Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89555 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinambela, Siswanto Maringan Tua
"Kabupaten Samosir, sebagai asal muasal etnis suku bangsa Batak, dengan nilai budaya adat istiadat yang unik (kekerabatan Dalihan Natolu), ditambah kekayaan sejarah, potensi sumber daya dan keindahan alam yang luar biasa (berada di tengah Danau Toba), dan adanya kesempatan membangun kerja sama dengan pemangku kebijakan sekawasan Danau Toba, memiliki modal yang kuat bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir untuk mengembangkan industri pariwisata sebagai penghela pembangunannya. Dengan menggunakan metode SWOT untuk menganalisis faktor-faktor internal maupun eksternal yang berkaitan kepariwisataan daerah diperoleh rumusan strategi kebijakan dalam arah pembangunan pariwisata di Kabupaten Samosir. Berdasarkan pertimbangan skenario kondisi ke depan, hambatan, dan pelaku pada metode Analisa Hirarki Proses (AHP) diperoleh prioritas kebijakan untuk mewujudkan tujuan pembangunan pariwisata di Kabupaten Samosir, yaitu kebijakan pembangunan infrastruktur daerah khususnya pada destinasi wisata yang berwawasan lingkungan, diikuti peningkatan kualitas dan kuantitas atraksi atau kegiatan wisata, serta pelestarian seni budaya lokal dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Inilah prioritas strategi kebijakan pembangunan pariwisata di Kabupaten Samosir untuk mewujudkan visi "Samosir Menjadi Daerah Tujuan Wisata Lingkungan yang Inovatif 2015".

Samosir as the ethnic origin of the Batak tribe, with its unique cultural traditions (kinship Dalihan Natolu), plus a wealth of history and potential resources as well as outstanding natural beauty (located in the middle of Lake Toba), its opportunity to cooperation with Lake Toba stakeholders, provides a strong capital for Samosir Regency administration to develop tourism industry as a leading sector in the local economy. By using SWOT to analyze the factors of internal and external tourism-related areas, the policy strategy formulation is obtained in the course of development of tourism in Samosir Regency. Based on some considerations on future scenarios, barriers, and actors in the Analysis Hierarchy Process method (AHP), the policy priorities to achieve the goal of tourism development in Samosir Regency, are namely infrastructure development policy priority areas, especially in environmentally sustainable tourism destinations, followed by an increase in the quality and quantity of attractions or tourist event, as well as the preservation of local culture by applying the principles of sustainable development. These are the priorities of tourism development policy strategies to realize the vision of Samosir Regency "Samosir as an Environmentally and Innovatively Tourism Destination of 2015"."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T38968
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Sofian Dedi S.
"Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang memiliki potensi wisata dan nilai ekonomi yang sangat tinggi. Keindahan alam yang dimiliki Danau Toba menjadikannya salah satu objek wisata alam di Kabupaten Toba Samosir yang sangat digemari dan sering dikunjungi oleh wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola nilai permintaan wisata alam Danau Toba Kabupaten Toba Samosir dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai permintaan tersebut. Penilaian wisata alam Danau Toba Kabupaten Toba Samosir dilakukan dengan pendekatan metode biaya perjalanan, yang prinsipnya menggunakan biaya perjalanan untuk menghitung nilai dari mamfaat rekreasi atau wisata yang diperoleh. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai permintaan wisata alam Danau Toba Kabupaten Toba Samosir bervariasi. Semakin tinggi biaya perjalanan yang rela dikeluarkan oleh wisatawan dan semakin tinggi jumlah penduduk daerah asal sebagai penikmat jasa wisata, maka semakin tinggi nilai permintaan wisatanya. Nilai permintaan wisata dari kabupaten/kota dalam Pulau Sumatera didominasi oleh kelas rendah atau < Rp. 720.000.000, sedangkan dari Kabupaten/kota Luar Pulau Sumatera didominasi kelas sangat tinggi atau > Rp. 2.160.000.000.

Lake Toba is the largest lake in Indonesia which has tourism potential and very high economic value. Natural beauty of Lake Toba makes it become one of the very popular natural attractions and frequently visited in the district of Toba Samosir. This study aimed to determine the pattern of demand for the natural attractions of Lake Toba Toba Samosir and factors that affect the value of the demand. Assessment of natural attractions of Lake Toba Toba Samosir is done by travel cost method approach, which principally using the travel costs to calculate the of recreation value obtained. The method of analysis used in this study is spatial analysis.
The results indicate that the demand for natural attractions of Lake Toba Toba Samosir is vary. The higher the travel costs incurred by travelers who are willing and the higher the population of the area of origin of tourism services connoisseur, the higher the value of tourism demand. Value of tourism demand from the district / city in the island of Sumatra is dominated by low-grade or Rp. 2.16 billion.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42998
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lokita Mardanti
"Kabupaten Samosir merupakan daerah yang mempunyai berbagai objek wisata, baik itu objek wisata alam, sejarah, maupun budaya. Objek wisata yang paling terkenal dan diunggulkan dalam menarik wisatawan adalah danau toba. Di dalam industri pariwisata Kabupaten Samosir terdapat fasilitas pariwisata yang mendukung kegiatan pariwisata. Fasilitas sekunder dalam pariwisata merupakan faktor yang essensial dalam menunjang pariwisata tersebut, yaitu fasilitas akomodasi, fasilitas makan, dan fasilitas belanja. Dalam kurun waktu tahun 2004 dan 2010 fasilitas tersebut mengalami perkembangan. Perlu diketahui bagaimana perkembangan fasilitas pariwisata yang terjadi di Kabupaten Samosir demi kemajuan industri pariwisata daerah tersebut. Untuk membandingkan perkembangan fasilitas sekunder maka dibagi lagi menjadi tiga daerah, yaitu Daerah Tepian Danau Barat, Daerah Tepian Danau Tengah dan Daerah Tepian Danau Timur, lalu mengkorelasikan peta hasil yang didapat dan dijelaskan secara deskriptif perbandingannya. Secara keseluruhan daerah wisata tepian danau timur merupakan daerah yang berkembang dan paling lengkap fasilitasnya, hal ini karena daerah tersebut memiliki aksesibilitas paling tinggi.

Samosir District is an area that has many tourist attractions, both natural attractions, history, and culture. The most famous tourist attraction and seeded in attracting tourists is the Lake Toba. In the Samosir Regency’s tourism industry needs tourism facilities to support tourism activities. Secondary facilities in tourism is an essential factor in supporting tourism, the accommodation facilities, dining facilities, and shopping facilities. In the period of 2004 and 2010, the facility experienced growth. It is necessary to know about how the development of tourism facilities that occurred in Samosir regency for the progress of that particular regional tourism industry.To compare the development of secondary facilities will be further divided into three regions, namely the West Lake Region Edge, Edge Region Lakes Region of Central and Eastern shores of the lake, and then correlate the map results obtained and described by descriptive comparison. On the whole tourist area east shore is a growing area and the most complete amenities, this is because the area has the highest accessibility"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S135
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novriani
"Kabupaten Kerinci memiliki berbagai potensi wisata yaitu wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, wisata kuliner, dan agrowisata. Penelitian ini menganalisa bagaimana tahap perkembangan objek wisata di Kabupaten Kerinci; bagaimana karakteristik fisik dan non fisik objek wisata di Kabupaten Kerinci; dan faktorfaktor yang mempengaruhi tahap perkembangan objek wisata di Kabupaten Kerinci. Variabel yang digunakan adalah jumlah pengunjung objek wisata, fasilitas objek wisata (primer, sekunder, kondisional, dan aksesibilitas) dan lembaga pengelola objek wisata.
Hasil penelitian menunjukkan tahapan perkembangan objek wisata di Kabupaten Kerinci berada pada tahap perkembangan satu sampai empat, tidak ada objek wisata yang berada pada tahap perkembagan lima (stagnation). Secara rinci, hasil penelitian ini adalah objek wisata di bagian barat Kabupaten Kerinci berada pada tahap perkembangan satu (exploration); sebelah selatan dan timur Kabupaten Kerinci berada pada tahap perkembangan dua (involvement); sebelah utara Kabupaten Kerinci berada pada tahap perkembangan tiga (development); sedangkan objek wisata di selatan dan timur Kota Sungai Penuh berada pada tahap perkembangan empat (consolidation).
Berdasarkan uji statistik chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tahapan perkembangan objek wisata dengan ketinggian (p-value: 0.198) dan lereng (p-value: 0.178). Sedangkan uji statistik pada variabel jumlah penduduk dan kepadatan penduduk menunjukkan hubungan yang signifikan dengan tahapan perkembangan objek wisata dengan nilai p-value: 0.002 (jumlah penduduk) dan p-value: 0.001 (kepadatan penduduk).

Kerinci district has variety of tourist potentials namely nature tourism, cultural tourism, historical tourism, culinary tourism, and ecotourism. This study analyze how the developmental stage tourism object in Kerinci regency, how physical and non-physical characteristics tourism object in Kerinci regency, and factors that influence the development stage of tourism object in Kerinci regency. Variable used is the number of visitor tourism object, tourism object facilities (primary, secondary, conditional, and accessibility) and management institutions of tourism object.
The results showed developmentally tourism object in Kerinci regency at the stage of development one to four, there is no tourism object at stage five (stagnation). In detail, the results of this study are the tourism object in the western part of Kerinci regency is one developmental stage (exploration); south and east of Kerinci regency on two developmental stages (involvement); Kerinci north are at three developmental stages (development), while tourism object in the south and east of the River City Full on four developmental stages (consolidation).
Based on chi-square statistical test showed that there was no significant relationship between the developmental stages of tourism object with height (p-value: 0.198) and slope (p-value: 0.178). While statistical tests on the variables of population and population density showed a significant association with developmentally tourism object with p-value: 0.002 (total population) and the p-value: 0.001 (population density).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35951
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arriza Bagus Indra Herdiawan
"Penelitian ini berjudul Peran Pemerintah Kabupaten Kediri dalam pembangunan ekonomi lokal pariwisata di Eduwisata Kampung Inggris, Kecamatan Pare. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan peran Pemerintah Kabupaten Kediri dalam pembangunan ekonomi lokal pariwisata di Kawasan Kampung Inggris, Kecamatan Pare. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah kerangka pemikiran tentang desentralisasi, pembangunan ekonomi lokal, peran pemerintah dalam pembangunan serta kerangka pemikiran tentang pariwisata. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Kediri berperan sebagai regulator dalam proses pembangunan ekonomi lokal pariwisata di Eduwisata Kampung Inggris. Peran ini dapat dilihat dalam bentuk empat aktivitas Pemerintah Kabupaten Kediri dalam pembangunan pariwisata yakni peranan Pemerintah Kabupaten Kediri sebagai koordinator, regulator,entreprenuer serta peranan Pemerintah Kabupaten Kediri dalam mempromosikan pembangunan ekonomi lokal pariwisata di Eduwisata Kampung Inggris. Peranan Pemerintah Kabupaten Kediri ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni keterbatasan anggaran dana pemerintah daerah, rendahnya kapabilitas internal pemerintah daerah serta penerapan community based tourism dalam pembangunan Eduwisata di Kampung Inggris.

This research is entitled The Role of Kediri’s Local Governement In Economics Development In Edutourism Kampung Inggris,Pare. The purpose of this research is to explain how the role of Kediri’s local governement in local economics development in Edutourism Kampung Inggris, Pare. Theoritical frameworks which used to describe this research are decentralization, local economic development, the role of local government in economic development and theoritical framework of tourism. This research is a qualitative research, using depth interview, observation and literature review for gathering data in site. The result of this research shows that local governemt in Kediri role as regulator in tourism local economic development proccess in Kampung Inggris, Pare. It is based on four local government’s role in tourism development, which are role of local govenment as coordinator, as regulator of tourism development, as entreprenuer of tourism development and last as tourism promotor in tourism development. This roles are influenced by several factors, which are local government budget’s restrained, internal government’s capability of Kediri resident and implementation of community based tourism in local economic development in Edutourism Kampung Inggris Pare.;"
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S58931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhari Fauzan
"Pariwisata internasional menjelma menjadi salah satu industri terbesar di dunia karena terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Melihat potensi tersebut, kini setiap negara berusaha untuk mengembangkan sektor industri pariwisata yang dimilikinya. Kekayaan alam, keragaman seni dan budaya, serta latar belakang sejarah yang panjang merupakan potensi besar sebagai objek dan daya tarik pariwisata Rusia. Namun dalam kenyataannya pariwisata Rusia masih kalah bersaing di industri pariwisata internasional. Diperlukan langkah strategis dari pemerintah Rusia, dalam hal ini Kementrian Kebudayaan Federasi Rusia untuk mengembangkan potensi pariwisata Rusia dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Rusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang menyebabkan stagnasi pariwisata Rusia dalam beberapa tahun terakhir dan strategi yang akan dilakukan oleh pemerintah Rusia dalam meningkatkan daya saing Rusia di industri pariwisata internasional. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif-analisis yang bersumber kepada naskah primer dan naskah sekunder terkait topik penelitian.

International tourism was transformed into one of the largest industries in the world because it continues to experience significant growth. Seeing this potential, each country is now trying to develop its tourism sector. Natural richness, the diversity of art and culture, as well as a long historical background is a great potential as a tourist attraction of Russia. But in reality the Russian tourism still unable to compete in the international tourism industry. Necessary strategic steps from the Russian government, which is Ministry of Culture of the Russian Federation to develop the tourism potential of Russia and increase tourist arrivals to Russia. This research aims to determine the causes of the Russian tourism?s stagnation problems in recent years and Russian government?s strategies in increasing Russia's competitiveness in the international tourism industry. This research use a qualitative approach, with descriptive-analytic method that comes to primary and secondary sources related to the topic of research."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Anggiyatma P.M.
"Skripsi ini membahas mengenai implementasi strategi pengembangan pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kajian : Destination Management Organization Raja Ampat). Penelitian ini merupakan penelitian positivis dengan analisis deskriptif yang mana peneliti berusaha untuk memaparkan faktor internal dan eksternal implementasi strategi pengembangan pariwisata di Raja Ampat. Hasil penelitian menyebutkan bahwa faktor internal dan eksternal implementasi dstrategi pengembangan pariwisata di Raja Ampat telah dituangkan dalam bentuk Destination Management Organization walaupun sampai saat ini belum semua program mencakup keseluruhan faktor internal dan eksternal yakni bidang infrastruktur dan transportasi. Dengan melihat hasil penelitian, maka rekomendasi bagi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah agar menjalankan konsollidasi semua pihak di Raja Ampat sehingga tercapai pengembangan pariwisata yang mensejahterakan seluruh pemangku kepentingan dan menjaga keseimbangan ekosistem Raja Ampat.

The focus of this study is the tourism development strategic implementation at the Ministry of Tourism and Creative Economy (Assessment : Destination Management Organization Raja Ampat). This research is a positivist research employing descriptive analysis, in which researcher tries to describe the internal and external factors of tourism development strategic implementation in Raja Ampat. The result that the internal and external factors of tourism development strategic implementation in Raja Ampat have been established as Destination Management Organization although not all programs covered the internal and external factors of tourism development strategy implementation such as infrastructur and transportation sectors. According to the result obtained, Ministry of Tourism and Creative Economy is reccomended to consolidate of all stakeholders of Raja Ampat to reach the objective of tourism develompent for prosperity of the stakeholders and to keep the balance of nature ecosystem of the Raja Ampat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S45631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The result of survery in 1992 by the Development REsearch Centeral, Post and Telecommunication Departement and Statistic Bureau showed that visitation percentatge of foreign tourism to cultural tourism objects placed the first rank then followed by historical tourism object as the 2 rank...."
PATRA 10 (3-4) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rifai Sapta
"Sebagai daerah rawan bencana, pengembangan pariwisata di Indonesia menghadapi berbagai tantangan dengan adanya bencana yang terjadi karena faktor alam maupun faktor manusia. Dengan menggunakan data panel, penelitian ini mencoba menelusuri bagaimana berbagai bencana seperti epidemi, bencana alam, dan terorisme berkorelasi dengan kunjungan wisman. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data tahunan kunjungan wisman dari 19 (sembilan belas) negara dan 9 (sembilan) pintu masuk selama periode tahun 2008 hingga 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai jenis bencana berkorelasi negatif dengan kunjungan wisman secara berbeda dalam hal tingkatan maupun signifikansi. Selain itu, terdapat dampak yang lebih panjang pada beberapa bencana, yang terlihat dari korelasi negatif yang signifikan pada tahun setelah terjadinya bencana. Penelitian ini juga menemukan adanya keragaman korelasi bencana dengan kunjungan wisman berdasarkan negara asal wisman yang menggambarkan wisman dari negara mana yang sensitif atau tidak sensitif terhadap bencana.

Indonesia's tourism development faces various disaster challenges as a disaster-prone area due to natural factors or human factors. Using a panel data approach, this research built a model on understanding the correlation between disasters such as epidemic, natural disasters, and terrorism with foreign tourist arrivals. The research used data set of annual foreign tourist arrivals from 19 (nineteen) countries and 10 (ten) ports of entry from 2008 to 2020. The results showed that different types of disasters have negatively correlated with inbound tourists differently in terms of magnitude and significancies. In addition, there was a more prolonged impact on some disasters, which can be seen from the significant negative correlation in the year following the disaster. Our estimates also found a heterogeneous correlation based on tourist origin countries describing which one was sensitive or insensitive to disaster."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>