Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195486 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tity Purwaningsih
"Polio adalah penyakit yang sangat menular yang diakibatkan oleh virus polio. penyakit ini menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi polio. Pada bulan Mei ditemukan kasus lumpuh layuh maka pemerintah mengadakan program PIN. Setelah dilakukan PIN, didapatkan cakupan PIN di wilayah Bekasi sebesar 30.46%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan pengaruh media massa terhadap cakupan PIN. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana. Jumlah sampel sebanyak 112 responden, dengan karakteristik orang tua yang memiliki balita (usia 0-59 bulan). Variabel yang diteliti meliputi tingkat pengetahuan dan media massa.
Dari analisa data didapatkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan seimbang antara tingkat pengetahuan tinggi dan tingkat pengetahuan rendah sehingga cakupan PIN menjadi kurang optimal. Untuk pengaruh media massa dari analisa data didapatkan bahwa media massa kurang optimal terhadap cakupan PIN sebesar 52,68%.Berdasarkan hal tersebut peneliti menyarankan umuk meningkatkan kualitas media massa dalam rnemberikan informasi dan mengemas dalam bentuk yang menarik sehingga masyarakat tertarik untuk melihat dan melakukan pesan yang disampaikan.
Untuk puskesmas diharapkan agar lebih meningkatkan penyuluhan tentang PIN. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian di beberapa puskesmas sehingga hasil penelitian yang didapatkan lebih mewakili populasi yang akan diteliti dari berbagai tingkatan masyarakat dan menggunakan instrumen yang telah diuji validitasnya."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5444
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atjep Abdulkodir H.
"Upaya pelayanan kesehatan dalam Pelita VI sesuai dengan arahan Garis Garis besar Haluan Negara 1993 bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta kesejahteraan keluarga dan masyarakat pada umumnya. Konferensi Tingkat Tinggi Anak pada bulan September tahun 1990 mencanangkan dunia bebas poliomyelitis pada tahun 2000. Dalam upaya untuk eradikasi poliomyelitis, Indonesia melaksanakan imunisasi polio rutin 4 dosis dan melaksanakan Pekan lmunisasi Nasional (PIN) 3 tahun berturut-turut yaitu tahun 1995, 1996 dan 1997 serta melaksanakan surveilans epidemiologi acute flaccid paralysis (AFP).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan surveilans epidemiologi acute flaccid paralysis di Propinsi Jawa Barat tahun 1996 dan 1997. Penelitian ini merupakan studi evaluatif dengan membandingkan dampak dari masukan dan proses kegiatan surveilans epidemiologi AFP terhadap keluaran pada tahun 1996 dengan tahun 1997, data dikumpulkan dengan melakukan wawancara terhadap petugas/ penanggung jawab surveilans di DT. ll serta data sekunder dari Iaporan rutin program imunisasi dan program surveilans epidemiologi AFP.
Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa kegiatan surveilans epidemiologi AFP di Propinsi Jawa Barat masih sangat perlu ditingkatkan. Disarankan agar meningkatkan dan memperluas pemasaran sosial surveilans epidemiologi AFP, dengan cara melaksanakan disseminasi informasi baik Iintas program, lintas sektoral maupun kunjungan aktif ke rumah sakit, sehingga persepsi petugas kesehatan dan masyarakat terhadap surveilans epidemiologi AFP sama. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Kusuma Wardhani
"Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menguji keandalan dan kesahihan Gillette Functional Assessment Questionnaire sebagai alat ukur fungsi kemampuan berjalan pada anak pasca poliomyelitis yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
Metode : Disain penelitian ini adalah studi potong lintang pada 35 anak poliomyelitis kronik di Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang dan Kota Serang. Keandalan antarpemeriksa dilakukan dengan membandingkan skor Gillette FAQ yang diperoleh peneliti dari observasi langsung dan empat penilai lainnya yang menilai dari hasil wawancara dan rekaman video. Kesahihan eksterna dilakukan dengan membandingkan skor Gillettte FAQ dan skor modified WeeFIM sebagai alat ukur fungsional yang banyak digunakan.
Hasil : Tiga puluh lima subyek penelitian usia 7- 17 tahun dianalisa dalam penelitian ini. Pada uji keandalan antarpemeriksa didapatkan tingkat konsistensi yang tinggi pada penilai yang berbeda, yakni nilai kappa 1 antara peneliti dan 4 orang penilai lainnya. Uji kesahihan eksterna dengan membandingkan skor Gillette FAQ dan skor modified WeeFIM subskala mobilitas, didapatkan korelasi yang baik dengan kekuatan korelasi 0,994 ( p=0,001). Diperoleh rumus persamaan perolehan skor modified WeeFIM yaitu 3,13 + (3,23 x skor Gillette FAQ).
Kesimpulan : Gillette FAQ merupakan alat ukur yang andal dan sahih, serta praktis dan mudah digunakan untuk menilai fungsi kemampuan berjalan pada anak pasca poliomyelitis.

Objectives : To examine validity and reliability of Gillette Functional Assessment Questionnaire (FAQ) in Indonesian language translation.
Methods : A cross sectional study was performed in 35 children post poliomyelitis, aged 7 to 17 years at Lebak and Serang regency. The Gillette FAQ was administered by observations and four rater through video records to determine the functional walking level of the child, and the interrater reliability of the Gillette FAQ was calculated. External validity was determined by comparing score between the Gillette FAQ and a commonly used modified WeeFIM as a functional ability instrument.
Results : Good interrater reliability among a researcher and 4 raters was demonstrated, with high levels of consistency ( kappa=1). External validity comparing Gillette FAQ with modified WeeFIM- mobility subscale resulted a good correlation with the power of correlation 0,994 (p = 0.001). The equation’s formula to predict score of modified WeeFIM was 3.13 + (3.23 x score of Gillette FAQ).
Conclusion : Gillette FAQ is a reliable and a valid tool which is simple and easy to use for measuring functional walking ability in children with poliomyelitis.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Alamsjah
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan PWS Berta pengaruh PWS terhadap peningkatan cakupan imunisasi di D.K.I. Jakarta selama tahun 1990 dan 1991. Sumber data untuk penelitian ini adalah data primer yang diambil dengan wawancara dan data sekunder yang berupa hasil cakupan imunisasi (aksesibilitas, kelengkapan, ketidaksinambungan imunisasi ), catatan buku biru, buku PWS. Jumlah puskesmas yang diambil pada tahun 1989 adalah 299 buah , pada tahun 1990 adalah 306 buah dan pada tahun 1991 adalah 307 buah ; jumlah ini diluar puskesmas yang ada di Kepulauan Seribu.
Dalam penelitian ini digunakan tabulasi silang , analisa stratifikasi. Disamping itu juga digunakan analsis regresi logistik ganda, untuk mengetahui besarnya pengaruh setiap faktor yang diteliti dengan mengendalikan semua faktor lain yang ikut mempengaruhi asosiasi tersebut.
Dari hasil analisa data diperoleh hasil bahwa PWS bermanfaat didalam peningkatan proporsi puskesmas yang dapat mencapai target aksesibilitas dan kelengkapan imunisasi selama tahun 1990 dan 1991, juga peningkatan proporsi puskesmas dengan ketidaksinambungan ringan selama tahun 1990 dan 1991.
Dengan adanya penelitian ini dapat diketahui :
1.Pemantauan Wilayah Setempat di D.K.I. telah melembaga.
2.PWS bermanfaat didalam peningkatan proporsi puskesmas yang dapat mencapai target aksesibilitas dan kelengkapan imunisasi selama tahun 1990 dan 1991, juga peningkatan proporsi puskesmas dengan ketidaksinambungan ringan selama tahun 1990.
3.PWS merupakan alat manajemen sederhana yang praktis yang harus dimanfaatkan oleh jajaran kesehatan secara melembaga dalam semua siklus pengambilan keputusan untuk memantau penyelenggaraan program imunisasi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalina
"Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Pemberian imunisasi tidak berarti anak terbebas dari penyakit tetapi dapat meringankan gejala apabila terserang penyakit terutama untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.Rendahnya cakupan imunisasi, ketidaklengkapan imunisasi dasar dan belum adanya penelitian tentang pengaruh pendidikan terhadap motivasi, maka peneliti tertarik untuk mengetahui sejauhmana pendidikan berpengaruh terhadap motivasi ibu dalam melengkapi imunisasi dasar anak balita. Penelitian ini menggunakan korelasi deskriptif dengan total sampling. Jumlah sampel sebanyak 86 orang yang dilakukan pada bulan desember 2004. Kriteria responden adalah ibu yang memiliki balita dengan status imunisasi lengkap melalui analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian adalah mayoritas responden berpendidikan SMP sebanyak 35 orang (40,69%), dan motivasi baik sebanyak 40 orang (46,50%), sedangkan tingkat pendidikan tidak ada hubungan dengan motivasi (p=0,441). Berdasarkan hal tersebut maka saran peneliti untuk tenaga kesehatan adalah melalui pelatihan tenaga keperawatan, penyuluhan bagi masyarakat, kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan. Penelitian lanjut untuk melihat faktor lainnya yang mempengaruhi motivasi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5392
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cesylia Ananda Putri
"Cakupan imunisasi dua Puskesmas yaitu Puskesmas Cisauk dengan data cakupan imunisasi DPT/HB/hib (87%) dan Puskesmas Suradita (104%), pada tahun 2018 terdapat 7 kasus KLB difteri yang tersebar di Kelurahan Suradita, Cibogo, Cisauk dan Dangdang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan kepatuhan ibu dalam mengimunisasikan pentavalen dasar.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan dengan rancangan cross sectional di wilayah Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang pada bulan Mei-Juni 2019. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki yang memiliki baduta usia 4-24 bulan. Penarikan sampel menggunakan multistage sampling dengan besar sampel 250 orang. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner yang telah teruji validitas dan reabilitas. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan multivariate dengan regresi logistik ganda.
Hasil: Variabel yang berhubungan dengan kepatuhan adalah dukungan suami, persepsi hambatan dan keterpaparan informasi. Dukungan suami merupakan variabel yang paling dominan.

Immunization coverage (UCI) in Cisauk Subdistrict, Tangerang Regency in 2018 has reached the 100% target where the Cisauk Subdistrict area has two Primary health center there is Cisauk Health Center with DPT / HB / hib immunization coverage data (87%). and Suradita primary Health Center (104%), in 2018 there were 7 cases of diphtheria outbreaks spread in Suradita Village, Cibogo, Cisauk and Dangdang.
Methods: Observational analytic method with cross-sectional approach was used in this study. The research sample was 250 respondents who were in the Cisauk District of Tangerang Regency with a total sampling method. Data collection by interview and observation. Data analysis using univariate and bivariate.
Results: he multivariate test results from this study found that the most dominant variables related to maternal obedience were OR = 9.355 (95% CI = 3.868-22.62). It can be interpreted that the low husband's support is 9,355 times not obedient in basic pentavalent immunization
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Yuandra
"[ABSTRAK
Kualitas dan akurasi data imunisasi adalah masalah yang sering ditemukan di puskesmas dan dinas kesehatan, meskipun cakupan imunisasi tinggi tetapi dengan tidak adanya penilaian kualitas data imunisasi yang dilaporkan secara rutin tersebut maka persentase cakupan yang tinggi belum tentu kualitas datanya juga tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas data rutin imunisasi berdasarkan metode Data Quality Self Assessment (DQS) di Kota Padang Panjang tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode DQS dari WHO. Penelitian dilakukan di dinas kesehatan
dan semua puskesmas yang ada di Kota Padang Panjang yaitu Puskesmas Gunung, Kebun Sikolos, Koto Katik dan Bukit Surungan. Data diperoleh dari dengan melakukan wawancara, observasi dan telaah dokumen. kualitas data program imunisasi menunjukan komponen penggunaan data yang kualitasnya masih rendah, data kurang dimanfaatkan untuk saran-saran perbaikan pencatatan dan pelaporan imunisasi. Akurasi data kelurahan ke puskesmas ditemukan
cakupan yang dilaporkan lebih banyak daripada yang berhasil diverifikasi (overreporting) untuk pelaporan hasil imunisasi DPT-HB3 dan Campak. Untuk pelaporan masih terjadi ketidak lengkapan tanggal pelaporan. Sistem pemantauan tidak dilakukan optimal untuk mengevaluasi kinerja program imunisasi, perlu kebijakan untuk meningkatkan kualitas program imunisasi agar sistem pencatatan dan pelaporan data imunisasi lebih baik.

ABSTRACT
The quality and accuray of immunization data is a problem that is often found in health centers and the Department of Health, despite high immunization coverage but in the absence of immunization data quality assessment is routinely reported that the percentage of coverage is not necessarily high data quality is also high. This study aims to describe the data quality routine immunization based methods Data Quality Self Assessment (DQS) in the city of Padang Panjang in 2013. Research is a qualitative research method that uses DQS from WHO. The study was conducted at the Department of Health and all health centers in the city of Padang Panjang is Gunung health center, Kebun Sikolos, Koto Katik and Bukit
Surungan. Data obtained from the conducted interviews, observation and document reviews. Immunization data quality component data usage shows that the quality is still low, the data underutilized for suggestions for improvement of recording and reporting of immunization. The accuracy of the data found the village to the health center coverage more than succesfuly verified (overreporting) for reporting the results of DPT-HB3 and Measles. For lack of reporting still occurs accessory reporting date. Monitoring system do not optimal for evaluating databases must addres satisfying immunization program, for the system of recording and reporting of immunization data better.;The quality and accuray of immunization data is a problem that is often found in
health centers and the Department of Health, despite high immunization coverage
but in the absence of immunization data quality assessment is routinely reported
that the percentage of coverage is not necessarily high data quality is also high.
This study aims to describe the data quality routine immunization based methods
Data Quality Self Assessment (DQS) in the city of Padang Panjang in 2013.
Research is a qualitative research method that uses DQS from WHO. The study
was conducted at the Department of Health and all health centers in the city of
Padang Panjang is Gunung health center, Kebun Sikolos, Koto Katik and Bukit
Surungan. Data obtained from the conducted interviews, observation and
document reviews. Immunization data quality component data usage shows that
the quality is still low, the data underutilized for suggestions for improvement of
recording and reporting of immunization. The accuracy of the data found the
village to the health center coverage more than succesfuly verified (overreporting)
for reporting the results of DPT-HB3 and Measles. For lack of reporting still
occurs accessory reporting date. Monitoring system do not optimal for evaluating
databases must addres satisfying immunization program, for the system of
recording and reporting of immunization data better., The quality and accuray of immunization data is a problem that is often found in
health centers and the Department of Health, despite high immunization coverage
but in the absence of immunization data quality assessment is routinely reported
that the percentage of coverage is not necessarily high data quality is also high.
This study aims to describe the data quality routine immunization based methods
Data Quality Self Assessment (DQS) in the city of Padang Panjang in 2013.
Research is a qualitative research method that uses DQS from WHO. The study
was conducted at the Department of Health and all health centers in the city of
Padang Panjang is Gunung health center, Kebun Sikolos, Koto Katik and Bukit
Surungan. Data obtained from the conducted interviews, observation and
document reviews. Immunization data quality component data usage shows that
the quality is still low, the data underutilized for suggestions for improvement of
recording and reporting of immunization. The accuracy of the data found the
village to the health center coverage more than succesfuly verified (overreporting)
for reporting the results of DPT-HB3 and Measles. For lack of reporting still
occurs accessory reporting date. Monitoring system do not optimal for evaluating
databases must addres satisfying immunization program, for the system of
recording and reporting of immunization data better.]"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S57699
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aniko Prestia Sakti
"ABSTRAK
Pada tahun 2011 pemerintah menetapkan status KLB hepatitis A di Depok
menyusul terjangkitnya sejumlah siswa oleh penyakit hepatitis A. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan praktik
ABSTRAK
pencegahan hepatitis A dengan kejadian hepatitis A pada siswa SMAN 4 Depok
tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
case control study dengan jumlah total responden sebanyak 34 orang dengan
rincian case sebanyak 17 responden dan control sebanyak 17 responden. Sampel
case diambil seluruhnya/total sampling, sedangkan untuk sampel control
dilakukan dengan cara stratified random sampling. Hasil penelitian ini
menunjukkan hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian
hepatitis A (OR : 5.958, 95%CI : 1.332 - 26.662), praktik pencegahan hepatitis A
(OR :18.000, 95%CI : 1.929 – 167.986), imunisasi dengan kejadian hepatitis A
(OR : 8.438, 95%CI : 1.457 – 48.851), penggunaan alat makan & minum secara
bersama dengan kejadian hepatitis A (OR : 11.200, 95%CI : 2.204 – 56.925),
konsumsi makanan & minuman secara bersama dengan kejadian hepatitis A (OR :
7.800, 95%CI : 1.687 – 36.062), serta cuci tangan pakai sabun dengan kejadian
hepatitis A (OR : 5.958, 95%CI : 1.332 - 26.662). Disarankan peran aktif petugas
kesehatan dalam memberikan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan
pengetahuan siswa tentang hepatitis A, pentingnya tindakan primery protection
berupa imunisasi hepatitis A sebagai upaya preventif, dan pengadaan sarana untuk
melakukan cuci tangan pakai sabun, sehingga diharapkan tidak terjadi lagi
outbreak hepatitis A di Depok

ABSTRAK
In 2011 the government confirm outbreak hepatitis A in Depok to follow
spreading some students with hepatitis A. This examination to know association
knowledge, attitude, and hepatitis A preventive practice with outbreak hepatitis A
at SMAN 4 Depok student in 2012. This is quantitative examination with case
control study design. Total responden amount 34 peoples, they are 17 peoples as
case, and 17 peoples as control. Sample the case used total sampling technic, and
control used stratified random sampling technic. The result of examination show
that significant association between knowledge with hepatitis A (OR : 5.958,
95%CI : 1.332 - 26.662), preventive practice with hepatitis A (OR :18.000,
95%CI : 1.929 – 167.986), immunisation with hepatitis A (OR : 8.438, 95%CI :
1.457 – 48.851), used food & drink tools together with hepatitis A (OR : 11.200,
95%CI : 2.204 – 56.925), consumtion food & drink together with hepatitis A
(OR : 7.800, 95%CI : 1.687 – 36.062), and hand washing with hepatitis A
(OR : 5.958, 95%CI : 1.332 - 26.662). Officer is suggesting to actived give health
education in school for increasing student’s knowledge about hepatitis A, more
important primery protection practice as immunisation as preventive practice, and
built tools for hand washing, so that outbreak hepatitis A is no again."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Gita Merisa
"Imunisasi dasar merupakan hal yang penting bagi anak karena imunisasi merupakan salah satu cara mencegah infeksi penyakit tertentu yang termasuk ke dalam Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Persentase kelengkapan imunisasi di Indonesia sudah mencapai 85,2%, namun hal ini tidak sesuai dengan keadaan di Provinsi Papua. Persentase kelengkapan imunisasi di Provinsi Papua hanya mencapai 45,7%. Rendahnya persentase kelengkapan imunisasi ini dapat dipengaruhi berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dan akesibilitas ke pelayanan kesehatan terdekat dengan kelengkapan imunisasi batita di Pegunungan Jayawijaya, Provinsi Papua. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan studi cross sectional. Data diperoleh melalui hasil wawancara terhadap 168 responden dengan menggunakan kuesioner. Responden didapatkan melalui teknik consecutive sampling. Dari 168 responden, 99 subjek memperoleh imunisasi lengkap dan 69 subjek tidak memperoleh imunisasi lengkap. Berdasarkan hasil analisis dengan Chi-square, tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi berhubungan dengan kelengkapan imunisasi batita (p=0,043). Hubungan aksesibilitas ke pelayanan kesehatan terdekat tidak memenuhi kriteria uji Chi-square sehingga digunakan uji alternatif, yaitu uji Fisher. Berdasarkan uji Fisher, tidak terdapat hubungan bermakna antara aksesibilitas ke pelayanan kesehatan terdekat dan kelengkapan imunisasi batita (p=0,307). Oleh karena itu, perlu dilakukan progam untuk meningkatkan tingkat pengetahuan ibu. Dengan begitu, kelengkapan imunisasi batita diharapkan akan meningkat.

Immunization is an important thing for toddler because it can protect toddler from getting infected by certain infectious disease which can be prevented by immunization. 85,2% toddler in Indonesia get complete immunization, but this fact is contradictive with the condition happened in Papua Province. There are only 45,7% toddler get complete immunization. This low percentage could be affected by various factors. This study aims to determine whether there are correlation between 2 factors (status of mother?s knowledge about immunization and accessibility to nearest health care) and toddler?s immunization status in central mountain Jayawijaya, Papua Province. This study is an analitycal study in the form of cross sectional study. Data was collected by interviews with 168 respondents who are chosen by consecutive sampling. From 168 respondents, 99 respondents have complete immunization and 69 respondents don?t have complete immunization. The result is performed by Chi-square test and Fisher test. Based on Chi-square test, there is correlation between status of mother?s knowledge about immunization and toddler?s immunization status in central mountain Jayawijaya, Papua Province (p=0,043). The other hand, there is no correlation between accessibility to nearest health care and toddler?s immunization status in central mountain Jayawijaya, Papua Province (p=0,307) based on Fisher test. In consequence, there should be a program to improve mother?s status of knowledge in order to increase the percentage of toddlers completely immunized"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Rusman
"Tujuan akhir program imunisasi dalam komitmen internasional adalah Eradikasi polio (ERAPO), Eliminasi Tetanus Neonatorum (RTN) serta reduksi campak. Pemanfaatan imunisasi TT ibu hamil pada tahun 1996 --1997 dari jumlah ibu hamil 5,1 juta adalah 73,3% (data : Subdit imunisasi Dirjen PPM dan PLP Depkes, 1998). Untuk cakupan imunisasi TT puskesmas Sukatenang adalah 79,5% dari target 95%, sedangkan cakupan imunisasi TT untuk desa Sukawangi adalah 73,8% dari target 95%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan imunisasi TT, dalaln penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan cross sectional. Sampel sebanyak 90 orang responden adalah ibu hamil ditahun 2004 menggunakan data primer dan sekunder, analisa data menggunakan dii statistik chi-square.
Variabel-variabel yang diteliti meliputi variabel independen yaitu faktor predisposisi (pendidikan ibu, umur ibu, pengetahuan ibu, dan sikap ibu), faktor pendukung (biaya dan jarak tempuh) dan faktor penguat (sikap petugas), variabel dependennya adalah cakupan imunisasi TT ibu hamil.
Dari hasil analisa data didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna yaitu variabel pendidikan ibu (p value = 0,004), umur ibu (p value - 0,027), pengetalauan ibu (p value = 0.1348) dan jarak tempuh (p value = 0,021). Sedangkan yang tidak bermakna adalah sikap ibu (p value = 0,112), biaya (p value = (3,175) dan sikap petugas (p value = 0,1000).
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan bahwa perlu diadakan penyuluhan-penyuluhan mengenai posyandu yang Iebih dekat dengan masyarakat sehingga masyarakat mau memanfaatkannya."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5398
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>