Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2190 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stine, Gerald J.
New York: McGraw-Hill, 2012
362.19 STI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stine, Gerald J
New York : McGraw-Hill, 2013
616.979 2 STI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fan, Hung
Boston: Jones And Bartlett Publishers, 2003
616.9792 Fan a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Syaiful W
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2000
616.979 2 HAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wartburg, Walther von
Switzerland: Ciba-geigy, Roche und Sandoz, 1989
614.599 3 WAR a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Canberra: St. Mark's Canberra, 1988
616.079 AID
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Loethano Novi Syukriadi
"ABSTRAK
AIDS (Acquired immuno Deficiency Syndrome) -dipahami sebagai
sindrom (kumpulan dari berbagai simptom, infeksi, dan kondisi)- merupakan
penyakit menular yang cepat dan Iuas jangkauan penyebarannya. Penyakit ini
sangat fatal karena menyebabkan runtuh atau rusaknya sistem kekebalan tubuh
dan bagian tubuh yang Iain karena infeksi yang disebabkan oleh virus HIV
(Human Immunodeficiency Virus) (Dossier, 1988 : 1). Sampai akhir Juli 1997, di
Indonesia telah tercatat 558 kasus HIV/AIDS (421 orang mengidap AIDS dan
137 terinfeksi HIV positif) dan telah menyebar ke 22 propinsi.
Hasil penelitian Nyamathi, dkk (1995) mendapati adanya prediktor-
prediktor perilaku beresiko HIV/AIDS, diantaranya adalah personal resources
yaitu self esteem dan emotional distress, threat appraisal, coping responses, dan
barriers of condom use. Faktor-faktor ini memiliki keterkaitan dan menunjukkan
adanya pengaruh dalam membentuk perilaku beresiko HIV/AIDS. Skripsi ini
akan melihat bagaimana gambaran masing-masing faktor tersebut pada
kelompok yang berperilaku beresiko tinggi yang memiliki rentang usia 20 - 29
tahun sesuai dengan rentang usia yang terbanyak terinfeksi HIV/AIDS di
Indonesia.
Yang dimaksud dengan kelompok berperilaku beresiko tinggi terhadap
HIV/AIDS dalam tulisan ini adalah mereka yang memiliki multiple sex partners,
yaitu yang tetah berhubungan seks (intercourse) dengan Iebih dari 'satu
pasangan. Kriteria ini dipilih sesuai dengan pandangan yang menyatakan bahwa
penyebaran infeksi HIV/AIDS paling banyak dan beresiko melalui kontak seksual
(lebih dari 90 %), sisanya (kurang dari 10 %) terjadi dengan cara lainnya.
Untuk mendekati permasalahan ini digunakan teori-teori umum yang
membahas masing-masing variabel. Hasil pembahasan ini mengarah kepada
bagaimana dinamika masing-masing variabel mempengaruhi terbentuknya
perilaku beresiko HIV/AIDS itu. Permasalahan yang dikemukakan disini adalah
bagaimana gambaran variabel self esteem, emotional distress, threat appraisal,
coping responses, dan barriers of condom use pada kelompok usia dewasa
awal. Gambaran ini dilihat dari nilai rata-rata yang diperoieh dari tiap variabel.
Untuk mempenajam hasil yang diperoleh kelompok yang berperilaku beresiko
tinggi tadi maka dilakukan perbandingan dengan kelompok yang tidak
berperilaku beresiko tinggi. Kecuali untuk variabel barriers of condom use, tidak
dilakukan perbandingan dengan kelompok yang abstinence ini mengingat
mereka bukan pemakai kondom. Karakteristik subjek penelitian ini adalah
mereka yang telah berusia 20 - 29 tahun. Jumlah subjek adalah 76 orang, 42
orang dengan multiple sex partners, dan 34 orang yang abstinence.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling
yang termasuk dalam Non-Probability Sampling. Digunakannya teknik ini dengan
alasan kemudahan memperoleh responden. Alat ukur yang digunakan dalam
penulisan ini adalah kuesioner. Teknik pengolahan data yang dilakukan adalah
penghitungan nilai rata-rata (mean) dari setiap variabel. Untuk mempertajam
hasil, dengan melihat adanya kemungkinan perbedaan diantara kedua
kelompok, dilakukan penghitungan t-test independent sample.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara subjek yang berperilaku beresiko tinggi terhadap HIV/AIDS dan
yang tidak berperilaku beresiko tinggi pada variabel-variabet self esteem, profil
suasana hati (mood), threat appraisal, dan coping responses. Dimana kelompok
yang beresiko tinggi menunjukkan nilai yang Iebih rendah dibandingkan dengan
kelompok yang tidak beresiko tinggi pada variabel-variabel tersebut di atas.
kecuali untuk variabel self esteem. Untuk variabel self esteem, kelompok yang beresiko tinggi memiliki nilai yang Iebih tinggi dibandingkan dengan kelompok
yang tidak beresiko tinggi. Selanjutnya, dari variabel barriers of condom use
yang dikenakan kepada subjek yang berperilaku beresiko tinggi HIV/AIDS,
selaku pemakai kondom, diperoleh hasil bahwa ternyata terdapat perbedaan
yang signifikan antara nilai rata-rata kelompok dalam derajat kesetujuan
penggunaan kondom dengan nilai titik tengahnya, artinya tidak dirasakan atau
dialami adanya hambatan untuk menggunakan kondom saat berhubungan seks.
Selanjutnya, antara subjek pria dan wanita diperoleh hasil bahwa kedua
kelompok subjek tidak berbeda secara signifikan dalam derajat kesetujuan
penggunaan kondom.
Sebagai masukan, peneliti menyarankan diIakukan penelitian dengan
membuat suatu asumsi atau hipotesis yang menelaah lebih jauh hal-hal apa
yang membuat diperolehnya perbedaan-perbedaan baik yang signifikan maupun
yang tidak signifikan tadi pada dua ketompok.
Untuk memperoleh hasil penelitian yang Iebih akurat ada baiknya alat
ukur di construct sesuai dengan karakteristik responden yang akan dituju. Hasil
penelitian ini mungkin dapat juga dijadikan bahan acuan bagi para aktivis LSM
tentang AIDS dalam melakukan penyuluhan, kapan saat yang tepat untuk
memperkenalkan atau mensosialisasikan bagaimana penularan HIV/AIDS
terjadi, serta bagaimana metode yang akurat untuk melakukan hal-hal tersebut
di atas pada kelompok dengan karakteristik tertentu seperti kelompok subjek
dalam penelitian ini."
1998
S2612
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kandasamy, W.B. Vasantha
Phoenix : Xiquan , 2004
614.599 3 KAN a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Risyda Zakiyah Hanim
"Praktek Spesialis Keperawatan merupakan sebuah proses penting dari pendidikan profesi dalam rangka mengaplikasikan peran perawat spesialis yang berdampak pada upaya peningkatan kualitas layanan keperawatan. Praktek ini dilakukan dan dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai penelitian. Model Adaptasi Roy dan Teori Sosial Kognitif Bandura di RSUP Fatmawati Jakarta. Tiga kompetensi yang harus dicapai dalam praktek residensi ini adalah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori keperawatan, menerapkan implementasi keperawatan yang berbasis bukti ilmiah (evidence based nursing practice), dan melakukan proyek inovasi keperawatan yang berguna bagi lahan yang menjadi tempat praktek residensi. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, mahasiswa residensi telah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori adaptasi Roy pada 1 kasus kelolaan utama dan 30 kasus resume pasien HIV/AIDS dengan berbagai infeksi oportunitis. Sebagai peneliti, mahasiswa residensi telah mengaplikasi penerapan skrining malnutrisi pada pasien HIV/AIDS menggunakan Modiffied Subjective Global Asessessment dan hasil dari evidence based nursing ini menunjukkan bahwa kuisioner MSGA-HIV akurat dan reliable untuk menilai status resiko malnutrisi khusus pada pasien HIV. Sedangkan sebagai innovator, telah dilakukan inovasi edukasi pengetahuan terkait pencegahan infeksi oportunistik yang mana media edukasi juga dibetuk dapat barcode dan hasil penerapan proyek inovasi ini menunjukkan manfaat yang sangat signifikan bagi peningkatan pengetahuan dalam melakukan pencegahan infeksi oportunistik pada ODHA.

Nursing Specialist Practice is an important process of professional education in order to apply the role of specialist nurses which has an impact on efforts to improve the quality of nursing services. This practice is carried out and developed based on science and technology through various studies. Roy's Adaptation Model and Bandura's Cognitive Social Theory at Fatmawati General Hospital, Jakarta. The three competencies that must be achieved in this residency practice are providing nursing care using a nursing theory approach, implementing nursing practice based on scientific evidence (evidence-based nursing practice), and carrying out nursing innovation projects that are useful for the land where the residency is practiced. As nursing care providers, residency students have provided nursing care using Roy's adaptation theory approach in 1 main managed case and 30 resume cases of HIV/AIDS patients with various opportunistic infections. As researchers, residency students have applied the application of malnutrition screening to HIV/AIDS patients using the modified Subjective Global Assessment and the results of this evidence- based nursing show that the Modified SGA HIV questionnaire is accurate and reliable for assessing the risk status of specific malnutrition in HIV patients. Meanwhile, as an innovator, innovative knowledge education has been carried out related to the prevention of opportunistic infections in which educational media has also been formed to be barcoded and the results of implementing this innovation project show very significant benefits for increasing knowledge in preventing opportunistic infections in PLHIV."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gordon, Gill
England: International Planned Parenthood Federation , 1988
362.196 979 2 GOR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>