Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59208 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pratiwi Asih Kinanti
"Penelitian yang bertujuan untuk melihat gambaran kesetaraan gender dalam iklan cetak Prancis ini didasarkan pada adanya fenomena seri iklan produk elektronik di Prancis pada tahun 2000 an yang tidak menampilkan perempuan sebagai model utamanya. Hal ini menjadi menarik karena umumnya produk - produk yang akan beriklan menggunakan perempuan sebagai model utama meskipun produk tersebut tidak diperuntukkan bagi perempuan. Perempuan dianggap sebagai simbol keindahan sehingga seringkali ditampilkan dalam iklan. Penampilannya pun lekat dengan femininitas serta domestifikasi. Namun seiring munculnya paham feminisme serta gerakan emansipasi perempuan yang membuat pandangan masyarakat bahwa perempuan sebagai “makhluk subordinat” memudar dan kian luntur, kesadaran akan kesetaraan gender juga kerap muncul. Laki-laki pun mulai ditampilkan dan dengan perspektif lain yaitu tidak ditonjolkan sebagai figur yang maskulin dan macho.

This research focused to see the images of gender equality in french print advertisements. It is based on a phenomenon of electronic products’ advertisements series in France, in the period of 2000, which no longer use women as the main model. It becomes more interesting since the habit of product’s promotion in advertisements shows women as the lead model although the products’ market is not for women. Women are considered as the symbol of beauty which make them often shown in any commercial posters. Their appearances are represented not far from femininity and domestification as well. But, due to feminism and emancipation movements, people’s view and paradigm of women as “subordinated one” is getting dissolve, and awareness of gender equality starts to increase. Men start to be shown with another perspective which is not exposing them as masculine figure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Nalafaza
"Penelitian ini didasarkan pada sebuah fenomena mengenai bias gender dalam iklan cetak di Prancis pada tahun 1970 dan 2001. Pada umumnya dalam iklan, perempuan ditampilkan sebagai sosok yang tidak jauh dari peran domestik dan lekat akan atribut feminin “ideal” yang telah dibentuk sedemikian rupa oleh lingkungan masyarakat patriarkis.
Perempuan sering ditunjukkan sebagai sosok yang didomestifikasi dan hanya aktif bekerja dan berperan sebagai sosok pelayan di wilayah domestik. Hal ini menjadi masalah ketika hampir dalam semua iklan terjadi eksploitasi terhadap perempuan, sehingga iklan malah menjadi alat yang mendukung dan melegitimasi ideologi patriarki yang berkembang dalam masyarakat.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa selama 30 tahun terakhir, eksploitasi perempuan dan diskriminasi gender masih ditemukan dalam iklan cetak. Perbedaan utamanya terletak pada trend baru dalam iklan modern, yang lebih menampilkan perempuan sebagai objek seksual daripada menonjolkan sisi domestiknya.

This research is based on the occurrence of gender bias found in women’s advertising in France, in the period of 1970 and 2001. Women in general are represented not far from their supposed domestic role and depicted closely to their "ideal" feminine attributes, which have been constructed in such a way by the patriarchal society.
Women are often represented as domestificated figures and are only active in terms of being a servant in the domestic territory. This becomes a problem when almost all adverts exploit women, permitting advertisement as a tool to support and legitimize the patriarchal ideology that is developing in the society.
The result of the research provides evidence that for the last 30 years, women's exploitation and gender discrimination is still found in French print ads. The significant difference lies in the women’s image represented in modern advertising, which emphasizes more on their sexuality rather than their domestic attributes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Karlina Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan representasi gender yang ditampilkanmelalui iklan minuman Diet Coke yang menggandeng perancang busanaternamaPrancis, Jean-Paul Gaultier. Representasi gender yang dimaksud merupakan carauntukmewakilkan tentang keadaan perbedaan peran perempuan dan laki-laki yangberkembang di dalam lingkungan sosial masyarakat. Iklan ini sekaligus mematahkanstereotip gender yang membudaya di masyarakat patriarki. Stereotip gender diartikansebagai pandangan atau perilaku yang menunjukkan perbedaan biologis mempengaruhi perbedaan secara sosiologis. (Oakley, 1972). Stereotip gender direpresentasikanmelalui berbagai jenis media, periklanan salah satunya. Budaya patriarki di masyarakat Prancisjuga mempengaruhi media di Prancis. Metode yang digunakan dalampenelitianini adalah metode kualitatif. Fokus penelitian ini adalah untuk menunjukkan representasi gender dari dua tokoh perempuan dalam iklan Coca Cola yang memperlihatkankeduaperempuan yang menggunakan baju wanita tetapi di sisi lain, wajahnya tertutupgambarJean-Paul Gaultier yang merupakan seorang pria. Representasi gender ditunjukkanolehkedua iklan ini melalui model iklan, baju yang mereka kenakan, pose, warnayangdominan di dalam iklan, desain kemasan dan tipografi. Melalui representasi warna, pose, baju, dll terlihat adanya representasi gender yang tidak sesuai dengan aturangenderyang berlaku dalam masyarakat. Sehingga bisa dikatakan bahwa Jean-Paul Gaultierberusaha menawarkan gender yang baru atau menanamkan nilai gender-fluid dalamkarya-karyanya.

This research aims to explain the gender representation shown in the Diet Cokedrinkadvertisement which collaborates with the famous French fashion designer, Jean-Paul Gaultier. Gender representation in question is a way to represent the differencesintheroles of women and men that develop in the social environment of society. Thisadvertisement also breaks gender stereotypes that are entrenched in patriarchal societies. Gender stereotypes are defined as views or behavior that showbiological differences influence sociological differences. (Oakley, 1972). Gender stereotypesarerepresented through various types of media, advertising is one of them. The patriarchal culture in French society also influences the media in France. The method usedinthisresearch is qualitative method. The focus of this research is to showthegenderrepresentation of two female characters in the Coca Cola advertisement whichshowsthe two women wearing women's clothes but on the other hand, their faces arecoveredby the image of Jean-Paul Gaultier, who is a man. Gender representation is showninthese two advertisements through the advertising models, the clothes they wear, poses, dominant colors in the advertisement, packaging design and typography. Throughtherepresentation of colors, poses, clothes, etc., it can be seen that there is agenderrepresentation that is not in accordance with the gender rules that apply in society. Soitcan be said that Jean-Paul Gaultier is trying to offer a new gender or instill gender-fluid values in his works. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Wahyu Nurvita
"Pada masa kolonial awal abad 20 di Prancis, kasus diskriminasi ras sering kali terjadi dalam berbagai bidang. Diskriminasi ras juga sering kali ditemukan di berbagai media cetak di Prancis. Salah satu bidang media cetak yang sering menyinggung mengenai isu ini adalah iklan. Walaupun terkadang industri ini sering membantah dengan alasan demi menarik perhatian konsumen, namun tidak dapat dipungkiri bahwa isu diskriminasi rasial sering kali terjadi pada iklan-iklan media cetak Prancis pada awal abad ke-20.

In the early colonial period 20th century in France, the cases of racial discrimination often occur in a variety of fields. Racial discrimination are also often found in various print media in France. One area of the print media that is often alluded to the this issue is advertisement. Although sometimes this industry are often denies with the reason for the consumer's attention, but it is undeniable that the issue of racial discrimination often occurs in the French's print media advertisements in the early of 20th century.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fatma Bandar Alkhaldi
"Iklan memiliki peran sentral dalam merefleksikan dan mengonstruksi realitas masyarakat. Di Indonesia, iklan seringkali menampilkan bias gender yang berimplikasi negatif pada langgengnya kultur patriarki di masyarakat. Meskipun telah ada upaya hukum dan etika periklanan, permasalahan ini masih berlanjut karena budaya patriarki terus diproduksi dan direproduksi melalui iklan, media, dan masyarakat. Penulis melihat pentingnya sarana untuk meminimalisasi bias gender yang terjadi, salah satunya melalui penerapan pedagogi feminis bagi calon pengiklan. Sejumlah studi di negara-negara maju menunjukkan bahwa pedagogi feminis dapat menjadi instrumen kunci untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam praktik periklanan, terutama sebagai sarana sosialisasi preventif.

Advertising plays a central role in reflecting and constructing societal reality. In Indonesia, advertisements often portray gender bias, negatively impacting the perpetuation of patriarchal culture. Despite legal and ethical efforts in advertising, the issue persists as patriarchal culture continues to be produced and reproduced through advertisements, media, and society. The author recognizes the importance of tools to minimize gender bias, including the application of feminist pedagogy for prospective advertisers. Numerous studies in developed countries indicate that feminist pedagogy can be a key instrument in achieving gender equality in advertising practices, particularly as a preventive socialization tool.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Atmeiti
"Perubahan Undang-undang setelah perang membawa perubahan dalam nilai-nilai dan struktur masyarakat Jepang. Undang-undang baru ini didasarkan pada demokrasi dan pengakuan individu menyebabkankesetaraan gender di Jepang, seperti dalam bidang pendidikan yang sangat penting untuk membuatkualitas sumber daya manusia. Kesetaraan gender membuat wanita Jepang mendapatkan hak dan kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk mendapatkan pendidikan tinggi yang dapat mendukung mereka dalam bidang kehidupan lainnya. Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah studi literatur metode menggunakan analisis deskriptif.

The changes law after the war brought a change in the values and structure of Japanese society. The new law is based on democracy and individual recognition led to gender equality in Japan, as in the field of education is essential to make the quality of human resources. Gender equality makes Japanese women get the same rights and opportunities as men to get high education that can support them in other areas of life. The method used in the writing of this paper is the study of literature methods using descriptive analysis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Rayhan
"Penelitian ini mengkritisi nilai-nilai sosial yang terdapat dalam film yang berjudul ‘Shoumtu Al Qushur’. Film ini berasal dari Tunisia dan dirilis pada tahun 1994 yang disutradai oleh Moufida Tlatli. Film yang mengangkat isu kesetaraan gender di dunia Tunisia, secara khusus pada generasi para putri kesultanan yang hidup di masa penjajahan Prancis.’ Shoumtu Al Qushur’ dinobatkan sebagai film berpengaruh di Arab Saudi dan berhasil meraih penghargaan dalam Cannes Film Festival 1994. Sumber data penelitian ini adalah film yang berjudul ‘Shoumtu Al Qushur’. Pada film ini memuat berbagai macam diskriminasi serta perbudakan secara sosial maupun seksual. Tujuan dari penelitian ini untuk mengangkat isu kesetaraan gender yang terdapat di dalamnya. Metode yang digunakan adalah metode semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian yang didapat bahwa perempuan di kerajaan Tunisia pada dekade 1960an mendapatkan perlakuan yang tidak terhormat bahkan banyak yang menjadi korban seksualitas dari para pejabat.

This study criticizes the social values contained in the film entitled ‘Shoumtu Al Qushur’. This film originates from Tunisia and was released in 1994 which was directed by Moufida Tlatli. The film raises the issue of gender equality in the world of Tunisia, specifically for the generation of imperial princesses who lived during the French colonial period. ‘Shoumtu Al Qushur’ was named an influential film in Saudi Arabia and won an award at the 1994 Cannes Film Festival. The data source for this research is a film entitled ‘Shoumtu Al Qushur’. This film contains various kinds of social and sexual discrimination and slavery. The purpose of this research is to raise the issue of gender equality in it. The method used is Rolan Barthes semiotic method. The results of the research found that women in the Tunisian kingdom in 1960s received dishonorable treatment and even many of them became victims of sexuality from officials."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Patiendra
"Gagasan tentang kesetaraan gender dalam industry mode sudah awam sejak dulu. Penelitian kualitatif ini menilai penggambaran gender yang terpapar pada shapewear Skims, merek pakaian yang dimiliki oleh tokoh mode Kim Kardashian. Sepanjang sejarah mode, tradisi shapewear sering kali menurunkan martabat wanita, yang berakar dari penggambaran tradisional atas maskulinitas dan feminitas. Makalah ini menelaah konsep penggambaran gender dalam shapewear Skims dengan cara analisis konten pada foto dan text di Instagram. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Skims telah membawa perspektif baru terhadap gender dimana maskulinitas dan feminitas menjadi setara, seraya memproyeksikan kedua sifat tersebut dengan sentimen positif dengan pola yang memberdaya. Dengan demikian, genderdigambarkan sebagai pemberdayaan dan dukungan atas perempuan. 

The notion of gender equality in fashion has been prevalent since a long time ago. This qualitative research is assessing gender portrayal that appear on Skims shapewear, an undergarment brand owned by global fashion icon Kim Kardashian. Throughout the fashion history, shapewear tradition used to degrade women, which was rooted from traditional portrayal of masculinity and femininity. This paper is looking through how gender is portrayed in Skims shapewear by a content analysis on its Instagram images and text. The result suggests that Skims give out a modern perspective towards gender where it blurs the line between masculinity and femininity, while both traits project positive sentiment in empowering tone. Thus, gender is portrayed as empowerment and support for women."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Wahid Wartabone
"Norma merupakan salah satu konsep kunci dalam Ilmu Hubungan Internasional yang secara umum didefinisikan sebagai standar perilaku yang memengaruhi aktor politik sesuai dengan identitas dan posisinya dalam sistem sosial dan internasional. Salah satu norma global adalah The Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW) yang secara khusus menyoroti diskriminasi dan kekerasan berbasis gender utamanya terhadap perempuan serta menetapkan agenda-agenda nasional untuk mencapai kesetaraan gender. Sejak CEDAW diadopsi oleh PBB pada tahun 1979, kesetaraan gender kian mengemuka dan menjadi agenda politik yang krusial untuk dibahas, baik secara akademis maupun praksis. Oleh karena itu, tulisan ini berupaya memetakan dan meninjau pembahasan mengenai norma kesetaraan gender dalam konteks politik global. Dengan menggunakan metode taksonomi, tulisan ini meninjau 23 literatur akademik dan menghasilkan tiga temuan utama. Pertama, makna norma kesetaraan gender bersifat dinamis dan kontekstual. Kedua, norma kesetaraan gender disebarkan oleh berbagai aktor politik dengan mekanisme dan strategi yang beragam serta tidak terjadi dalam proses satu arah global-ke-lokal saja, melainkan dengan berbagai dinamika di level domestik—dinamika inilah yang masih jarang dikaji dalam literatur-literatur yang ada. Ketiga, sebagian besar literatur hanya menyoroti peran aktor transnasional sehingga peran aktor lokal dan kelompok akar rumput cenderung terpinggirkan. Adapun hasil refleksi penulis terhadap literatur-literatur yang dikaji adalah bahwa kajian mengenai norma kesetaraan gender masih didominasi oleh akademisi dari Barat. Selain itu, pembahasan norma kesetaraan gender turut memiliki irisan dengan perspektif dari bidang ilmu lainnya. Pada bagian akhir tinjauan literatur ini, penulis merekomendasikan penelitian selanjutnya untuk mengkaji dinamika dan proses yang terjadi di level domestik serta peran aktor lokal dalam difusi norma kesetaraan gender.

Norm is one of the key concepts in International Relations which is generally defined as a standard of behavior that influences political actors according to their identities and positions in the social and international system. One of the global norms is The Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW) which specifically highlights gender-based discrimination and violence primarily against women and establishes national agendas to achieve gender equality. Since its adoption by the United Nations in 1979, gender equality has increasingly come to the fore and has become a crucial political agenda to be discussed, both academically and practically. Therefore, this paper seeks to map out and review discussions on gender equality norms in the context of global politics. Using the taxonomic method, this paper reviews 23 academic literatures and produces three main findings. First, the meaning of gender equality norms is dynamic and contextual. Second, gender equality norms are diffused by a constellation of political actors with various mechanisms and strategies and do not occur in a one-way process, global-to-local, but with various dynamics at the domestic level—these dynamics are rarely studied in the existing literatures. Third, most of the literatures only focus on the role of transnational actors so that the role played by the local actors and grassroots groups tends to be marginalized. As for the author's reflection on the existing literatures, studies on gender equality norms are still dominated by scholars from the West. In addition, the discussion on gender equality norms also has intersections with perspectives from other fields of science. Finally, at the end of this literature review, the authors recommend further research to explore the dynamics and processes that occur at the domestic level and the role of local actors in the diffusion of gender equality norms."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Rizka Bonita
"Topik dan pembahasan tentang kesetaraan gender dan apa yang harus dilakukan untuk menegakkannya merupakan isu yang masih hadir di zaman sekarang ini. Makalah ini berfokus pada serikat pekerja yang telah mengambil banyak langkah untuk meningkatkan kesetaraan gender dengan menargetkan ketidaksetaraan gender secara keseluruhan, mendorong pengaturan upah yang adil, dan meningkatkan peran perempuan dalam pengambilan keputusan. Meskipun serikat pekerja telah melakukan upaya yang signifikan dan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja telah meningkat, masih banyak perempuan yang mempunyai pekerjaan dengan kategori pekerjaan yang rentan. Dengan demikian, pengaruh serikat pekerja dalam meningkatkan kesetaraan gender dalam bentuk perlindungan perempuan dari pekerjaan yang rentan dan mempromosikan posisi kerja yang setara harus diuji. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh keberadaan serikat pekerja yang dihitung dari tingkat partisipasi serikat pekerja di suatu negara terhadap kesetaraan gender yang diukur dengan porsi perempuan pada posisi manajerial. Untuk menguji hipotesis bahwa negara-negara dengan tingkat partisipasi serikat pekerja yang lebih tinggi memiliki presentase perempuan yang lebih tinggi pada posisi manajerial, dilakukan analisis regresi linier pada tingkat lintas negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif serikat pekerja terhadap presentase perempuan pada posisi manajerial. Oleh karena itu, alasan hasil ini akan dibahas lebih lanjut dalam makalah.

The topic and discussion about gender equality and what must be done to enforce them are issues that are still present in today’s time. This paper focuses on labor unions that have taken many steps to improve gender equality by targeting overall gender inequality, encouraging equitable wage setting, and improving the role of women in decision-making. Although labor unions have made significant efforts and women’s participation in the workforce has increased, women are still segregated into working vulnerable jobs. Thus, the influence of labor unions in increasing gender equality in the form of protecting women against vulnerable work and promoting equal job positions should be tested. This research aims to explain the influence of the presence of labor union, calculated by the labor union participation rate of countries to gender equality, measured by the women shares in managerial positions. To test the hypothesis that countries with a higher labor union participation rate have a higher share of women in managerial positions, a linear regression analysis on a cross-country level was conducted. The results show that there is a negative influence of labor unions on the shares of women in managerial positions. Therefore, the reason for these results will be further discussed in the paper.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>