Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41430 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Smith, Nick
New Jersey: John Wiley & Sons, 2011
658.8 SMI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nandita Istiqomah
"Popularitas internet di Indonesia semakin meningkat dan terjadi pergeseran konsumsi konten, dari TV konvensional menjadi internet melalui video on demand. Di Indonesia, penyedia layanan video on demand juga semakin banyak. Hampir semua penyedia layanan menggunakan media sosial untuk mempromosikan layanannya, salah satunya adalah Netflix Indonesia. Pemasaran melalui media sosial lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan khalayaknya. Media sosial yang masih aktif dan digunakan oleh Netflix Indonesia hingga saat ini adalah Instagram dan Twitter.
Makalah ini akan menganalisis mengenai strategi pemasaran media sosial yang digunakan berdasarkan fitur-fiturnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengambilan data menggunakan desk research melalui akun media sosial Netflix Indonesia. Dari analisis yang dilakukan, ditemukan fitur-fitur yang digunakan dalam strategi pemasaran media sosial Netflix Indonesia, yaitu tone positif, selebriti, humor, promosi konten, dan relevansi kultural. Secara umum, strategi yang digunakan adalah dalam bentuk humor dengan memasukkan budaya lokal."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mahoca Neola Andisty
"Industri fashion diproyeksikan akan terus tumbuh. Merek fesyen dengan mode cepat (fast fashion) yang sesuai tren terkini juga masih berkembang, tak terkecuali di Indonesia. Berbagai merek fast fashion terutama merek lokal khusus produk fyesen perempuan terus berstrategi untuk menarik konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara social media marketing activities (SM) dan tiga konstruk pemasaran yakni value consciousness (VC), brand consciousness (BC), serta brand love (BL) terhadap tahapan brand loyalty, yakni cognitive brand loyalty (CGL), affective brand loyalty (AL), dan conative brand loyalty (CNL). Penelitian ini diolah menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) berdasarkan data dari sejumlah 242 responden yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner terhadap konsumen merek fast fashion lokal khusus produk fesyen perempuan berusia 16-34 tahun yang pernah membeli produk serta mengetahui dan/atau mengikuti sosial media dari setidaknya salah satu merek berikut: Cottoinink, Colorbox, This is april, Et cetera, dan Gaudi dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. Hasil dari penelitian ini membuktikan adanya pengaruh positif dari SM terhadap VC, BC, dan BL. Hasil penelitian juga mendemonstrasikan bahwa SM memiliki pengaruh positif langsung dan tidak langsung (melalui BC dan BL) terhadap tahapan brand loyalty. Implikasi manajerial serta saran bagi penelitian selanjutnya akan dibahas lebih lanjut pada penelitian ini.

Fashion industry is projected to continuously grow. Fast fashion brands that match with the latest trends are also growing, including in Indonesia. Various fast fashion brands, especially local brands for women's fashion products, progressively build strategies to attract consumers. This study aims to determine the effects of social media marketing activities (SM) and marketing constructs which are value consciousness (VC), brand consciousness (BC), and brand love (BL) toward brand loyalty stages, namely cognitive brand loyalty (CGL), affective brand loyalty (AL), and conative brand loyalty (CNL). This research was using Structural Equation Modeling (SEM) based on 242 respondents’ data which was collected through distributing questionnaires to consumers of local fast fashion brands specifically for women’s fashion products aged 16-34 who have bought the product and know and/or follow social media from at least any of the following brands: Cottoinink, Colorbox, This is april, Et cetera, and Gaudi in the last 6 months. The results of this study prove that there is a positive effect of SM on VC, BC, and BL. The results also demonstrate that SM has a direct and indirect positive effect (through BC and BL) on the brand loyalty stage. The managerial implications and suggestions for further research will be discussed further in this study."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Rizqy Paramitha
"Selama dua dekade terakhir, media sosial berhasil mengubah pola komunikasi antara perusahaan dan konsumen yang memungkinkan adanya hubungan dua arah tanpa batasan jarak dan waktu. Seluruh perusahaan dari berbagai industri pun mulai meningkatkan eksistensi mereka di media sosial, termasuk perusahaan produk kecantikan berlabel halal khususnya Wardah. Meskipun sudah diterima khalayak umum, belum ada studi lebih lanjut pengaruh aktivitas pemasaran media sosial perusahaan terhadap ekuitas merek pada konsumen Muslim. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh perceived social media marketing activities terhadap consumer-based brand equity dengan model Stimulus-Organism-Response (S-O-R) serta menguji efek mediasi dari variabel brand experience dan moderasi dari variabel religiosity. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM-PLS untuk melihat hubungan variabel dan efek mediasi serta moderasi dengan menggunakan aplikasi SmartPLS 3.0. Dari 635 data dari responden wanita Muslim, ditemukan bahwa religiosity tidak memberikan pengaruh dalam memoderasi hubungan antara perceived social media marketing activities dan brand experience. Adapun brand experience memediasi hubungan antara aktivitas pemasaran media sosial yang dirasakan konsumen dengan consumer-based brand equity. Penelitian ini mengimplikasikan bahwa manajer pemasaran perlu mempertimbangkan untuk membuat konten media sosial yang informatif dan interaktif yang diharapkan dapat meningkatkan E-WOM.

Over the past two decades, social media has succeeded in changing the pattern of communication between companies and consumers, allowing for a two-way relationship without the limitations of distance and time. All companies from various industries have begun to increase their presence on social media, including companies with halal-labeled beauty products. Although it has been accepted by the general public, there has been no further study of the effect of corporate social media marketing activities on brand equity in Muslim consumers. Therefore, this study aims to analyze the effect of perceived social media marketing activities on consumer-based brand equity with the Stimulus-Organism-Response (S-O-R) model and examine the mediating effect of the brand experience variable and the moderating of the religiosity variable. The analytical method used in this study is SEM-PLS to see the relationship between variables and the effects of mediation and moderation using the SmartPLS 3.0 application. From 635 data from Muslim female respondents, it was found that religiosity had no effect in moderating the relationship between perceived social media marketing activities and brand experience. Meanwhile, brand experience mediates the relationship between social media marketing activities perceived by consumers and consumer-based brand equity. This study implies that marketing managers need to consider creating informative and interactive social media content that is expected to increase E-WOM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Sundawa
"Pisang Cokelat Cakra atau disingkat Piscok Cakra merupakan usaha yang bergerak di bidang kuliner dengan produk utama pisang cokelat. Piscok Cakra mengembangkan usaha dengan membuka gerai di Kota Bandung setelah sebelumnya mempunyai gerai di Kota Sukabumi dan Kabupaten Bogor. Gerai di Kota Bandung mengalami masalah yaitu sulit bersaing dan penjualan yang tidak sesuai harapan. Untuk mengatasi masalah tersebut, business coaching pada Piscok Cakra untuk penulisan karya tulis ini setelah dilakukan pemetaan dan analisisi kondisi pada gerai di Kota Bandung berfokus pada Penetrasi pasar melalui peningkatan pelanggan 'dine-in', pengembangan rasa produk Piscok Cakra dan makanan serta minuman lain bagi pelanggan 'dine-in', dan pengembangan promosi melalui media sosial. Setelah dilakukan business coaching, Piscok Cakra mempunyai rancangan gerai dan pemanfaatan lokasi yang lebih efektif, pengembangan rasa produk makanan minuman, dan perencanaan pelaksanaan promosi melalui media sosial akan dilaksanakan dengan menggunakan platform Instagram dan akan dilaksanakan pada saat yang dianggap paling efektif.

Pisang Cokelat Cakra or Piscok Cakra is a culinary business with the main products of Fried Banana with liquid chocolate filling. Piscok Cakra expand the business by opening outlets in the city of Bandung after previously having outlets in the city of Sukabumi and Bogor District. Outlet in Bandung encountered problems that is difficult to compete and below-expectations sales. After the mapping and the analysis of condition, to overcome these problems, business coaching on Piscok Cakra at Bandung outlet focus on market penetration through increased customer at "dine-in" service, the development of Piscok Cakra's product (foods and drinks), and the promotion through social media Having done business coaching, Piscok Cakra have a booth design and more effective utilization of the location, product development, and plan of promotion implementation through social media will be on Instagram platform and will be held at the time considered the most effective.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Yosephine Tm
"ABSTRAK
Maraknya penggunaan internet sebagai media komunikasi telah mengubah gaya pertukaran informasi dan marketing saat ini. Salah satu media yang populer adalah social media, dimana semua orang dapat saling memberikan pendapat dengan cukup bebas. Perusahaan sebagai penyedia produk dan jasa sudah selayaknya mengikuti trend ini dengan juga ikut serta dalam arus informasi bebas ini. Penelitian ini mengamati pengaruh akun social media terhadap brand equity. Penelitian dilakukan terhadap 2 brand yaitu Loreal dan Pantene sebagai representasi dari consumer goods. Dengan terlebih dahulu melakukan ekstraksi atas post yang dipilih dari beberapa akun social media dengan menggunakan content analysis, penelitian dilanjutkan dengan kuesioner kuantitatif atas sejumlah responden atas konsep aktivitas social media marketing dan brand equity.
Ditemukan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari aktivitas social media marketing terhadap brand equity tiap brand. Hal ini dipengaruhi oleh segi komunikatif sebuah akun media social yang membuatnya multifungsi dalam konsep marketing communication.

ABSTRACT
The current digital lifestyle has changed the way people exchange the information and hence, the way people do marketing. One of the media that has been very popular is social media, where everyone may gives their opinions over something without any significant bounderies. Companies who supplies both products and services should follow the communication trend and involve themselves in the free trade of information. This research is implemented on 2 brands : Loreal and Pantene as the representative of consumer goods. Prior to extracting the posts of selected social media accounts, the research conducted a content analysis followed by quantitative questionnaire to respondents towards social media marketing activities and brand equity.
It is found that on individual basis, there is significant influence from social media marketing activities towards brand equity. This is an impact of a communicative and well managed social media account which enables it to be multifunctional in marketing communication.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Fidelis Ganoto
"ABSTRAK
Social Media yang merupakan bagian dari Intergrated Marketing
Communication (IMC) merupakan salah satu alternatif aktifitas marketing pada saat
ini. Perkembangan social media yang sangat pesat, membuatnya saat ini sudah
menjadi trend dan efektif karena mudah diukur serta budget yang relatif kecil
dibandingkan print media (tradisional). Hal ini dikarenakan perkembangan
teknologi dan juga tingkat edukasi dari konsumen di dalam membeli produk
otomotif sudah sangat baik dan kritis. Untuk itu perlu adanya pengembangan
komunikasi dalam dua arah yaitu antara produsen dan konsumen yang mana hal ini
mampu membangkitkan engagement dalam membeli kembali suatu produk. Ada
beberapa faktor yang menentukan di dalam menerapkan social media (twitter dan
facebook) agar konsumen repurchase produk Nissan yaitu Product/ Message,
Source-AISAS, Ad Execution-WOM, Brand Attitudes, dan Attitudes towards the
Advertisement.

ABSTRACT
Social media is part of the Integrated Marketing Communication (IMC) is an
alternative marketing activities at this time. The development of social media very
rapidly, making it now has become a trend and effective as easily measured as well
as the budget is relatively small compared to the print media (traditional). This is
because the development of technology and also the level of education of consumers
to purchase of automotive products has been excellent and critical. For that we need
the development of the two-way communication between producers and consumers
in which it is able to generate engagement to repurchase a product. There are several
factors that determine in applying social media (twitter and facebook) so that
consumers repurchase the Nissan products which are Product / Message, Source-
AISAS, Ad-WOM Execution, Brand Attitudes, and Attitudes towards the
Advertisement."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Ayu Kalyana Putri
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari iklan tradisional dan komunikasi di media sosial (firm created & user generated content) terhadap consumer based brand equity; functional brand image, hedonic brand image, dan brand awareness. Penelitian ini juga menguji pengaruh dari functional brand image, hedonic brand image dan brand awareness terhadap purchase intention melalui brand attitude.
Objek dari penelitian ini adalah tiga top brand di industri kosmetik FMCG di Indonesia yaitu Maybelline, Revlon, dan Wardah. 204 sampel di ambil untuk penelitian ini, sampel penelitian adalah wanita dengan usia diatas 18 tahun keatas, pernah melihat merek kosmetik di media sosial dan media tradisional, dan pernah membeli produk kosmetik dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa firm created social media communication berpengaruh secara signifikan terhadap brand awareness, functional brand image dan hedonic brand image, sementara itu user generated social media communication hanya berpengaruh secara signifikan terhadap functional brand image dan hedonic brand image. Temuan penelitian ini juga menunjukkan bahwa media traditional tidak berpengaruh terhadap consumer based brand equity. Data dari penelitian ini di analisa mengunakan Structural Equation Modelling dengan menggunakan program Lisrel.

The purpose of this study is to examine the impacts of traditional advertising and social media communication (firm created & user generated content) on consumer based brand equity; functional brand image, hedonic brand image and brand awareness. Moreover, this study also examines the effect of functional brand image, hedonic brand image, brand awareness to purchase intention mediated by brand attitude.
The research object are the top three players in FMCG cosmetics industry in Indonesia which are Maybelline, Revlon, or Wardah. 204 samples are taken for this research, the sample are women aged 18 years old and above that have seen the brand on social media and traditional media and have purchased cosmetics product within one-year period.
The finding from this research shows that firm created social media has significant influence brand awareness, functional brand image, and hedonic brand image, while user generated social media communication only significantly influence functional brand image and hedonic brand image. Furthermore, it is also found that traditional advertising does not have significant influence on consumer based brand equity. This research is used Structural Equation Modelling (SEM) operated by Lisrel program.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65103
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martin Kusuma Yuda
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas prediktor niat untuk mengungkapkan empati di media sosial. Model Theory of Reasoned Action diaplikasikan ke dalam model untuk melihat bagaimana sikap dan norma subyektif dapat memprediksi niat untuk mengungkapkan empati. Untuk semakin memahami perilaku dalam media sosial, pengaruh sosial dan kekhawatiran akan privasi ditambahkan untuk memprediksi niat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap dan norma subyektif dapat mempengaruhi niat terkait pengungkapan empati. Sementara, daya tarik emosional, nilai informasi, dan kreativitas dapat mempengaruhi sikap pengguna terkait perilaku pengungkapan empati. Akhirnya niat untuk mengungkapkan empati berhubungan dengan sikap seseorang terhadap merek terkait.

ABSTRACT
This research explains the predictor of intention to express empathy in social media. Theory of Reasoned Action was applied to the research model to understands how attitude and subjective norm predict intention to express empathy. To further understand user behavior in social media, social influence and privacy concern were added to predict intention. This research is a quantitave research with descriptive design. The result shows that attitude and subjective norm can predict intention to express empathy. While emotional appeal, informational value, and creativity affect user attitude towards empathy expression. Finally, intention to express empathy positively related to attitude towards brand."
2017
S65915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nafis Hafiyyan Ahmad
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor influencer attributes (attitude homophily, physical attractiveness, social attractiveness) memiliki pengaruh terhadap faktorfaktor perceived characterizations (trustworthiness, perceived expertise, parasocial relationship) dan juga faktor-faktor perceived characterizations (trustworthiness, perceived expertise, parasocial relationship) memiliki pengaruh terhadap intensi konsumen untuk membeli produk perawatan kulit (skincare). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan Google Form sebagai metode pengumpulan data kepada 250 responden di Indonesia yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan seperti mengikuti salah satu influencer di media sosial, aktif. Metode sampling pada penelitian ini menggunakan non-probability sampling. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan aplikasi perangkat lunak SmartPLS 3.0. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa faktor influencer attributes (physical attractiveness) memiliki pengaruh terhadap faktor-faktor perceived characterizations )trustworthiness, perceived expertise, parasocial relationship). Namun, untuk faktor influencer attributes/attitude homophily dan social attractiveness) tidak berpengaruh terhadap perceived expertise.

This study aims to analyze the influencer attributes (attitude homophily, physical attractiveness, social attractiveness) that have an influence on the factors perceived characterizations (trustworthiness, perceived expertise, parasocial relationship) as well as the factors perceived characterizations (trustworthiness, perceived expertise, parasocial relationship) has an influence on consumer intentions to buy skin care products (skincare). This study uses descriptive analysis using Google Form as a data collection method to 250 respondents in Indonesia who meet predetermined criteria such as following one of the influencers on social media, being active. The sampling method in this study uses non-probability sampling. Then the data was processed and analyzed using the SmartPLS 3.0 software application. This study resulted in the findings that the influencer attributes (physical attractiveness) have an influence on the factors perceived characterizations (trustworthiness, perceived expertise, parasocial relationship). However, the influencer attributes (attitude homophily and social attractiveness) have no effect on perceived expertise."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>