Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 165467 dokumen yang sesuai dengan query
cover
David Kristiawan L.
"Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang angka kejadian kasusnya masih tinggi di Indonesia, dapat dicegah melalui pemberantasan vektor DBD salah satunya dengan menggunakan agen biologis yaitu Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan Bti terhadap pengendalian larva Aedes aegypti di Tempat Penampungan Air (TPA) yang terkena cahaya. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimental tanpa alokasi random dengan menggunakan daerah kontrol (Kelurahan Cempaka Putih Barat) tanpa pemberian Bti dan daerah intervensi (Kelurahan Cempaka Putih Timur) yang dilakukan aplikasi Bti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Bti dapat menurunkan jumlah larva positif di daerah intervensi. Tetapi dengan analisis secara statistik menggunakan uji Chi square didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara proporsi kepositifan larva di daerah kontrol dan intervensi (p=0,88). Hal ini berarti penurunan jumlah larva positif yang terjadi pada daerah intervensi kemungkinan bukan disebabkan karena aplikasi Bti, tetapi disebabkan oleh faktor lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa Bti belum dapat dikatakan efektif dalam menurunkan jumlah larva positif Aedes aegypti di TPA yang terkena cahaya di Kelurahan Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat.

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) disease which the number of case is still high in Indonesia, can be prevented through the eradication of dengue vectors, one of them is using biological agents namely Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). The aim of this study is to know the effectiveness of using Bti for controlling Aedes aegypti larvae in container exposed to light. The design of this study is quasi experimental with no random allocation using the control region (Kelurahan Cempaka Putih Barat) without giving Bti and area of intervention (Kelurahan Cempaka Putih Timur) with Bti application.
The results show that Bti can reduce the number of positive larvae in the area of intervention. But with the statistical analysing using Chi square test show that there is no significant difference between the proportion of positivity of larvae in the control and intervention area (p=0,88). This means decreasing the number of positive larvae that occured in the area of intervention is not likely caused by the application of Bti, but caused by other factors. So it can be concluded that Bti still can not be said to be effective in reducing the number of positive larvae of Aedes aegypti in the container exposed to light at Kelurahan Cempaka Putih Timur, Central Jakarta.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rosarie
"Demam berdarah dengue merupakan penyakit epidemik di Indonesia yang dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat. Cara yang paling efektif untuk menanggulanginya adalah pencegahan penyakit dengan membunuh vektor DBD yaitu Aedes aegypti. Salah satu caranya yaitu menggunakan insektisida alami, Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keefektifan Bti cair dengan konsentrasi 4ml/m2 untuk menurunkan kepositifan larva pada tempat penampungan air (TPA) yang tidak terkena cahaya. Penelitian ini dilakukan pada Kelurahan Cempaka Putih Timur sebagai daerah perlakuan dan Barat sebagai daerah kontrol.
Desain yang digunakan adalah kuasi eksperimental. Pengambilan data menggunakan single larva method dilakukan pada 28 Maret 2010 dan sebulan kemudian pada 25 April 2010. Hasilnya menunjukkan tidak terdapat penurunan kepositifan larva Aedes aegypti secara bermakna (p=1,000). Diambil kesimpulan bahwa diperlukan studi lebih lanjut untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap tidak efektifnya Bti dalam menurunkan kepositifan larva pada TPA yang tidak terkena cahaya.

Dengue haemorrhagic fever (DHF) is an epidemic disease in Indonesia which can cause death if it doesn't handled correctly. Many ways can overcome this disease, but the most effective way is preventing it by killing the vector of DHF, Aedes aegypti. One of the way is using natural insecticide, Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). The purpose of this research is to know the effectiveness of liquid Bti (concentration 4ml/m2) to eradicate the larvae in the container (TPA) without light exposure. This research took place in the red zone of DHF, East Cempaka Putih as the intervented area and West Cempaka Putih as the control area.
Quasi experimental design is used in this research. The data is taken using single larva method on March 28, 2010 dan one month later on April 25, 2010. The result shows there is no significant difference in the positiveness of Aedes aegypti larva (p=1,000). A more comprehensive study should be done to know the factors which can influence the ineffectiveness of Bti in decreasing the larva in the container without light exposure.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febbysinta Dewi
"Efektivitas Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) sebagai larvasida biologis telah terbukti secara laboratoris. Namun demikian efektifitas untuk pengendalian Demam Dengue di masyarakat masih perlu diuji mengingat banyak faktor yang terkait dengan kondisi dan perilaku masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas Bti dalam menurunkan jumlah TPA dalam rumah yang mengandung larva Aedes aegypti dan menurunkan House Index (HI), Container Index (CI), Breteau Index (BI) dan meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ). Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimental dengan aplikasi Bti sebagai intervensi. Pengumpulan data dilakukan di 106 rumah di Cempaka Putih Timur (daerah intervensi) dan 116 rumah di Cempaka Putih Barat (daerah kontrol) pada tanggal 28 Maret 2010 (kunjungan pertama) dan 25 April 2010 (kunjungan kedua) dengan menggunakan single larval method. Didapatkan bahwa HI, CI, BI menurun masing-masing 12%, 8,94%, 22 dan ABJ meningkat 12% pada kunjungan kedua di Cempaka Putih Timur. Karakteristik TPA dalam rumah di kedua daerah tidak berbeda bermakna secara statistik, kecuali dalam hal volume air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara proporsi TPA dalam rumah yang positif larva Aedes aegypti di kedua daerah sebelum dan sesudah aplikasi Bti. Dapat disimpulkan aplikasi Bti belum efektif dalam menurunkan jumlah kontainer dalam rumah yang positif larva Aedes aegypti. Perlu perhatian terhadap kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat agar efektivitas Bti dapat tercapai.

The effectiveness of Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) as biological larvacide has been proven laboratorically. However, the effectiveness in Dengue Hemorrhagic Fever in community needs to be proven since there are so many factors that are correlated with community behavior and condition. This study aims to determine the effectiveness of Bti in decreasing the total of inner house containers which have Aedes aegypti larvae and in decreasing House Index (HI), Container Index (CI), Breteau Index (BI) and in increasing Larva Free Index (LFI). It uses quasi-experimental method with Bti application as the intervention. The data collection was conducted in 106 houses in Cempaka Putih Timur (intervention area) and 116 houses in Cempaka Putih Barat (control area) in 28th March 2010 (the first visit) and 25th April 2010 (the second visit) by using single larval method. It was found that HI, CI, BI decreased 12%, 8,94%, 22 and FLI increased 12% in the second visit in Cempaka Putih Timur. The characteristics of the inner house containers of both areas weren't statistically significant difference, except in their water volume. The result shows that there wasn't statistically significant difference of the proportion of inner house containers which have Aedes aegypti larvae in both areas before and after Bti application. It is concluded that Bti application hasn't been effective in decreasing the total of inner house containers which have Aedes aegypti larvae. Environment condition and community behavior need to be observed so the effectiveness of Bti can be achieved."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febbysinta Dewi
"Cempaka Putih Timur merupakan salah satu dari sebelas daerah di Jakarta Pusat yang memiliki kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang tinggi. Untuk mengontrol DBD di Cempaka Putih Timur, semua TPA dalam rumah di daerah ini diberikan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti), sebuah larvasida biologis. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas Bti dalam menurunkan jumlah TPA dalam rumah yang mengandung larva Aedes aegypti dan menurunkan House Index (HI), Container Index (CI), Breteau Index (BI) dan meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Cempaka Putih Timur. Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimental dengan aplikasi Bti sebagai intervensi. Pengumpulan data dilakukan di 106 rumah di Cempaka Putih Timur (daerah intervensi) dan 116 rumah di Cempaka Putih Barat (daerah kontrol) pada tanggal 28 Maret 2010 (kunjungan pertama) dan 25 April 2010 (kunjungan kedua) dengan menggunakan single larval method. Didapatkan bahwa HI, CI, BI menurun masing-masing 12%, 8,94%, 22 dan ABJ meningkat 12% pada kunjungan kedua di Cempaka Putih Timur. Karakteristik TPA dalam rumah di kedua daerah tidak berbeda bermakna secara statistik, kecuali dalam hal volume air. Karakteristik-karakteristik tersebut dianalisis dengan uji Chi Square dan Exact Fisher. Hasil yang lain menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara proporsi TPA dalam rumah yang positif larva Aedes aegypti di kedua daerah sebelum dan sesudah aplikasi Bti. Proporsi ini dianalisis dengan uji Mc Nemar. Dapat disimpulkan aplikasi Bti belum efektif dalam menurunkan jumlah kontainer dalam rumah yang positif larva Aedes aegypti di Cempaka Putih Timur.

Cempaka Putih Timur is one of eleven districts in Central Jakarta that have high Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) cases. In order to control DHF in Cempaka Putih Timur, all inner house containers in this district were given Bacillus thuringiensis israelensis (Bti), a biological larvacide. This study aims to determine the effectivity of Bti in decreasing the total of inner house containers which have Aedes aegypti larvae and in decreasing House Index (HI), Container Index (CI), Breteau Index (BI) and in increasing Larva Free Index (LFI) in Cempaka Putih Timur. It uses quasi-experimental method with Bti application as the intervention. The data collection was conducted in 106 houses in Cempaka Putih Timur (intervention area) and 116 houses in Cempaka Putih Barat (control area) in 28th March 2010 (the first visit) and 25th April 2010 (the second visit) by using single larval method. It was found that HI, CI, BI decreased 12%, 8,94%, 22 and FLI increased 12% in the second visit in Cempaka Putih Timur. The characteristics of the inner house containers of both areas weren?t statistically significant difference, except in their water volume. The characteristics were analyzed using Chi Square and Exact Fisher test. The other result shows that there wasn?t statistically significant difference of the proportion of inner house containers which have Aedes aegypti larvae in both areas before and after Bti application. These proportions were analyzed by Mc Nemar test. It is concluded that Bti application hasn?t been effective in decreasing the total of inner house containers which have Aedes aegypti larvae in Cempaka Putih Timur."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cinthya Yuanita
"Kelurahan Cempaka Putih Barat dan Kelurahan Rawasari merupakan daerah yang termasuk ke dalam zona merah Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam rangka mengurangi angka kejadian DBD di kedua daerah, dilakukanlah penelitian pengendalian larva Ae. aegypti menggunakan agen biologis bernama Bacillus thuringensis israelensis (Bti). Penelitian berdesain kuasi eksperimental ini menggunakan Bti cair dengan konsentrasi 4 mL/m2. Penelitian dilakukan pada 120 rumah di masing-masing kelurahan, Kelurahan Cempaka Putih Barat sebagai daerah kontrol dan Kelurahan Rawasari sebagai daerah intervensi. Pengambilan data berlangsung sebanyak dua kali, yaitu pada 28 Maret dan 25 April 2010. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah single larvae method. Melalui uji kemaknaan McNemar, tidak ditemukan adanya penurunan proporsi kepositifan larva yang bermakna antara kunjungan I dan II (p = 0,424). Dengan demikian, belum disimpulkan bahwa Bti efektif dalam mengendalikan larva Ae. aegypti di Kelurahan Rawasari, Jakarta Pusat.

West Cempaka Putih Subdistrict and Rawasari Subdistrict belong to the Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) red zone areas. In order to reduce the incidence of DHF in these two areas, a research to control Ae. aegypti larvae using a biological agent called Bacillus thuringensis israelensis (Bti) was undertaken. This quasiexperimental research used 4 mL/ m2 of liquid Bti. The study was conducted on 120 houses in each subdistrict, West Cempaka Putih as the control area and Rawasari as the intervention area. Data collection was perfomed twice, on March 28th and April 25th 2010. The sampling technique used was single larvae method. Through the McNemar significance test, there was no significant decrease of larvae?s positivity proportion between the first and the second visit (p = 0.424). Thus, it can?t be concluded yet that the Bti is effective in controlling Ae. aegypti larvae in Rawasari Subdistrict, Central Jakarta.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melia Wuryani
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia termasuk di Kelurahan Cempaka Putih Timur yang tergolong tinggi, sehingga perlu dilakukan pemberantasan vektor DBD. Salah satu larvasida yang aman digunakan untuk memberantas vektor DBD adalah Bacillus thuringiensis (Bti). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keberadaan larva Aedes sp. dengan jenis kontainer setelah pemberian Bti.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional yang dilakukan dengan mengambil sampel larva satu bulan setelah pemberian Bti yaitu pada tanggal 25 April 2010 dari masing-masing 100 rumah pada Kelurahan Cempaka Putih Timur (daerah perlakuan: kontainer telah diberi Bti) dan kelurahan Cempaka Putih Barat (daerah kontrol: tanpa pemberian Bti). Data larva diambil dengan cara singlelarvae method dan dianalisis dengan uji Chi-square.
Hasil penelitian didapatkan house index (HI) 31%, container index (CI) 14,5% dan breteau index (BI) 40 pada daerah perlakuan, sedangkan daerah kontrol didapatkan HI 17 %, CI 7,3 % dan BI 22. Penyebaran larva Aedes sp. lebih banyak ditemukan pada daerah perlakuan dibandingkan dengan daerah kontrol dan berdasarkan uji statistik chi-square didapatkan perbedaan bermakna antara keberadaan larva Aedes sp. dengan jenis container (p = 0,005).
Berdasarkan jenis container diketahui larva banyak ditemukan pada container non TPA dan container ini tidak diberi Bti baik di daerah perlakuan maupun di daerah kontrol. Dapat disimpulkan bahwa keberadaan larva Aedes sp. berhubungan dengan jenis container setelah pemberian Bti.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one public health problem in Indonesia, including in kelurahan Cempaka Putih Timur which is high, so it needs to be done to eradicate dengue vector. One larvasida that can be used safely to eradicate dengue vector is Bacillus thuringiensis (Bti). This study aims to determine the existence of relationships of larvae Aedes sp. with the type of container after the addition of BTI.
This study used cross-sectional design conducted by taking samples of larvae of one month after addition of BTI on April 25, 2010 from each of the 100 houses in Cempaka Putih Timur (treatment areas: the container has been given a Bti) and the village of Cempaka Putih Barat (local control: without giving Bti). The data retrieved by a single larva-larvae method and analyzed by Chi-square test.
The results obtained house index (HI) 31%, container index (CI) 14.5% and breteau index (BI) 40 at the treatment area, while the control area obtained HI 17%, CI 7, 3% and BI 22. The spread of larvae Aedes sp. more common in the treatment area compared with the control area and based on chisquare statistical tests found significant differences between the presence of larvae of Aedes sp. with the type of container (p = 0.005).
Based on the type of container known larvae found in many non-landfill containers, and containers are not given the Bti in both treatment areas as well as in the control area. Can be concluded that the presence of larvae of Aedes sp. associated with type of container after addition Bti.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danya Philanodia D.
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit tropik infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan jakarta, termasuk Kelurahan Cempaka Putih Barat (daerah kontrol) dan Rawasari (daerah intervensi). Agen biologis Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memberantas vektor DBD. Tujuan Penelitian ini adalah diketahui informasi mengenai efektivitas penggunaan Bti sebagai data untuk upaya pemberantasan DBD di Indonesia. Kuasi eksperimental merupakan desain penelitian yg digunakan pada penelitian ini. Survei entomologi dilakukan pada 120 rumah di masing-masing daerah pada tanggal 28 Maret 2010. Sampel diambil dengan menggunakan single larval method dan dianalisis dengan Mc-nemar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat penurunan proporsi kepositivan larva Aedes aegypti yang bermakna secara statistik sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan sebab akibat antara penggunaan Bti terhadap kepositivan larva Aedes aegypti pada TPA di kedua daerah.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious tropical disease that remains a public health problem in Indonesia and Jakarta, including West Cempaka Putih (control region) and Rawasari (intervention region). Biological agent Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) is one way that can be used to combat the DHF vector. The purpose of this study is get the information regarding the effectiveness of using of Bti as a data to eradicate DHF in Indonesia. However, quasi-experiment is the research design used in this study. Entomology survey conducted on 120 houses in each region on March 28, 2010. The samples were taken by using a single larval method and analyzed by Mc-nemar. The results showed that there was no statistically significant reduction of the positivitity of Aedes aegypti larvae, so that it can be concluded that there is no causal relationship between the use of Bti against Aedes aegypti larvae positivity on water shelter in the two regions.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hardian Gunardi
"Salah satu upaya untuk memberantas Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah dengan cara memberantas vektor, yaitu Aedes aegypti. Pemberantasan vektor dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya secara biologis seperti dengan menggunakan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Bti dalam memberantas Aedes di tempat penampungan air (TPA). Rancangan penelitian ini bersifat kwasi-eksperimental. Data diambil dua kali dengan single larval method untuk membandingkan keberadaan larva sebelum dan sesudah aplikasi Bti, yaitu tanggal 28 Maret dan 25 April 2010.
Hasil menunjukkan, sebelum aplikasi Bti, keberadaan larva Aedes dalam TPA di Kelurahan Cempaka Putih Timur lebih tinggi secara bermakna (p = 0,01) dibandingkan di Cempaka Putih Barat. Sesudah aplikasi bti, keberadaan larva di TPA Kelurahan Cempaka Putih Barat tidak berubah, sedangkan di Cempaka Putih Timur, keberadaan larva menurun secara bermakna. Meskipun demikian, penurunan tersebut bukan disebabkan oleh Bti karena keberadaan larva di container yang mendapat Bti tidak menurun secara bermakna. Penurunan keberadaan larva disebabkan oleh penurunan larva di drum, ember, dan TPA lain yang tidak permanen. Disimpulkan bahwa Bti bentuk larutan tidak efektif dalam menurunkan keberadaan larva Aedes di TPA.

A way to exterminate Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is to erradicate the vector of the disease itself, Aedes aegypti. Vector erradication could be done in several ways, one of them is with Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). The objective of this research was to know the influence of Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) in erradicating Aedes in water containers. This research used quasi-experimental design. Data was collected two times with single larval method, at March 28 and April 25 2010, to compare the existence of Aedes before and after application of Bti in Cempaka Putih Barat and Cempaka Putih Timur.
The result showed that the existence of Aedes larvae before Bti application in water containers at Cempaka Putih Timur, was significantly higher (p = 0,01) than at Cempaka Putih Barat. After Bti application, the existence of Aedes larvae in containers at Cempaka Putih Barat did not change, while there was a reduction of Aedes larvae existence at Cempaka Putih Timur. However, the reduction was not caused by Bti application, because the existance of Aedes larva in the containers which had been given Bti were not reduced significantly. The reduction was significant in other non-permanent containers. It was concluded that Bti solution was not effective in reducing the existence of Aedes larvae in water containers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardy Wildan
"Terdapat berbagai macam cara untuk memberantas vektor DBD, antara lain dengan menggunakan agen biologis seperti bakteri Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas Bti dalam memberantas Aedes aegypti di dalam rumah di Kelurahan Cempaka Putih Barat (CPB). Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan intervensi pemberian Bti konsentrasi 4 mL/m2. Survei entomologi dilakukan di 100 rumah pada tanggal 28 Maret 2010 dengan single larval method lalu container di dalam rumah diberikan Bti dan dilakukan survei entomologi kedua pada tanggal 25 April 2010. Data diolah dengan program SPSS versi 17.0 dan dianalis dengan uji McNemar. Hasil penelitian menunjukkan setelah pemberian Bti, container positif larva menurun dari 14/215 container menjadi 10/215 container namun pada uji McNemar didapatkan p=0,454 yang berarti penurunan tersebut tidak bermakna. Disimpulkan Bti tidak efektif dalam menurunkan keberadaan larva Ae. aegypti di container dalam rumah di Kelurahan Cempaka Putih Barat.
There are many ways to control dengue hemorraghic fever's (DHF) vector, one of them by using biological agent like Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). The purpose of this research is to know the effectiveness of Bti in controlling Aedes aegypti inside the house in Kelurahan Cempaka Putih Barat (CPB). This research uses experimental design with the intervention of Bti with 4mL/m2 concentration. The entomology survey was conducted on 100 houses on 28th March 2010 with single larval method then the container inside the house was given Bti. The second survey was done on the 25th April 2010. The data will be processed using SPSS ver. 17 and will be analyzed using McNemar test. The result shows that after the application of Bti, larvae positive containers decreased from 14/215 containers to 10/215 containers but on McNemar test, the result (p=0,454) shows that there's no significant decrease. In conclusion, Bti is not effective on decreasing larval Ae. aegypti's presence inside the house in Kelurahan Cempaka Putih Barat."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hamdan Yuwaafii
"Saat ini pemberantasan vektor di tekankan pada pemberantasan biologis antara lain menggunakan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) untuk menghindari efek samping larvasida. Penggunaan Bti dalam memberantas vektor demam berdarah dengue (DBD), yaitu Ae. aegypti, masih dalam tahap laboratorium sehingga penelitian mengenai efektivitas Bti di lapangan perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Bti dalam pemberantasan Ae. aegypti di Kelurahan Cempaka Putih Barat, sebagai salah satu kelurahan dengan insidens DBD yang tinggi.
Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan single-larval method. Data diambil pada tanggal 28 Maret dan 25 April 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa house index (HI) menurun dari 19% menjadi 10%, container index (CI) menurun dari 10,32% menjadi 4,37%, breteau index (BI) menurun dari 26 menjadi 11. Berdasarkan uji McNemar diketahui bahwa penurunan tersebut bermakna, namun tidak dapat dikatakan bahwa Bti efektif memberantas Ae. aegypti, karena tidak semua container mendapatkan Bti. Jumlah container positif dari seluruh container yang mendapatkan Bti mengalami penurunan setelah pemberian Bti namun tidak bermakna. Disimpulkan bahwa Bti tidak efektif dalam memberantas Ae. aegypti di Kelurahan Cempaka Putih Barat.

Nowadays, vector control is emphasized to biological agent like Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) to avoid negative effect of insecticide. The using of Bti to control dengue hemorrhagic fever's (DHF) vector, Ae. aegypti, has only been conducted in laboratorium, so further research on the effectiveness of Bti to control Ae. aegypti in the domestic environment is needed. The aim of this study was to test the effectiveness of Bti in controlling Ae. aegypti in Kelurahan Cempaka Putih Barat, one of the district with highest DHF incidence in Jakarta.
This method of this is experimental design using single-larval method. The data was collected on March 28th 2010 and April 25th 2010. The result showed that house index (HI) decreased from 19% to 10%, container index (CI) decreased from 10,32% to 4,37%, and breteau index (BI) decreased from 26 to 11. According to the McNemar test, this result was stastically significant, but it does not show that Bti is effective in controlling Ae. aegypti because there are some containers that did not get Bti. The number of positif containers from all containers that got Bti slightly decreased after treatment, but it is not significant. In conclusion, Bti is not effective in controlling Ae. aegypti in Kelurahan Cempaka Putih Barat."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>