Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177176 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suhana
"Hipertensi sering dijumpai dalam praktek sehari-hari dan prevalensinya di Indonesia cukup tinggi (31,7%). Penanaman benang catgut terbukti menurunkan tekanan darah, tetapi belum ada penelitian untuk mengukur kadar nitrit oksida (NO). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penanaman benang catgut terhadap kadar NO serum dan tekanan darah pada hipertensi esensial.
Disain penelitian adalah uji klinis acak tersamar tunggal dengan kontrol. Melibatkan 40 pasien hipertensi yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok kontrol mendapatkan obat antihipertensi. Kelompok kasus mendapatkan obat antihipertensi dan penanaman benang catgut, kemudian pada kedua kelompok dilakukan penilaian kadar NO dan tekanan darah.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rerata kadar NO kelompok kasus dibandingkan kontrol (p<0,05), terdapat perbedaan rerata tekanan darah sistolik dan diastolik kelompok kasus dibandingkan kontrol (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa penanaman benang catgut memiliki pengaruh terhadap kadar NO serum dan tekanan darah pada pasien hipertensi esensial.

Hypertension is commonly seen in daily practice and its prevalence in indonesia is fairly high (31,7%). Catgut embedding is proven to reduce blood pressure, but until now there has not been any research to evaluate concentration of nitric oxide (NO). This research was to assess the effect of catgut embedding on serum NO concentration and blood pressure in essential hypertension.
Research design was single blind random controlled clinical trial, involving 40 hypertension patients randomly assigned to two groups. Control group received anti hypertension drugs whereas case group received anti hypertension drugs and catgut embedding and then the two groups evaluated for NO concentration and blood pressure.
Result showed that there was a mean difference of NO concentration between case group and control group (p<0,05) and mean difference of systolic and diastolic blood pressure between case group and control group (p<0,05). In conclusion, catgut embedding can influence serum NO concentration and blood pressure in essential hypertension patients.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Rodiah
"Umumnya penelitian akupunktur pada hipertensi menggunakan kombinasi akupunktur tubuh dan telinga yang dibandingkan dengan obat atau plasebopunktur dan belum ada yang membandingkan efektivitas antara akupunktur tubuh dengan akupunktur telinga. Selain itu di Indonesia belum ada yang meneliti efek akupunktur terhadap kadar nitrit oksida (NO) serum pada penderita hipertensi esensial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efek antara akupunktur telinga dengan akupunktur tubuh terhadap tekanan darah (TD) serta apakah penusukan titik akupunktur tubuh dan akupunktur telinga memiliki efek meningkatkan kadar NO serum pada penderita hipertensi esensial.
Metode penelitian yang digunakan adalah uji klinis acak terkontrol. Penelitian dilakukan pada 32 pasien hipertensi esensial yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A (akupunktur telinga) dan kelompok B (akupunktur tubuh).
Hasil menunjukkan rerata penurunan TD sistolik dan diastolik serta kadar NO serum antara kedua kelompok tidak berbeda bermakna (p=0.916; p=0.592; p=0.576). Dengan demikian akupunktur telinga dan akupunktur tubuh memiliki efek yang sebanding dalam menurunkan TD pada pasien hipertensi esensial meskipun hal tersebut tidak diikuti dengan peningkatan kadar NO serum.

Generally the study of acupuncture on hypertension using a combination of the body and ear acupuncture compared with medication or placebopuncture. The study comparing of efficacy body acupuncture with ear acupuncture not performed yet. In Indonesia no one has studied the effects of acupuncture on levels of nitric oxide (NO) serum in patients with essential hypertension.
This study aims to determine the comparative effects of ear acupuncture with body acupuncture on blood pressure (BP) thus whether the insertion of the acupuncture points of the body acupuncture and ear acupuncture has the effect of increasing levels of serum NO in patients with essential hypertension.
On this study used randomized clinical trial method. The research was conducted on 32 patients with essential hypertension and divided into two groups which are group A (ear acupuncture) and group B (body acupuncture).
From the results show that there were no significant differences between the ear acupuncture with body acupuncture on reducing systolic and diastolic BP and serum NO levels (p=0.916; p=0.592; p=0.576). Thus ear acupuncture and body acupuncture have the same effect in lowering blood pressure in patients with essential hypertension although this effect was not accompanied by increased levels of serum NO.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T58488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainil Masthura
"Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah suatu kondisi kembalinya cairan lambung ke esofagus. Terapi akupunktur tanam benang telah menjadi salah satu terapi yang digunakan untuk alternatif terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kadar Nitrit Oksida (NO) serum setelah terapi akupunktur tanam benang dan medikamentosa. Uji acak tersamar tunggal dilakukan pada 50 responden dengan GERD yang di bagi kepada kelompok akupunktur tanam benang dan medikamentosa dibandingkan dengan kelompok akupunktur sham dan medikamentosa. Pemeriksaan kadar NO menjadi parameter yang dinilai pada saat sebelum perlakuan dan 30 hari setelah 2 kali terapi dengan durasi 15 hari sekali.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi kenaikan kadar NO pada kelompok perlakuan dibandingkan kelompok sham namun tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok. Kesimpulan penelitian ini akupunktur tanam benang belum terbukti secara statistik mempengaruhi kadar NO pada pasien GERD.

OksidaGastroesophageal reflux disease (GERD ) is a condition that causes the return of gastric fluid into the esophagus. Catgut embedding acupuncture has become one of the therapies used for alternative therapies. This study aimed to determine changes in serum Nitric Oxide (NO) levels after catgut embedding acupuncture therapy and conventional medicine. Single -blind randomized trials is used on 50 respondents with GERD were divided to group catgut embedding acupuncture therapy and conventional medicine compared with sham acupuncture group and medicine. The level of NO into the parameters assessed at the time before treatment and 30 days after treatment with 2 times the duration of 15 days.
The results showed increased levels of NO in catgut embedding acupuncture therapy and conventional medicine group compared with sham acupuncture group and medicine but there was no significant difference between the two groups. The conclusion of this study catgut embedding acupuncture has not been proven statistically in influencing the levels of NO in patients with GERD.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Priscilla Mutiara Tjan
"Obesitas merupakan suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa sehingga dapat mengganggu kesehatan. Diperkirakan lebih dari 500 juta orang dewasa di seluruh dunia mengalami obesitas dan 1,5 miliar mengalami masalah kelebihan berat badan. Pada obesitas terdapat peningkatan jaringan adiposa dimana jaringan adiposa dapat mensintesis dan mensekresi sitokin pro-inflamasi seperti interleukin-6 (IL-6). Akupunktur telah lama dikenal sebagai salah satu terapi tambahan dalam menangani obesitas. Akupunktur dapat menurunkan respon inflamasi pada jaringan adiposa dengan menurunkan infiltrasi makrofag ke dalam jaringan adiposa pada obesitas sehingga jumlah makrofag yang merupakan sumber produksi adipokin pro-inflamasi menjadi lebih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi akupunktur tanam benang catgut dan intervensi diet terhadap perubahan kadar IL-6 dan indeks massa tubuh pada pasien obesitas. Uji klinis acak tersamar ganda dilakukan pada 36 pasien obesitas yang dialokasikan ke dalam kelompok akupunktur tanam benang catgut dan intervensi diet atau kelompok akupunktur tanam benang sham dan intervensi diet. Akupunktur tanam benang dilakukan 2 kali pada titik CV12 Zhongwan, ST25 Tianshu, CV6 Qihai, dan SP6 Sanyinjiao setiap 2 minggu. Kadar IL-6 dalam plasma darah dan indeks massa tubuh digunakan untuk mengukur keluaran penelitian. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna rerata kadar IL-6 awal dengan akhir dalam kelompok akupunktur tanam benang catgut (p = 0.01; 95% IK: 0.03 sampai 0.23) dan rerata selisih IMT lebih rendah 0.33 pada kelompok akupunktur tanam benang catgut dibandingkan dengan kelompok akupunktur tanam benang sham (p = 0.02; 95% IK: 0.05 sampai 0.61). Kesimpulan penelitian adalah terapi kombinasi akupunktur tanam benang catgut dan intervensi diet lebih efektif dalam menurunkan kadar IL-6 dan indeks massa tubuh pada pasien obesitas.

Obesity is a condition with abnormal fat accumulation or excessive adipose tissue so it can disturb our health. It is estimated that over 500 million adults worldwide are obese and 1.5 billion are having problems with overweight. In obese there is an increased adipose tissue which can synthesize and secrete pro-inflammatory cytokines such as interleukine-6 (IL-6). Acupuncture has long been known as an adjunctive therapy for obesity. Acupuncture can reduce inflammatory responses in adipose tissue by reducing macrophage infiltration into adipose tissue in obesity so that the number of macrophages, which are the source of production of proinflammatory adipokines become fewer. A double blind randomized controlled trial involved 36 obesity patients randomly allocated into catgut embedding acupuncture group with diet intervention or sham embedding acupuncture group with diet intervention. Catgut embedding therapy was given two times at CV12 Zhongwan, ST25 Tianshu, CV6 Qihai, and SP6 Sanyinjiao every two weeks. Interleukine-6 level in blood plasma and body mass index (BMI) is used to measure research output. There was a statistically significant difference within catgut embedding group with levels of IL-6 (p = 0.01; 95% CI: 0.03 to 0.23) and lower mean BMI difference of 12.33 in catgut embedding group compared with sham embedding group (p = 0.02; 95% CI: 0.05 to 0.61). The result suggest that acupoint-catgut embedding therapy combined with diet intervention is more effective in reducing IL-6 levels and BMI in obese patients."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cherry Presilia Tanudjaja
"Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia, dan merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan penurunan kualitas hidup dan faktor resiko perkembangan berbagai penyakit lainnya. Obesitas juga berhubungan dengan status inflamasi kronik yang berperan dalam perkembangan disfungsi metabolik dan sindrom metabolik. Akupunktur diketahui dapat membantu menurunkan berat badan dengan cara menekan nafsu makan dan mengurangi resiko sindrom metabolik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi kombinasi akupunktur tanam benang catgut dan intervensi diet terhadap kadar Tumor Necrosis Factor-α (TNF-α) dan lingkar perut pada pasien obesitas. Uji klinis acak tersamar ganda dengan pembanding dilakukan pada 36 pasien obesitas yang dialokasikan secara acak menjadi kelompok terapi kombinasi akupunktur tanam benang catgut dan intervensi diet (kelompok kasus) atau kelompok akupunktur sham dan intervensi diet (kelompok kontrol).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna kadar TNF-α awal dengan akhir dalam kelompok kasus (p < 0,01) dan terdapat perbedaan bermakna selisih lingkar perut awal dan akhir antara kedua kelompok (p < 0,01; IK 95% 1,68 sampai 6,13). Kesimpulan penelitian ini terapi kombinasi akupunktur tanam benang catgut dan intervensi diet memiliki pengaruh terhadap kadar TNF-α plasma darah dan lingkar perut pada pasien obesitas.

Obesity is a health problem in Indonesia and associated with decreased quality of life and a risk factor for the development of other diseases. Obesity is also associated with chronic inflammatory status that play a role in the development of metabolic dysfunction and metabolic syndrome. Acupuncture is known to help you lose weight by suppressing appetite and reducing the risk of metabolic syndrome.
The aim of this study was to establish the effectiveness of acupoint catgut embedding therapy combined with dietary intervention on tumor necrosis factor-α (TNF-α) levels and abdominal circumference in obese patients. This study is a randomized, double-blind and controlled clinical trial involving 36 obese patients that are allocated into groups of catgut embedding method combined with dietary intervention (case group) or sham acupuncture combined with dietary intevention (control group).
The results showed there was significant difference in TNF-α levels within case group (p < 0,01) and there were significant differences in abdominal circumference changes between the two groups (p < 0.01; 95% CI: 1.68 to 6.13). The conclusion of this study is acupoint catgut embedment combined with dietary intervention has effects on TNF-α levels of blood plasma and abdominal circumference in obese patients.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priscilla Mutiara Tjan
"Obesitas merupakan suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa sehingga dapat mengganggu kesehatan. Diperkirakan lebih dari 500 juta orang dewasa di seluruh dunia mengalami obesitas dan 1,5 miliar mengalami masalah kelebihan berat badan. Pada obesitas terdapat peningkatan jaringan adiposa dimana jaringan adiposa dapat mensintesis dan mensekresi sitokin pro-inflamasi seperti interleukin-6 (IL-6). Akupunktur telah lama dikenal sebagai salah satu terapi tambahan dalam menangani obesitas. Akupunktur dapat menurunkan respon inflamasi pada jaringan adiposa dengan menurunkan infiltrasi makrofag ke dalam jaringan adiposa pada obesitas sehingga jumlah makrofag yang merupakan sumber produksi adipokin pro-inflamasi menjadi lebih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi akupunktur tanam benang catgut dan intervensi diet terhadap perubahan kadar IL-6 dan indeks massa tubuh pada pasien obesitas. Uji klinis acak tersamar ganda dilakukan pada 36 pasien obesitas yang dialokasikan ke dalam kelompok akupunktur tanam benang catgut dan intervensi diet atau kelompok akupunktur tanam benang sham dan intervensi diet. Akupunktur tanam benang dilakukan 2 kali pada titik CV12 Zhongwan, ST25 Tianshu, CV6 Qihai, dan SP6 Sanyinjiao setiap 2 minggu. Kadar IL-6 dalam plasma darah dan indeks massa tubuh digunakan untuk mengukur keluaran penelitian. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna rerata kadar IL-6 awal dengan akhir dalam kelompok akupunktur tanam benang catgut (p = 0.01; 95% IK: 0.03 sampai 0.23) dan rerata selisih IMT lebih rendah 0.33 pada kelompok akupunktur tanam benang catgut dibandingkan dengan kelompok akupunktur tanam benang sham (p = 0.02; 95% IK: 0.05 sampai 0.61). Kesimpulan penelitian adalah terapi kombinasi akupunktur tanam benang catgut dan intervensi diet lebih efektif dalam menurunkan kadar IL-6 dan indeks massa tubuh pada pasien obesitas.

Obesity is a condition with abnormal fat accumulation or excessive adipose tissue so it can disturb our health. It is estimated that over 500 million adults worldwide are obese and 1.5 billion are having problems with overweight. In obese there is an increased adipose tissue which can synthesize and secrete pro-inflammatory cytokines such as interleukine-6 (IL-6). Acupuncture has long been known as an adjunctive therapy for obesity. Acupuncture can reduce inflammatory responses in adipose tissue by reducing macrophage infiltration into adipose tissue in obesity so that the number of macrophages, which are the source of production of pro-inflammatory adipokines become fewer. A double blind randomized controlled trial involved 36 obesity patients randomly allocated into catgut embedding acupuncture group with diet intervention or sham embedding acupuncture group with diet intervention. Catgut embedding therapy was given two times at CV12 Zhongwan, ST25 Tianshu, CV6 Qihai, and SP6 Sanyinjiao every two weeks. Interleukine-6 level in blood plasma and body mass index (BMI) is used to measure research output. There was a statistically significant difference within catgut embedding group with levels of IL-6 (p = 0.01; 95% CI: 0.03 to 0.23) and lower mean BMI difference of 12.33 in catgut embedding group compared with sham embedding group (p = 0.02; 95% CI: 0.05 to 0.61). The result suggest that acupoint-catgut embedding therapy combined with diet intervention is more effective in reducing IL-6 levels and BMI in obese patients."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lindarsih Notowidjojo
"Riskesdas 2007 dan 2013 menyebutkan penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun mengonsumsi garam harian cukup tinggi. Riskesdas 2013 dan 2018. menunjukkan prevalensi hipertensi meningkat dari 25,8% menjadi 34,1%. Indonesia merupakan salah satu penghasil rumput laut merah, Euchema cottonii terbesar di dunia, tapi belum ada penelitian potensi rumput laut ini sebagai pengganti garam. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek mengganti garam biasa dengan garam rumput laut Euchema cottonii dengan kandungan Na lebih rendah dari garam biasa dalam usaha menurunkan tekanan darah pada subyek hipertensi esensial derajat 1. Tahap pertama penelitian ini adalah pembuatan garam rumput laut (GRL) yang aman dan memiliki rasa asin garam biasa (GB), dilakukan di unit produksi makanan di rumah sakit, dari Desember 2016 sampai Maret 2017.
Hasil uji sensori oleh 9 panelis digunakan untuk menentukan konsentrasi garam rumput laut yang dipakai pada penelitian tahap dua. Penelitian tahap kedua adalah uji klinis dengan pembanding secara acak tersamar ganda. Subyek diwawancara dengan food frequency questionnaire, dilakukan uji cita rasa GRL dengan konsentrasi yang telah ditetapkan tahap pertama dibandingkan dengan GB. Subyek diukur antropometri, tekanan darah, angiotensin II plasma, CRP serum, gula darah puasa, serum kreatinin, urin lengkap, serta kadar Na, K dan kreatinin dalam urin 24 jam. Subyek dievaluasi keluhan, dan diukur tekanan darahnya setiap minggu selama empat minggu. Rumput laut dari Saumlaki, Maluku dipilih berdasarkan analisis keamanan dari cemaran logam, kapang dan bakteri. Uji cita rasa asin oleh panelis mendapatkan garam rumput laut (GRL), yaitu komposisi bubuk garam rumput laut dan bubuk garam biasa dengan rasio 1:1, mempunyai rasa asin yang tidak berbeda bermakna dengan garam biasa (GB) (p=0.332).
Analisis mineral menunjukkan GRL mengandung kadar Na lebih rendah dan kadar K lebih besar daripada GB. Uji klinis pada 62 subyek dilakukan di rumah sakit dan tiga puskesmas di Jakarta dari Desember 2017 hingga Desember 2019. Setelah empat minggu perlakuan, ditemukan perbedaan penurunan secara bermakna tekanan darah sistolik (p=0.004) dari subyek kelompok GRL (Δ-15,3±9,7) dibandingkan kelompok GB (Δ-8,0±9,2). Demikian pula perbedaan penurunan tekanan darah diastolik terjadi secara bermakna (p=0.005) pada kelompok GRL (median Δ-8,0; 20-(-24)) dibandingkan kelompok GB (Δ-2,2±6,8). Tidak ada perbedaan bermakna perubahan kadar angiotensin II plasma, Na dan K urin 24 jam pada kedua kelompok GRL dan GB. Kesimpulan: GRL yang rendah Na dan tinggi K aman digunakan dan bermanfaat sebagai pengganti garam biasa bagi penderita hipertensi esensial derajat 1 usia 25-59 tahun tanpa memengaruhi kadar angiotensin II plasma, Natrium dan Kalium urin.

Basic Health Research 2007 and 2013, Indonesian population aged over 10 years consume high daily salt. Basic Health Research 2013 and 2018 showed hypertension' prevalence in Indonesian adults increased from 25.8% to 34.1%. Indonesia is one of the biggest producers of red seaweed, Euchema cottonii in the world, but there is no research about the potential of this seaweed as a substitute for salt. Aim of this study to evaluate the effect of replacing ordinary salt with seaweed salt of Euchema cottonii with lower Na content than ordinary salt in an effort to lower blood pressure in subjects with grade 1 essential hypertension. The first phase of the study was to produce seaweed salt (GRL) which is safe and has a salty taste of ordinary salt (GB), it was carried out in the food production unit at the hospital, from December 2016 to March 2017.
The sensory test results by 9 panelists were used to determine concentration of GRL used in phase two. The second stage of the study was a double blind randomized comparison clinical trial. Subjects were interviewed with a food frequency questionnaire, and a salty sensory test of GRL compared to GB was conducted. Anthropometry, blood pressure, plasma angiotensin II, serum CRP, fasting blood sugar, serum creatinine, complete urine examination and levels of Na, K and creatinine in 24 hours urine were measured. Subjects were evaluated for complaints, and their blood pressure were measured every week for four weeks. Seaweed from Saumlaki, Maluku was selected based on a safety analysis: metal, mold and bacterial contamination. The salty taste test by the panelists obtained GRL, composition of seaweed powder and ordinary salt powder with a ratio of 1:1, and has a salty taste that was not significantly different from GB (p=0.332).
Mineral analysis found that GRL contains lower Na levels with higher K levels than GB. Clinical trials on 62 subjects were conducted at one hospital and three health centers in Jakarta from December 2017 to December 2019. After four weeks of treatment, it was found that there was a significant difference in the decrease of systolic blood pressure (p=0.004) from GRL group's subjects ((Δ-15,3±9,7) compared to GB group's subjects (Δ-8,0±9,2). There was also a significant difference in the decrease of diastolic blood pressure (p=0.005) from GRL group's subjects (median Δ-8,0; 20-(-24)) compared to GB group's subjects (Δ-2,2±6,8). There was significant difference in changes in plasma angiotensin II levels, Na and K from 24 hours urine in both GRL and GB groups. Conclusion: GRL which is low in Na and high in K is safe to use and is useful as a substitute for GB for patients with grade 1 essential hypertension aged 25-59 years without affecting plasma angiotensin II, urinary Na and K.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Lazuardi
"ABSTRAK
Hipertensi sering dijumpai dalam praktek sehari-hari dan prevalensinya di Indonesia cukup tinggi 31,7 . Press needle PN pada titik PC6, MA-IC 7 dan MA_TF 1 diketahui dapat menurunkan tekanan darah, tetapi belum ada penelitian khusus terhadap penderita hipertensi esensial. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek PN pada titik PC6, MA-IC 7 dan MA_TF 1 terhadap tekanan darah dan skor kualitas hidup dari pasien hipertensi esensial. Disain penelitian adalah uji klinis acak tersamar ganda dengan kontrol. Melibatkan 52 pasien hipertensi yang dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok kasus mendapatkan terapi PN dikombinasi dengan obat antihipertensi dan kelompok kontrol mendapatkan terapi PN plasebo dikombinasi dengan obat antihipertensi. kemudian pada kedua kelompok dilakukan penilaian perubahan tekanan darah dan kualitas hidup SF-36 . Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan tekanan darah sistolik 30 menit dan 3 hari setelah perlakuan p0,05 , peningkatan skor SF-36 komponen MH, SF, BP dan GH 3 hari setelah perlakuan p0,05 pada kelompok kasus dibandingkan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa terapi PN dikombinasi dengan obat antihipertensi lebih efektif menurunkan tekanan darah dan meningkatkan skor kualitas hidup pada pasien hipertensi esensial dibandingkan dengan terapi PN plasebo dikombinasi dengan obat antihipertensi.

ABSTRACT
Hypertension is commonly seen in Daily Practice and its prevalence in Indonesia is fairly high 31.7 . Press needle PN on PC6, MA IC 7 and MA TF 1 points is known to reduce Blood Pressure, but yet there has not been any research specially for essential hypertension. This study aims to determine the press needle Effects on PC6, MA IC 7 and MA TF 1 points to Blood Pressure And Quality of Life Score of essential hypertension patients. The study design is a randomized double blind clinical trials with Control, involving 52 hypertension randomly assigned to two groups. Treatment groups get the press needle therapy combined with antihypertensive drugs and The control group who get the press needle placebo therapy combined with antihypertensive drugs. Then the two groups evaluated for Blood Pressure And Quality of Life SF 36 . The results showed a decrease in systolic blood pressure of 30 minutes and 3 days after treatment p 0.05 , improvement of the SF 36 component scores MH, SF, BP and GH 3 days after treatment p 0.05 in the treatment group compared to the control group. It can be concluded that the PN therapy in combination with antihypertensive drugs more effectively reduce blood pressure and improve the quality of life scores in patients with essential hypertension compared with placebo PN therapy in combination with antihypertensive drugs."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah Rukmawati
"Dispepsia merupakan sindrom penyakit pada regio gastroduodenal yang berpengaruh besar terhadap kualitas hidup penderitanya baik secara fisik maupun mental. Berbagai terapi farmakologis telah dikembangkan, namun efektivitasnya masih belum maksimal. Akupunktur merupakan salah satu modalitas terapi yang telah terbukti efektif dalam mengatasi gejala-gejala dispepsia. Elektroakupunktur (EA) pada titik ST 36 Zusanli merupakan metode perangsangan dan titik akupunktur yang paling sering digunakan dalam penelitian untuk mengatasi masalah lambung melalui mekanisme yang melibatkan nitrit oksida (NO).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode terapi elektroakupunktur dibandingkan dengan akupunktur manual pada ST 36 Zusanli terhadap peningkatan kadar NO serum pada penderita dispepsia. Uji klinis acak tersamar ganda dengan pembanding dilakukan terhadap 40 pasien dispepsia yang dibagi ke dalam kelompok elektroakupunktur (EA) dan kelompok akupunktur manual (AM).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna rerata peningkatan kadar NO serum pada kelompok elektroakupunktur dibandingkan dengan kelompok akupunktur manual (p = 0,026).
Kesimpulan penelitian ini yaitu tindakan elektroakupunktur pada ST 36 Zusanli lebihefektif meningkatkan kadar NO serum dibandingkan tindakan akupunktur manual pada pasien dispepsia (p < 0,05).

Dyspepsia is a syndrome in gastroduodenal region which affect the quality of life ofpatients both physically and mentally Various pharmacological therapies have beendeveloped but its effectiveness is unsatisfying Acupuncture is a modality that hasbeen proven effective in addressing the symptoms of dyspepsia Electroacupuncture EA at ST 36 Zusanli is the method of stimulation and acupuncture points whichmost frequently used in research to overcome the problem of the stomach through amechanism involving nitric oxide NO
The aim of this study was to determine theeffectiveness of electroacupuncture treatment method compared to manualacupuncture at ST 36 Zusanli to increase serum levels of NO in patients withdyspepsia A double blind randomized controlled trial involved 40 patients withdyspepsia randomly allocated into groups of electroacupuncture EA and manualacupuncture MA
The results showed there were significant differences in themean serum levels of NO in the EA group compared to the MA group p 0 026 The results suggested that electroacupuncture at ST 36 Zusanli is more effectivethan manual acupuncture in increasing the serum levels of NO in patients withdyspepsia p 0 05
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setiawan
"Latar belakang :Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita yang memiliki komplikasi yang berbahaya. Dampak ansietas pada hipertensi tidak tertangani maka dapat memperburuk kondisi hipertensi. Tujuan: Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pranic healing terhadap ansietas, tekanan darah dan nadi pasien hipertensi. Metode: Penelitian ini quasi eksperiment pretest-postest control group dengan simple random sampling. Berdasarkan data kunjungan ke puskesmas di acak kedalam kelompok pranic healing dan kelompok kontrol. Kelompok pranic healing 37 diberikan perlakuaan pranic healing setiap pekan selama 4 pekan. Kelompok kontrol 36 diberi tindakan dasar setiap pekan selama 4 pekan. Ansietas diukur menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Analisis data menggunakan menggunakan Mann Whitney dan Independen T test. Hasil: perbedaan perubahan skor sesudah perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pada ansietas kelompok intervensi sebesar 10 dan pada kelompok kontrol 14, dengan p = 0,001. Tekanan sistolik kelompok intervensi rerata 138,6 mmHg dan kelompok kontrol 146,0 mmHg dengan p = 0,001. Tekanan diastolik kelompok intervensi sebesar 84 mmHg dan pada kelompok kontrol 88,5 mmHg, dengan p = 0,001. Nadi kelompok intervensi sebesar 86 x/mnt dan pada kelompok kontrol 87,5 x/mnt, dengan p = 0,117. Kesimpulan: pranic healing menurunkan ansietas dan tekanan sistolik dan diastolik, pranic healing dapat digunakan pada penderita hipertensi

Background: Hypertension is one of the most common diseases that has dangerous complications. The impact of anxiety in hypertension is not handled, it can worsen the condition of hypertension. Objective: The study aims to determine the effect of pranic healing on anxiety, blood pressure, and pulse of hypertensive patients. Methods: This research is a quasi-experiment pretest-postest control group with simple random sampling. Based on data on visits to the health center, patients were randomized into a pranic healing group and a control group. The pranic healing group 37 was given pranic healing treatment every week for 4 weeks. The control group 36 was given basic care every week for 4 weeks. Anxiety was measured using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Data analysis using Mann Whitney and Independent T-test. Results: differences in changes in scores after treatment in the intervention group and control group. In the intervention group anxiety was 10 and in the control group 14, with p = 0.001. The systolic pressure of the intervention group averaged 138.6 mmHg and the control group 146.0 mmHg with p = 0.001. The diastolic pressure of the intervention group was 84 mmHg and in the control group 88.5 mmHg, with p = 0.001. The pulse rate of the intervention group was 86 x/min and that of the control group was 87.5 x/min, with p = 0.117. Conclusion: Pranic healing reduces anxiety and systolic and diastolic pressure, pranic healing can be used in patients with hypertension."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>