Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2811 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wells, Quentin
Australia: Cengage Learning, 2013
621.319 24 WEL s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cicilia Gan
"Semakin berkembangnya zaman, perkembangan teknologi semakin maju dan memberikan banyak manfaat di berbagai bidang. Salah satunya adalah perkembangan internet yang memiliki banyak keuntungan bagi kehidupan sehari-hari. Perkembangan teknologi tersebut dibuktikan dengan adanya layanan smart home bagi mereka yang memiliki kemampuan secara ekonomi. Di kawasan Nordik sendiri, khususnya Swedia dan Finlandia penerapan smart home ini sudah diterapkan, namun tidak semua masyarakat Swedia dan Finlandia mampu memiliki rumah impian ini. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pengumpulan datanya menggunakan studi literature dan dijelaskan secara deskriptif. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui analisa kebijakan dan Analisa keuntungan dan biaya dalam konteks energi yang terbarukan serta bagaimana implementasinya pada penggunaan smart home di Swedia dan Finlandia. Hasil penelitian ini menunjukkan lebih banyak keuntungannya dibandingkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan sehingga pengimplementasian smart home sudah banyak dilakukan di Kawasan Nordic khususnya di Swedia dan Finlandia. Penerapan smart home ini dilakukan pada rumah-rumah modern dan masyarakat yang memiliki sosial ekonomi yang menengah keatas. Pengimplementasian smart home ini memberikan manfaat yang sangat banyak, contohnya adalah meminimalisir kebakaran, memperbaiki kualitas udara, mendeteksi karbon monoksida dan keamanan sistem. Pencahayaan otomatis, penguncian tanpa kunci dan pemrograman jarak jauh melalui telepon seluler menciptakan antusiasme pada masyarakat.

With the advent of the time, technological developments continue to improve and provide numerous benefits stemming from a wide range of industries. One of them is the advancement of the internet, which has numerous benefits for daily living. The emergence of smart home services exemplifies how this technological advancement affect daily activities for the adopters. While this smart home has been introduced in Nordic countries , not all citizen can afford it. This  thesis aims at analysing policies determine how the smart home is used in Sweden and Finland using a benefit-cost analysis. The study adopts qualitative research that involves  data collection through a review of the literature, interview and presented them descriptively.  The finding of this study reveal that smart home adoption has been widespread in Nordic countries particularly in Sweden and Finland. The devices  has been used in modern homes and predominantly adopted by people at the middle and upper socioeconomic classes. The adoption of this smart home deliver numerous  benefits, including fire prevention, improved air quality, carbon   monoxide detection and system security. The community was excited by automatic lighting, keyless locking and remote programming via cell phones. The thesis differentiates the nature of smart home adoption. It has challenges  for Sweden related to the relatively higher costs than the benefits it can bring whereas in Finland the benefits it higher than the cost."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josephine Natasya
"Sistem kelistrikan rumah tangga off-grid terus mengalami perkembangan. Dengan berkembangnya teknologi energi terbarukan, teknologi komputasi, teknologi informasi dan teknologi komunikasi, fungsi dan peran sistem kelistrikan rumah tangga dalam menurunkan emisi gas buang dan meningkatkan efisiensi semakin penting. Untuk merancang sistem kelistrikan rumah tangga diperlukan suatu alat. Saat ini pemodelan dan simulasi menjadi alat yang efektif untuk mendapatkan rancangan sistem yang diinginkan.
Dalam penelitian ini, dirancang pemodelan dan simulasi sistem kelistrikan rumah tangga. Sistem ini terdiri dari panel surya, turbin angin, baterai dan beban yang terkoneksi melalui konverter. Pemodelan diturunkan dari model matematik sistem sedangkan simulasi menggunakan MATLAB/Simulink. Dalam penelitian ini, rancangan sistem kendali supervisi juga diimplementasikan. Kendali ini berfungsi menyeimbangkan antara pasokan energi dan beban yang terus berubah. Dari hasil simulasi yang dilakukan didapatkan bahwa model dan simulasi dapat bekerja dengan baik. Perubahan beban dan pasokan energi dapat diantisipasi dengan bekerjanya baterai dan juga fuel cell.

The off-grid household electrical system continues to develop. With the development of renewable energy technology, computational technology, information technology and communication technology, the function and role of off-grid household electrical systems in reducing exhaust emissions and increasing efficiency are increasingly important. To design an off-grid household electrical system, a tool is needed. Currently modeling and simulation are effective tools to get the desired system design.
In this study, a household electrical system modeling and simulation was designed. This system consists of solar panels, wind turbines, fuel cells, batteries and loads connected through a converter. Modeling is derived from system mathematical models while the simulation uses MATLAB / Simulink. In this study, the design of the supervision control system was also implemented. This control functions to balance the energy supply and the ever-changing burden. From the results of the simulations carried out, it was found that the model and simulation could work well. Changes in load and energy supply can be anticipated by the operation of the battery and also the fuel cell.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifqi Haryadi Pratomo
"Internet of things (IoT) menggunakan sensor dan aktuator pintar untuk mendapatkan data dan menggunakannya untuk analitik real-time guna memanfaatkan data tersebut dan meningkatkan efektivitas manufaktur dan proses industri. Sementara itu, Node-RED adalah alat pemrograman untuk menyambungkan perangkat keras, API, dan layanan online. Dengan menggunakan alat pemrograman ini kita dapat membuat sistem kerja yang menghubungkan semua sensor, aktuator, dan penerima data lainnya ke database dan data yang disimpan dapat digunakan untuk dianalisis untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Node-RED juga dapat membuat antarmuka untuk memantau semua data secara real-time di sistem untuk menjadikan semuanya terpusat dengan menggunakan alat pemrograman ini untuk memudahkan mendeteksi kesalahan dalam sistem, Node-RED juga memiliki cukup banyak banyak plugin untuk menambahkan lebih banyak variasi fungsi yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Keamanan dalam jaringannya juga dapat dirancang dan diimplementasikan untuk menambah perlindungan lebih pada integritas sistem dari data itu sendiri. Otomasi yang digunakan dalam industri dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknologi ini dan membuatnya lebih efektif dan membuat kontrol kualitas lebih mudah. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis implementasi Node-RED sebagai sistem pada IOT di bidang atau kasus tertentu untuk mendapatkan hasil yang dapat dibandingkan dengan menggunakan sistem lain. riset ini difokuskan untuk menganalisis keefektifan dan kesulitan pembuatan Smart Home System yang dibuat dengan menggunakan Node-red sebagai basisnya.

The internet of things (IoT) uses smart sensors and actuators to get the data and use it for real-time analytics to take advantage of the said data and enhance manufacturing and industrial processes' effectiveness. While Node-RED is a programming tool for wiring together hardware devices, APIs, and online services. Using this programming tool we can create a working system that connects all the sensors, actuators, and other data receivers to the database and stored data can be used to be analyzed to get the desired outcome. Node-RED can also create an interface to monitor all the data in real-time in the system to make everything to be centralized by using this programming tools to make it easier to detect an error in the system, Node-RED also has quite a lot of plugins to add more variety function to use to get the desired result. A security in its network can also be designed and implemented it to add more protection to the system integrity of the data itself. The automation used in the industry can be improved by using this technology and making it more effective and making quality control easier. This research is carried out to analyze the implementation of Node-RED as a system on IOT in a specific field or case to get the result that can be compared by using the other system. This research is focused on analyzing the effectiveness and the difficulty of making Smart Home System that’s made using Node-red as its base."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alief Brahmarizky Roseno
"Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi hal yang substansial dalam pembangunan berkelanjutan, dan dalam konteks perkotaan menjadi pendukung pengembangan smart cities. Smart home merupakan turunan dari smart cities yang diterapkan di ranah hunian, dan memberi dampak positif seperti mempermudah penghuni difabel, peningkatan keamanan, dan peningkatan efektivitas pemakaian energi. Skripsi ini mencoba mencari hubungan antara penerapan teknologi smart home dengan pembangunan kota berkelanjutan, dan aspek-aspek yang mendukung pengaplikasian teknologi ini sehingga nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Dari beberapa studi kasus tentang pengaplikasian teknologi smart home, tingkat literasi teknologi merupakan sebuah aspek yang penting untuk mengoperasikan perangkat smart home agar dapat dipakai secara optimal. Pemerintah juga berandil dalam pengaplikasian teknologi ini dengan melibatkan teknologi smart sebagai pendukung misi pembangunan negara seperti yang dilakukan Singapura. Dengan kebutuhan aspek yang berbeda-beda tiap wilayahnya, tetap diperlukan peningkatan literasi teknologi di daerah terkait, karena hal tersebut akan mendukung pembangunan infrastruktur teknologi yang dapat mengatalisasi pembangunan ekonomi, dan terbentuknya komunitas yang saling mendukung
.The development of Information and Communication Technology (ICT) has become a substantial matter in sustainable development, and in the urban context it support the development of smart cities. Smart home is a branch from smart cities that is applied in the residential context, and has positive impacts such as facilitating people with disabilities, increasing security, and managing effective use of energy. This paper is about finding the connection between the application of smart home technology and sustainable city development, and aspects that support the application of this technology so that it can later be utilized by the community. From several case studies on the application of smart home technology, technological literacy is an important aspect on operating smart home devices so that it can help them optimally. The government can also plays a role in the application of this technology by involving smart technology as a supporter of the country's development mission as has been done by Singapore. It is necessary to increase technological literacy in related areas, because this will support the development of technological infrastructure that can catalyze economic development, and the formation of mutually supportive communities."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Ramadhani
"Era smart home sudah dimulai. Presentase penduduk Indonesia di masa yang akan datang yang didominasi oleh kelompok usia produktif menjadi potensi pasar dari industri smart home. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dirancang dan dibuat suatu sistem smart home yang meminimalkan peran pengguna. Sistem Smart Home ini merupakan sistem yang mengembangkan teknologi smart home yang telah ada, dimana sistem akan menghidupkan AC dan lampu ketika pemilik rumah memasuki radius tertentu dari rumah. Walaupun begitu, sistem ini juga dapat mengontrol AC dan lampu secara manual.
Sistem ini dirancang menggunakan Arduino Mega dan GSM Shield dengan Aplikasi Android sebagai interface yang dapat diakses oleh user. Pada pengujian didapatkan bahwa delay sistem pengendali manual sebesar 8 detik dengan standar deviasi sebesar 3,3 detik. Nilai ini dikatakan cukup baik bila dibandingan dengan delay produk sejenis Leviton DZS15 yang memiliki delay berkisar 5-10 detik. Namun nilai ini dikatakan cukup buruk bila dibandingkan produk sejenis GE 12722 Z-Wave Wireless Lighting Control yang memiliki delay berkisar 0,5 detik. Perbedaan delay ini dapat disebabkan perbedaan teknologi yang digunakan dimana GE 12722 Z-Wave menggunakan teknologi Z-Wave sedangkan dalam penelitian ini digunakan teknologi GPRS.
Delay pada pengendali otomatis memiliki nilai yang hampir sama dengan rata-rata sebesar 10,27 detik dengan standar deviasi sebesar 0,4 detik. Nilai yang hampir sama ini mengindikasikan baiknya performa sistem yang didukung oleh tempat pengujian yang terletak di lingkungan outdoor. Waktu instruksi yang dibutuhkan Arduino Mega mulai dari membangun koneksi, mengambil data dari server dan merubah state sebesar 6001,7 ms. Pengujian aplikasi android berdasarkan fungsi utama dan tampilan antarmuka mendapatkan nilai dari 10 responden sebesar 79,86%. Nilai ini mengindikasikan bahwa responden puas dengan fungsi utama sistem tapi sebaliknya kurang puas dengan tampilan antarmuka aplikasi android.

The era of smart home has just begun. The percentage of Indonesians will be dominated by productive populations in the future which will be an enormous market fot smart home industry. This research, furthermore, aims to develop and create a smart home system to minimize the user role. This smart home is a system developing an existing smart home technology which will switch the AC and lamps on whenever the owner is at specific radius from the house. Nevertheless, this system also can control the AC and lamps manually.
This system is designated by Arduino Mega and GSM Shield with an accessible android interface. The experiment obtained the manual control delay system was 8 seconds with standart deviation was 3.3 seconds. This delay value is quite good when compared to similar product, Leviton DZS15, which delay range was from 5-10 seconds. However, the value is quite bad when compared to similar product, 12 722 GE Z-Wave Wireless Lighting Control, which delay approximately 0.5 seconds. This delay differences can be due to the differences in technology used in the devices. The 12722 GE Z-Wave used the Z-Wave technology, while this study used GPRS technology.
Automatic control delay has values nearly equal to the average of 10.27 seconds with a standart deviation of 0.4 seconds. This similar values indicates the good performance was supported by outdoor testing environment. The instruction time needed by Arduino Mega from initiating the connection, collecting data from server and altering the state was 6001.7 ms. The test for android application based on main function and user interface was 79.86% from 10 respondents. This value indicates that respondets were satisfied with the main function of the system, however they were unsatisfied with the Android interface.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia Hafida Rahmah
"Pertumbuhan pasar jasa Smart Home IoT secara global akan semakin meningkat, dengan pertumbuhan paling besar diprediksikan di Asia, seperti di Indonesia. Diprediksikan nilai pasar Smart Home IoT di Indonesia pada tahun 2019 akan mencapai USD 112 juta, dan diperkirakan akan tumbuh menjadi USD 244 juta pada tahun 2023. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai faktor pendorong adopsi Smart Home IoT di pasar Indonesia untuk memaksimalkan tingkat kegunaan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model konseptual berbasis TAM untuk mengidentifikasi faktor utama konsumen dalam menggunakan smart home berbasis IoT melalui pendekatan statistik PLS-SEM. Analisis dilakukan melalui pengujian hipotesis mengenai pengaruh faktor menggunakan metode multivariat PLS-SEM. Didapatkan data dari 449 responden kuesioner. Demografi responden paling banyak memiliki jenis kelamin laki-laki (55.5%). Mayoritas berumur 20-29 tahun (32.5%), dilanjutkan dengan rentang umur 30-39 tahun (29.8%), rentang umur 40-49 tahun (25.6%), dan berumur >50 tahun (12%). Dari segi pendapatan, mayoritas memiliki pendapatan bulanan >Rp 8 Jt (45.9%), dilanjutkan dengan Rp4jt-Rp8jt (32.7%) dan

The growth of the Smart Home IoT service market globally will increase, with the greatest growth predicted in Asia, such as in Indonesia. It is predicted that the market value of Smart Home IoT in Indonesia in 2019 will reach USD 112 million, and is expected to grow to USD 244 million in 2023. Further research is needed on the factors driving the adoption of Smart Home IoT in the Indonesian market to maximize the level of usability in Indonesia. The purpose of this research is to develop a TAM-based conceptual model to identify the main factors of consumers in using an IoT-based smart home through the PLS-SEM statistical approach. The analysis was carried out by testing the hypothesis regarding the influence of factors using the PLS-SEM multivariate method. Obtained data from 449 respondents to the questionnaire. The demographics of the respondents are mostly male (55.5%). The majority are 20-29 years old (32.5%), followed by an age range of 30-39 years (29.8%), an age range of 40-49 years (25.6%), and >50 years old (12%). In terms of income, the majority had a monthly income of >Rp. 8 million (45.9%), followed by Rp.4 million-Rp.8 million (32.7%) and "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Reynaldo Nathanael
"Layanan smart home merupakan layanan yang terdiri dari perangkat yang saling berkomunikasi yang memberikan banyak manfaat bagi pemilik rumah. Layanan smart home telah dikembangkan oleh beberapa perusahaan di Indonesia. Indonesia diprediksi menjadi salah satu pasar layanan smart home dengan pendapatan sampai 1.316 juta dolar pada tahun 2024. Namun, adopsi penggunaan layanan smart home di Indonesia diprediksi hanya memiliki tingkat penetrasi sekitar 1% di tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor adopsi yang mempengaruhi masyarakat dalam penggunaan layanan smart home. Hasil kuesioner dengan responden yang tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dianalisis dengan metode Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) dengan pengujian hipotesis melalui Structural Equation Modeling (SEM). Model penelitian menambahkan tiga variabel yang dapat mempengaruhi masyarakat di dalam menggunakan layanan smart home, yaitu risk, trust, dan attractiveness of alternatives. Berdasarkan pengujian hipotesis terdapat tujuh hipotesis yang diterima dan empat hipotesis yang ditolak. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Jabodetabek dalam menggunakan layanan smart home adalah performance expectancy, effort expectancy, hedonic motivation, risk, trust, attractiveness of alternatives, dan behavioral intention.

Smart home service is a service that consists of devices that communicate with each other that provides many benefits for homeowners. Smart home services have been developed by several companies in Indonesia. Indonesia is predicted to become one of the smart home service markets with revenues of up to 1.316 million dollars by 2024. However, the adoption of the use of smart home services in Indonesia is predicted to only have a penetration rate of around 1% in 2020. This study aims to analyze the factors of adoption that affect people in the use of smart home services. The results of the questionnaire with respondents living in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi (Jabodetabek) were analyzed using the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) method by testing hypotheses through Structural Equation Modeling (SEM). The research model adds three variables that can influence people in using smart home services, namely, risk, trust, and attractiveness of alternatives. Based on hypothesis testing, there are seven hypotheses that were accepted and four hypotheses that were rejected.The analysis shows that the factors that influence the Jabodetabek people in using smart home services are performance expectancy, effort expectancy, hedonic motivation, risk, trust, the attractiveness of alternatives, and behavioral intention."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hand, A.J.
New York : Popular Science, 1977.
697 HAN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Monaghan, Pat
New York, N.Y. : Fairchild , 1948
658.85 MON h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>