Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150164 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmita Nuraini
"ABSTRAK
Status kesehatan gigi dan mulut seseorang sangat ditentukan oleh perilakunya dalam menjaga kesehatan. Pengaruh faktor lingkungan berupa interaksi dengan lingkup terkecil akan mempengaruhi terbentuknya perilaku. Orang tua terutama ibu memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik anak dan menjadi contoh bagi pembentukan perilaku. Proses peradangan gingiva sebagai awal dari terjadinya penyakit periodontal dapat terjadi sejak gigi sulung erupsi dan pada anak usia prasekolah merupakan periode awal terjadinya gingivitis, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu dengan status gingiva ibu dan anak usia 3-5 tahun. Subjek pada penelitian ini adalah 60 anak berusia 3-5 tahun yang bersekolah di TK Cempaka Kelurahan Gondangdia Jakarta Pusat, TK YWPM Kelurahan Tanah Tinggi Jakarta Pusat, TK Mutiara Indonesia Bekasi beserta ibunya. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan survei analitik potong lintang. Di dalam rancangan ini pada seluruh subyek dilakukan pengambilan data mengenai perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu menggunakan kuesioner HU-DBI dan pemeriksaan kesehatan gingiva pada ibu dan anak berdasarkan ORI, GI dan pemeriksaan derajat keasaman (pH) saliva. Distribusi frekuensi jawaban kuesioner menunjukkan bahwa perilaku ibu dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya adalah baik. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara perilaku ibu dengan ORI, GI ibu, pH saliva ibu serta ORI-C.

ABSTRACT
Oral health status is determined by health behavior. Environmental interactions in the family will affect behavioral shaping. Parents especially mothers have an important role on educating their children. Gingival inflammation indicates the process of periodontal disease and can begin as early as the first tooth erupts. Preschool children is a period when gingivitis can occur, therefore a research on relationship between mothers’ oral health behavior with gingival health status of herself and children needs to be done. Subject in this study are 60 pairs of mother
and their 3-to-5-year-old children from TK Cempaka Kelurahan Gondangdia Jakarta Pusat, TK YWPM Kelurahan Tanah Tinggi Jakarta Pusat, TK Mutiara Indonesia Bekasi. Research method is cross sectional analytical survey. Examination on mothers’ behavior using Hiroshima University Dental Behavioral Inventory (HUDBI)
questionnaire. The clinical parameter consist of mother-children’s gingival health status measured by ORI, GI and saliva acidity. Frequency distribution of the respondent shows that mothers’ oral health behavior are good. The result of this study shows that there is a significant relationship between mothers’ behavior with ORI,
mothers’ GI, mothers’ saliva acidity and child’s GI."
2013
T35002
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Marhamah
"ABSTRAK
Penyakit periodontal adalah penyakit infeksi, bakteri plak merupakan penyebab utama, selain itu faktor risiko dan faktor genetik dapat turut berperan sehingga timbul penyakit . Rapidly ProgressivePeriodontitis merupakan salah satu bentuk penyakit periodontal destruktif yang perkembangannya sangat cepat dan tidak sesuai dengan faktor lokal, pada usia pubertas atau dewasa. Salah satu bentuk perawatan penyakit periodontal yaitu operasi flep dan umumnya setelah operasi daerah luka ditutup dengan pek periodontal dan atau diberi obat kumur chlorhexidin 0,2 %.
Pada penelitian ini dilakukan evaluasi perbedaan kesembuhan gingiva secara klinis setelah operasi flep dengan menggunakan pek periodontal atau obat kumur chlorhexidin 0,2 % dengan indikator perubahan warna kemerahan dan derajat perdarahan gingiva. Penelitian ini dilakukan pada 9 orang penderita RPP tipe II yang terdiri dari 68 gigi dan berusia 22 - 30 tahun dengan tehnik split mouth di dinik periodontia FKG UI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat kumur chlorhexidin 0,2 °/o selama 7 hari setelah operasi flep memberi respon kesembuhan gingiva secara klinis lebih baik di bandingkan penggunaan pek periodontal. Selain itu terdapat korelasi yang kuat antara penurunan indeks plak dengan perubahan warna dan derajat perdarahan gingiva pada penderita RPP tipe II.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oceana Roswin
"ABSTRACT
Latar Belakang: Parafunctional habit (clenching dan bruxism) menurunkan kualitas hidup melalui atrisi, abfraksi, dan resesi gingiva. Penelitian mengenai hal tersebut belum pernah dilakukan di Indonesia. Tujuan: Untuk mengetahui distribusi atrisi, abfraksi, dan resesi gingiva pada pasien dengan parafunctional habit. Metode: Penelitian deskriptif menggunakan data sekunder dari 70 rekam medis periodonsia subjek parafunctional habit di RSKGM FKG UI periode 2013-2017. Hasil: Distribusi terbanyak ditemukan pada subjek parafunctional habit dengan atrisi (50%), dan diikuti atrisi dan abfraksi (32,86%). Distribusi atrisi tertinggi pada subjek clenching terlihat di gigi 31, 32, dan 42 (1,23%), dan pada subjek bruxism di gigi 42 (5,31%). Distribusi abfraksi tertinggi pada subjek clenching terlihat di gigi 14 dan 15 (1,04%), dan pada subjek bruxism di gigi 14 dan 24 (7,25%). Mayoritas subjek parafunctional habit mengalami resesi gingiva (87,14%). Resesi gingiva akibat clenching (42,55%) dan bruxism (30,47%) sering terjadi pada sisi bukal. Resesi gingiva tertinggi pada subjek clenching ditemukan pada gigi 42 (8,51%), sedangkan pada subjek bruxism ditemukan pada gigi 41 (5,5%). Kesimpulan: Subjek parafunctional habit yang mengalami atrisi sebanyak 50%, atrisi dan abfraksi sebanyak 32,86%, dan resesi gingiva sebanyak 87,14%.

ABSTRACT
Background: Parafunctional habit (clenching and bruxism) decreases quality of life through attrition, abfraction, and gingival recession. No study has evaluated about the problem in Indonesia. Objective: Evaluate distribution of attrition, abfraction, and gingival recession in subjects with parafunctional habit. Methods: A descriptive study using secondary data from 70 periodontal medical records of parafunctional habit subjects in RSKGM FKG UI 2013-2017. Result: Highest distribution was found in parafunctional habit subjects with attrition (50%), followed by attrition and abfraction (32.86%). Highest attrition distribution was seen in tooth 31, 32, and 42 (1.23%) of clenching subjects, and tooth 42 (5.31%) of bruxism subjects. Highest abfraction distribution was found in tooth 14 and 15 (1.04%) of clenching subjects, tooth 14 and 24 (7.25%) of bruxism subjects. Majority of parafunctional habit subjects got gingival recession (87.14%). Gingival recession from clenching (42.55%) and bruxism (30.47%) often occurred at buccal site of teeth. Highest gingival recession was found in tooth 42 (8,.51%) of clenching subjects, and tooth 41 (5.5%) of bruxism subjects. Conclusion: Parafunctional habit subjects experiencing attrition were about 50%, attrition and abfraction were about 32.86%, and gingival recession were about 87.14%."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zucchelli, Giovanni
Milan; Chicago: Milan ; Chicago, 2013
R 617.6 ZUC m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Agzarine Deandra
"Latar Belakang: Connective Tissue Graft (CTG) yang menjadi standar baku emas perawatan resesi gingiva memiliki tingkat kesulitan perawatan yang cukup tinggi, serta menimbulkan rasa cemas dan ketidaknyamanan pada pasien. Hidrogel gelatin banyak dikembangkan dalam bidang tissue engineering karena memiliki sifat yang menyerupai matriks ekstraseluler jaringan tubuh. Hidrogel gelatin masih memiliki kekurangan dalam hal sifat mekanisnya, sehingga perlu dilakukan crosslinking secara kimia untuk meningkatkan potensinya sebagai scaffold regenerasi gingiva. Tujuan: Mengevaluasi efek agen crosslinker EDC pada hidrogel gelatin sebagai scaffold regenerasi gingiva. Metode: Pembuatan hidrogel gelatin dilakukan menggunakan bubuk gelatin bovine, sedangkan agen crosslinker yang digunakan adalah 1-(3-dimethylaminopropyl)-3’-ethylcarbodiimide hydrochloride (EDC) yang dikominasikan dengan N-hydroxysuccinimide (NHS). Uji porositas, swelling, dan biodegradasi dilakukan secara in-vitro dan ditriplikasi. Hasil: Penambahan agen crosslinker EDC menurunkan nilai porositas hidrogel gelatin menjadi 89,52%, menurunkan laju swelling, serta menahan biodegradasi hidrogel gelatin menjadi 92,43% pada hari ke-14. Kesimpulan: Agen crosslinker EDC memiliki efek yang dapat membuat struktur serta sifat mekanis scaffold menjadi lebih ideal untuk digunakan sebagai agen regenerasi gingiva.

Background: Connctive Tissue Graft (CTG), the gold standard treatment for gingival recession, often results in increased patient morbidity. Gelatin-based hydrogel has been extensively explored as a biomaterial for tissue engineering, mimicking the extracellular matrix of host tissue. However, the mechanical strength of this biomaterial requires enhancement to make it an ideal scaffold for gingival regeneration. Aim: Evaluate the effect of EDC as crosslinking agents on gelatin-based hydrogel as a scaffold for gingival regeneration. Methods: Gelatin hydrogels were prepared using bovine gelatin powder, and the crosslinker composed of a combination of 1-(3-dimethylaminopropyl)-3'-ethylcarbodiimide hydrochloride (EDC) and N-hydroxysuccinimide (NHS). In-vitro tests, such as porosity, swelling, and biodegradation, were conducted in triplicate for all samples. Results: Gelatin hydrogels with added EDC as crosslinking agents showed a reduction of porosity by 89.52% (p<0.05), decrease in swelling ratio (p<0.05), and retained hydrogel biodegradation rate to 92,43% (p<0.05) on day-14th. Conclusion: EDC demonstrated the ability to improve the structural and mechanical strength of the scaffold, making it more suitable as a gingival regenerative agent."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widyaningrum Dwihadiputro
"ABSTRAK
Perilaku hidup sehat gigi dan mulut akan berdampak pada status kesehatan gigi dan
mulut seseorang berupa ada atau tidak . Peran ibu dalam menjaga kesehatan gigi dan
mulut anak ataupun mendidik anak dalam kesehatan gigi sangat tergantung kepada
perilaku ibu. Anak usia 4-5 tahun termasuk kelompok risiko karies yang tinggi, maka
perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan perilaku kesehatan gigi dan
mulut ibu terhadap status karies ibu dan anak. Tujuan penelitian ini adalah
membuktikan adanya hubungan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi mulut ibu,
beserta data status kesehatan karies ibu dan anak. Subjek pada penelitian iniadalah 61
ibu dan anaknya berusia 4-5 tahun yang bersekolah di TK Cempaka Kelurahan
Gondangdia Jakarta Pusat, TK YWPM Kelurahan Tanah Tinggi Jakarta Pusat, TK
Mutiara Indonesia Bekasi. Metode penelitian ini menggunakan rancangan
observasional potong lintang. Di dalam rancangan ini dilakukan pemeriksaan perihal
perilaku kesehatan gigi dan mulut pada ibu, status karies ibu dan anak berdasarkan
indeks DMF-T, def-t dan pemeriksaan derajat keasaman (pH) plak. Pemeriksaan
terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut ibu menggunakan kuesioner HU-DBI.
Pada penelitian ini didapatkan indeks karies ibu dan anak yang tinggi. Hasiluji Mann-
Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara karies gigi ibudan anaknya,
namun tidak ada perbedaan status karies anak antara ibu rumah tangga dan ibu yang
bekerja. Dari uji binomial diketahui bahwa perilaku ibu dalam menjaga kesehatan
gigi dan mulutnya adalahbaik. Hasil uji Spearman diketahui bahwa terdapat
hubungan yang sangat lemah dan tidak bermakna antara perilaku kesehatan gigi dan
mulut ibu terhadap status karies ibu dan anak, serta hubungan berdasarkan pekerjaan
ibu terhadap indeks karies ibu dan anak. Perilaku kesehatan gigi dan mulut ibu yang
baik masih menjadir isiko terjadinya karies ibu, namun dapat menjadi factor protektif
dalam risiko kejadian karies anaknya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perilaku
kesehatan gigi dan mulut ibu memiliki hubungan yang sangat lemah dan tidak
bermakna dengan status karies ibu dan anak, namun perilaku ibu dapat menjadi factor
protektif dari terjadinya risiko karies gigi anaknya.

ABSTRACT
Oral health behavior will have an impact on oral health status of a person in the form
of the presence or absence of diseases in the mouth. Mothers’ role in maintaining oral
health in children or educate children dental health is dependent upon the mothers’
behavior.Children aged 4-5 years is include in a high caries risk group, it is necessary
to conduct a study to determine the relationship of oral health to the mother caries
status of mothers and children.The purpose of this study is to prove the existence of a
relationship mothers’ oral health behavior, along with the data caries status of
maternal and their children’s health. Subjects in this study were 61 mothers and their
children aged 4-5 years who attended TK CempakaGondangdia village in Central
Jakarta, TK YWPM Tanah Tinggi village in Jakarta Pusat, TK Mutiara Indonesia
Bekasi. Method of this study uses cross-sectional observational design. The
examination concerning mothers’ oral health behavior, the mother and child caries
status based on DMF-T, def-t index, and the examination of the degree of acidity
(pH) plaque. Examination of mothers’ oral health behavior using HU-DBI
questionnaire.In this study obtained caries index on mothers and children is high.
Mann-Whitney test results show that there is a difference of dental caries between
mothers and their children, but there was no difference in caries status of children
with housewives and working mothers. From the binomial test is known that
mothers’ oral health behavior in maintaining healthy teeth and mouth counted as
good.Spearman's test result is known that there is a very weak and no significant
correlation between mothers’ oral health behavior with caries status of mothers and
children, and relationships based on mothers’ employment and child caries index.
Good oral health behavior of mothers is still a risk on mothers’ dental caries, but can
be a protective factor in the incidence of caries risk in their children.The conclusion
of this study is mothers’ oral health behavior has a very weak and no significant
correlation with caries status of mother and children, but mothers’ oral health
behavior may be a protective factor of occurrence of dental caries risk in children."
2013
T35000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aegerin Hafiz Sucipto
"Limbah dari distilasi vakum kilang minyak mentah di Indonesia masih belum dimanfaatkan sepenuhnya. Vacuum residue memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan mesophase pitch dengan menghilangkan kandungan asphaltene dengan heksana sebagai ekstraktan asphaltene, kemudian diikuti dengan metode polimerisasi termal dilakukan secara isotermal dalam waktu tertentu. Mesophase pitch dianggap sebagai prekursor yang sangat baik untuk membuat berbagai macam produk rekayasa karbon industri canggih seperti serat karbon, needle coke, dan anoda baterai Li-ion. Untuk meningkatkan tingkat polimerisasi senyawa aromatik, dalam penelitian ini, vacuum residue dihilangkan lalu dicampur dengan dengan gondorukem, residu dari distilasi getah pohon pinus yang mengandung cycloparaffin, conjugated double bond, dan karboksil, sebelum polimerisasi. Polimerisasi berlangsung pada reaktor tangki berpengaduk, dengan kondisi operasi 350oC, laju alir N2100 mL/menit, holding time 30 menit dan heating rate 5oC/menit. Jumlah gondorukem yang dicampur dengan deasphalted vacuum residue bervariasi pada 0 , 5 , 10 , 15 . Persentase aromatik dari mesophase pitch yang dihasilkan adalah 3,1-5,2 dengan ukuran krsitalin 39,2-44,4 dan interlayer distance 4,12 .

Waste from vacuum distillation of crude oil refineries in Indonesia is still not fully utilized. Vacuum residue has the potential to be used as a feedstock to produce mesophase pitch by removing its asphaltene content with n hexane as asphaltene extractant, then followed by thermal polymerization method performed isothermally for a certain time. Mesophase pitch is regarded as an excellent prekursor for making a wide variety of industrial and advanced engineering carbon products such as carbon fibers, needle coke, Li ion battery anodes and many more. In order to improve level of polymerization of aromatic compounds, in the current research, deasphalted vacuum residue was mixed first with gum rosin, a residue of pine trees containing conjugated double bonds, prior to polymerization. Polymerization occurs in a stirred tank reactor, with operation condition 350oC, N2 flowrate 100 mL min, holding time 30 minutes and heating rate 5oC min. The amount of gum rosin mixed with deasphalted vacuum residue was varied at 0 wt, 5 wt, 10 wt, 15 wt. The resulted mesophase pitch consist aromatic within the range of 3.1 5.2 with crystallite size between 39.2 44.4 and 4.12 interlayer distance. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arrum Mutiara
"Pendahuluan: Periodontitis merupakan suatu penyakit inflamasi terkait bakteri yang dikarakteristikan dengan interaksi antara sistem pertahanan tubuh host dan patogen. Porphyromonas gingivalis (P.gingivalis) merupakan salah satu bakteri red complex yang berperan dalam menginisiasi terjadinya periodontitis. Gingiva merupakan lini pertahanan mekanis, yang disebut sebagai gingival barrier function. Tight junction gingiva merupakan salah satu yang berperan dalam fungsi pertahanan tersebut dan kemampuan tubuh dalam merespon patogen dipengaruhi oleh usia. Tujuan: Mendapatkan perbedaan ekspresi gen tight junction gingiva terhadap stimulasi P.gingivalis. Metode: Studi eksperimental menggunakan jaringan gingiva tikus usia 18 minggu dan 35 minggu. Sampel kemudian dikultur dan diberikan stimulasi live P.gingivalis dan hasil sekresi P.gingivalis. Pengukuran dilakukan untuk menilai laju proliferasi, laju metabolisme, dan ekspresi tight junction sel gingiva tikus. Hasil: Sel gingiva tikus tua menunjukkan laju proliferasi yang lebih tinggi dibandingkan sel gingiva tikus tua, namun pada uji statistik tidak terdapat perbedaan signifikan pada kedua kelompok. Terdapat kecenderungan peningkatan laju metabolisme dan ekspresi gen tight junction gingiva yang lebih tinggi pada sel gingiva tikus muda dibandingkan sel gingiva tikus tua, namun pada uji statistik tidak terdapat perbedaan signifikan pada kedua kelompok. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan ekspresi gen tight junction gingiva terkait usia.

Introduction: Periodontitis is an inflamatorry disease associated with the interaction of host immune systemn and pathogen. Porphyromonas gingivalis is one of the red complex bacteria that plays important role in initiating periodontitis. Gingiva act as mechanical defense towards the pathogen, which is known as the gingival barrier function,including gingival tight junctions. Body’s ability to respond stimuli and environmental condition is influenced by age, this also affect the respond of host immune system to pathogens. Objective: To analyse the tight junction gene expression to Porphyromonas Gingivalis intervention. Material and Methods: Aging experimental model was conducted by using two age categories male rodents, 18 and 58 weeks. Rodents gingival cell was intervened with Porphyromonas gingivalis and its product from the broth medium. Meassurements were made to analyse the proliferation rate, metabolic rate, and gingival tight junction gene expression. Result: The old rodent group shows higher proliferation rate, but there was no statistically differences between two groups. There was a tendency of increase value for the metabolic rate and gingival tight junction gene expression in young rodent group compare to old rodent group. Conclusion: There was no differences of the gingival tight junction expression in related to aging."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rigita Ayu Dyah Prawestiningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman larutan nanas terhadap kekerasan permukaan resin komposit bulk-fill. Enam puluh spesimen resin komposit Tetric®N-Ceram Bulk-Fill shadeIVB berdiameter 6 mm dan tebal 3 mm dibagi menjadi dua kelompok perlakuan, yaitu perendaman dengan aquades sebagai kontrol dan larutan nanas pH: 3,8±0,1(n= 30). Sebelumnya seluruh kelompok direndam terlebih dahulu dalam aquades selama 24 jam dalam inkubator bersuhu 37oC sebagai baseline. Kemudian masing-masing kelompok tadi akan direndam kembali dalam larutan selama 1 hari, 3 hari dan 7 hari (n= 10). Kekerasan permukaan diukur menggunakan HMV-G SeriesVickers Micro Hardness Tester Shimadzu®dengan indenter Knoop. Setiap spesimen akan diindentasi dengan beban sebesar 50 gf, sebanyak 5 kali indentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna (p<0,05)antara perendaman 1 hari, 3 hari dan 7 hari pada kelompok perendaman larutan nanas dengan uji One-way ANOVA. Disimpulkan bahwa larutan nanas dapat menurunkan kekerasan permukaan resin komposit bulk-fill.

This study aims to determine effect of pineapple solution immersion on surface hardness of bulk-fill composite resin. Sixty specimens of Tetric®N-Ceram Bulk-Fill composite resin shade IVB, 6 mm in diameter and 3 mm thick were divided into two groups, with immersion in aquades as a control and pineapple solutionpH: 3,8±0,1 (n= 30). Before immersion, all specimens were immersed in aquades for 24 hours and were saved in incubator at 37oC as a baseline.Each group of immersions would be divided into three groups, with immersion for 1 day, 3 days and 7 days (n= 10). The surface hardness was measured using HMV-G Series Vickers Micro Hardness Tester Shimadzu®with Knoop Indenter. Each specimen was indented with load of 50 gf for 5 times. The results showed that there were statistically significant differences (p <0.05) between pineapple solution immersion for 1 day, 3 days and 7 days with One-way ANOVA test. It can be concluded that pineapple solution can reduce surface hardness of bulk-fill composite resin."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purkait, Swapan Kumar
New Delhi: Jaypee Bros. Medical Publishers, 2011
617.522 PUR e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>