Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33355 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Palguna, Dewa
Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan, Mahkamah Konstitus, 2008
923.4 PAL j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sekretariat Jendral dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, 2008
342 SAY
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, 2008
320.54 SEK n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Putra Sonsang
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S41859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Dewa Gede Karma Wisana
"Makalah ini akan meninjau kesehatan sebagai salah satu komponen mutu modal manusia dalam pembangunan. Kesehatan merupakan kebutuhan yang penting bagi manusia. Status kesehatan yang lebih baik secara relatif diinginkan oleh setiap individu manusia yang hidup di muka bumi ini. Setiap individu akan berusaha mencapai status kesehatan tersebut dengan melakukan investasi dan atau mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa kesehatan.
Dari sudut pandang ekonomi, pentingnya faktor kesehatan bagi manusia akan sangat terkait sekali dengan kualitas sumber daya manusia (quality of human resources). Tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) akan ditentukan oleh status kesehatan, pendidikan, dan tingkat pendapatan per kapita (Ananta dan Hatmajdi, 1985). Dalam kegiatan perekonomian, ketiga faktor tersebut akan menentukan produktivitas SDM sebagai salah satu indikator quality of human resources. "
2001
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
A. Mukthie Fadjar
Jakarta: Mahkamah Konstitusi, 2010
923.4 MUK s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Rizky Sulyat
"ABSTRAK
Berjalan kaki (walking) apabila dioptimalkan sebagai basis perencanaan sistem transportasi dapat mendukung terciptanya sistem transportasi berkelanjutan dan merupakan moda transportasi yang paling populis untuk kota negara berkembang seperti Jakarta. Sebagai segmen-segmen jalan penting di kota Jakarta, Jalan M.H Thamrin , Jalan Medan Merdeka Barat, dan Jalan Kebon Sirih menghubungkan berbagai pusat-pusat ekonomi dan bisnis Ibukota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola walkability pada tiga segmen jalan ini dengan melakukan penilaian atribut fisik trotoar dengan mengacu pada Global Walkability Index (GWI), yang terdiri dari tiga komponen Keamanan, Kenyamanan, dan Keselamatan, dan analisis atribut kognitif berupa persepsi para pejalan kaki. Metode analisis yang digunakan dalam ini adalah analisis kualitatif dan deskriptif-spasial. Hasil penelitian menunjukkan segmen MH Thamrin menunjukkan tingkat kelayakan paling tinggi untuk zona perkantoran swasta dan zona komersil. Segmen Medan Merdeka Barat menunjukkan tingkat kelayakan tertinggi untuk zona perkantoran pemerintah. Segmen Kebon Sirih menunjukkan tingkat kelayakan paling rendah untuk zona perkantoran swasta dan zona perkantoran pemerintah. Adapun keterkaitan antara atribut fisik dan kognitif yakni pejalan kaki karena ?keharusan? cenderung berjalan kaki ke zona perkantoran (pemerintah dan swasta) yang memiliki rentang skor tingkat kelayakan tinggi. Sementara itu, pejalan kaki karena ?relaksasi? cenderung berjalan kaki ke zona komersil yang memiliki skor kelayakan trotoar lebih rendah, dan pejalan kaki sebagai ?olahraga/menyehatkan? cenderung berjalan kaki ke zona perkantoran (pemerintah dan swasta) yang memiliki tingkat kelayakan trotoar tinggi.

ABSTRACT
Walking is a type of transportation mode that supports sustainable transportation if optimized properly. For a city in a third world country such as Jakarta, walking can be the most populous mode of transportation. As important street segments in Jakarta, Jalan MH Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat, and Jalan Kebon Sirih Jakarta altogether connect many economic and business centers. This research aims to find out the walkability pattern on these segments. The walkability assessments consist of two types: physical attributes based on Global walkability Index (GWI), consisting of Comfort, Safety, and Security, and cognitive attributes, which focuses on the pedestrian?s perception. The method used in this research is qualitative and spatial-descriptive. The results shows that the pattern of walkability varies. In terms of physical attributes, MH Thamrin segment has the highest score for private office zone and commercial zone. Medan Merdeka Barat segment shows the highest score for government office zone, while Kebon Sirih segment shows the lowest score for private office zone and government office zone. Meanwhile, the correlation between these two attributes (the physical and the cognitive) is as follows: the pedestrians who perceive walking as ?mandatory? tend to walk to the office zones (government office zone and private office zone), the pedestrians who perceive it as a ?relaxation? tend to walk to commercial zone whose score is lower, and the ones who perceives it as a ?sport? tend to walk to the offices zone who have a higher score.
"
2016
S65338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arif Prima
"Berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Konservasi Sumber Daya Air dan berdasarkan Audit Energi Gedung Kantor Pusat Pertamina tahun 2010, maka perlu dilakukan upaya-upaya pelestarian sumber daya air dengan penghematan serta peningkatan efektifitas dan efisiensi penggunaan sumber daya air (PDAM dan air tanah) di Kantor Pusat Pertamina. Salah satu upaya yang akan diterapkan adalah penggunaan kembali air berpolutan rendah atau daur ulang air (water recycling) yang berasal dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan bentuk pemanfaatan dan bentuk pengolahan daur ulang air limbah yang sesuai kebutuhan dalam rangka mendesain Instalasi Daur Ulang air limbah yang efektif dan efisien di Kantor Pusat Pertamina. Penelitian dilakukan dengan menganalis potensi air limbah yang dapat didaur ulang, menganalisis aspek kebutuhan dan aspek teknis serta pembiayaan berdasarkan kondisi pemanfaatan dan karakteristik air limbah.Berdasarkan analisis potensi dan analisis aspek kebutuhan dan aspek teknis, air daur ulang dimanfaatkan untuk penggunaan cooling tower Gedung Utama. Instalasi Daur Ulang menggunakan kombinasi pengolahan filter karbon aktif, ultrafiltrasi (UF), dan ultraviolet (UV) yang dapat menghasilkan air daur ulang dengan kapasitas produksi 109 hingga 127 m3/hari atau 60 hingga 70 persen dari potensi sebesar 182 m3/hari yang bersumber dari Gedung Utama, Gedung Annex, Gedung Perwira, dan kantin Kantor Pusat Pertamina. Air daur ulang ini dapat mengurangi konsumsi PDAM sebesar 24 − 28%. Instalasi Daur Ulang Kantor Pusat Pertamina layak secara ekonomi dengan harga produksi air daur ulang sebesar Rp. 9.126 per m3 dibandingkan harga air PDAM sebesar Rp. 12.550 per m3. Penghematan yang diperoleh Kantor Pusat Pertamina sebesar Rp. 41.113.800 sampai Rp. 47.966.100 setiap bulannya dengan payback period selama 16 sampai 19 bulan.

Based on Regulation No. 7/2004 about Conservation of Water Resources and Energy Audit of Pertamina Head Office Building in 2010, it is indispensible to conserve water resources by increasing effectiveness and efficiency of water uses (PDAM and groundwater) at the Pertamina Head Office. One effort is the reuse of low pollutant water reuse or the recycling of effluent from the Waste Water Treatment Plant (WWTP).
The research is aimed to plan the use and configuration of wastewater recycling system in order to design an effective and efficient wastewater recycling plant in the Pertamina Head Office. The study was conducted by analyzing the potential of the wastewater which can be recycled, aspects of the water needs, technical aspects as well as the financial aspect based on the water utilization target and wastewater characteristics. Based on the analysis of the potential and the analysis of needs and the technical aspects, recycling water will be used for cooling tower of the Utama Building. The wastewater recycling installation will use a combination of activated carbon filter, ultrafiltration (UF), and ultraviolet (UV) which can produce recycled water with capacity of 109 to 127 m3/day or 60 to 70 percent of the potential of 182 m3/day wastewater originating from Utama Building, Annex Building, Perwira Building, and cafeteria. This recycled water can reduce PDAM consumption by 24 to 28 percent. Wastewater recycling plant in the Pertamina Head Office is economically viable at a price of recycled water production amounted to Rp. 9.126 per m3 compared to PDAM water price of Rp. 12.550 per m3. Savings gained by Pertamina Head Office will range from Rp. 41.113.800 to Rp. 47.966.100 per month with a payback period for 16 to 19 months."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1965
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sumbayak, Radisman F.S.
Jakarta: Ind-Hill, 1985
340 RAD b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>