Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172376 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, 1993
899.211 IND a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhis M. Burhanuddin
Yogyakarta: Kanisius, 2008
305.8 YUD b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A.A. Gde Alit Geria
"Balinese literary text on Hinduistic teachings; study"
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1996
899.223 8 GDE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A.A. Gde Alit Geria
"Balinese literary text on Hinduistic teachings; study"
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1996
899.223 8 GDE a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini berisi tentang hasil penelitian dari kelompok mabebasan dalam menyebarluaskan nilai-nilai budaya masyarakat di Bali."
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
306.598 62 IND
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nanny Sri Lestari
"ABSTRAK
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling tinggi di bumi
ini, tetapi manusia bukanlah ciptaan Tuhan yang paling
sempurna dari seluruh ciptaannya. Oleh karena itu manusia
bukanlah mahluk yang sempurna. Manusia sebagai oiptaan Tuhan
merupakan oermin dari kekuasaan Tuhan terhadap segala vans
dioiptakannya. Di dalam diri manusia diperlihat unsur~unsur
kebesaran dari Tuhan. Di dalam diri _ manusia Tuhan
memperlihatkan bahwa manusia itu memiliki sifat-sifat yang
menyerupai gambaran alam semesta. Sebagai contoh kecil saja,
di dalam diri setiap manusia pasti terdapat unsur kekurangan
dan kelebihan yang jika diperhatikan dengan seksama bagaikan
unsur siang dan malam yang saling berganti atau mengisi dalam
kehidupan ini.
Sifat-sifat manusia ini Selain menunjukkan kebesaran Sang
Penciptanya juga merupakan tantangan tersendiri bagi manusia.
Manueia menganggap bahwa pemberian Tuhan yang eatu ini
merupakan suatu tantangan yang berujud kenikmatan. Tantangan
yang harua dipecahkan teka-tekinya. Tetapi kenikmatan karena
ujudnya dapat ditunjukan Salah satunya melalui bentuk puisi.
Pengejawantahan dalam bentuk puisi ini dapat dinikmati
keindahannya melalui pilihan kata yang dapat ditentukan oleh
manusia sandiri.
Manuaia berusaha memecahkan tantangan teka-teki pemberian
Tuhan itu. Manusia berusaha mencari Jalan. Salah satu jalan
yang ditempuh adalah dengan memahami makna keheningan. Hening
bagi manusia adalah suatu suasana sepi, atau euatu suaeana
kosong yang tidak hampa. Tetapi hening adalah auatu kosong
yang bermakna. Sebab suaeana yang kosong itu hanya ada dalam
satu pribadi yang sedang merenung atau pribadi yang sedang
mencari sesuatu. Sesuatu yang direnungkan atau dicari hanya
dapat dipahami oleh pribadi itu sendiri.
Pencarian atau perenungan terhadap sesuatu itu tidak lain
adalah suatu prosee beladar untuk memahami kebesaran sang
Pencipta. Proses belajar bukanlah hal yang mudah bagi manusia.
Manusia harus meniti dengan kesabaran yang tinggi, bagaikan memecahkan teka-teki kehidupan itu Sendiri. Keheningan yang
menuntun manusia agar tetap ingat pada Jalur-jalur kehidupan
yang telah digariskan oleh Tuhan, sebab hidup manusia ditangan
Tuhan tetapi kehidupan ada di tangan manusia itu sendiri.
Manusia berhak memilih Jalan kehidupannya aendiri. Sementara
Tuhan sebagai sang Pencipta yang menentukan ape yang dapat
dipilih manusia.
Dari keadaan ini dapat dilihat betapa beaar hubungan
manusia dengan Tuhan. Penghayatan hubungan manusia dengan
Tuhan inilah yang kemudian dicoba untuk dituangkan dalam
karya-karya sastra yang indah"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Woro Aryandini
Jakarta: UI-Press, 2000
306.089 9 WOR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Suastika
"ABSTRAK
Calon Arang ditulis dalam tradisi karya sastra di Bali. Di dalam perjalanan sejarah sastra Bali muncul berbagai teks yang bersumber pada Calon Arang. Ada yang ditulis dengan mempertahankan model asli, ada pula yang ditransformasikan ke dalam karya yang berbeda, yang disesuaikan dengan genre dan pandangan hidup penyair pada zaman lahirnya karya tersebut. Akibatnya, banyak terdapat karya sastra turunan, saduran tentang Calon Arang. Ada Calon Arang berbentuk prosa, ada pula yang berbentuk puisi, yaitu kidung dan geguritan/parikan. Kajian ini bertujuan melacak dan menentukan mata rantai teks Calon Arang prosa yang berasal dari lingkungan pertapaan zaman Gelgel pada abad ke-16, yang dimuat pada teks LOr 5387/5279. Teks tersebut apabila diperbandingkan dengan teks yang lain adalah teks yang lebih tua dari teks kidung dari zaman Gelgel/Klungkung, yang termuat pada teks LOr 4565, dan geguritan Kirtya IVd/1047, karya sastra pada zaman Klungkung abad ke-19. Di dalam suntingan teks Calon Arang, seperti termuat pada LOr 5387/5279, digunakan teori filologi, dan di dalam pengungkapan pelacakan teks digunakan teori sastra yangdisebut intertekstualitas,yang dalam analisisnya berdasarkan pada tataran kode bahasa, sastra, dan budaya. Rode budaya dikaitkan dengan zaman teks dan asal mulanya. Penelitianteks menunjukkan tradisi sastra pertapaan/geria di Karangasem"
1995
D1660
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1997
899.223 81 KON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Wrtti sasana adalah teks agama Hindu yang menguraikan tentang persyaratan atau disiplin seorang wiku/pendeta. Seorang pendeta harus berpedoman, memahami, menjalankan ajaran panca yama brata dan panca niyama brata. Panca yama brata meliputi: ahimsa (tidak membunuh), brahmacarya (tidak beristri), satya (berkata jujur), awyawaharika (tidak berkata-kata muluk), astya (tidak mengingini milik orang lain). Sedangkan panca niyama brata meliputi: akroda (tidak marah), guru susrusa (hormat kepada guru), saoca (berhati bersih serta bakti kapada Tuhan), haharalagawa (tidak makan sembarangan), apramada (tidak berkata kasar terhadap orang lain). Dilanjutkan dengan ajaran dasa yama brata dan dasa niyama brata yang juga harus dipegang teguh oleh seorang pendeta. Disinggung pula uraian tentang brahmacarya yang terdiri dari sukla brahmacari (tidak beristri selamanya), kresna brahmacari (hanya beristri satu orang setelah memasuki fase grehasta/berumah tangga), swala brahmacari (beristri lebih dari 1 orang setelah memasuki fase grehasta/berumah tangga). Bandingkan naskah LOr 9126 dan Kirtya 78. Data penulisan teks atau penyalinan naskah ini tidak ditemukan secara jelas."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.50-LT 50
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>