Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175270 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulaiman Achmad
"Penelitian pada motor otto 4 langkah ini bertujuan untuk meningkatkan performa, mengurangi konsumsi bahan bakar dan memperbaiki emisi dengan melakukan pemetaan ulang pada waktu penyalaan. Alat pencampuran yang digunakan pada penelitian ini menggunakan hasil dari penelitian sebelumnya yang bertujuan memperbaiki tingkat pencampuran. Oleh karena adanya perbedaan energi aktivasi dan nilai oktan yang sangat tinggi dari LPG (Liquified Petroleum Gas) maka pada penelitian ini diubah waktu penyalaan gua mencari pemetaan waktu penyalaan terbaik pada bukaan katup regulator 180° dan 270°. Penulis menggunakan CDI (Capasitor Discharge Ignition) yang dapat diprogram agar pengubahan pemetaan ini mudah dilakukan. Hasil dari penelitian ini membuktikan perlu adanya perubahan dari waktu penyalaan untuk meningkatkan hal-hal tersebut yang bergantung pada jumlah LPG yang masuk kedalam ruang bakar.

The purposes of this research are to improve the performance of a four stroke motorcycle, reduce the emission level and also minimize the fuel consumption by using a mixing device which has a twelve crossing holes, bluff body, and a cyclone designed to modify the ignition time. The device is applied to mix air and LPG (Liquified Petroleum Gas) before entering the carburator. A similar research has been done in the past however, since there is an activation energy difference between fuel and LPG therefore, in this research the ignition timing is modified until it reaches the maximum performance. In addition, various tests were performed and also adding a CDI ( Capacitor Discharge Ignition) device to remapp the best ignition timing. The results from this research verifies that by modifying the ignition timing, the performance of a motorcycle becomes better."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S45701
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Hasan
"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan performa motor otto 4 langkah, menekan kadar emisi dan meminimalkan konsumsi bahan bakar dengan cara menurunkan waktu injeksi pengapian setelah sebelumnya dibuat mixer dengan menggunakan cyclone dll. Alat tersebut digunakan untuk mencampur udara dan LPG (Liquefied Petroleum Gas) sebelum masuk ke dalam karburator. Sebenarnya penelitian ini pernah dilakukan,namun karena adanya perbedaan energi aktivasi antara bensin dengan LPG maka pada penelitian kali ini ignition timing diubah sampai mengahasilkan yang terbaik. Untuk itu pada penelitian kali ini berbagai jenis pengujian serta penambahan alat yaitu CDI ( Capasitor Discharge Ignition) digunakan untuk melakukan remapping ignition timing yang terbaik. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa setelah dilakukan perubahan ignition timing hasilnya menjadi lebih baik.

The purposes of this research are to improve the performance of a four stroke motorcycle, reduce the emission level and also minimize the fuel consumption by using a mixing device which has a twelve crossing holes, bluff body, and a cyclone designed to modify the ignition time. The device is applied to mix air and LPG (Liquified Petroleum Gas) before entering the carburator. A similar research has been done in the past however, since there is an activation energy difference between fuel and LPG therefore, in this research the ignition timing is modified until it reaches the maximum performance. In addition, various tests were performed and also adding a CDI ( Capacitor Discharge Ignition) device to re¬mapp the best ignition timing. The results from this research verifies that by modifying the ignition timing, the performance of a motorcycle becomes better. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S612
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham Asha Perdana
"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan performa motor otto 4 langkah, menekan kadar misi dan meminimalkan konsumsi bahan bakar dengan cara membuat alat pencampur cyclone mixer bluff body. Alat tersebut digunakan untuk mencampur udara dan LPG (Liquefied Petroleum Gas) sebelum masuk ke dalam karburator. Sebenarnya penelitian ini pernah dilakukan, tetapi campuran udara dan LPG masih belum sempurna sehingga peningkatan performa masih kurang maksimal. Untuk itu pada penelitian kali ini, peneliti melakukan penyempurnaan pada alat pencampur yang pernah dibuat pada penelitian sebelumnya.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa cyclone mixer bluff body mampu menyempurnakan campuran udara dan LPG sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan performa motor otto 4 langkah, menekan kadar emisi dan meminimalkan konsumsi bahan bakar dengan cara membuat alat pencampur cyclone mixer bluff body. Alat tersebut digunakan untuk mencampur udara dan LPG (Liquefied Petroleum Gas) sebelum masuk ke dalam karburator.
Sebenarnya penelitian ini pernah dilakukan, tetapi campuran udara dan LPG masih belum sempurna sehingga peningkatan performa masih kurang maksimal. Untuk itu pada penelitian kali ini, peneliti melakukan penyempurnaan pada alat pencampur yang pernah dibuat pada penelitian sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa cyclone mixer bluff body mampu menyempurnakan campuran udara dan LPG sehingga tujuan penelitian dapat tercapai."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50925
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arinal
"Untuk mendapatkan performa yang baik dari suatu mesin sangat ditentukan oleh mutu dari bahan bakar yang kita gunakan. Bahan bakar yang berkualitas dapat menghasilkan effisiensi yang tinggi dari suatu mesin. Untuk meningkatkan kualitas bahan bakar salah satunya adalah dengan menambahkan suatu senyawa tertentu ke dalam bahan bakar dan lebih dikenal dengan nama zat aditif. Zat aditif tidak hanya mampu meningkatkan performa mesin tetapi diharapkan dapat juga mengurangi konsumsi bahan bakar serta juga mampu memperbaiki kualitas dari emisinya. Ada beberapa jenis aditif yang menjanjikan hal tersebut. Seperti menaikkan bilangan oktan, menghemat pemakaian bahan bakar, menaikkan daya, menghindari timbulnya ketukan serta mengurangi emisi dan lain-lain.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian dengan bahan bakar dasar Premium, selain itu dilakukan penambahan lima jenis aditif yang berbeda. Dua diantaranya berasal dari minyak nabati yang dibuat secara ozonisasi dan biasa disebut dengan aditif oksigenat. Variasi komposisi penambahan aditif oksigenat adalah 0,15% ; 0,20% dan 0,25% untuk PA dan 0,33% ; 0,83% dan 1,33% untuk PC. Sedangkan variasi komposisi untuk non oksigenat sebesar 0,10% ; 0,15% dan 0,20% untuk P21, 0,25%; 0,50% dan 0,75% untuk EOB, serta 0,022 gr/liter ; 0,044 gr/liter dan 0,066 gr/liter untuk GHP.
Hasil terbaik yang diperoleh pada tahap ini selanjutnya diuji dengan merubah ignition timing. Parameter yang akan dianalisa adalah daya (BHP), konsumsi bahan bakar spesifik (SFC), efisiensi termal (ηth ), dan kadar emisi yang dihasilkan (HC, CO, CO2, dan NOx). Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan aditif Premium + GHP 0,066 gr/liter pada ignition timing 8o BTDC merupakan aditif dengan performa terbaik jika dibandingkan dengan campuran bahan bakar lain dimana campuran Premium + GHP 0,066 gr/liter mampu meningkatkan BHP rata-rata sebesar 10,80% dan effisiensi thermal rata-rata sebesar 25,41%, serta penurunan SFC 19,93%. dan menghasilkan emisi yang lebih baik dari segi pembakaran, meskipun ditinjau dari emisi gas buang tidak sebaik dari campuran Premium + oksigenat PC 0,33%.

To get a good performance an engine is depend on quality of fuel applied. The good quality of fuel can improve of efficiency of engine. One of the way to increase quality of fuel is by adding additive into fuel. But, now is required additive not only can increase engine performance, but also can decrease consumption of fuel and good for environment. There are some type of additive promising that it can be increased octane number, economizes fuel usage, raised up the power, prevent of knocking and lessens emission and others. Beside the common additive matter there are also additive can do that, and called oxygenate additive, oxygenate additive is made with process ozonation and consist of palm oil, coconut oil, soybean oil, and jathropa oil.
This research will study about influence of mixture Gasoline with non oxygenate additive and oxygenate additive. There are 5 (five) kinds will be tested. Experiment is done by adding additive PA and PC for oxygenate additive and P21, EOB, and GHP for non oxygenate additive. The variation composition of oxygenate additive is 0,15% ; 0,20% and 0,25% for PA and 0,33% ; 0,83% and 1,33% for PC. The variation composition non oxygenate additive is 0,10% ; 0,15% and 0,20% for P21, 0,25%; 0,50% and 0,75% for EOB, 0,022 gr/l ; 0,044 gr/l and 0,066 gr/l for GHP.
The best result obtained at this phase will be tested with changing of ignition timing. The parameter will be analysed is power (BHP), Specific Fuel Consumption (SFC), thermal efficiency (ηth), and exhaust gas emission ( HC, CO, CO2, and NOx). Result of experiment indicates that addition of additive Premium + GHP 0,066 gr/liter at ignition timing 8o BTDC is the best performance if it is compared to other fuel mixture. Premium + GHP 0,066 gr/liter can increase BHP average of equal to 10,80% and effisiensi thermal average of equal to 25,41%, and decrease of SFC 19,93%. and better emission from of combustion, although its emission of gas is not as good as mixture of Premium + oxygenate PC 0,33%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24391
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhel Muhammad
"Penggunaan kendaraan bermotor di Indonesia yang terus meningkat dapat menyebabkan beberapa masalah seperti penurunan kualitas udara dan polusi. Selain itu, peningkatan jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya juga berarti meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil dengan emisi gas buang seperti CO, HC, dan NOx yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Kemudian hal tersebut juga meningkatkan ketergantungan Indonesia akan impor minyak, sehingga pemerintah Indonesia berupaya untuk mencari bahan bakar alternatif yang salah satunya adalah campuran Bioethanol dan Methanol. PT Pertamina juga telah membangun sebuah pilot plant untuk memproduksi GEM 80 yaitu bahan bakar dengan persentase bensin 80%, Bioethanol 5%, dan Methanol 15%. Bioethanol dan bensin yang bersifat polar dan non-polar membutuhkan methanol agar campuran menjadi lebih homogen. Pengujian dilakukan dengan engine test bed pada motor Honda Supra dan pengujian performa uji jalan (road test) pada mobil Toyota Kijang produksi 1998. Berdasarkan hasil pengujian dengan metode engine test bed, penggunaan campuran bioethanol dan methanol pada RON 90 menyebabkan daya dan torsi cenderung mengalami peningkatan. Sedangkan hasil pengujian performa dengan metode uji jalan menyebabkan daya dan torsi cenderung mengalami penurunan. Kemudian penggunaan campuran Bioethanol dan Methanol pada RON 90 dapat menurunkan nilai Coefficient of Variations (COV) pada kendaraan. Berdasarkan metode engine test bed, nilai daya maksimum didapat dari campuran bahan bakar M20 di 8000 RPM dengan nilai 6.67 kW dan nilai torsi maksimum didapat dari campuran bahan bakar M20 di 4000 RPM dengan nilai 8.74 Nm. Berdasarkan metode performa uji jalan, nilai daya maksimum didapat dari campuran bahan bakar E20 di 4733 RPM dengan nilai 39.95 kW dan nilai torsi maksimum didapat dari campuran bahan bakar E20 di 3218 RPM dengan nilai 144.8 Nm.

The increasing use of motorized vehicles in Indonesia can cause several problems such as a decrease in air quality and pollution. In addition, the increase in the number of motorized vehicles every year also means an increase in the use of fossil fuels with exhaust emissions such as CO, HC, and NOx which are harmful to human health. Then it also increases Indonesia's dependence on oil imports, so the Indonesian government seeks to find alternative fuels, one of which is a mixture of Bioethanol and Methanol. PT Pertamina has also built a pilot plant to produce GEM 80, namely fuel with a percentage of 80% gasoline, 5% bioethanol, and 15% methanol. Bioethanol and gasoline which are polar and non-polar require methanol to make the mixture more homogeneous. The tests were carried out with an engine test bed on a Honda Supra and a road test on a 1998 Toyota Kijang. From the results of the test using the engine test bed method, the use of a mixture of bioethanol and methanol on RON 90 causes power and torque to tend to increase. While the test results using the road test cause power and torque to tend to decrease. Then the use of a mixture of Bioethanol and Methanol at RON 90 can reduce the value of the Coefficient of Variations (COV) on the vehicle. Based on the engine test bed method, the maximum power value is obtained from the M20 fuel mixture at 8000 RPM with a value of 6.67 kW and the maximum torque value is obtained from the M20 fuel mixture at 4000 RPM with a value of 8.74 Nm. Based on the road test performance method, the maximum power value is obtained from the E20 fuel mixture at 4733 RPM with a value of 39.95 kW and the maximum torque value is obtained from the E20 fuel mixture at 3218 RPM with a value of 144.8 Nm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Hargiyanto
"Hal utama yang menjadi fokus penelitian ini adalah optimasi unjuk kerja mesin empat langkah bervolume 150 cc dengan bahan bakar bioethanol menggunakan engine control module (ECM). Dalam penelitian ini pengujian mesin dilakukan dengan bantuan dynoengine test dimana mesin terpasang pada perangkat dyno. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bahan bakar campuran antara bensin dengan ethanol bervolume 10% sampai 20% (E0, E10, E20, E30, dan E40). Hasil uji dari campuran bahan bakar tersebut memilki tren naik dikarenakan nilai oktan yang juga naik. Namun kenaikkan pada hasil uji masih belum maksimal, upaya optimasi menggunakan Engine Control Module (ECM) keluar menjadi solusi tanpa harus mengubah spesifikasi atau komponen yang ada pada mesin. Percobaan yang dilakukan menggunakan ECM yaitu dengan mengubah derajat pengapian dan durasi injeksi pada mesin. Pengubahan pada perangkat Engine Control Module bertujuan untuk mendapatkan hasil performa yang lebih baik. Hal ini berdasarkan karakter mesin yang diubah titik pengapiannya akan mengakibatkan bahan bakar yang terbakar akan semakin banyak. Dari fenomena tersebut, daya dan torsi yang dihasilkan akan semakin tinggi.

The main focus of this thesis is to optimize the performance of a 150 cc engine with bioethanol fuel using Engine Control Module (ECM). In this research, the performance test is done by using the dynoengine test where the engine is attached to the dynamometer components. The fuel that are used in this research is a mixture between gasoline and bioethanol with 10% - 40% volume (E0, E20, E30, and E40. The performance from this mixture has an increase because of the mixtures octane number is also increase. But that result still not reach the optimum value. A solution using Engine Control Module (ECM) is carried out because we can optimize the engine without changing any parts or specification. The performance test using the Engine Control Module (ECM) is done by changing the ignition angle and the injection duration. The final result in this research consist of power, torque, specific fuel consumption (SFC), and exhaust gas emissions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Deni Prasetyo
"Konsumsi energi per jenis pada tahun 2019, menunjukkan konsumsi terbesar adalah BBM sebesar 42%. Besarnya konsumsi BBM dikarenakan penggunaan teknologi dari peralatan BBM masih lebih efisien, terutama pada sektor transportasi. Untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, dibutuhkan sumber energi alternatif selain dari energi fosil. Sementara itu, pemerintah sendiri sudah mengatur pada Perpres Nomor 22 Tahun 2017 tentang rencana umum energi nasional bahwa pemerintah merancang target energi alternatif untuk menopang kebutuhan BBM hingga tahun 2050 dengan Bahan Bakar Nabati (BBN). Pemerintah Indonesia menargetkan penggunaan bioetanol digunakan sebagai campuran di kendaraan sampai 20% dari volume (E20) pada tahun 2025. Selain itu, penggunaan metanol juga diteliti dengan hasil memberikan dampak positif bagi kendaraan yakni menahan naiknya nilai coefficient of variation (COV). Di sisi lain, pencampuran gasoline dengan alkohol membuat nilai COV semakin meningkat pada kondisi lean combustion. Untuk itu, penelitian ini ingin mengetahui efek dari campuran bahan bakar Gasoline Etanol dan Metanol (GEM) dengan variasi campuran bahan bakar dengan udara ditinjau dari coefficient of variation (COV). Hasilnya menunjukkan tekanan puncak maksimal diperoleh pada campuran M20 pada lambda (?) 1,1 pada RPM 6000 karena efek dari metanol yang mempunyai pembakaran lebih cepat dibandingkan etanol dan gasoline dan nilai COV tertinggi diperoleh pada campuran M20 dengan ?=1,3 RPM 7000 dan nilai COV terendah diperoleh pada campuran M20 dengan ?=1,0 RPM 8000. Kondisi pembakaran yang excess air atau semakin kurus (lean), membuat nilai coefficient of variation (COV) semakin buruk dengan menggunakan bahan bakar Gasoline Etanol Metanol (GEM).

Energy consumption per type in 2019 shows that the largest consumption is fuel, amounting to 42%. The amount of fuel consumption is due to the use of technology from fuel equipment which is still more efficient, especially in the transportation sector. To meet these energy needs, alternative energy sources are needed other than fossil energy. Meanwhile, the government itself has regulated in Presidential Decree No. 22 of 2017 concerning the general national energy plan that the government designs alternative energy targets to support fuel needs until 2050 with Biofuels (BBN). The Indonesian government is targeting the use of bioethanol to be used as a mixture in vehicles up to 20% of volume (E20) in 2025. In addition, the use of methanol is also studied with the results of having a positive impact on vehicles, namely holding back the increase in the value of the coefficient of variation (COV). On the other hand, mixing gasoline with alcohol makes the COV value increase in lean combustion conditions. For this reason, this study wants to know the effect of a mixture of Gasoline Ethanol and Methanol (GEM) fuels with variations in the mixture of fuel and air in terms of the coefficient of variation (COV). The results show that the maximum peak pressure is obtained in the M20 mixture at lambda (?) 1.1 at 6000 RPM due to the effect of methanol which has a faster combustion than ethanol and gasoline and the highest COV value is obtained in the M20 mixture with ?=1.3 RPM 7000 and the lowest COV value was obtained in the M20 mixture with ?=1.0 RPM 8000. Excess air or lean combustion conditions make the coefficient of variation (COV) value worse when using Gasoline Ethanol Methanol (GEM) fuel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davigara Dwika Primayandi
"Bensin yang digunakan dalam mesin Otto dapat disubstitusi dengan campuran Bioetanol atau Bensin-Bioetanol murni. Performa mesin dapat dipengaruhi oleh campuran. Secara khusus, campuran dapat mempengaruhi (Menambah atau mengurangi) daya, torsi, dan emisi yang dihasilkan oleh mesin. Hal ini disebabkan oleh perbedaan karakteristik campuran Gasoline-Bioethanol tergantung pada persentase volume Bioethanol. Secara teoritis, seiring meningkatnya persentase volume Bioethanol ke campuran, tenaga dan torsi yang dihasilkan akan berkurang karena energi yang terkandung lebih rendah daripada bensin. Sebagai biofuel, Bioetanol adalah produk alami dan dibuat oleh fermentasi tanaman yang mengandung gula dan pati yang memiliki karakteristik fisik dan kimia yang mirip dengan bensin. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahan bakar campuran bioetanol-bensin terhadap kinerja mesin. Dalam hal ini, kinerjanya mencakup konsumsi bahan bakar spesifik, daya, dan torsi. Tes eksperimental menggunakan bensin dengan oktan bilangan 98 dan campuran bioetanol sebesar 10%, 20%, 30%, dan 40%. Efek yang dilakukan dengan meningkatkan jumlah volume bioetanol ke bensin adalah meningkatnya daya dan torsi yang dihasilkan oleh mesin. Pada penelitian ini, optimasi kinerja mesin dilakukan dengan mengubah ignition timing dan durasi injeksi.

Gasoline used in an Otto engine can be substituted by pure Bioethanol or Gasoline-Bioethanol blends. The engine performance can be affected by the mixture. Specifically, the blends can affect (Increasing or decreasing) power, torque, and emission produced by the engine. It is caused by the different characteristic of the Gasoline-Bioethanol blends depending on the volume percentage of the Bioethanol. Theoretically, as the increasing of the volume percentage of Bioethanol to the mixture, the power and torque produced would be decreased because of the lower energy contained rather than gasoline. As a biofuel, Bioethanol is a natural product and created by the fermentation of plants containing sugar and starch which has a similar physical and chemical characteristic to gasoline. The objective of this experiment was to determine the effect of Bioethanol-gasoline blended fuels on the performance of an engine. In this case, the performance includes specific fuel consumption, power, and torque. The experimental test was using gasoline with octane number 88, 92, 98, and 30%, 40% Bioethanol blend. The effect carried out by increasing the volume number of Bioethanol to the gasoline is the increasing of the power and torque produced by the engine. In this study, the optimization carried by changing the ignition timing and injection duration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Yulianto
"Proses kegiatan pengiriman BBM ke SPBU dengan proses unloading memiliki potensi bahaya yang tinggi karena hubungannya dengan bahan bakar jenis pertalite dan solar. Oleh karenanya perlu dilakukan analisis perhitungan level risiko dan permodelan skenario untuk menggambarkan dampak kebakaran dan ledakan, agar dampak yang ditimbulkan dapat diminimalkan dengan melakukan pengendalian dan pencegahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko terjadinya kebakaran dan ledakan pada kegiatan unloading bahan bakar minyak dari mobil tangki di SPBU. Dalam penelitian ini menggunakan metode semi kuantitatif, dimana penilaian risiko dapat menggunakan metode kuantitatif, kualitatif dan semi kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah mobil tangki kapasitas 24.000 liter melakukan proses pembongkaran (unloading) BBM dengan produk yang diangkut jenis pertalite di 3 SPBU wilayah Jawa Bagian Barat yang pernah mengalami insiden kebakaran. Instrumen dan analisa risiko bahaya kebakaran dan ledakan menggunakan Dow's Fire and Explosion Index. Dari hasil perhitungan Dow's Fire and Explosion Index dengan menggunakan software ALOHA versi 5.4.7 dan MARPLOT dapat diketahui klasifikasi risiko dari kejadian kebakaran dan ledakan serta area dampak dari kejadian tersebut. Hasil penelitian ini diketahui bahawa tingkat risiko kebakaran dan ledakan dari proses unloading bahan bakar minyak dari mobil tangki ke SPBU menurut klasifikasi tingkat risiko dengan nilai 122,56 berada pada kategori Intermediate.

The process of sending fuel to gas stations with the unloading process has a high potential for danger because of its relationship with gasoline and diesel fuel types. Therefore, it is necessary to analyze the risk level calculation and scenario modeling to describe the impact of fire and explosion, so that the impact can be minimized by controlling and preventing. The purpose of this study was to determine the level of risk of fire and explosion in the activity of unloading fuel oil from tank cars at gas stations. In this study using semi-quantitative methodes, where risk assessment can use quantitative, qualitative and semi-quantitative methods. The sample in this study was a tank truck with capacity of 24.000 liters carrying out the process of unloading fuel with products transported by pertalite types at 3 gas stations in the West Java Region that had experienced fire incidents. Instruments and risk analysis of fire and explosion hazard using the Dow's Fire and Explosion Index. From the results of Dow's Fire and Explosion Index calculations using ALOHA software version 5.4.7 and MARPLOT, it can be seen the risk classification of fire and explosion events and the impact area of these events. The results of this study indicate that the risk level of fire and explosion from the process of unloading fuel oil from tank cars to gas stations according to the risk level classification with a value of 122,56 is in the Intermediate category."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardi Krisnanto
"

Penelitian ini berfokus pada analisa dari optimasi unjuk kerja mesin satu silinder 150cc menggunakan bahan bakar bensin oktan 88 dengan variasi bioetanol. Optimasi dilakukan dengan mengubah ignition timing dan durasi injeksi pada injector mesin menggunakan programmable engine control module (ECM). Unjuk kerja mesin yang diukur dalam penelitian ini adalah Daya, Torsi dan Spesific fuel consumption menggunakan dynamometer. Penelitian ini menggunakan metode beban 100% atau WOT (Wide Open Throttle) dengan perbedaan putaran shaft dynamometer, yaitu pada putaran shaft dynamometer 1000 RPM, 1500 RPM, 2000 RPM, dan 2500 RPM. Untuk variasi bahan bakar, penulis menggunakan lima variasi, yaitu E0, E10, E20, E30, dan E40. Optimasi dilakukan dengan mengubah ignition timing bertambah dua derajat dari kondisi standar dan mengubah durasi injeksi. Nilai RON (Research Octane Number) akan meningkat sebanding dengan peningkatan persentase nilai bioetanol yang dicampurkan. Nilai Torsi dan Daya akan meningkat sebanding dengan peningkatan persentase nilai bioetanol. Dengan meningkatnya nilai RON maka perubahan ignition timing ke arah advance dan perubahan Injection Duration mendekati kondisi AFR lean akan meningkatan Torsi hingga 2.36 Nm dan Daya sebesar 0.61 kW.. Dengan meningkatnya Daya dan Torsi maka hasil emisi CO2 akan meningkat hingga 1.4% serta emisi CO menurun hingga 2.7%.


This research focus on analysis of performance optimation on 4-stroke 150cc one cylinder internal combustion engine using octane 88 gasoline fuel mixed with several number variations of bioethanol. Optimation done by changing ignition timing and injection duration from engines injector using programmable engine control module (ECM). Engine performance measured in this research are Torque, Power and Spesific Fuel Consumption using dynamometer. The methods of this research is using 100% load or can be mentioned as Wide Open Throttle (WOT) with different shaft speed variations in 1000, 1500, 2000 and 2500 RPM. Variations of mixed bioethanol varying in E0, E10, E20, E30 and E40 with the number as the percentage of bioethanol mixed. Optimation do with the change of ignition timing plus 2 degree CA and the change of injection duration from the normal condition. Research Octane Number (RON) increased with the higher bioethanol percentage. Torque and Power produced by engine will increased too. With a higher RON value, so the change of ignition timing with advance direction and the change of Injection Duration when approaching lean AFR conditions will increase Torque up to 2.36 Nm and Power up to 0.61 kW. With the increase of Torque and Power, the amount of CO2 will increase up to 1.4% and CO will decrease up to 2.7%.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>