Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119577 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anissa Swastinitya
"Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, terutama di Jakarta. Pemberantasan DBD dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan bahan kimia insektisida; Namun, dengan berkembangnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan, kini diperlukan agent ramah lingkungan, yaitu dengan proses "pemberantasan biologis" yang menggunakan bakteri Bacillus thuringensis (Bti).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Bti konsentrasi 2 ml/m2 dan 4 ml/m2 terhadap indeks penyebaran Ae. aegypti. Penelitian dilakukan di Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat dengan desain eksperimental. Survey entomologi dilakukan pada tanggal 13 Januari 2010 dengan single larval method di 100 rumah di RW 03, sedangkan kontainer di RT 11-18 ditetesi Bti konsentrasi 2ml/m2, dan RT 5-10 dengan Bti 4ml/m2 (pretest); satu bulan kemudian (14 Februari 2010), dilakukan posttest untuk mengetahui indeks penyebaran Ae. aegypti (house index,HI).
Hasil pretest menunjukkan HI di RT 11-18 yang mendapat Bti 2 ml/m2 adalah 32% dan pada posttest didapatkan HI 30%. Di RT 5-10 yang mendapat Bti 4 ml/m2, hasil pretest menunjukkan HI sebesar 26% dan posttest 8%. Disimpulkan Bti konsentrasi 4 ml/m2 lebih baik dalam menurunkan angka penyebaran Ae. aegypti di Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is one of the major health problems in Indonesia, especially in Jakarta. There are several ways to control this problem, on of them is using insecticide; however, as public has developed awareness toward environmental conservation, a new environmental friendly agent is needed, a proses so called ?biological control? which uses Bacillus thuringensis (Bti) bacteria as biolarvasida.
The goal of this research is to discover the effect of Bti with 2 ml/m2 and 4 ml/m2 concentration to the distribution index of Ae. Aegypti. The research was held in Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat, using experimental design as the basis of the research. Entomology survey was done in 13 January 2010 with single larval method in 100 houses at RW 03, while the containers from RT 11-18 were given several drops of Bti 2 ml/m2 concentration, and RT 5-10 with Bti 4 ml/m2 concentration (pretest); one month later (14 February 2010), posttest was held to determine the distribution index of Ae. Aegypti (house index- HI).
The result from pretest showed HI in R 11-18 that was given Bti 2 ml/m2 is 32%, while in posttest the result was 30%. IN RT 5-10 that was given Bti 4 ml/m2, the pretest result showed that the HI was 26%, while the posttest was 8%. Bti 2 ml/m2 concentration is as effective as Bti 4 ml/m2 concentration to decrease the distribution of Ae. Aegypti in Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Aditya
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat khususnya Jakarta. Kelurahan Paseban, yang terletak di Jakarta Pusat, merupakan zona merah DBD sehingga perlu dilakukan pemberantasan antara lain menggunakan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Bti telah digunakan dalam skala laboratorium tetapi belum digunakan di lapangan. Oleh karena itu perlu penelitian untuk mengetahui efektivitasnya dalam memberantas vektor DBD di lapangan. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan intervensi Bti 4 ml/mz. Lokasi penelitian adalah Kelurahan Paseban dan pengambilan data dilakukan pada tanggal 14 Februari 2010 (pretest) dan 14 Maret 2010 (posttest) di 100 rumah di daerah perlakuan dan 100 rumah di daerah control. Metode penelitian menggunakan single-larval method, yaitu mengambil satu larva dari tiap container yang positif kemudian diidentitikasi menggunakan mikroskop. Selanjutnya semua container besar dan permanen ditetesi Bti 4 ml/m2 lalu dievaluasi satu bulan kemudian. Selanjutnya data pretest dan posttest diterjemahkan menjadi house index (HI), container index (CI) dan Breteau index (BI) lalu dianalisis menggunakan uji MeNemar. Hasilnya menunjukkan penurunan HI (dari 26% menjadi 8%), CI (dari 10,64% menjadi 4,26%) dan BI (dari 20 menjadi 8). Meskipun demikian, pada uji Mc Nemar didapatkan p= 0,652 yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna pada penurunan tersebut. Disimpulkan aplikasi Bti 4 ml/'ml tidak efektif dalam memberantas larva Ae. aegypti.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a public health problem, especially in Jakarta. Paseban District, which is located in Central Jakarta, is known as a red zone of DHF, therefore an eradication using Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) is needed. Although Bti has been applied on laboratorial scale, it has not been applied on field. A research is needed to evaluate Bti effectiveness in eradicating DHF vector on field. This research used experimental design with intervention of Bti 4ml/m2. The research took place in Paseban District with data being taken on February 14, 2010 (pretest) and March 14, 2010 (posttest), involving 100 houses in intervention area and 100 houses in control area. The single-larval method was used, taking one larva from each positive container followed by identifying the larvae using microscope. Every pennanent and large container was then given Bti 4 ml/m2 and to be evaluated in the following month. The pretest and posttest data was then merged into house index (HI), container index (CI), and Breteau index (Bl) and analyzed using McNemar test. The result showed a decrease of HI (from 26% to 8%), C1 (from 10,64% to 4,26%) and BI (from 20 to 8). However, McNemar test gave a result of p = 0,652 which means there was no significant difference on the decrease. It is then concluded that the application of Bti 4 ml/m2 was not effective in eradicating Ae. aegypti larvae."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
RR Mega Utami
"Pemberantasan vektor DBD dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain menggunakan biolarvasida berupa bakteri. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui efektivitas Bti dalam menurunkan jumlah container positif larva Aedes aegypti di luar rumah di daerah zona merah DBD yaitu Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan intervensi aplikasi Bti cair dengan konsentrasi 4 mL/m2. Survei entomologi dilakukan di 100 rumah di Paseban pada tanggal 14 Februari 2010 menggunakan single larval method. Pada survai entomologi pertama, Bti diaplikasikan di container di luar rumah lalu dievaluasi pada survei kedua pada tanggal 14 Maret 2010. Data yang diperoleh diolah dengan program SPSS versi 11.5 dan dianalisis dengan uji Fisher?s exact. Hasil menunjukkan bahwa semua container positif larva di daerah perlakuan menjadi negatif setelah diberikan Bti, namun penurunan juga terjadi di daerah kontrol, yang tidak diberikan Bti. Disimpulkan bahwa Bti cair dapat menurunkan jumlah container positif larva Ae. aegypti di luar rumah di kelurahan Paseban.

There are many alternatives to control DHF vectors, one of these is a biolarvicide using bacteria. The aim of this study was to observe the effectiveness of Bti in decreasing containers with larvae Aedes aegypti outside houses in Paseban villages as DHF red zones. This study used an experimental design with Bti application on 4 mL/m2 concentration as the intervention. Entomological survey was conducted in 200 houses in Paseban on February 14th 2010 using single larval method. On the first entomological survey, Bti was applied on permanent water containers and the results were evaluated on the second survey on and March 14th 2010. The data obtained were processed using SPSS for Windows version 17.0 and analysed using Fisher?s-exact test. The results showed a change concerning containers in intervention area, which turned larvae-negative after Bti application, but a change of containers also happened in control area, which also turned larvae-negative without Bti application. Thus Bti can be used in decreasing containers with larvae Ae. aegypti outside houses in Paseban. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rheza Maulana Syahputra
"Insidens demam berdarah dengue (DBD) makin meningkat setiap tahun walaupun telah banyak tindakan yang dilakukan untuk mengontrol vektornya, yakni Ae. aegypti. Hal ini menuntut ditemukannya tindakan kontrol vektor yang murah, mudah digunakan, dan minim efek samping. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa bakteri Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) dapat digunakan untuk membunuh Ae. aegypti, namun penelitian tersebut hanya sebatas uji laboratorium dan semi ? lapangan. Oleh karena itu, dilakukanlah penelitian ini, yang ditujukan untuk mengetahui efektifitas Bti bentuk cair dalam menurunkan indeks kontainer Ae. aegypti di Kelurahan Rawasari, Jakarta Pusat.
Survei dilakukan pada bulan Februari dan Maret 2010 di kelurahan Rawasari, Jakarta Pusat. Larva Ae. aegypti dari tempat penampungan air (TPA) di 120 rumah diambil dengan single larval method lalu diidentifikasi. Semua TPA diteteskan Bti bentuk cair sebanyak 4 mL/m2 lalu dievaluasi satu bulan kemudian. Data di proses menggunakan SPSS versi 20 dan diuji dengan uji McNemar. Sebelum pemberian Bti, dari 261 TPA terdapat 21 TPA yang positif Ae. aegypti. Setelah pemberian Bti, terdapat penurunan jumlah TPA yang positif (menjadi 15 TPA), namun uji McNemar tidak memberikan perbedaan bermakna (p=0,230). Disimpulkan bahwa Bti bentuk cairan tidak dapat menurunkan kepadatan Ae. Aegypti. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap efektifitas penggunaan Bti slow-release formulation untuk memberantas Ae. aegypti.

The incidence of dengue haemorrhagic fever (DHF) increases every year even though enormous measures to control the vector, Ae. aegypti, have been taken. Consequently, a vector-controlling method that is efficient, easy to use and less side effect is needed. Previous study stated that Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) could be used to control Ae. Aegypti, however, the study only conducted in laboratory and semi-field setting. Thus, this study aims to know the effectiveness of liquid formulation Bti in decreasing Ae. Aegypti container index in the field setting (Rawasari Village, Jakarta Pusat).
Survey was conducted in February and March 2010 in Rawasari Village, Jakarta Pusat. The Ae. Aegypti larvae from water container in 120 houses were taken using single larval method and were identified. Bti in the liquid formulation was introduced to all containers with the dosage of 4 mL/m2. One month later, the researcher re-evaluates the presence of Ae. aegypti in the water containers. The data was processed by using SPSS version 20 and tested by using McNemar test. Before the application of Bti, 21 of 261 containers were positively identified with Ae. aegypti larvae. After the application of Bti, the number of larva-positive container decreased to 15 containers. However, the difference is not statistically significant (McNemar p=0,230). Bti in the liquid form is not effective to decrease container index of Ae. aegypti. Further study needs to investigate the usage of Bti in slow release formulation to control Ae. aegypti.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonard Tangguh
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Bacillus thurigiensis var israelensis (Bti) dianjurkan untuk pengendalian DBD, tetapi mengenai efikasinya dalam membunuh Ae. aegypti belum diketahui. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek residu Bti di tempat penampungan air yang sering digunakan masyarakat. Penelitian dilakukan di Departemen Parasitologi Universitas Indonesia pada bulan April-Juni 2010. Bti formulasi cair (4 mg/m2) diteteskan ke tempat penampungan air (TPA) terbuat dari keramik, semen dan plastik dengan perlakuan tidak dikuras dan dikuras (sebanyak 2/3 isi bak dibuang dan diisi kembali dengan air tanah setiap hari). Ke dalam TPA dimasukkan 100 larva instar III Ae. aegypti lalu kematiannya dihitung setelah 24 jam. Hasil studi menunjukkan pada minggu pertama kematian larva 100% di semua TPA. Pada minggu kedua, kematian larva di TPA semen dan plastik >70%, kecuali di TPA keramik yang dikuras (44%). Pada minggu ketiga, mortalitas larva di semua kontainer <70%. TPA keramik mempunyai efek residu paling rendah dibandingkan plastik dan semen. Disimpulkan formulasi cair Bti tidak dapat dipakai untuk pengendalian DBD karena efek residunya hanya 1-2 minggu. Tidak ditemukan assosiasi antara jenis kontainer dengan mortalitas Ae. aegypti.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a public health problem in Indonesia. Biological controls such as Bacillus thurigiensis var israelensis (Bti) has been implicated as a possible control of DHF. However its efficacy against Ae. aegypti is not known. The aim of the study is to know residual effect of Bti in common household containers. This study is conducted in Department of Parasitology Universitas Indonesia from April to June 2010. A liquid formulation of Bti with a concentration of 4 mg/m2 and three common household containers were used. Each container was added 100 third instar larvae of Ae. aegypti. Mortality count was done in 24 hour after the addition of the larvae. The results showed that in the first week there was 100% mortality in all containers. In the second week concrete and plastic containers had mortality >70%, except for water treated ceramic container (44%). In the third week, none of the water containers had mortality rate of 70%. Ceramic has the least residual effects compared to concrete or plastic containers. In conclusion, liquid formulation of Bti could not be used as vector control as its efficacy only lasted up to 1-2 week. There is no association between the type of containers with the mortality of Ae. aegypti larvae."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivana Firman
"Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia mengingat angka kejadiannya yang tinggi. Kelurahan Rawasari, Jakarta Pusat dikenal sebagai daerah 'zona merah' di mana transmisi DBD tinggi. Pencegahan DBD telah dilakukan untuk menekan pertumbuhan Ae. aegypti, seperti penggunaan agen biologis. Dalam penelitian ini, Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) digunakan sebagai intervensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas Bti dalam mengurangi penyebaran nyamuk Ae. aegypti di kelurahan Rawasari. Pengumpulan data dilakukan dua kali yaitu sebelum (14 Februari 2010) dan setelah (14 Maret 2010) intervensi Bti dengan metode single-larvae. Dari 100 rumah yang dievaluasi, House index (HI) menunjukkan 18% pada pre-test dan 12% pada post-test. Penurunan ini signifikan secara statistik (p = 0,00 pada tes McNemar). Meskipun hasil statistik menunjukkan signifikansi, perbaikan ditemukan terutama pada tempat penampungan air sementara (non-TPA) yang justru tidak mendapat intervensi Bti. Hal ini menunjukkan bahwa pengurangan HI bukan disebabkan dari penggunaan BTI. Dismpulkan penggunaan BTI tidak efektif dalam mengurangi distribusi nyamuk Ae. aegypti di kelurahan Rawasari.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is one of the major public health problem in Indonesia because of its high incidence. Specifically one area in Jakarta which is Rawasari village is known as a ?red zone? area in which the transmission of DHF is high. Several preventive measures were proposed to control the vector, Ae. aegypti, such as the use of biological agent. In the current study, Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) was used. Hence this study aimed to evaluate the effectiveness of Bti in reducing the distribution of Ae. aegypti in Rawasari village. Data collection were done before (14th of February 2010) and after (14 th of March 2010) the intervention of Bti. Out of 100 houses included, House index was 18% in pre-test and 12% in post-test. This decreament is statistically significant (p = 0.00 on McNemmar test). Despite this significance result, improvement were found mostly on non-water containers (non-TPA) that did not receive Bti. This suggests that the reduction of HI was not due to the use of Bti and that the use of Bti is not effective in reducing the distribution of Ae. aegypti.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Pramana Putra Lolo Allo
"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah penyakit tropik infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, terutama pada daerah perkotaan seperti pada Kecamatan Cempaka Putih, DKI Jakarta yang merupakan daerah rentan DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas aplikasi Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) terhadap pengendalian larva Aedes aegypti di TPA tertutup. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental. Pengambilan data dilakukan dua kali, yaitu 28 Maret dan 25 April 2010 di Kelurahan Rawasari dan Kelurahan Cempaka Putih Barat dengan single-larval method.
Hasilnya menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna kepositifan larva pada kedua daerah baik pada kunjungan pertama (p=0,46) maupun pada kunjungan kedua (p=0,26). Keberadaan larva pada TPA tertutup tidak berbeda bermakna pada Kelurahan Rawasari (p=0,50) setelah aplikasi Bti, maupun di Kelurahan Cempaka Putih Barat (p=0,62) yang tidak dilakukan aplikasi Bti. Disimpulkan bahwa tidak terdapat penurunan kepositifan larva yang bermakna secara statistik setelah aplikasi Bti pada TPA tertutup dalam menurunkan keberadaan larva Aedes aegypti.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of infectious tropical disease that remains a public health problem in Indonesia, especially in urban areas such as the Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta which is a vulnerable area of DHF. The purpose of this study was to examine the effectiveness of Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) application to control Aedes aegypti larvae in a closed container. This research uses quasi-experimental design. Data were collected twice, ie 28 March and 25 April 2010 at Kelurahan West Cempaka Putih and Kelurahan Rawasari with single-larval methods.
The results showed no significant difference in positivity of larvae in the two regions both on the first visit (p = 0.46) nor on the second visit (p = 0.26). The presence of larvae on a closed TPA was not significantly different at the Kelurahan Rawasari (p = 0.50) after application of Bti, and in Kelurahan Cempaka Putih Barat (p = 0.62) which was not done Bti application. It was concluded that no impairment of larval positivity was statistically significant after application of Bti in a closed container in reducing the presence of Aedes aegypti larvae.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Seno Triadi
"Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang banyak terdapat di DKI Jakarta, antara lain Kelurahan Rawasari. Suatu agent ramah lingkungan telah dikembangkan untuk pemberantasan Ae. aegypti yaitu Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas Bti dalam menekan jumlah larva Ae. aegypti di container non-TPA. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Rawasari, Jakarta Pusat melalui intervensi aplikasi Bti dan menggunakan desain eksperimental. Data dikumpulkan pada 14 Februari dan 14 Maret 2010. Sebanyak 120 rumah diobservasi dan dilakukan survei entomologi dengan metode single-larval lalu container ditetesi Bti 4 ml/m2 cair. Data diolah dengan program SPSS versi 20 dan dianalisis dengan uji McNemar. Dari 60 container non-TPA, jumlah kontainer yang positif sebelum aplikasi adalah 7 kontainer dan 53 adalah negatif, sedangkan setelah aplikasi turun menjadi 3 kontainer positif dan 56 negatif, namun uji McNemar menunjukkan p = 0.453 yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna. Disimpulkan Bti tidak efektif digunakan untuk mengurangi populasi larva Ae. Aegypti pada container non-TPA."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cinthya Yuanita
"Kelurahan Cempaka Putih Barat dan Kelurahan Rawasari merupakan daerah yang termasuk ke dalam zona merah Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam rangka mengurangi angka kejadian DBD di kedua daerah, dilakukanlah penelitian pengendalian larva Ae. aegypti menggunakan agen biologis bernama Bacillus thuringensis israelensis (Bti). Penelitian berdesain kuasi eksperimental ini menggunakan Bti cair dengan konsentrasi 4 mL/m2. Penelitian dilakukan pada 120 rumah di masing-masing kelurahan, Kelurahan Cempaka Putih Barat sebagai daerah kontrol dan Kelurahan Rawasari sebagai daerah intervensi. Pengambilan data berlangsung sebanyak dua kali, yaitu pada 28 Maret dan 25 April 2010. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah single larvae method. Melalui uji kemaknaan McNemar, tidak ditemukan adanya penurunan proporsi kepositifan larva yang bermakna antara kunjungan I dan II (p = 0,424). Dengan demikian, belum disimpulkan bahwa Bti efektif dalam mengendalikan larva Ae. aegypti di Kelurahan Rawasari, Jakarta Pusat.

West Cempaka Putih Subdistrict and Rawasari Subdistrict belong to the Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) red zone areas. In order to reduce the incidence of DHF in these two areas, a research to control Ae. aegypti larvae using a biological agent called Bacillus thuringensis israelensis (Bti) was undertaken. This quasiexperimental research used 4 mL/ m2 of liquid Bti. The study was conducted on 120 houses in each subdistrict, West Cempaka Putih as the control area and Rawasari as the intervention area. Data collection was perfomed twice, on March 28th and April 25th 2010. The sampling technique used was single larvae method. Through the McNemar significance test, there was no significant decrease of larvae?s positivity proportion between the first and the second visit (p = 0.424). Thus, it can?t be concluded yet that the Bti is effective in controlling Ae. aegypti larvae in Rawasari Subdistrict, Central Jakarta.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reiva Wisdharilla Md
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan di Jakarta, Indonesia. Salah satu wilayah di Jakarta yang memiliki prevalensi DBD yang tinggi adalah Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemberantasan DBD melalui pemberantasan vektornya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan dan kepadatan larva Aedes pada container non-TPA sebagai data dasar yang diperlukan bagi tindakan pemberantasan DBD lebih lanjut.
Penelitian dilakukan menggunakan desain cross-sectional di kelurahan Cempaka Putih Timur (daerah perlakuan) dan Cempaka Putih Barat (daerah kontrol) satu bulan setelah pemberian Bacillus thuringensis israelensis (Bti) pada 25 April 2010. Data diambil dengan single larvae method dan dianalisis menggunakan Chi-Square. Di daerah Cempaka Putih Timur, dari 100 rumah yang diteliti didapatkan house index 31 %, container index 14,3 %, dan breteau index 40. Sedangkan di daerah Cempaka Putih Barat, didapatkan house index 17 %, container index 7,3 %, dan breteau index 22.
Pada penelitian ini, ditemukan 23 container positif dari 119 container non-TPA (19,3%) di daerah Cempaka Putih Timur. Sedangkan di daerah kontrol (Cempaka Putih Barat), terdapat 4 container positif dari total 73 container non-TPA (5,5%). Perhitungan Chi-Square Test menunjukkan terdapatnya perbedaan bermakna antara keberadaan larva Ae. Aegypti dengan pemberian Bti dan tanpa pemberian Bti (p=0,007).
Disimpulkan bahwa kepadatan dan penyebaran vektor DBD di Cempaka Putih Timur dan cempaka Putih Barat termasuk tinggi dan keberadaan larva Ae. Aegypti pada container non-TPA berhubungan dengan pemberian Bti.

Dengue Haemorrhagic fever (DHF) is a deadly disease which since long has been a critical health problem in Jakarta, Indonesia. Some areas in Jakarta, including Cempaka Putih Barat and Cempaka Putih Timur, still have high DHF prevalence, therefore the need to eradicate DHF vector arises. This research aims to gather the distribution and density data of Aedes larvae in Temporary Water Container in order to, hopefully, being used in future research.
The design of this study is cross-sectional, with Cempaka Putih Timur as treatment area and Cempaka Putih Barat as control area. The data was taken 1 month after Bacillus thuringensis israelensis (Bti) treatment, at 25th April 2010; with single larvae method, and further analyzed by Chi-Square test. In Cempaka Putih Timur, from 100 houses as subjects, the results are: house index 31 %, container index 14,3 %, and breteau index 40. Meanwhile in Cempaka Putih Barat, results show house index 17 %, container index 7,3 %, and breteau index 22.
In this study, there were 23 larvae-positive containers from 119 temporary containers (19,3%) in treatment area; while in control area, there were 4 larvae-positive containers from total 73 temporary containers (5,5%). Chi-Square Test showed significant difference between the distribution and density of Ae. Aegypti larvae, treated by Bti or not (p=0,007).
In conclusion, the distribution and density of DHF vector in Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat are considered high; and the presence of Ae. Aegypti larvae in temporary container does have correlation with Bti treatment.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>