Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96535 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogyakarta: BPNB, 2013
306.85 POT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyanto Widodo
"Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di Kota Madya Surakarta, Jawa Tengah. Penelitian sosiolinguistik yang metode pemerolehan datanya terutama menggunakan metode penelitian kuantitatif dipadukan dengan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif dimanfaatkan manakala metode kuantitatif kurang meyakinkan dengan harapan memperoleh hasil penelitian yang benar-benar sahih. Penelitian bahasa dengan ancangan sosiologi ini menerapkan analisis ranah. Penelitian hanya difokuskan pada ranah keluarga.
Responden yang berhasil dijaring sebanyak 89 orang terdiri dari laki-laki 46 orang dan perempuan 43 orang, berusia antara 10-69 tahun. Semua responden adalah dwibahasawan, yaitu menguasai bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Di dalam rumah, baik ketika berbicara dengan orang tua, paman/bibi, saudara: baik kakak maupun adik, pembantu rumah tangga, dan ketika menemui tamunya, sebagian besar resoponden menggunakan bahasa Jawa. Selama pembicaraan berlangsung, mereka pun ditanggapi dengan menggunakan bahasa Jawa.
Meskipun semua responden adalah dwibahasawan, selama berbincang-bincang menggunakan bahasa Jawa itu mereka hanya sedikit menyelingi dengan bahasa Indonesia. Selingan bahasa Indonesia banyak dilakukan oleh responden yang berusia muda. Semakin muda usianya semakin banyak selingan bahasa Indonesianya. Ini berarti bahwa di dalam masyarakat Kota Madya Surakarta sudah mulai terjadi pergeseran penggunaan bahasa.
Penggunaan bahasa Jawa yang masih dominan di dalam ranah keluarga ini disebabkan oleh hubungan antarpeserta tutur yang masih dekat. Kedekatan hubungan ini menyebabkan penggunaan bahasa Jawa dianggap lebih akrab. Di samping itu, penggunaan bahasa Jawa dianggap lebih sopan dibandingkan penggunaan bahasa Indonesia bila yang diajak berbicara adalah kerabat dekat atau orang yang perlu dihormati."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyanto Widodo
"Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di Kota Madya Surakarta, Jawa Tengah. Penelitian sosiolinguistik yang metode pemerolehan datanya terutama menggunakan metode penelitian kuantitatif dipadukan dengan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif dimanfaatkan manakala metode kuantitatif kurang meyakinkan dengan harapan memperoleh hasil penelitian yang benar-benar sahih. Penelitian bahasa dengan ancangan sosiologi ini menerapkan analisis ranah. Penelitian hanya difokuskan pada ranah keluarga.
Responden yang berhasil dijaring sebanyak 89 orang terdiri dari laki-laki 46 orang dan perempuan 43 orang, berusia antara 10--69 tahun. Semua responden adalah dwibahasawan, yaitu menguasai bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Di dalam rumah, baik ketika berbicara dengan orang tua, paman/bibi, saudara: baik kakak maupun adik, pembantu rumah tangga, dan ketika menemui tamunya, sebagian besar resoponden menggunakan bahasa Jawa, Selama pembicaraan berlangsung, mereka pun ditanggapi dengan menggunakan bahasa Jawa. Meskipun semua responden adalah dwibahasawan, selama berbincang-bincang menggunakan bahasa Jawa itu mereka hanya sedikit menyelingi dengan bahasa Indonesia. Selingan bahasa Indonesia banyak dilakukan oleh responden yang berusia muda. Semakin muda usianya semakin banyak selingan bahasa Indonesianya. lni berarti bahwa di dalam masyarakat Kota Madya Surakarta sudah mulai terjadi pergeseran penggunaan bahasa.
Penggunaan bahasa Jawa yang masih dominan di dalam ranah keluarga ini disebabkan oleh hubungan antarpeserta tutor yang masih dekat. Kedekatan hubungan ini menyebabkan penggunaan bahasa Jawa dianggap lebih akrab. Di samping itu, penggunaan bahasa Jawa dianggap lebih sopan dibandingkan penggunaan bahasa Indonesia bila yang diajak berbicara adalah kerabat dekat atau orang yang perlu dihormati."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rochani
"Analisis terhadap Directory of Special Libraries and Information Sources in Indonesia 2015 dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui jumlah dan status perpustakaan khusus di Jawa, tahun berdiri, luas ruangan, sumber daya manusia,jenis dan waktu layanan,jumlah danjenis koleksi, database, pelanggan jurnal, dan keberadaan website. Perpustakaan khusus yang ditemukan berjumlah 219 yang terdiri atas 173 (78,99%) perpustakaan pemerintah dan 47 (21,01 %) perpustakaan swasta. Semua provinsi di Jawa memiliki perpustakaan yang berdiri setelah tahun 1945, yaitu sebanyak 15 (6,85%) dan tahun 1976--1985 merupakan periode perpustakaan yang paling berdiri, yaitu 60 (27,39%). Terdapat 71 (32,42%) perpustakaan dengan luas <100 m2 dan luas terbanyak adalah 151-300 m2. Pengelola perpustakaan berjumlah 1.301 orang yaitu 458 pustakawan (35,20%), 14 programmer (1,08%), arsiparis 3 orang (0,23%), dan 826 orang (63,48%) tidak disebutkan profesinya. Seluruh perpustakaan melayani pembaca di temp at danjuga sirkulasinya, layanan penelusuran 112 (51,14%) perpustakaan, layanan foto kopi sebanyak 115 (52,51 %), layanan internet 106 (48,40%), dan layanan lain 14 (6,39%). Tidak dijumpai perpustakaan yang beroperasi < 5 hari Iminggu dan satu perpustakaan (0,45%) beroperasi selama tujuh hari. Terdapat 102 ((46,57%) perpustakaan melakukan layanan < 37,50 jarn/minggu. Buku merupakan koleksi terbanyak, yaitu 978.807 (46,44%)judul;, laporan penelitian 247.3811 (11 ,73%)judul, dan jurnal 132.374 (6,28%)judul. Pelanggan database adalah 3415,53%) perpustakaan dan 185 (84,47%) tidak beriangganan. DKI Jakarta merupakan pelangganjurnal terbanyak, yaitu 15 (6,85%)judul. Perpustakaan yang memiliki website terbanyak berada di DKI Jakarta (25,11 %). Jadi,: perpustakaan pemerintah lebih banyak dibandingkan dengan swasta. Perpustakaan masih ada yang belum memenuhi SNI 7496:2009 pada aspek luas ruangan, SDM dan jam layanan setiap minggu. Belum seluruh perpustakaan memiliki website.
"
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2015
020 VIS 17:3 (2015) (2)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rochani Nani Rahayu
"Analisis terhadap Directories of Special Libraries and Information Sources in Indonesia 2015 dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui jumlah dan status perpustakaan khusus di Jawa, tahun berdiri, luas ruangan, sumber daya manusia, jenis dan waktu layanan, jumlah dan jenis koleksi, database, pelanggan jurnal, dan keberadaan website. perpustakaan khusus yang ditemukan berjumlah 219 yang terdiri atas 173 (78,99%) perpustakaan pemerintah dan 47 (21,01%) perpustakaan swasta. Semua provinsi di Jawa memiliki perpustakaan yang berdiri setelah tahun 1945, yaitu sebanyak 15 (6,85%) dan tahunb 1976-1085 merupakan periode perpustakaan yang paling berdiri, yaitu 60 (27,39%). Terdapat 71 (32,42%) perpustakaan dengan luas <100 m2 dan luas terbanyak adalah 151-300 m2. Pengelola perpustakaan berjumlah 1.301 orang yaitu 458 pustakawan (35,20%), 14 programmer (1,08%), arsiparis 3 orang (0,23%), dan 826 orang (63,48%) tidak disebutkan profesinya. Seluruh perpustakaan melayani pembaca ditempat dan juga sirkulasinya, layanan penelusuran 112 (51,14%) perpustakaan, layanan foto kopi sebanyak 115 (52,51%), layanan internet 106 (48,40%), dan layanan lain 14 (6,39%). Tidak dijumpai perpustakaan yang beroperasi < 5 hari/minggu dan satu perpustakaan (0,45%) beruperasi selama tujuh hari. Terdapat 102 (46,57%) perpustakaan melakukan layanan <37,50 jam/minggu. Buku merupakan koleksi terbanyak, yaitu 978.807 (46,44%) judul laporan penelitian 247.381 1 (11,73%) judul, dan jurnal 132.374 (6,28%) judul. Pelanggan database adalah 34 (15, 53%) perpustakaan dan 185 (84,47%) tidak berlangganan. DKI Jakarta merupakan pelanggan jurnal terbanyak, yaitu 15 (6,85%) judul. Perpustakaan yang memiliki website terbanyak berada di DKI Jakarta (25,11%). Jadi perpustakaan pemerintah lebih banyak dibandingkan dengan swasta. Perpustakaan masih ada yang belum memenuhi SNI 7496:2009 pada aspek luas ruanganm SDM dan jam layanan setiap minggu. Belum seluruh perpustakaan memiliki website."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2015
020 VISI 17:3 (2015) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyanto Widodo
"Penelitian di Kota Madya Surakarta, Jawa Tengah ini adalah penelitian sosiolinguistik yang metode pemerolehan datanya menggunakan metode penelitian kuantitatif dipadukan dengan metode penelitian kualitatif. Penelitian bahasa dengan ancangan sosiologi seperti yang dikemukakan oleh Joshua Fishman ini menerapkan analisis ranah. Penelitian ini hanya difokuskan pada ranah keluarga, ranah pekerjaan, dan ranah pendidikan. Untuk mengetahui adakah pergeseran atau pemertahanan bahasa digunakan analisis ranah keluarga karena benteng terakhir dari pemertahanan suatu bahasa ibu sering dirujuk dari pemilihan bahasa dalam ranah ini.
Korpus data terutama dikumpulkan dengan kuesioner survei. Di dalam kuesioner ini responden ditanya umur, jenis kelamin, pendidikan, dan jenis pekerjaannya. Didalam ranah keluarga, responden ditanya bahasa apa yang mereka gunakan ketika berbicara dengan orang tua, saudara, pembantu, dan tamu ketika berada di rumah dan bercakap-cakap tentang persoalan sehari-hari. Didalam ranah pekerjaan, responden ditanya bahasa apa yang mereka gunakan ketika berbicara dengan atasan, bawahan, dan teman sejawat/sekerja ketika bercakap-cakap tentang pekerjaan di kantor. Didalam ranah pendidikan, responden ditanya bahasa apa yang mereka gunakan ketika berbicara dengan guru dan teman sekolah/kuliah ketika bercakap-cakap tentang pelajaran sekolah/mata kuliah di sekolah/kampus. Teknik pengamatan digunakan juga dalam penelitian ini agar hasilnya benar-benar sahih.
Responden yang berhasil dijaring sebanyak 89 orang penutur jati bahasa Jawa yang semuanya mengaku sebagai orang Jawa dan masih fasih berbahasa Jawa (dwibahasawan bahasa Jawa-bahasa Indonesia). Dengan teknik pengamatan berhasil diamati sebanyak 56 peristiwa tutur.
Di dalam ranah keluarga, responden cenderung selalu/hampir selalu menggunakan bahasa Jawa, dengan siapa pun yang diajak bicara; dalam ranah pekerjaan, responden cenderung menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia sama seringnya; dan dalam ranah pendidikan responden cenderung lebih sering menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa Jawa.
Berdasarkan hasil analisis varian (anava, pada taraf signifikansi 0,05), di dalam ranah keluarga, ternyata perbedaan umur tidak berpengaruh secara signifikan dalam hal pemilihan bahasa, dengan siapa pun yang diajak bicara, kecuali ketika berbicara dengan tamu yang lebih tua. Implikasinya, ada pemertahanan bahasa Jawa di kalangan penutur jati bahasa Jawa di Kota Madya Surakarta. Dilihat dari segi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan, yang berpengaruh secara signifikan dalam hal pemilihan bahasa adalah tingkat pendidikan, itupun hanya di dalam ranah pekerjaan.
Dari penelitian ini berhasil pula diketahui sikap bahasa penutur Jati bahasa Jawa di Kota Madya Surakarta, sikap mereka sangat positif, baik terhadap bahasa Jawa maupun terhadap bahasa Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T9951
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Senja Arum Woro Widosari
"Latar Belakang: Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan program Keluarga Berencana tidak dapat berjalan maksimal. Penyebaran Virus Covid-19 yang sangat cepat membuat pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penularan Covid-19 yaitu dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan anjuran physical distancing. Namun, adanya kebijakan PSBB menyebabkan kekhawatiran dan rasa takut pada calon maupun akseptor KB, sehingga berakibat untuk tidak pergi ke pelayanan kesehatan. Hal tersebut menyebabkan terjadinya penurunan kunjungan dan penggunaan alat kontrasepsi di seluruh wilayah di Indonesia salah satunya di Kota Surakarta. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana membuat Program Keluarga Berencana yaitu Safari MKJP dan Gugur Gunung. Namun, di masa pandemi kegiatan tersebut sempat terhenti. Faktor keberhasilan suatu program dipengaruhi oleh faktor komunikasi, faktor sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif observasional dengan pendekatan kualitaitif. Pengambilan data dilakukan secara wawancara mendalam Hasil: Komunikasi diberikan secara langsung sehingga mengurangi timbulnya kesalahpahaman penerimaan informasi. Faktor sumber daya tersedia baik sehingga program dapat berjalan maksimal. Faktor disposisi yang terpenuhi terlihat dari peran staf dalam pelaksanaan program. Faktor struktur birokrasi berjalan ideal sehingga kegiatan berjalan dengan lancar. Kesimpulan: Implementasi program KB dalam penggunaan kontrasepsi di masa pandemi berjalan dengan baik.

Background: The Covid-19 pandemic has caused the Keluarga Berencana program unable to running optimally. The rapid spread of the Covid-19 virus made the government make various efforts to reduce the number of Covid-19 transmissions, namely Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) policy and physical distancing recommendations. However, the PSBB policy causes concern and fear for KB candidates and acceptors, resulting in not going to health services. The programs causes a decrease in visits and use of contraceptives in all regions in Indonesia, one of which is in the city of Surakarta. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana makes a Family Planning Program, namely Safari MKJP and Gugur Gunung but during the pandemic these activities had stopped. The success factor of a program is influenced by communication factors, resource factors, disposition and bureaucratic structure. Methods: This study used a descriptive observational study design with a qualitative approach. Data collection was carried out by in-depth interviews. Results: Communication was given directly so as to reduce the incidence of misunderstandings in receiving information. The available resource factor is good. The fulfilled disposition factor can be seen from the staff's role in program implementation. The bureaucratic structure factor runs ideally so that activities run smoothly. Conclusion: The implementation of the family planning program in the use of contraception during the pandemic went well."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tristano Edwan Cancer Ananta
"

Kota Surakarta adalah salah satu destinasi wisata budaya dan sejarah yang terus berkembang di Indonesia. Adanya tren peningkatan jumlah wisatawan tahun 2016-2018 menyebabkan banyak bermunculan bangunan fasilitas akomodasi di Kota Surakarta. Perbedaan karakteristik lokasi di setiap fasilitas akomodasi akan mempengaruhi wisatawan dalam memilih fasilitas akomodasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lokasi fasilitas akomodasi seperti apa yang dipilih oleh wisatawan baik domestik dan mancanegara di Kota Surakarta serta hubungan antara karakteristik lokasi fasilitas akomodasi dengan karakteristik wisatawan berdasarkan usia wisatawan dan tempat asal wisatawan. Penelitian ini menggunakan metode analisis komparasi keruangan serta menggunakan analisis uji statistik chi-square untuk melihat hubungan antar variabel yang terdiri dari karakteristik lokasi fasilitas akomodasi dan karakteristik wisatawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik lokasi fasilitas akomodasi yang dipilih oleh wisatawan mancanegara dan domestik berbeda. Wisatawan mancanegara cenderung memilih hotel berbintang, sedangkan untuk wisatawan domestik lebih bervariasi pemilihan nya yaitu hotel berbintang dan hotel non-bintang. Selain itu, terdapat hubungan antara karakteristik wisatawan domestik dengan karakteristik lokasi fasilitas akomodasi yang dipilih, sedangkan untuk karakteristik wisatawan mancanegara tidak terdapat hubungan dengan karakteristik lokasi fasilitas akomodasi yang dipilih.


The city of Surakarta is one of the cultural and historical tourist destinations that continues to develop in Indonesia. The trend of an increase in the number of tourists in 2016-2018 has led to the emergence of many accommodation facilities in the city of Surakarta. Differences in location characteristics in each accommodation facility will affect tourists in choosing accommodation facilities. This study aims to determine the characteristics of the location of accommodation facilities chosen by domestic and foreign tourists in the city of Surakarta, as well as the relationship between the characteristics of the location of accommodation facilities with the characteristics of tourists based on the age and place of origin of tourists. This study uses a spatial comparison analysis method and uses a chi-square statistical analysis to see the relationship between variables, such as the characteristics of the location of accommodation facilities and characteristics of tourists. The results of this study indicate that the location characteristics of the accommodation facilities chosen by foreign and domestic tourists are different. Foreign tourists tend to choose star hotels, while for domestic tourists the choice varies, namely star hotels and non-star hotels. In addition, there is a relationship between the characteristics of domestic tourists with the characteristics of the location of selected accommodation facilities, while for the characteristics of foreign tourists there is no relationship with the characteristics of the location of selected accommodation facilities.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prapto Yuwono
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ernawati Purwaningsih
"This descriptive qualitative research examines social solidarity of the Chinese and Javanese (pesantren) ethnic groups in Lasem. Both Chinese and Javanese ethnic groups live side by side safely and peacefully, thus creating a harmonious life. The aim of this research is to explain the mechanical and organic solidarity between the Chinese and the santris living in the pesantren (Islamic Boarding School) in Kauman, Lasem. The research result indicates that organic solidarity can be seen when these two ethnic groups help each other in various activities. For example, in the haul (commemoration of the death of a person) of Mbah Sambu held by the Kauman Islamic boarding school, the Chinese ethnic gave support both morally and materially. Similarly, when the Chinese ethnic commemorate their feast days, they will receive support from the pesantren."
D.I. Yogyakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2018
400 JANTRA 13:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>