Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11922 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djarwanto
Yogyakarta: BPFE, 1989
657.3 DJA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harianja, Rouly
"Saat ini kebutuhan akan papan solid, misalnya Medium Density Fiberwood (MDF) mengalami peningkatan yang cukup tinggi balk didalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini terlihat dari banyaknya pengusaha kecil working terutama furniture mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya terutama ke luar negeri. Kesulitan ini disebabkan banyak negara-negara maju seperti Amerika, Eropa dan Jepang membatasi jenis-jenis furniture yang masuk ke negaranya terbuat dan papan solid.
Medium Density Fiberwood kegunaannya mirip dengan kayu lapis ( bahkan Iebih luas) atau dapat dikatakan sebagai bahan substitusi kayu lapis. Disamping harganya lebih murah juga jenis MDF yang dihasilkan bervariasi baik bentuk serat papan, warna dan kehalusan permukaannya yang memudahkan pelapisan. Nilai tambah MDF lainnya adalah bentuknya stabil dan kuat sehingga mudah dibentuk dan dipotong sesuai keinginan. Pada dasarnya semua jenis kayu dapat diolah menjadi MDF, namun penggunaan kayu karet lebih sering digunakan. disamping hasilnya lebìh baik juga harganya murah serta pembudidayaannya mudah dilakukan.
Berdasarkan hal-hal diatas PT X. melihat peluang bisnis yang cukup potensial, untuk mendirikan pabrik MDF di Kerawang. Pertimbangan ini juga didasarkan belum banyak pabrik sejenis didirikan di Indonesia ( ada 5 perusahaan yang tersebar di Indonesia). Disamping itu ketebalan MDF yang dihasilkan PT. X dengan menggunakan teknik Press Mende sarnpai saat ini tidak dimiliki oleh perusahaan sejenis iainnya yang ada di Indonesia.
Tingkat penjualan bersih yang dihasilkan terus bertambah setiap tahunnya rata-rata sebesar 62 %. Namun karena perusahaan baru beroperasi tahun 1996 dan naiknya biaya operasi karena adanya pengaruh krisis moneter tahun 1997 maka hingga tahun 2000 perseroan rnasìh mengalami rugi bersib. Rugi bersih ini tenis mengalami penurunan setiap tahunnya karena naiknya tingkat penjualan MDF setiap tahunnya.
Hasil produksi MDF tiap tahunnya na-rata sebesar 49,014,512 meter kubik dan dijual rata-rata ke manca negara sebesar 70 % dan sisanya untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri. Harga penjualan MDF terus meningkat hingga tahun terakhir tahun 2000 harganya berkisar US $ 235 ? US$ 240 per meter kubik, dengan tingkat kurs sekitar Rp.8190/US$
Karya tulis ini dimaksudkan untuk menganalisa kenerja keuangan PT. X. Analisa dilakukan pada laporan keuangan yang dihasilkan. Laporan keuangan PT. X yang dianalisa adalah neraca, laporan Laba rugi dan anis kas parla 5 tahun terakhir dengan menggunakan Analisa perbandingan Laporan Keuangan,Analisa common size, Analisa rasio, Analisa DuPont dan analisa cash flow.
Dari hasil analisa diperoleh kesimpulan bahwa kinerja keuangan PT, X cukup baik hal ini terlihat dari tingkat penjualan yang terus bertambah setaip tahunnya sehingga kerugian bersih makin berkurang cukup signifikan. Nilal ROE mengalami peningkatan setaip tahun, namun nilainya masih negatif. Hal ini disebabkan beban usaha perseroan masih cukup tinggi dan hingga tahun 2000 perseroan masih menanggung rugi bersih. Agar tingkat Laba yang dihasilkan makin tinggi perseroan juga hendaknya melakukan efisiensi pada persediaan, piutang dan biaya hutang lainnya sehingga pada tahun-tahun mendatang perseroan dapat menutupi rugi bersihnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T2366
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sasongko Wishnu B.
"Kinerja adalah prestasi yang dicapai manajemen, dimana mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan dalam periode tertentu. Antara hasil investasi dan kinerja perusahaan diduga berkorelasi cukup kuat sehingga jika hasil investasinya tinggi, maka kinerja perusahaan akan pada tingkat yang baik pula (sehat).
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi kasus perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh data langsung dari sumbernya. Data yang diperoleh dari PT Jamsostek berupa tata kerja organisasi, strukrur organisasi, laporan keuangan, serta wawancara dengan pejabat/staf pada perusahaan (PT Jamsostek).
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bertumpu pada analisis kuantitatif dengan memberikan tolok ukur yang tegas dan pasti sebagai dasar analisis. Bertolak dari hasil analisis dan sisi yaitu kinerja perusahaan dan hasil investasi sebagai berikut:
a. Kinerja Perusahaan
Dari sisi kinerja telah terjadi fluktuasi:
1.Pada tahun 1990 keadaan perusahaan tidak sehat.
2.Pada tahun l986 keadaan perusahaan sehat
3.Pada tahun 1985sampai dengan 1989, tahun 1991,tahun 1992,tahun 1994 dan 1995 keadaan perusahaan sehat sekali.
b. Hasil Investasi
Dari hasil investasi menunjukkan adanya rasio hasil investasi yang berfluktuasi yaitu pada tahun 1990 dan 1993 mengalami penurunan sedangkan pada tahun 1991, 1992 dan 1994 menunjukkan hasil peningkatan yang cukup besar.
Kesimpulannya akibat hasil investasi yang rendah maka tingkat kinerja perusahaan juga rendah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginanjar
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik entitas nirlaba yang dapat dipenuhi Asabri dan untuk menentukan bentuk laporan keuangan gabungan Asabri tahun 2013 sebagai entitas nirlaba. Penelitian dilakukan dengan mempelajari data-data internal perusahaan, studi kepustakaan, pengamatan langsung kepada objek penelitian dan wawancara dengan narasumber di perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses bisnis Asabri yang berjalan saat ini memenuhi karakteristik sebagai entitas nirlaba dan Asabri seharusnya menyajikan program asuransi dan pensiun ke dalam satu laporan keuangan gabungan.

The purpose of this research is to determine the characteristics of nonprofit entity which can be fulfilled by Asabri and to determine whether the format used for Asabri's combined financial statement of 2013 can be considered as within those criteria. The research is done by performing studies on the company internal data, literature study, direct observation on the study objects, and interviews with the company?s sources. The result of this research shows that Asabri?s currently implemented business process is in accordance with the characteristics of nonprofit entity and that it is recommended for Asabri to present the insurance and pension programs into one combined financial statement.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daisy Mustika
"ABSTRAK
Adanya krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia telah mengakíbatkan banyak
perusahaan gulung tikar. Salah satu penyebab kebangkrutan perusahaan-perusahaan tersebut
adalah adanya hutang perusahaan yang nilainya tercantum dalam mata uang asing. Pada saat
krisis nilai rupiah terkena devaluasi sehingga mengakibatkan nilai mata uang asing naik
berkali-kali lipat terhadap rupiah. Karenanya, otomatis segala hutang atau biaya yang
dibebankan dalam mata uang asing nilainya akan melonjak tinggi. Perusahaan dengan
keadaan keuangan yang tidak sehat Iangsung terkena dampak dan krisis ini. Bank merupakan
salah satu jenis usaha yang juga merugi ditandai dengan banyaknya bank yang harus
dilikuidasi. Para nasabah bank tersebut tetap menuntut agar uang mereka kembali. Untuk
mengatasi hal tersebut pada mulanya pemerintah berusaha untuk mencetak uang sebanyak
mungkin sebagai salah satu langkah agar uang masyarakat dapat kembali. Namun tindakan
ini trnyata mernbawa dampak yang Iebih buruk lagi yaitu naiknya tingkat inflasi yang salah
satu akibatnya adalah melonjaknya tingkat suku bunga. Dengan adanya devaluasi nipiah dan
naiknya tingkat suku bunga, perusahaan yang melakukan pinjaman baik dalam bentuk mata
uang asing maupun rupíah terkena dampaknya dimana mereka harus mengembalikan
pinjaman yang nílainya naik beberapa kali lipat dan adanya beban bunga yang tinggi.
Akibatnya perusahaan akan menderita kerugian dan tidak tertutup kemungkinan perusahaan
tersebut akan bangkrut.
PT PLN Persero adalah salah satu perusahaan negara yang terkena dampak tersebut.
Dari laporan keuangan perusahaan, dapat dilihat semakin parahnya kondisi keuangan
perusahaan Nilai kewajiban perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, naik
dengan jumlah yang cukup signifikan Selain itu karena adanya biaya-biaya yang tercanturn
dalam mata uang asing, perusahaan mengalami kerugian karena pendapatan yang
diperolehnya dalam rupiah tentu saja tidak mampu menutup biaya-biaya yang dipatok dalam
mata uang asing. Kerugian ini terus rnenggerogoti ekuitas perusahaan sehingga nilai ekuitas
perusahaan semakin kecil, Bila dibiarkan, perusahaan akan mengalami defisiensi modal yang
berujung pada kebangkrutan.
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, perusahaan perlu membuat suatu
perencanaan keuangan agar dapat selamat dari kebangkrutan dan agar perusahaan dapat
melunasi seluruh kewajibannya dan memperbaiki kinerja keuangannya, terutama kinerja kas.
Perusahaan dalam bal ini dapat melakukan suatu restrukturisasi hutang yang tentu saja han?s
mendapat persetujuan dan kreditor dan pemerintah, terutama Departemen Keuangan dimana
perusahaan mendapat kan sebagian pinjamannya dan departemen tersebut
Dalam melakukan penelitian yang berkenaan dengan restrukturisasi hutang ini,
penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber, baik wawancara Langsung dengan pihak
perusahaan, maupun riset pustaka.
Untuk menganalisa keadaan perusahaan yang sudah lalu, perangkat yang digunakan
adalah analisa rasio yaltu rasio leverage dan coverage. Untuk memperkirakan keadaan
perusahaan di masa datang, terutama dalam masa restrukturísasi, digunakan asumsi-asumsi
yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan. Untuk melakukan suatu
simulasi berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, digunakan laporan prakiraan arus kas dengan
beberapa analisa sensitvitas.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T4733
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yudith Dyah Hapsari
"ABSTRAK
Sektor Ritel adalah sektor yang sangat terkena dampak kerusuhan sosial yang terjadi
pada tahun 1998, namun sektor ini cepat sekali bangkit dari kerugian besar yang diderita,
bahkan salah satu pelaku di sektor ini yang menderita kerugian sangat besar yaitu PT
Ramayana Lestari Sentosa, Tbk bahkan tetap mampu menghasilkan laba pada tahun tersebut.
Tantangan yang dihdapi pelaku sektor ritel terus berkembang Sejak 1998, pemerintah
Indonesia telah mencabut Iarangan bagi investor asing untuk memasuki bisnis ritel khususnya
supermarket dan hypermarket. Hal ini tidak disia-siakan oleh Carrefour yang terus
melebarkan jaringan operasinya. Bukan hal yang mustahil jika AFTA diterapkan, pelaku ritel
lokal akan kewalahan menghadapi persaingan dari para peritel asing. Untuk itu peritel lokal
dituntut untuk mampu menerapkan strategi yang tepat agar mampu bersaing.
Pada Karya Akhir ini, Penulis mencoba menganalisa kinerja keuangan dari dua pelaku
sektor ritel yang yang perdagangan sahamnya di Bursa Efek Jakarta termasuk yang
aktif diperdagangkan, yaitu PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk ( RALS) dan PT Matahari
Putra Prima, Tbk (MPPA) dengan tujuan untuk melihat perusahaan mana yang memiliki
kinerja lebih baik dan strategi apa yang ternyata dilakukan perusahaan tersebut. Berdasarkan
analisa Laporan Keuangan 3 tahun terakhir, penulis mencoba membuat proyeksi dari
Laporan Laba Rugi.
Dalam menganalisa untuk menghubungkan rasio-rasio keuangan dan untuk
mempermudah perbandingan kinerja kedua perusahaan tersebut, pendekatan Return On
Equity dipilih.
Dalam analisa ini untuk memudhan analisa perbandingan, Penulis juga mengubah
bentuk Laporan Arus Kas RALS untuk tahun yang berakhír pada 31 Desember 2998, karena
format yang ada dalam bentuk indirect Cash Flow padahal untuk Laporan Arus Kas tahun
berikutnya sudah dalam bentuk Direct cash Flow.
Berdasarkan analisa yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa PT Ramayana
lestari Sentosa, Tbk memiliki kinerja keuangan yang lebih baik daripada pesaingnya yaitu
PT Matahari Putra Prima, karena : Return On Assets RALS (15,88%) Iebih tinggi dan ROA
MPPA (10,01%) ; Finnçil Leverage RALS (Total Assets/Total Equities) 1,83 kali
sedangkan MPPA 1,74 kali dan Return On Equity RALS pun menjadi Iebih tinggi dan
MPPA (RALS 29,66% dan MPPA 17,64%).
Selanjutnya ketika membuat asumsi dalam proyeksi Laporan Laba Rugi, Penulis
mengubah data asumsi yang diberikan oleh investor Relation Manager kedua perusahaan
tersebut. Hal ini dilakukan karena Penulis menganggap kedua perusahaan terlalu optimis
terhadap angka pertumbuhan yang selalu didasarkan path angka pertumbuhan penjualan pada
tahun 2000, padahal di tahun tersebut Hari Raya Idul Fithri dilaksanakan dua kali dalam
setahun sehingga tidaklah mengherankan jika pertumbuhan angka penjualan kedua
Perusahaan sangat tinggi. Pertimbangan lain bagi asumsi angka pertumbuhan yang tidak
terlalu optimis adalah makin gencarnya peritel asing mengembangkan usaha. Dengan skala
usaha yang besar, peritel asing seperti Carrefour maimpu menekan biaya operasi dan
berdampak pada penawaran harga jual yang bisa lebih bersaing dan menarik konsumen.
"
2002
T2364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Munir M. Ali
"Tujuan penelitian adalah pertama untuk mengetahui apakah untuk keperluan security analysis, laporan keuangan perusahaan yang telah go-public perlu disesuaikan dan bentuk-bentuk penyesuaian apa saja yang perlu dan sering dilakukan. Kedua adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang erat antara rasio keuangan perusahaan yang telah go-public dengan harga sahamnya dan rasio keuangan apa saja yang menentukan. Metodologi penelitian yang diterapkan adalah test persepsi dan test pasar. Test persepsi adalah pengujian statistik dengan t-test terhadap jawaban 27 kuesioner yang disebarkan kepada para analis keuangan untuk mengukur persepsi mereka tentang berbagai bentuk penyesuaian terhadap laporan keuangan yang perlu dan sering dilakukan dan keeratan hubungan berbagai rasio keuangan dengan harga saham. Test pasar adalah pengujian statistik dengan multiple regression untuk mencari korelasi antara 12 rasio keuangan (berdasarkan laporan keuangan tahun 1989 dari 40 perusahaan) dengan harga sahamnya (harga saham harian tertimbang terhadap volume perdagangan harian selama tahun 1990). Hasil peneli tian tersebut (2 hasil test persepsi dan 1 hasil test pasar) adalah pertama analis keuangan berpendapat bahwa penyesuaian yang lebih perlu dan lebih sering dilakukan adalah penyesuaian yang mempengaruhi secara langsung dan material penyaj ian laba akuntansi (proper measurement of income) relatif dibandingkan penyesuaian yang mempengaruhi posisi keuangan (proper valuation of balance sheet). Kedua analis keuangan berpendapat bahwa rasio-rasio profitabilitas (terutama yang diukur secara relatif terhadap "kepentingan investor" misalnya return on equity) memiliki hubungan yang lebih erat dengan harga saham secara relatif dibandingkan rasio keuangan lainnya. Ketiga persamaan regresi linier menunjukkan bahwa pergerakan rasio profitabilitas (roe, eps dan earning growth) dan current ratio secara bersama-sama menentukan 53% dari pergerakan harga saham. Kesimpulan penelitian yang utama adalah terdapat kesesuaian antara hasil test persepsi (pendapat analis keuangan) dengan hasil test pasar (penguj ian aktual) tentang beberapa rasio keuangan yang relatif memiliki hubungan lebih erat dengan harga saham dibandingkan rasio-rasio keuangan lainnya, yaitu return on equity, earning per share dan earning growth. Saran yang diajukan antara lain adalah penyempurnaan standar pelaporan publik dan peningkatan keterbukaan informasi dari perusahaan publik. Dengan demikian diharapkan penyesuaian terhadap laporan keuangan (social costs) menjadi minimal dan efisiensi pasar modal (dalam arti informational efficiency) segera dapat terwujud."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>