Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9251 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chugh, Chandra Parkash
New Delhi: Oxford & IBH Publishing Co., 1977
R 627.75 CHU d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Vinnikov, I.
Moscow: Peace Publishers, [Date of publication not identified]
621.952 VIN d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Suseno
"ABSTRAK
Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan penelitian mengenai lumpur pemboran yang mendapatkan kesimpulan bahwa lumpur berbahan dasar minyak merupakan fluida lumpur pemboran paling bagus, namun tidak direkomendasikan karena tidak berkelanjutan dan tidak ramah lingkungan. Untuk itu dilakukan penelitian at aditif yang dapat digunakan untuk lumpur berbahan dasar air, sehingga memiliki kualitas yang sama bahkan lebih baik dari lumpur berbahan dasar minyak. Penggunaan grafena sebagai zat aditif lumpur pemboran dapat memebentuk mud cake sebagai penghalang filtrasi dan penggunaan magnesium oksida MgO dapat meningkatakan nilai viscositas. Analisis rheologi dilakukan dengan metode bingham plastic sebagai metode yang sederhana dan pada umumnya dilakukan dilapangan migas dan penggunaan power law model dapat memberikan pemodelan yang lebih baik dari bingham plastic yang tidak dapat dilakukan untuk analisis dibawah permukaan sumur. Simulasi tension limit dilakukan untuk mengetahui batas aman kemampuan alat dalam menahan beban. Pengontrolan equivalent circulation density ECD sangat penting, jika ECD terlalu tinggi maka dapat menyebabkan loss circulation dan apabila terlalu rendah dapat menyebabkan gejala terjadinya semburan minyak atau kick. Pada bingham plastic, nilai plastic visosity dan yield strength aditif grafena mengalami peningkatan sebesar 25 dan 32 dibandingkan formula dasar base . Nilai yield strength MgO terlalu tinggi, mengindikasikan bahwa MgO tidak dapat digunakan sebagai zat aditif fluida lumpur pemboran. Pada aditif oksida grafena GO terjadi penurunan plastic viscosity 50 dan yield strength naik 180 . Nilai batas torsiaditif grafena meningkat 0,2 dan kedalaman pemboran bertambah 2,8 dibandingkan formula dasar base . Nilai batas torsi oksida grafena GO meningkat 0,2 dan kedalaman pemboran bertambah 2,08 dari formula base. Pada penetuan tension limit aditif grafena meningkat 38,8 dari formula dasar base dan pada oksida grafena GO menurun 2,11 dari formula dasar base . Dari simulasi equivalent circulation density ECD , grafena lebih cocok digunakan untuk sumur dengan tekanan formasi yang tinggi. Oksida grafena GO lebih cocok digunakan untuk sumur dengan tekanan formasi yang rendah.

ABSTRACT
Previous research on drilling mud concludes that oil based mud is the best drilling fluid, but is not recommended because it is unsustainable and environmentally unfriendly. Therefore, research on additives that can be used for water based mud, so have the same quality even better than oil based mud. The use of graphene as a drilling mud additive may form mud cake as a filtration barrier and the use of magnesium oxide MgO may increase the viscosity value. Rheological analysis is done by Bingham Plastic Method as a simple method and generally done in oil and gas field and the use of power law model can provide better modeling of Bingham Plastic that can not be done for well under surface analysis. The tension limit simulation is performed to determine the safe limits of the tool 39 s ability to withstand loads. Control of equivalent circulation density ECD is very important, if ECD is too high it can cause loss circulation and if too low it can cause kick. In Bingham Plastic, the value of viscosity plastic and the yield strength of graphene additive increased by 25 and 32 compared to the base formula. The MgO yield strength value is too high, indicating that MgO can not be used as a drilling mud fluid additive additive. In graphene oxide additives GO there is a decrease in plastic viscosity 50 and yield strength up 180 . Graphene torque limit value increased 0.2 and drilling depth increased 2.8 compared to the base formula. The graphene oxide torque limit value GO increased 0.2 and drilling depth increased 2.08 from the base formula. At the tension limit of graphene additive increased 38.8 of the base formula and on the graphene oxide GO decreased 2.11 of the base formula. From the equivalent circulation density ECD simulation, grafena is more suitable for wells with high formation pressures. Graphene oxide GO is more suitable for low pressure wells. "
2018
T50928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
MacLachlan, Malcolm
Ledbury, England: Oilfield Publications, 1987
627.75 MAC i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 1996
R 621 ENE
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Shah, Vishu
"Buku yang berjudul "Handbook of plastics testing technology" ini ditulis oleh Vishu Shah. Buku ini merupakan sebuah buku panduan mengenai pengujian plastik."
New York: John Wiley & Sons, 1998
R 620.192 3 SHA h II
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Meyers, Robert A.
New York: John Wiley & Sons, 1983
R 621 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
New York : McGraw-Hill, 1996
R 658 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Devino Christie Miliandy
"Menentukan jenis fluida pengeboran adalah hal yang sangat penting dalam proses pengeboran minyak dan gas bumi. Sifat hidrolika dan rheology dari fluida pengeboran menjadi faktor utama penunjang produktifitas pengeboran. Waterbased mud merupakan lumpur pengeboran yang sering digunakan dan ramah lingkungan. Penentuan jenis water-based mud berdasarkan data lithology formasi tanah dapat memudahkan kita dalam merencanakan operasi pengeboran, khususnya pengeboran pada sumur yang membutuhkan safety yang tinggi, celah antara pipa pengeboran dan wellbore yang sempit dan pada sumur dengan kedalaman yang tinggi. Spesifikasi pada tiap jenis water-based mud digunakan untuk mendapatkan sifat fisik lumpur yang aman untuk menembus formasi, mengurangi kesalahan apabila terjadi fluid loss dan retak formasi, bahkan dalam kondisi terburuk dipersiapkan untuk menghadapi kick dan blowout. Formasi tanah yang unik dan sifatnya yang bereaksi dengan adanya kandungan air dalam lumpur, maka penggunaan bahan material sebagai aditif untuk water-based mud harus sangat diperhatikan. Pemilihan bahan material yang tepat dapat mempengaruhi efiesiensi kerja lumpur pengeboran, dan dipastikan untuk mampu mengurangi resiko kesalahan yang akan mengakibatkan biaya perawatan sebesar 60 - 70% dari total seluruh biaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pengeboran sedalam 2304 m, yang terbagi kedalam 4 interval. Interval 1 pada lubang 26? sampai kedalaman 38 m, interval 2 pada lubang 17 1/2? sampai kedalaman 209 m , interval 3 pada lubang 12 1/4? sampai kedalaman 1246 m, dan interval 4 pada lubang 8 1/2? sampai kedalaman 2304 m. Dari hasil penelitian ini, jenis water-based mud untuk interval 1 adalah Native Gel mud atau Native mud; unutk interval 2 adalah Gel ? Polymer mud atau 4% KCL PHPA mud; interval 3 adalah KCL-PHPA Polymer mud atau 4% KCL PHPA mud; dan interval 4 adalah 4% KCL PHPA mud.

Determining the type of drilling fluid is very important in the process of drilling for oil and gas. The nature of hydraulics and rheology of drilling fluid become the main factors in supporting drilling productivity. Water-based mud is drilling mud which are frequently used and environmentally friendly. Determination of the types of water-based mud based on data of soil formation lithology can facilitate us in planning of drilling operations, in particular drilling on wells that need a high safety, the gap between drilling pipe and narrow wellbore and on the depth well. Spesifications on each type of water-based mud is used to get physical properties of the sludge is safe to penetrate the formation, reduce errors in case of fluid loss and crack formation, even in the worst conditions are prepared to deal with a kick and blowout. An unique land formation and its nature which react with the presence of water content in the mud, then the use of the materials as additives for water-based mud must to get high attention. The selection of the right materials can affect on the work efficiency of driiling mud, and it is certain to be able to reduce the error risk that would result of maintenance costs by 60-70% of total costs. This research aims to analyze the drilling process as deep as 2304 m, which is devided into 4 intervals. Interval 1 on hole 26? up to a depth of 38m, interval 2 on hole 17 1/2? up to depth of 209 m , interval 3 on hole 12 1/4? up to depth of 1246 m, and interval 4 on hole 8 1/2? up to depth of 2304 m. The results of study show that types of water-based mud on interval 1 is Native Gel mud atau Native mud; for interval 2 is Gel ? Polymer mud atau 4% KCL PHPA mud; interval 3 is KCL-PHPA Polymer mud atau 4% KCL PHPA mud; and interval 4 is 4% KCL PHPA mud."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Dharmasaputro Vilda
"ABSTRAK
Dalam dunia pengeboran, terdapat istilah sumur cluster yang dimana dalam satu
sumur terdapat beberapa titik pengeboran yang mempunyai posisi sejajar satu
sama lain dengan jarak antara 10 m hingga 20 m. Dalam sumur cluster, proses rig
up dan rig down menjadi tidak efisien karena membutuhkan waktu yang lebih
lama sehingga biaya operasi menjadi lebih besar. Sehingga dalam hal ini,
pendorong rig sliding menjadi salah satu alat yang dianggap jauh lebih efektif
dalam memangkas waktu dibandingkan dengan metode konvensional yaitu
dengan rig up dan rig down. Dalam hal ini komponen gripper adalah salah satu
komponen yang terdapat di pendorong sliding rig yang berperan sebagai
penahan dalam mekanismenya. Penulisan ini bertujuan untuk merancang
komponen gripper dengan menggunakan material yang terdapat di produsen lokal
sehingga komponen dapat dibuat secara mandiri oleh negara Indonesia.

ABSTRACT
In term of Drilling world. There is cluster well which have multi point of
drilling hole in parallel position respect with each other. The distance of this
cluster section have about 10m until 20 m for each other hole. In Cluster Well,
the rig up and rig down process became inefficiently process because this process
require more time so the drilling operation cost become ekspensive. In this case,
the Sliding Drilling Rig Mover become more efective to cut off the time than the
convesional method which using rig up and rig down. In this Mover, therer is
component which called Gripper. This Component have role as Holder to hold the
action force from hydraulic which to push the substructure. This study aimed to
design Gripper components using materials which can be found at local
produsen so with the result that, the components can be independent produced by
Indonesia"
2014
S54077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>