Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166587 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Perawat merupakan salah satu profesi yang melakukan pekerjaan pada malam hari, dimana praktek keperawatan terrnasuk di dalam pekerjaan dengan lingkungan yang penuh kecemasan. Terrnasuk perawat yang dinas malam di ruang intensif RS Jantung Harapan Kita Jakarta. Kecemasan tersebut dimanifestasikan secara bervariasi dari tingkat ringan, sedang dan berat. Kecemasan di atas dapat diminimalkan jika perawat dapat melakukan tehnik adaptasi dalam menghadapi kecemasan saat dinas malam dengan mekanisme koping yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang tinglcat kecemasan perawat ruang intensif saat menghadapi dinas malam. Desain penelitian yang dipergunakan adalah deskriptif sederhana tips cross sectional dengan tekhnik pengambilan sample consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 27 April —25 Mei 2001 di ruang intensif RS Jantung Harapan Kita Jakarta pada 30 responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri dari bagian I data demografi yang berisi: idenditas responden, jenis kelamin, umur, lama kerja dan bagian II yang berisi 20 pertanyaan tentang tingkat kecemasan perawat menghadapi dinas malam, diukur dengan skala likert. Setelah dialkukan analisa data didapatkan bahwa perawat yang dinas malam mengalami kecemasan sedang (93,75 %), kecemasan ringan (7 %) sedangkan cemas berat / panik tidak ada."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TK-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elis Puji Utami
"Sindrom gagal napas akut adalah gagal pernapasan mendadak yang timbul pada klien tanpa kelainan paru yang mendasari sebelumnya(Soepam1an dan Waspadji 1990). Manifestasi sangat bervariasi tergantung dari penyebab, namun yang utama adalah distress pernapasan dan hipoksia yang dapat menumnkan tingkat kesadaran, takhikardi dan takhipnoe. Melihat kondisi klien yang mengalami sindrom gagal napas akut dapat mengancam klien dan dapat menyebabkan kematian, hal ini menimbulkan cemas baik bagi klien itu sendiri, keluarga maupun petugas kesehatan. Dalam hal ini perawat berperan penting untuk melakukan berbagai tindakan secara sistematika serta tampil dalam waktu yang singkat untuk menyelamatkan jiwa klien, antara lain dengan tindakan pemasangan ventilator. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan karakteristik demografi dengan kecemasan perawat terhadap klien yang dipasang ventilator dengan sindrom gagal napas akut."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5089
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Triarna Adenan
"Dalam rangka meningkatkan mutu asuhan keperawatan diperlukan tenaga-tenaga perawat yang benar-benar sehat secara fisik dan psikologis. Tenaga perawat, khususnya perawat wanita selain menjalankan tugas di ruangan juga mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap keluarga, apalagi bila mempunyai bayi (usia 0-
12 bln) yang harus memerlukan perhatian penuh dari ibunya. Hal inilah yang dapat memicu terjadinya rasa bersalah dan rasa cemas terhadap perawat. Penelitian ini dilakukan terhadap 12 orang responden di ruang rawat inap Ilmu Kesehatan Anak It.
2 RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta den gan jenis penelitian studi deskriptif menggunakan desain cross sectional, dan data dianalisis dengan distribusi frekuensi yang menggunakan sentral tendensi dan selanjutnya dilakukan uji statistik non parametrik chi-square urltuk menguji hubungan antara tingkat kecemasan perawat yang dinas malarn dengan usia bayi yang ditinggalkannya. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan perawat dengan usia bayi yang ditinggalkannya dalam melaksanakan rotasi dinas malam Sehingga diharapkan perawat dapat menyadari bahwa usia bayi yang ditinggalkan dalam melaksanakan rotasi dinas malam bukan merupakan penyebab kecemasan"
Lengkap +
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4987
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Naviati
"Banyak orangtua cemas saat menunggu anak opname di rumah sakit. Kecemasan orangtua memerlukan dukungan perawat sebagai orang terdekat selama di rumah sakit. Teridentifikasinya hubungan dukungan perawat dengan tingkat kecemasan orangtua di ruang rawat anak RSAB Harapan Kita Jakarta merupakan tujuan dalam penelitian ini. Penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan pendekatan belah lintang. Sampel ditentukan dengan metode consecutive sampling sebanyak 86 responden. Pengukuran menggunakan Kai Kuadrat. Penelitian menunjukkan ada hubungan antara dukungan perawat disemua elemennya yaitu komunikasi dan informasi (p value 0,017), emosional (p value 0,003), penilaian (p value 0,003) dan instrumental (p value 0,011) dengan tingkat kecemasan orangtua dan variabel yang paling berhubungan dengan tingkat kecemasan orangtua yaitu dukungan penilaian.

Many parents are anxious when waiting for child hospitalization. Anxiety parents need support for nurses as the nearest person in the hospital. Identification of nursing support relationships with parent?s anxiety levels in pediatric ward RSAB Harapan Kita Jakarta is the goal in this study. This is a descriptive observational study with cross sectional approach. The sample is determined by the method of consecutive sampling of 86 respondents. Measurements using Chi Square. Studies show that there is a relationship between support for nurses in all elements of communication and information (p value 0.017), emotional (p value 0.003), appraisal (p value 0.003) and instrumental (p value 0.011). The variables most associated with the level of parental anxiety is appraisal support."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat konsentrasi perawat shift malam ICU. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat ICU di empat rumah sakit yaitu RS. Pantai Indah Kapuk, RS Umum Bekasi, RS. Haji dan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dengan teknik pengambilan sampel quota sampling dengan kriteria perawat ICU yang bertugas shift malam pada periode penelitian berlangsung yaitu dari tanggal 1 Mei sampai dengan 21 Mei 2010.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar perawat (65%) merniliki konsentrasi yang tinggi serta pendokumentasian yang Iengkap, dan hampir setengah dari responden (35%) memiliki konsentrasi rendah Serta pendokumentasian yang tidak Iengkap. Hal ini harus menjadi perhatian bagi manajemen keperawatan di rumah sakit untuk menjaga konsentrasi perawat shift malam di ICU tetap tinggi sehingga dapat mempertahankan kualitas asuhan keperawatan tetap baik pada malam hari khususnya dalam hal keselamatan pasien (patient safety).

The purpose of this research is to describe the concentration level of night shift nurses in ICU Research metode was descriptive. Population for this research is ICU nurses in four hospital in Jakarta i.e. Pantai Indah Kapul: Hospital, Bekasi General Hospital, Hajj Hospital and Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital. Sample was taken by quota samppling technic and the criteria for the responden was all ICU nurses who on night shy? during this research periode from May 1st to May 21st 2010.
Research results show that 65% respondens have high concentration level with complete nursing documentation, and 35% respondens have low concentration level with uncomplete nursing documentation. This result need attention from nursing manager to keep the concentration of ICU night shift nursees in high level, so it can maintain good quality in nursing care, especially for the patient safety.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5933
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hanifah
"Unit Rawat Intensif merupakan area khusus rumah sakit, dimana pasien yang mengalami sakit kritis atau cidera memperoleh pelayanan medis dan keperawatan secara khusus. Anggota keluarga merasa khawatir biasanya diindikasikan dengan rasa takut dan sering merenungkan akan kematian keluarganya yang sedang menjalani perawatan kritis.  Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, pemilihan sampel menggunakan non probability sampling dengan metode consequtive sampling dengan total 100 responden keluarga pasien yang dirawat di ruang intensif dan menggunakan instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) serta The Daily Spiritual Experience Scale (DSES). Hasil penelitian ini didapatkan tingkat kecemasan rendah (56%) dan aspek spiritualitas kurang (64%). Hasil uji statistik dapat disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna (p=0,012) antara tingkat kecemasan dengan aspek spiritualitas keluarga pasien. Selain itu terdapat hubungan yang bermakna antara usia dan ruang rawat terhadap aspek spiritual (p<0,05). Perawat perlu melibatkan keluarga dalam kegiatan keagamaan seperti berdoa bersama, mengingatkan waktu sholat, dan berdzikir dapat meningkatkan kenyamanan pasien serta kunjungan rohaniawan mungkin dibutuhkan bagi penunggu pasien.

The Intensive Care Unit is a special area of ​​the hospital, where patients who are critically ill or injured receive special medical and nursing services. Family members feel worried, usually indicated by fear and often reflecting on the death of their family members who are undergoing critical care. This study used a cross-sectional design, sample selection using non-probability sampling with the consecutive sampling method with a total of 100 respondents of families of patients treated in the intensive care unit and using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) and The Daily Spiritual Experience Scale (DSES) instruments. The results of this study obtained a low level of anxiety (56%) and a low spirituality aspect (64%). The results of the statistical test can be concluded that there is a significant relationship (p = 0.012) between the level of anxiety and the spirituality aspect of the patient’s family. In addition, there is a significant relationship between age and treatment room and spiritual aspect (p <0.05). Nurses need to involve families in religious activities such as praying together, reminding prayer times, and dhikr can improve patient comfort and visits from clergy may be needed for patient caregivers. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Purnama Christina
"

Perawat yang mengalami alarm fatigue membahayakan keselamatan pasien karena dapat menyebabkan kematian sebagai dampak mengabaikan alarm kegawatdaruratan. Pengelolaan alarm dilakukan dengan manajemen kebisingan namun belum semua rumah sakit menerapkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan manajemen kebisingan dengan alarm fatigue pada perawat di ruang perawatan intensif. Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada dua kelompok sampel yang dipilih dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai alarm fatigue lebih rendah di ruang intensif yang telah melaksanakan manajemen kebisingan dibandingkan yang belum menerapkan. Penerapan manajemen kebisingan hanya sebesar 38,3-62,75% dengan rerata tingkat alarm fatigue 29,387%. Faktor yang paling berpengaruh dengan alarm fatigue adalah jenis kelamin (perempuan lebih berisiko mengalami alarm fatigue). Semakin baik penerapan manajemen kebisingan area kamar pasien akan semakin menurunkan tingkat alarm fatigue perawat (p=0,001; r=-0,240). Pimpinan rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan penerapan manajemen kebisingan area kamar pasien dan mengevaluasi penerapan manajemen keseluruhan dalam rangka mencegah alarm fatigue lebih dini pada perawat di ruang intensif.

 


Nurses who undergo alarm fatigue put patient safety at risk as it can lead to death as an impact of ignoring emergency alarms. Alarm management is implemented with noise management, but not all hospitals have done the same. This research aimed to identify the relationship between noise management and alarm fatigue on nurses at intensive care unit. The research design was quantitative research with cross sectional approach done in the two-sampled group`s selected using total sampling technique. The results of the research indicated that the alarms fatigue was lower in intensive care unit, which did implement the noise management than those, which did not. The implementation of noise management was only 38.3-62.75% with the average of alarm fatigue level of 29.387%.  The most influential factor with alarm fatigue was gender (women are more at risk of undergoing alarm fatigue). The better the implementation of noise management in patient`s room area, the lower the level of alarm fatigue on nurse will be (p=0.001; r = -0.240). Hospital leaders are expected to be able to improve the implementation of noise management in the patient`s room area and evaluate the implementation of overall management for the early prevention of alarm fatigue on nurses at intensive care unit.

 

"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setio Budi Raharjo
"Rumah Sakit Hqii Jakarta telah melaksanakan program pengembangan tenaga. Perawat pelaksana sebagai usaha unluk memberikan pelayanan kepemwalan yang berkualitas. Program ini telah dilaksanakan sejak 6 tahun yang laiu. Berdasarkan survei RSI-U (2000) diketahui bahwa masih rendahnya pendokumentasian proses keperawatzn disebabkan kurangnya pemahaman tentang proses kepemwatan Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 92 responden. Analisis nmivariat digunakan untuk mengetahui karakteristik perawat Analisis bivariat, menggunakan Kai Kuadrat, untuk mengetahui hubungan antara karak'teristik perawat dengau penerapan proses keperawatan. Analisis regresi logistik ganda dilalcukan untuk mengetahui vmiabel yang paling dominan berhubungan dengan penerapan proses keperawatan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari scmua variabel bebas baik pada uji bivariat(Kai Imadrat) maupun uji mult.ivaria1(Regresi logistik ganda), ternyata hanya variabel umur yang bcrhubungan dengan penerapan proses keperawatan. Dari 91 responden,ada 85,7% melakukan penerapan proses keperawatan dengan baik dan sekitar 14,3% melakukan penerapan proses keperawatan dengan tidak baik Mempertimbanglcan hasil penelitian ini, penulis menyarankan RSHJ untuk memberikan pendidikan dan pelatihan kepada tenaga perawat pelaksana, khususnya. yang memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun dan berumur Iebih dari 30 tahun dalam rangka meningkatkan produktifitas mereka.

Jakarta Haji Hospital has performed development program of nursing staffs in order to provide good quality services of nursing, This program has been conducted since six years ago. Based on survey conducted by Jakarta Haji Hospital in 2000, it was known that inadequacy of documentation of nursing process was caused by the low understanding of nursing process. Ninety two samples were used in cross sectional study. Univariatc analysis is used to know the characteristics of nurses. Bivariate analysis, chi sqnane test was used to investigate relationship between characteristic of the nurse and application of nursing process. Multiple logistic regression analysis is used to know the most dominant variable ofthe application of nursing process.
The result of this study showed that those independent variables, either based on bivariale ana|yisis(Chi Square) or multivariate analyisis(Mulliple Logistic Regression), age was the only variable which has relation with application of nursing process. Eighty five point seven percent ofthe respondent is good in the application of nursing process and 14,3 percent is poor in the application of nursing process. Considering the result of this research, I suggest the RSHJ to provide trainings to nursing sta& especially those who have length of work more than tive years and those who more than 30 years of age in order to increase their productivity.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T6393
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safrudin
"Perawat pada ruang rawat Inap RS Husada bertanggung jawab atas keberhasitan pelayanan keperawatan yang ditunjukan dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Keberhasilan pelayanan dipengaruhi oleh manajemen waktu dan karakteristik perawat. Sampai saat ini, masih sedikit penelitian yang berfokus pada pengkajian mengenai hal tersebut.
Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan antara karakteristik perawat dan manajemen waktu dengan dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana di Ruang, Rawat Inap RS Husada Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bersifat cross sectional. Tempat penelitian adalah Rumah Sakit Husada yang meliputi 19 (sembilan belas) ruang rawat, dengan melibatkan 131 perawat pelaksana sebagai responden.
Data didapat dengan cara mengevaluasi dokumentasi yang di buat responden dengan cara menilai aspek pengkajian, diagnosa, rencana tindakan dan evaluasi. Hasil uji statistik menunjukan 56,5% dokumentasi asuhan keperawatan baik sesuai dengan standar Dep. Kes. 1998. Hasil uji statistik bivariat chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel usia (p=0,004), pendidikan (p = 0,001), lama kerja (p = 0,006) dan manajemen waktu P = 0,013).
Uji statistik regresi logistik dapat dilakukan karena hasil analisis bivariatnya untuk menentukan kandidat seluruhnya memiliki nilai p value < 0,25. Dari keempat variabel tersebut yang paling dominan memiliki hubungan dengan dokumentasi asuhan keperawatan adalah variabel pendidikan setelah dikontrol variabel manajemen waktu.
Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RS Husada untuk melakukan pengkajian ulang terhadap peran dan fungsi perawat sehingga perawat pelaksana mempunyai otoritas dan akuntabilitas yang lebih besar. Selain itu diperlukan peningkatan pendidikan bagi perawat pelaksana tentang manajemen waktu dan dokumentasi asuhan keperawatan. Rekomendasi juga diberikan untuk para peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian tentang dokumentasi asuhan keperawatan perawat pelaksana agar melibatkan lebih banyak variabel yang diteliti dengan desain yang berbeda serta menggunakan instrumen.
Daftar Pustaka: 58 (1991 - 2001)
Nurses at the in-patient wards of Husada Hospital had responsibility on the successfulness of an optimum nursing services which could be revealed by their quality of nursing documentation. This successful of nursing services was influenced by factors such as nurses' characteristic and time management in the Hospital.
Therefore, this research analyzed, the relation between nurses' characteristics and time management with their documentation of nursing care in in-patient ward of Husada Hospital.
The purpose of this research was to identify the relationship between nurses' characteristic and time management with their documentation of nursing. This research was a descriptive correlation which used a cross sectional research design. The place of this research was at Husada Hospital which involving 19 in-patient wards and 131 nursing associates as respondents.
The data were obtained by evaluating the nursing documentation which was developed by the respondents. This documentation, then examined on its quality of the assessment, diagnosis, planning, intervention and evaluation. The result revealed that 56,5% of documentation was good, along with Dep. Kes. 1998 standard of documentation. Hence, the result of bivariate chi-square statistical test show that there was a significant relationship between variables; age (p=O,004), education (p=4,OO1 ), nurse's length of work (p=O,006) and time management (p=4,013 ).
Multivariate test of analysis, using logistic regression, tested that, from these 4 variables above, the education variable was the most dominant variable (p Wald=,001), after controlled by the time management variable (p wald=0,008).
This research recommended to the Hospital manager to do the re-assessment toward the nurses role and function. have more authority and accountability. Recommendation also given to the other researcher to assess the documentation of nursing care variables, different design and instruments.
Bibliography: 58 ( 1991- 2001 )
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Zuhriyah
"Jenis nosokomial di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (PJNHK) yang angkanya paling tinggi pada Januari - Juni 2003 adalah pneumonia, terutama di ruang perawatan intensif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor karakteristik pasien (umur, penyakit penyerta, jenis ruang perawatan intensif, lama inap, lama pemakaian ventilator mekanik), serta mengetahui gambaran bakteriologis tangan perawat, dan udara ruang perawatan intensif pada terjadinya infeksi pneumonia nosokomial pada pasien.
Penelitian dilakukan di ruang Intensive Cure Unit (ICU) dan Cardio Vascular Care (CVC) PJNHK dengan desain Potong Lintang (Cross Sectional). Populasi dan sampel adalah pasien yang menggunakan ventilator mekanika 48 jam. Data mengenai karakteristik pasien dan kejadian infeksi nosokomial Maret 2003 - Februari 2004 dianalisis dengan Uji x2 atau Uji Fisher Exact pada a= 0,05. Odds Ratio dihitung untuk melihat kekuatan hubungan. Data gambaran bakteriologis tangan perawat dan udara ruang perawatan intensif dikumpulkan pada Januari - Februari 2004. Garnbaran bakteriologis tangan perawat diukur dengan swab tangan kanan terhadap 20 perawat setelah mencuci tangan, Sedangkan bakteriologis udara ruang perawatan intensif diukur dengan liquid impinger.
Jumlah pasien yang memenuhi syarat sebagai sampel adalah 76 orang. Prevalensi pneumonia nosokomial di antara pasien yang menggunakan ventilator mekanik ? 48 jam adalah 78,9%. Karakteristik pasien yang berhubungan dengan pneumonia nosokomial adalah jenis ruang perawatan intensif (p-),000), umur (p=x,024), dan interaksi umur jenis ruang perawatan intensif (p=0,006). Pemeriksaan swab tangan dengan hasil positif ditemukan pada 20% perawat. Jutnlah koloni kuman di kedua ruangan pada semua titik melebihi standard. Jenis bakteri yang ditemukan pada tangan perawat yaitu Stapliilococcus epider nidis dan Enterobacter aerogenes. Jenis bakteri udara yang ditemukan adalah Enterobacter aerogenes dan Enterobacter agglomerans.
Karakteristik pasien yang paling berhubungan dengan pneumonia nosokomial adalah jenis ruang perawatan intensif. Kemungkinan tangan perawat dan udara ruang perawatan intensif merupakan jalur transmisi pneumonia nosokomial sangat kecil. Disarankan kepada PJNHK untuk meningkatkan perhatian pada pasien pengguna ventilator mekanik > 2 hari. Perlu dilakukan studi prospektif untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Daftar Bacaan : 59 (1971 - 2003)

Characteristics of Patients and Bacteriological Descriptions of Nurses's Hand and Air of Intensif Care Rooms in the Incidence of Nosocomial Pneumonia at National Cardiovascular Center Harapan Kita Jakarta 2003 - 2004Type of nosocomial whose rates was highest at National Cardio Vascular Centre (NCC) in January - June 2003 was pneumonia, especially in Intensive Care Room. This study was to analyze factors of patients' characteristics (age, other diseases, types of intensive care room, duration of hospitalization, duration of Mechanical Ventilator), and to obtain bacteriological descriptions of nurse?s hand, and air of intensive care room in the incidence of Nosocomial Pneumonia in the patients.
The study was conducted in Surgical and Medical Intensive Care Services of P.TNHK using A Cross Sectional Study. Population and sample are the patients who using mechanical ventilator a 48 hours Data of patients' characteristics and incidence of nosocomial pneumonia on March 2003 - February 2004 was analyzed using xz Test or Fisher Exact Test (a = 0,05). Odds Ratio was counted to see the power of the relationship, Data of bacteriological descriptions of nurse?s hands and air of intensive care room were collected on January- February 2004. Bacteriological descriptions of nurse?s hand was measured by swabbing of right side of 20 nurses' hands after hand washing. Bacteriological descriptions of air of intensive care room were measured using liquid impinger.
Number of patients who were eligible as samples were 76 patients. Prevalence of nosocomial pneumonia among patients using mechanical ventilator a 48 hours were 78,9%. Characteristics of patients which had significant association with nosocomial pneumonia were type of intensive care room (p-O,000), age (0,024), and interaction of age* type of intensive care room (p=0,006). Examination by hand swab with positive result were found in 20% of nurses. Number of colony of bacteria at two rooms on all of points were over standard. Species of bacteria which were found from nurses's hand were Staphilococcus epidermidis and Enterobacter aerogenes. Species of air bacteria were Enterobacter aerogenes and Enterobacter agglomerans.
Characteristics of patients which have significant strong association with nosocomial pneumonia are type of intensive care room. There is a little possibility that nurses' hand and air of intensive care room are path of transmission of nosocomial pneumonia. It is suggested that NCC improve their noticement for patients who used mechanical ventilator > 2 days. Prospective study is suggested to obtain a better result.
References : 59 (1971 - 2003)
"
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>