Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isnanda Nuriskasari
"Perkembangan industri yang pesat dalam era globalisasi memberikan dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatif industri yaitu limbah dari proses produksi yang menggunakan bahan-bahan kimia, seperti 4-Nitrofenol (4-NP). Salah satu penanganan terhadap limbah 4-NP adalah mereduksi senyawa tersebut menjadi 4-Aminofenol (4-AP). Reaksi reduksi tersebut membutuhkan bantuan katalis zeolit termodifikasi CuO dan Cu (zeolit@CuO dan zeolit@Cu) dengan reduktor NaBH4. Keberhasilan proses reduksi dibuktikan dengan hasil karakterisasi spektrofotometer UV-Vis yang menunjukkan penurunan absorbansi senyawa ion 4-Nitrofenolat pada panjang gelombang maksimum, λmaks 400 nm dan peningkatan absorbansi senyawa 4-Aminofenol pada λmaks 300 nm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa zeolit@CuO memiliki aktivitas katalitik yang lebih baik dibandingkan dengan zeolit@Cu. Zeolit@CuO memiliki aktivitas katalitik terbaik pada berat 50 mg dan waktu reaksi selama 15 menit dengan persen reduksi 97,71% untuk 8,6x10-5 M larutan 4-NP. Sedangkan, zeolit@Cu memiliki aktivitas katalitik terbaik pada berat 25 mg dan waktu reaksi selama 30 menit dengan persen reduksi sebesar 70,7 % untuk 8,6x10-5 M larutan 4-NP. Tetapan laju reaksi reduksi 4-NP dengan katalis zeolit@CuO diperoleh 3,43x10-1 menit-1, sedangkan tetapan laju reaksi reduksi dengan katalis zeolit@Cu diperoleh 6,43x10-2 menit-1.

As the growth of industries in globalization era rising quickly, it give positive and negative impacts. One of the negative impacts is the waste occured from production process that using chemicals, such as, 4-Nitrophenol (4-NP). 4-NP can be reduced to 4-Aminophenol (4-AP) to handle the waste. The reductions process need catalyst zeolite modified by CuO and Cu (zeolite@CuO and zeolite@Cu) with NaBH4 as the reductor. The success of reductions are proved by UV-Vis spectrophotometry characterizations which show the decrease of 4-Nitrophenolate ion absorbance at maximum wavelenght, λmax 400 nm and the increase of 4-Aminophenol absorbance at λmax 300 nm.
This experiment shows zeolite@CuO has better catalytic activity than zeolite@Cu. Zeolite@CuO’s best catalytic activity is at 50 mg, reacts in 15 minutes with 97.71% reduction percentages for 8,6x10-5 M 4-NP solution. Meanwhile, zeolite@Cu’s best catalytic activity is at 25 mg, reacts in 30 minutes with 70.7% reduction percentages for 8,6x10-5 M 4-NP solution. 4-NP reduction rate constant with zeolite@CuO catalyst is 3,43 x 10-1 minute-1, while with zeolite@Cu catalyst is 6,43 x 10-2 minute-1.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jauharuddin Luthfi Al Jabbar
"Metabolit sekunder pada tanaman memiliki peran penting dalam sintesis nanopartikel. Senyawa yang terkandung pada tanaman dapat menggantikan peran dari stabilizersdan sumber basa dari bahan kimia berbahaya dan beracun, salah satu yang memiliki potensi, yaitu tanaman adas Foeniculum vulgare . Pada bagian batang dari tanaman adas, mengadung senyawa alkaloid yang digunakan sebagai sumber basa untuk sintesis logam oksida. Pada penelitian ini sintesis nanopartikel besi dan vanadium dalam bentuk oksida FeVO4 menggunakan ekstrak batang tanaman adas. Hasil sintesis nanopartikel FeVO4 dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Visible, spektrofotometer Fourier Transform Infra Red FTIR , Transmission Electron Microscopy TEM , Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray SEM-EDX , X-ray Diffraction XRD , dan Particle Size Analyzer PSA . Kemudian nanopartikel FeVO4dilakukan pengujian kinerja katalis dalam reaksi reduksi 4-nitrofenol. Hasil analisis serapan spektrofotometer UV-Vis, nanopartikel FeVO4memberikan serapan maksimum pada panjang gelombong 441 nm. Karakterisasi spektofotometer FTIR menunjukkan adanya vibrasi logam dengan oksigen pada daerah fingerprint. Pada bilangan gelombang 920-991 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi V-O, sedangkan pada 680-890 cm-1 merupakan vibrasi dari V-O-Fe, dan pada kisaran 520 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi deformasi V-O-V yang bercampur dengan moderegangan Fe-O. Pola XRD dari FeVO4 menunjukkan puncak difraksi 2theta di 27,64o dan 28,66o dengan struktur kristal anorthic dan space group P-1. Hasil ukuran partikel FeVO4 dengan menggunakan PSA memberikan ukuran sebesar 45 nm. Kinerja katalis nanopartikel FeVO4 terhadap reaksi reduksi 4-nitrofenol dengan pereduktor NaBH4 menunjukkan bahwa persen reduksi dengan berat optimum katalis 5,0 mg pada 20,0x10-5 M 4-nitrofenol sebesar 84,22 4-nitrofenol selama 50 menit. Nilai konstanta laju dari reaksi reduksi 4-nitrofenol sebesar 5,71x10-2 menit-1.

Secondary metabolites in plants have an important role in nanoparticle synthesis. The compounds contained in the plant can replace the role of stabilizers and bases sources of hazardous and toxic chemicals, one of which has the potential is the fennel plant Foeniculum vulgare . In the fennel plant stems are containing alkaloid compound, it used as the base source for the synthesis of metal oxide. In this research, synthesis of iron vanadate nanoparticles FeVO4 NPs using extract of fennel plant stems. Synthesis of FeVO4 NPs was analyzed using UV Visible spectrophotometer, Fourier Transform Infra Red FTIR spectrophotometer, Transmission Electron Microscopy TEM , Scanning Electron Microscope Energy Dispersive X Ray SEM EDX , X ray Diffraction XRD and Particle Size Analyzer PSA . Then FeVO4NPs were used for catalyst performance in a reduction reaction of 4 nitrophenol.The results show absorbance analysis of UV Vis spectrophotometer, FeVO4 NPs gave maximum absorbance at 441 nm. Characterization of FTIR spectrophotometer shows the presence of metal oxygen vibrations in the fingerprint region. In the wavenumber of 920 991 cm 1are indicating the presence of vibration V O, while at 680 890 cm 1 is a vibration of V O Fe, and in the range of 520 cm 1 shows the vibration of deformation V O V mixed with Fe O stretching mode. The XRD pattern of FeVO4 NPs shows diffraction peaks 2theta at 27.64o and 28.66o with the anorthic crystal structure and the P 1 space group. The result of FeVO4 particle size using PSA gives a size of 45 nm.The catalyst activity of FeVO4 nanoparticles in the 4 nitrophenol reduction reaction with the NaBH4 reductor agent showed that the percent reduction with the optimum weight of 5.0 mg catalyst at 20.0x10 5 M 4 nitrophenol was 84.22 for 50 minutes. The rate constant value of reduction reaction of 4 nitrophenol was 5.71x10 2min 1."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T49827
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Arifah
"Kemajuan industri yang terus berkembang banyak memanfaatkan bahan kimia yang berbahaya dan menghasilkan limbah kimia beracun. Salah satu limbah kimia beracun yang dihasilkan 4-Nitrofenol (4-NP). Salah satu cara untuk menanggulangi limbah 4-Nitrofenol adalah dengan mereduksinya menggunakan reduktor seperti NaBH4. Hasil yang didapat dari proses reduksi adalah 4-Aminofenol (4-AP). Proses reduksi tidak sempurna bila tidak menggunakan katalis. Katalis yang digunakan zeolit@NiO, zeolit@CuO, dan zeolit@CuO-NiO. Zeolit yang digunakan berfungsi sebagai template dari katalis oksida. Setiap katalis mempunyai kondisi optimum yang berbeda-beda. Urutan dengan aktivitas katalis adalah zeolit@CuO-NiO>zeolit@CuO>zeolit@NiO. Zeolit@CuO-NiO memiliki daya katalis yang paling baik, dengan adanya efek sinergi dari kedua katalis. Penggunaan katalis zeolit@CuO-NiO pada kondisi optimum 50 mg katalis dengan waktu reduksi 3 menit dalam mereduksi 4-Nitrofenol 8,6 x 10-5 M dan menghasilkan persen reduksi 100%. Penggunaan katalis zeolit@CuO pada kondisi optimum 50 mg dengan waktu reduksi 20 menit dan menghasilkan persen reduksi 100%. Katalis zeolit@NiO pada kondisi terbaik15 mg pada penilitan ini dengan waktu reduksi 45 menit dan menghasikan persen reduksi 66,98% dalam mereduksi 4-Nitrofenol 8,6 x 10-5 M. Proses reduksi dapat dibuktikan dari pergeseran λmaks 400 nm hasil intermediet ion Nitrofenolat dengan muncul peningkatan absorbansi pada λmaks 300 nm. Hasil akhir yang didapatkan 4-Aminofenol.

The growing progress industries are much using a hazardous chemicals and toxic waste. One of toxic chemical waste generated 4-Nitrophenol (4-NP). The one way to tackle the waste 4-Nitrophenol is by reduction using a reducing agent such as NaBH4. The results a reduction process is 4-minophenol (4-AP). The reduction process is not perfect when not using the catalyst. The catalysts used are zeolite@NiO, CuO zeolite@CuO and zeolite@CuO-NiO. Zeolites are used as a template function of oxide catalysts. Each catalyst has optimum conditions in different way. The activities of the catalyst are zeolite@CuONiO> zeolite@CuO>zeolite@NiO. Zeolite@CuO-NiO has the best catalyst, with a good combine effect of the two catalysts. The optimum condition of catalysts zeolite@CuO-NiO in weight of 50 mg catalyst, with a time 3 minutes in a reducing of 4-Nitrophenol 8.6 x 10-5 M and resulted in 100% percent reduction. Catalysts zeolite@CuO in the optimum conditions of weight 50 mg with a time reduction 20 minutes and may produce 100% percent reduction. Zeolite@NiO catalyst at the best conditions of weight 15 mg in this experiment, with a time reduction of 45 minutes and generate 66.98% percent reduction of 4-Nitrophenol 8.6 x 10-5 M. The reduction process shown by shifted λmaks 400 nm, Nitrofenolat ion intermediates increase in absorbance at 300 nm λmaks and the final result is 4-Aminophenol.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56806
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Khaerani
"Penelitian ini telah berhasil mengembangkan metode green synthesis untuk mensintesis nanopartikel Au, SiO2, Al2O3, SiO2/Al2O3, dan SiO2/Al2O3 termodifikasi nanopartikel Au menggunakan ekstrak daun mimba Azadirachta indica yang berperan sebagai agen pereduksi, capping agent, dan sumber basa lemah. Spektrofotometer UV-Visible dan FT-IR digunakan untuk mengkarakterisasi nanopartikel Au, SiO2, Al2O3, SiO2/Al2O3, dan SiO2/Al2O3 termodifikasi nanopartikel Au. Karakterisasi menggunakan UV-Visible menunjukkan adanya nanopartikel Au pada ?maks 533-537 nm. Aktivitas katalitik dari SiO2/Al2O3 termodifikasi nanopartikel Au diamati dalam reaksi reduksi 4-Nitrofenol oleh NaBH4. Hasil menunjukkan bahwa aktivitas katalitik dari SiO2/Al2O3 termodifikasi nanopartikel Au lebih baik dibandingkan SiO2/Al2O3.

This study successfully developed green synthesis method for synthesis of Au nanoparticles, SiO2, Al2O3, SiO2 Al2O3, and Au modified SiO2 Al2O3 using mimba leaves Azadirachta indica as reducing agent, capping agent, dan a base source. UV Visible Spectroscopy and FT IR were used to characterize Au nanoparticles, SiO2, Al2O3, SiO2 Al2O3, dan Au modified SiO2 Al2O3. UV Visible characterization showed appearance of Au nanoparticles at 533 537 nm. Catalytic activity of Au modified SiO2 Al2O3 was studied in 4 Nitrophenol reduction by NaBH4. The study showed that catalytic activity of Au modified SiO2 Al2O3 better than SiO2 Al2O3. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Agustin
"Zeolite modified electrode telah berhasil disintesis dan diaplikasikan sebagaisensor gas amonia. Pertama-tama, kuarsa dilapisi dengan lem perak dan emasguna meningkatkan sifat perekat antara kuarsa dan zeolit. Zeolit ZSM-5 dan NaYkemudian secara berturut-turut dilapisi di atas permukaan kuarsa dengan metodespin coating. Modifikasi kation logam Cu2 dilakukan dengan teknik ion exchangedalam rangka meningkatkan sensitivitas sensor. Komposit hibrida zeolit diujisebagai sensor gas amonia diukur dengan Electrochemical ImpedanceSpectroscopy EIS pada rentang frekuensi 1 MHz hingga 100 Hz untuk rentangkonsentrasi amonia dari 0-500 ppm. Cu/NaY/ZSM-5/IDC bekerja secara optimalpada frekuensi 100 Hz dengan R2 = 0,9696. Keberadaan uap air dan gas karbondioksida meningkatkan nilai konduktivitas material, tetapi tidak memberikanpengaruh yang berarti terhadap sensitivitas sensor. Dengan demikian, dapatdisimpulkan bahwa komposit hibrida zeolit memiliki sensitivitas yang baiksebagai sensor amonia pada lingkungan sekitar.

Zeolite modified electrode has been successfully synthesized and applied asammonia gas sensor. First, quartz was coated with silver glue and gold Au forincreasing adhesive properties between quartz and zeolites. Each of ZSM 5 zeoliteand NaY zeolite was coated on the surface of the quartz by spin coating method.Modification with metal cation Cu2 was carried out by using ion exchangetechnique, in order to improve the sensitivity of the sensor. Zeolite hybridcomposite was tested as ammonia gas sensor using Electrochemical ImpedanceSpectroscopy EIS in the frequency range of 1 MHz to 100 Hz with ammoniaconcentration range between 0 500 ppm. Cu NaY ZSM 5 IDC worked optimallyat the frequency of 100 Hz with R2 0.9696. The presence of water vapor andcarbon dioxide gas increases the conductivity of the material, but it has nosignificant effect to the sensitivity of the sensor. Thus, it can be concluded thatzeolite hybrid composite has sensitivity as a good ammonia gas sensor in theambient environment."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S66649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Masalah lingkungan global seperti efek rumah kaca semakin menjadi masalah yang perlu dicarikan masalahnya. Metana dan karbondioksida sebagai gas yang mempunyai kontribusi terhadap efek rumah kaca tersebut perlu direduksi agar menghasilkan sesuatu yang lebih berguna. Salah satu cara untuk mereduksi gas tersebut adalah dengan konversi CH4 dan CO2 untuk menghasilkan gas sintesis (CO + H2). Proses ini dikenal dengan proses reformasi CO2/CH4
Reaksi reformasi CO2/CH4 (CH4 + CO2 <=> 2CO + 2H2) adalah reaksi endotermis.
Reaksi ini dapat dilakukan dengan dan tanpa katalis. Katalis yang umum digunakan di
industri adalah nikel, karma katalis nikel cukup aktif dan selektif disamping memiliki
harga yang relatif murah. Permasalahan yang dihadapi dalam reaksi ini adalah temperatur
reaksi yang tinggi dan kecenderungan pembentukan deposit karbon melalui reaksi
Boudouard, maka dari itu sangat penting dilakukan penelitian mengenai katalis untuk
reaksi reformasi CO2/CH4 agar diperoleh katalis yang mernpunyai aktifitas dan selektifitas
yang tinggi dan dapat menurunkan temperatur reaksi serta harga yang relatif murah.
Tulisan ini membahas hasil uji aktifitas katalis Ni/Al2O3, Ni-Cu/Al2O3, Ni-
Co/Al2O3, Ni-Co-Cu/Al2O3, Ni-Pt/Al2O3 dan Ni-Ru/Al2O3 serta Rh/Al2O3 yang digunakan
sebagai pembanding. Uji aktifitas variasi temperatur dilakukan pada rentang temperatur
600-900°C dan rasio CO2/CH4 =3/1 dan variasi rasio umpan dari 1/1 hingga 3/1, serta uji
stabilitas selama 24 jam pada temperatur 800°C dan rasio CO2/CH4=3/1.
Hasil yang diperoleh menunjukkan urutan aktifitas katalis pada temperatur rendah
(600 °C) berdasarkan konversi CH4 adalah Ni-Cu/Al2O3 > Ni-Co/Al2O3 > Rh/Al2O3 > Ni-
Ru/Al2O3 > Ni-Pt/Al2O3 = Ni/Al2O3 > Ni-Co-Cu/Al2O3, sedangkan berdasarkan konversi
CO2 adalah Rh/Al2O3 > Ni-Ru/Al2O3 > Ni-Pt/AI2O3 > Ni-Co/Al2O3 > Ni-Cu/Al2O3>
Ni/Al2O3>Ni-Co-Cu/Al2O3. Selektifitas CO lebih tinggi dari pada selektifitas Hg. Semua
katalis mengalami perubahan warna menjadi hitam dan penurunan luas permukaan akibat
deposit karbon. Semakin besar rasio umpan rasio H2/CO semakin turun. Selama pengujian
24 jam semua katalis relatif stabil, kecuali katalis Ni/Al2O3, Ni-Cu/Al2O3 dan Ni-Co-
Cu/Al2O3 terdeaktifasi setelah 18, 22 dan 8 jam beroperasi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Anwarud Dawam
"Sintesis komposit zeolit hibrida yang diimobilisasi pada glassy carbon telah diteliti. Preparasi lapisan tipis zeolit Na-ZSM-5 dan zeolit SOD pada permukaan glassy carbon telah berhasil disintesis menggunakan dua langkah sintesis. Pertama, Na-ZSM-5 disintesis dengan cara merendam substrat pada larutan koloid Na-ZSM-5 yang dibuat dengan menggunakan metode double template, dan dilakukan kristalisasi dalam autoklaf secara hidrotermal pada suhu 150°C. Setelah dicuci dan dikalsinasi pada suhu 550°C, Na-ZSM-5 yang terimobilisasi pada glassy carbon dijadikan substrat untuk menumbuhkan Nasodalit melalui metode seeding. Analisis XRD bubuk Na-ZSM-5 menunjukkan bahwa ZSM-5 telah berhasil disintesis. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil SEM yang menunjukkan kristal Na-ZSM-5 yang berbentuk heksagonal telah berhasil menutupi permukaan glassy carbon, dan hasil EDS yang mengindikasikan rasio Si/Al (~25). Hasil XRD pada powder Na-Sodalit menunjukkan kristal yang terbentuk berupa campuran Na-Sodalit dan H-Sodalit. Dari hasil karakterisasi tersebut, komposit yang terbentuk dapat dinamakan Sodalit/ZSM-5/glassy carbon atau disingkat menjadi SOD/ZSM-5/GC. Uji adsorpsi gas amonia dilakukan dalam ruang terisolasi dengan menghitung pertambahan berat dari zeolit setelah diberikan amonia kering dalam waktu kontak selama 1 jam. Powder ZSM-5; Powder SOD; Komposit memiliki kapasitas adsorpsi sebesar 0,0448; 0,0315; dan 0,00231. Dapat disimpulkan bahwa bentuk zeolit mempengaruhi daya adsorpsi dari komposit, dan komposit masih didominasi oleh zeolit Na-ZSM-5.
Composite of hybrid zeolite on glassy carbon has been observed. Preparation of thin layer zeolite Na-ZSM-5 and zeolite SOD on glassy carbon have been done trough two different method. First, Na-ZSM-5 was synthesized by immersing the substrate in colloidal solution of ZSM-5 precursor containing two different template, as known as double template method and moved into autoclave for crystallization hydrothermally at 150°C. After rinsed and calcined at 550°C, glassy carbon that immobilized with Na-ZSM-5 became the substrate to grow Nasodalite trough seeding method. The XRD pattern of powdered Na-ZSM-5 that produced during hydrothermal synthesis indicates that the Na-ZSM-5 synthesis was successful. This result also supported by images obtained in the SEM measurement, it shows hexagonal crystal of Na-ZSM-5 which covered surface of glassy carbon. While EDS measurements of crystals indicate the Si/Al ratio is (~25). XRD pattern from powdered Na-sodalit shown the compound of zeolite that has been synthesized was Na-sodalit and H-sodalit. The composite will be named with SOD/ZSM-5/GC. Adsorption of ammonia gas was observed by calculating the gain of the zeolite after contact within a given ammonia gas for 1 hour. The capacity of adsorption of Powder ZSM-5; Powder SOD-NaY; Composite was 0,0448; 0,0315; dan 0,00231. The conclusion type of zeolite has an effect for capacity of adsorption of composite, while composite still dominated by zeolite Na-ZSM-5."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pristi Amalia Nurcahyani
"Material untuk penyerapan fosfat secara selektif disintesis menggunakan metode ion imprinted polymer, dengan kitosan sebagai bahan dasar utama. Untuk meningkatkan daya adsorpsi kitosan, maka dilakukan modifikasi kitosan menggunakan anhidrida suksinat, yang kemudian dikomplekskan dengan Fe(III). Fe(III)-kitosan suksinat dikontakkan dengan fosfat sehingga terbentuk kompleks cetakan-polimer, yang selanjutnya diikat silang menggunakan MBA untuk menstabilkan situs aktif yang terbentuk. Cetakan kemudian dielusi menggunakan KOH 1,0 M, dengan tujuan terbentuknya rongga bagi masuknya ion fosfat.
Keberhasilan sintesis IIP terkonfirmasi menggunakan FTIR dimana terjadi penambahan puncak serapan gugus baru, yaitu karbonil (1750-1600 cm-1), amida (1600-1500 cm-1), fosfat (1100-1000 cm-1), dan ikatan Fe-O (650-400 cm-1). Selain itu, meningkatnya Tm pada hasil DSC menunjukkan adanya penambahan ikatan dan mengindikasikan keberhasilan sintesis, sehingga modifikasi kitosan ini menghasilkan naiknya sifat kestabilan termal yang dibuktikan dengan hasil pengamatan TGA dimana pada rentang suhu yang sama (30-500°C), material baru belum terdekomposisi sempurna.
Hasil karakterisasi dengan SEM-EDX menunjukkan bahwa pengompleksan dan pengelusian fosfat berhasil dilakukan, dimana terkonfirmasi dengan munculnya unsur Fe dan P dan berkurangnya persen atom P setelah dilakukan elusi. Adsorben yang disintesis diuji sifat adsorpsi serta elusinya, dan diperoleh persen adsorpsi sebesar 87.55% dan persen elusi sebesar 85.1%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa adsorben dapat menyerap fosfat dengan baik dan fosfat yang sudah teradsorpsi dapat dilepaskan kembali menggunakan basa.

Material for selective phosphate adsorption was synthesized using ion imprinted polymer method, with chitosan as the raw material. In order to increase the adsorption ability of chitosan, chitosan has been modified using succinic anhydride to form chitosan-succinate, subsequently formed complex using Fe(III). Phosphate was added to Fe(III)-chitosan succinate to form template-polymer complex, then it was cross-linked by using MBA. Moreover, the template was leached using KOH 1,0 M to form the cavity for phosphate ion.
The result of IIP was confirmed using FTIR which occur new absorption peaks of functional groups, such as carbonyl (1750-1600 cm-1), amide (1600-1500 cm-1), phosphate (1100-1000 cm-1), and Fe-O bond (650-400 cm-1). In addition, the increased of Tm on the DSC result showed there was some addition of bonds and indicate the success of synthesis, so that the modification of chitosan increases the thermal properties. It was proven furthermore by TGA thermogram in which at the same temperatur range (30-500°C), the new material not decomposited at all.
SEM-EDX data showed that the complexation and leaching process were success, which confirmed by measuring the Fe and P elements, also the P element atomic percent was decrease after leaching. The synthesized adsorbent was tested the adsorption and desorption properties, and the percent adsorption was 87.55% and percent desorption was 85.1%. These values indicate that the adsorbent can adsorbs phosphate well, and the phosphate can be released using base.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S54093
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Mandala
"Reaksi esterifikasi antara glukosa dengan asam lemak dapat menghasilkan ester asam lemak-glukosa. Pada penelitian ini, asam lemak diperoleh dari reaksi hidrolisis minyak kelapa sawit yang dijual dipasaran. Reaksi esterifikasi dilakukan secara enzimatik menggunakan katalis lipase Candida rugosa E.C.3.1.1.3 terimobilisasi pada nanopartikel Fe3O4-Kitosan. Nanopartikel Fe3O4- Kitosan disintesis dengan metode kopresipitasi kemudian dilakukan karakterisasi dengan FTIR (Fourier Transform Infra Red), XRD (X-Ray Diffraction), dan EDS (Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy). Imobilisasi lipase Candida rugosa pada nanopartikel Fe3O4-Kitosan menggunakan metode ikat silang dengan glutaraldehida sebagai agen pengikat silang. Hasil imobilisasi dilakukan uji aktivitas dan persen loading. Persen loading imobilisasi lipase yang diperleh adalah 62,20% dan aktivitas hidrolisis lipase terimobilisasi sebesar 6,18 U/mL dan aktivitas spesifiknya sebesar 2,65 U/mg serta efisiensi imobilisasi sebesar 34,54%. Dari hasil optimasi esterifikasi diperoleh persen konversi optimum sebesar 3,70 % dengan kondisi reaksi pada suhu 35°C , ratio glukosa : asam lemak 1 : 90, dan waktu reaksi selama 16 jam dan 40% massa enzim terimobilisasi.

Esterification reaction between glucose and fatty acid could produce glucose-fatty acid esters. In this study, fatty acid was synthesized from hydrolysis reaction of palm oil. Esterification reaction was carried out enzymatically using immobilized Candida rugosa lipase EC.3.1.1.3 on Fe3O4-chitosan nanoparticles. Fe3O4-chitosan nanoparticles was synthesized using co-precipitation method and was characterized using FTIR (Fourier Transform Infra Red), XRD (X-Ray Diffraction), and EDS (Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy). Candida rugosa lipase was immobilized on Fe3O4-chitosan nanoparticles using cross-linking method with glutaraldehyde as cross linker. Loading percentage of immobilized lipase was 62,20%. Hydrolysis activity of immobilized lipase was 6,81 U/mL, the specific activity was 2,65 U/mg and the immobilization efficiency was 34,54%. From this optimization study of esterification, the highest fatty acid conversion percentage was obtained using 1 : 90 ratio of glucose : fatty acid, 16 hours reaction time, immobilized lipase 40% of substrate’s mass, and at temperature 35°C. The highest fatty acid conversion percentage was 3,70%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Padang: Pusat Penelitian Universitas Andalas , 1991
540.1 KIM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>