Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93711 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Sopian
"Kegiatan yang dilakukan dalam proyek Museum Batik di Yogyakarta ini diawali dengan kajian teoritis mengenai museum dan batik secara umum serta sejarah dan perkembangannya. Untuk mengenal lebih dekat tentang museum dan batik maka dilakukan studi kasus pada Museum Tekstil di Jakarta dan Museum Ullen Sentalu di Yogyakarta. Dengan Studi kasus ini maka diketahui kebutuhan dan masalah yang dihadapi dalam pengelolaan museum.
Pemilihan lokasi di Yogyakarta didasarkan atas pertimbangan penyelenggaraan museum untuk tujuan edukatif-kultural dan juga agar kehadiran museum lebih representatif. Persyaratan mengenai bangunan museum juga dikaji secara fisiologis, psikologis dan teknis.
Museum Batik di Yogyakarta sebagai pusat informasi dan konservasi seni batik Indonesia rnenyajikan suaiu tata pameran dimana pengunjung selain bisa melihat koleksi yang dipamerkan, juga bisa melihat demo membatik hingga membuat kain batik dengan mencoba pada saat demo atau dengan mengikuti pelatihan membatik. Pada saat-saat tertentu juga diadakan peragaan busana oleh para perancang busana yang mengetengahkan koleksi batik hasil rancangan mereka.
Lokasi: Kompleks Budaya, Jl. A. Yani, Yogyakarta
Luas tapak: + 1.4 Ha
KDB: 60%
KLB: ketinggian maksimum 22 meter
Luas Lantai: : + 5000 m2
Tinggi bangunan: 2 lantai"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hutauruk, Hotma
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Corry Sartika
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S41854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadian Soepandrijo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This book describes two different museums using construction technology as the common language that brings architecture and engineering together. The first is the Museum of the Ibere Camargo Foundation at Porto Alegre, Rio Grande do Sul, Brazil, by Álvaro Siza and GOP, and the second is the Coach Museum at Lisbon in Portugal, by Paulo Mendes da Rocha and AFAconsult. Both projects put special emphasis on the design process as a construction language, achieved by a close collaboration promoted by the integrated design methodology that both teams follow. Besides its importance from an architectural and urban point of view, these two buildings suggest interesting topics that are present in current building research such as sustainability, the construction of façades with a heavy use of unrendered white concrete and the integration of all the technical infrastructure needed to build a successful high-tech museum. "
Switzerland: Springer Nature, 2019
e20509289
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Sumarsono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S48009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munthe, Sry Mayanthi Suparti
"Skripsi ini membahas Museum Batak TB Silalahi Center, khususnya ruangan pameran 3A dengan meninjau dari segi tata pamernya. Tujuan penulisan skripsi ini untuk memberi gambaran representasi peran pria dan wanita pada masyarakat Batak yang patriarki dalam bentuk penyajian tata pamer di Museum Batak TB Silalahi Center. Perolehan data melalui studi lapangan berupa observasi dan studi literatur. Data lapangan dengan melakukan pengamatan untuk kegunaan deskripsi dan dokumentasi. Data literatur untuk menelaah sejumlah buku, jurnal, dan hasil penelitian yang digunakan sebagai sumber refrensi penelitian yang berhubungan dengan tata pamer dan patriarki. Hasil penelitian yang ditemukan menunjukkan bahwa peran pria lebih mendominasi dibandingkan wanita, yang mendukung bahwa kebudayaan Batak adalah budaya patriarki.

This thesis discusses Museum Batak TB Silalahi Batak Center, in particular by reviewing the exhibition room 3A observes in terms of displays/layout. The purpose of this thesis to illustrate the representation of male and female roles in society is patriarchy Batak in order to show off the display of Museum Batak TB Silalahi Center. Acquisition of data through a field study observation and study of literature. Data field for usability by observing the description and documentation. Literature data to examine a several of books, journals, and research results are used as a source of research references associated with showrooms and patriarchal system. The results of the study were found to show that the more dominant role of men than women, which supports that the Batak culture is patriarchal culture."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S61130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Permatasari
"Museum Negeri Banten adalah sebuah museum yang belum lama diresmikan oleh Gubernur Banten Rano Karno pada Oktober 2015. Terletak di alun-alun kota Serang. Bangunan museum ini adalah bangunan peninggalan Belanda yang telah beberapa kali beralih fungsi. Bangunan ini terlihat sangat kokoh dengan ciri khas bangunan Belanda yang memiliki pilar-pilar besar di depannya. Makalah ini membahas tentang gaya bangunan yang diterapkan pada Museum Negeri Banten yang sebelumnya adalah Kantor Keresidenan Banten.Metode yang digunakan adalah dengan penelusuran langsung pada bangunan Museum Negeri Banten dengan melihat langsung keadaan bangunan, melakukan wawancara dengan petugas museum dan dilanjutkan dengan studi kepustakaan.Hasil penelitian menunjukkan kecocokan antara karakteristik dan ciri bangunan Indische Empire Style dengan tampilan fisik bangunan yang diteliti.

Banten State Museum is a museum which has only recently been inaugurated by the Banten Governor, Rano Karno, on October 2015. It is located in the Serang city square. The building of this museum is Dutch colonial building whose use has switched functions for several times. This building looks very sturdy with the special characteristic of Dutch colonial building which has thick pillars in the front of the building. This paper will explain about the style of building used in Banten State Museum, previously Banten Residency Office. The author will do a direct examination by observing directly the state of the building, doing interview with museum attendant, and continued with literature study. The result of the study shows the conformity between characteristic of indische empire style building and the physical state of the examined building."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Kuntarto
"Di masa pemerintahan negara kolonial Hindia-Belanda pada abad XIX, kota Batavia mengalami pembangunan yang pesat diberbagai aspek kehidupan masyarakatnya. Salah satunya adalah melalui pendirian Museum Masyarakat Seni dan Ilmu Pengetahuan Batavia (Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen) atau yang kita kenal dengan nama Museum Nasional sekarang. Museum ini merepresentasikan beberapa aspek yang berkaitan dengan pembangunan dan perkembangan yang terjadi di kota Batavia pada abad XIX. Sebagai sebuah institusi sosial-budaya dan ilmu pengetahuan, museum kolonial merupakan bagian yang tak terpisahkan dari struktur masyarakat di Batavia. (Lalu bagaimana bentuk representasi museum ini terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat kolonial?) Skripsi ini mencoba untuk menelusuri sebuah obyek arsitektur melalui pengamatan sejarah, baik menyangkut aspek perancangan bangunan, aspek waktu, aspek ilmu pengetahuan maupun aspek identitas kota. Skripsi ini bertujuan agar nantinya kita memperoleh gambaran yang jelas tentang bagaimana representasi dari museum ini terhadap perkembangan sosial-budaya dan ilmu pengetahuan di masyarakat serta perkembangan kota Batavia ditinjau dari aspek fisik pada abad XIX."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz
"Kajian temuan dan muatan bangkai kapal karam hasil pengangkatan di situs arkeologi bawah air di perairan laut Jawa, Cirebon merupakan potensi awal untuk mendirikan sebuah museum arkeologi bawah air di Indonesia yang bertujuan memanfaatkan hasil budaya material yang dikembangkan dan dihadirkan kedalam tema museum tetap atau secara jangka panjang. Museum memiliki peran strategis sebagai ruang edukasi, komunikasi dan publikasi dari berbagai sumber ilmu pengetahuan yang dimiliki.
Melalui hasil temuan budaya material situs bangkai kapal karam Nan Han Cargo di Cirebon kemudian dilakukan studi komparasi berbagai penerapan konsep pameran museum-museum arkeologi bawah air yang telah diterapkan berbagai negara, salah satunya Southeast Asia Experiental Maritime Museum di Singapura. Melalui hasil komparasi tersebut kemudian dapat diperoleh desain dan program tema museum untuk diterapkan dalam konsep museum arkeologi bawah air Indonesia dalam sudut pandang New Museology.

The study of the findings and ladings of shipwreck at underwater archaeological site in the Waters of Java, Cirebon is the early potential to create an underwater archaeological museum in Indonesia. The museum aims to utilize material culture which is developed and presented in long term themes at the museum. Museum has strategic role as an education, communication and publication space from various knowledge.
This is a comparison study between the material culture of Nan Han Cargo shipwreck site and various concepts of underwater archaeological museum applied some countries, one of them is Southeast Asia Experiental Maritime Museum in Singapore. Result of the study, through the comparison study, obtains the design and program for the museum theme to be applied at the underwater archaological museum in New Museology perspective."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>