Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124864 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tisna Yanti
"Proses melahirkan adalah sesuatu yang berarti dan merupakan peristiwa yang penuh dengan stress, pada wanita yang proses melahirkannya aman akan menjadikannya sebagai suatu pengalaman positif dan memuaskan. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui tentang bagaimana persepsi ibu terhadap bantuan yang diberikan perawat pada saat melahirkan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif sederhaha dengan pengambilan sample secara ‘°total sampling °‘.diperoleh sample sebanyak 20, data diperoleh melalui pengisian kuesioner atas persetujuan responden. Dari data tersebut kemudian data dikumpulkan dan di olah dengan menggunakan rumus tendensi sentral, dari pengolahan data didapatkan hasil, perawat memberikan bantuan secara emosional pada saat rnelahirkan sebanyak 62,7 %, perawat memberikan bantuan langsung pada ibu pada saat melahirkan sebanyak 78,75% 60.65 % perawat memberikan informasi kepada ibu pada saat melahirkan, S0 % perawat memberikan dukungan emosional dan informasi pada ibu saal melahirkan, 79 % perawal memberikan bantuan langsung dan dukungan emosional pada ibu saat melahirkan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ibu mempunyai persepsi positif terhadap bantuan perawat pada saat melahirkan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5213
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yenita Agus
"Penelitian lamanya cuti sebelum melahirkan pada ibu bekerja mengunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang bertujuan untuk menguji hubungan antara lamanya cuti sebelum melahirkan pada ibu bekerja dengan komplikasi pada masa persalinan di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta. Populasi penelitian adalah 85 orang responden, yang dibagi atas 2 kelompok yaitu kelompok kasus positif sebanyak 18 orang dan kelompok kasus negatif sebanyak 67 orang (perbandingan 1 : 4). Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara Purposive Sampling.
Hasil penelitian dengan bivariat dan multivariate menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara lamanya cuti sebelum melahirkan dengan komplikasi persalinan dengan p Value = 0.355 dan OR = 0.48 yang berarti lamanya cuti sebelum melahirkan mempunyai peluang 0.48 kali terjadinya komplikasi pada masa persalinan, Hasil analisis untuk confounding ,factor dengan alpha 0.05 ada faktor yang mempunyai hubungan signifikan dengan p value < 0.05 yaitu usia, pendidikan dan riwayat komplikasi pada kehamilan yang lalu, sementara untuk pekerjaan, jarak kelahiran penghasilan keluarga, paritas, aktivitas ibu dan kunjungan antenatal tidak mempunyai hubungan secara bermakna (p value > 0.05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel utama, tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan komplikasi pada masa persalinan. Hal ini terjadi karena kurang tergalinya bagaimana beban kerja ibu Untuk itu peran perawat maternitas dalam hal ini sebagai peneliti mampu untuk menggali lebih dalam tentang pekerjaan ibu khususnya beban kerja dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode kualitatif sehingga dapat dilihat bagaimana persepsi ibu bekerja terhadap lamanya cuti melahirkan. Bagi pengambil kebijakan untuk dapat tetap memberlakukan cuti sebelum melahirkan dalam rangka mempersiapkan ibu secara fisik dan mental dalam menghadapi persalinan.

This study was a descriptive analytic with cross sectional design that aims to examine the relations between time begin maternal working off and delivery complication in Fatmawati Hospital. Respondent are 85 working mother divided into, negative and positive delivery complication. 18 respondent are negative cases and 67 respondent are positive cases (Ratio 1 :4) Total sample in the study is determined with Purposive Sampling.
The result of the study, shows that there is no significance between maternal off and delivery complication. ( p value = 0.355) and OR 0.48 time the occurrence of complication during labor. From the result of the analysis for confounding factor with Alpha 0.05 i.e., age, education, complication in family, Whereas for employment, family income, parity, activity and antenatal care are not significant (p value > 0,05). This study concludes that main variable is not significant with delivery complication. Therefore, the role of maternity nurse as a researches is needed explore about the work of the mother especially work load. More over, further research with qualitative methods needs to be done. So it can be seen the perception of working mother toward the time begin maternal off. Decision maker can consider whether maternal off is proportionate before and after delivery to prepare pregnant women physic and mentally in delivery process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsuriati
"Latar belakang: Self-control rendah pada ibu bersalin menyebabkan proses persalinan tidak memuaskan dan menimbulkan pengalaman persalinan traumatis. Tenaga kesehatan diharapkan dapat membantu ibu untuk meningkatkan self-control persalinan. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan self-control ibu dalam menjalani persalinan. Metode penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan tekhnik concecutive sampling melibatkan 150 responden ibu bersalin dengan rentang usia 15-44 tahun. Sebagian besar responden merupakan multipara, berlatar belakang pendidikan menengah, tidak bekerja dan berpenghasilan kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p = 0,002), paritas (p = 0,000), pendidikan (p = 0,045), pekerjaan (p = 0,035), efikasi diri persalinan (p = 0,000), kecemasan persalinan (p = 0,001), ketakutan persalinan (p = 0,000), nyeri persalinan (p = 0,000) dan sikap tenaga kesehatan (p = 0,000) dengan self-control persalinan. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara penghasilan (p = 0,155) dengan self-control ibu dalam menjalani persalinan. Analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel paling dominan memengaruhi self-control persalinan adalah efikasi diri persalinan (p = 0,000). Rekomendasi: Pemberdayaan perempuan dalam perencanaan persalinan dapat meningkatkan efikasi diri dan self-control untuk menjalani persalinan secara alamiah.

Background: Low self-control in mothers in labor causes the labor process to be unsatisfactory and causes a traumatic labor experience. Health workers are expected to be able to help mothers to improve their self-control in labor. The purpose of this study was to identify factors related to maternal self-control in undergoing labor. The research method used a cross-sectional design with consecutive sampling techniques involving 150 respondents of mothers in labor with an age range of 15-44 years. Most of the respondents were multiparous, had a secondary education background, were unemployed and had low income. The results showed that there was a significant relationship between age (p = 0.002), parity (p = 0.000), education (p = 0.045), employment (p = 0.035), childbirth self-efficacy (p = 0.000), labor anxiety (p = 0.001), fear of childbirth (p = 0.000), labor pain (p = 0.000) and attitudes of health workers (p = 0.000) with self-control in labor. There was no significant relationship between income (p = 0.155) and maternal self-control in undergoing childbirth. Multivariate analysis showed that the most dominant variable influencing self-control of childbirth was self-efficacy of childbirth (p = 0.000). Recommendation: Empowering women in childbirth planning can increase self-efficacy and self-control of mothers to undergo childbirth naturally.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlinda
"Pengalaman persalinan pada ibu dapat dinilai dari dimensi kemampuan diri, perasaan aman, dukungan profesional, dan partisipasi yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengalaman persalinan ibu dengan bedah sesar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian deskritif analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel ibu paska persalinan bedah sesar n=141 menggunakan consecutive sampling. Hasil penelitian didapat dimensi kemampuan diri dipengaruhi oleh peran dari faktor sumber dana dan jenis tindakan bedah sesar, dimensi perasaan aman faktor yang berperan adalah sumber dana, pendidikan, dan jenis tindakan bedah sesar. Dimensi dukungan profesional dipengaruhi oleh peran dari faktor pendidikan dan pekerjaan sedangkan dimensi partisipasi hanya dipengaruhi oleh peran faktor pekerjaan. Sedangkan faktor yang paling berperan pada dimensi kemampuan diri adalah jenis tindakan bedah sesar (r=-0,307), dimensi perasaan aman dipengaruhi faktor pendidikan (r=0,189), dimensi dukungan profesional dipengaruhi faktor pendidikan (r=0,216) dan dimensi partisipasi dipengaruhi oleh faktor pekerjaan (r=0,217). Persalinan bedah sesar adalah alternatif terakhir ketika persalinan pervaginam dengan atau tanpa tindakan tidak dapat dilakukan karena adanya indikasi medis pada ibu. Pengalaman persalinan ibu dengan bedah sesar dapat diukur dengan instrumen yang melihat pengalaman persalinan secara multidimensi.

Childbirth experience can be judged from the dimension of self-efficacy, feelings of safety, professional support, and participation. It can be influenced by various factors. This study aims to identify the experiences of cesarean birth mothers and the factors that influence it. Analytic descriptive study with cross sectional, sample of mothers after cesarean section = 141 using consecutive sampling. The result in the dimensions of self-efficacy is influenced by the role of factors financial sources and types of cesarean section, feeling safety dimension contributing factor is the source of financial, education, and type of cesarean section. Dimension of professional support is influenced by the role of education and employment factor, while the dimension of participation is only influenced by the role of occupational factors. While the factors that most contribute to the dimension of self-efficacy is a type of cesarean surgery (r= -0.307), a feeling of security dimensions is influenced by education (r= 0.189), the dimensions of professional support is influenced by education (r= 0.216) and the dimension of participation is influenced by factor work (r = 0.217). Cesarean section delivery is the last alternative when vaginal delivery with or without action, can not be performed because of maternal medical indications. Experience of childbirth mother with a cesarean section can be measured with an instrument that is seen as a multidimensional experience of childbirth."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T38605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murdiningsih
"Angka Kematian Ibu di Indonesia sebesar 390/100.000 kelahiran hidup (SDKI,1994). Angka tersebut masih relatif tinggi yaitu sebesar 3-6 kali bila dibanding negara-negara ASEAN, dan lebih dari 50 kali dari negara-negara maju. Sedangkan angka kematian ibu di Sumatera Selatan belum dapat diperkirakan, tetapi berdasarkan data dari beberapa Rumah Sakit dan Rumah Bersalin didapatkan pada tahun 1998 sebanyak 57 orang dan untuk cakupan pelayanan antenatal care di Puskesmas Gandus Kota Palembang pada tahun 1999 sebesar 85,26 % tetapi hanya 61,66 % ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan. Salah satu komponen yang diduga mempunyai daya ungkit yang cukup besar dalam menurunkan angka kematian ibu adalah pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan yang baik diharapkan dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga ibu dapat menyelesaikan persalinannya dengan baik dan melahirkan bayi yang sehat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor pada ibu bersalin, fasilitas pelayanan dan faktor dukungan dari orang lain dengan pemilihan penolong persalinan pada ibu yang melakukan antenatal care pada tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Gandus Kota Palembang.
Rancangan penelitian ini adalah cross sectional, dengan sampel penelitian berjumah 98 orang yang terdiri dari 47 responden (Ibu bersalin) ditolong oleh dukun paraji (Bayi) dan 5l responden ditolong oleh tenaga kesehatan. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung, data kemudian diolah secara statistik menggunakan tehnik analisis Chi-Square dan Regresi Logistik.
Dari hasil analisis bivariat diketahui ada empat variabel terbukti mempunyai hubungan bermakna terhadap pemilihan penolong persalinan yaitu variabel pendidikan, sikap, biaya dan dukungan orang lain Sedangkan variabel paritas tidak bermakna dan variabel riwayat sakit serta jarak tempuh tidak dapat dianalisis dikarenakan variabel tersebut dalam tabel silang ada sel yang kosong. Dari model regresi logistik diketahui ternyata variabel yang paling berpengaruh terhadap pemilihan penolong persalinan adalah Sikap responden terhadap tenaga kesehatan yang dinyatakan dengan nilai Odds ratio terbesar yaitu 15,49 ( 95 % Cl = 1,708-140,57). Dari hasil uji interaksi tidak didapatkan hubungan yang bermakna antar setiap variabel setelah dilakukan interaksi berulang-ulang.
Sebagai saran untuk tindak lanjut, maka upaya yang sebaiknya dilakukan oleh Dinas kesehatan kota Palembang untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang persalinan adalah diberikan penyuluhan tidak hanya pada ibu hamil dan menyusui saja tetapi juga pada ibu-ibu dalam masa reproduksi serta para pengambil keputusan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan khususnya dalam memilih penolong persalinan yaitu para suami atau keluarga yang disegani dalam keluarga yang bersangkutan sehingga mereka dapat mendukung dalam memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan. Untuk petugas Puskesmas perlu membina hubungan yang baik dengan dukun bayi serta dapat melakukan supervisi terhadap dukun bayi. Pada saat ibu hamil yang melakukan antenatal care di Puskesmas hendaknya diberikan konseling tentang masalah kesehatan ibu dan bayinya, dengan komunikasi yang efektif diharapkcn akan timbul keyakinan didalam diri ibu bahwa petugas kesehatan akan mampu menolong dirinya.

The mother's mortality rate in Indonesia is about 390/100.000 life birth (SDKI, 1994). Those numbers is still high 3-6 times if we compare with another ASEAN countries and more then 50 times to other advance countries. While the mother's mortality rate in south Sunnatera cannot be predict yet, but based on several data from some of hospital and maternity clinic. at 1998 it is 57 people, and for antenatal care service at mess health center Gandus in Palembang at 1999 it's 85,26% but only 61,66% get proper health treatment from medical rep. One of component which can decrease mother's mortality rate is proper deliver service from medical rep, with good service, hopefully to keep and increase mother health and mother can finish her birth process and have healthy baby as well.
The purpose of this research is to fill out the correlation between deliver mother, facility services, and other family support with selection of delivery helper to the mother who did antenatal care by health worker in Public Health Center Gandus working area Palembang.
The design of this research is cross sectional, with 98 people as sample which consist of 47 respondents deliver mother with help from traditional birth attendant and 51 respondents is helped by medical rep. Data seeking is held by direct interview, and processed in statistic with using Chi-square analysis and logistic regression.
From bivariat analysis, there are 4 variables which has correlation to delivery helper choosing proofed, i.e. education variable, attitude, cost and other people support. Paritas variable is not meaningful and illness history and also distance cannot be analyzed because in the cross tab there is empty column. From the logistic regression, the variable which effect to delivery helper chosen is attitude that declare with odds ratio value that is 15,49 (95% CI=1,708-140,57). From the interaction test there is no meaningful correlation between each variable, after continuous interaction.
As suggestion for the next step, the better effort that has to be done by Palembang health Dept. to increase mother's knowledge about delivering a baby but also to the mother in reproduction period and also the decision maker in using the health service specifically in choosing the delivery helper which is the husband or family who being reluctant until they can support in choosing medical rep as a helper in delivering a baby. To the medical rep in Public Health Center, is important to build good relationship with traditional birth attendant and also supervising function to the traditional birth attendant. During pregnant period who take antenatal care in Public Health Center, is better if they have counseling about health problem, mother and the baby, with effective communication, in order to create self confidence that the medical rep is capable to help her.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Nuraida
"Komplikasi persalinan merupakan penyebab utama kematian maternal dan perinatal. Kejadian komplikasi persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok tahun 2011 sebesar 17,6%. Untuk mengetahui gambaran komplikasi persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok dilakukan penelitian dengan desain case series, menggunakan data sekunder dari rekaman medik semua ibu yang mengalami komplikasi persalinan. Dilakukan analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentasi variabel komplikasi persalinan yaitu sosial demografi, status kesehatan, status obstetri dan pelayanan kesehatan ibu yang mengalami komplikasi persalinan.
Hasil penelitian menggambarkan proporsi kejadian komplikasi persalinan yaitu perdarahan saja 69%, preklamsia/eklamsia saja 19%, partus lama saja, perdarahan dan preeklamsia/eklamsia 8,6%, perdarahan dan partus lama 0,9%, sebagian ibu berpendidikan rendah 53,4%, rata-rata paritas ibu 1,6 kali, kekuatan his kurang dari 40 detik/10 menit 74,1% dan datang tanpa rujukan 51,7%. Disarankan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan kompetensi tentang penatalaksanaan persalinan dengan komplikasi perdarahan. Serta meningkatkan penyuluhan kepada ibu hamil primipara.

Complications of childbirth are the leading cause of maternal and perinatal mortality. Incidence of complications of labor at General Hospital in Depok in 2011 of 17.6%. To know the description of childbirth complications at General Hospital in Depok conducted the research with case series design, using secondary data from medical records of all women who experience complications of labor. Univariate analysis was performed to determine the distribution and frequency of complications of labor is a variable percentage of social demographics, health status, health status and maternal obstetric complications of childbirth.
The results illustrate the proportion of the incidence of bleeding complications of labor is only 69%, preklamsia / eclampsia was only 19%, long confinement alone, bleeding and preeclampsia / eclampsia was 8.6%, bleeding 0.9% and long confinement, some mothers with low education 53.4 %, an average of 1.6 times the parity of the mother, his strength is less than 40 minutes detik/10 74.1% and 51.7% came without a referral. It is recommended to further enhance the knowledge and competence of the management of labor with bleeding complications. And increasing outreach to pregnant primiparas.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This research explain investigated the correlation between utilization birth attendant and knowledge, attitude and practice among Baduy tribe..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Roudlotul Jannah
"Kehamilan dan persalinan merupakan proses fisiologis yang menyebabkan perubahan fisik maupun psikososial baik terhadap ibu hamil dan suami. Perubahan transisi peran baru calon ayah salah satu fase penting, dimana kesehatan mental laki-laki perlu mendapatkan perhatian besar untuk mendukung kesehatan ibu hamil. Sehingga suami mengalami kekhawatiran atau ketakutan menjelang persalinan. Ketakutan persalinan pada ayah mempunyai dampak, yakni kurangnya dukungan sosial terhadap ibu hamil. Dampak yang terjadi pada ketakutan persalinan dapat diminimalisir dengan keintiman pada pasangan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara intimasi sosial dengan ketakutan terhadap persalinan pada ayah.
Metode: penelitian ini adalah cross-sectional dengan melibatkan 106 responden yang dipilih secara quota sampling dan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner Father’s Fear of Childbirth Scale dan kuesioner The Miller Social Intimacy Scale.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas umur responden 32 tahun, berpendidikan perguruan tinggi (69.8%), kehamilan primigravida (50.9%) dan umur kehamilan trimester ketiga yakni 25-36 minggu (33.3%) dan  ≥ 36 minggu (34.9%). Intimasi responden pada tingkat rendah (54.7%) dan (47.2%) mengalami ketakutan yang tingkat sedang sampai tinggi (47.2%). Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara intimasi sosial dengan ketakutan terhadap persalinan pada ayah melalui uji Chi Square (p value 0,003). Berdasarkan hasil penelitian ini, merekomendasikan perlunya edukasi tentang kehamilan dan persalinan pada ayah saat antenatal care, serta mempersiapkan mental untuk memberikan dukungan kepada ibu hamil.

Pregnancy and childbirth are physiological processes that cause physical and psychosocial changes to both the pregnant mother and her husband. Changes in the transition to the new role of prospective fathers are one of the important phases, where men's mental health needs to receive great attention to support the health of pregnant women. So the husband experiences worry or fear before giving birth. Fear of childbirth in fathers has an impact, namely a lack of social support for pregnant women. The impact on fear of childbirth can be minimized by intimacy with your partner. The aim of this study was to identify the relationship between social intimacy and fear of childbirth in fathers. Method: This research was cross-sectional, involving 106 respondents selected using quota sampling and according to inclusion and exclusion criteria. Data were collected using the Father's Fear of Childbirth Scale questionnaire and The Miller Social Intimacy Scale questionnaire. The research results showed that the majority of respondents were 32 years old, had a college education (69.8%), primigravida pregnancy (50.9%) and the third trimester gestational age was 25-36 weeks (33.3%) and ≥ 36 weeks (34.9%). Respondents' intimacy was at a low level (54.7%) and (47.2%) experienced moderate to high levels of fear (47.2%). The main results of this study show that there is a relationship between social intimacy and fear of childbirth in fathers using the Chi Square test (p value 0.003). Based on the results of this research, we recommend the need for education about pregnancy and childbirth for fathers during antenatal care, as well as mental preparation to provide support to pregnant women."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Legina Anggraeni
"Doula adalah seseorang yang terlatih dan tersertifikasi untuk melakukan pendampingan kepada ibu selama hamil, bersalin dan pasca persalinan. Doula memberikan dukungan kepada ibu dengan tujuan agar ibu siap secara fisik dan psikologis dalam menghadapi kehamilan dan persalinannya kelak. Salah satu manfaat penggunaan jasa doula adalah meningkatkan akses pelayanan kesehatan. Angka bersalin oleh dukun di beberapa wilayah Kota Bogor masih cukup tinggi. Diharapkan dengan adanya adaptasi konsep doula (pendamping persalinan) di Kota Bogor dapat meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahi dukungan yang doula berikan kepda ibu selama proses pendampingan dan membandingkannya dengan program penyelamatan maternal (motivator KIA) di Kota Bogor. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam. Informan pada penelitian ini adalah doula, penyedia jasa doula, ibu hamil dan suami yang menggunakan jasa doula yang ada di wilayah Jakarta. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat,Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Kota Bogor, Bidan Koordinator PONED Puskesmas Cipaku, kader dan dukun bayi (paraji) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Cipaku.
Hasil penelitian ini menunjukan dukungan yang diberikan doula kepada kliennya meliputi pemberian motivasi, afirmasi (sugesti) positif, pemberian pujian, dukungan jasa, waktu, menyusun brith plan, pemenuhan nutrisi, aktivitas fisik dan melakukan disukusi bersama. Perbedaan antara konsep dukungan doula dengan program penyelamatan ibu (motivator KIA) hanyalah pada segi dukungan secara mental dan psikologis. SDM yang tepat untuk melakukan program pendampingan persalinan di Kota Bogor adalah kader dan dukun paraji, sedangkan uang transport yang diberikan dapat dialokasikan dari APBD dan BOK.

Doula is a trained and certified person to assist mother during pregnancy, childbirth and postpartum. Doula provides support to the mother with the aim that mothers are physically and psychologically ready in the face of pregnancy and childbirth someday. One of the benefits of using doula services is improving access to health services. Birth rate by shamans (paraji) in some areas of Bogor is still quite high. It is expected that with the adaptation of doula concept (birth attendant) in Bogor City can increase the coverage of delivery by health personnel.
This study aims to find out the support that doula give kepda mother during the mentoring process and compare it with the program of maternal rescue (motivator KIA) in the city of Bogor. This research method using qualitative approach with data collection through observation and in-depth interview. Informants in this study were doula, doula service providers, pregnant women and husbands using doula services in the Jakarta area. Head of Public Health Section, Head of Family Health Section of Bogor, Midwife Coordinator of PONED, cadre and shamans "paraji" in Cipaku Public Health Service.
The results of this study show that the support given by the doula to the client includes motivation, positive affirmation, praise, service support, time, brith plan, nutritional fulfillment, physical activity and joint engagement. The difference between the concept of doula support and the mother's rescue program (maternal and child health motivator) is only in terms of mental and psychological support. The right human resources to conduct mentoring programs in Bogor are cadres and paraji shamans, whereas the given transport money can be allocated from APBD and BOK.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Pada
"Keberadaan seorang ibu merupakan tonggak utama tercapainya keluarga yang sejahtera karena ibu mempunyai nilai strategis dalam pembangunan sumber daya manusia yang sekaligus merupakan kelompok rawan karena resiko kesakitan dan kematian. Angka kematian ibu (AM) dijadikan salah satu indikator nasional yang digunakan dalam menilai tingkat kesejahteraan ibu dan derajat kesehatan. Dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, angka kematian ibu di Indonesia masih relatif tinggi. Pemanfaatan penolong persalinan adalah satu mata rantai dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh informasi tentang hubungan pemeriksaan kehamilan dengan pemanfaatan penolong persalinan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari data Survei Kesehatan Ibu dan Anak Indonesia tahun 2001 dengan desain cross sectional. Sampel adalah wanita yang sudah menikah, berumur 15-45 tahun dan pernah melahirkan anak, baik lahir hidup maupun lahir mati dalam satu tahun terakhir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan sebesar 94,3%, akan tetapi yang memanfaatkan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan hanya 62,6%. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa ibu yang tidak memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan (tidak ANC) mempunyai peluang 5,09 kali memanfaatkan bukan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan setelah dikontrol variabel pendidikan dan pengetahuan ibu. Selain itu akses terhadap media informasi dan status ekonomi keluarga juga berhubungan secara independen dan bermakna dengan pemanfaatan penolong persalinan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan ibu hamil dan bersalin di Propinsi Jawa Barat adalah dengan meningkatkan ketrampilan tenaga kesehatan dalam konseling-komunikasi interpersonal, memberikan layanan antenatal yang lebih berkualitas, pemantapan sistem rujukan yang komprehensif dari keluarga, masyarakat, puskesmas sampai rumah sakit serta mengupayakan kesinambungan pembiayaan kesehatan bagi keluarga miskin khususnya pelayanan kesehatan ibu hamil/bersalin serta rujukan melalui APBD propinsi dan kabupaten/kota setelah program JPS-BK berakhir.

Relationship between Antenatal Care History and Birth Delivery Assistant Utilization in the Province of West Java 2001 (Secondary Data Analysis: Indonesia Mother and Child Survey, 2001)The existence of a mother is the main pillar to attempt a welfare family due to it has a strategic value in human resource development. Also, the mother is classified as vulnerable group because of having morbidity and mortality risk. Maternal Mortality Rate (MMR) is one of national indicators assessing the level of well-being mother and health status. In comparison with other ASEAN countries, MMR in Indonesia is relatively high. So, in order to decrease MMR and Infant Mortality Rate (IMR), delivery assistant utilization is an important chain.
The objective of the study was to obtain the information about relationship between antenatal care and birth delivery assistant utilization. This study used secondary data from Indonesia Mother and Child Survey 2001 as well as a cross sectional design, The sample of this study was married women aged 15-45 years and having given birth history, both alive or stillbirth in the last one year.
The results showed that antenatal care provided by health provider was 94.3% but of those who utilized health provider as birth delivery assistant was 62.6%. Logistic regression test revealed that mothers who did not examine their pregnancy to the health provider had chance 5.09 times to utilize other provider beside health provider as their birth delivery assistant after being controlled by mother's educational and knowledge. Furthermore, the access to information media and economical status in the family related to birth delivery assistant utilization independently and significantly.
It is recommended that some attempt that could be conducted to increase health provider utilization in health care for pregnant women and delivery women in the Province of West Java by increasing the health provider's skill on interpersonal communication and counseling, providing quality antenatal care and comprehensive referral system, as well as trying to give continuous health expenses for the poor family, particularly providing the service for pregnant/delivery women.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T5755
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>