Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11053 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Berlin: Springer-Verlag, 1984
660.299 CAT V
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tokyo: Springer-Verlag, 1984
660.299 CAT VI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Springer-Verlag, 1981
660.299 CAT I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Springer-Verlag, 1982
660.299 CAT III
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Springer-Verlag, 1983
660.299 CAT IV
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Widajanti Wibowo
"Katalis heterogen telah diketahui memiliki beberapa kelebihan, apabila dibandingkan dengan katalis homogen. Penelitian ini mencoba memanfaatkan katalis heterogen untuk reaksi altematif sintesis vanili dari eugenol minyak gagang cengkeh. Sintesis vanili dari eugenol membutuhkan dua tahap reaksi, yaitu isomerisasi eugenol menjadi isoeugenol, dan kemudian dilanjutkan dengan oksidasi isoeugenol menjadi vanili. Katalis heterogen yang digunakan adalah (1) padatan superbasa, yang digunakan untuk studi katalisis heterogen pada reaksi isomerisasi eugenol dan (2) katalis transfer fase, yang digunakan untuk reaksi oksidasi isoeugenol. Katalis transfer fase yang digunakan adalah 18-crown ether-6.
Padatan superbasa dibuat dari γ- dan η-alumina yang diberi perlakuan NaOH dan logam Na. Alumina yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dari bahan baku kaolin dari pulau Belitung dengan proses asam dan hasil yang diperoleh adalah 9% γ -A1203 dan 10,28% η -A1203. Studi katalisis heterogen pada reaksi isomerisasi eugenol menunjukkan bahwa reaksi dapat berlangsung pada suhu rendah. Kondisi reaksi isomerisasi eugenol yang digunakan adalah : suhu 10°C, waktu 9 jam, minyak gagang cengkeh 25 mmol dan katalis padatan superbasa γ -AI2O3/NaOH/Na sebanyak 2 g. Persentase konversi produk trans-isoeugenol adalah 64,42% dan cis-isoeugenol adalah 6,11%. Studi katalis juga dilakukan dengan membandingkan aktivitas dari 3 jenis katalis padatan superbasa : γ -Al203/NaOH/Na, η -A12O3/NaOH/Na dan γ - Al203 (E.Merck)/NaOH/Na. Hasil penelitian menunjukkan bahwa γ -Al2O3/NaOH/Na memperlihatkan aktivitas katalisis yang lebih baik dibandingkan dengan dua padatan superbasa lainnya.
Studi katalisis reaksi oksidasi isoeugenol dengan oksidalor KMnO4 menggunakan katalis transfer fase, 18-crown ether-6, memberikan indikasi bahwa senyawa vanili yang terbentuk masih bercampur dengan senyawa-senyawa lain. Rendemen vanili hasil oksidasi isoeugenol dalam suasana asarn (pH 2) adalah 0,021%, dalam suasana netral (pH 7) adalah 0,028% dan dalam suasana basa (pH 9) adalah 0,015%.

It has been already known, that heterogeneous catalysts have more advantages compared to homogeneous catalysts. This research tried to utilize heterogeneous catalysts for an alternative reaction on synthesis of vanillin from eugenol of clove stem oil. This synthesis needs two steps reactions, isomerization reaction of eugenol to produce isoeugenol and oxidation reaction of isoeugenol to produce vanillin. Two types catalysts were used : (1) solid superbase, which was used on eugenol isomerization, and (2) phase transfer catalyst, 18-crown ether-6, which was used on isoeugenol oxidation.
Solid superbase catalyst was prepared using - γ and η -alumina, treated with sodium hydroxide and sodium metal. Alumina was extracted from kaolin from Pulau Belitung by acid process, and the yield of aluminas were 9.0% y-A12O3 and 10.28% -Al2O3. η Heterogeneous catalysis study on eugenol isomerization showed that the reaction could proceed at low temperature. The eugenol isomerization reaction conditions were : temperature 10°C, reaction time 9 hours, clove stem oil 25 mmol, and solid catalyst superbase γ -A12O3/NaOH/Na 2 g. The result of products conversion were 64.42% trans-isoeugenol and 6.11% cis-isoeugenol. This study included the comparisson activities study of three solid superbase catalysts : γ -A12O3/NaOH/Na, η -Al2O3/Na0H/Na, and γ -Al2O3 (E.Merck)/NaOH/Na, which showed that γ -Al2O3 /NaOH/Na had better activity than those two latter solid superbase catalysts.
Study on isoeugenol oxidation reaction using KMnO4 as an oxidazing agent and phase transfer catalyst, 18-crown ether-6, gave the indication that vanillin was produced mixed with other compounds. The yields of vanillin in acid medium (pH 2) was 0.021%, in neutral medium (pH 7) was 0.028% and in base medium (pH 9) was 0.015%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Hanum
"Isomerisasi olefin pada eugenol adalah reaksi yang penting, karena produknya, yaitu isoeugenol digunakan pada aplikasi farmasi, industri parfum, dan industri perasa pada makanan dan minuman. Reaksi isomerisasi membutuhkan energi aktivasi yang tinggi, sehingga diperlukan katalis. Katalis yang biasa digunakan dalam reaksi isomerisasi adalah larutan alkali kuat (KOH atau KOtBu) sebagai katalis homogen. Reaksi katalisis homogen menimbulkan masalah lingkungan dan proses pemisahan yang sulit antara hasil reaksi dengan katalis. Pada penelitian ini, dilakukan reaksi isomerisasi eugenol menjadi isoeugenol menggunakan Mg-Al hidrotalsit sebagai katalis padatan basa. Pembuatan Mg-Al hidrotalsit dilakukan dengan mencampurkan larutan Mg(NO3)2 dan Al(NO3)3 dengan perbandingan mol 4:1. Katalis yang terbentuk dianalisis dengan XRD. Reaksi isomerisasi eugenol dengan katalis Mg-Al hidrotalsit menghasilkan campuran cis-isoeugenol, trans-isoeugenol, dan senyawa lain yang belum diidentifikasi. Dari hasil isomerisasi, diperoleh kondisi optimum, yaitu pada penggunaan pelarut DMSO dengan suhu reaksi 150 oC, berat katalis 0,6 g, dan reaksi selama 5 jam dengan persentase selektivitas isoeugenol sebesar 21,98%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30411
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raodatul Jannah
"Bahan bakar biodiesel merupakan senyawa metil ester dari asam lemak rantai panjang yang dihasilkan melalui reaksi transesterifikasi minyak nabati. Pada penelitian ini dilakukan reaksi transesterifikasi minyak jarak dengan metanol menggunakan katalis K2CO3/a-Al2O3 sebagai katalis padatan basa untuk mempercepat reaksi transesterifikasi. Banyaknya K2CO3 yang ditambahkan divariasikan sebesar 10%, 15% dan 20% berat alumina. Waktu reaksi divariasikan 1 - 5 jam. Katalis hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan XRD dan XRF, sedangkan hasil reaksi transesterifikasi dianalisa secara kualitatif menggunakan GC-MS, dan secara kuantitatif menggunakan angka asam. Hasil konversi maksimum dengan bantuan katalis 10% K2CO3/ã-Al2O3 adalah sebesar 25,82% pada 2 jam reaksi ditambah 1 jam reaksi, dengan katalis 15% K2CO3/ã-Al2O3 sebesar 36,29% pada 2 jam reaksi ditambah 1 jam reaksi, dan dengan katalis 20% K2CO3/ ã-Al2O3 sebesar 26,17%, pada 5 jam reaksi ditambah 1 jam reaksi."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S30418
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurofik
"Reaksi oksidasi senyawa organik merupakan salah satu reaksi kimia yang penting. Maka dari itu dibutuhkan katalis (terutama yang bekerja ramah lingkungan) dalam menurunkan energi aktivasi reaksi tersebut. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis katalis TiO2-Al2O3 dengan dua cara, yaitu TiO2-Al2O3 (1:1) - U dan TiO2-Al2O3 (1:1) - PEG. Sumber Ti berasal dari TiCl4 dan sumber Al dari Al(NO3)3.9H2O, dengan perbandingan mol TiCl4 : Al(NO3)3.9H2O = 1:1. Karakterisasi katalis hasil sintesis ini dilakukan dengan alat XRD, XRF dan BET. Kedua katalis ini kemudian diuji daya katalitiknya dalam reaksi oksidasi katalitik gugus OH sekunder pada 2-butanol menjadi 2- butanon. Reaksi dilakukan dengan variasi berat katalis, waktu reaksi dan volume metanol, pada suhu 65-70oC dengan penambahan H2O2 sebagai oksidator. Produk hasil reaksi dianalisis dengan alat GC dan FTIR. % konversi optimum 2-butanon menggunakan TiO2-Al2O3 (1:1) - U dicapai pada 32,90 %, dan menggunakan TiO2-Al2O3 (1:1) - PEG dicapai pada 45,30 % dengan kondisi keduanya sama (0,75 g katalis, 3 jam waktu reaksi dan 7,5 mL metanol)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30476
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anna
"Dalam penelitian ini, zeolit KNaX (rasio molar Si/Al = 1,24) disintesis dari kaolin yang berasal dari Pulau Belitung di Indonesia. Zeolit KNaX tersebut digunakan sebagai katalis pada reaksi antara minyak kulit biji mete yang mengandung gugus ?OH fenolik dan karboksil ?COOH dengan metanol menggunakan pelarut DMSO untuk diaplikasikan sebagai biopelumas. Produk katalitik diekstrak menggunakan campuran pelarut etil asetat dan n-heksan dengan perbandingan volume 1:1. Fasa organik dipisahkan dan diuapkan untuk menghilangkan pelarut dan dianalisis menggunakan FTIR & GC-MS.
Hasil analisis dengan FT-IR menunjukkan telah terjadi reaksi O-metilasi dan esterifikasi dengan terbentuknya gugus ?OCH3 pada bilangan gelombang 2876,61 cm-1 dan gugus karbonil dari ester pada bilangan gelombang 1732,80 cm-1. Hal ini juga diperkuat dari data GC-MS menunjukkan adanya kenaikan berat molekul dari m/z 300 menjadi m/z 328, mengindikasikan adanya penambahan 2 gugus CH3. Produk reaksi katalitik dikarakterisasi terhadap beberapa parameter pelumas dan diperoleh hasil sebagai berikut: viskositas suhu 40°C = 35,2 cSt dan viskositas suhu 100°C = 4,1 cSt, TAN = 0,88 mg KOH/g sampel, TBN = 2,09 mg KOH/g sampel, densitas = 0,9902, flash point = 120°C dan pour point = -27°C. Selanjutnya dilakukan variasi jumlah pelarut DMSO dan persen berat katalis zeolit KNaX untuk mendapatkan nilai TAN lebih rendah sesuai spesifikasi biopelumas.

In this research, KNaX zeolite (molar ratio Si/Al = 1,24) was synthesized from kaolin, originating from Belitung Island in Indonesia. KNaX zeolite was used as catalyst in the reaction between cashew nut shell liquid containing phenolic ?OH group and carboxylic ?COOH with methanol using the solvent DMSO for the application as biolubricant. The reaction product was extracted using mixed solvents of ethyl acetate and n-hexane 1:1. The organic phase was separated and evaporated to remove the solvents and was analyzed using FTIR and GC-MS.
The FT-IR spectra showed the result of O-methylation and esterification reactions by the formation of ?OCH3 group at 2876,61 cm-1 and carbonyl group from ester at 1732.80 cm-1. These results were also confirmed by the GC-MS analysis result, which showed an increase in molecular weight of m/z 300 to m/z 328, indicating the addition of 2 CH3 groups. The catalysis reaction products were characterized toward several parameters of lubricant which showed the following results: Viscosity 40°C = 35,2 cSt and viscosity temperature of 100°C = 4,1 cSt, TAN = 0,88 mg KOH/g sample, TBN = 2,09 mg KOH/g sample, density = 0,9902, flash point = 120°C and pour point = -27°C. Furthermore, the amount of used DMSO solvent and the percentage of weight catalyst were varied to obtain the reduced TAN values as required for biolubricant."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T28802
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>