Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53439 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marbun, Chiquita Carolyne
"Pop Mie yang diproduksi oleh PT Indofood hendak melakukan pengenalan kembali terhadap produk terbarunya dengan kemasan dan komposisi terbaru serta isi yang lebih banyak. Pengenalan kembali Pop Mie ini terkait dengan kehadiran kompetitor yang kuat yaitu Mie Sedap Cupdate dengan menargetkan produknya ke target market Pop Mie. Selain itu, Mie Sedap Cupdate yang diproduksi oleh PT Wingsfood dahulu pernah berhasil menggempur PT Indofood yang memproduksi Indomie sebagai pemimpin pasar segmen mie instan di Indonesia dan meraih 20% target market Indomie. Oleh karena itu, direncanakanlah program kampanye komunikasi pemasaran terpadu untuk pengenalan kembali Pop Mie dengan tujuan untuk mempertahankan posisi Pop Mie sebagai pemimpin pasar untuk segmen mie dalam cup. Dengan mempertimbangkan preferensi dan media yang mempengaruhi target audience dalam memilih sebuah merk mie dalam cup, maka disusunlah sebuah program kampanye komunikasi pemasaran terpadu dengan menggunakan media TV, word-of-mouth, dan sampling.

Pop Mie produced by PT Indofood is about to do a re-launching of the new product with the newest packaging and composition of the contents, and bigger size. Re-launch Pop Mie is associated with the presence of heavy competitors, Mie Sedaap Cupdate, whom targeting their products to the same target market of Pop Mie. In addition, Wingsfood who produce Mie Sedaap Cupdate had once managed to demolish PT Indofood which produces Indomie, instant noodle market leader in Indonesia, and grab 20% Indomie’s target. Therefore, the program is planned integrated marketing communication campaign for the re-launch of Pop Mie with the aim to maintain the Pop Mie position as the market leader in the segment for cup noodles. By considering the consumer preferences and media that influence the target audience in choosing a brand of cup noodles, then a program of integrated marketing communications campaign using TV media, word-of-mouth, and sampling is drafted.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54178
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Ramadhan Amin
"Meski tergolong sebagai market leader dan menjadi top of mind untuk sektor makanan kucing di Indonesia, Whiskas masih sering mengalami kegagalan dalam mempertahankan loyalitas pasarnya. Kualitas yang monoton serta kurangnya nilai lebih yang terkandung baik dalam produk maupun strategi komunikasi Whiskas membuat pasar cenderung mudah berpindah ke produk lain.
Dengan industri yang masih terbuka lebar bagi produk lama maupun baru dengan menyediakan kesempatan yang sama besar, Whiskas akan terus kehilangan pasarnya apabila tidak menawarkan sesuatu yang baru, yang dapat mempertahankan loyalitas pasar. Untuk itu, Whiskas harus membangun sebuah nilai baru bagi keseluruhan brandingnya, agar masyarakat secara luas dapat melihat Whiskas sebagai sebuah produk makanan kucing yang akan selalu dibutuhkan dan tak akan bisa dipisahkan dari kucing dan pemiliknya.
Tujuan pemasaran dari program ini adalah untuk memicu trial sehingga memperluas pasar (grow the market) sebesar 15% dalam masa campaign satu tahun, dengan terlebih dahulu mencapai tujuan komunikasi berupa peningkatan awareness sebesar 10%.
Biaya yang akan dikeluarkan untuk keseluruhan program pemasaran ini selama satu tahun adalah sebesar Rp 6.760.738.479. Kegiatan evaluasi dan monitoring juga akan dilakukan untuk mengukur efektifitas serta seberapa besar dampak diadakannya program pemasaran ini bagi Whiskas.

Although considered as the market leader and being on top of target‟s mind for cat food sector in Indonesia, Whiskas remained facing failure in maintaining the loyalty of their market. The monotone quality and the lack of added values on both their products and their communication strategies caused the tendency of their target to switching to other brands.
With the industry where chances open wide for everybody including the old and new players, Whiskas can possibly keep losing market if they don‟t offer something new, which can keep their market loyal. Therefore, Whiskas needs to develop a new value for their overall branding in order to make the general target see Whiskas as one cat food product that will always be needed and cannot be separated from cats and their owners.
The marketing objective for this marketing program is to induce trial and grow the market for at least 15% in one year campaign period, by at first achieving the communication objective of awareness increase by 10%.
The amount of budget spent for the whole marketing program for one year is Rp 6.760.738.479. Evaluation and monitoring activities will also be held to measure effectiveness as well as how impactful this marketing program is, to Whiskas.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54194
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggrya Mahardithaningtyas
"Setelah kurang lebih 6 bulan masuknya pomade Layrite ke Indonesia, kurangnya ketertarikan (interest) masyarakat terhadap pomade Layrite adalah permasalahan yang dihadapi pomade Layrite. Walaupun begitu, tingkat kesadaran masyarakat akan pomade Layrite termasuk tinggi. Dilihat dari animo masyarakat Indonesia terhadap pomade, terlihat dari model rambut model klimis yang kembali menjadi tren serta didukung pula dengan pasar hair care untuk laki-laki di daerah Asia Pasifik di prediksikan akan tinggi dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal tersebut memberikan peluang bagi Layrite di pasar hair care Indonesia.
Kondisi pasar persaingan minyak rambut di Indonesia, pomade Layrite masih merupakan pemain baru dalam pasar pomade Indonesia dengan positioningnya sebagai pomade berbahan dasar air. Positioning tersebut lalu dapat diolah menjadi sebuah perencanaan komunikasi pemasaran terpadu bagi pomade Layrite.
Tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh Layrite yaitu untuk meningkatkan market sharenya sebesar 10% dari market sharenya yang terdahulu, serta tujuan komunikasinya yaitu meningkatkan ketketertarikan target audiens serta menjadikan pomade Layrite sebagai preference utama para target audiens dalam membeli pomade. Kampanye pomade Layrite yang berlangsung dari bulan Januari 2014 sampai dengan Juni 2014 ini memiliki total biaya kampanye sebesar Rp Rp 430.041.000 selama 6 bulan masa kampanye.

Arrived in Indonesia in approximately 6 months ago, Layrite pomade is still lack of public's interest, even though public especially the target audience already aware with the presence of Layrite pomade in pomade market nowadays, but the problem is they have no interest in choosing Layrite as their pomade preference. However, Indonesia is one of the potential market for men's hair care products, especially there's a prediction that said men's hair care market will be big in Asia Pacific region these upcoming years.
Layrite has a quite competitive pomade market in Indonesia, because Layrite is relatively new in Indonesia's pomade market, so there are plenty of old players for this market. However, Layrite has a pretty unique positioning in pomade market, Layrite is a water based pomade. So by that positioning, and also the data of current market situation, Layrite pomade can have a variety of references to create an integration marketing communication plan.
Layrite's marketing objective is to rise the market share by 10% from it's current amount. To achieve that marketing objective, there is Layrite's communication objective to increase the target audience's interest for Layrite and make Layrite as the target audience's top preference of buying pomade. The cost of this January 2014 to June 2014's integrated marketing communication campaign is Rp 430.041.000.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54170
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pundarika Lestari
"CloseUp merupakan pasta gigi yang dikhususkan bagi kaum muda dan telah hadir selama bertahun-tahun di Indonesia. Namun demikian, selama beberapa tahun terakhir CloseUp mengalami stagnansi dan tidak lagi menjadi merek yang dipreferensikan oleh khalayak sasarannya. Adanya kebiasaan berbagi pasta gigi dalam satu keluarga membuat khalayak sasaran CloseUp, kaum muda usia 18-25 tahun, terbiasa menggunakan pasta gigi yang sama dengan keluarganya. Hal ini disebabkan oleh adanya persepsi bahwa semua pasta gigi pada dasarnya sama dan hanya berguna untuk membersihkan gigi. Padahal, kaum muda usia 18 hingga 25 tahun telah memiliki daya beli dan preferensi tertentu terhadap suatu merek yang dianggap relevan dengan dirinya. Kini, CloseUp ingin memperkuat image­­­-nya di benak khalayak sasaran melalui suatu kampanye komunikasi yang relevan dengan nilai dan karakteristik kaum muda masa kini. Melalui hal ini, diharapkan tingkat brand preference CloseUp di kalangan khalayak sasaran bisa meningkat, sehingga CloseUp bisa muncul sebagai merek pasta gigi yang selalu dipilih dan digunakan oleh khalayak sasaran.
Untuk mencapai tujuan ini, sebuah kampanye komunikasi pemasaran berjudul ?Make Real Move? akan hadir dengan tema yang paling relevan bagi khalayak sasaran masa kini, yakni pendekatan dengan lawan jenis. Kampanye yang berjalan selama empat bulan ini akan hadir untuk mengajak khalayak sasaran berani melakukan tindakan nyata di masa-masa pendekatan, bukan hanya sebatas pendekatan melalui gadget seperti yang marak terjadi saat ini. Kampanye ini menggunakan microsite sebagai pusat aktivitas utama, didukung dengan berbagai promosi yang efektif di media above the line, below the line, dan digital. Biaya yang dibutuhkan dalam kampanye ini adalah Rp 12.948.535.000,00. Evaluasi dan monitoring juga akan dilakukan untuk menilai efektivitas dari kampanye ini.

For years, CloseUp has been widely known in Indonesia as a toothpaste brand that is specialized for young people. However, in the last few years, CloseUp's growth is stagnant and no longer preferred by its target audience, young people aged 18 - 25 years old. Sharing toothpaste in a family has become a habit in Indonesia, establishing target audience to use the same toothpaste brand as their family?s brand. They believe that all kind of toothpaste is basically same, only to clean their teeth and mouth. In fact, 18 ? 25 years young adults normally have buying power and preference to a brand that considered bringing the same value with the value they loved and believed. Now, CloseUp wants to strengthen its brand image through an integrated communication campaign that brings relevant values and characteristic to target audience. By this relevancy, CloseUp wants to transform into a brand that is preferred by the target audience, a toothpaste brand that fully understand its audience and most suitable for them.
To achieve these objectives, there will be an integrated marketing communication campaign named ?Make Real Move? that use the most suitable topic for target audience nowadays: getting closer to their significant other. This four-month campaign will invite target audience to be brave in doing real moves to get closer with their significant other, not just a movement via gadget or mobile phone as happened nowadays. This campaign use microsite as the main landing page, supported by various promotional message in above the line, below the line, and digital media. The budget needed for this campaign is Rp 12.948.535.000,00. To ensure the effectiveness of each media and the whole campaign, evaluation and monitoring will also conducted during the campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Pusvita D. Surya
"Awal peluncurannya, Original Love Juice pernah menjadi “buah bibir” masyarat karena inovasinya mengeluarkan varian Delima / Pomerama. Namun beberapa waktu kebelakang promosi yang dilakukan oleh Original Love Juice sangat kurang, padahal produk ini dikategorikan sebagai low involvement, dimana konsumen dapat dengan mudah berganti merek. Faktanya, selama produk ini dipasarkan masih banyak konsumen yang belum pernah mencoba Original Love Juice, ditambah persaingan kompetitor yang sangat ketat. Membuat Original Love Juice semakin sulit menguasai market share. Dengan memanfaatkan trend serta lifestyle dari target audience, Original Love Juice dapat memposisikan diri sebagai minuman yang dapat melindungi kesehatan konsumen. Tujuan pemasaran dari produk ini adalah memunculkan nama Original Love Juice pada pasar sari buah sebesar 5% dengan meningkatkan trial intentions selama satu tahun. Dan tentunya menaikan kembali tingkat kesadaran sebesar 10%. Adapun biaya kampanye sebesar Rp 26,115,018,000 selama satu tahun.

Beginning of launched, Original Love Juice been a spotlight among publics due its innovation made Pomegranate juice flavor. Lately, Original Love Juice had a lack of promotion, whereas this brand categorized as a low involvement product, where the costumer easily change their brand preference. In fact, during this product being marketed, many of customers haven't been try this brand. Plus a very tight competitions in juice market, made Original Love Juice even harder to dominate the market share of juice. By using target audience trend and lifestyle, Original Love Juice able to stand as healthy beverages that can protect costumer‟s health. With marketing objective to bring out Original Love Juice in juice‟s market by 5% with stimulating trial intentions of this brand. Surely this strategy can rise awareness level by 10% during this one year campaign. The cost of this intergraded marketing Original love Juice communication campaign for 2014 is Rp 26,115,018,000.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54273
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putra Arfiana
"Pertama kali diluncurkan pada tahun 2012, Bintang Toedjoe Masuk Angin mengalami banyak tantangan dan hambatan dalam strategi penjualannya. Sebagai pendatang baru dalam kategori jamu herbal kemasan, Bintang Toedjoe Masuk Angin memiliki pesaing yang sudah begitu kuat dalam kategori ini. Tantangan terbesar adalah untuk setidaknya bersaing dengan kompetitor yang ada dan masuk sebagai tiga besar produk jamu kemasan herbal di Indonesia. Masalah terbesar yang dialami Bintang Toedjoe Masuk Angin dari segi komunikasinya adalah bahwa pada kampanye-kampanye komunikasi sebelumnya, strategi komunikasi Bintang Toedjoe Masuk Angin tidak terlalu berbeda dengan para pesaingnya dan cenderung menjatuhkan kompetitor. Padahal, banyak keuntungan yang dimiliki Bintang Toedjoe Masuk Angin yang membedakannya dari kompetitor.
Dengan menganalisa berbagai situasi yang ada, terciptalah strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dianggap cukup baik mengatasi permasalahan yang dimiliki Bintang Toedjoe Masuk Angin. Dengan tujuan pemasaran yaitu menaikkan sales sebesar 3% dalam jangka waktu satu tahun masa kampanye, dan tujuan komunikasi adalah menjadikan Bintang Toedjoe Masuk Angin sebagai produk preference dalam kateogori jamu herbal kemasan, berbagai strategi komunikasi dengan kombinasi marketing tools yang digunakan diharapkan akan tercapai. Adapun biaya kampanye komunikasi pemasaran terpadu ini selama setahun adalah Rp21,585,643,080. Evaluasi dan monitoring pun dilakukan guna mengawasi jalannya kampanye yang tetap efektif dan efisien.

Firstly launched in 2012, Bintang Toedjoe Masuk Angin has experienced many troubles and obstacles from its selling strategy. As a new comer in product category of herbal medicine in a package, Bintang Toedjoe Masuk Angin has some great competitors already existed in Indonesia. The biggest challenge for Bintang Toedjoe Masuk Angin is to at least compete with those competitors existed and listed as the top 3 best products in the category. Biggest problem that Bintang Toedjoe Masuk Angin had from its communication strategy is that Bintang Toedjoe Masuk Angin has never been stands out from its competitors because it follows the stream. It makes Bintang Toedjoe Masuk Angin undifferentiated. Bintang Toedjoe Masuk Angin however has some great potential that can be highlighted that makes it different from its competitors.
By analizing all the situation analysis existed, the best communication strategy has been made to solve Bintang Toedjoe Masuk Angin problems. With marketing objective is to increase sales by 3% in one year period of time, and makes Bintang Toedjoe Masuk Angin become a product preference in the category as the communication objective, all communication strategy that has been made hopefully will run effectively and efficiently by combining some of the marketing tools. Total budget expensed for one year campaign strategy is Rp21,585,643,080. Evaluation and monitoring has been made and settled to watch over the campaign to run effectively and efficiently.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S53735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joza Bayu Kusumo
"Tugas Karya Akhir ini membahas perencanaan strategi komunikasi pemasaran terpadu dari minuman susu Milkuat dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya. Dengan menganalisa data yang didapatkan, penulis menemukan bahwa strategi yang selama ini digunakan oleh Milkuat, masih belum dapat membangun knowledge atau pemahaman yang baik mengenai product benefit di benak konsumen yaitu mengenai kandungan nutrisi yang dimilikinya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis merumuskan perencanaan komunikasi pemasaran terpadu dengan proposisi "Anak Kuat, Anak Milkuat!" sebagai big idea pada strategi pesan. Strategi yang dirancang oleh penulis akan menggunakan anggaran sebesar Rp. 28.081.189.620,- yang digunakan untuk riset, produksi dan evaluasi. Program evaluasi dilakukan dengan pre-test, post-test, monitoring dan kontrol terhadap program ini untuk memastikan kualitas kampanye yang berjalan.

This thesis discusses about the integrated marketing communication plan for Milkuat milk drink in conveying their message to the intended audience. From analyzing the obtained data and strategies that have been applied, it is discovered that Milkuat still haven't able to established a good understanding of the product benefit in the consumer's mind, particularly about its nutrition content. To solve the problem, an integrated marketing communication plan has been prepared with the proposition "Strong Kid, Milkuat Kid!" as the big idea. The planned strategy is to utilize Rp.28.081.189.620,- that will be used in research, production and evaluation. The evaluation will be carried out with pre-test, post-test, monitoring and control of the program to ensure the quality of the campaign."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fierda Amalia
"Semenjak awal kemunculannya di tahun 2011, Downy mampu melakukan ekspansi pasar dan berkompetisi dengan Molto, produk pelembut pakaian yang telah beredar di pasar terlebih dahulu dan menjadi top of mind brand. Penulis melihat adanya kesempatan untuk Downy untuk terus melakukan ekspansi pasar Hal ini dikarenakan oleh tingginya tingkat pertumbuhan produk consumer good dan kondisi persaingan pasar pelembut pakaian yang tidak ramai. Pertumbuhan masyarakat kelas menengah pun juga tidak kalah penting dalam ekspansi produk Downy. Downy di-positioning-kan sebagai produk pelembut pakaian dengan wangi parfum kelas dunia. Hal ini menjawab keinginan masyarakat kelas menengah yang menginginkan produk yang dikonsumsinya terlihat premium Dengan tujuan pemasaran, yakni meningkatkan sales sebesar 5% dengan trial intention, maka tujuan komunikasi yang harus dicapai, yakni menjadikan Downy sebagai brand preference. Adapun biaya kampanye komunikasi pemasaran terpadu ini selama setahun adalah sebesar Rp17.333.771.678,-. Evaluasi dan pengawasan juga akan dilakukan untuk melihat dampak dan efektivitas dari pelaksanaan kampanye ini.

Since Downy was released in 2011, Downy could do market expansion and compete with Molto, a fabric softener product that has been formerly available and become the top of mind brand. We see there’s an opportunity for Downy to expand the market continuously. This is due to the high-growing consumer goods product and fabric softener market competition that haven’t been heavy yet. The growth of the middle class is also important for the Downy market expansion. Downy has a positioning as a fabric softener product with smells like world class perfume. This is as answer for the needs of middle class who wants every product they use seems premium. With the marketing objective, which to increase 5% sales with trial intention, so the communication objective that have to reach is to make Downy as a brand preference. The cost of this integrated marketing communications campaigns for a year is Rp Rp17.333.771.678,-. Evaluation and monitoring will also be conducted to see the impact and effectiveness of the implementation of this campaign."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54172
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Valid Ganang Pradhitya
"Berrykitchen.com merupakan penyedia layanan pesan antar catering secara online. Walaupun perusahaan ini sudah berjalan selama 2 tahun ini, Berrykitchen.com masih memiliki masalah dalam hal awareness. Minimnya khalayak yang mengetahui keberadaan produk ini membuat angka penjualan hanya mencapai 205,835 box selama 2 tahun. Oleh karena itu, Agar target khalayak dapat mengingat serta mengenal Berrykitchen.com sebagai penyedia online catering masakan rumahan yang dapat dipesan secara mudah, dibuatlah program strategi komunikasi terpadu yang dapat membuat target khalayak berpartisipasi aktif bernama "Makanan Kenangan Kita." Kampanye ini akan mengajak target untuk berbagi cerita di sosial media mengenai kenangan pada makanan secara umum. Kampanye ini diharapkan dapat mampu memenuhi tujuan pemasaran yaitu meningkatkan sales sebesar 60%. Kampanye ini hanya fokus di media digital, seperti Google Display Network, Instagram, Twitter, dan Microsite, sehingga anggaran yang dialokasikan selama 4 bulan untuk kampanye ini adalah Rp67.371.292. Untuk kelancaran dan kesuksesan kampanye ini, maka akan dilakukan monitoring dan evaluasi. Sehingga kampanye ini dapat dilihat keefektivitas dan dampaknya.

Berrykitchen.com. provides online catering delivery service. Although this Company has been established since 2 years ago, Berrykitchen.com is still having an awareness problem. The lack of public who know this company makes the sales only goes 205.835 boxes in 2 years. Therefore, an integrated communications strategy that can make them to participate actively called "Makanan Kenangan Kita" will be made. This campaign will persuade the target audience to share about their memories of food in general. This campaign's objective is to make the target audience recognize and remember this brand as a homemade online catering service that they can order easily. Hopefully, this campaign can fulfill the marketing objective which is to raise the sales up to 60%. This campaign will be focusing on digital media, such as Google Display Network, Instagram, Twitter, and Microsite. Thus, the total budget for this campaign is Rp 67.371.292,-. To make sure this campaign works properly, a monitoring and evaluation program is necessary so the effectiveness of this campaign can be measured.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fikhi Nizar Friviandi
"ABSTRAK
Koneksi jaringan XL 4G LTE adalah produk baru telekomunikasi di Indonesia yang menyediakan koneksi jaringan internet lebih cepat dari koneksi internet yang ada saat ini. Masalah yang dihadapi produk adalah rendahnya tingkat pengetahuan dan kurangnya sosialisasi serta edukasi kepada target khalayak atau pengguna lama XL 3G mengenai XL 4G LTE. Sejauh ini, produk hanya digunakan sebanyak 55.000 pengguna dan mengalami penurunan tingkat pertumbuhan, padahal 3.000.000 pengguna ditargetkan pada akhir Desember 2015.
Solusi yang diajukan adalah strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dikembangkan berdasarkan Teori Difusi Inovasi. Strategi menggunakan media above the line dan below the line, dengan nama strategi ?Make It Better?, selama 6 bulan untuk menyasar segmen perempuan dan laki-laki remaja urban berusia 16-25 tahun dari Socioeconomic Status (SES) A dan B.

ABSTRACT
XL 4G LTE web-connection is a new telecommunication product in Indonesia that currently provides a faster internet connection than others. The product is currently facing the lack of XL 3G users knowledge, socialization, and education about XL 4G LTE. In today?s society, XL 4G LTE is facing a declination of the user growth with the number of 55.000 users only, while their objective by December 2015 is the increase of users up to 3.000.000 users.
The proposed solution is an integrated marketing communication strategy that will be developed by using the Diffusion of Innovation Theory. The strategy of integrated communication, with the name of the campaign ?Make It Better?, will use above the line and below the line media within six months by targeting young adults, 16 to 25 years old with AB SES.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>