Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9205 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kabat, Hugh F.
"Buku yang berjudul "Clinical pharmacy handbook" ini ditulis oleh Hugh F. Kabat. Buku ini berisikan semua hal tentang farmasi, seperti komite farmasi dan terapi, obat-obatan, dan formulir profil pasien."
Philadelphia: Lea & Febiger, 1969
R 616.075 KAB c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jenkins, Glen L.
New York: McGraw-Hill, 1966
615.1 JEN c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: Churchill Livingstone Elsevier, 2012
615.58 CLI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
""For more than 100 years, Remington: The Science and Practice of Pharmacy has been the definitive pharmacy reference. It covers the entire scope of pharmacy education from the history of pharmacy and ethics to the particulars of industrial pharmacy and pharmacy practice"--Publisher."
London ; Philadelphia : Pharmaceutical Press, 2013
R 615.1 SCI I (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Anderson, Philip O.
"Buku yang berjudul "Handbook of clinical drug data" ini merupakan sebuah buku panduan mengenai obat-obatan untuk kepentingan medis."
New York: McGraw-Hill, 2002
R 615.1 HAN X
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hana Aliyah
"Pengkajian resep merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari penerimaan, pemeriksaan ketersediaan, pengkajian resep, penyiapan sediaan farmasi, termasuk peracikan obat dan penyerahan disertai pemberian informasi. Tujuan pengkajian resep adalah untuk menganalisa adanya masalah terkait obat dan dilakukan untuk semua resep yang masuk tanpa ada kriteria khusus pasien. Pengkajian resep dapat dilakukan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, apotek, dan puskesmas. Pada tugas khusus ini, pengkajian resep dilakukan untuk pasien dengan ulkus kornea di Apotek Roxy Sawangan. Ulkus kornea merupakan defek epitel kornea sampai stroma yang disertai dengan inflamasi. Ulkus kornea secara garis besar dibagi berdasarkan penyebabnya yaitu infeksi dan non-infeksi. Beberapa gejala dari ulkus kornea bakteri yang dapat dialami pasien adalah mata nyeri, kemerahan, penurunan visus, fotofobia, lakrimasi dan sensasi benda asing. Terapi farmakologi untuk pasien ulkus kornea bakteri adalah antibiotik golongan fluorokuinolon atau kombinasi fortified antibiotic topical. Berdasarkan pengkajian resep Nyonya D di Apotek Roxy Sawangan, dapat disimpulkan bahwa tidak ada medication error pada resep Nyonya D. Akan tetapi, terdapat ketidaksesuaian aspek administratif pada resep Nyonya D. Kemudian, berdasarkan aspek farmaseutik dan klinis yang telah dikaji dapat disimpulkan bahwa Nyonya D mengalami ulkus kornea yang disebabkan infeksi bakteri.

Prescription review is a series of activities consists of receiving, stock assessment, prescription review, preparing the medicine including compounding, dispensing, and providing information about the medicine to the patient. The purpose of prescription review is to analyse medication error and to be conducted for all prescription without any special criteria. Prescription review can be done in health care facilities such as hospital, drugstore, and public health center. On this report, prescription review was done for patient with corneal ulcer in Apotek Roxy Sawangan. Corneal ulcer is a defect in cornea epithelium until stroma with inflammation. In general, corneal ulcer classified based on its cause, with infection and non-infection. Some of the symptoms of bacterial corneal ulcers are eye pain, redness. Pharmacological therapy for patient with bacterial cornea ulcer is fluoroquinolone antibiotic or combination fortified antibiotic topical. Based on prescription review of Miss D in Apotek Roxy Sawangan, it can be concluded that there is no medication error in Miss D’s prescripition. However, there was discrepancy of administrative aspects in Miss D’s prescripition. Furthermore, based on pharmaceutical and clinical aspects of Miss D’s prescription, it can be concluded that Miss D has corneal ulcer caused by bacterial infection."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hana Aliyah
"Pengkajian resep merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari penerimaan, pemeriksaan ketersediaan, pengkajian resep, penyiapan sediaan farmasi, termasuk peracikan obat dan penyerahan disertai pemberian informasi. Tujuan pengkajian resep adalah untuk menganalisa adanya masalah terkait obat dan dilakukan untuk semua resep yang masuk tanpa ada kriteria khusus pasien. Pengkajian resep dapat dilakukan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, apotek, dan puskesmas. Pada tugas khusus ini, pengkajian resep dilakukan untuk pasien dengan ulkus kornea di Apotek Roxy Sawangan. Ulkus kornea merupakan defek epitel kornea sampai stroma yang disertai dengan inflamasi. Ulkus kornea secara garis besar dibagi berdasarkan penyebabnya yaitu infeksi dan non-infeksi. Beberapa gejala dari ulkus kornea bakteri yang dapat dialami pasien adalah mata nyeri, kemerahan, penurunan visus, fotofobia, lakrimasi dan sensasi benda asing. Terapi farmakologi untuk pasien ulkus kornea bakteri adalah antibiotik golongan fluorokuinolon atau kombinasi fortified antibiotic topical. Berdasarkan pengkajian resep Nyonya D di Apotek Roxy Sawangan, dapat disimpulkan bahwa tidak ada medication error pada resep Nyonya D. Akan tetapi, terdapat ketidaksesuaian aspek administratif pada resep Nyonya D. Kemudian, berdasarkan aspek farmaseutik dan klinis yang telah dikaji dapat disimpulkan bahwa Nyonya D mengalami ulkus kornea yang disebabkan infeksi bakteri.

Prescription review is a series of activities consists of receiving, stock assessment, prescription review, preparing the medicine including compounding, dispensing, and providing information about the medicine to the patient. The purpose of prescription review is to analyse medication error and to be conducted for all prescription without any special criteria. Prescription review can be done in health care facilities such as hospital, drugstore, and public health center. On this report, prescription review was done for patient with corneal ulcer in Apotek Roxy Sawangan. Corneal ulcer is a defect in cornea epithelium until stroma with inflammation. In general, corneal ulcer classified based on its cause, with infection and non-infection. Some of the symptoms of bacterial corneal ulcers are eye pain, redness. Pharmacological therapy for patient with bacterial cornea ulcer is fluoroquinolone antibiotic or combination fortified antibiotic topical. Based on prescription review of Miss D in Apotek Roxy Sawangan, it can be concluded that there is no medication error in Miss D’s prescripition. However, there was discrepancy of administrative aspects in Miss D’s prescripition. Furthermore, based on pharmaceutical and clinical aspects of Miss D’s prescription, it can be concluded that Miss D has corneal ulcer caused by bacterial infection."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Waterfield, Jon
"A survival guide for community pharmacists. It offers answers to practical questions such as: How do I manage my own professional development? What is the best way of training my support staff? How do I motivate the pharmacy team? What are the practical issues in setting up an MUR service?"
London: Pharmaceutical press, 2013
658.916 WAT c (1);658.916 WAT c (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Atvinda Prilya Afista
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi (PKP) di apotek bertempat di Apotek Kimia Farma No. 345
Tebet. Kegiatan ini berlangsung selama empat minggu dari tanggal 1 sampai
dengan tanggal 31 Oktober 2015. PKP di apotek bertujuan agar mahasiswa apoteker
mengerti peranan Apoteker Pengelola Apotek (APA), memiliki wawasan tentang
pelaksanaan pekerjaan kefarmasian, dan memiliki gambaran nyata akan
permasalahan pekerjaan kefarmasian yang terjadi di apotek. Berdasarkan kegiatan
PKP yang dilakukan, APA di Apotek Kimia Farma No. 345 Tebet secara umum
telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam pengelolaan apotek yaitu
sebagai pemimpin, manager yang dapat mengelola Apotek, mengelola SDM dalam
hal ini karyawan dan berhubungan baik dengan pasien dan/atau pelanggan. Selain
itu, dapat melakukan pelayanan kefarmasian dengan baik melalui penyediaan obat
yang diperlukan oleh pasien dan/atau pelanggan. Mahasiswa apoteker telah berhasil
memperoleh wawasan mengenai kegiatan rutin yang dilakukan di apotek
khususnya dapat memahami strategi dan kegiatan-kegiatan seperti DC yang
memiliki keunggulan dan juga startegi menarik pasien menjadi pelanggan tetap
dalam rangka mengembangkan praktek kefarmasian dan bisnis di Apotek. Masalah
yang terjadi di Apotek Kimia Farma No. 345 terkait dengan praktek kefarmasian
yaitu pengelolaan perbekalan farmasi khususnya sistem DC yang diterapkan di
Apotek Kimia Farma 345, namun kadang-kadang jumlah stok yang ada dalam
sistem DC tidak sesuai dengan jumlah stok fisik yang ada.
;
ABSTRACT
Profession Internship at pharmacy was held at Kimia Farma Pharmacy No. 345
Tebet. This activity was held for four weeks from October 1
th
until October 31
th
2015. Profession Internship at pharmacy was intended to make apothecary student
understand the role of pharmacist, have insight into the implementation of
pharmaceutical practice, and know the issues in pharmaceutical practice in
pharmacy. Based on the activities, pharmacist as Pharmacy Manager have been
carrying out the duties and responsibilities in pharmacy management. Apothecary
student have obtained insight into routine activities in pharmacy especially can
understand the strategies and activities such as DC that have benefit and strategy to
attract patients become regular costumers in order to develop the practice of
pharmacy and pharmacy?s business. Issue at Kimia Farma No. 345 associated with
the practice of pharmacy that is pharmaceutical supply management specifically
DC systems applied in Kimia Farma 345, but sometimes the number of existing
stock in the DC system does not correspond to the amount of physical stock.
;Profession Internship at pharmacy was held at Kimia Farma Pharmacy No. 345
Tebet. This activity was held for four weeks from October 1
th
until October 31
th
2015. Profession Internship at pharmacy was intended to make apothecary student
understand the role of pharmacist, have insight into the implementation of
pharmaceutical practice, and know the issues in pharmaceutical practice in
pharmacy. Based on the activities, pharmacist as Pharmacy Manager have been
carrying out the duties and responsibilities in pharmacy management. Apothecary
student have obtained insight into routine activities in pharmacy especially can
understand the strategies and activities such as DC that have benefit and strategy to
attract patients become regular costumers in order to develop the practice of
pharmacy and pharmacy?s business. Issue at Kimia Farma No. 345 associated with
the practice of pharmacy that is pharmaceutical supply management specifically
DC systems applied in Kimia Farma 345, but sometimes the number of existing
stock in the DC system does not correspond to the amount of physical stock.
"
2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Oktaviani
"ABSTRAK
Instalasi farmasi merupakan revenue center dan pelayanan penunjang medik yang penting untuk pelayanan kefarmasian rumah sakit. Oleh karena itu, pengelolaan persediaan farmasi harus lebih diperhatikan agar dapat mengoptimalkan pemasukan dan mengefiesiensikan penggunaan dana, serta dapat mengoptimalkan pelayanan kefarmasian dengan menjamin persediaan efektif dan efisien. Dalam pengelolaan persediaan obat, manajemen logistik farmasi di RSUD Koja masih belum optimal. Hal ini dikarenakan masih ditemukan masalah obat kosong, terutama obat formularium. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis faktor penyebab terjadinya kekosongan persediaan obat formularium melalui e-catalogue. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualititatif dengan metode wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi. Sumber data peneltian ini yaitu hasil analisa dari data primer melalui wawancara mendalam dan data sekunder melalui telaah dokumen. Dari hasil analisa data didapatkan informasi mengenai SDM, sarana/prasarana, kebijakan/SOP, dana, serta gambaran proses manajemen logistik farmasi, mulai dari proses perencanaan, pengadaan hingga pengendalian persediaan obat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan persediaan obat di RSUD Koja masih belum optimal. Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kekosongan persediaan obat yaitu faktor SDM, dana, distributor, serta proses perencanaan dan pengadaan. Hasil analisis faktor penyebab terjadinya kekosongan obat ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan RSUD Koja untuk dapat mengoptimalkan pengelolaan perbekalanfarmasi.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>