Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164536 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Denny Juniarto P.S.
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko ergonomi terhadap kemungkingan timbulnya CTDs pada pekerja loading bagged cement di PT X. Penelitian ini mempakan studi observasional, deskriptif dan evaluatif. Analisis risiko ergonomi dilakukan dengan pengamatan secara langsung dan penggunaan checklist. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa faktor risiko ergonomi pada pekerjaan loading bagged cement dipengamhi oleh faktor task yaitu task membawa bagged cement dan task menurunkan bagged cement, faktor workplace dan faktor tools. Faktor risiko ergonomi yang paling dominan dalam task membawa dan menurunkan bagged cement adalah postur janggal, beban dan frekuensi.

The purpose of this study is to determine the ergonomic risk possibilities of CTDs on manual handling loading bagged cement onto truck at cement bag packing PT X. This study is obsewasional, descriptive and evaluative. Ergonomic risk analysis is carried out by direct observational and using checklist. The result of this research revealed that ergonomic risk factor on loading bagged cement activity is influenced by task which is: carrying bagged cement task and lowering bagged cementtask, environment and tools. The dominant ergonomic risk factor on carrying and lowering bagged cement are awkward posture, load and frequency."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Tasya Priastika
"Penelitian dilakukan pada proses kerja di salah satu site milik PT. CEVA Logistik Indonesia yang menangani kegiatan logistik ban, yaitu Site Michelin. Tujuan dari penelitian yaitu untuk menjelaskan tingkat risiko ergonomi pada aktivitas manual handling. Penelitian menggunakan desain penelitian cross sectional dengan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment) untuk menilai tingkat risiko ergonomi terkait postur janggal, beban kerja, frekuensi, dan durasi pekerjaan. Terdapat empat proses kerja terkait aktivitas manual handling, yaitu proses unloading, proses put away stack, proses loading, dan proses converting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tahapan memiliki tingkat risiko ergonomi tinggi berdasarkan skor REBA akhir yang berkisar antara 5?13, sehingga dibutuhkan upaya perbaikan secepatnya dengan meminimisasi aktivitas manual handling, salah satunya dapat melalui penggunaan forklift tyre handler.

The research was conducted on work processes at one site owned by PT. CEVA Logistics Indonesia which handles the logistics activities of tire, the Michelin site. The purpose of the research is to describe the level of ergonomic risk in manual handling activities. The research uses cross sectional study design with the method of REBA (Rapid Entire Body Assessment) to assess the risk of ergonomics-related awkward postures, workload, frequency, and duration of tasks. There are four work processes related to manual handling activities, process of unloading, process of put away stack, process of loading, and process of converting. The results showed that most of the tasks have a high level of ergonomic risk based on the final REBA score ranging from 5?13, so that changes are needed immediately to minimize the manual handling activities, for example by using forklift tyre handler."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrul Munir
"PT. X merupakan gabungan antara perusahaan swasta nasional dan perusahaan Jepang yang bergerak di bidang industri elektronik. Proses produksi PT. X banyak membutuhkan peran manusia terutama dari segi fisik (manual handling) sehingga memungkinkan para karyawan berposisi janggal dalam bekerja yang dapat menyebabkan masalah ergonomi seperti musculoskeletal disorder (MSDs). Laporan tahunan data kesehatan menunjukkan bahwa karyawan yang mengalami muskuloskeletal disorders (MSDs) pada tahun 2006-2007 yaitu sebanyak 289 orang, sehingga didapatkan proporsi pekerja manual handling yang mengalami musculoskeletal disorders adalah sebesar 12,6 %. Hal ini jika tidak diantisipasi dapat mengancam penurunan produktivitas kerja akibat cidera otot, low back pain, dan lain sebagainya.
PT. X memiliki jumlah pekerja departemen Water Pump sebanyak 250 orang yang proses kerjanya terkait dengan manual handling dan tentunya tidak lepas dari masalah MSDs. Data kesehatan karyawan menggambarkan bahwa penyakit musculoskeletal disorder menempati 10 jenis penyakit terbesar yang ada di perusahaan setiap bulannya dan pekerja di departemen water pump termasuk paling sering mengunjungi poliklinik karena masalah muskuloskeletal disorder dibandingkan dengan departemen yang lainnya. Dengan latar belakang inilah maka survai ini dilakukan di departemen water pump. Tujuan survai ini adalah untuk mengetahui pajanan ergonomi manual handling dan keluhan muskuloskeletal pada pekerja departemen water Pump di PT. X tahun 2008 dengan menggunakan kuesioner tools Quick Exposure Check (QEC) dan Nordic Body Map yang sudah dimodifikasi.
Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pajanan ergonomi di group pump final assembling memiliki skor QEC yang paling tinggi diantara yang lain, yaitu dengan rata-rata 86.7%, yang berarti bahwa pada pekerjaan tersebut perlu tindakan Investigasi dan lakukan perubahan segera mungkin. Sedangkan tingkat pajanan ergonomi di group machining motor cashing dan group rotor assembling memiliki skor tinggi, yang berarti bahwa pada pekerjaan tersebut perlu tindakan investigasi dan lakukan perbaikan. Proporsi pekerja terbesar yang memiliki keluhan musculoskeletal terdapat pada group pump final assembling. Sedangkan proporsi yang terkecil pada group machining motor cashing. Bagian tubuh yang sering dikeluhkan pekerja adalah bagian leher sebesar 100%, punggung sebesar 79% dan bahu sebesar 69,7%. Proporsi pekerja terbesar yang memiliki keluhan musculoskeletal terdapat pada usia 50-60 tahun dan masa kerja lebih dari 11 tahun. Sedangkan proporsi yang terkecil pada usia 18-30 tahun dan masa kerja 6- 10 tahun.
Pola keluhan pada ketiga group pekerjaan ini yaitu pada bagian leher dan punggung, ini menggambarkan bahwa pada saat bekerja sering terjadi postur janggal pada daerah tersebut. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji statistik chi square didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pajanan pergelangan leher, bahu/lengan, pergelangan tangan/tangan dan punggung dengan keluhan pada leher, bahu/lengan, pergelangan tangan/tangan dan punggung (nilai ñ 0.00 < nilai á 0,05).

Company X is an aliance between national private enterprises and Japannese company which active in electronic industry. Production Process at company X requiring many role of man on the task performed, especially from the angle of physical ( manual handling). This task demand enables the dissonant position on employees in working which can cause ergonomic problems such as musculoskeletal disorder ( MSDs). In the year 2006-2007, the annual health report data indicates that there is 289 employees who is experiencing musculoskeletal disorders ( MSDs), this report shows that there is 12,6 % proportion of manual handling worker experiencing from musculoskeletal disorders. This issues if not well anticipated, will be a menace degradation for work productivity as a result from muscular problem such as low back pain and muscle injury.
Company "X" employed 250 workers at water pump department. The task in this department contain great portion of manual handling, resulting a great chance for the worker to have muscular problems. Health data of employee shows that musculoskeletal disorder occupies one of the top 10 list health issue at the company, and the workers at the water pump department is the most frequently visited the clinic caused by muscular disorder rather than workers from other department. Based by this fact, the survey is performed at water pump department. This survey is intended to show the ergonomic exposure level and musculoskeletal complain for the worker at company "X" water pump department in 2008 by using Quick Exposure Check (QEC) and modified Nordic Body Map.
The result from this research shows that the highest ergonomic exposure level with average (86.7%) is at the pump final assembling group task , this means that the task needed further investigation and immediate modification. This similar condition also occur at machining motor chasing group and rotor assembling group. While the highest worker proportion with musculoskeletal complain is the pump final assembling and the smallest complains is the machining motor cashing group. The most complained body part is neck 100%, back 79% and shoulder 69,7%. Most of the worker with musculoskeletal complain age around 50-60 year old, with 10-11 year work time, and least at 18- 30 years old with 6-10 years work time.
Most of The complain body part is the neck and trunk, this finding describe there an awkward posture on the region when the task performed. Based on the analysis using chi square statistic method, shows there is a significant relation between the exposure level on the neck, shoulder/arm, wris/hand and trunk with neck complain, shoulder/arm, wrist/hand and trunk (value p 0.00< value á 0,005).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Octarisya
"Aktivitas penanganan barang secara manual handling merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya penyakit akibat kerja terkait ergonomi. Bahwa aktivitas kerja seperti manual handling, bekerja dengan gerakan yang cepat, sikap kerja yang tidak alamiah (sikap statis dalam waktu lama, gerakan memutar dan menunduk yang berulang), bekerja dengan menggunakan kekuatan yang berlebihan, gerakan yang berulang (repetitive) merupakan pemicu terjadinya ganguan MSDs. Kaitan antara aktivitas manual handling seperti mengangkat (lifting), mendorong (pushing), menarik (pulling), dan membawa (carrying) serta posisi atau postur janggal dengan timbulnya MSDs tidak hanya disebabkan oleh beratnya beban yang ditanggung otot tubuh, tetapi juga disebabkan oleh durasi yang pekerjaan yang lama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar tingkat risiko ergonomi dan distribusi keluhan MSDs di PT. Repex Departemen Operasional HLPA Station, RPX Center pada seluruh pekerja Departemen Operasional HLPA Station yang melakukan aktivitas manual handling dalam proses kerjanya dimana tools yang digunakan yaitu BRIEF (Baseline Risk Identification of Ergonomic Factors) dan kuesioner survei keluhan MSDs. Terdapat 6 jenis aktivitas manual handling yang paling dominan yang dilakukan pekerja Departemen Operasional HLPA Station, yaitu mengoper barang, mengangkat barang, menggunakan hand pallet, melakukan van scan dokumen dengan posisi jongkok, van scan barang, van scan dokumen dengan posisi duduk.
Hasil survei keluhan MSDs dari 9 bagian tubuh yang dinilai pada 27 responden pekerja Departemen Operasional di PT. Repex, HLPA Station didapatkan hasil mayoritas keluhan pada bagian tubuh leher yaitu sebesar 81,9%, 78% merasakan keluhan pada bagian punggung, 63% mengatakan merasakan keluhan pada bagian kaki, 40,7% merasakan keluhan pada bagian bahu kanan, sebanyak 29,6% mengalami keluhan pada bahu kiri, 33,3% merasakan keluhan pada tangan dan pergelangan tangan kanan, 22,2% merasakan keluhan pada tangan dan pergelangan tangan kiri, sebanyak 7,4% mempunyai keluhan pada bagian siku kiri dan kanan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Kurniasih
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26422
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Setiawaty Wulandari
"Meningkatnya daya beli masyarakat dan penerapan Undang-undang Otonomi Daerah telah mcndorong pertumbuhan bisnis ritel diatns 20% sejak tahun 2000. Tingginya aktivitas bisnls ini salah satunya dapat dilihat di area kasir supemarket dan area gudang. Namun perkembangan ini tidak sejalan dengan kegiatan di area gudang yang masih didominasi oleh kegiatan manual (Manual Handling). Dampak terjadinya manual handling adalah risiko terjadonya gangguan otot rangka (musculoscelatal disorder) termasuk salah satunya Low Back Pain (LBP). Penelitian ini merupakan studi observasional, evaluasi yang bertujuan mendapatkan gambaran risiko Manual Handling di area gudang PT X.

Increase of people's purchasing power and implementation of Regional Autonomy Act have stimulated growth of retail business over 20% since 2000. High rate of the business activities can be observed in cashier and warehouse premises t)r supermarket. However this condition is not accommodated by the warehouse·s activities which are still dominated by manual handling ones. Impact of the manual handling activities is risk of musculoskeletal disorders, among others, Low Back Pain (LBP). This research is observational and evaluative study intended Manual Handling risk in warehouse premises of PT.X."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T32020
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Faisyal Nur Rahman
"Skripsi ini membahas penilaian faktor risiko ergonomi dan keluhan subjektif MSDs pada pekerja pengguna komputer di BPMA UI Depok tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode RULA, software ErgoEASER, dan pengisian kuesioner Nordic Body Map. Hasil penelitian berdasarkan RULA menunjukkan pekerja berisiko pada lengan atas, pergelangan tangan, leher dan tulang belakang. Berdasarkan ErgoEASER, pekerja berisiko pada mata, leher, pergelangan tangan, bahu, punggung atas, punggung bawah, bokong, paha dan betis. Keluhan berdasarkan NBM menunjukkan bahwa keluhan sejalan dengan hasil RULA dan ErgoEASER kecuali pada kaki.

The focus of this study is assessment of ergonomic risk factors and subjective complaint of MSDs of personal computer users in BPMA UI Depok year 2013. This study is a descriptive quantitative study with the use of RULA method, ErgoEASER software and filling Nordic Body Map questionnaire. Result of study based on RULA shows that employees are at risk at upper arms, wrists, neck and trunk. Based on ErgoEASER, employees are at risk at eyes, neck, wrists, shoulders, upper back, lower back, buttock, thigh and calf. Complaints based on NBM shows that complaints are in line with the results of RULA and ErgoEASER except at foot."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda Eka Saputri
"Penelitian ini membahas tentang gambaran risiko ergonomi pada penjahit sektor informal. Penilaian risiko ergonomi pada penjahit sektor informal dilakukan menggunakan software Ergoeaser. Hasil penelitian menunjukkan risiko ergonomi tertinggi berada pada bagian bahu, punggung dan pinggang. Pengendalian yang disarankan adalah engineering control seperti pengaturan desain tempat kerja, penyediaan lampu pada tiap meja dan perawatan pedal mesin jahit serta administrative control seperti, pengaturan jumlah jam kerja per hari, hari kerja per minggu dan waktu istirahat.

The focus of this study is overview of ergonomic risk at informal tailor. Ergonomic risk assessment at informal tailor is analyzed by Ergoeaser. The results showed that shoulder, back, and waist have highest ergonomic risk. This study suggest to conduct engineering control such as workspace design, provide sufficient illumination on each working table and maintain sewing machine pedal and administrative control such as controlling working hours a day, working days a week, and breaking time."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Jatmikawati
"Low back pain (LBP) adalah kondisi umum yang melibatkan keluhan nyeri akut atau kronis serta ketidaknyamanan pada atau di sekitar daerah lumbosakral. Sekitar sepuluh persen kejadian LBP terkait dengan pekerjaan, dan mereka yang bekerja sebagai pengemudi memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan punggung bawah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi frekuensi kejadian LBP dan faktor risiko ergonomi yang terkait dengan LBP pada pengemudi taksi. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan pendekatan deskriptif analitik, berlokasi di PT. X Jakarta Selatan. Sampel terdiri dari 74 pengemudi berdasarkan tabel besar sampel (Iwan Ariawan, 1998), dengan uji hipotesis beda 2 proporsi, derajat kemaknaan 5%, dan kekuatan uji 90%. Dengan asumsi P1 (LBP yang menetap) 25% dan P2 (LBP pada pengemudi taksi) 50%, diperoleh ukuran sampel 63. Untuk mengantisipasi sampel yang tidak dapat digunakan, ditambahkan 15% menjadi total 74 sampel. Sampel dipilih menggunakan random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner, pengukuran tinggi badan dan berat badan, observasi, data operasional, dan rekam medis. Analisis data dilakukan dengan uji statistik univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi LBP pada pengemudi taksi di PT. X adalah 63,5%. Uji statistik mengindikasikan bahwa riwayat LBP sebelumnya berhubungan signifikan dengan LBP saat ini (p-value 0,001). Namun, faktor-faktor lain seperti usia, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), kebiasaan merokok, durasi kerja per hari, jadwal kerja, manual handling, postur duduk mengemudi, dan tipe kendaraan tidak menunjukkan hubungan signifikan dengan LBP.
Rekomendasi untuk perusahaan adalah agar saat perekrutan pengemudi, mempertimbangkan riwayat LBP yang dimiliki calon pengemudi. Selain itu, disarankan agar perusahaan secara berkala memberikan pelatihan tentang cara mengemudi yang baik serta langkah-langkah untuk menghindari risiko kesehatan terkait dengan pekerjaan mengemudi."
Universitas Indonesia, 2006
T31589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>