimanggis District in 2016."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>