Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143423 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosalina
"Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Pemberian imunisasi tidak berarti anak terbebas dari penyakit tetapi dapat meringankan gejala apabila terserang penyakit terutama untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.Rendahnya cakupan imunisasi, ketidaklengkapan imunisasi dasar dan belum adanya penelitian tentang pengaruh pendidikan terhadap motivasi, maka peneliti tertarik untuk mengetahui sejauhmana pendidikan berpengaruh terhadap motivasi ibu dalam melengkapi imunisasi dasar anak balita. Penelitian ini menggunakan korelasi deskriptif dengan total sampling. Jumlah sampel sebanyak 86 orang yang dilakukan pada bulan desember 2004. Kriteria responden adalah ibu yang memiliki balita dengan status imunisasi lengkap melalui analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian adalah mayoritas responden berpendidikan SMP sebanyak 35 orang (40,69%), dan motivasi baik sebanyak 40 orang (46,50%), sedangkan tingkat pendidikan tidak ada hubungan dengan motivasi (p=0,441). Berdasarkan hal tersebut maka saran peneliti untuk tenaga kesehatan adalah melalui pelatihan tenaga keperawatan, penyuluhan bagi masyarakat, kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan. Penelitian lanjut untuk melihat faktor lainnya yang mempengaruhi motivasi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5392
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Alamsjah
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan PWS Berta pengaruh PWS terhadap peningkatan cakupan imunisasi di D.K.I. Jakarta selama tahun 1990 dan 1991. Sumber data untuk penelitian ini adalah data primer yang diambil dengan wawancara dan data sekunder yang berupa hasil cakupan imunisasi (aksesibilitas, kelengkapan, ketidaksinambungan imunisasi ), catatan buku biru, buku PWS. Jumlah puskesmas yang diambil pada tahun 1989 adalah 299 buah , pada tahun 1990 adalah 306 buah dan pada tahun 1991 adalah 307 buah ; jumlah ini diluar puskesmas yang ada di Kepulauan Seribu.
Dalam penelitian ini digunakan tabulasi silang , analisa stratifikasi. Disamping itu juga digunakan analsis regresi logistik ganda, untuk mengetahui besarnya pengaruh setiap faktor yang diteliti dengan mengendalikan semua faktor lain yang ikut mempengaruhi asosiasi tersebut.
Dari hasil analisa data diperoleh hasil bahwa PWS bermanfaat didalam peningkatan proporsi puskesmas yang dapat mencapai target aksesibilitas dan kelengkapan imunisasi selama tahun 1990 dan 1991, juga peningkatan proporsi puskesmas dengan ketidaksinambungan ringan selama tahun 1990 dan 1991.
Dengan adanya penelitian ini dapat diketahui :
1.Pemantauan Wilayah Setempat di D.K.I. telah melembaga.
2.PWS bermanfaat didalam peningkatan proporsi puskesmas yang dapat mencapai target aksesibilitas dan kelengkapan imunisasi selama tahun 1990 dan 1991, juga peningkatan proporsi puskesmas dengan ketidaksinambungan ringan selama tahun 1990.
3.PWS merupakan alat manajemen sederhana yang praktis yang harus dimanfaatkan oleh jajaran kesehatan secara melembaga dalam semua siklus pengambilan keputusan untuk memantau penyelenggaraan program imunisasi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadewi
"Imunisasi dasar adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan khusus terhadap penyakit tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, poliomielitis dan campak kepada anak umur 0-12 bulan. Kegiatan tersebut merupakan salah satu Intervensi kesehatan yang berdaya ungkit besar terhadap penurunan angka kesakitan dan angka kematian bayi dan anak. Cakupan imunisasi menurut SDKI (Survei Demografi Kesehatan Indonesia) tahun 1991, 27,9 persen anak terimunisasi lengkap dan 36,6 persen tidak mendapat imunisasi.
Salah satu penyebab masih rendahnya status kelengkapan imunisasi dasar anak, karena perilaku kesehatan ibu. Dilakukan analisis data SDKI tahun 1991. Untuk mempelajari besar hubungan antara beberapa faktor perilaku kesehatan ibu dengan status kelengkapan imunisasi dasar anak umur 12-24 bulan. Analisis statistik dilakukan dengan uji Regresi Logistik, secara sederhana dan ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor perilaku kesehatan ibu, meliputi pemeriksaan kehamilan (ANC), penolong persalinan oleh dokter/bidan, pemberian Air Susu lbu (ASI), kesertaan Keluarga Berencana (KB) dan pencarian pengobatan pada sarana pelayanan kesehatan sangat erat hubungannya dengan status kelengkapan imunisasi dasar anak. Hubungan beberapa perilaku kesehatan ibu dengan status kelengkapan imunisasi dasar anak dipengaruhi juga oleh pendidikan ibu, pendidikan suami, pekerjaan suami dan kontak ibu dengan media komunikasi (radio/tv, koran).
Selain itu ada perbedaan risiko antara ibu yang ANC dan ibu yang tidak ANC berdasarkan tempat tinggal di desa terpencil, desa, kota (kumuh) dan kota besar terhadap status kelengkapan imunisasi dasar anak. Ternyata ibu-ibu yang tinggal di desa terpencil yang ANC sekitar 4 kali kemungkinan anaknya terimunisasi lengkap dibandingkan ibu yang tidak ANC. Pada ibu-ibu yang tinggal di desa yang ANC sekitar 3 kali kemungkinan anaknya terimunisasi lengkap dibandingkan ibu yang tidak ANC. Ibu-ibu yang tinggal di kota yang ANC sekitar 33 kali kemungkinan anaknya terimunisasi lengkap dibandingkan ibu yang tidak ANC. Sedangkan ibu-ibu yang tinggal di kota besar sekitar 4 kali kemungkinan anaknya terimunisasi lengkap dibandingkan ibu yang tidak ANC. Untuk meningkatkan status kelengkapan imunisasi dasar anak, maka perlu ada intervensi pada beberapa faktor perilaku kesehatan ibu, terutama pada desa terpencil dan kota (kumuh)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T6402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hatta
"Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terutama Pneumonia merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak balita di negara berkembang, sekitar 4 juta kematian disebabkan oleh penyakit ISPA terutama Pneumonia. Di kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan penyakit Pneumonia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dimana pneumonia menempati urutan teratas dalam sepuluh penyebab kesakitan yang mempunyai kontribusi sebesar 53,42 %. Sementara angka cakupan imunisasi campak masih relatif rendah (70 %, tahun 1998).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan imunisasi campak dengan kejadian pneumonia pada balita dan faktor risiko lainnya di kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan tahun 2000. Studi ini menggunakan desain kasus kontrol, dengan 141 sampel dimana kasus adalah balita umur 9-59 bulan, menderita pnemonia yang datang ke Puskesmas, sedangkan kontrol adalah balita umur 9-59 bulan yang datang ke Puskesmas, tetapi tidak menderita pnemonia ataupun ISPA. Data diperoleh dari basil wawancara dengan menggunakan kuesioner pada responden ibu balita dan dianalisa dengan analisis univariat, bivariat (Chi Square) dan multivariate (Logislic Regression).
Hasil akhir uji multivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara imunisasi campak dengan kejadian pnemonia pada balita umur 9-59 bulan (DR= 2,307; p~,003 ). Dapat dikatakan bahwa risiko terkena pneumonia pada balita umur 9-59 bulan yang tidak diimunisasi campak 2,3 kali lebih besar dibandingkan dengan balita umur 9-59 bulan yang telah diimunisasi campak. Disamping variabel imunisasi campak ada 5 variabel lain yang mempengaruhi kejadian pneumonia di kabupaten OKU, sebagai berikut: Pendidikan ibu (OR=2,037; p=0,013), pengetahuan ibu (OR=2,364: p=0,005), polusi asap dapur (OR=2,99; p=0,002), kepadatan rumah (OR= 3,247; p= 0,0005) dan jarak ke sarana kesehatan (OR=0,43 1; p= 0,007).
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan kepada pengambil keputusan guna lebih memberi perhatian kepada keluarga balita (9-59 bulan) yang belum diimunisasi campak, berpendidikan rendah, berpengetahuan rendah, keadaan rumah yang jelek (polusi asap dapur), rumah yang padat huni dan yang jauh dari pelayanan kesehatan.

The Relationship Between Measles Imunization and Pneumonia Insidens on Underfive Years Old Children in Ogan Komering Ulu (Oku) District, South Sumatera, in 2000.The Acute Respiratory Tract Infection (ARI) especially pneumonia is main cause of morbidity and mortality on infant and under five years old children in developing countries. There are 4 million death caused by ARI especially pneumonia. In Ogan Komering Ulu (OKU) district, South Sumatera province, the pneumonia still became Community Health Problem. Pneumonia was the first rank of ten cause of morbidity that contributed 53,42 %, while the measles immunization coverage still low(70 %, year 1998).
This study was conducted to know the relationship between measles immunization and other risk factors with pneumonia on under five years old children in OKU district, South Sumatera province in 2000. The study design used in this study is Cases Control, with cases are 141 children age 9 - 59 month children suffered from pneumonia who attending health center. While the control was taken from age 9-59 month children without the diseases, who attending the some Health Center. The data was collected by interviewed from the children's mother using questioner. The analysis method of univariate, bivariate (Chi Square) and multivariate (logistic regression) was used in the study.
The result of the study show that a statistical significance association between measles immunization with pneumonia on 9-59 month children (p= 0,003 ; 0R=2,307). It can be said that pneumonia risk on under five years old children without measles immunization arc 2,3 time larger than that of under five years old children with measles immunization. Beside measles immunization, there are 5 other variables that also associated with pneumonia risk in OKU district such as: mothers education(UR=2,307; p=0,013), mothers knowledge (OR=2,364; p=0,005), kitchens smoke pollution (OR= 2.99: p=4.002). house density(OR=3,247;p= 0,000) and the house distance to health services(CR=0,431; p=O,OO7.
Based on the study result, it was suggested that the policy maker have to pay more attention to family with under five years old children who have not gotten yet the measles immunization, whose mother has low education, and low knowledge, who have bad condition and has high density of house, and whose house long far from health services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2750
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fergy Desi Puspita
"Penelitian ini membahas tentang identifikasi tingkat pengetahuan ibu dan karakteristik lain, pelaksanaan Lima Imunisasi dasar Lengkap anak balita, dan pengaruh karaktristik ibu terhadap pelaksanaan Lima Imunisasi dasar Lengkap anak balita. Sampel penelitian berjumlah 93 orang dengan metode Purposive Sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan instrumen penelitian benipa kuesioner.
Hasil penelitian berdasarkan analisis Chi Square menyimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu terhadap pelaksanaan Lima lmunisasi dasar Lengkap (p-vaIue= 0,04; a= 0,05 ) dan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap pelaksanaan Lima Imunisasi dasar Lengkap (p-value= 0,035 ; a=0,05).
Hasil penelitian merekomendasikan optimalisasi peran perawat dan kader Posyandu dalam memotivasi dan menjelaskan pentingnya lima imunisasi dasar lengkap pada anak balita.

This research focused on identification of mother level of knowledge and other characteristic along with implementation of Five Complete Basic Immunization for children under tive. A sample of 93 women was selected by Purposive Sampling method. This research is a descriptive correlation interpretive and is using questionnaire as instrument.
The research result is that there is correlation between education level of mother with implementation of five complete basic immunization (p-vaIue= 0,04 ;a= 0,05) and there is correlation between mother level of knowledge with implementation of five complete basic immunization (p-value= 0,035; a=0, 05).
The researcher recommends nurses and cadre Posyandu to motivate and explained the importance of tive complete basic immunization for children under five.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5809
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Umar H. Martadinata
"Masalah utama penelitian adalah belum diketahui bagaimana pengelolaan program imunisasi TT ibu hamil di Puskesmas Kabupaten OKU Sumatera Selatan dalam upaya pencapaian cakupan. Penelitian dilakukan terhadap pengelolaan program imunisasi di Puskesmas Kabupaten OKU Sumatera Selatan dalam upaya pencapaian cakupan imunisasi TT pada ibu hamil. Ruang lingkup penelitian adalah pengelolaan program imunisasi TT ibu hamil di Puskesmas yang meliputi Perencanaan, Pelaksanaan, Koordinasi, Pencatatan dan Pelaporan, Pemantauan serta Evaluasi. Penelitian bersifat kualitatif dengan melakukan studi kasus di 4 Puskesmas untuk menjaga validitas data maka digunakan Metode Triangulasi yaitu Triangulasi Sumber dan Triangulasi Metode.
Hasil penelitian menyatakan bahwa perencanaan kebutuhan vaksin TT ibu hamil di Puskesmas Kabupaten OKU Sumatera Selatan dilakukan oleh pihak Puskesmas. Perencanaan kebutuhan vaksin TT ibu hamil di Puskesmas berdasarkan jumlah sasaran dan target cakupan masing masing Puskesmas. Jadi seharusnya perencanaan kebutuhan vaksin TT ibu hamil dilakukan masing-masing Puskesmas sebagai unit pelayanan imunisasi sehingga kebutuhan vaksin sesuai dengan jumlah sasaran dan target cakupan dari masing masing Puskesmas.
Kebutuhan cold chain di Puskesmas Kabupaten OKU Sumatera Selatan cukup memadai baik sarana penyimpan vaksin maupun pengangkut vaksin. Adanya Puskesmas di Kabupaten OKU Sumatera Selatan dengan frekuwensi dan pengeluaran vaksin TT ibu hamil lebih dari I kali sehari, sehingga memungkinkan menurunnya potensi vaksin yang lain.
Pemantauan program imunisasi TT ibu hamil di Puskesmas Kabupaten OKU Sumatera Selatan hanya dilakukan melalui PWS atau Pemanatau Wilayah Setempat tanpa adanya supervisi atau pembinaan dari pihak Kabupaten. Evaluasi program imunisasi TT ibu hamil di Puskesmas juga dilakukan hanya melalui data primer sehingga evaluasi dilakukan terhadap tingkat cakupan tanpa analisa Puskesmas dengan cakupan rendah. Adanya droup out imunisasi TT ibu hamil, artinya terdapat ibu hamil dengan imunisasi TT yang tidak lengkap sehingga tidak bermakna dalam pencegahan Tetanus Neonatorum. Imunisasi TT ibu hamil diberikan sebanyak 2 kali selama kehamilan dengan selang waktu minimal 4 minggu.
Angka rata-rata pencapaian cakupan imunisasi TT ibu hamil di Puskesmas Kabupaten OKU Sumatera Selatan dalam kategori rendah sehingga tidak bermakna dalam pencegahan Tetanus Neonatorum. Puskesmas harus meningkatkan pengelolaan program imunisasi TT ibu hamil guna pencapaian cakupan yang tinggi. Pengetolaan program imunisasi TT ibu hamil di Puskesmas meliputi Perencanaan, Pelaksanaan,-Koordinasi, Pencatatan dan Pelaporan, Pemantauan Berta Evaluasi.

Managerail Role of the TT for Pregnancy Immunization Programs in the Public Health Care Centre of OKU Regency South Sumatera ProvinceThe main problem of the research is unknown how to manage the immunization program in the public health care centre of OKU regency South Sumatera Province in achieving the scope of the IT immunization for pregnancy_ The scope of the research is how to manage the immunization grogram in the public health care centre in achieving the scope of the IT immunizationfor pregnancy that are consisting of planning, implementating, coordinating, recording, reporting, observing and evaluating. The qualitataive research is done by taking case study in four public health care centres_ To maintainihe validity-of the-data; we-have-to-take-the-triangulationrnethods, they are the resource and the method triangulations.
The result of the research told that the planning of the TT vaccination necessities for pregnancy in the public health care centre of OKU regency South Sumatera Province are done by regency official. The planning of the IT vaccination necessities in the public health care centre is based on the number of the object and the target of each public health care centre scope.
The planning of the vaccination necessities for pregnancy in care public health care centre is done by each public health care centre as an immunization service unit, so the vaccination necessities are in accorded with the number of the object and the target from each public health care centre. The necessities of the cold chain in the public health care centre of OKU regency South Surnatera Province are provided enough as a vaccination keeper or carrier.
The existence of the public health care centre in of OKU regency South Sumatera Province with the frequency and the using of the TT vaccination for pregnancy is more than once a day, so it may reduce the potencies of the other vaccinatins. The observation of the TT vaccination programs for pregnancy in the public health care centre of OKU regency South Sumatera Province is done through local area observation only without using supervision or guding from the regency side.
The evaluation of the TT immunization for pregnancy in the public health care centre is also carried out through primary data only, so evaluation is done on the scope level without analizing, especially the public health care centre with low scope.
The dropping out of the TT immunization for pregnancy shows that there are some pregnant women with uncompleted TT immunization, so it won't give anything in preventing Tetanus Neonatorum. The TT immunization for pregnancy is given twice during pregnancy given after four weeks months since the in each giving. The mean of the scope achievement of the immunization for pregnancy in the public health care centre of OKU regency South Sumatera Province is in the low category, so it won't give anything in preventing Tetanus Neonatorum_ The public health care centre should improve the management of the TT immunization programs--for pregnancy in the public health care centre are consisting of planning, implementating, coordinating, recording, reporting, observing and evaluating.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luriana Nur Pratiwi
"Imunisasi mencegah 2-3 juta kematian anak di dunia akibat penyakit infeksi seperti difteri, tetanus, pertusis, dan campak sehingga imunisasi merupakan salah satu upaya intervensi kesehatan masyarakat yang paling berhasil dan cost-effective, terutama bagi negara berkembang. Indonesia telah berhasil mencapai Universal Child Immunization (UCI) namun berdasarkan data WHO pada Weekly Epidemiological Record (No.46, 2011, 86, 509-520, 11 November 2011), Indonesia masih menempati peringkat ke-4 di dunia untuk undervaccination children dalam cakupan imunisasi DPT. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui gambaran imunisasi dasar lengkap dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan status imunisasi dasar lengkap pada balita berusia 12-23 bulan di Indonesia tahun 2010, dengan menganalisis data Riskesdas 2010. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni tahun 2012 dan desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional, dengan populasi ibu yang memiliki balita usia 12-23 bulan di Indonesia tahun 2010. Hasil dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi square, independent sample T-test, dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi imunisasi dasar pada balita usia 12-23
bulan di Indonesia tahun 2010 sebesar 36,8%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa 8 variabel dinyatakan berhubungan secara statistik, yaitu daerah tempat tinggal, pendidikan ibu, pendidikan ayah, kunjungan neonatus, periksa kehamilan K4 ibu, penimbangan berat badan balita ke pelayanan kesehatan, penolong persalinan ibu, dan kepemilikan KMS/buku KIA/catatan kesehatan
lainnya. Diperlukan upaya dan peran serta aktif berbagai pihak untuk
meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap pada balita di Indonesia.

Abstract
Immunization prevent 2-3 millions child mortality in the world caused by
infectious disease such as diphteria, tetanus, pertusis, and measles, furthermore immunization is one of the most succsessful and cost-effective intervention in public health. In 1990, Indonesia ever reached Universal Child Immunization (UCI), however in Weekly Epidemiological Record of WHO (No.46, 2011, 86, 509-520, November 11th, 2011), Indonesia still in rank 4 for undervaccination children of three doses DTP vaccine in the world. Research objective is to know description and factors related to complete basic immunization in children under
five age 12-23 months in Indonesia in 2010 by analyzing data of Riskesdas 2010. Research was done in June, 2012 and design of this study is cross sectional, with mothers who have children under five age 12-23 months in Indonesia at 2010 as its population. Data was analyzed in univariate and bivariate using chi square test, independent sample T-test, and logistic regression. Result indicates that prevalence of complete immunization in children under five age 12-23 months in
Indonesia at 2010 is 36.8%. Result from the study shows 8 significant relationship between living area, education of mother, education of father, neonatal care, antenatal care, under five child?s weight measurement, childbirhts helper, and ownership of child health report. Active participation from various parties is needed to increase the prevalence of complete basic immunization status in Indonesia."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Hasan
"Pendahuluan. Imunisasi adalah upaya kesehatan dalam mencegah penyakit infeksi secara primer yang terbukti berhasil menekan insiden penyakitnya secara signifikan sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai faktor yang berhubungan dengan kelengkapannya.
Tujuan Penelitian. Mengetahui kelengkapan imunisasi dasar di Bogor dan Kampung Melayu dan faktor-faktor yang berhubungan.
Metode Penelitian. Penelitian potong lintang dilakukan pada 11 Agustus 2009 di Kampung Melayu dan 5 September 2009 di Bogor. Kuesioner dibagikan pada 119 responden di Bogor dan 53 responden di Kampung Melayu.
Hasil. Kelengkapan imunisasi di Bogor adalah 47,9% dan di Kampung Melayu 22,6%. Uji statistik pada data di Bogor dan Kampung Melayu menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara jumlah anak (chi-square p=0,977;Fischer p=0,144) dan urutan anak (chi-square p=0,716 ; p=0,235) dengan kelengkapan imunisasi.
Kesimpulan. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa kelengkapan imunisasi di Bogor dan Kampung Melayu adalah 47,9% dan 22,6% serta tidak didapatkan hubungan antara kelengkapan imunisasi dasar anak usia 1-5 tahun dengan jumlah dan urutan anak di Bogor dan Kampung Melayu.

Introduction. Immunization is a health effort in reducing the number of infectious disseases and has been proven to be successful in reducing the number of incidence significantly, thus a research regarding factors that are correlated with its coverage is needed.
Aim. To know the coverage of basic immunization in Puskesmas Bondongan Bogor and Puskesmas Kampung Melayu Jakarta.
Method. A crossectional study was conducted in August 11th in 2009 Kampung Melayu and September 5th 2009 in Bogor. Questionaire was given to 119 respondents in Bogor and 53 respondents in Kampung Melayu.
Result. The rate of coverage in Bogor was 47,9% and in Kampung Melayu was 22,6%. No statistically significant correlation was found in Bogor and Kampung Melayu between the number of children (chi-square p=0,977;Fischer p=0,144) and the order of children (chi-square p=0,716 ; p=0,235) with complete basic immunization.
Discussion. From this research it can be concluded that the rate of immunization coverage in Bogor and Kampung Melayu was 47,9% and 22,6% and no statistically significant correlation was found between the number of children and the order of children with complete basic immunization in Bogor and Kampung Melayu.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektifitas pemberian Sukrosa Peroral Dalam Menurunkan Nyeri Pada Bayi Yang Disuntik lmunisasi. Studi ini menggunakaun desain Quasi elaperimental. Sampel herjumlah 50 bayi herusia 0-4 bulan, terbagi menjadi 25 anggota kelompok kontrol dan 25 anggota kelompok perlakuan.
Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Data diperoleh meialui observasi dengan menggunakan audio-visual recorder. Penilaian skala nyeri menggunakan Neonatal Injhnrs Pain Scale dengan skala nyeri 0-6. Hasil analisa data menggunakan t-test dengan cz 0,05 didapatkan 1' hitung> I tabel. Hasil penelitian didapat bahwa tidak ada pengaruh pemberian sukrosa peroral dalam menurunkan nyeri pada bayi yang disuntik imunisasi di Pulo Gadung."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5322
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Peranginangin, Makmur Salpator
"Tesis ini membahas pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Provinsi Sumatera Selatan dengan menggunakan data sekunder Riskesdas 2007 dan Susenas 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2007. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.
Hasil penelitian menemukan bahwa waktu tempuh ke fasilitas UKBM merupakan faktor yang paling berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan imunisasi dasar di Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007. Hasil penelitian menyarankan bahwa untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan imunisasi dasar diperlukan optimalisasi manajemen posyandu.

The focus of this study is the utilization of basic immunization services in South Sumatera Province using secondary data Riskesdas 2007 and Susenas 2007. The purpose of this study is to know the factors relating to the utilization of basic immunization services in South Sumatera Province. This research is a quantitative research methode with cross sectional design.
This study found that the access time to the Community Based Health Efforts (UKBM) facility is the dominant factor in the utilization of basic immunization services in South Sumatera Province in 2007. The researcher suggests that Posyandu management as one of the UKBM should be optimized to increase the basic immunization coverage.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31366
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>