Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141036 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satjipto Rahardjo
Jakarta: Kompas, 2009
340 SAT h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfiandri
"Aspek-aspek hukum pemerintahan yang baik (good governance) merupakan definisi yang berkaitan dengan aturan-atura, segala proses dan tingkah laku pemerintah (BPPT) dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi BPPT selaku Lembaga Pemerintah Non Kabinet yang bergerak dalam bidang penelitian dan pengembangan teknologi.
Berdasarkan data dan kenyataan yang ada, bahwa terciptanya pemerintahan yang baik (good governance) di lingkungan BPPT sangat tergantung pada kemauan yang kuat dari pimpinan BPPT yang didukung oleh pengawas internal dan eksternal serta bagaimana kedepan mneyempurnakan aturan-aturan terkait, khususnya yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa.

Legal apects of good governance is the definitions relating to the rules, all the processes and the behaviour of the government (BPPT) in carrying out the main duties and functions of BPPT as non cabinet institution which is engaged in research and technology development.
Based on data and facts, the creation of good governance at BPPT is highly dependent on a strong willingness from the head of BPPT, which is supported by internal and external supervisor as well as how future improvements to the related rules, especially those relating to procurment of goods and services."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T27728
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mirna Karmila
"Kejujuran atau itikad baik adalah faktor yang sangat penting: dalam Hukum. Sebagai telah diketahui, tingkah laku dari anggota-anggota masyarakat sebagian diatur dalam peraturan hukum dan sebagian lagi diatur dalam suatu peraturan yang dibentuk atas persetujuan pihak-pihak yang berkepentingan. Tidak ada hasil perbuatan manusia yang sempurna. Dan oleh karena peraturan-peraturan tersebut di atas hanya hasil buatan manusia saja, maka peraturan-peraturan itu pun tidak ada yang sempurna. Peraturan-peraturan tersebut hanya dapat meliputi keadaan-keadaan yang pada waktu terbentuknya peraturan- peraturan itu telah diketahui kemungkinannya. Baru kemudian ternyata ada keadaan-keadaan , yang seandainya dulu juga sudah diketahui kemungkinannya, tentu akan dimasukkan ke dalam lingkungan peraturan tersebut. Dalam hal keadaan-keadaan seperti inilah akan terlihat pentingnya faktor kejujuran dari pihak-pihak yang berkepentingan. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1991
S20395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Some weakness in corporate governance in 1980 in America and England, make it urgent to reform corporate governance in order to guarantee stakeholders for good business competition. Good governance is a guideline for companies to actualizes goals and governance. Application of good governance still not fully done by many company because this principle was not binding as a legal rules. This principle applied only as non-explicitly guideline by companies. This situation discourage good governance in practice. Legal construction is important to legitimate good corporate governance as a rule that should be obeyed by companies organs. Companies obligated to manifest principle of good corporate governance as legitimate rules."
ILMUHUKUM 6:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Mayangsari
"Pada beberapa kasus penyewa tidak dapat menikmati barang
yang disewanya dengan tentram dikarenakan adanya
permasalahan-permasalahan yang tidak diduga sebelumnya.
Sebenarnya KUHPerdata dan beberapa peraturan perundangundangan
lainnya telah memberikan perlindungan kepada penyewa
yang beritikad baik yang mengalami permasalahan dalam
hubungan sewa-menyewa. Namun pada praktiknya tidak semudah
itu penyewa dapat mempertahankan hak sewanya. Untuk itu
Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman
memberikan perlindungan kepada penyewa yang beritikad baik
dengan memberikan kesempatan baginya untuk dapat mengajukan
tuntutan hak kepada Pengadilan Negeri. Tuntutan hak tersebut
dapat berupa gugatan ataupun perlawanan terhadap eksekusi
yang dirasa merugikan hak-hak pihak penyewa yang telah
beritikad baik. Tuntutan hak yang berupa gugatan pada umumnya
lebih dapat melindungi hak-hak penyewa yang beritikad baik
karena lebih banyak gugatan yang diajukan oleh penyewa dapat
diterima oleh Majelis Hakim dibandingkan dengan perlawanan
terhadap eksekusi. Hal ini dikarenakan belum adanya
keseragaman pendapat mengenai berhak atau tidaknya penyewa
untuk mengajukan perlawanan terhadap eksekusi. Berdasarkan
Pasal 195 ayat (6) HIR seharusnya perlawanan terhadap
eksekusi yang diajukan oleh penyewa sebagai pihak yang
tereksekusi dapat diterima karena yang dipersyaratkan harus
sebagai pemilik barang yang disita hanyalah perlawanan
terhadap eksekusi yang diajukan oleh pihak ketiga. Adapun
seorang penyewa dapat dikatakan memiliki itikad baik apabila
penyewa tersebut menghormati pelaksanaan prestasi yang telah
diperjanjikan dengan melaksanakannya dengan jujur dan tidak
bertentangan dengan kepatutan dan keadilan dengan didasari
kemauan yang baik."
Depok: [Fakultas Hukum Universitas Indonesia, ], 2008
S22400
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ichsan Vitorio L.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
S23981
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibuea, Hotma P.
"Dalam buku ini diuraikan mengenai perkembangan pemahaman manusia terhadap asas negara hukum. Pada perkembangan terakhir, asas negara hukum melahirkan ajaran diskersi yang akhirnya melahirkan ajaran peraturan kebijakan (beleidsregel). Ajaran peraturan kebijakan melahirkan ajaran asas-asas umum pemerintahan yang baik. Karenanya, buku ini sangat dianjurkan bagi mahasiswa, dosen dan praktisi hukum."
Jakarta: Erlangga, 2010
342 SIB a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Charlie, Lie
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>