Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 230030 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saeful Anwar
"Tesis ini membahas mengenai pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan modal sosial dalam program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian Kualitatif dengan melakukan perbandingan terhadap pembangunan sarana dan prasarana fisik yang difasilitasi oleh PNPM di 2 (dua) desa yang memiliki angka kemiskinan cukup tinggi yaitu Desa Cibunar dan Desa Jagabaya di Kecamatan Parungpanjang. Kedua desa tersebut memiliki perbedaan karakteristik dimana Desa Cibunar bersifat periferi dan masyarakatnya heterogen sementara Desa Jagabaya masih bernuansa pedesaan dengan latar belakang masyarakat yang lebih homogen. Dalam penelitian ini terungkap bahwa modal sosial telah terbentuk di dua desa tersebut. Modal sosial yang telah terbentuk tersebut kemudian juga memberikan sumbangsih terhadap proses pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana fisik. Begitu juga variasi dan besarnya modal sosial yang berperan dalam pembangunan sarana dan prasarana fisik tersebut memberikan pengaruh terhadap tingkat kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana fisik yang telah dibangun. Dari hasil penelitian ini terungkap juga bahwa sarana dan prasarana fisik yang dibangun dapat memberikan manfaat ekonomis khususnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan atau menurunkan angka kemiskinan di kedua desa tersebut.

This thesis discusses the benefit of community development and social capital in poverty reduction programs based on community empowerment such as the National Program for Community Empowerment (PNPM) Rural. The method used is Qualitative Research Methods by doing a comparison of the development of physical infrastructure that is facilitated by PNPM in 2 ( two ) villages which have moderately high poverty which are Cibunar village and Jagabaya village in sub-District Parungpanjang. Both villages have different characteristics which are Cibunar village periphery and heterogeneous society while Jagabaya is still in a rural setting with a background that is more homogeneous society. In the research revealed that social capital has been formed in the two villages. Social capital that has been formed is also to contribute to the implementation of the development of physical infrastructure. So are the variety and amount of social capital that play a role in the development of physical infrastructure such an impact on the level of the quality and quantity of physical infrastructure that has been built. From the results of this reserach also revealed that the physical infrastructure provide economic benefits, especially in order to improve the welfare or reduce poverty in the two villages.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39343
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Hasna Ul Aini
"Sungai beserta daerah aliran sungainya merupakan salah satu sumber daya air yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air demi melangsungkan hidup. Hal ini terlihat dalam kehidupan masyarakat Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor yang hingga saat ini masih memanfaatkan DAS Ciratim untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Dalam memanfaatkan DAS Ciratim masyarakat Desa Cipayung tetap berusaha menjaga keberlanjutan DAS Ciratim melalui upaya konservasi DAS Ciratim dengan mengandalkan modal sosial. Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya konservasi DAS Ciratim dengan mengandalkan modal sosial masyarakat Desa Cipayung serta peran dari modal sosial tersebut dalam konservasi DAS Ciratim. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan adanya upaya konservasi DAS Ciratim di Desa Cipayung dengan mengandalkan kepercayaan, norma dan jaringan sebagai modal sosial masyarakat Desa Cipayung. Keberadaan modal sosial tersebut telah beperan penting dalam mewujudkan tindakan kolektif masyarakat Desa Cipayung untuk melakukan upaya konservasi DAS Ciratim.

The rivers along with its watershed is one of the water resources utilized by the community to meet the needs of water for the sake of life. This can be seen in the life of society in Cipayung Village, Megamendung District, Bogor Regency which is still uses Ciratim river basin to fulfill daily water needs. In utilizing the Ciratim watershed, Cipayung Village community keep trying to maintain the sustainability of Ciratim watershed through the conservation of the Ciratim watershed by relying on social capital. This thesis aims to describe the efforts of Ciratim watershed conservation by relying on the social capital and the role of social capital for Cipayung Village community. This research uses qualitative descriptive technique with data collection techniques such as indepth interview, and literature study. The result of the research indicate the existence of conservation effort of Ciratim watershed in Cipayung Village by relying on trust, norms and networks as the capital of Cipayung Village community. The existence of social capital has become very important in realization the Cipayung Village community to make efforts to conserve the Ciratim watershed."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nakinda Novrasagelin
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keefektivan program pemerintah yaitu Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Studi Kasus: Desa Mayangan, Kabupaten Subang Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan positivis, dengan teknik pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Pembangunan Infrastruktur Perdesaan sangat dibutuhkan karena banyaknya desa yang mengalami keterbatasan infrastruktur yang menyebabkan desa tersebut terbatas dalam melakukan kegiatan sehari-harinya, termasuk juga pada kegiatan ekonomi. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) bersifat open menu, yang artinya masyarakat desa dapat menentukan sendiri pembangunan apa yang akan dilaksanakan di desanya. Adanya PPIP yang sudah terlaksana sejak tahun 2007, maka keefketivitasan program tersebut dalam memecahkan permasalahan yang ada di desa sasaran akan dianalisis dalam penelitian ini. Penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa Program Pembangunan Infrastruktur yang berlokasi di desa Mayangan efektif dalam memecahkan permasalahan yang ada di desa Mayangan.

This research aims to analyze the effectivity of government program, the Rural Infrastructure Development Program (PPIP) Case Study of Mayangan Village, Subang Regency West Java. This research also uses positivist approach with qualitative method by in-depth interview and library studies. Rural infrastucture development is needed due to limited infrastructure activities in daily basis, including economic matters. Rural Infrastructure Development Program (PPIP) is acting with open menu that giving freedom to villagers to decide their own development. PPIP has been activated from 2007 and the effectivity of the program will be analyzed further in this research. The result of this research is the Rural Infrastructure Develompment Program (PPIP) in Mayangan Village has been solving various issues effectively that exists in Mayangan Village."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bejo Untung
"Tesis ini bertujuan untuk menginvesitagasi secara mikroskopis struktur sosial masyarakat di desa dalam agenda negara tentang demokratisasi desa. Sebagaimana dipahami bahwa semenjak Indonesia memasuki era reformasi, desentralisasi dan demokrasi dikedepankan sebagai upaya untuk mengevaluasi pemerintahan Orde Baru yang sentralistik. Pada dasarnya desentralisasi dan demokratisasi adalah suatu agenda yang mengedepankan proses pembangunan berbasis komunitas atau community-driven development. Akan tetapi dalam perkembangannya analisis terhadap agenda demokratisasi desa sebagai lanjutan dari proses desentralisasi dan demokratisasi tersebut sering dilakukan dengan pendekatan legal-driven, suatu pendekatan yang menganggap bahwa urusan mendemokrasikan desa hanya berhenti pada sebatas penerapan UU. UU Desa yang diterbitkan belakangan sebagai evaluasi terhadap UU sebelumnya, dianggap sebagai UU yang cukup kuat sebagai dasar bagi pelaksanaan demokrasi desa, terutama karena secara normatif telah menjamin keberfungsian BPD dan berjalannya musyawarah desa. Sementara dalam praktiknya, UU Desa tidak selalu implementatif sehingga tidak ada jaminan bagi berfungsinya BPD dan berjalannya musyawarah desa. Dengan demikian arena demokrasi desa yang dibayangkan oleh UU Desa tidak selalu terwujud. Melalui penelitian etnografi selama empat bulan di Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tesis ini menunjukkan situasi politik di tingkat mikro bahwa warga desa dapat menciptakan arenanya sendiri selain arena demokrasi desa sebagaimana yang dibayangkan oleh UU Desa. Melalui proses pembentukan arena inilah kemudian dapat diperlihatkan gambaran praktik aktual demokrasi desa, suatu gambaran yang tidak dapat diungkap oleh pendekatan legal-driven. Untuk mengungkap sejauhmana praktik aktual demokrasi desa tersebut, tesis ini berangkat dari beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: Mengapa BPD dan musyawarah desa yang telah dijamin secara normatif oleh UU Desa tidak berjalan dan berfungsi dengan baik?; Bagaimana warga menyikapi ketidakberfungsian BPD dan musyawarah desa? Ketika arena demokrasi desa tidak terbentuk seiring dengan tidak berfungsinya BPD dan musyawarah desa, arena apa yang diciptakan oleh warga desa?; Bagaimana warga menciptakan arena tersebut?; Bagaimana arena tersebut dapat menampilkan warga desa biasa menjadi para tokoh yang dapat mempengaruhi penyelenggaraan pemerintahan desa?; dan Bagaimana para tokoh yang muncul tersebut kemudian memainkan peran publiknya sebagai pihak yang menjalankan peran kontrol di satu sisi dan mementingkan interes pribadinya di sisi lain?

This thesis aims to investigate the social structure microscopically in the village level on the state agenda of village democratization. As already known that since Indonesia entering the reformasi era, decentralization and democratization have been put forward as evaluations on centralistic of New Order government. Basically, decentralization and democratization both are the agenda that emphasize the community driven development processes. However, time by time, analysis of the village democratization agenda as a continuation of the decentralization and democratization process is conducted by a legal driven approach, an approach that consider that all the matters of village democratization just stop in the implementing of the Law. Village Law that enacted later as an evaluation of the previous laws, is considered as a strong legal basis for the implementation of village democracy, especially when normatively it gives a guarantee for the functioning of BPD and the progress of the village deliberation. However, practically Village Law is not always implemented so there is no guarantee for the functioning of BPD and the progress of the village deliberation. Therefore the arena of village democracy has been imagined by Village Law does not necesseraly establish. Through four months of ethnographic research in Pabuaran Village, Sukamakmur Sub District, Bogor Regency, West Java, this thesis shows the political situation at the micro level where villagers can create their own arena instead of arena of village democracy as envisaged by Village Law. Through such this arena creation the actual practice of village democracy can be depicted, a picture that can not be explained comprehensively by a legal driven approach. To reveal the extent of the actual practice of village democracy, this thesis departs from several research questions as follows Why is the BPD and village deliberation that have been normatively guaranteed by the Village Law not implement and functioning properly How do villagers respond to the non functioning of BPD and village deliberation When the arena of village democracy is not establised along with the non functioning of BPD and village deliberation, what arena is created by the villagers How do villagers create the arena How can the arena make ordinary villagers become leaders who can influence the administration of village government How do the leaders then play their public role as social control on the one hand and attach their personal interest on the other hand "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50537
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tanasale, Stella
"Tesis ini membahas mengenai kegiatan Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP) dalam PNPM Mandiri Perdesaan yang dilakukan oleh Kelompok SPP Nurul Iman di Desa Tulehu selama periode tahun 2009. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif dan merupakan penelitian terapan berupa penelitian evaluatif. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa perlu adanya pengawasan dari para pelaku dalam PNPM Mandiri Perdesaan yang lain dan Fasilitator Kabupaten dalam pelaksanaan pendampingan oleh pendamping di kecamatan maupun di desa, perlu adanya perhatian khusus dari pembuat program kepada proses penguatan kelembagaan khususnya kepada kelompok SPP dan memanfaatkan faktor pendukung dan meminimalkan faktor penghambat yang ada.

This thesis discusses about a saving and loan activity in women group in PNPM Mandiri Perdesaan, in SPP group Nurul Iman in Tulehu village which was done during the year 2009. Qualitative approach is used in this research with descriptive design and it is a applied research that is evaluative research. The result of this research suggests that supervision is necessary by doers in PNPM and regency facilitator in conducting mentorship by mentors in sub district and village, there should be a special attention by program planner for institutional reinforcement process particularly for SPP group and promoting existing supporting factors and minimizing inhibiting ones."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T28250
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Wahyudi
"Program PKTD dalam implementasinya bertujuan bukan hanya pada peningkatan aspek ekonomi, namun juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ketahanan sosial masyarakat Desa. Adanya permasalahan sosial yaitu tingginya kemiskinan, tingkat pengangguran, dan permasalahan stunting, serta peningkatan kasus Covid-19 di Kecamatan Caringin, mengindikasikan bahwa Program PKTD yang dilaksanakan sejak Tahun 2018, belum terimplementasi dengan baik, sementara itu disisi lain juga belum dapat meningkatkan kapasitas ketahanan sosial masyarakat Desa di Kecamatan Caringin. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk dapat menganalisis bagaimana implementasi dan implikasi Program PKTD terhadap kapasitas ketahanan sosial pada masyarakat Desa di Kecamatan Caringin, selain itu juga bertujuan untuk menganalisis bagaimana strategi dalam implementasi Program PKTD agar dapat meningkatkan ketahanan sosial di Kecamatan Caringin. Metode penelitian ini dilakukan secara kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian ditemukan bahwa pelaksanaan Program PKTD sudah disosialisasikan dan terealisasi sesuai dengan tujuan dari program ini pada berbagai kegiatan pembangunan infrastruktur di Kecamatan Caringin. Namun pada pelaksanaanya masih belum efektif, disebabkan oleh sejumlah faktor yaitu keterbatasan fasilitas dan keterbatasan anggaran; ketidak kepatuhan dari Pemerintah Desa pada ketentuan yang sudah ditetapkan yang disebabkan ketentuan pada regulasi yang kaku dan tidak fleksibel; tumpang tindih dalam regulasi dan struktur Pemerintahan Desa; dan belum optimalnya keterlibatan masyarakat pada perencanaan kegiatan Program PKTD. Selain itu karna belum optimalnya sistem rekrutmen dan pembayaran upah bagi peserta dalam program ini menimbulkan potensi konflik dan berkurangnya rasa gotong royong dari masyarakat Desa. Kemudian ditemukan juga bahwa meski program ini berimplikasi pada peningkatan kapasitas koping, namun program ini belum mampu berimplikasi meningkatkan kapasitas adaptif dan kapasitas partisipatif dari ketahanan sosial masyarakat Desa di Kecamatan Caringin. Dari hasil temuan tersebut, strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan sosial adalah mengarahkan pada kegiatan kewirausahaan yang memanfaatkan potensi dan kearifan lokal di Desa.

The PKTD program in its implementation aims not only at improving the economic aspect but also aims to increase the social resilience capacity of the village community. The existence of social problems, namely high poverty, unemployment, and stunting problems, as well as an increase in Covid-19 cases in the Caringin District, indicates that the PKTD Program which has been implemented since 2018, has not been implemented properly, while on the other hand, it has not been able to increase social resilience capacity. the village community in Caringin District. Based on this, this study aims to be able to analyze how the implementation and implications of the PKTD Program on social resilience capacity in rural communities in the Caringin District, besides that it also aims to analyze how the strategy in implementing the PKTD Program can increase social resilience in Caringin District. This research method was carried out qualitatively with a descriptive nature. The results of the study found that the implementation of the PKTD Program had been socialized and realized following the objectives of this program in various infrastructure development activities in the Caringin District. However, its implementation is still not effective, due to some factors, namely limited facilities and budget constraints; non-compliance of the Village Government with the provisions that have been set due to the provisions of the regulations being rigid and inflexible; overlapping in the regulations and structures of the Village Government; and not yet optimal community involvement in the planning of PKTD Program activities. In addition, because the recruitment system and payment of wages for participants in this program are not optimal, it creates the potential for conflict and a reduced sense of cooperation from the village community. Then it was also found that although this program has implications for increasing coping capacity, this program has not been able to have implications for increasing the adaptive capacity and participatory capacity of the social resilience of the Village community in the Caringin District. From these findings, a strategy that can be used to increase social resilience is to direct entrepreneurial activities that utilize local potential and wisdom in the village.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Hasna Alfiyyah
"ABSTRAK
Potensi berkembangnya kawasan karst di Indonesia sangat tinggi dikarenakan penyebaran batuan pembentuknya batuan karbonat mencapai luas lebih dari 15,4 juta hektar. Namun, banyak kawasan karst di Indonesia yang belum dikenali bahkan terancam kelestariannya. Pengembangan penelitian karst di Indonesia sangat penting sebagai langkah awal pengelolaan karst lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kondisi morfologi eksokarst di Desa Argapura, menganalisis pengaruh sumber air dan suhu udara gua terhadap kondisi lorong dan ornamen gua, serta menganalisis persamaan dan perbedaan kondisi segmen lorong gua. Desa Argapura dipilih sebagai wilayah penelitian karena memiliki gua bawah tanah sebagai salah satu indikasi kawasan karst. Metode penelitian yang digunakan adalah overlay data geologi dan bentuk medan, sehingga menghasilkan peta wilayah morfologi eksokarst. Selain itu, dilakukan pemetaan gua untuk mengetahui kondisi gua bawah tanah. Pengaruh sumber air dan suhu udara terhadap kondisi gua dianalisis menggunakan analisis statistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa morfologi eksokarst di Desa Argapura terdiri atas dolina, dataran aluvial karst, bukit-bukit residual terisolasi, lereng dan perbukitan terkikis, serta lapies. Kondisi lorong dan ornamen gua di Desa Argapura dipengaruhi oleh sumber air dan suhu udara. Pengaruh sumber air dan suhu udara tersebut menghasilkan persamaan dan perbedaan yang digambarkan pada 11 tipe segmen lorong gua yang berbeda.

ABSTRACT
Potential development of karst area in Indonesia is very high because of the spread of its rock formers carbonate rock that reach 15,4 million hectares. But, there 39 s so many karst area in Indonesia that not yet identified and even threatened. Development of karst research study in Indonesia is very important as the first step of further karst management. The purpose of this research are to analyze exokarst morphology at Argapura Village, to analyze the influence of water source and air temperature to cave alley and cave ornament condition, and to analyze the similars and differrences of cave alley segment condition. Argapura Village was chosen as research area cause it has underground caves, which is one of the indication of karst area. The method used in this research is data overlay of geology and terrain form, that resulting exokarst morphology region map. Then, cave mapping was done to find out the condition of the underground cave. The influence of water source and air temperature to cave condition analyzed using statistic analysis. The result of this research show that exokarst morphology at Argapura Village consists of dolines, karst aluvial plains, isolated residuall hills, eroded hills and slopes, and lapies. Cave alley and cave ornament condition at Argapura Village influenced by water source and air temperature. The influence resulted similars and differrences, which described by 11 different cave alley segment types."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif
"Tesis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang Potensi Desa dan peluang implemntasi program corporate social responsibiity PT. Antam, TBK UBPE Ponglor di Desa Malasari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. hasil penelitian menunjukkan bahwa implemntasi program CSR PT. Antam TBK UBPE Pongkor sudah banyak di Desa Malasari, namun program yang digulirkan belum sepenuhnya memperlihatkan dampak keberlanjutan terutama untuk peningkatan kesejahtreaan masyarakat, padahal Desa Malasari memiliki potensi sumber daya dan modal sosial yang kuat.

This thesis aims to gain an overview of the Village Potential and opportunities implemntasi PT Corporate Social Responsibility programs. Antam TBK Malasari UBPE Ponglor in the village. This study used qualitative research methods with descriptive study. the results showed that implemntasi CSR program PT. Antam TBK UBPE Pongkor Malasari many in the village, but the programs initiated yet fully show the impact of sustainability primarily to an increase in public Welfare, whereas the village Malasari resource potential and strong social capital."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T43268
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lafiza Fidina
"ABSTRAK
Penelitian ini menggambarkan tentang peran dan keterampilan yang dimiliki oleh pelaku perubahan dari Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru sebagai bentuk dari pembangunan sosial oleh individu serta membahas mengenai hambatan yang dialami dalam melaksanakan pengembangan desa melalui wisata bisnis Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif Hasil penelitian menunjukan peran dan keterampilan yang dimiliki pelaku perubahan ialah peran dan keterampilan fasilitatif edukasional dan representatif Terdapat kendala dalam pelaksanaan pengembangan desa melalui wisata bisnis baik yang muncul dari dalam masyarakat sendiri dan juga dari luar masyarakat Agar pengembangan desa wisata bisnis bisa lebih baik lagi maka diperlukan pembenahan pada struktur pelaksana kegiatan desa wisata bisnis.

ABSTRACT
This research describes the role and skills of agent of changes at Tegalwaru Business Tourism Village as a social development by individuals and the barriers in implementing rural development through business tours This research used a qualitative approach The results showed that the roles and skills of by agent of changes were facilitative educational and representative There are some problems in implementing rural development through business tours either form within and outside the community In order to have a better rural tourism business structure of in implementing the activities of business tourism village adjustment was necessary."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>