Ditemukan 8218 dokumen yang sesuai dengan query
Denpasar: Deva Communication, 2013
307.760 OUT
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Denpasar: BAPPEDA Kota Denpasar, 2013
307.760 9 CUL
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ziva Gentasangkara
"Tulisan ini mengkaji pengaruh budaya patriarki terhadap keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak di Kota Denpasar, dengan fokus pada implikasi sosial, psikologis, dan hukum dari peran ayah dalam keluarga. Dalam konteks budaya patriarki yang kuat, peran ayah seringkali terpinggirkan, sehingga menimbulkan beban ganda bagi ibu dan mengurangi kesejahteraan anak. Melalui pendekatan yuridis normatif dan metode penelitian non-doktrinal, penelitian ini menganalisis peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti Undang-Undang Nomor 4 tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (UU KIA), dalam mendukung keterlibatan ayah. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa budaya patriarki tidak hanya memperkuat stereotip gender dalam keluarga, tetapi juga menghambat penerapan prinsip-prinsip keadilan gender dan kepentingan terbaik bagi anak. Penelitian ini mengidentifikasi tantangan dalam implementasi kebijakan, termasuk resistensi sosial terhadap perubahan peran gender dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya peran ayah. Di sisi lain, tulisan ini juga menemukan peluang untuk memperkuat kebijakan cuti ayah dan mensosialisasikan nilai-nilai kesetaraan dalam pengasuhan anak. Penelitian ini menyarankan penguatan kerangka hukum yang responsif terhadap dinamika budaya lokal dan perlunya program sosialisasi dan pelibatan masyarakat untuk mendorong keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak. Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi dalam mengembangkan kebijakan yang lebih inklusif dan berorientasi pada kesejahteraan anak dan keluarga di Indonesia, khususnya di Bali.
This paper examines the influence of patriarchal culture on fathers' involvement in childcare in Denpasar City, focusing on the social, psychological and legal implications of fathers' role in the family. In the context of a strong patriarchal culture, the role of fathers is often marginalized, creating a double burden for mothers and reducing children's welfare. Through a normative juridical approach and non-doctrinal research method, this study analyzes the applicable laws and regulations, such as Law No. 4 of 2024 on Maternal and Child Welfare (MCH Law), in support of father involvement. The final results show that patriarchal culture not only reinforces gender stereotypes in the family, but also hinders the implementation of the principles of gender equity and the best interests of the child. The research identifies challenges in policy implementation, including social resistance to changing gender roles and a lack of understanding of the importance of fathers' roles. On the other hand, this paper also finds opportunities to strengthen paternity leave policies and socialize the values of equality in childcare. This research suggests strengthening the legal framework that is responsive to local cultural dynamics and the need for socialization and community engagement programs to encourage fathers' involvement in childcare. As such, this research contributes to developing more inclusive and welfare-oriented policies for children and families in Indonesia, particularly in Bali."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ziva Gentasangkara
"Tulisan ini mengkaji pengaruh budaya patriarki terhadap keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak di Kota Denpasar, dengan fokus pada implikasi sosial, psikologis, dan hukum dari peran ayah dalam keluarga. Dalam konteks budaya patriarki yang kuat, peran ayah seringkali terpinggirkan, sehingga menimbulkan beban ganda bagi ibu dan mengurangi kesejahteraan anak. Melalui pendekatan yuridis normatif dan metode penelitian non-doktrinal, penelitian ini menganalisis peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti Undang-Undang Nomor 4 tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (UU KIA), dalam mendukung keterlibatan ayah. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa budaya patriarki tidak hanya memperkuat stereotip gender dalam keluarga, tetapi juga menghambat penerapan prinsip-prinsip keadilan gender dan kepentingan terbaik bagi anak. Penelitian ini mengidentifikasi tantangan dalam implementasi kebijakan, termasuk resistensi sosial terhadap perubahan peran gender dan kurangnya pemahaman tentang pentingnya peran ayah. Di sisi lain, tulisan ini juga menemukan peluang untuk memperkuat kebijakan cuti ayah dan mensosialisasikan nilai-nilai kesetaraan dalam pengasuhan anak. Penelitian ini menyarankan penguatan kerangka hukum yang responsif terhadap dinamika budaya lokal dan perlunya program sosialisasi dan pelibatan masyarakat untuk mendorong keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak. Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi dalam mengembangkan kebijakan yang lebih inklusif dan berorientasi pada kesejahteraan anak dan keluarga di Indonesia, khususnya di Bali.
This paper examines the influence of patriarchal culture on fathers' involvement in childcare in Denpasar City, focusing on the social, psychological and legal implications of fathers' role in the family. In the context of a strong patriarchal culture, the role of fathers is often marginalized, creating a double burden for mothers and reducing children's welfare. Through a normative juridical approach and non-doctrinal research method, this study analyzes the applicable laws and regulations, such as Law No. 4 of 2024 on Maternal and Child Welfare (MCH Law), in support of father involvement. The final results show that patriarchal culture not only reinforces gender stereotypes in the family, but also hinders the implementation of the principles of gender equity and the best interests of the child. The research identifies challenges in policy implementation, including social resistance to changing gender roles and a lack of understanding of the importance of fathers' roles. On the other hand, this paper also finds opportunities to strengthen paternity leave policies and socialize the values of equality in childcare. This research suggests strengthening the legal framework that is responsive to local cultural dynamics and the need for socialization and community engagement programs to encourage fathers' involvement in childcare. As such, this research contributes to developing more inclusive and welfare-oriented policies for children and families in Indonesia, particularly in Bali."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ronaldo Abubakar
"Penurunan luas RTH dan kerapatan vegetasinya dapat menimbulkan perubahan variabilitas unsur cuaca. Variabilitas unsur cuaca adalah perbedaan variabel unsur cuaca antara satu tempat dengan tempat lainnya. Unsur cuaca yang paling dipengaruhi oleh keberadaan vegetasi adalah suhu udara, kelembapan udara, serta kecepatan angin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial dari kerapatan vegetasi, suhu udara, kelembapan relatif, dan kecepatan angin di Kota Denpasar, serta menganalisis hubungan antara kerapatan vegetasi terhadap variabilitas unsur cuaca di Kota Denpasar. Kerapatan vegetasi didapatkan dari citra satelit Landsat 8 yang diolah dengan metode NDVI, sedangkan unsur cuaca didapatkan dari pengukuran langsung. Ditemukan bahwa kota Denpasar terbagi menjadi empat kelas kerapatan vegetasi dengan luasan: 43,8 km2 (34.3%) berkerapatan jarang; 48,8km2 (38,2%) berkerapatan sedang; 13,1 km2 (10,3%) berkerapatan rapat; dan 21,9km2 (17,2%) berkerapatan sangat rapat. Umumnya nilai suhu udara yang tinggi ditemukan di penggunaan lahan yang terbuka dengan kerapatan vegetasi jarang hingga sedang. Di wilayah penelitian ditemukan kecenderungan hubungan antara kelembapan dan kecepatan angin dengan garis pantai. Hubungan antara kerapatan vegetasi dengan suhu udara maupun kelembapan udara berkekuatan sedang, masing-masing di angka -0.473 dan 0.468. Hubungan antara kerapatan RTH dan kecepatan angin bersifat sangat lemah.
The decrease in the area of green open space and the density of the vegetation can cause changes in the variability of weather elements. Variability of weather elements is the difference in variable weather elements from one place to another. The weather elements that are most affected by the presence of vegetation are air temperature, air humidity, and wind speed. This study aims to determine the spatial distribution of vegetation density, air temperature, relative humidity, and wind speed in Denpasar City, and to analyze the relationship between vegetation density and the variability of weather elements in Denpasar City. Vegetation density was obtained from Landsat 8 satellite imagery which was processed using the NDVI method, while the weather elements were obtained from direct measurements. It was found that the city of Denpasar is divided into four classes of vegetation density with an area of: 43.8 km2 (34.3%) sparse density; 48.8km2 (38.2%) medium density; 13.1 km2 (10.3%) is dense; and 21.9km2 (17.2%) is very dense. Generally, high air temperature values are found in open land use with sparse to moderate vegetation density. In the research area, it was found that there was a tendency for a relationship between humidity and wind speed with the coastline. The relationship between vegetation density and air temperature and air humidity is moderate, at -0.473 and 0.468, respectively. The relationship between green open space density and wind speed is very weak."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Denpasar: BAPPEDA Kota Denpasar, 2013
959.8 HIS
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Denpasar: Pemerintah Kota Denpasar, 2012
351 MEM
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Andreatta, Susan
Belmont, CA : Wadsworth, Cengage Learning, 2013
306 AND e
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Hongkong: Phoenix , 2011
720.357 ART
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Denpasar: Bappeda Kota Denpasar, 2010
306 KEB
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library