Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184142 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Vianney Indah N.
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai perlindungan hukum yang wajib dijaminkan oleh Negara Republik Indonesia dalam kaitannya dengan Ekspresi Budaya Tradisional/Folklor yang merupakan kekayaan dan jati diri bangsa. Ekspresi Budaya Tradisional/Folklor merupakan suatu kekayaan intelektual dalam bidang seni yang mengandung unsur karakteristik warisan tradisional yang merupakan sumber daya bersama, dikembangkan, dan dipelihara oleh komunitas atau masyarakat tertentu atau organisasi sosial tertentu, yang mencangkup verbal tekstual baik lisan maupun tulisan; Musik (vokal, instrumental atau kombinasinya); Gerak (tarian, beladiri, dan permainan); Teater (pertunjukan wayang dan sandiwara rakyat); Seni rupa (bentuk dua dimensi atau tiga dimensi yang terbuat dari berbagai macam bahan seperti kulit, kayu, bambu, logam, keramik, kertas, tekstil dan lain-lain atau kombinasinya); Dan Upacara adat. Ciptaan dalam pembatasanya pada Undang-undang Negara Republik Indonesia tentang Hak Cipta adalah hasil setiap karya Pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra. Folklor belum mendapat perlindungan yang efektif dari hukum positif tentang hak cipta di Indonesia, walaupun dikatakan sebagai hak cipta yang dipegang oleh Negara. Komersialisasi dan peniruan, serta pengakuan atau klaim oleh Negara lain, seperti oleh Negara Malaysia terus berlanjut tanpa adanya perlindungan. Kondisi ini merugikan bangsa Indonesia, bukan hanya pada persoalan ekonomi saja tetapi juga pada jati diri bangsa. Hal ini menjadi perhatian besar karena kekayaan Ekspresi Budaya Tradisional/Folklor yang beraneka ragam merupakan keunggulan komparatif Indonesia sendiri dibandingkan negara-negara lain.

ABSTRACT
The Thesis would like to talk about the law protection of Traditional Cultural Expressions/Folklor in Indonesia which ought to be priority in government concern. Traditional Cultural Expressions/Folklor is an intelectual assets in form of arts which hold the traditional heritage in a specific community, such verbal expression in both oral and written; Music (vocal, instrumental, and/or its combination); Expressions by action (dances, plays, games and traditional sports); Theater (puppet performances, stories, epics, legends); Handicrafts (in two or three dimension, formed by any skin, woods, bamboo, ceramic, papers, textile, et cetera, and/or its combination); And Rituals. Creation in copyrights regulation concerning the results of every work of the Creator is an authenticity in the field of science, art, or literature. Folklor has not received effective protection of the positive law in Indonesia, although said to be the copyrights held by the State. Commercialization and imitation, as well as confession or claims by other countries, such as by Malaysia continued without any protection. This condition is detrimental to the nation, both in economic matters and the identity of Indonesia. This is of great concern because of the wealth of Traditional Cultural Expressions/ Folklor diverse Indonesia itself is a comparative advantage over other countries."
2013
T35668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Churul Aini
"Tesis ini membahas tentang perlindungan pengetahuan tradisional dalam hukum internasional dalam hal ini adalah draft WIPO/GRTKF/IC/9/5 dibandingkan dengan aturan dalam CBD, TRIPs, dan RUU PTEBT yang dapat memenuhi rasa keadilan atas hak ekonomi maupun dari segi keadilan atas hak milik pengetahuan tradisional masyarakat adat serta upaya-upaya apa saja yang dapat ditempuh pemerintah Indonesia untuk mendorong perlindungan internasional terhadap pengetahuan tradisional. Pembahasan mengacu pada perbandingan antara keempat peraturan yang berkaitan dengan pengaturan pengetahuan tradisional tersebut dan pembahasan tentang langkah-langkah yang ditempuh pemerintah Indonesia untuk mendorong perlindungan internasional terhadap pengetahuan tradisional melalui pendekatan organisasi internasional WIPO, ICTSD, SC dan LMCM-GRTKF. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa aturan dalam WIPO/GRTKF/IC/9/5, CBD, TRIPs dan RUU PTEBT tentang pengetahuan tradisional melalui pendekatan terhadap rasa keadilan atas hak ekonomi dan rasa keadilan atas hak milik pengetahuan tradisional masyarakat adat masih jauh dari sebuah aturan yang dapat dikatakan ideal bagi perlindungan pengetahuan tradisional. Serta upaya-upaya yang dapat ditempuh pemerintah Indonesia untuk mendorong perlindungan internasional terhadap pengetahuan tradisional secara keseluruhan adalah melalui lembaga internasional yang memiliki komitmen dalam hal perlindungan pengetahuan tradisional yaitu; WIPO, ICTSD, SC dan LMCM-GRTKF.

This thesis discusses about the protection of traditional knowledge in international law, which is comparing the draft WIPO/GRTKF/IC/9/5 with the rules in the CBD, TRIPS, and the bill PTEBT that can cater the justice of the economic rights and the justice in terms of property rights in traditional knowledge itself, also any efforts that can be taken by the government of Indonesia to promote the international protection of traditional knowledge. The discussion refers to the comparison among the four regulations that corespond to the regulation of traditional knowledge also the discussion of the steps taken by the government of Indonesia to promote the international protection of traditional knowledge through international organization, especially WIPO, ICTSD, SC and LMCM-GRTKF. This study uses a qualitative descriptive method.
The result of this research show that the rules of traditional knowledge in WIPO/GRTKF/IC/9/5, CBD, TRIPS and RUU PTEBT through the approach of the sense of economic justice and the sense of justice for the rights of indigenous people's traditional knowledge are still far from an ideal rule for the protection of traditional knowledge. Furthermore, the result also shows that the efforts that can be taken by the government of Indonesia to promote the international protection of traditional knowledge is through the international institutions that are committed in terms of protection of traditional knowledge, namely: WIPO, ICTSD, SC and LMCM-GRTKF.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T30469
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Peranginangin, Effendi
Jakarta: RadjaGrafindo Persada, 2007
346.05 PER h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Daulay, Zainul
Jakarta: Rajawali, 2011
346.048 DAU p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
H. Hilman Hadikusuma
Bandung: Alumni, 1984
340.570 3 HIL e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
H. Hilman Hadikusuma
Bandung: Alumni, 1977
340.5703 HIL e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Katubi
"Tradisi lisan yang paling terkenal dan dimiliki oleh semua kelompok etnis di Kepulauan Pulau Alor-Pantar ialah lego-lego. Di antara sedikit tulisan tentang lego-lego, belum ada tulisan yang membahas lego-lego orang Kui, kelompok etnis kecil yang berjumlah hanya sekitar 833 orang. Lego-lego orang Kui diekspresikan dengan menggunakan bahasa Kui. Padahal, bahasa Kui dapat dikategorikan sebagai bahasa yang terancam punah. Tulisan ini membahas daya hidup lego-lego sebagai tradisi lisan orang Kui dalam ekologi bahasa Kui yang terancam punah. Penelitian ini bertujuan 1 mendeskripsikan secara mendalam lego-lego orang Kui sebagai tradisi lisan; 2 menjelaskan daya tahan lego-lego dalam ekologi bahasa Kui yang terancam punah; 3 merumuskan model revitalisasi tradisi lisan lego-lego orang Kui. Dengan menggunakan metode etnografi, penelitian ini menerapkan sejumlah teknik pengumpulan data, yakni dokumentasi pertunjukan, pengamatan, wawancara mendalam, dan kuesioner. Hasil analisis peristiwa pertunjukan lego-lego menunjukkan bahwa tradisi lisan lego-lego merupakan ruang untuk memelihara struktur sosial orang Kui dan juga memori kolektif orang Kui tentang narasi kehidupan mereka. Dengan tradisi lisan itu, orang Kui memiliki memori kolektif tentang siapa diri mereka sebagai orang Kui; siapa diri mereka sebagai sebuah klan atau suku beserta pembagian tugas antarklan; dan siapa diri mereka ketika berinteraksi dengan kelompok lain atau bahkan bangsa lain. Kebudayaan material membantu orang Kui untuk menjaga memori kolektif itu. Dengan demikian, terjadi hubungan timbal balik antara narasi asal-usul, tradisi lisan lego-lego, dan kebudayaan metarial orang Kui. Ada sembilan pengalaman leluhur yang terdapat dalam lirik lagu yang dilantunkan dalam pertunjukan lego-lego yang telah ditranskripsi dan diterjemahkan,, yaitu 1 persaudaraan melalui sirih pinang, 2 perahu, klan suku , dan narasi asal-usul, 3 aliansi kerajaan Kui dengan Lamakera di Solor, 4 sejarah zaman Jepang, 5 hal ikhwal kawin-mawin, 6 keterkaitan orang Kui dengan orang Atambua, 7 interaksi orang Kui dengan orang China, 8 toleransi antarumat beragama dan antarkelompok, dan 9 nasihat kehidupan. Salah satu ekologi yang menunjang daya hidup lego-lego orang Kui ialah ekologi kebahasaannya. Sayangnya, berdasar hasil uji vitalitas etnolinguistik, bahasa Kui dapat dikategorikan sebagai bahasa yang terancam punah. Ada konsekuensi dari keterancampunahan bahasa Kui terhadap daya hidup lego-lego, yaitu tradisi lisan lego-lego kini juga berada dalam kondisi terancam punah. Kondisi itu menumbuhkan kesadaran pada diri orang Kui untuk melakukan tindak revitalisasi agar transmisi tradisi lisan lego-lego dan bahasa Kui dapat berjalan lagi. Konseptualisasi kerangka aski revitalisasi lego-lego itu menghasilkan model revitalisasi tradisi lisan yang terancam punah.
Lego legois the most famous oral tradition and owned by all ethnic groups in the Alor Pantar Islands. Among a few writings on lego lego, there is no writing that discusses the lego lego of the Kui people, a small ethnic group consists of only about 833 people. Lego lego of Kui people is expressed by using Kui language. In fact, Kui language can be categorized as an endangered language. This paper deals with the lego lego survival as the oral tradition of the Kui people in the ecology of the endangered Kui language. This study aims to 1 describe in depth the lego lego of the Kui as an oral tradition 2 describes the lego lego endurance in the ecology of the endangered Kui language 3 formulate revitalization model of oral tradition of lego lego of Kui people. By using ethnographic methods, this study applies a number of data collection techniques, namely performance documentation, observations, in depth interviews, and questionnaires. There are nine ancestor 39 s experiences contained in the lyrics of songs sung in lego lego performances that have been transcribed and translated, i.e. 1 fraternity through sirihpinang, 2 boat, clan tribe , and the narrative of origin, 3 royal alliance of Kui with Lamakera in Solor, 4 the history of the Japanese period, 5 marriage matters, 6 the interaction of Kui people with Atambua people, 7 Kui people 39 s interaction with Chinese, 8 tolerance between religious and inter group, and 9 advices about life. One of the ecologies that supports the legitimate life of the Kui people is the ecology of their language. Unfortunately, based on the result of ethnolinguistic vitality test, the Kui language can be categorized as an endangered language. There is a consequence of the endangered condition of Kui 39 s language toward the lego lego 39 s survival, namely the lego lego oral tradition of is now also in an endangered state. The condition raises awareness of Kui people to perform revitalization actions so that the transmission of the oral tradition of lego lego and Kui language can run again. The conceptualization of the lego lego revitalization has resulted in a revitalization model of an endangered oral tradition."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D2434
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutji Rahaju Shinto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk Memberikan gambaran tentang ketahanan masyarakat dalam merawat pengetahuan tentang Tradisi dan Ritual Berladang serta pengetahuan tentang varietas padi lokal di Desa Tumbang Habangoi, Kecamatan Petak malai, Kabupaten Katingan tengah.
Berangkat dari pandangan Berkes tentang Pengetahuan tradisional dan ketahanan dari segala bentuk perubahan sosial yang ada. Masyarakat Habangoi sudah membuktikan tentang ketahanan mereka dalam mempertahankan tradisi dan ritual berladang mereka, yang menghasilkan pengetahuan tentang banyak sekali varietas padi lokal.
Hasil dari penelitian ini adalah, hingga saat ini para peladang masih melakukan ritual berladang dengan ritual dan tradisi yang lengkap. Padi yang masih diingat dan ditanam oleh para peladang sejumlah 64 paroy dan 16 pulut. Hal in menunjukkan bagaimana para peladang tetap berusaha menjalankan tradisinya meski berbagai perubahan sosial menggempur mereka. Agama/kepercayaan tradisional masyarakat menjadi kunci penting untuk ketahanan tradisi dan ritual berladang. Usaha maksimal tetap di lakukan, namun harapan agar pihak lain bisa membantu melestarikan pengetahuan masih diharapkan oleh para peladang.

ABSTRACT
This study aims to provide a description of the knowledge about the swidden Tradition and knowledge of local rice varieties in Tumbang Habangoi Village, Petak malai Subdistrict, Katingan Regency, Central Kalimantan.
Departing from Berkes's view of traditional Knowledge and the resilience of all forms of social change. The Habangois have proved their resilience in maintaining their farming traditions and rituals, which resulted in the knowledge of many local rice varieties.
The results of this study are, until now the cultivators are still doing farming process with complete rituals and traditions. Rice that is still remembered and planted by the cultivators of 64 paroy and 16 pulut. This shows how the cultivators continue to work on their traditions despite the various social changes that have struck them. The traditional religion / beliefs of society have become an important key to the survival of tradition and ritual farming. The maximum effort remains to be done, but the hope that others can help preserve knowledge is still expected by the cultivators."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T48674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wenehen, Agustinus
Yogyakarta: Kunci Ilmu, 2005
330.959 8 AGU p (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>